• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS INVESTASI ASTRA DAIHATSU LOGISTICS EXPORT SYSTEM Gambaran Umum PT. Astra Daihatsu Motor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS INVESTASI ASTRA DAIHATSU LOGISTICS EXPORT SYSTEM Gambaran Umum PT. Astra Daihatsu Motor"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB 3

ANALISIS INVESTASI ASTRA DAIHATSU LOGISTICS EXPORT SYSTEM

3.1. Gambaran Umum PT. Astra Daihatsu Motor 3.1.1 Sejarah PT. Astra Daihatsu Motor

PT. Astra Daihatsu Motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, yaitu manufaktur mobil dengan merk DAIHATSU. Berdirinya PT. Astra Daihatsu Motor di Indonesia tidak terlepas dari peran Daihatsu Motor Co., Ltd. (DMC) yang didirikan di Osaka, Japan pada tahun 1907. Hingga saat ini DMC masih menjadi induk perusahaan dan pemegang saham terbesar dari PT. Astra Daihatsu Motor.

Sejarah Daihatsu dimulai pada tahun 1973 ketika Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Kemudian, pada tahun 1976 PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, Importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.

Pada tahun 1978 didirikan sebuah pabrik pengepressan plat baja, yang diberi nama PT Daihatsu Indonesia. Perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan patungan antara PT Astra International, Daihatsu Motor Co.,Ltd., dan Nichimen Corporation.

Pada tahun 1983, pabrik mesin yang diberi nama PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia juga ikut didirikan, dan pada tahun 1987 didirikan PT National Astra Motor sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International.

Pada tahun 1992, PT. Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan, yaitu PT Daihatsu Indonesia (DI), PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) dan PT National Astra Motor (NAM).

(2)

Pada tahun 1996, PT. Astra Daihatsu Motor mendirikan pabrik pengecoran aluminium di KIIC, Karawang, Jawa Barat. Kemudian pada tahun 1998, PT. Astra Daihatsu Motor membeli pabrik perakitan dari PT Gaya Motor, dan sejak itu PT. Astra Daihatsu Motor memiliki 4 pabrik yaitu pabrik pengepresan plat baja, mesin, pengecoran aluminium dan perakitan.

Pada tahun 2004 dilakukan kolaborasi bisnis strategis antara Daihatsu dan Toyota melalui peluncuran Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza di Indonesia. Seiring dengan perkembangan PT. Astra Daihatsu Motor, pada tahun 2005, produksi PT. Astra Daihatsu Motor mencapai angka 1 juta unit.

3.1.2 Produk dan Layanan

Kendaraan Daihatsu hadir dengan cirinya yang khas : mobil kompak yang hemat bahan bakar, berkapasitas sesuai kebutuhan keluarga Indonesia, model yang modern dan harga yang terjangkau. Karenanya kendaraan Daihatsu menjadi kendaraan pilihan masyarakat Indonesia sebagai sarana transportasi yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari dalam berbagai aktivitas.

Sejak didirikan pada tahun 1978, PT. Astra Daihatsu Motor telah memproduksi beberapa tipe mobil, komponen, maupun suku cadang dengan merek Daihatsu dan Toyota, yaitu :

(3)

Tabel 3. 1 Produk PT. Astra Daihatsu Motor

Produk Area Merek/Model Distributor Keterangan

Mobil

Domestic D

Hi-Jet / Bemo,

Zebra, Taruna AI-DSO sudah tidak diproduksi Xenia, Terios

Luxio, Gran Max AI-DSO

masih diproduksi

T Avanza, Rush TMMIN

Ekspor

D Terios, Gran Max DMC, TMMIN T Avanza, Rush, Town

Ace, Lite Ace

DMC, TMMIN Komponen

Mesin Domestic,Ekspor D, T Cylinder Head, Engine Assy

PERODUA, DMC, TMMIN Suku Cadang Domestic,

Ekspor D,T Semua Model

AI-DSO, TAM, DMC Keterangan Merek : D=Daihatsu, T=Toyota

Daihatsu Xenia, kendaraan hasil kolaborasi Toyota-Daihatsu merupakan kendaraan keluarga berkapasitas 7 penumpang yang menggunakan mesin 1000 cc dan 1300 cc yang telah teruji di dunia. Kendaraan ini mendapatkan penghargaan sebagai “The Best Value Car” di ajang Indonesia International Motor Show 2006 dan “ The Best Small MPV” oleh majalah Mobilmotor 2006.

