• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS TAHUN 2017

PANDUAN

BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN ANGGARAN 2017

(2)

PROGRAM BANTUAN DANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STAIN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2017

A. GAMBARAN UMUM PROGRAM

Dalam rangka pelaksanaan tri dharma Perguruan tinggi, khususnya pada butir ketiga tentang pengabdian kepada masyarakat, maka kiranya perguruan tinggi perlu memberikan fasilitas yang memadai. Program pengabdian masyarakat di STAIN Kudus diupayakan untuk membangun kemitraan antara Perguruan tinggi dengan masyarakat atau University-Community Engagement (UCE). Dosen sebagai bagian (utama) perguruan tinggi mempunyai tugas dan dharma bakti untuk membangun pola kemitraan ini. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen diharapkan mampu menjadi katalisator penguatan dan pemberdayaan bagi komunitas atau masyarakat.

Pola pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi ini diarahkan pada penguatan komunitas masyarakat yang menjadi mitra perguruan tinggi. Sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang menjulang, yang tak tersentuh oleh realitas sosial di sekelilingnya. Melalui Program pengabdian ini, di harapkan mampu membangun kepekaan dan penguatan sosial, sebagaimana platform STAIN Kudus melalui islam transformatif yang mencoba menggeser dari teori ke aksi.

Pada tahun 2017 ini, model pengabdian ditekankan pada pola pemberdayaan dan pendamp[ingan komunitas, dengan menggunakan pendekatan dan metodologi ilmiah. Hal ini dilakukan dalam rangka meghasilkan produk pengabdian yang mampu menjadi “format”

bagi pengabdian selanjutnya. Melalui diseminasi dan publikasi, produk pengabdian akan mudah diakses publik dan dikembangkan untuk kemanfaatan bersama.

B. FOKUS PROGRAM

Pada tahun 2017 ini, program pengabdian kepada masyarakat difokuskan pada tema-tema berikut:

(3)

1. Penguatan Lembaga Keagamaan, dimaksudkan agar dosen mengabdi, melakukan pendampingan kepada lembaga keagamaan, seperti jam’iyah, masjid, musholla, majlis ta’lim, ikatan remaja masjid dan lainnya.

2. Pengembangan Pendidikan Keagamaan, dimaksudkan agar dosen mengabdi, meneliti dan memberikan pendampingan bagi lembaga pendidikan berbasis masyarakat dengan target capaian yang jelas dan terstruktur, baik untuk madrasah, pondok pesantren, TPQ, SLB dan lembaga pendidikan lainnya.

3. Pengembangan Sosial Kemasyarakatan, dimaksudkan agar dosen mengabdi, meneliti dan memberikan pendampingan bagi kelompok masyarakat yang secara sosial maupun ekonomi sangat potensial untuk dikembangkan dan didampingi, sehingga semakin menguatkan interaksi sosial yang harmonis dengan stakeholder. Program yang dikembangkan bertujuan untuk memupuk jiwa dan sikap peduli lingkungan, tenggang rasa, pengembangan usaha produktif, menumbuhkan partisipasi sosial, pemberdayaan perempuan dan keluarga, perlindungan terhadap hak asasi, pelayanan dan penanganan terhadap disabilitas (cacat), komunitas adat, dll.

4. Pemberdayaan Komunitas Marjinal (PKM), dimaksudkan agar dosen mengabdi, meneliti dan memberikan pendampingan bagi lembaga kelompok masyarakat marjinal yang hidup dalam tatanan sosial atau relasi kuasa yang tidak seimbang, sehingga komunitas marginal/miskin di daerah perkotaan memiliki kedudukan setara, berdaya, dan hidup di tengah - tengah masyarakatnya dengan lebih percaya diri.

5. Pengembangan UMKM, dimaksudkan agar dosen mampu memberikan pendampingan kepada usaha mikro, kecil dan menengah melalui manajemen, strategi dan inovasi dalam ekonomi dan bisnis Islam.

C. OUTPUT

1. Tersedianya dokumen tentang kiprah perguruan tinggi dalam kegiatan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat untuk perubahan sosial

2. Publikasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat 3. Knowledge sharing hasil-hasil pengabdian

4. Jejaring berkelanjutan dengan para pemberdaya masyarakat terkemuka dari universitas/LSM/lembaga riset diluar STAIN Kudus.

(4)

D. PRINSIP DASAR DALAM PENGABDIAN

Pengelolaan program Pengabdian kepada Masyarakat mendasarkan pelaksanaan pengabdiannya kepada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Partisipasi

Melibatkan masyarakat secara aktif sebagai subyek di dalam suatu program, mulai dari perancangan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan, dan diseminasi.

