PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
1. Latar Belakang
Latar Belakang
Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat menimbulkan dampak terhadap
Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup, kegiatan pembangunan yang makin meningkat mengandung risiko
lingkungan hidup, kegiatan pembangunan yang makin meningkat mengandung risiko
pencemaran
pencemaran dan
dan perusakan
perusakan lingkungan
lingkungan hidup
hidup sehingga
sehingga struktur
struktur dan
dan fungsi
fungsi dasar
dasar ekosistem
ekosistem
yang menjadi penunjang kehidupan dapat rusak. Melihat kenyataan tersebut perlu
yang menjadi penunjang kehidupan dapat rusak. Melihat kenyataan tersebut perlu
dilakukannya analisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional kegiatan atau
dilakukannya analisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional kegiatan atau
usaha tersebut, agar langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif
usaha tersebut, agar langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif
dapat disiapkan sedini mungkin untuk pencegahan kerusakan l
dapat disiapkan sedini mungkin untuk pencegahan kerusakan l ingkungan. Perusahaan industri
ingkungan. Perusahaan industri
wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta
wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta
pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap
pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan
lingkungan hidup akibat kegiatan
industri yang dilakukannya.
industri yang dilakukannya.
Pembangunan yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya alam,
Pembangunan yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya alam,
menjadi sarana untuk mencapai keberlanjutan pembangunan dan menjadi jaminan bagi
menjadi sarana untuk mencapai keberlanjutan pembangunan dan menjadi jaminan bagi
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Oleh karena itu,
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Oleh karena itu,
pelaksanaan
pelaksanaan suatu
suatu kegiatan
kegiatan harus
harus dikelola
dikelola dengan
dengan prinsip
prinsip melestarikan
melestarikan fungsi
fungsi lingkungan
lingkungan
hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup
hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup
bagi
bagi peningkatan
peningkatan kesejahteraan
kesejahteraan dan
dan mutu
mutu hidup
hidup generasi
generasi masa
masa kini
kini dan
dan generasi
generasi masa
masa
depan.Salah satu upaya pencegahan kerusakan lingkungan atau perlindungan lingkungan
depan.Salah satu upaya pencegahan kerusakan lingkungan atau perlindungan lingkungan
secara dini sebelum suatu kegiatan dimulai yaitu dengan menerapkan/meningkatkan
secara dini sebelum suatu kegiatan dimulai yaitu dengan menerapkan/meningkatkan
efektifitas perencanaan kegiatan yang akan berdiri, untuk melengkapi upaya pengelolaan dan
efektifitas perencanaan kegiatan yang akan berdiri, untuk melengkapi upaya pengelolaan dan
pemantauan
pemantauan lingkungan
lingkungan tersebut
tersebut PT
PT Yasufuku
Yasufuku Indonesia
Indonesia perlu
perlu menyusun
menyusun Dokumen
Dokumen Upaya
Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
2.
2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan
Tujuan dan Manfaat Penyusunan
Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL
Lingkungan (UKL
–
–
UPL) PT. Yasufuku Indonesia ini bertujuan sebagai berikut:
UPL) PT. Yasufuku Indonesia ini bertujuan sebagai berikut:
a.
a. Mengidentifikasi komponen - komponen lingkungan yang diprediksikan dapat terkena
Mengidentifikasi komponen - komponen lingkungan yang diprediksikan dapat terkena
dampak oleh kegiatan pra produksi, produksi dan
dampak oleh kegiatan pra produksi, produksi dan pasca produksi
pasca produksi
b.
b. Menentukan jenis dan sifat dampak yang secara sistematik, berulang-ulang dan
Menentukan jenis dan sifat dampak yang secara sistematik, berulang-ulang dan
terencana/terjadwal selama kegiatan produksi berlangsung.
terencana/terjadwal selama kegiatan produksi berlangsung.
c.
c. Untuk mengelola kegiatan produksi agar meminimumkan dampak negatif dan
Untuk mengelola kegiatan produksi agar meminimumkan dampak negatif dan
meningkatkan dampak positif.
meningkatkan dampak positif.
d.
d. Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang
Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang
perlu
perlu dilaksanakan
dilaksanakan terutama
terutama yang
yang berkaitan
berkaitan secara
secara langsung
langsung dengan
dengan kegiatan
kegiatan
produksi.
produksi.
Sedangkan manfaat penyusunan Dokumen UKL-UPL PT. Yasufuku Indonesia ini adalah
Sedangkan manfaat penyusunan Dokumen UKL-UPL PT. Yasufuku Indonesia ini adalah
sebagai berikut :
sebagai berikut :
1
1
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi pemerintah/instansi
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi pemerintah/instansi
terkait untuk melakukan pengawasan terhadap pencemar
terkait untuk melakukan pengawasan terhadap pencemaran lingkungan.
an lingkungan.
2
2
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi PT. Yasufuku
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi PT. Yasufuku
Indonesia terkait untuk melakukan pengelolaan kegiatan dan pemantauan dengan
Indonesia terkait untuk melakukan pengelolaan kegiatan dan pemantauan dengan
baik.
baik.
3
3
Pedoman untuk melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan.
Pedoman untuk melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan.
4
4
Mengantisipasi dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri.
Mengantisipasi dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri.
5
5
Memberikan informasi kepada masyarakat atas dampak yang dapat ditimbulkan dari
Memberikan informasi kepada masyarakat atas dampak yang dapat ditimbulkan dari
suatu usaha atau kegiatan.
suatu usaha atau kegiatan.
3.
3. Peraturan Perundangan yang Digunakan
Peraturan Perundangan yang Digunakan
1.
1. Undang-undang
Undang-undang
a.
a. UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
b.
b. UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistem.
2.
2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan
Tujuan dan Manfaat Penyusunan
Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL
Lingkungan (UKL
–
–
UPL) PT. Yasufuku Indonesia ini bertujuan sebagai berikut:
UPL) PT. Yasufuku Indonesia ini bertujuan sebagai berikut:
a.
a. Mengidentifikasi komponen - komponen lingkungan yang diprediksikan dapat terkena
Mengidentifikasi komponen - komponen lingkungan yang diprediksikan dapat terkena
dampak oleh kegiatan pra produksi, produksi dan
dampak oleh kegiatan pra produksi, produksi dan pasca produksi
pasca produksi
b.
b. Menentukan jenis dan sifat dampak yang secara sistematik, berulang-ulang dan
Menentukan jenis dan sifat dampak yang secara sistematik, berulang-ulang dan
terencana/terjadwal selama kegiatan produksi berlangsung.
terencana/terjadwal selama kegiatan produksi berlangsung.
c.
c. Untuk mengelola kegiatan produksi agar meminimumkan dampak negatif dan
Untuk mengelola kegiatan produksi agar meminimumkan dampak negatif dan
meningkatkan dampak positif.
meningkatkan dampak positif.
d.
d. Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang
Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang
perlu
perlu dilaksanakan
dilaksanakan terutama
terutama yang
yang berkaitan
berkaitan secara
secara langsung
langsung dengan
dengan kegiatan
kegiatan
produksi.
produksi.
Sedangkan manfaat penyusunan Dokumen UKL-UPL PT. Yasufuku Indonesia ini adalah
Sedangkan manfaat penyusunan Dokumen UKL-UPL PT. Yasufuku Indonesia ini adalah
sebagai berikut :
sebagai berikut :
1
1
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi pemerintah/instansi
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi pemerintah/instansi
terkait untuk melakukan pengawasan terhadap pencemar
terkait untuk melakukan pengawasan terhadap pencemaran lingkungan.
an lingkungan.
2
2
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi PT. Yasufuku
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi PT. Yasufuku
Indonesia terkait untuk melakukan pengelolaan kegiatan dan pemantauan dengan
Indonesia terkait untuk melakukan pengelolaan kegiatan dan pemantauan dengan
baik.
baik.
3
3
Pedoman untuk melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan.