Daihatsu Terios, SUV berkapasitas 7 penumpang dengan mesin 1500 cc. Selain transmisi manual, kendaraan ini juga memiliki varian bertransmisi otomatis.

Daihatsu Gran max, kendaraan komersial generasi baru dari Daihatsu yang memiliki kapasitas terbesar di kelasnya. Didukung oleh mesin 1300 cc dan 1500 cc, serta dibuat dalam model Minibus dan Pickup, kendaraan serba guna ini ditujukan untuk mendukung kegiatan bisnis dan keluarga.

(4)

Daihatsu Sirion adalah kendaraan city car dengan mesin 1300 cc yang diimpor dari Malaysia dalam bentuk unit mobil (CBU).

Gambar 3. 1 Produk Mobil PT. Astra Daihatsu Motor (Merek Daihatsu)

Selain memproduksi mobil Daihatsu untuk masyarakat Indonesia, PT. Astra Daihatsu Motor juga memproduksi mobil dan komponen merek Toyota untuk tujuan pasar dalam negeri dan mancanegara.

GRAN MAX PU (1.3L / 1.5L)

GRAN MAX MB (1.3L / 1.5L)

XENIA (1.0L / 1.3L) TERIOS (1.5L)

SIRION (1.3L)

(5)

Gambar 3. 2 Produk Mobil PT. Astra Daihatsu Motor (Merek Toyota)

Sebagai basis produksi mobil compact untuk Grup Daihatsu dan Toyota di luar Jepang, PT. Astra Daihatsu Motor senantiasa meningkatkan produksi dari tahun ke tahun.Hasil produksi perusahaan telah menggunakan komponen lokal dengan rasio sebesar 75%.

Produk-produk Daihatsu semakin mendapatkan tanggapan yang positif, hal ini ditunjukkan dari pangsa pasar yang meningkat dari tahun ke tahun. Dukungan jaringan penjualan dan purna jual dari PT Astra International, Tbk.- Daihatsu Sales Operation yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan salah satu faktor utama yang mendukung peningkatan penjualan Daihatsu di Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 150 outlet penjualan, 160 bengkel resmi dan 2.600 part shop.

(6)

3.1.3 Lokasi

Dalam menjalankan bisnisnya di bidang manufaktur, saat ini PT. Astra Daihatsu Motor memiliki beberapa area, yaitu :

1. Head Office

Head Office dari PT. Astra Daihatsu Motor ini didirikan pada tahun 1991, yang beralamatkan di Jl. Gaya Motor III No.5, Sunter II, Jakarta Utara, 14330.

2. Plant 1 (Stamping Plant)

Area yang didirikan pada tahun 1978 ini memproduksi pressed components, khususnya Outer/Inner Panel Doors, beralamatkan di Jalan Gaya Motor III No.2, Sunter II, Jakarta Utara, 14330.

3. Plant 2 (Engine Plant)

Area yang beralamatkan di KIIC Lot A-6, Karawang, Jawa Barat ini didirikan pada tahun 1983 ini digunakan untuk memproduksi unit & component of engine. 4. Plant 3 (Casting Plant)

Area yang didirikan pada tahun 1997 ini digunakan untuk memproduksi aluminium casting component for engine & transmission, beralamatkan di KIIC Lot A-5, Karawang, Jawa Barat.

