• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Lembaga Sertifikasi Profesi Kegiatan Usaha Hulu Migas)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Lembaga Sertifikasi Profesi Kegiatan Usaha Hulu Migas)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

(Lembaga Sertifikasi Profesi Kegiatan Usaha Hulu Migas)

EXPERT SHARING IKATAN AHLI FASILITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI INDONESIA Hotel AMOS-COZY, 13 Februari 2016

Sekretariat:

Wisma Mulia - City Plaza Lt. 9, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan 12710 Telp: 021-29241607 Ext. 6889

***

***

Oleh : Muliana Sukardi (Ketua LSP-Hulu Migas)

1

(2)

Pergerakan bebas di wilayah Asean untuk : barang; jasa; investasi; permodalan; tenaga kerja

Bangsa Indonesia diharapkan untuk senantiasa meningkatkan Kewaspadaan dan mempersiapkan kemampuan kapasitas nasional

 Garis besar kesepakatan Ekonomi Asean ada 4 pilar kesepakatan, yakni : 1. Menuju pasar tunggal dan basis produksi,

2. Menuju wilayah ekonomi yang berdaya saing tinggi,

3. Menuju kawasan dengan pembangunan ekonomi yang seimbang, 4. Menuju integrasi penuh dengan ekonomi global

 MEA secara ringkas berisi lima hal, yaitu : 1. Arus bebas barang

2. Arus bebas Jasa

3. Arus bebas Tenaga Kerja Trampil 4. Arus bebas Investasi

5. Arus bebas Modal

Masyarakat Ekonomi Asean 2015

(3)

KEY FACTOR INDICATOR

Kata kunci dalam menghadapi kerjasama antar negara mitra bisnis dalam perdagangan jasa khususnya di ASEAN adalah harmonisasi, yang merupakan pengaturan antara negara negara ASEAN yang dirancang

untuk memfasilitasi pergerakan bebas tenaga kerja kompeten,berkualifikasi dan bersetifikat antara negara negara anggota ASEAN.

TUJUAN HARMONISASI

1. Untuk memudahkan mobilitas profesional di bidang pekerjaannya .

2. Untuk bertukar informasi tentang praktek-praktek terbaik dalam pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi untuk tenaga profesional.

3. Memberikan kesempatan untuk kerjasama dan pembangunan kapasitas di negara-negara anggota ASEAN.

4. Kesepakatan Harmonisasi tentang kesetaraan produser sertifikasi dan kualifikasi di ASEAN.

5. Untuk mengidentifikasi posisi kita, pemetaan standar dan kualifikasi harus kita lakukan sesuai dengan peta yang disepakati melalui RMCS ( Regional Model Competency Standard ).

6. Merupakan bagian dari kebijakan meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam bingkai memberdayakan dan meningkatkan Kapasitas Nasional di industry Oil & Gas industry.

TUJUAN SERTIFIKASI PROFESI

Tujuan sertifkasi profesi adalah untuk memastikan dan memelihara kompetensi yang telah didapat melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja.

Karena dalam dunia kerja kompetensi harus dipelihara dan ditingkatkan, jadi bukan hanya pernah kompeten, tetapi tetap kompeten dan langgeng kompetennya.

3

13 Februari 2016

(4)

MANFAAT SERTIFIKASI KOMPETENSI

A. Untuk Institusi :

1. Membantu institusi meyakinkan kepada kliennya bahwa jasanya telah dilakukan oleh tenaga yang kompeten.

2. Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi sehingga meningkatkan efisiensi pengembangan SDM dan berdampak pada efisiensi nasional.

3. Memastikan industri mendapatkan tenaga yang kompeten.

4. Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan renumurasi tenaga berbasis kompetensi.

5. Memastikan dan meningkatkan produktifitas.

B. Untuk Tenaga Kerja :

1. Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/ industri/ kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan produk/ jasa.

2. Membantu memasrikan dan memelihara kompetensi untuk meningkatkan percaya diri tenaga profesi.

3. Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya.

