• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1

P U T U S A N

No.385/Pdt.G/2018/PN.Mnd.-

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Manado yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara antara :

GEERTJE MEKEL, Warga Negara Indonesia,Perempuan,Tempat dan

Tanggal Lahir : Kaima, 28-08-1967, Status Perkawinan : Cerai Hidup, Agama Kristen, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat : Jaga IX , Desa/Kel. Kauditan, Kab. Minahasa Utara, Prov. Sulawesi Utara ;

- sebagai PENGGUGAT ; M E L A W A N :

PT. Astra Sedaya Finance berkedudukan di : Jln. Rs. Fatmawati No. 9 Jakarta

Cg. Pimpinan PT. Astra Sedaya Finance cabang Manado yang berkantor di Jln. Bethesda No.26 Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara.

- sebagai TERGUGAT ; Pengadilan Negeri tersebut ;

Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat lainnya ;

Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan kedua belah pihak ; Setelah memperhatikan bukti surat-surat ;

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 8 Oktober 2018 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Manado pada tanggal 10 Oktober 2018 dibawah Nomor : 385/Pdt.G/2018/PN.Mnd., telah menggugat Tergugat dengan alasan-alasan sebagai berikut :

I. Bahwa Kedudukan Hukum ( Legal Standing ) PENGGUGAT ;

1. PENGGUGAT adalah warga negara Indonesia , pemilik kendaraan (Mobil)

Merk/Type: Grand Max / Daihatsu Pick Up, warna hitam, no. Polisi : DB 8359

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2

FD, Nomor Rangka: MHKP3BA1JDK067898, Nomor Mesin : MC86313, yang

telah disita miliknya dengan sewenang-wenang dan secara melawan hukum oleh

TERGUGAT ;

2. Bahwa berdasarkan pasal 4 huruf (g) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, PENGGUGAT adalah warga Negara Indonesia yang merupakan Konsumen TERGUGAT, berhak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif oleh pelaku usaha;

3. Bahwa berdasarkan pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

2009 Tentang kekuasaan Kehakiman , PENGGUGAT adalah warga negara republik Indonesia yang tidak dapat dikenakan penyitaan, kecuali atas perintah tertulis dari kekuasaan yang sah dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang;

II. KEDUDUKAN HUKUM TERGUGAT

1. TERGUGAT adalah Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang telah menyita kendaraan (Mobil) Merk/Type: Grand Max / Daihatsu Pick Up, warna hitam,

no. Polisi : DB 8359 FD, Nomor Rangka: MHKP3BA1JDK067898, Nomor

Mesin : MC86313, Milik PENGGUGAT;

2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka(3) undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang perlindungan konsumen, TERGUGAT adalah

perusahaan pembiayaan, baik berbentuk badan Hukum maupun bukan Badan Hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah Hukum Negara Republik Indonesia, Baik sendiri maupun Bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi;

III. DASAR HUKUM DIAJUKAN GUGATAN

1. Bahwa PENGGUGAT mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Manado melalui mekanisme pertanggung jawaban perdata berdasarkan pasal 17 undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak asasi manusia, yang bunyinya menentukan, “setiap orang,tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

3

dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkala pidana,perdata, maupun administrative serta diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan yang objektif oleh Hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan yang adil dan benar’;

2. Bahwa PENGGUGAT mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Manado melalui mekanisme pertanggung jawaban perdata berdasarkan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), yang bunyinya menentukan, “Setiap Perbuatan Melanggar Hukum membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut’;

3. Bahwa PENGGUGAT mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Manado melalui mekanisme pertanggung jawaban perdata berdasarkan Pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), yang bunyinya menentukan, “Majikan-Majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain untuk mewakili urusan-urusan mereka, bertanggung jawab tentang kerugian yang diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-bawahan mereka didalam melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang dipakainya”;

IV. URAIAN FAKTA-FAKTA HUKUM

1. Bahwa pada hari selasa, tanggal 09 mei 2017 atau pada waktu siang hari atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-waktu tertentu dalam bulan mei tahun 2017,

TERGUGAT menyuruh debt collectornya untuk mengambil paksa atau menyita

tanpa fiat Ketua Pengadilan kendaraan (Mobil) Merk/Type: Grand Max /

Daihatsu Pick Up, warna hitam, no. Polisi : DB 8359 FD, Nomor Rangka:

MHKP3BA1JDK067898, Nomor Mesin : MC86313, Milik PENGGUGAT saat

berada di Gudang tempat usaha milik PENGGUGAT di desa Kaima dan

PENGGUGAT sedang tidak berada di lokasi / Gudang tempat kendaraan/mobil

berada ( tanpa sepengetahuan PENGGUGAT ) dan PENGGUGAT sudah melaporkan ke Pihak Kepolisian (Vide Bukti P-1).