2. Pemberdayaan

Memperhatikan pengetahuan, pengalaman, kebutuhan, dan kehendak serta mendayagunakan potensi yang dimiliki masyarakat mitra pengabdian, untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki serta menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi.

3. Inklusifitas

Bersedia menerima keragaman dan perbedaan serta mengakomodasinya dalam berbagai tatanan yang ada di masyarakat. Keragaman yang dimaksud meliputi antara lain keragaman agama, kepercayaan, budaya, adat, bahasa, gender, ras, suku bangsa, strata ekonomi, dan perbedaan kemampuan fisik/mental.

4. Kesetaraan dan keadilan gender

Memberikan kesempatan, partisipasi, kontrol terhadap pengambilan keputusan, dan manfaat yang sama kepada perempuan dan laki-laki dalam program dan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dan melaksanakan berbagai pendekatan yang mendorong kesetaraan dan menghilangkan kesenjangan.

5. Ramah Lingkungan.

Memberi perhatian yang proporsional pada aspek-aspek tatakelola lingkungan hidup dan sumberdaya alam baik untuk menghindari atau menekan dampak lingkungan yang negatif maupun untuk secara proaktif memanfaatkan setiap peluang untuk meningkatkan kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup dan sumberdaya alam.

6. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan semua program dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan demokratis.

(5)

7. Transparansi

Terbuka dalam menyajikan informasi dan laporan serta menerima masukan terkait program pengabdian kepada masyarakat.

8. Kemitraan

Menjalin kerjasama dan jejaring pengabdian kepada masyarakat dengan berbagai pihak berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan.

9. Keberlanjutan

Merancang program pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan dan mandiri dengan atau tanpa bantuan dari pihak manapun.

10. Kesukarelaan

Bersedia melakukan program dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tanpa paksaan, baik atas prakarsa sendiri maupun atas permintaan masyarakat dan pihak lain.

11. Manfaat

Setiap program dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus bermanfaat seluas- luasnya bagi semua pihak, baik dari segi keilmuan,sosial, ekonomi, politik, budaya dan manfaat lainnya bagi pengembangan masyarakat ke depan. Manfaat pengabdian adalah untuk mendorong masyarakat mengembangkan aset mereka.

12. Keterkaitan ilmu, amal dan transformasi sosial

Menjadikan program dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi dari pembelajaran dan penelitian untuk mendukung transformasi sosial.

E. BENTUK PENGABDIAN

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah satu bentuk intervensi perguruan tinggi untuk tujuan perubahan sosial. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan berbagai bentuk yaitu:

1. Pembelajaran masyarakat, yakni suatu kegiatan yang ditujukan untuk belajar bersama masyarakat atau menguatkan kemampuan, potensi dan aset masyarakat, termasuk dialog, lokakarya, dan pelatihan.

2. Pendampingan masyarakat, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara intensif dan partisipatif agar tercapai kemandirian dari komunitas atau kelompok mitra.

(6)

3. Advokasi, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupaya menumbuhkan kepekaan sosial, politik, dan budaya, serta kapasitas/kemampuan untuk memperjuangkan dan memperoleh hak-hak sebagai warga negara.

4. Pemberdayaan ekonomi, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pendapatan.

5. Layanan masyarakat, yakni penyediaan layanan masyarakat seperti layanan keagamaan, kesehatan, mediasi, resolusi konflik, konsultasi (psikologi, keluarga, hukum, pembuatan rencana bisnis, proyek), pelatihan, penelitian, dan lain-lain.

6. Ujicoba, adaptasi serta penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis IPTEKS, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pengembangan dan penerapan hasil penelitian (action research) ataupun teknologi sederhana untuk mengembangkan potensi dan peluang yang terdapat pada suatu komunitas masyarakat.

Misalnya pembuatan alat produksi, pembuatan sistem manajemen, dll.

7. Kegiatan sosial yang bersifat karitatif, seperti bantuan untuk korban bencana alam dan sosial.

F. ANGGARAN DANA PROGRAM

Alokasi dana program pengabdian masyarakat ini sebesar 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah). Dana diberikan dalam bentuk blockgrand, dicairkan di muka setelah dosen ditetapkan sebagai pelaksana pengabdian yang disahkan oleh ketua STAIN Kudus. Dosen pengabdi membuat LPJ keuangan sesuai dengan ketentuan yang ada.

G. PERSYARATAN

1. Program ini bersifat kompetitif individual, dengan syarat pengusul adalah:

a. Dosen STAIN Kudus

b. Memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP) dan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) 2. Panitia akan menyeleksi semua usulan proposal yang masuk. Seleksi dilaksanakan

meliputi 2 tahap:

a. Seleksi administrasi dan substansi b. Presentasi proposal

Pengusul yang lolos seleksi akan diumumkan melalui website P3M.

