• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Ajar pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP N 3 Kembang Jepara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Ajar pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP N 3 Kembang Jepara."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

20

ABSTRAK

Natalia, Yhuni Pipit. 2011. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Ajar pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP N 3 Kembang Jepara. Proposal Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Drs. Bambang Priyono, M.Si dan Dr. Margareta Rahayuningsih, M.Si.

Proses pembelajaran membutuhkan sebuah bahan ajar dalam proses kegiatan belajar. Penggunaan bahan ajar membuat siswa lebih mudah dalam memahami setiap pelajaran yang dipelajari. Bahan ajar dapat berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Lembar Kerja Siswa, dapat membantu siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis lingkungan sekitar sekolah pada materi klasifikasi makhluk hidup, yang digunakan sebagai bahan ajar di SMP N 3 Kembang Jepara.

Lokasi penelitian di SMP N 3 Kembang Jepara. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII sebanyak dua kelas. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Research and Development (R&D). Data dianalisis dengan menggunakan uji deskriptif presentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelas uji coba kelas VIIE, 76,92% siswa mendapatkan nilai ≥ 64, sedangkan pada kelas yang diteliti yaitu kelas VIIA dan VIIB mencapai 78,94% dan 84,21%. Keaktifan siswa mencapai kriteria sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Guru dan siswa memberikan tanggapan yang sangat baik terhadap penerapan LKS hasil pengembangan. Hasil validasi/penilaian materi hewan menunjukkan bahwa materi dalam LKS memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase sebesar 80%. Hasil validasi/penilaian materi tumbuhan memperoleh kriteria layak dengan persentase 73,33%, dengan rerata 76,66% yang berkriteria sangat layak. Hasil validasi/penilaian tentang bahan ajar (LKS) oleh penilai menunjukkan bahwa penilaian bahan ajar (LKS) memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase sebesar 86%. Hasil uji kelayakan LKS oleh guru diperoleh sebesar 95,53% dengan kriteria sangat layak untuk digunakan sebagai bahan ajar.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Lingkungan Sekitar Sekolah yang diterapkan pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup layak digunakan sebagai bahan ajar di SMP Negeri 3 Kembang Jepara.

Kata kunci : LKS, Klasifikasi Makhluk Hidup, Lingkungan Sekitar.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Nama allah aku meruqyahmu, dari segala hal yang menyakitimu, dan dari kejahatan segala jiwa manusia dan ‘ain, semoga allah menyembuhkanmua, dengan

Mengingat reliabilitas yang memadai, perlunya mencakup berbagai stresor dalam masa kehamilan, serta sedikitnya jumlah soal NuPDQ, maka soal-soal dengan corrected

Berdasarkan ketentuan pajak di Amerika Serikat terdapat aturan mengenai wash sale rule, bagaimana pendapat bapak terkait dengan keuntungan dan kerugian yang timbul dari

• Materi pesan yang disampaikan dalam event tersebut, adalah dengan menginformasikan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh sepatu Converse original secara

Artinya WPS dengan keyakinan kurang baik mengenai VCT akan mempunyai kemungkinan tidak melakukan VCT ulang sebesar 7 kali lebih tinggi dibandingkan WPS dengan keyakinan yang

Ada berbagai faktor resiko yang menyebabkan ISK, faktor resiko tersebut juga ada yang merupakan kebiasaan dalam masyarakat Tujuan dari penelitian ini untuk

Yang berarti bahwa korelasi antara variabel ini adalah korelasi positif dan dilhat dari tabel intepretasi koefisien korelasi menunjukan bahwa variabel X (Iklan)

Secara tradisional, penilaian validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif telah memiliki standar baku yang mengacu pada pengujian isi dan kegunaan alat ukur yang