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4

2. Bahwa kemudian pada tanggal 16 mei 2017 atau pada waktu siang hari atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-waktu tertentu dalam bulan mei tahun 2017, Petugas Deb Collector yang dikirimkan oleh petugas masih melakukan intimidasi, yaitu dengan cara bolak-balik mendatangi rumah PENGGUGAT , Bahkan Mengirimkan Surat (Vide Bukti P-2) yang intinya PENGGUGAT diminta agar segera melunasi sisa hutangnya, mereka mengancam PENGGUGAT dengan intimidasi akan melelang Kendaraan/Mobil Milik PENGGUGAT, sehingga menciptakan perasaan takut serta rasa malu bagi PENGGUGAT dan keluarga; 3. Maka, sejak pada saat itu sampai dengan hari dimasukkan gugatan ini,

Kendaraan/mobil PENGGUGAT masih dalam penguasaan TERGUGAT; 4. Bahwa berdasarkan uraian kejadian diatas, TERGUGAT sebagai pelaku usaha

yang berkedudukan atau melakukan kegiatan usaha di Wilayah Hukum Negara Republik Indonesia, yang wajib tunduk terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada di Negara Republik Indonesia, maka perbuatan TERGUGAT tersebut merupakan bentuk perbuatan melawan Hukum, karena telah melanggar hak PENGGUGAT, sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 4 huruf (g) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen;

5. Bahwa perbuatan TERGUGAT yang telah menyita 1 (satu) Unit kendaraan

(Mobil) Merk/Type: Grand Max / Daihatsu Pick Up, warna hitam, no. Polisi :

DB 8359 FD, Nomor Rangka: MHKP3BA1JDK067898, Nomor Mesin :

MC86313, saat berada di Gudang tempat usaha milik PENGGUGAT di desa

Kaima dan PENGGUGAT sedang tidak berada di lokasi / Gudang tempat kendaraan/mobil berada ( tanpa sepengetahuan PENGGUGAT ), yang dilakukan pada, tanggal 09 mei 2017 atau pada waktu siang hari atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-waktu tertentu dalam bulan mei tahun 2017, yang dilakukan oleh

TERGUGAT, tanpa ada perintah tertulis oleh kekuasaan yang sah dalam hal dan

menurut cara yang diatur dalam Undang-undang, maka perbuatan TERGUGAT tersebut merupakan perbuatan yang melawan Huku, bahwa penyitaan yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

5

dilakukan TERGUGAT tersebut, telah bertentangan dengan pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman;

V. KERUGIAN PENGGUGAT

1. Bahwa mengingat pekerjaan PENGGUGAT sebagai pengusaha di bidang perdagangan, maka penyitaan Kendaraan/Mobil yang dilakukan oleh

TERGUGAT secara sewenang-wenang dan melawan Hukum yang dilakukan

bertepatan dengan ramai-ramainya pesanan, maka perbuatan TERGUGAT tersebut sangat merugikan kegiatan usaha PENGGUGAT, karena menghilangkan berbagai kesempatan dari pembeli barang, yang seharusnya dapat PENGGUGAT layani, namun karena kendaraan/mobil disita, PENGGUGAT tidak mempunyai kendaraan/mobil untuk mengangkut barang dagangan.

2. Selain itu, sepak terjang yang dilakukan oleh orang-orang suruhan TERGUGAT, telah menciptakan ketakutan bagi sebagian keluarga serta telah merusak kredibilitas PENGGUGAT di lingkungan sekitar tempat PENGGUGAT tinggal. Oleh sebab itu maka, atas semua kesusahan, rasa malu, kerugian serta perbuatan yang tidak menyenangkan, yang telah PENGGUGAT alami akibat dari perbuatan melawan Hukum yang dilakukan oleh orang-orang suruhan TERGUGAT, maka

PENGGUGAT minta ganti kerugian immaterial dengan nilai Rp. 500.000.000.- (

Lima Ratus Juta Rupiah );

3. Bahwa penyitaan yang TERGUGAT lakukan menyebabkan kerugian materil yang nyata terhadap PENGGUGAT, maka PENGGUGAT minta ganti kerugian tersebut, dengan nilai ganti ruginya sebesar Rp. 137.100.000 ( Seratus Tiga Puluh Tujuh Seratus Ribu Rupiah ) merupakan hasil dari :