4. Membantu tenaga profesi dalam mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun mandiri.

5. Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi.

6. Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara.

7. Membantu tebnaga kerja profesional dalam mempromosikan profesinya di parsar tenaga kerja.

(5)

5

1. UU No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan

2. UU No. 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional

3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 ttg Badan Nasional Sertifikasi Profesi

4. Keputusan BNSP No. KEP-007/BNSP/XII/2005

5. Peraturan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.

DASAR HUKUM PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI :

(6)

KLASIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

LISENSI

Bentuk pengakuan dan pemberian ijin dari BNSP kepada LSP untuk dapat melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja atas nama BNSP

adalah LSP yang didirikan oleh Industri atau Instansi dengan tujuan utama untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap sumber daya manusia lembaga induknya

adalah LSP yang didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan utama untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap sumber daya manusia lembaga induknya, sumber daya manusia dari pemasoknya dan/atau sumber daya manusia dari jejaring kerjanya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.

adalah LSP yang didirikan oleh asosiasi industri dan atau asosiasi profesi dengan tujuan melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja untuk sektor dan atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.

LSP Pihak Kesatu

LSP Pihak Kedua

LSP Pihak Ketiga

(7)

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

Instansi Teknis : SKK Migas

Asosiasi Profesi Pengguna :

KKKS

Lembaga Sertifikasi Profesi

Kelompok Kerja “Capacity Building”

Pengguna Instansi Teknis Asosiasi Profesi

ASESOR KOMPETENSI

Sertifikasi Kompetensi Profesi

7

(8)

PERSYARATAN MENDAPATKAN LISENSI

LSP………..

Dokumen

Prosedur SKKNI

Kantor Materi Uji

Kompetensi (MUK)

Asesor Kompetensi

Nasional

Organisasi Badan

Hukum

Tempat Uji Kompetensi

(TUK)

*)Pedoman BNSP 202 Tahun 2014

(9)

Dokumen

JENIS DOKUMEN PERANGKAT LSP

 Skema Sertifikasi

 Materi Uji Kompetensi (MUK)

 Panduan Mutu

 Prosedur Internal Audit

 Prosedur Standarisasi

 Program Kerja LSP

 Kode Alokasi Anggaran

 Prosedur Asesmen Tempat Uji Kompetensi (TUK)

 Pedoman Tata Laksana LSP

9

13 Februari 2016

(10)

Legalitas LSP-HULU MIGAS

Sebagai Pelaksana Uji Kompetensi

Didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 41 Tgl. 28 Juli 2015 dihadapan Notaris Ny. Ira Soedjono, SH. Mhum. MKn. MM. Msi.

Mendapatkan Lisensi dari Pemerintah/Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan Nomor: BNSP-LSP-185-ID Tgl. 31 Agustus 2015

Surat Keputusan Kepala SKK Migas Selaku Ketua Dewan Pengarah LSP-HULU MIGAS Nomor: 001/SK-PEL-LSP-HULU-MIGAS/VIII/2015 Tentang Pengangkatan Pengurus Organ Pelaksana LSP-HULU MIGAS Periode 2015-2019

(11)

11 APPI dan SKK Migas

dibimbing DITJEN BINALATAS

KEMNAKERTRANS menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

Terbit Kep. Men.

Nakertrans RI No.

177 Thn. 2013 tentang SKKNI Pengelolaan Rantai Suplai Kegiatan Usaha Hulu Migas

APPI dan SKK Migas berkonsultasi ke BNSP utk pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi Pengelolaan Rantai Suplai di Kegiatan Usaha Hulu Migas (LSP-PRS MIGAS), LSP-PRS MIGAS resmi berdiri secara hukum

Surat Keputusan Kepala SKK Migas selaku Ketua Dewan Pengarah tentang

Pengangkatan Pengurus dan Dewan Pengawas

Asesor Kompetensi Nasional

Pengelolaan Rantai Suplai Hulu Migas yang berasal dari SKK Migas, KKKS

& APPI telah lulus Uji Kompetensi oleh BNSP.