Pedoman untuk melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan.
4
4
Mengantisipasi dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri.
Mengantisipasi dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri.
5
5
Memberikan informasi kepada masyarakat atas dampak yang dapat ditimbulkan dari
Memberikan informasi kepada masyarakat atas dampak yang dapat ditimbulkan dari
suatu usaha atau kegiatan.
suatu usaha atau kegiatan.
3.
3. Peraturan Perundangan yang Digunakan
Peraturan Perundangan yang Digunakan
1.
1. Undang-undang
Undang-undang
a.
a. UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
b.
b. UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistem.
Ekosistem.
c.
d.
d. UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
e.
e. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
UU No. 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
2.
2. Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah
a.
a. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
Berbahaya dan Beracun.
b.
b. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
Lingkungan Hidup.
c.
c. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Pengendalian Pencemaran Udara.
d.
d. Peraturan Pemerintah RI No. 85 Tahun 1999, tentang Perubahan Peraturan
Peraturan Pemerintah RI No. 85 Tahun 1999, tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Beracun.
e.
e. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun.
dan Beracun.
f.
f. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
Pengendalian Pencemaran Air.
3.
3. Keputusan Presiden
Keputusan Presiden
a.
a. Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1987
Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1987 tentang Penyederhanaan Pemberian Izin
tentang Penyederhanaan Pemberian Izin
Usaha Industri.
Usaha Industri.
b.
b.
Keputusan Presiden No. 23 Tahun 1990 tentang Pengendalian Dampak
Keputusan Presiden No. 23 Tahun 1990 tentang Pengendalian Dampak
Lingkungan.
Lingkungan.
c.
c. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1990
Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah Bagi
tentang Penggunaan Tanah Bagi
Pembangunan Kawasan Industri.
Pembangunan Kawasan Industri.
d.
d. Keputusan Presiden No. 41 Tahun 1996
Keputusan Presiden No. 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri
tentang Kawasan Industri
4.
4. Keputusan Menteri
Keputusan Menteri
a.
a. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 1994
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 1994 tentang Pedoman Umum
tentang Pedoman Umum
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
b.
b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu
tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak Bergerak.
Emisi Sumber Tidak Bergerak.
c.
d. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.Kep-49/MENLH/11/96 tentang
Baku Mutu Tingkat Getaran.
e. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 1999 tentang Panduan
Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup.
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 Tahun 1999 tentang Baku Mutu
Kebisingan Dalam Produksi.
g. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 Tentang Pedoman
Pelaksanaan UKL dan UPL.
5. Keputusan Kepala BAPEDAL
a. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 68/BAPEDAL/05/1994, tentang Cara
memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan, Pengoperasian Alat Pengolahan,
Pengolahan, dan Penimbunan Akhir Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
b. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 02/BAPEDAL/09/1995, tentang Dokumen
Limbah B3.
c. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 03/BAPEDAL/09/1995, tentang Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah B3.
d. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 05/BAPEDAL/09/1995, tentang Simbol dan
Label Limbah B3.
e. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 255/BAPEDAL/1996, tentang Tata Cara dan
Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas
f. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 02/BAPEDAL/01/1998, tentang Tata Laksana
Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
6. Keputusan Gubernur
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 6 Tahun 1999
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)
DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan UKL &
UPL dari rencana usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala persyaratan
dan kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL dan UPL serta izin yang diterbitkan oleh
pejabat dari instansi yang berwenang dapat diuraikan sebagai berikut
I. INFORMASI UMUM
1. Nama Perusahaan
: PT. YASUFUKU INDONESIA
Lampiran A.1 (Akte Pendirian Perusahaan)
2. Alamat Kantor
: Jl. Jababeka blok K no. C7 desa Harja Mekar kec. Cikarang,
kab. Bekasi, Jawa Barat
3. Nomor NPWP
: 01.071.079.6-413.001
Lampiran A.2 (Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak)
4. Nama Pimpinan
: Toshiko Kitano
Jabatan
: Direktur Utama
Telepon
: (021) 8084050 ext.05/06
Faksimile
: (021) 80830335
5. Penanggung Jawab UKL & UPL :
Nama
: Ir. Joko Susilo
Jabatan
: Manajer Pengelolaan Limbah
Alamat
: Jl. Jababeka blok K no. C7 desa Harja Mekar kec. Cikarang, kab.
Bekasi, Jawa Barat
II. INFORMASI INDUSTRI
1. Jenis Usaha dan atau Kegiatan
: Produksi Barang Karet Plastik/Campuran Karet
dan Plastik Untuk Komponen Kendaraan
Bermotor
2. Lokasi Usaha dan atau Kegiatan
:
- Nama Jalan
: Jl. Jababeka blok K no. C7
-
Desa
: Harja Mekar
-
Kecamatan
: Cikarang Utara
-
Kabupaten
: Bekasi
-
Propinsi
: Jawa Barat
-
Kawasan
: Cikarang Industrial Estate
Lampiran B.1 (Peta Lokasi Usaha dan atau kegiatan)
3. a. Nomor Perizinan Usaha
Nama Perijinan
Nomor dan Tanggal
- Izin Mendirikan Bangunan
10.05.09.07.3.00557 tanggal 8 April 1995
- Surat Izin Usaha dari Menteri Negara
Penggerak Dana Investasi / Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal
291 / 1 / PMA / 1995 tanggal 8 Juni 1995
- Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal
586 / APIT / PMA / 1995 tanggal 25 Agustus 1995
- Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal
445 / III / PMA / 1995 tanggal 3 Oktober 1995
- Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal
99 / III / PMA / 1996 tanggal 5 Februari 1996
- Akta Pendirian Perusahaan
No. 135 HT 03.05 Th. 1996 tanggal 9 Februari 1996
- Tanda Daftar Perusahaan
57/TDP/23-06/1996 tanggal 20 Mei 1996
- Surat Izin Usaha dari Menteri Negara
Penggerak Dana Investasi / Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal
530 T / Industri / 1997 tanggal 23 Oktober 1997
- Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal
742 / III / PMA / 1998 tanggal 7 Desember 1998
- Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal
467 / PABEAN / 1999 tanggal 20 Mei 1999
- Surat Izin Usaha dari Menteri Negara
Penggerak Dana Investasi / Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal
163 / III / PMA / 2000 tanggal 9 Februari 2000
b. Status Penanaman Modal
Penanaman Modal Asing
4. Lahan
a. Jenis Penggunaan
Luas Areal
Keterangan
m
2
%
(1)
Lahan Tertutup Bangunan /
Material Kedap Air
a)
Ruang Produksi I
b)
Ruang Produksi II
c)
Kantin
d)
Kantor
e)
Mushola dan WC
f)
Gudang
g)
Jalan / tanah beraspal
h)
Parkir dan bongkar muat
i)
IPAL
Total Lahan Tertutup
(2)
Lahan Terbuka
a)
Taman
b)
Lahan Kosong
655,5
156,5
16,0
174,0
19,0
78,0
1112,0
210,0
100,0
19,94
4,76
0,48
5,29
0,37
2,37
33,82
6,39
3,04
Penggunaan lahan sesuai dengan IMB
No. 503/ 1813 / DTK.TB Tanggal 18
Desember 1995 dari Dinas Tata Kota
dan Tata Bangunan Kabupaten Bekasi.
2521,0
67,0
700,0
76,67
2,04
21,29
b. Luas Lahan Total yang dikuasai
3288,0
100,00
Lampiran B.4 (Peta Lay Out pabrik)
c. Peruntukan Lahan
: Kawasan Industri
d. Ketinggian tapak dengan : Tidak ada perbedaan ketinggian dengan kawasan sekitar
lingkungan sekitar
e. Status Lahan
: Hak Guna Bangunan dengan No. Hak Guna Bangunan :
-
10.05.09.07.3.00301 = Luas lahan 1380 m
2
-
10.05.09.07.3.00220 = Luas lahan 1908 m
2
Luas Lahan 3288 m
2
Lampiran B.5 (Bukti Kepemilikan Tanah)
5. Produksi
a.