Jumlah anggsuran sampai 34 bulan dikalikan angsuran perbulan Rp. 2.650.000.- ( Dua Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah ) berjumlah Rp. 90.100.000.- ( Sembilan Puluh Juta Seratus Ribu Rupiah ) ditambah Uang Muka Kredit Senilai Rp. 17.000.000.- ( Tujuh Belas Juta Rupiah ) dan di tambah advokasi gugatan ini sebesar Rp. 30.000.000.- ( Tiga Puluh Juta Rupiah ), sehingga Total Kerugian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

6

PENGGUGAT yang nyata berjumlah Rp. 137.100.000.- ( Seratus Tiga Puluh

Tujuh Seratus Ribu Rupiah ) VI. PETITUM

1. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan Hukum; 2. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk mengganti kerugian materill kepada

PENGGUGAT, sebesar Rp. 137.100.000.- ( Seratus Tiga Puluh Tujuh Seratus

Ribu Rupiah );

3. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk mengganti kerugian immaterill kepada PENGGUGAT, sebesar Rp. 500.000.000.- ( Lima Ratus Juta Rupiah ); 4. Menyatakan putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada

perlawanan, banding, kasasi ataupun upaya Hukuman lainnya dari TERGUGAT atau pihak ketiga lainnya ( uitvoerbaar bij Vorraad);

5. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dari perkara ini;

Ataupun apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, Mohon Putusan yang Seadil-adilnya (ex aequo et bono ) ;

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat datang sendiri, sedangkan Tergugat sendiri selanjutnya memberi kuasa kepada PATTA AGUNG, SH., dkk, Advokat pada Kantor Hukum PATTA AGUNG, SH dan Rekan, beralamatkan di Jalan Padang Perum Wilnatama Permai Blok D No.2 Kota Gorontalo, sesuai dengan Surat Kiuasa Khusus No.53/CSLD-LLSD/SK-PN/Ext/XI/2018 tertanggal 7 November 2018 ;

Menimbang, bahwa Pengadilan telah memberikan kesempatan kedua belah pihak untuk menyelesaikan perkara ini dengan musyawarah/damai, dengan cara mediasi dengan Mediator yaitu Hakim Mediator HALIJAH WALLY, SH.MH., tapi tidak berhasil, sehingga dimulailah pemeriksaan perkara ini dengan terlebih dahulu membacakan gugatan Penggugat dimana Penggugat bertetap pada gugatan ;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan bantahan/jawaban sebagai berikut :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

7

---Bahwa pada prinsipnya Tergugat membantah dan menolak semua dalil-dalil gugatan Penggugat baik dalam posita maupun petitum gugatan, kecuali yang diakui secara tegas oleh Tergugat ;

DALAM EKSEPSI :

- Bahwa gugatan Penggugat adalah kekurangan pihak, karena hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat didasarkan adanya perjanjian dengan jaminan fidusia yang ada hubungannya dengan Notaris yang menerbitkan akta jaminan fidusia serta Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang menerbitkan Sertifikat Jaminan Fidusia yang tidak digugat atau tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara ini ;

- Bahwa oleh karena gugatan Penggugat kekurangan pihak maka wajar menurut hukum apabila gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) ;

DALAM POKOK PERKARA :

- Bahwa apa yang telah tergugat uraikan dalam uraian eksepsi tersebut diatas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jawaban pokok perkara ini ;

- Bahwa benar Tergugat adalah Perusahaan Pembiayaan Konsumen dan Penggugat adalah debiturnya Tergugat yang mempunyai satu account yang terikat dengan Perjanjian Pembiayaan Dengan Jaminan Fidusia Nomor : 01.600.802.00.141044.2 Tanggal 03 Feruari 2014 beserta lampiran-lampirannya, kemudian Perjanjian Jaminan Fidusia tersebut telah tertuang dalam akta Jaminan Fidusia Nomor : 96 tanggal 10 Februari 2014 yang dibuat oleh Notaris Yurike Imelda Paendong,SH.M.Kn. serta telah didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah Sulawesi Utara yang menerbitkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor :W25.00006692.AH.05.01 Tahun 2014 ;

- Bahwa perjanjian diatas, dibuat dengan memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor :42 Tahun 1999 tentang Fidusia serta syarat hukum untuk sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata dan oleh karenanya berlaku