12 Jan 2012

25 Jun 2013

10 Jul 2013

20 Feb 2014

Jun 2014

Penyelesaian penyusunan Materi Uji Kompetensi (MUK)

Perubahan nama dari LSP-PRS MIGAS menjadi LSP-HULU MIGAS

Pelaksanaan witness oleh Tim BNSP

Pelaksanaan Uji Kompetensi Perdana untuk 8 Org Manajer

Penerimaan Lisensi oleh BNSP.

16 Mar 2015

28 Jul 2015

10 Okt 2015

30 Okt 2015

13 Nov 2015

SEJARAH BERDIRINYA LSP-HULU MIGAS

13 Februari 2016

(12)

JADWAL KEGIATAN UJI KOMPETENSI LSP-HULU MIGAS

17 – 18 Februari 2016 Refreshment bagi para Asesor Kompetensi 22 Feb – 10 Maret 2016 Uji Kompetensi bagi para Asesor Kompetensi 07 – 30 Maret 2016 Sosialisasi Pra-pelaksanaan Uji Kompetensi bagi

para pelaku SCM di KKKS

14 Mar – 14 April 2016 Registrasi bagi Calon Peserta Uji Kompetensi (Asesi) 01 Apr – 24 Des 2016 Uji Kompetensi bagi pelaku SCM level staf di KKKS

(Target 1000 org Asesi)

(13)

13

KEWAJIBAN KONTRAKTOR KKS

 Mendukung pelaksanaan Uji Kompetensi

 Mewajibkan bagi karyawannya untuk mengikuti Uji Kompetensi

 Mendaftarkan karyawannya untuk mengikuti proses Uji Kompetensi

 Mengikuti jadwal kegiatan Uji Kompetensi yang telah ditentukan

 Membebaskan karyawannya dari kegiatan operasional sehari-hari saat melaksanakan Uji Kompetensi

13 Februari 2016

(14)

FOTO PENYERAHAN SERTIFIKAT LISENSI LSP-HULU MIGAS

(15)

TERIMA KASIH

(LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI KEGIATAN USAHA HULU MIGAS)

Sekretariat:

Wisma Mulia - City Plaza Lt. 9, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan 12710 Telp: 021-29241607 Ext. 6889

MULIANA SUKARDI

15 EXPERT SHARING IKATAN AHLI FASILITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI INDONESIA

Hotel AMOS-COZY, 13 Februari 2016

Gambar

FOTO PENYERAHAN SERTIFIKAT LISENSI LSP-HULU MIGAS

Referensi

Dokumen terkait

Dalam fungsi spline terdapat titik knot yang merupakan titik perpaduan yang menunjukkan perubahan perilaku kurva pada selang yang berbeda [9].. Dalam bagian ini dibahas

Jadi definisi operasional judul penelitian secara keseluruhan adalah suatu daya yang ditimbulkan oleh rangkaian atau proses belajar terhadap hasil belajar mahasiswa

Gambar 3.6 merupakan diagram konteks dari sistem sertifikasi pada Lembaga Sertifikasi Profesi – Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Indonesia Sektor Tata Lakasana

Selain motivasi intrinsik yang telah dipaparkan diatas, terdapat pula motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat dorongan dari luar individu untuk melakukan sesuatu,

Bapak Erik Haryono: “Didalam melakukan komunikasi ke pelanggan diperlukan adanya suatu strategi, salah satu strategi yang kami jalankan disini adalah dengan membina hubungan

[r]

Salah satu informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan adalah rugi laba selisih nilai mata uang atau kurs.. Selisih kurs masih mempunyai pengaruh

Lembaga Sertifikasi Profesi yang selanjutnya disingkat LSP adalah lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi kompetensi kerja yang mendapatkan lisensi dari BNSP untuk