5. Plant 4 (Assembly Plant)

Area ini didirikan pada tahun 1998, yang beralamatkan di Jalan Gaya Motor Barat No.3, Sunter 2, Jakarta Utara, 14330. Area ini digunakan untuk memproduksi atau merakit component-component yang ada menjadi sebuah complete vehicles. 6. Parts Center

(7)

Area yang beralamatkan di Jalan Selayar Blok A-6 Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Bekasi didirikan pada tahun 2007. Area ini digunakan sebagai tempat penyimpanan sekaligus tempat pengelolaan dari suku cadang daihatsu.

7. Pre Delivery Center dan Learning Center

Area yang beralamatkan di Jalan Danau Sunter Selatan Blok 05 No.1, Jakarta yang didirikan pada tahun 2006, dan dijadikan sebagai tempat pendistribusian unit daihatsu yang diImport maupun yang akan diExport.

Pada area yang sama juga terdapat Learning Center yang merupakan tempat pelatihan bagi karyawan yang ingin mengembangkan kompetensinya. Karyawan yang bekerja di area Pre Delivery Center dan Learning Center ini digolongkan sebagai karyawan Head Office.

Tabel 3. 2 Fasilitas Utama PT. Astra Daihatsu Motor

Fasilitas Produksi

Plant

Kapasitas Fasilitas Utama

Stamping

360.000 unit

Press machine 20 T - 1.500 T, hemming machine, dies making, sub-assy

Engine

350.000 unit

Machining & assembly line, tool grinding machines, calibration and inspection, test bench Casting 17.000 ton Die casting machine, melting

furnace, holding furnace Assembly 270.000 unit

Welding equipment, welding robot, automatic spray machine, painting equipment, assembly and

inspection equipment

Fasilitas Pengembangan Produk

Design CAD, CATIA

Evaluasi Power Window Test, Door Test

Fasilitas Pendukung

(8)

Luas Area : 50.000 m2 Training Center

3 kelas ruangan Training, Kaizen dojo (JIT Tools) Dies Shop Machining center 5 Axis, Kapasitas 27 Ton Parts Center Luas Area : 40.000 m2

Infrastructure SAP, Internet, LAN, Intranet

Dengan fasilitas produksi yang lengkap dan investasi yang besar, PT. Astra Daihatsu Motor senantiasa berusaha untuk menghasilkan produk dengan kualitas global agar mampu diterima oleh konsumen di pasar domestic dan mancanegara.

Dengan konsep pabrik yang compact, Daihatsu telah memenuhi standar kualitas global dengan menerapkan sistem produksi Toyota (TPS) di setiap lini proses. Selain itu kemampuan dan ketrampilan karyawan selalu ditingkatkan.

Secara rutin kualitas proses produksi Daihatsu selalu ditinjau seperti yang disyaratkan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 yang telah diterapkan di semua pabrik dan kantor pusat.

3.1.4 Filosofi dan Slogan Perusahaan 3.1.4.1 Filosofi

Daihatsu telah mencanangkan filosofi baru sesuai tuntutan jaman, yaitu : 1. menjadi merek global yang dicintai di seluruh dunia

2. menjadi perusahaan yang memiliki kepercayaan diri dan kebanggaan, melalui produksi mobil yang inovatif dan terkemukan di era kita.

3.1.4.2 Slogan

Slogan baru Daihatsu “Innovation for Tomorrow” menjadi komitmen perusahaan untuk selalu mewujudkan inovasi agar dapat bertahan di era globalisasi yang terus

(9)

berkembang cepat dan menghasilkan produk yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Slogan baru ini merupakan aspirasi dari falsafah, visi dan prinsip-prinsip dasar tanggung jawab sosial serta rencana strategi global Grup Daihatsu untuk 100 tahun ke depan.