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

8

sebagai Undang-Undang yang harus ditaati oleh Tergugat dan Penggugat sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata ;

- Bahwa objek jaminan fidusia berupa kendaraan (mobil) Merk/Type Grand Max/Daihatsu pick up warna hitam Nomor Polisi DB 8359 FD Nomor Rangka MHKP3BAIJDK067898, Nomor Mesin MC86313 yang dijaminkan oleh Penggugat kepada Tergugat, sehingga tidak benar Tergugat mengambil paksa mobil sebagai jaminan hutang, karena sesuai dengan syarat perjanjian yang disepakati yang mengikat sesuai syarat dan ketentuan umum perjanjian pembiayaan Nomor 01.600.802.00.141044.2 dan lampirannya pada angka 12 dan Akta Jaminan Fidusia Nomor : 96 tanggal 10 Februari 2014 yang dibuat oleh Notaris Yurike Imelda Paendong, SH.MKn, serta Sertifikat jaminan fidusia telah tegas mengatur tentang jika Penggugat lalai membayar angsuran dan sanksinya, dan dalam perkara a quo Penggugat telah diberikan peringatan-peringatan untuk segera menyelesaikan tunggakan angsurannya, namun sama sekali tidak ada niat atau itikad baik dari Penggugat untuk membayar dan melunasi angsurannya ;

- Bahwa oleh karena Penggugat tidak ada itikad baik untuk membayar dan melunasi angsuran hutangnya kepada Tergugat dan jelas telah wanprestasi, sehingga berdasarkan Surat Perjanjian dengan Jaminan Fidusia dan Akta Jaminan Fidusia sebagaimana tersebut diatas serta Surat Pernyataan Dan Kuasa yang ditanda tangani oleh Penggugat antara lain menyatakan bahwa Penggugat menyetujui untuk dilakukan proses eksekusi fidusia atas kendaraan oleh pihak Tergugat dan mengambil kendaraan dari tangan Penggugat atau dari tangan dan dilokasi pihak lain yang menguasai kendaraan sebagai jaminan fidusia, bahkan setelah kendaraan berada dalam penguasaan Tergugat telah diberikan kesempatan lagi kepada Penggugat untuk menyelesaikan tunggakan angsurannya namun sama sekali tidak ada niat dan itikad baik dari Penggugat untuk melunasinya, olehnya tindakan Tergugat yang menguasai obyek jaminan Fidusia adalah Sah menurut Hukum dan buka merupakan perbuatan melawan hukum ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

9

- Bahwa oleh karena tindakan Tergugat bukan merupakan tindakan atau perbuatan melawan hukum, maka tuntutan ganti kerugian baik dalam posita maupun dalam petitum gugatan yang dimohonkan oleh Penggugat patut untuk ditolak seluruhnya atau dikesampingkan oleh Majelis Hakim karena tidak berdasarkan hukum ;

- Bahwa demikian pula dalil gugatan Penggugat yang menuntut kerugian materil maupun kerugian imateril serta permohonan uitvoerbar bij vorraad, mohon pula ditolak dan diakesampingkan oleg Majelis Hakim karena Tergugat tidak melakukan perbuatan melawan hukum, akan tetapi Penggugat telah melakukan wanprestasi dengan tanpa itikad baik melunasi hutangnya kepada Tergugat ;

- Bahwa hal-hal lain mengenai dalil gugatan Penggugat tidak perlu ditanggapi karena pada prinsipnya sebagaimana jawaban diataas Tergugat menolah dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat ;

Berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut diatas maka cukup beralasan apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Manado dapat menjatuhkan putusan sebagai berikut : 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau menyatakan gugatan

Penggugat tidak dapat diterima ;

2. Menghukum kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ;

Menimbang, bahwa selanjutnya terjadilah jawab-menjawab, dimana atas jawaban Tergugat, pihak Penggugat mengajukan repliknya tertanggal 7 Januari 2019 dan kemudian pihak Tergugat mengajukan dupliknya tertanggal 14 Januari 2019 ;

Menimbang, bahwa pihak Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatan, dipersidangan telah mengajukan bukti surat-surat sebagai berikut :

1. Foto copy Surat Tanda Terima Laporan Polisi/Pengaduan No.STTLP/359.a/2017/SPKT tertanggal 15 Mei 2017, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda P-1 ;

2. Foto copy Surat dari PT ASTRA SEDAYA FINANCE (Tergugat) kepada GEERTJE MEKEL (Penggugat) tertanggal 16 Mei 2017, perihal Penhyelesaian Hutang, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda P-2 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