Jenis Produksi
Kapasitas Produksi
Sifat Produk
Jenis Alat
Angkut
Izin
Riil
Bahan Baku
atau
1
/
2
jadi
Jadi
(1)
Produksi Utama
Barang karet plastik /
campuran karet dan plastik
untuk komponen
kendaraan bermotor
(2)
Produksi Lainnya
(
*
)
Barang karet / plastik /
campuran karet dan plastik
untuk komponen peralatan
listrik
898
ton/tahun
16.918.840
buah/bulan
14
ton/tahun
1.405.000
buah/bulan
300
ton/tahun
5.652.000
buah/bulan
10
ton/tahun
1.060.000
buah/bulan
√
√
Truck
Truck
(*) Berdasarkan surat Izin Usaha Industri No. 530 / T / Industri 1997
b. Waktu Operasi Pabrik
:
-
Dalam satu hari
: 24 jam
-
Dalam satu minggu :
6 hari kerja
c. Jumlah Shift Tenaga kerja :
3 Shift ( Setiap shift 8 jam kerja termasuk 1 jam istirahat )
6.
Bahan Baku & Penolong
Bahan baku/ Penolong
Kapasitas
perbulan
Bentuk
Sifat
Bahan
Sumber/
Asal Bahan
Sistem
Penyimpanan
Neraca Bahan
%
Produk
%
Sisa
a. Bahan Baku
1. 7AR-50A
2. 01-0108
3. MB-9317
4. TNV-50B
5. ZNV-50A
6. ZNV-70A
7. T5D-2323-68
8. SH-8630
9. Z5N-46A
10. Z6N-50A
11. K-1541-5A
12. K-1540-6A
13. K-1540-7A
14. K-1547-8A
15. ZSN-60D
16. ZNK-60A
17. ZNK-70A
18. ZCR-50D
19. ZCN-50A
20. ZCR-40A
21. ZNP-50N
22. CHSO-60T
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Semua bahan
disimpan
dalam bentuk
palet di
gudang
tertutup
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7. Jenis Peralatan Produksi
Bahan baku/ Penolong
Kapasitas
perbulan
Bentuk
Sifat
Bahan
Sumber/
Asal Bahan
Sistem
Penyimpanan
Neraca Bahan
%
Produk
%
Sisa
23. ZSN-60A
24. ZSN-70D
25. ZSN-80D
26. K-1545-5A
27. K-1545-6A
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
1 ton/bulan
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Semua bahan
disimpan
dalam bentuk
palet di
gudang
tertutup
99
99
99
99
99
1
1
1
1
1
b. Bahan Penolong
1. ZISNIT-F
2. SUIAZALT
3. NOCELER EUR
4. SANTOGARDNI
5. ACELIMI-R
6. ACCELCZ-R
7. NE 41B
8. HC SULFOR
9. TC-8
10. ACCEL 225
11. LCWAX
12. SULFUR SK100
13. SEPANSOL 27
14. DATION
15. PERUCYA
16. ACCEL TM55
17. ACCEL M-K
18. MAMA LEMON
19. ACCELERATOR
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
100 kg/bulan
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Cair
Padat
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
berbahaya
tidak
berbahaya
berbahaya
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Thailand
Semua bahan
disimpan
dalam bentuk
palet di
gudang
tertutup
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
Jenis Alat
Jumlah
Unit
Kondisi
(%)
Negara
Asal
Energi
Penggerak
Jenis Dampak
(1) Injectron Machine
(2) Compression Moulding Machine
(3) Crush Machine (compressor)
(4) Judment Machine
(5) Mixing Mill Internal Mixer
(6) Digital Surface Thermometer
(7) Moulding Dier
(8) Thermometer
(9) Oven Machine
43
1
1
1
1
1
16
1
1
95
95
95
95
95
95
95
95
95
Jepang
Jepang
Jepang
Jepang
Jepang
Jepang
Jepang
Jepang
Jepang
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
-Listrik
Panas
Getar, Bising
Getar, Bising
Getar, Bising
Getar, Bising
-Panas
-Panas
8. Proses Produksi
Proses
produksi dari bahan baku menjadi yang siap dipasarkan dilakukan
dalam beberapa tahapan. Uraian proses secara rinci disajikan dalam lampiran dan
Flow diagram proses disajikan di gambar 1.
9.
Penggunaan Energi
Jenis Energi
Kapasitas Terpasang
Pemakaian / Bulan
Sumber
(Perum/Captive)
Listrik
3923,2 KVA
1339,3 KWh
PT. Cikarang Listrindo
Material
Finishing
Produksi
QA
QA
QA
Packing
Gudang
Karung kertas
Karung Plastik
Potongan karton
Reject
Drum
Gas
Potongan Plastik Bising
Potongan karet
Debu
Getar
Reject
Reject
Kain Majun (ada sisa oli)
Gunting bekas
Sarung tangan bekas
Potongan kertas
Potongan Plastik
Potongan kardus
10. Penggunaan Air
a.
Jenis Sumber
Kapasitas Penggunaan
Diolah/Tidak
Keterangan
PDAM
530 M
3
/bulan
Tidak
Kawasan
Jababeka
b.
Jumlah
530 M
3
/bulan
c. Neraca Air
WTP Kawasan
530 m
3
/Bulan
Boiler 150 m / bulan
Cuci Alat 50 m / bulan
Kantin 150 m / bulan
MCK 150 m
3
/ bulan
Siram Tanaman 30 m / bulan
Terpakai 125 m
3
/ bulan
MC 125 m
3
/ bulan
K 25 m
3
/ bulan
IPAL Pabrik
290 m
3
/ bulan
Terpakai 60 m / bulan
90 m
3
/ bulan
25 m
3
/ bulan
11. Tenaga Kerja
Klasifikasi
Pekerjaan
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal
PENDIDIKAN
LK
W
Jumlah
WNI
WNA
SD
SLTP
SLTA
D3/S1
Lokal
Komuter
Harian
(1)Manager
keatas
(2)Staff
(3)Karyawan
(4)Lainnya
4
64
51
19
0
21
1116
1
4
85
1167
20
0
40
1123
15
0
75
0
5
4
14
0
0
0
0
0
0
0
0
82
16
0
8
1134
6
4
5
21
0
TOTAL
138
1138
1276
1178
80
18
0
98
1148
30
12. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas dalam proses produksi
Jenis
Kebutuhan/bulan
Penanganan Sisa
(Diolah/Dibuang/Dibakar/Dsb)
(1)
Bensin
(2)
Solar
(3)
Batu bara
(4)
Oli
(5)
Pelumas
-10 Liter
1 Kg
-Dibuang ke penampung berizin
MenLH / Bapedal (PT.PPLI)
Dibuang ke penampung berizin
13. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan
Penggunaan
Jenis Kendaraan
(Sedan/Colt/Truk/Trailer)
Volume / hari atau per
waktu
(1)
Bahan Baku & Penolong
(2)
Hasil Produksi
(3)
Limbah
(4)
Buruh/Karyawan :
a.
Mobil Pribadi
b.
Bus
c.
Lainnya
Truk
Truk
Truk
Sedan
Mini Bus
Motor
4 truk/minggu
4 truk/minggu
1 truk/minggu
8 buah/hari
9 minibus/hari
300 buah/ shift
14. Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan
Jadwal waktu
III.
INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
1.
Kualitas Badan Perairan Penerima
Limbah cair tidak dibuang langsung ke sungai, tetapi diolah di IPAL pabrik kemudian diolah di
IPAL Kawasan
2. Kualitas Udara
a. Udara Ambient
PARAMETER
DALAM
RUANGAN
LUAR RUANGAN
BAKU MUTU LINGKUNGAN
Ruang
Produksi I
Ruang
Produksi II
Depan
Belakang
Dalam Ruangan
Luar Ruangan
1.
