PENERAPAN TEORI TAHAPAN KERJA PRODUCTION DESIGNER DALAM EVALUASI PRODUKSI FILM FAJAR
Skripsi Penciptaan
Ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S. Sn.)
Nama : Gabriella Sarasdita Indah Pangestu
NIM : 00000014484
Program Studi : Film
Fakultas : Seni dan Desain
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA TANGERANG
2019
ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Gabriella Sarasdita Indah Pangestu NIM : 00000014484
Program Studi : Film
Fakultas : Seni dan Desain
Universitas Multimedia Nusantara Judul Skripsi:
PENERAPAN TEORI TAHAPAN KERJA PRODUCTION DESIGNER DALAM EVALUASI PRODUKSI FILM FAJAR
dengan ini menyatakan bahwa, laporan dan karya Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana, baik di Universitas Multimedia Nusantara maupun di perguruan tinggi lainnya.
Karya tulis ini bukan saduran/ terjemahan, murni gagasan, rumusan dan pelaksanan penelitian/ implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing akademik dan nara sumber.
Demikian surat Pernyataan Orisinalitas ini saya buat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan serta ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana Seni (S.Sn.) yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Multimedia Nusantara.
Tangerang, 18 November 2019
Gabriella Sarasdita Indah Pangestu
iv
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya, penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi penciptaan ini dengan baik.
Penulisan ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi dan juga sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Multimedia Nusantara.
Penulis kemudian memilih topik penerapan tahapan kerja pada production designer dilandasi oleh keresahan akan kesadaran betapa pentingnya untuk
memahami tahapan ini. Dengan alasan tersebut, penulis kemudian kembali menelaah bagaimana seharusnya tahapan kerja departemen artistik ini bekerja secara ideal dan efektif untuk sebuah produksi film.
Dengan adanya penulisan ini, penulis berharap production designer pemula dapat menyusun dengan baik tahapan kerja departemen artistik yang baik bagi produksinya. Penulis belajar banyak hal yang diharapkan dapat membantu pembaca selama proses pembuatan penulisan dan pembuatan karya.
Tidak lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah memberikan dukungan dan membantu penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih ditujukan pada:
1. Suprihwihono Setyabudi, Agnes Festi Utami, dan Andrea Tirta Wening selaku Keluarga penulis.
2. Kus Sudarsono, S.E., M.Sn. selaku Ketua Program Studi Film Universitas Multimedia Nusantara.
v 3. Salima Hakim, S.Sn., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing dalam
penulisan skripsi.
4. Lucky Kuswandi, B.F.A. selaku Dosen Pembimbing dalam pembuatan karya.
5. Perdana Kartawiyudha, S.Sn. selaku Dosen Penguji saat sidang akhir skripsi.
6. Jason Obadiah, S.Sn., M.Des.Sc. selaku Ketua Sidang Akhir saat sidang akhir skripsi.
7. Benediktus Sindhu Kriswiranda, Natalie Valentine, Rafael Ricky Gunawan, Noviani Thio, Janet Elizabeth, dan Abel Fattim Diawara selaku teman-teman Solarmidnights Films yang membuat karya bersama.
8. Bill Leonardo Sarapung, Richard Dotulong, dan Ludwina Estulisa Krisnanto yang telah memberikan dukungan moral selama proses pembuatan skripsi.
9. Muhammad Aditya Ramadhana, Delia, Jesslyn Bonang, Vendri Alderi, Jimmy Rizky, dan Devina Juventia yang telah membantu penulis dalam membuat karya.
Tangerang, 18 November 2019
Gabriella Sarasdita Indah Pangestu
vi
ABSTRAKSI
Seorang production designer memiliki tanggung jawab untuk dapat memvisualisasikan visi dari sutradara dan juga mengkoordinasikan departemen artistik agar bekerja dengan baik. Tahapan kerja production designer dibagi menjadi dua tahapan yang berbeda, yaitu tahap pra-produksi dan tahap produksi.
Penting bagi seorang production designer pemula untuk mengetahui bagaimana tahapan kerja production designer dalam produksi film bekerja. Selain membuat proses pengerjaan menjadi lebih terstruktur, tahapan kerja ini juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Penyesuaian ini dilakukan agar dapat diketahui tahapan apa saja yang ideal dan efektif. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dan literasi, serta penggunaan referensi visual. Metode tersebut membantu penulis untuk dapat mengumpulkan data untuk kemudian dianalisis. Penulisan ini membandingkan tahapan kerja dari tiga teori tahapan kerja production designer yang berbeda, yaitu teori dari Vincent LoBrutto, Michael Rizzo, dan Jane Barnwell. Setelah penulis melakukan analisis maka dapat diketahui tahapan kerja production designer dan departemen artistik apa saja yang ideal dan efektif untuk digunakan pada produksi film pendek “Fajar”.