Gambar 3. 3 Slogan dan Logo PT. Astra Daihatsu Motor 3.1.5 Budaya Perusahaan

3.1.5.1 Catur Dharma Astra

Catur Dharma Astra memiliki krakteristik :

1. menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara 2. memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan 3. saling menghargai dan membina kerja sama

4. Berusaha memcapai yang terbaik 3.1.5.2 Tata Nilai

Tata nilai yang ditanamkan di PT. Astra Daihatsu Motor adalah sebagai berikut : 1. Orientasi pelanggan

Kepuasan pelanggan diseluruh dunia adalah penghargaan bagi kami 2. Menghargai individu

Saling menghargai dan memiliki rasa kejujuran adalah pemersatu kami 3. Tanggung jawab sosial perusahaan

Hidup berdampingan secara harmonis adalah lingkungan dan masyarakat adalah tanggung jawab kami

(10)

4. Pembaharuan perusahaan secara menyeluruh

Kecepatan, terobosan dan kepemimpinan adalah kepedulian utama kami 5. Penguasaan teknologi dan kemampuan proses

Membuat mobil kompak terbaik didunia adalah tantangan kami 3.1.6 Visi dan Misi Perusahaan

3.1.6.1 Visi

Menjadi No.1 di pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai basis utama produksi global untuk Grup Daihatsu / Toyota yang sama dengan stándar kualitas pabrik Jepang.

3.1.6.2 Misi

1. Kami memproduksi mobil dengan nilai terbaik dan menyediakan layanan terkait yang penting untuk meningkatkan nilai stakeholders dan ramah lingkungan.

2. Kami mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada karyawan untuk mencapai kinerja tingkat dunia.

3.1.7 SDM pada PT. Astra Daihatsu Motor

Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting bagi PT. Astra Daihatsu Motor. Dengan memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil dan bermotivasi tinggi, perusahaan telah mempunyai aset yang sangat berharga untuk mencapai tujuan menjadi yang terbaik.

(11)

Tabel 3. 3 Demografi Karyawan PT. Astra Daihatsu Motor. Demografi Karyawan

Jenis Kelamin 97% Pria 3% Wanita

Area 88% Plant 12% Office

Status 99% Local 1% Asing

Golongan I - III 93% | IV 4% V - VII 3% Tingkat Pendidikan 94% (SMU - D3) 6% (S1 - S3)

Pada akhir Maret 2010, PT. Astra Daihatsu Motor mempekerjakan lebih dari 7,600 karyawan yang tersebar di berbagai area. SDM yang handal menjadi kunci sukses dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu PT. Astra Daihatsu Motor selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan melalui program pelatihan secara berkesinambungan yang diadakan di Learning Center maupun Training Center PT. Astra Daihatsu Motor.

Melalui kombinasi antara program pelatihan dan masa kerja, mereka telah menjadi karyawan yang ahli dalam bidangnya dan merupakan kontributor besar dalam efisiensi operasional perusahaan.

3.1.8 Struktur Organisasi PT. Astra Daihatsu Motor

Struktur organisasi PT. Astra Daihatsu Motor secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut :

(12)
(13)

3.1.9 Struktur Organisasi Corporate IT Division IT Business Support Department IT Infrastructure Department Corporate IT Division

Gambar 3. 5 Sturuktur Organisasi Corporate IT Division 3.1.10 Struktur Organisasi Export Import Division

Export Department Logistic Department

Export Import Division

Import Department

Gambar 3. 6 Sturuktur Organisasi Export Import Division 3.1.11 Tugas dan Wewenang Corporate IT Division

3.1.11.1 IT Business support Department Tugas :

1. Memimpin proyek IT yang berhubungan dengan business support dengan mengalokasikan resource, menyelesaikan tepat waktu, dan menyesuaikan dengan budget,

2. Mengatur dan memelihara semua aplikasi business support yang dipakai untuk mendukung kebutuhan bisnis perusahaan,

(14)