SO
22.
CO
3.
NO
X4.
NH
35.
H
2S
6.
Debu
7.
Kebisingan
51,8
g/m
3432
g/m
3654
g/m
3857
g/m
3543
g/m
3768
g/m
376,0 dB(A)
50,8
g/m
3453
g/m
3678
g/m
3876
g/m
3523
g/m
3795
g/m
370,0
dB(A)
16,7
g/m
3100
g/m
3243
g/m
3342
g/m
3234
g/m
3384
g/m
368,5
dB (A)
23,8
g/m
3125
g/m
3342
g/m
3432
g/m
3324
g/m
3412
g/m
365,5 dB(A)
5200
g/m
3(SE. Menaker No. 01/97)
29000
g/m
3(SE. Menaker No. 01/97)
5600
g/m
3(SE. Menaker No. 01/97)
17000
g/m
3(SE. Menaker No. 01/97)
14000
g/m
3(SE. Menaker No. 01/97)
10000
g/m
3(SE. Menaker No. 01/97)
85 dB (A)
(SK Menaker No. 51/99)
5200
g/m
3PP No. 41/1999
29000
g/m
3PP No. 41/1999
5600
g/m
3PP No. 41/1999
17000
g/m
3PP No. 41/1999
14000
g/m
3PP No. 41/1999
10000
g/m
3PP No. 41/1999
70 dB (A)
SK Men-LH
No.48/II/1996
Arah Angin Dominan
Dari Utara ke Selatan
b. Emisi Cerobong
Parameter
Emisi Cerobong
Baku Mutu Lingkungan
(
Sesuai KepMenLH No. 13 Tahun 1995)
Dalam
Pabrik
Luar pabrik
NH
3
0,4 mg/m
0,3 mg/m
0,5 mg/m
NO
2
130 mg/m
131 mg/m
1000 mg/m
Partikel
65 mg/m
68 mg/m
350 mg/m
SO
2
33 mg/m
38 mg/m
800 mg/m
H
2
S
10 mg/m
12 mg/m
35 mg/m
Opacity
4,8 %
4,8 %
35 %
CH
4
13,9 mg/m
22,9 mg/m
35 mg/m
[ Lampiran C.5 Hasil uji laboratorium resmi]
3. Flora dan Fauna
Limbah cair tidak dibuang ke badan air penerima tetapi diolah di IPAL Kawasan.
Jenis biota air yang umum dijumpai di dalam lingkungan pabrik dan sekitarnya adalah ikan
mujair, dan ikan-ikan kecil lainnya.
Hewan liar yang umum dijumpai di dalam lingkungan pabrik dan di sekitarnya adalah
burung gereja, kadal, katak, cicak. Hewan-hewan tersebut ditemukan dalam jumlah populasi
yang kecil. Di dalam lingkungan pabrik, jenis-jenis tanaman yang dijumpai terdiri dari je nis
tanaman hias, tanaman pelindung/penghijauan dan herba liar, jenis-jenis ta naman hias yang
dijumpai antara lain adalah soka, mamangkokan, rumput Jepang, dadap merah, dan palm
kuning.
Jenis-jenis tanaman pelindung yang dijumpai adalah angsana dan bambu. Jenis-jenis
tanaman ini umunya ditanam pada lahan terbuka sesuai dengan fungsinya sebagai tanaman
pelindung. Secara ekologis kehadiran atau ditanaminya jenis tanaman pelindung di dalam
lokasi pabrik sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu mikro lingkungan dan mengurangi
tingkat kebisingan. Herba liar banyak ditemukan pada hampir seluruh lahan terbuka dan
merupakan tanaman liar.
4. Kehidupan Sosial Budaya
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data penduduk Desa Harja Mekar penduduknya 10.100 orang yang
terdiri dari 4.280 orang laki-laki dan 5.820 orang perempuan. Dengan luas wilayah
kurang lebih 514.800 Ha, maka kepadatan penduduk di Desa Harja Mekar adalah 2
jiwa/km
2
, dapat dilihat pada Tabel Sebaran Usia
a. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Harja Mekar sebagian besar adalah petani, baik
petani sawah ataupun peladang. Seperti terlihat pada Tabel Komposisi Mata
Pencaharian Penduduk
Mata Pencaharian
Tenaga Kerja
Perusahaan Umum
Usaha Pariwisata
UKM
Koperasi
Pertanian
PNS
TNI/Polri
Jasa
100
0
600
20
710
40
12
238
Kelompok Umur
Laki
–
laki
Perempuan
0
–
5
6
–
12
13
–
15
16
–
18
19
–
25
26
–
40
> 40
95
104
880
1800
868
994
546
45
109
765
1650
594
980
670
Jumlah
5287
4813
b. Pendidikan
Di Desa Harja Mekar dalam kegiatan pendidikan, tersedia sarana pendidikan
diantaranya Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Madrasah.
Sarana Pendidikan
Jumlah
Taman Kanak-kanak
SD/MI
SLTP/MTS
SLTA/MA
Pesantren
Akademi / Perguruan
Tinggi
1 unit
2 unit
1 unit
- unit
2 unit
- unit
c. Tingkat Pendapatan Penduduk
Tingkat pendapatan penduduk Desa Harja Mekar setiap bulannya dapat dilihat pada
Tabel.
Pendapatan/bulan (Rp)
Jumlah (orang)
0
–
300.000
300.000
–
900.000
900.000
–
1.500.000
1.500.000
–
2.000.000
2.000.000
–
3.000.000
> 3.000.000
201
219
305
179
40
20
d. Kondisi Perumahan Penduduk
Di Desa Harja Mekar kondisi rumah penduduk yang permanen sekitar 50 %
dan 50% lainnya berupa rumah semi permanen.
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA 18
IV.