(7)

H. KRITERIA PENILAIAN

Ada beberapa aspek penting yang digunakan Tim Reviewer untuk menentukan mutu proposal program pengabdian kepada masyarakat:

1. Isu dan fokus pengabdian, memiliki daya tarik, bermanfaat bagi komunitas dampingan, dan prospektif dari sisi keberlanjutan (sustainability) pelaksanaan program.

2. Alasan memilih dampingan, mencantumkan argumen-argumen yang kuat mengenai alasan memilih komunitas dampingan dan signifikansinya dalam proses pengabdian.

3. Kondisi dampingan saat ini, menjelaskan secara nyata kondisi komunitas yang akan didampingi sesuai dengan hasil survey pendahuluan (prelemenary survey) yang telah dilakukan. Deskripsi perlu disertai data-data kuantitatif maupun kualitatif yang memadai, sehingga tergambar kondisi umum dan kondisi spesifik komunitas yang akan menjadi fokus dampingan.

4. Kondisi dampingan yang diharapkan, menjelaskan kondisi yang diharapkan selama dan setelah proses dampingan berlangsung sebagaimana hasil survey pendahuluan (prelemenary research).

5. Strategi yang dilakukan untuk mencapai kondisi harapan, menyebutkan sejumlah strategi yang akan dilakukan untuk mencapai kondisi yang diharapkan dan bagaimana kaitannya satu sama lain. Hal ini bisa meliputi metode, teknik, atau kegiatan, yang akan dilakukan agar strategi yang dirancang dapat berjalan.

6. Pihak-pihak yang terlibat (stakeholders) dan bentuk keterlibatannya, menyebutkan pihak-pihak mana saja yang kemungkinan terlibat dan menjelaskan bagaimana bentuk keterlibatannya dalam konteks pengabdian untuk mencapai kondisi dampingan yang diharapkan.

7. Resources yang sudah dimiliki, menyebutkan secara gamblang kapasitas tim dan lembaga pengusul untuk melakukan program ini, dan resources apa yang dimiliki untuk menjalankan program pengabdian.

8. Besaran anggaran dan alokasi waktu, menyebutkan angka dan rincian anggaran dana yang dibutuhkan, sehingga tergambar akuntabilitas yang jelas dan alokasi waktu pelaksanaan program pengabdian.

(8)

I. FORMAT PENULISAN PROPOSAL

1. Proposal ditulis dalam kertas ukuran A4, margin masing-masing 3 cm, spasi 1,5, font Time New Roman.

2. Jumlah halaman proposal berkisar antara 10-15 halaman.

3. Proposal dijilid soft cover dengan warna putih, sebanyak 3 eksemplar.

4. Proposal juga dikirim ke email: [email protected]

J. JADWAL KEGIATAN

No Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1. Pengumuman Proposal Minggu ke I1 Juli 2017 2. Penerimaan proposal Minggu II-IV Juli 2017

3. Seleksi administrasi dan substansi Minggu II Juli – II Agustus 2017 4. Pengumuman nominee presentasi proposal Minggu II Agustus 2017

5. Presentasi proposal Minggu III Agustus 2017 6. Pengumuman Penerima Bantuan Dana Minggu IV Agustus 2017

7. Pencairan dana Minggu IV September 2017

8. Pelaksanaan Program Minggu I September – Minggu IV November 2017

9. Penyerahan Laporan Akhir Minggu II Desember 2017

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik bersama dengan guru melakukan diskusi kelas untuk menganalisis hasil teks prosedur yang sudah dibuat dan menyamakan persepsi tentang materi yang

Dari hasil analisis koefisien regresi variabel kepastian diperoleh hasil yang positif sebesar sebesar 0,177, hal ini berarti dengan semakin kepastian yang diberikan maka

Perkampungan raja yang juga dihuni oleh para pembantu raja pada awalnya bukanlah berasal dari suku- suku yang telah ada di Sumpur Kudus, mereka diangkat menjadi

Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya.Lingkup

telah dihitung sesuai dengan benar dan berdasarkan ketentuan Peraturan Bupati Madiun Nomor 6 Tahun 2021 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara

Sementara itu, madu randu dari Desa Nglorog dan Kentengsari, madu kaliandra dari Desa Kwadungan Jurang, dan madu kopi dari Desa Rejosari memiliki kadar gula total

Sebagai suatu model adaptif yang memiliki kemampuan belajar, jaringan syaraf tiruan mampu membuat generalisasi dan menyimpan hasil belajar tersebut untuk menghasilkan keluaran