10

3. Foto copy Tanda Terima SPH tertangal 18 Mei 2017, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda P-3 ;

4. Foto copy Kwitansi pembayaran Angsuran Mobil Grand Max ke-34 tertanggal 28 Maret 2018, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda P-4 ;

Menimbang, bahwa disamping bukti surat-surat tersebut, dipersidangan. Penggugat telah mengajukan saksi-saksi yaitu :

1. TOMMY KATUUK, dibawah sumpah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi tahu dipersidangan ini Penggugat dan Tergugat bermasalah tentang kendaraan Penggugat yang ditarik oleh Tergugat ;

- Bahwa saksi tahu kendaraan Penggugat yang ditarik oleh Tergugat adalah jenis Grand Max ;

- Bahwa saksi tidak ingat hari, tanggal dan bulan ditariknya kendaraan Penggugat oleh Tergugat tetapi yang pasti pada tahun 2018 ;

- Bahwa setahu saksi kendaraan Grand Max tersebut diparkir di gudang kebun Penggugat karena kendaraan tersebut dipakai Penggugat mengangkat plastic untuk dibawa ke gudang ;

- Bahwa saksi tahu kendaraan Penggugat tersebut dirampas/ditarik oleh Kolektor Tergugat (PT. Sedayu Finance) karena saat itu saksi berpaspasan kendaraan tersebut dikendarai oleh orang yang tidak saksi kenal, padahal sewaktu melihat kendaraan penggugat hendak melintas, saksi bermaksud untuk menitip beli bensin ; - Bahwa benar pada besok harinya saksi dengar bahwa kendaraan Grand Max

Penggugat tersebut ditarik oleh Kolektor PT Sedayu Finance ;

- Bahwa benar saat itu saksi melihat kendaraan Penggugat dikendarai oleh orang yang saksi tidak kenal, bergerak dari arah perkebunan menuju arah pemukiman ; - Bahwa saksi tahu kendaraan ditarik oleh Kolektor Finance PT Sedatu Finance

karena angsuran pembayaran sudah macet, namun menurut cerita Penggugat pembayaran kendaraan tersebut diangsur oleh Penggugat ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

11

- Bahwa saksi tidak tahu kalau Penggugat ada melakukan komplein ke Kantor Tergugat ;

- Bahwa saksi tahu Penggugat ada melaporkan ke Polisi masalah penarikan mobil Penggugat ;

2. VENTJE ANDI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi tahu dipersidangan ini Penggugat dan Tergugat bersengketa tentang

penarikan kendaraan Penggugat oleh Tergugat ;

- Bahwa saksi tahu kendaraan Penggugat yang ditarik oleh Tergugat adalah jenis Grand Max ;

- Bahwa saksi melihat langsung ketika kendaraan Penggugat tersebut diambil, karena kebetulan saat itu saksi berada di gudang ;

- Bahwa saksi tidak ingat hari, tanggal dan bulan ditariknya kendaraan Penggugat oleh Tergugat tetapi yang pasti pada tahun 2018 ;

- Bahwa saksi tahu kendaraan Grand Max tersebut diparkir di gudang kebun Penggugat lalu diambil oleh tiga orang ;

- Bahwa dari tiga orang tersebut hanya satu orang yang saksi kenal ;

- Bahwa benar ketika mereka datang, mereka bertemu dengan saksi dan mencari Penggugat, tetapi saat itu Penggugat berada di Airmadidi, mereka bertanya “Ibu dimana”? saksi menjawab “ada di Airmadidi”, lalu mereka mengatakan kepada saksi “Bapak ganti baju lalu sama-sama ke Airmadidi untuk bertemu dengan Ibu/Penggugat”, namun selesai saksi ganti , saksi melihat kendaraan sudah dibawah oleh ketiga orang tersebut , dan saksi ikut bersama tetapi saksi naik kendaraan Avanza ;

- Bahwa saksi tahu kendaraan Grand Max tersebut dipergunakan Penggugat untuk usaha ;

- Bahwa setahu saksi kendaraan diparkir dalam keadaaan terkunci ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

12

- Bahwa saksi tidak tahu kalau Penggugat ada melakukan komplein ke Kantor Tergugat ;

- Bahwa saksi tahu Penggugat ada melaporkan ke Polisi masalah penarikan mobil Penggugat ;

Menimbang, bahwa Tergugat untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, dipersidangan telah mengajukan bukti surat-surat sebagai berikut ;