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
Jenis Limbah Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran Sifat Limbah Parameter Kunci Kapasitas / Satuan Waktu Kualitas Parameter Kunci BML Cara
Penanganan Dampak Yang Ditimbulkan
Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
A. PADAT
1) Kemasan bahan baku dan bahan penolong
2) Sisa Bahan Baku
3) Limbah Domestik - Karung kertas - Karung Plastik - Potongan karton - Drum - Potongan Plastik - Potongan karet - Kain Majun - Gunting bekas - Sarung tangan bekas - Potongan Kardus - Sampah taman - Sisa makanan - kertas Sisa kemasan bahan baku dan penolong Sisa potongan bahan baku dan peralatan produksi Kantin dan taman Tidak berbahaya berbahaya Tidak berbahaya Kebersihan sisa kemasan dari ceceran bahan baku Kuantitas sisa bahan baku kebersihan 240 kg/bulan 1410 kg/bulan 90 m3/bulan Bebas dari ceceran bahan baku Tidak ada penumpukan Tidak ada ceceran limbah domestik -Dikumpulkan Dan dijual ke pengumpul berizin Dikumpulkan Dan dijual ke pengumpul berizin Dikumpulkan dan dibuang ke TPA Pencemaran estetika lingkungan Pencemaran estetika lingkungan Pencemaran estetika lingkungan dan bau Mei 1998 Mei 1998 Mei 1998 B. CAIR 1) Limbah Produksi dan Limbah Domestik 2) Oli Cair Cair -Proses produksi - Kantin - MC - Musholla Proses produksi Berbahaya Berbahaya pH BOD COD NH3 TSS Minyak dan lemak 290 m3/bulan 1 liter 7,3 28 mg/L 125 mg/L 5 mg/L 80 mg/L -6,0 – 9,0 150 mg/L 300 mg/L 10 mg/L 150 mg/L SK Gubernur JABAR No.06/99 -Diolah di IPAL Pabrik Dibuang ke penampung berizin Penurunan kualitas air permukaan Penurunan kualitas air permukaan Mei 1998 Mei 1998
Jenis Limbah Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran Sifat Limbah Parameter Kunci Kapasitas / Satuan Waktu Kualitas Parameter Kunci BML Cara Penanganan Dampak Yang Ditimbulkan Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
C. GAS 1) Ruang produksi I 2) Ruang produksi II 3) Luar produksi 4) Emisi Cerobong Gas Gas Gas Gas Proses Produksi Proses Produksi Proses Produksi Proses Produksi berbahaya berbahaya berbahaya Berbahaya SO2 CO NOx NH3 H2S SO2 CO NOx NH3 H2S SO2 CO NOx NH3 H2S NO2 CO SO2 Partikel Pb Opacity CH Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja 51,8g/m3 432g/m3 654g/m3 857g/m3 543g/m3 50,8g/m3 453g/m3 678g/m3 876g/m3 523g/m3 5200g/m3 29000g/m3 5600g/m3 17000g/m3 14000g/m3 SE 01/ Menaker/ 97 5200g/m3 29000g/m3 5600g/m3 17000g/m3 14000g/m3 SE 01/ Menaker/ 97 5200g/m3 29000g/m3 5600g/m3 17000g/m3 14000g/m3 PP. No. 41 tahun 1999 1000g/m3 100g/m3 800g/m3 350g/m3 5g/m3 35 % 35 g/m3 Exhaust fan dan ventilasi udara Exhaust fan dan ventilasi udara Ventilasi udara Tinggi cerobong 15m diatas atap pabrik Mengganggu pernafasan, pencemaran udara Mengganggu pernafasan, pencemaran udara pencemaran udara Pencemaran udara Mei 1998 Mei 1998 Mei 1998 Mei 1998 Depan Pabrik (g/m3) Belakang Pabrik (g/m3) 16,7 100 243 342 234 23,8 125 342 432 324 Dalam Pabrik (mg/m3) Luar Pabrik (mg/m3) 87,9 13,6 6,5 3,8 1,8 4,8% 13,9 58,9 43,9 7,5 1,8 3,1 4,8% 22,9
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA 19
Jenis Limbah Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran Sifat Limbah Parameter Kunci Kapasitas / Satuan Waktu Kualitas Parameter Kunci BML Cara Penanganan Dampak Yang Ditimbulkan Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
C. GAS 1) Ruang produksi I 2) Ruang produksi II 3) Luar produksi 4) Emisi Cerobong Gas Gas Gas Gas Proses Produksi Proses Produksi Proses Produksi Proses Produksi berbahaya berbahaya berbahaya Berbahaya SO2 CO NOx NH3 H2S SO2 CO NOx NH3 H2S SO2 CO NOx NH3 H2S NO2 CO SO2 Partikel Pb Opacity CH4 Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja 51,8g/m3 432g/m3 654g/m3 857g/m3 543g/m3 50,8g/m3 453g/m3 678g/m3 876g/m3 523g/m3 5200g/m3 29000g/m3 5600g/m3 17000g/m3 14000g/m3 SE 01/ Menaker/ 97 5200g/m3 29000g/m3 5600g/m3 17000g/m3 14000g/m3 SE 01/ Menaker/ 97 5200g/m3 29000g/m3 5600g/m3 17000g/m3 14000g/m3 PP. No. 41 tahun 1999 1000g/m3 100g/m3 800g/m3 350g/m3 5g/m3 35 % 35g/m3 Kep. MenLH No. 13/ 1995 Exhaust fan dan ventilasi udara Exhaust fan dan ventilasi udara Ventilasi udara Tinggi cerobong 15m diatas atap pabrik Mengganggu pernafasan, pencemaran udara Mengganggu pernafasan, pencemaran udara pencemaran udara Pencemaran udara Mei 1998 Mei 1998 Mei 1998 Mei 1998 Depan Pabrik (g/m3) Belakang Pabrik (g/m3) 16,7 100 243 342 234 23,8 125 342 432 324 Dalam Pabrik (mg/m3) Luar Pabrik (mg/m3) 87,9 13,6 6,5 3,8 1,8 4,8% 13,9 58,9 43,9 7,5 1,8 3,1 4,8% 22,9
Jenis Limbah Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran Sifat Limbah Parameter Kunci Kapasitas / Satuan Waktu Kualitas Parameter Kunci BML Cara Penanganan Dampak Yang Ditimbulkan Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
D. DEBU 1)Ruang produksi I 2) Ruang produksi II 3)Luar ruangan Debu Debu Debu Proses Produksi Proses produksi Proses produksi berbahaya berbahaya berbahaya Debu Debu Debu Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja 768g/m3 795g/m3 Depan : 384g/m3 Belakang : 412g/m3 10000g/m3 SE 01/ Menaker/97 10000g/m3 SE 01/ Menaker/97 10000g/m3 PP No.41 tahun 1999 Dust Colector, Scrubber Dust Colector, Scrubber -Mengganggu pernafasan, pencemaran udara Mengganggu pernafasan, pencemaran udara pencemaran udara Mei 1998 Mei 1998 Mei 1998 E.KEBISINGAN 1) Dalam ruangan 2) Luar ruangan Suara mesin Suara mesin Proses Produksi Proses Produksi Berbahaya berbahaya Bising Bising Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Ruang produksi I : 76,0 dB(A) Ruang Produksi II : 70,0 dB(A) Depan : 68,5 dB(A) Belakang : 65,5 dB(A) 85 dB(A) SK Menaker 51/99 70 dB(A) SK MenLH No. 48/II/1996 Penggunaan ear plug Penggunaan ear plug Mengganggu pendengaran dan konsentrasi Mengganggu pendengaran dan konsentrasi Mei 1998 Mei 1998 F. GETAR
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA 20
Jenis Limbah Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran Sifat Limbah Parameter Kunci Kapasitas / Satuan Waktu Kualitas Parameter Kunci BML Cara Penanganan Dampak Yang Ditimbulkan Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
D. DEBU 1)Ruang produksi I 2) Ruang produksi II 3)Luar ruangan Debu Debu Debu Proses Produksi Proses produksi Proses produksi berbahaya berbahaya berbahaya Debu Debu Debu Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja 768g/m3 795g/m3 Depan : 384g/m3 Belakang : 412g/m3 10000g/m3 SE 01/ Menaker/97 10000g/m3 SE 01/ Menaker/97 10000g/m3 PP No.41 tahun 1999 Dust Colector, Scrubber Dust Colector, Scrubber -Mengganggu pernafasan, pencemaran udara Mengganggu pernafasan, pencemaran udara pencemaran udara Mei 1998 Mei 1998 Mei 1998 E.KEBISINGAN 1) Dalam ruangan 2) Luar ruangan Suara mesin Suara mesin Proses Produksi Proses Produksi Berbahaya berbahaya Bising Bising Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Ruang produksi I : 76,0 dB(A) Ruang Produksi II : 70,0 dB(A) Depan : 68,5 dB(A) Belakang : 65,5 dB(A) 85 dB(A) SK Menaker 51/99 70 dB(A) SK MenLH No. 48/II/1996 Penggunaan ear plug Penggunaan ear plug Mengganggu pendengaran dan konsentrasi Mengganggu pendengaran dan konsentrasi Mei 1998 Mei 1998 F. GETAR Dalam ruang produksi
Getaran mesin Proses Produksi
berbahaya Getar Kontinyu selama jam kerja - Kep. MenLH No.49 tahun 1996 Pemberian pelumas pada alat Mengganggu pendengaran dan saraf Mei 1998
V.