3. Mengatur tim IT business support yang terdiri dari sistem analis dan programmer untuk menjalankan tugasnya,

4. Memastikan business support application yang dikembangkan sudah sesuai dengan kebutuhan User,

5. Mengatur perubahan business support application dengan menerapkan change management application,

6. Mengatur dan memelihara semua dokumentasi yang berhubungan dengan business support application,

7. Memastikan semua pengembangan business support application sudah sesuai dengan IT policy procedure,

8. Memastikan semua pemeliharaan business support application sudah sesuai dengan IT policy dan procedure.

Wewenang :

1. Tidak memberikan data-data yang bersifat confidential kepada pihak outsourcing yang mengembangkan business support application,

2. Memberikan teguran kepada pihak outsourcing jika tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan mengenai pengembangan business support application,

3. Melakukan eskalasi ke superior jika terjadi masalah yang tidak bisa diselesaikan mengenai business suport System dalam waktu 1 x 24 jam,

4. Berkomunikasi dengan tim-tim terkait dalam melakukan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan business support application,

5. Melakukan koordinasi dengan tim-tim terkait dalam melaksanakan proyek-proyek TI yang berhubungan dengan business support application.

(15)

3.1.11.2 IT Infrastructure Department Tugas :

1. Mengatur tim IT Infrastructure yang terdiri dari network admin, DB admin, dan PC support untuk menjalankan tugasnya,

2. Memastikan IT policy dan procedure sudah sesuai dengan operasional sistem yang berjalan,

3. Memimpin proyek IT yang berhubungan dengan infrastruktur dengan mengalokasikan resource, menyelesaikan tepat waktu, dan menyesuaikan dengan budget,

4. Menjaga dan memastikan sistem yang kritikan mempunyai siaga, 999% up time dalam mendukung applikasi bisnis,

5. Mengimplementasikan keamanan jaringan komputer untuk melindungi data perusahaan,

6. Mengatur dan memelihara jaringan komputer yang bersifat Local Area Network dan Wide Area Network,

7. Mengatur dan memelihara server yang dipakai untuk mendukung aplikasi bisnis, 8. Mengatur dan memelihara personal komputer yang dipakai oleh semua pengguna. Wewenang :

1. Memberikan otorisasi penuh kepada outsourcing yang ditunjuk untuk melakukan pemelihraan IT Infrastructure di lingkungan PT. Astra Daihatsu Motor,

2. Memberikan teguran kepada pihak outsourcing jika tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan mengenai IT Infrastructure,,

3. Melakukan eskalasi ke superior jika terjadi masalah yang tidak bisa diselesaikan mengenai IT Infrastructure dalam waktu 1 x 24 jam,

(16)

4. Berkomunikasi dengan tim-tim terkait dalam melakukan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan IT Infrastructure,

5. Melakukan koordinasi dengan tim-tim terkait dalam melaksanakan proyek-proyek TI yang berhubungan dengan IT Infrastructure,

6. Tidak memberikan data-data confidential berkaitan dengan IT Infrastructure kepada pihak yang tidak berwenang.

3.1.12 Tugas dan Wewenang Export Import Division 3.1.12.1 Export Department

Tugas :

1. Memberikan kebijakan dan strategi dalam perencanaan Export 2. Monitoring pelaksanaan Export

3. Memonitor, mengecek kegiatan operasional

4. Mengambil tindakan preventif action, koreksi dan perbaikan 5. Mengendalikan operasi Export

6. Memberikan alternatif solusi dalam penyelesaian masalah 7. Improvement akan proses bisnis

8. Sharing dan Improvement Skill dari karyawan Wewenang :

1. Berhak meminta semua seksi untuk ikut terlibat dalam proses perencanaan 2. Membuat dokumen Export, menerbitkan S/I, D/N, C/N, B/H.

3. Memeriksa semua transaksi operasional 4. Menghentikan operasi yang tidak sesuai SOP 5. Melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait. 6. Mencari jalan keluar atas setiap tantangan yang dihadapi.