1. Foto copy Surat Pernyataan Geertje Mekel (Penggugat) tertanggal 24 Januari 2014, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.1 ;

2. Foto copy Perjanjian Pembiayaan Dengan Jaminan Fidusia tertangal 3 Februari 2014, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.2 ;

3. Foto copy Surat Pernhyatan Bersama tertanggal 3 Februari 2014, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.3 ;

4. Foto copy Surat Pernyataan dan Kuasa (tanpa tanggal), sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.4 ;

5. Foto copy Surat Kuasa (tanpa tanggal), sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.5 ;

6. Foto copySurat Pernyataan (tanpa tanggal), sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.6 ;

7. Foto copy Jaminan Fiducia No.96 tanggal 10 Februari 2014, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.7 ;

8. Foto copy Sertifikat Jaminan Fiducia Nomor : W25.00006692.AH.05.01 Tahun 2014 tanggal 11 Februari 2014, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.8 ; 9. Foto copy Surat Peringatan ke- 1 tertangal 10 September 2016, sesuai asli,

bermeterai cukup, diberi tanda T.9 ;

10. Foto copy Surat Peringatan ke-2 tertanggal 14 September 2016, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.10 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

13

11. Foto copy Surat Peringatan ke-3 tertanggal 18 September 2016, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.11 ;

12. Foto copy Surat dari PT Astra Sedaya Finance (Tergugat) kepada Geertje Mekel (Penggugat) tertanggal 16 Mei 2017, perihal : Penyelesaian Hutang, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.12 ;

13. Foto copy Surat Kuasa Pelaksanaan Eksekusi Objek Jamian Fidusia No.01/600802/CO1/0905/1410442 tertangal 9 Mei 2017, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.13 ;

14. Foto copy Berita Acara Penyerahan Kendaraan tertangal 09 Mei 2017, sesuai asli, bermeterai cukup, diberi tanda T.14 ;

Menimbang, bahwa Tergugat tidak mengajukan saksi ;

Menimbang, bahwa akhirnya kedua belah pihak telah mengajukan kesimpulannya, dimana Penggugat mengajukan kesimpulan tertanggal 18 Februari 2019, dan Tergugat mengajukan kesimpulannya tertanggal 18 Februari 2019 ;

Menimbang, bahwa kedua belah pihak tidak mengajukan apa-apa lagi selain mohon putusan ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala hal-hal yang relevan dalam Berita Acara Persidangan, dianggap termuat pula pada putusan dan akan dipertimbangkan ;

PERTIMBANGAN HUKUM : I. DALAM EKSEPSI :

Menimbang, bahwa akan eksepsi Tergugat pada pokoknya adalah sebagai berikut :

- Bahwa gugatan Penggugat adalah kekurangan pihak karena hubungan hokum antara Penggugat dan Tergugat didasarkan karena adanya perjanjian Jamian Fiducia yang ada hubungannya dengan Notaris yang menerbitkan akta jaminan fiducia serta Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI yang menerbitkan Sertifikat Jaminan Fiducia, yang tidak digugat dalam perkara ini ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

14

Menimbang, bahwa alasan ekspesi tergugat tersebut, ternyata tidak menyangkut kewenangan mengadili baik secara absolut maupun secara relative, tapi telah menyangkut pokok perkara, dimana untuk menilai atau mempertimbangkannya tidak terlepas dengan atau harus berdasarkan fakta-fakta dipersidangan yang diperoleh dari bukti-bukti baik bukti surat maupun bukti saksi ;

Menimbang, bahwa oleh karena alasan ekspesi tergugat tersebut, ternyata tidak menyangkut kewenangan mengadili baik secara absolut maupun secara relative, tapi telah menyangkut pokok perkara, dimana untuk menilai atau mempertimbangkannya tidak terlepas dengan atau harus berdasarkan fakta-fakta dipersidangan yang diperoleh dari bukti-bukti baik bukti surat maupun bukti saksi, maka eksepsi Tergugat tersebut

haruslah ditolak, dan alasan eksepsi Tergugat tersebut karena telah menyangkut pokok

perkara haruslah dianggap sebagai jawaban dalam pokok perkara, sehingga sesuai dengan pasal 162 Rbg akan dipertimbangkan secara bersama-sama dengan pokok perkara berdasarkan bukti-bukti atau alat-alat bukti yang diajukan dipersidangan ; II. DALAM POKOK PERKARA :

Menimbang, bahwa akan maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana tersebut diatas ;