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1.PENGELOLAAN LIMBAH/CEMARAN
Jenis Limbah Bentuk Fisik
Kapasitas /Satuan Waktu Sistem Pengelolaan yang digunakan Cara Kerja Sistem
Kualitas Parameter Kunci
BML yang diacu Kualitas Parameter yang melebihi BML Rencana Perbaikan Lokasi Peruntukan Badan Penerima Tindakan darurat bila system tidak berfungsi Unit Pelaksana yang bertang-gung jawab No. SK Kualitas Parameter Cara Kerja Sistem Jadwal pelak-sanaan A. PADAT 1) Kemasan bahan baku dan bahan penolong 2) Sisa Bahan Baku 3) Limbah Domestik B. CAIR 1)Limbah produksi dan limbah domestik 3) Oli - Karung kertas - Karung Plastik - Potongan karton - Drum - Potongan Plastik - Potongan karet - Kain Majun - Gunting bekas - Sarung tangan bekas - Potongan kardus - Sisa makanan - Kertas - Sampah taman Cair Cair 240 kg/ bulan 1410 kg/ bulan 90 m3/bulan 290 m3/bulan 1 liter Diserahkan ke pihak pangumpul di kawasan industri Diserahkan kepada pihak pangumpul berizin Diserahkan kepada pihak TPA Diolah di IPAL Pabrik kemudian dialirkan ke IPAL Kawasan Diolah di Dikum- pulkan dan dijual Dikum- pulkan dan dijual Ditam- pung dan dibuang ke TPA Dialirkan dengan sistem aliran tertutup ke IPAL Dibuang -SK Gubernur JABAR N0.06/99 - pH 6,0 – 9,0 BOD 150 mg/L COD 300 mg/L NH3 10 mg/L TSS 150 mg/L -Tempat pengelolaan pihak pengumpul Tempat pengelolaan pihak pengumpul TPA IPAL Kawasan Penampung Ditampung di gudang Ditampung di gudang Ditampung di bak penampung sementara Ditampung di bak Ekualisasi -Bagian Pengelola Limbah Padat Bagian Pengelola Limbah Padat Cleaning Service Bagian Pengelola Limbah Cair Bagian Inlet Outlet pH 8,2 TSS 170 mg/L BOD 170 mg/L COD 437 mg/L NH325 mg/L - pH 7,3 TSS 80 mg/L BOD 28 mg/ L COD 152 mg/L NH35 m g/L
-Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA 21
V.
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1.PENGELOLAAN LIMBAH/CEMARAN
Jenis Limbah Bentuk Fisik
Kapasitas /Satuan Waktu Sistem Pengelolaan yang digunakan Cara Kerja Sistem
Kualitas Parameter Kunci
BML yang diacu Kualitas Parameter yang melebihi BML Rencana Perbaikan Lokasi Peruntukan Badan Penerima Tindakan darurat bila system tidak berfungsi Unit Pelaksana yang bertang-gung jawab No. SK Kualitas Parameter Cara Kerja Sistem Jadwal pelak-sanaan A. PADAT 1) Kemasan bahan baku dan bahan penolong 2) Sisa Bahan Baku 3) Limbah Domestik B. CAIR 1)Limbah produksi dan limbah domestik 3) Oli - Karung kertas - Karung Plastik - Potongan karton - Drum - Potongan Plastik - Potongan karet - Kain Majun - Gunting bekas - Sarung tangan bekas - Potongan kardus - Sisa makanan - Kertas - Sampah taman Cair Cair 240 kg/ bulan 1410 kg/ bulan 90 m3/bulan 290 m3/bulan 1 liter Diserahkan ke pihak pangumpul di kawasan industri Diserahkan kepada pihak pangumpul berizin Diserahkan kepada pihak TPA Diolah di IPAL Pabrik kemudian dialirkan ke IPAL Kawasan Diolah di IPAL Kawasan Dikum- pulkan dan dijual Dikum- pulkan dan dijual Ditam- pung dan dibuang ke TPA Dialirkan dengan sistem aliran tertutup ke IPAL Dibuang ke pe-nampung berizin -SK Gubernur JABAR N0.06/99 - pH 6,0 – 9,0 BOD 150 mg/L COD 300 mg/L NH3 10 mg/L TSS 150 mg/L -Tempat pengelolaan pihak pengumpul Tempat pengelolaan pihak pengumpul TPA IPAL Kawasan Penampung berizin Ditampung di gudang Ditampung di gudang Ditampung di bak penampung sementara Ditampung di bak Ekualisasi -Bagian Pengelola Limbah Padat Bagian Pengelola Limbah Padat Cleaning Service Bagian Pengelola Limbah Cair Bagian Pengelola Limbah Cair Inlet Outlet pH 8,2 TSS 170 mg/L BOD 170 mg/L COD 437 mg/L NH325 mg/L - pH 7,3 TSS 80 mg/L BOD 28 mg/ L COD 152 mg/L NH35 m g/L
-Jenis Limbah Bentuk Fisik Kapasitas /Satuan Waktu Sistem Pengelolaan yang digunakan Cara Kerja
Sistem Kualitas Parameter Kunci
BML yang diacu Kualitas Parameter yang melebihi BML Rencana Perbaikan Lokasi Peruntukan Badan Penerima Tindakan darurat bila system tidak berfungsi Unit Pelaksana yang bertang-gung jawab No. SK Kualitas Parameter
Cara Kerja Sistem Jadwal /waktu pelak-sanaan C. GAS 1) Ruang produksi I 2) Ruang Produksi II 3) Luar Ruangan 4) Emisi Cerobong Gas Gas Gas Gas Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Ventilasi udara dan Exhaust Fan Ventilasi udara dan Exhaust Fan -Dialirkan lewat cerobong Pemakaian masker dan sirkulasi udara Pemakaian masker dan sirkulasi udara -Tinggi cerobong 15m di atas atap pabrik SO251,8g/m3 CO 432g/m3 NOx654g/m3 NH3857g/m3 H2S 643g/m3 SO250,8g/m3 CO 453g/m3 NOx678g/m3 NH3 876g/m3 H2S 523g/m3 SE 01/ Menaker /1997 SE 01/ Menaker /1997 PP No. 41 tahun 1999 Kep. MenLH No. 13 Tahun 1995 SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000g/m3 SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000g/m3 SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000g/m3 NO21000g/m3 CO 100g/m3 SO2800g/m3 Partikel 350g/m3 -Dalam Ruang Proses Produksi Dalam Ruang Proses Produksi Di luar ruang produksi Di luar ruang produksi Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki -Kegiatan produksi dikurangi dan Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Depan Belakang SO216,7g/m3 CO 100g/m3 NOx243g/m3 NH3 342g/m3 H2S 543g/m3 SO223,8g/m3 CO 125g/m3 NOx342g/m3 NH3 432g/m3 H2S 324g/m3
Dalam Pabrik Luar Pabrik NO2 87,9g/m3 CO 13,6g/m3 SO2 6,5g/m3 Partikel 3,8g/m3 NO258,9g/m3 CO 43,9g/m3 SO27,5g/m3 Partikel 1,8g/m3
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA 22
Jenis Limbah Bentuk Fisik Kapasitas /Satuan Waktu Sistem Pengelolaan yang digunakan Cara Kerja
Sistem Kualitas Parameter Kunci
BML yang diacu Kualitas Parameter yang melebihi BML Rencana Perbaikan Lokasi Peruntukan Badan Penerima Tindakan darurat bila system tidak berfungsi Unit Pelaksana yang bertang-gung jawab No. SK Kualitas Parameter
Cara Kerja Sistem Jadwal /waktu pelak-sanaan C. GAS 1) Ruang produksi I 2) Ruang Produksi II 3) Luar Ruangan 4) Emisi Cerobong Gas Gas Gas Gas Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Ventilasi udara dan Exhaust Fan Ventilasi udara dan Exhaust Fan -Dialirkan lewat cerobong Pemakaian masker dan sirkulasi udara Pemakaian masker dan sirkulasi udara -Tinggi cerobong 15m di atas atap pabrik SO251,8g/m3 CO 432g/m3 NOx654g/m3 NH3857g/m3 H2S 643g/m3 SO250,8g/m3 CO 453g/m3 NOx678g/m3 NH3 876g/m3 H2S 523g/m3 SE 01/ Menaker /1997 SE 01/ Menaker /1997 PP No. 41 tahun 1999 Kep. MenLH No. 13 Tahun 1995 SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000g/m3 SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000g/m3 SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000g/m3 NO21000g/m3 CO 100g/m3 SO2800g/m3 Partikel 350g/m3 Pb 5g/m3 Opacity 35 % CH4 35g/m3 -Dalam Ruang Proses Produksi Dalam Ruang Proses Produksi Di luar ruang produksi Di luar ruang produksi Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki -Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Depan Belakang SO216,7g/m3 CO 100g/m3 NOx243g/m3 NH3 342g/m3 H2S 543g/m3 SO223,8g/m3 CO 125g/m3 NOx342g/m3 NH3 432g/m3 H2S 324g/m3