(17)

7. Melakukan evaluasi dan mengambil tindakan perbaikan 8. Melakukan Rotasi dan Sharing antar karyawan

Tanggung Jawab :

1. Membuat yearly, monthly, daily Operation plan

2. Menjamin kelancaran Export mulai order Receiving sampai delivery 3. Memastikan operasi, dokumentasi dilakukan sesuai SOP

4. Menjamin on time delivery

5. Menjamin tercapainya target on time delivery

6. Menjamin semua tantangan bisa diatasi dengan sebaik-baiknya 7. Melakukan perbaikan terus menerus

8. Meningkatkan kemampuan setiap karyawan 3.1.12.2 Import Department

Tugas :

1. Memonitor CKD dan Spare Parts masuk gudang

2. Memonitor pengiriman barang dari gudang ke pelabuhan 3. Memonitor pembayaran PIB berkala sesuai schedule

4. Memonitor inventory level sesuai dengan target yang ditetapkan oleh management 5. Memonitor Fasilitas Import yang dimiliki tidak melampaui quota

6. Memonitor opex, actual < budget

7. Mengembangkan pengetahuan Import Export semua karyawan 8. Memonitor tugas section dan sub section

Wewenang :

1. Meminta SPG dari gudang CKD & gudang spare parts

(18)

3. Memberitahukan dana yang harus disiapkan oleh Finance untuk membayar PIB berkala

4. Mengatur shipping schedule sesuai kebutuhan produksi 5. Mengecek laporan realisasi Fasilitas Import setiap bulan 6. Meminta laporan realisasi opex dr budget Dept

7. Meminta presentasi job description semua karyawan & sharing experence 8. Memutuskan langkah2 yang harus diambil

Tanggung Jawab :

1. Memastikan CKD dan spare parts dikirim ke gudang pada hari yg sama saat pembongkaran

2. Memastikan barang dikirim ke pelabuhan sesuai dg schedule Importir 3. Memastikan PIB berkala sudah dibayar sesuai schedule yg telah ditetapkan 4. Memastikan inventory level tidak lebih dari target yang talah ditetapkan 5. Memastikan Fasilitas Import tidak melampaui quota

6. Memastikan opex, actual < budget

7. Memastikan pengembangan pengetahuan Import Export semua karyawan 8. Membimbing dan menyelesaikan masalah bawahan

3.1.12.3 Logistic Department Tugas

1. Memberikan kebijakan dan strategi dalam membuat Planning dan control unit CBU Export & Import

2. Menentukan flow business process

3. Memonitor dan memberikan kebijakan dalam proses CBU mulai dari penerimaan, penyimpanan, pengaturan sampai delivery

(19)

4. Monitoring Operasional dari VA Out - PDC - Port untuk Export 5. Monitoring Operasional dari Port - PDC - AI-DSO

6. Monitoring Budget, Payment process and Cost Reduction

7. Monitoring Building - Equipment - Safety - Environment - Training development - Skill Improvement HRD - General Affair dan K3 di PDC area

8. Monitoring and manage Vendor di PDC Wewenang :

1. Memutuskan jumlah, pengaturan unit yang akan dikirim atau diterima 2. Memberikan pengarahan dan putusan atas atas alur bisnis

3. Memberikan pengarahan dan kebijakan dalam penggunaan fasilitas yang ada seperti yard dan System dengan effisien dan efektif

4. Melanjutkan, memberhentikan dan memberikan kebijakan atas kegiatan harian 5. Melanjutkan, memberhentikan dan memberikan kebijakan atas kegiatan harian 6. Melakukan adjustment dan pengaturan atas biaya yang dikeluarkan agar sesuai

dengan rencana yang telah ditentukan

7. Memberikan kebijakan, saran dan improvement agar tercipta suatu kondisi yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan dalam bekerja

8. Melakukan pengarahan dan memberikan kebijakan atas pekerjaan vendor di PDC Tanggung Jawab :

1. Memastikan mencapai target yang telah ditentukan dalam perencanaan 2. Memastikan flow business disepakati dan dijalankan oleh pihak-pihak terkait

