BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian mengenai “Analisis Peran Video Editor Dalam Pasca Produksi Program Berita Lintas Siang (Mei - Juni 2012)”, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian study kasus (case study) yang bertujuan deskriptif (menggambarkan).
Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlangsung.45 Secara terperinci penelitian deskriptif di tujukan untuk : 46
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.
2. Mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
45 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Universitas Terbuka Depdikbud 1995, hal 114
46 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 1993, hal 24
46
Dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 47
Menurut Lofland dan Lofland, sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain sebagainya.48
Selain itu, titik berat penelitian kualitatif pada latar dan individu secara holistic (utuh). Karenanya, penelitian ini tidak memperbolehkan adanya hipotesis ataupun variabel, melainkan pengisolasian individu atau organisasi harus dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.49
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang berkaitan dengan “Analisis Peran Video Editor Dalam Pasca Produksi Program Berita Lintas Siang (Mei - Juni 2012)” menggunakan penelitian studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program atau situasi sosial.50
Studi kasus merupakan salah satu metode penelitian ilmu sosial yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how’
atau “why”, bila penelitian hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan di selidiki dan bagaimana fokus
47 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1989, hal 3
48 Lofland, John, Lyn Lofland, nalyzing Social Setting : A Guideto to Qualitative (Bervation and Analisis), Belmont, California : Wadsworth Publishing Company, 1984, hal 47
49 Opcit Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hal 3
50 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 201
penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.51
Studi kasus mempunyai ciri-ciri :
1. Partikularistik artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu.
2. Deskriptif artinya hasil metode ini adalah deskripsi detail dari topic yang di teliti.
3. Heuristik adalah metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang sedang di teliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru, merupakan tujuan dari studi kasus.
4. Induktif studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori.
3.3 Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah penentuan narasumber yang dilakukan dengan memilih orang-orang yang dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili tingkat signifikansi ataupun sebagai sumber yang berkompeten untuk dimimtai informasi sehubungan dengan penelitian. Adapun narasumber pada penelitian ini, yaitu:
1. Saluhut Tua Hutapea. (Produser program berita Lintas Siang)
Sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab atas teselenggaranya program berita Lintas Siang dan sebagai user pada proses editing.
51 Robert.K.Yin, Studi Kasus (desain dan metode), PT.Raja Grafindo, Jakarta. 1995, hal 1
2. Guritno Himantoro (Editor program berita Lintas Siang)
Sebagai salah satu orang yang mendapatkan tanggung jawab dari produser untuk menjalin /menyusun gambar menjadi master siaran untuk terselenggaranya program berita Lintas Siang.
3. Wawan N Saputra (Editor program berita Lintas Siang)
Sebagai salah satu orang yang mendapatkan tanggung jawab dari produser untuk menjalin /menyusun gambar menjadi master siaran untuk terselenggaranya program berita berita Lintas Siang.
4. Iqbal Tawakal (Kamerawan program berita Lintas Siang)
Sebagai salah satu orang yang mendapatkan tanggung jawab dari produser untuk mencari gambar-gambar dan audio terbaik dari sebuah peristiwa untuk terselenggaranya program berita Lintas Siang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan penulis dalam penelitian tentang “Peran Video Editor Dalam Pasca Produksi Program Berita Lintas Siang (Mei - Juni 2012)”, yaitu ada dua teknik pengumpulan data sebagai berikut :
3.4.1 Data Primer
Data primer atau data utama menurut Lofland dan Loflard seperti yang dikutip Lexy J. Moleong sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan.52
52 Ibid hal 157
Kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau di wawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis melalui perekan video/audio tapes, pengambilan foto, atau film.53
Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian “Peran Video Editor Dalam Pasca Produksi Program Berita Lintas Siang (Mei - Juni 2012)” dilakukan dengan wawancara secara mendalam kepada narasumber (key informan) dan secara langsung dengan Produser, Editor, dan Kameraman program Berita Lintas Siang. Menurut Berelson, metode penelitian wawancara secara mendalam adalah satu teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara obyektif sistematis dan kualitatif secara manifest.54
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah yang dijadikan pelengkap dan dapat dijadikan sebagai penunjang data primer guna melancarkan proses penelitian. Data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan data-data dari literature-literatur dan observasi yang penulis lakukan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan objek penelitian seperti makalah, buku-buku, artikel di internet, surat kabar, majalah, tabloid, kamus, dan lain sebagainya.
53 Ibid hal 157
54 Lexy, J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 163
3.5 Definisi Konsep dan Fokus Penelitian 3.5.1 Definisi Konsep
Untuk pelaksanaan penelitian ini, berbagai konsep dan istilah perlu diperjelas. Definisi konsepnya, yaitu :
1. Peran
Peran (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan peran.
2. Video Editor
Video editor adalah orang yang bertanggung jawab terhadap semua proses editing video.
3. Program Berita
Berita adalah hasil rekontruksi tertulis dari realitas social yang terdapat dalam kehidupan. Itulah sebabnya ada orang yang beranggapan bahwa penulisan berita lebih merupakan pekerjaan merekonstruksi realitas sosial ketimbang gambaran dari realitas itu sendiri.
3.5.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian yang digunakan untuk mempermudah penelitian mengenai ”Peran Video Editor Dalam Pasca Produksi Program Lintas Siang (Mei – Juni 2012)”, digambarkan sebagai berikut, yaitu:
- Video editor berperan dalam paska produksi, yaitu ; - Tipe editing
- Fungsi naskah - Fungsi time code
- Video Editor berperan secara Teknis
- Video Editor berperan sebagai Sebuah Invisible Art, yaitu : - Memelihar alur cerita (maintain screen direction)
- Bergerak dari gambar besar menjadi detail (moving large to small) - Mengawasi kontinuitas gambar (control continuity)
- Panjang dan waktu gambar (shot longth and timing) - Memadukan aksi (matching action)
- Transisi (transisions)
3.6 Teknis Analisis Data
Pada Penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi yaitu peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (wawancara mendalam tak berstruktur, pengamatan, dan dokumentasi) dari berbagai sumber (orang, waktu, dan tempat) yang berbeda.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk mengenai pengecekan atau berbagai perbanding terhadap data itu. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang menfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Pada triangulasi dengan metode terdapat dua strategi yaitu, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Teknik triangulasi dengan penyidik ialah dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat data. Triangulasi dengan teori yaitu bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu teori atau lebih. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Jadi, triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan55.
Untuk itu peneliti dapat melakukan dengan jalan :
1. Mengajukan berbagai macam varisasi pertanyaannya 2. Mengecek dengan hasil berbagai sumber data
3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.
55 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya Bandung, 1997 hal 54