Dalam Pabrik Luar Pabrik NO2 87,9g/m3 CO 13,6g/m3 SO2 6,5g/m3 Partikel 3,8g/m3 Pb 1,8g/m3 Opacity 4,8% CH4 13,9g/m3 NO258,9g/m3 CO 43,9g/m3 SO27,5g/m3 Partikel 1,8g/m3 Pb 3,1g/m3 Opacity 4,8% CH4 22,9g/m3
Jenis Limbah Bentuk Fisik Kapasitas /Satuan Waktu Sistem Pengelolaa n yang digunakan Cara Kerja Sistem Kualitas Parameter Kunci
BML yang diacu Kualitas Parameter yang melebihi BML Rencana Perbaikan Lokasi Peruntukan Badan Penerima Tindakan darurat bila system tidak berfungsi Unit Pelaksana yang bertanggung jawab No. SK Kualitas Parameter Cara Kerja Sistem Jadwal/ waktu pelak-sanaan D. DEBU 1)Ruang produksi I 2) Ruang produksi II 3) Luar ruangan Partikel Debu Partikel debu Partikel debu Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Dust Colector, Scrubber Dust Colector, Scrubber -Dibuat sirkulasi udara dan pemakaian masker Dibuat sirkulasi udara dan pemakaian masker -768g/m3 795g/m3 Depan: 384g/m3 Belakang : 412g/m3 SE 01/ Menaker /1997 SE 01/ Menaker /1997 PP No. 41 tahun 1999 10000g/m3 10000g/m3 10000g/m3 -Dalam ruang produksi Dalam ruang produksi Diluar ruang produksi Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki -Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas E. KEBISINGA N 1) Dalam ruangan 2)Luar ruangan Bising Bising Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Pengecekan mesin secara berkala -Penggunaan ear plug Penanaman pohon bambu disekitar pabrik Ruang produksi I : 76,0 dB(A) Ruang produksi II:
70,0 dB(A) Depan : 68,5 dB (A) Belakang : 65,5 dB(A) SK Menaker No.51/ 1999 SK Men-LH No. 48/II/96 85 dB(A) 70 dB (A) -Dalam ruang produksi Lingkungan sekitar Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki -Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas F. GETAR Dalam ruang produksi Getaran mesin Kontinyu selama jam kerja Pemberian pelumas Peralatan diberi pelumas - Kep. MenLH No.49 - - - - Dalam Ruang Produksi Kegiatan produksi dikurangi dan Bagian produksi
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA 23
Jenis Limbah Bentuk Fisik Kapasitas /Satuan Waktu Sistem Pengelolaa n yang digunakan Cara Kerja Sistem Kualitas Parameter Kunci
BML yang diacu Kualitas Parameter yang melebihi BML Rencana Perbaikan Lokasi Peruntukan Badan Penerima Tindakan darurat bila system tidak berfungsi Unit Pelaksana yang bertanggung jawab No. SK Kualitas Parameter Cara Kerja Sistem Jadwal/ waktu pelak-sanaan D. DEBU 1)Ruang produksi I 2) Ruang produksi II 3) Luar ruangan Partikel Debu Partikel debu Partikel debu Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Dust Colector, Scrubber Dust Colector, Scrubber -Dibuat sirkulasi udara dan pemakaian masker Dibuat sirkulasi udara dan pemakaian masker -768g/m3 795g/m3 Depan: 384g/m3 Belakang : 412g/m3 SE 01/ Menaker /1997 SE 01/ Menaker /1997 PP No. 41 tahun 1999 10000g/m3 10000g/m3 10000g/m3 -Dalam ruang produksi Dalam ruang produksi Diluar ruang produksi Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki -Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas E. KEBISINGA N 1) Dalam ruangan 2)Luar ruangan Bising Bising Kontinyu selama jam kerja Kontinyu selama jam kerja Pengecekan mesin secara berkala -Penggunaan ear plug Penanaman pohon bambu disekitar pabrik Ruang produksi I : 76,0 dB(A) Ruang produksi II:
70,0 dB(A) Depan : 68,5 dB (A) Belakang : 65,5 dB(A) SK Menaker No.51/ 1999 SK Men-LH No. 48/II/96 85 dB(A) 70 dB (A) -Dalam ruang produksi Lingkungan sekitar Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki -Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas F. GETAR Dalam ruang produksi Getaran mesin Kontinyu selama jam kerja Pemberian pelumas Peralatan diberi pelumas - Kep. MenLH No.49 tahun 1996 - - - - Dalam Ruang Produksi Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki Bagian produksi
2. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PABRIK & KARYAWAN
UPAYA PENGELOLAAN
ADA/TIDAK
KETERANGAN
LINGKUNGAN PABRIK
1. Apakah kegiatan industri Saudara dilengkapi
dengan pagar pengaman terhadap lingkungan
sekitar
2. Apakah kegiatan industri Saudara mengikuti
ketentuan Building coveraged yang ditetapkan
oleh Pemda setempat
3. Berapa garis sempadan bangunan :
a. Depan (terhadap bahu jalan)
b. Samping (batas kiri & kanan )
c. Belakang
4. Apakah pabrik Saudara menggunakan Sistem
Ada
Tidak
Ada
Ada
Pagar tembok sepanjang 140 m disamping,
pagar tralis sepanjang 100 m didepan dan
dibelakang pabrik dengan ketinggian 2,0 m
Lahan tertutup : terbuka = 77 : 23
Oleh karena itu dibuat sumur resapan
5 m
Kanan 5 m dan Kiri 5 m
3 m
2. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PABRIK & KARYAWAN
UPAYA PENGELOLAAN
ADA/TIDAK
KETERANGAN
LINGKUNGAN PABRIK
1. Apakah kegiatan industri Saudara dilengkapi
dengan pagar pengaman terhadap lingkungan
sekitar
2. Apakah kegiatan industri Saudara mengikuti
ketentuan Building coveraged yang ditetapkan
oleh Pemda setempat
3. Berapa garis sempadan bangunan :
a. Depan (terhadap bahu jalan)
b. Samping (batas kiri & kanan )
c. Belakang
4. Apakah pabrik Saudara menggunakan Sistem
Tata Hijau (landscape) sebagai pembatas
dengan kegiatan sekitar
5. Apakah terdapat sarana parkir khusus dalam
areal pabrik Saudara
6. Apakah terdapat saran tempat bongkar & muat
dalam areal pabrik Saudara
7. Apakah terdapat sistem saluran air
hujan/saluran domestik pada areal pabrik
Saudara
8. Apakah terdapat sistem saluran air limbah pada
areal pabrik Saudara
9. Apakah terdapat tempat khusus sebagai kantin
untuk karyawan/buruh di lingkungan pabrik
Saudara
BANGUNAN PABRIK
10. Apakah bangunan pabrik Saudara dilengkapi
dengan sistem ventilasi
11. Apakah bangunan pabrik Saudara dilengkapi
dengan fasilitas sistem pemadam kebakaran
Ada
Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Pagar tembok sepanjang 140 m disamping,
pagar tralis sepanjang 100 m didepan dan
dibelakang pabrik dengan ketinggian 2,0 m
Lahan tertutup : terbuka = 77 : 23
Oleh karena itu dibuat sumur resapan
5 m
Kanan 5 m dan Kiri 5 m
3 m
Penghijauan dilakukan didaerah luar pabrik
dengan menanam pohon peneduh
dan tanaman hias
Lahan diaspal bersatu dengan halaman gudang
dan pabrik dengan luas 210 m
2
Terdapat sarana bongkar bahan baku yang
terletak di depan gudang bahan baku, tempat
muat produk di sebelah gudang produk dan
bongkar muat limbah dibelakang pabrik
Berupa semi saluran terbuka
(kedalaman =1,5 m ; lebar = 1,0 m)
Berupa saluran tertutup untuk limbah produksi
menuju IPAL pabrik
Untuk makan siang karyawan tersedia ruang
makan didalam ruangan yang berkapasitas
untuk menampung 50% jumlah karyawan
Diruang produksi dilengkapi ventilasi dan
Exhaust Fan sedangkan di ruang kantor
dilengkapi dengan AC
Tabung pemadam kebakaran tersebut
diletakkan di ruangan-ruangan pabrik, kantor
dll. Selain itu ada 3 hidran diletakkan ditempat
yang mudah dicapai
12. Apakah pabrik Saudara dilengkapi dengan
fasilitas MCK untuk karyawan
13. Apakah pabrik Saudara dilengkapi dengan
sistem
efisiensi penggunaan air (misal,
sistem daur ulang).