Kata kunci : tahapan kerja, penata artistik, pra-produksi, produksi
vii
ABSTRACT
A production designer has the responsibility to be able to visualize the vision of the director and also coordinate the artistic department to work well. The workflows of production designer are divided into two different stages, namely the pre- production stage and the production stage. It is important for a novice production designer to know how the stages of production designer work in film production. In addition to making the work process more structured, the stages of this work can also be adjusted to the needs of production. This adjustment is made in order to know what are the ideal and effective stages. The author conducts research using qualitative and literacy methods, as well as the use of visual references. The method helps the writer to be able to collect data for later analysis. This writing compares the stages of work from three different theories of production designer work stages, namely the theories of Vincent LoBrutto, Michael Rizzo, and Jane Barnwell. After the writer does the analysis, it can be seen the stages of work of production designers and artistic departments which are ideal and effective for use in the production of the short film "Fajar".
Keywords: workflow, production designer, pre-production, production
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ... i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii
PRAKATA ... iii
ABSTRAKSI ... vi
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Batasan Masalah ... 2
1.4. Tujuan Skripsi ... 2
1.5. Manfaat Skripsi ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3
2.1. Film ... 3
2.2. Production Designer ... 3
2.3. Tahapan Kerja Production Designer ... 8
ix
2.3.1. Tahapan Kerja Production Designer Menurut LoBrutto ... 8
2.3.2. Tahapan Kerja Production Designer Menurut Rizzo ... 15
2.3.3. Tahapan Kerja Production Designer Menurut Barnwell ... 20
BAB III METODOLOGI ... 24
3.1. Gambaran Umum ... 24
3.2. Sinopsis ... 25
3.3. Posisi Penulis ... 25
3.4. Peralatan ... 26
3.5. Tahapan Kerja ... 26
3.5.1. Tahap Pra-Produksi ... 27
3.5.2. Tahap Produksi ... 31
3.6. Acuan ... 31
BAB IV ANALISIS ... 35
4.1. Teori LoBrutto ... 35
4.2. Teori Rizzo ... 51
4.3. Teori Barnwell ... 64
4.4. Analisis Perbandingan ... 79
BAB V PENUTUP ... 89
5.1. Kesimpulan ... 89
5.2. Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 91
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Hierarki dalam departemen artistik. ... 7
Gambar 3.1. Moodboard film “Fajar” ... 29
Gambar 3.2. Proses produksi film"Fajar" ... 31
Gambar 3.3. Poster film "Maborosi" ... 32
Gambar 3.4. Maborosi (1995) ... 33
Gambar 3.5. Poster film "After the Storm" ... 33
Gambar 3.6. After the Storm (2016)... 34
Gambar 4.1. Photoboard scene 7 ... 37
Gambar 4.2. Moodboard draft 1 ... 38
Gambar 4.3. Moodboard draft final ... 39
Gambar 4.4. Kostum dan make-up karakter ... 40
Gambar 4.5. Sketsa dua dimensi set dapur dan ruang tengah ... 41
Gambar 4.6. Location scouting lokasi pertama ... 46
Gambar 4.7. Timeline produksi bulan Juli ... 49
Gambar 4.8. Timeline departemen artistik bulan Juli setelah perubahan .... 49
Gambar 4.9. Location scouting pertama ... 52
Gambar 4.10. Lampu gantung pada ruang tamu ... 53
Gambar 4.11. Sketsa kasar lokasi pertama ... 54
Gambar 4.12. Sketsa set kampus ... 55
Gambar 4.13. Location scouting ketiga ... 56
Gambar 4.14. Set teras rumah Arif ... 57
Gambar 4.15. Realisasi set teras pada film"Fajar" ... 58
xi
Gambar 4.16. Set kamar Arif dan Laura ... 59
Gambar 4.17. Hasil set kamar Arif dan Laura ... 60
Gambar 4.18. Sketsa awal set rumah Arif. ... 61
Gambar 4.19. Ilustrasi set dapur ... 62
Gambar 4.20. Set kamar Arif... 64
Gambar 4.21. Set kamar Rendra ... 64
Gambar 4.22. Art Breakdown ... 65
Gambar 4.23. Data properti ... 66
Gambar 4.24. Referensi visual ... 68
Gambar 4.25. Moodboard draft pertama hingga final ... 68
Gambar 4.26. Riset harga properti pada set syukuran Adi ... 70
Gambar 4.27. Anggaran dana departemen artistik ... 72
Gambar 4.28. Observasi lingkungan set kampus ... 73
Gambar 4.29. Realisasi observasi pada set kampus ... 73
Gambar 4.30. Color pallete film"Fajar" ... 74
Gambar 4.31. Kusen jendela dan pintu berwarna biru (sebelum dicat) ... 75
Gambar 4.32. Kusen jendela dan pintu berwarna coklat (sesudah dicat) ... 75
Gambar 4.33. Floorplan untuk set kamar Arif dan kamar Rendra ... 76
Gambar 4.34. Sketsa set kamar Arif ... 77
Gambar 4.35. Realisasi set kamar Arif ... 78
Gambar 4.36. Sketsa set kamar Rendra ... 78
Gambar 4.37. Realisasi set kamar Rendra ... 79
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Kebutuhan properti utama ... 42 Tabel 4.1. Pembagian tugas departemen artistik ... 47 Tabel 4.1. Data set eksterior dan interior ... 67
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A: Daftar Bimbingan ... xiv LAMPIRAN B: Hasil Pengecekan Plagiarisme Turitin ... xiv