Menimbang, bahwa substansi gugatan Penggugat adalah Penggugat memohon agar supaya Tergugat mengganti kerugian materiel kepada Penggugat sebesar Rp.137.100.000.- dan kerugian imateriel sebesar Rp.500.000.000.-, karena, Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hokum yaitu mengambil paksa atau menyita tanpa Fiat Ketua Pengadilan Kendaraan (mobil) Grand Max/Daihatsu Pick Up, warna hitan, No. Polisi 8359 FD milik Penggugat saat berada di Gudang tempat usaha Penggugat di Desa Kaima tanpa sepengetahuan Penggugat ;

Menimbang, bahwa atas substansi gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah menjawab atau memberi sangkalan yaitu menolak dalil gugatan Penggugat tersebut karena Tergugat tidak mengambil paksa mobil jaminan fiducia hutang, karena sesuai dengan perjanjian yang disepakati dan mengikat sesesuai dengan syarat dan ketentuan umum Perjanjian Pembiayaan Nomor 01.600.802.00.141044.2 dan lampirannya pada

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

15

anbgka 12, dan Akta Jaminan Fiducia No.96 tanggal 10 Februari 2014 yang dibuat oleh Notaris Yurike Imelda Paendong. Mkn, serta Sertifikat Jaminan Fidusia, telah ditegaskan sanksinya, jika Penggugat lalai membayar angsuran dan dengan Surat Pernyataan dan Surat Kuasa yang ditanda tangani oleh Penggugat, Penggugat menyetujui untuk dilakukan proses eksekusi fidusia atas kendaraan oleh Tergugat yaitu mengambil kendaraan dari tangan Penggugat atau dari tangan dan lokasi pihak lain ;

Menimbang, bahwa oleh karena dalil gugatan Penggugat di bantah oleh pihak Tergugat, dan oleh karena bantahan pihak Tergugat menunjuk pada suatu peristiwa/kejadian tertentu, maka sesuai dengan Pasal 283 Rbg yo. Pasal 1865 KUH -Perdata, maka beban pembuktian dibebankan kepada kedua-belah pihak yang mendalilkan hal-hal tersebut ;

Menimbang, bahwa Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, dipersidangan telah mengajukan bukti surat-surat yaitu bukti P.1 sampai dengan P.4 dan saksi-saksi yaitu : TOMMY KATUUK dan VENTJE ANDI sedangkan pihak Tergugat untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, dipersidangan telah mengajukan bukti surat-surat yaitu bukti T..1 sampai T.14 ;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan mengenai pokok perkara tersebut, maka akan dipertimbangan lebih dahulu tentang alasan eksepsi Tergugat yang dianggap sebagai jawaban pokok perkara sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa dalam dalil gugatan Penggugat ternyata tidak didalilkan atau dimohonkan pembatalan atau pengesahan tentang jaminan fidusia antara Penggugat dan tergugat sebagaimana nyata pada Akta Jaminan Fiducia yang dibuat oleh Notaris serta pendaftaran Jaminan Fidusia sesuai Sertifikat Jaminan Fiducia yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI, tapi didalilkan ganti rugi atas tindakan pengambilan paksa atas mobil Grand Max milik Penggugat, oleh karenanya Notaris dan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI tidak wajib/harus ditarik dalam perkara ini, maka dalil eksepsi Tergugat yang dianggap sebagai jawaban pokok perkara tersebut adalah tidak beralasan hukum ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

16

Menimbang, bahwa lebih dari itu, sebelum mempertimbangkan pokok perkara, oleh karena dalam petitum gugatan Penggugat langsung memohon agar supaya memerintah kepada Tergugat untuk mengganti kerugian materiel kepada Penggugat sebesar Rp.137.100.000.- (sebagai jumlah 34 kali angsuran kali Rp.2.650.000.- sama dengan Rp.90.000.000.- ditambah uang muka Rp.17.000.000.- ditambah advokasi gugatan sebesar Rp.30.000.000.-) padahal dalam uraian pokok perkara Penggugat menguraikan bahwa Penggugat sebagai Pemilik Mobil Pick Up Daihatsu/Grand Max No. Polisi DB 8359 FD, maka akan dipertimbangkan apakah gugatan Penggugat terstruktur sesuai dengan hukum Acara Perdata atau sesuai dengan praktek yang berkembang dalam peradilan, akan dipertimbangkan sebagai berikut dibawah ini ;