14. Apakah pabrik Saudara dilengkapi dengan
sistem efisiensi penggunaan energi
KARYAWAN DAN BURUH
15. Apakah industri Saudara mempunyai sistem
pengangkutan karyawan / buruh
16. Apakah kesehatan karyawan/buruh senantiasa
dilakukakan pengujian secara berkala
17. Apakah perusahaan Saudara menyediakan
perumahan untuk karyawan
18. Apakah perusahaan Saudara menjalankan
program K-3
19. Apakah perusahaan Saudara melaksanakan
program- program kemasyarakatan
dilingkungan pabrik Saudara
20. Apakah ada kerjasama antara perusahaan
Saudara dengan instansi lain dalam melakukan
pengelolaan limbah/cemaran
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak
Ada
Ada
Ada
MCK tersebar di setiap gedung sebanyak 20
unit.
Kran yang digunakan otomatis
Dilaksanakan sistem efisiensi penggunaan
energi dengan cara AC dinyalakan jika ruangan
diisi, lampu diluar gedung menggunakan
detektor
Angkutan karyawan dengan menggunakan bus
setiap hari untuk karyawan perempuan pada
shift malam
Kesehatan karyawan diperiksa satu tahun
sekali dan operator biasa 6 bulan sekali
Kebutuhan perumahan disediakan sendiri oleh
karyawan pabrik
Melengkapi peralatan untuk keselamatan kerja
karyawan seperti helmet, kacamata pelindung,
sarung tangan, masker dan ear plug sesuai
prosedur P2K3 serta diadakan pelatihan K-3
Program kemasyarakatan ini dilaksanakan
secara tidak langsung, bekerja sama dengan
kawasan
Pengelolaan limbah/cemaran dilakukan oleh
pengelola pabrik yang bekerja sama dengan
pengumpul berizin
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA 26
VI.
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
1. PEMANTAUAN LIMBAH DAN CEMARAN
Jenis Limbah Bentuk Fisik DampakSumber Dampak Jenis Kualitas Parameter Kunci Tolak Ukur PemantauanLokasi Cara/ TeknikPemantauan PemantauanPeriode
Unit Pelaksana yang bertanggung
jawab
A. PADAT
1) Kemasan bahan baku dan bahan penolong
2) Sisa Bahan Baku
3) Limbah Domestik - Karung kertas - Karung Plastik - Potongan karton - Drum - Potongan Plastik - Potongan karet - Kain Majun - Gunting bekas - Sarung tangan bekas - Kertas - Sisa makanan - Sampah taman Gudang bahan baku Ruang produksi Ruang kerja Kantin Taman Mengganggu nilai estetika dan pence-maran tanah Mengganggu nilai estetika dan pence-maran tanah Mengganggu nilai estetika dan bau
Bersih dari ceceran bahan baku
Bersih dari ceceran dan tidak ada penumpukan
Bersih dari ceceran dan tidak ada penumpukan Tidak ada penumpukan limbah padat di gudang Tidak ada penumpukan limbah padat di gudang Tidak ada penumpukan dan bebas ceceran limbah Gudang Gudang Bak penampung sampah Visual (jika kuantitasnya melebihi tempat penampungan) Visual (jika kuantitasnya melebihi tempat penampungan) Visual (jika kuantitasnya melebihi tempat penampungan) 1 (satu) minggu sekali 1 (satu) minggu sekali Setiap hari Bagian Pengelola Limbah Padat Bagian Pengelola Limbah Padat Cleaning Service B. CAIR 1) Limbah Produksi dan Limbah Domestik 2) Oli Cair
Cair
- Ruang produksi - Kantin - MC - Musholla Proses produksi Mengurangi kualitas air permukaan Mengurangi kualitas air Inlet Outlet pH 6,0 – 9,0 BOD 150 ppm COD 300 ppm NH3 10 ppm TSS 150 ppm (SK Gub. Jabar No.6 /1999) -IPAL pabrik pada inlet dan outlet Gudang Uji analisis laboratorium Visual (jika kuantitasnya melebihi tempat penampungan) 6 bulan sekali 6 bulan sekali Bagian Pengelola Limbah Cair Bagian Pengelola Limbah Cair pH 8,2 TSS 170mg/L BOD 170mg/L COD 437mg/L NH325mg/L - pH 7,3 TSS 80mg/L BOD 28mg/L COD 152mg/L NH3 5mg/L-Jenis Limbah Bentuk Fisik
Sumber
Dampak Jenis Dampak Kualitas Parameter Kunci Tolak Ukur
Lokasi Pemantauan Cara/ Teknik Pemantauan Periode Pemantauan
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab C. GAS 1) Ruang produksi I 2) Ruang produksi II 3) Luar Ruangan 4)Emisi Cerobong Gas Gas Gas Gas Ruang Produksi Ruang Produksi Luar Ruang Produksi Luar Ruang Produksi Mengganggu pernafasan Mengganggu pernafasan Mengganggu pernafasan Mengganggu pernafasan SO2 51,8g/m3 CO 432g/m3 NOx654g/m3 NH3857g/m3 H2S 643g/m3 SO2 50,8g/m3 CO 453g/m3 NOx678g/m3 NH3 876g/m3 H2S 523g/m3 SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000g/m3 (SE 01/ Menaker/1997) SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000pg/m3 (SE 01/ Menaker/1997) SO25200g/m3 CO 29000g/m3 NOx5600g/m3 NH317000g/m3 H2S 14000g/m3 (PP No. 41 tahun 1999) NO21000g/m3 CO 100g/m3 SO2800g/m3 Partikel 350g/m3 Pb 5g/m3 Opacity 35 % CH4 35g/m3 Ruang produksi Ruang produksi Pekarangan Di luar ruang produksi Uji analisis laboratorium Uji analisis laboratorium Uji analisis laboratorium Uji analisis laboratorium 6 bulan sekali 6 bulan sekali 6 bulan sekali 6 bulan sekali Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Bagian Pengelola limbah gas Depan Belakang SO216,7g/m3 CO 100g/m3 NOx243g/m3 NH3 342g/m3 H2S 543g/m3 SO223,8g/m3 CO 125g/m3 NOx342g/m3 NH3 432g/m3 H2S 324g/m3
Dalam Pabrik Luar Pabrik
NO2 87,9g/m3 CO 13,6g/m3 SO2 6,5g/m3 Partikel 3,8g/m3 Pb 1,8g/m3 Opacity 4,8% CH4 13,9g/m3 NO258,9g/m3 CO 43,9g/m3 SO27,5g/m3 Partikel 1,8g/m3 Pb 3,1g/m3 Opacity 4,8% CH4 22,9g/m3