Menimbang, tuntutan ganti kerugian tersebut adalah tuntutan alternative, dimana karena dalam uraian gugatan, Penggugat adalah mendalilkan bahwa mobil dimaksud yang diambil paksa oleh tergugat adalah milik Penggugat, maka tuntutan pokok atau tuntutan utama Penggugat adalah seharusnya memohon/menuntut kembali mobil dimaksud untuk diserahkan kembali ke tangan Penggugat dan bukan memohon ganti kerugian, sebab ganti kerugian sebagaimana yang diuraikan/disebutkan Penggugat dalam petitum gugatan tersebut adalah merupakan tuntutan alternative, yang bila mana tuntutan pokok/utama yaitu pengembalian mobil ke tangan Penggugat tidak dipenuhi barulah tuntutan alternative tersebut yaitu memohon ganti kerugian dimintakan/dimohonkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena tuntutan pokok/utama tidak dimohonkan/dituntut oleh Penggugat dalam petitum gugatannya, tapi yang dimohonkan/dituntut hanyalah tuntutan alternative, maka gugatan penggugat tidak terstruktur dan dapat dikatakan gugatan Penggugat adalah kabur atau tidak jelas (obscure libel) atau mengandung cacat yuridis formil, dan sesuai dengan hokum acara perdata haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) ;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan kabur atau tidak jelas dan mengandung cacat yuridis formil, sehingga tidak dapat diterima, maka subtansi/pokok gugatan Penggugat tidak perlu dipertimbangkan lanjut karena Pengadilan tidak dapat mengadili atas gugatan yang mengandung cacat yuridis formil ;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak dapat diterima sehingga Penggugat berada pada pihak yang dikalahkan, maka kepada Penggugat harus dihukum untuk membayar biaya perkara ini ;

Mengingat peraturan-peraturan yang berlaku dan bersangkutan dengan perkara ini ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

17

M E N G A D I L I : I. DALAM EKSEPSI :

- Menolak Eksepsi Tergugat tersebut ; II. DALAM POKOK PERKARA :

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet On vankeljike verklaard) ;

- Menghukum kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 801.000,- (delapan ratus satu ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Manado di Manado pada hari SENIN, tanggal 25 Februari 2019, oleh kami : FRANKLIN B. TAMARA,SH.MH., sebagai Ketua Majelis, ARKANU, SH.MHum. dan VINCENTIUS B. TRISNARYANTO, SH.MH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang t erbuka untuk umum pada hari SENIN, tanggal 4 Maret 2019 oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh OLVI J SASUWU K . sebagai Panitera Pengganti dengan hadirnya Penggugat dan Kuasa Tergugat.

Hakim Anggota, Ketua Majelis,

I. ARKANU, SH.MHum. FRANKLIN B. TAMARA, SH.MH.

II. VINCENTIUS B. TRISNARYANTO, SH.MH.

Panitera Pengganti,

OLVI J. SASUWUK.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

18

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya pendaftaran Rp. 30.000,- 2. Biaya proses Rp.150.000,- 3. Biaya panggilan Rp.560.000,- 4. Redaksi Rp. 5.000,- 5. Meterai Rp. 6.000,- Jumlah Rp.801.000,- (Delapan ratus satu ribu rupiah)

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

Dengan penyelesaian pembiayaan Non Performing Financing (NPF) menggunakan metode penjadualan kembali bank tidak diperbolehkan menambah jumlah tagihan pembiayaan yang

Pada siklus II aktivitas guru kembali mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan pertama siklus II memperoleh skor 32 dengan persentase 89% berkategori amat baik,

Mendahulukan pembayaran ketika terjadi proses transaksi jual beli atau sewa menyewa dan uang yang dibayarkan adalah sebagai uang muka, apabila transaksi jadi

Visi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang adalah “Menjadi Fakultas Sains dan Teknologi terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan

11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum, Bank Syariah dan UUS dalam Pasal 2 dijelaskan bahwa pelaksanaan pelaksanaan prinsip- prinsip GCG minimal

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai persepsi mahasiswa perempuan tentang tayangan serial drama Korea dengan mengambil tujuh dari delapan

Untuk itu akan dilakukan penelitian nilai delay untuk mengetahui kinerja dari jaringan nirkabel 4G di Surabaya, agar didapatkan hasil performansi dari TCP/IP, sehingga

Secara hukum, perjanjian yang dibuat menimbulkan akibat hukum dan para pihak yang terkait berhak mengajukan pembatalan perjanjian atau menjadikannya sebagai alasan