3. Memastikan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai hasil target delivery sesuai schedule yang telah ditetapkan

(20)

5. Memastikan operasional berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan 6. Memastikan biaya yang dikeluarkan tidak melebihi budget yang telah ditetapkan 7. Memastikan keamanan, kenyamanan, pelayanan, sistemasi dan peningkatan

kemampuan atas seluruh karyawan di PDC

8. Memastikan Vendor bekerja sesuai dengan arahan dan target yang telah ditentukan 3.2. SWOT Analysis dan SWOT Strategy

Analisis SWOT digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal adalah kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sedangkan faktor eksternal adalah peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang berdampak pada perusahaan.

3.2.1 SWOT Analysis STRENGTH

(KEKUATAN)

1. Memiliki 150 outlet penjualan, 160 bengkel, dan 2.600 part shop tersebar di Indonesia

2. Mempunyai Brand image yang baik pada dunia otomotif dan sebagai mobil compact

3. Kualitas yang baik dari segi produk, dengan harga yang relative dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke atas. 4. Ketersediaan suka cadang dengan adanya part center

5. Memiliki jajaran salesforce yang memiliki pengetahuan produk dan teknik negoisasi yang baik kepada konsumen 6. Memiliki infrastruktur yang lengkap

7. Memiliki learning center dan Training center, untuk sales dan karyawan

(21)

8. Basis produksi global Daihatsu – Toyota Group 9. Posisi no 2 di pasar domestik

WEAKNESS (KELEMAHAN)

1. Belum semua outlet mempunyai bengkel

2. Brand yang masih kalah dengan mobil buatan Eropa (VW, BMW, MB, AUDI)

3. Peningkatan keuntungan masing – masing produk

4. Pengembangan SDM dan kapabilitas dibidang teknologi manufaktur dan body desing

OPPRTUNITIES (PELUANG)

1. Market domestik semakin meningkat[ 2. Permintaan Export yang meningkat 3. Kapasitas produksi terbesar di Indonesia 4. Dukungan yang kuat dari induk perusahaan 5. Kemajuan teknologi

6. Kebutuhan pasar kelas menengah akan mobil compact 7. Ekspansi terintegrasi Value chain Daihatsu

THREAT (ANCAMAN)

1. Naiknya harga BBM yang menyebabkan meningkatnya biaya oprasional

2. Persaingan di market semakin ketat

3. Inflasi menyebabkan biaya produksi/labor naik 4. Perkembangan regulasi pemerintah dan lingkungan 5. Resiko bencana alam dan limitasi energi

(22)

6. Munculnya pesaing baru didalam negri dengan harga jual unit yang lebih murah

3.2.2 SWOT Strategy

STRENGTH WEAKNESS

OPPORTUNITIES STRATEGI SO

- Membuat suatu produk baru yang dapat

memenuhi kebutuhan konsumen dalam negri dan luar negri ,

berdasarkan penjualan yang dilakukan (s1, s2, s3, s8, s9, o1, o2, o4, o5, o6,o7)

- Memerluas pasar

penjualan luar negri (s2, s3, s6, s8, s9, o2, o3, o4, o5, o6, o7)

STRATEGI WO - Membangun outlet

(penjualan dan service) di daerah-daerah sehingga dapat

menjangkau pelanggan di daerah terdekat, dan pemberian informasi tentang daihatsu dengan menyelenggarakan event-event besar dan atau acara sosial. (w1, w2, w3, o1, o2, o4, o6)

(23)

- Meningkatkan produksi sesuai dengan

peningkatan permintaan (s2, s3, s6, s8, s9, o2, o3, o4, o5, o6, o7)

THREAT STRATEGI ST

- Memberikan pelayanan purna jual lebih variatif, dengan dukungan teknologi & jaringan yang lebih luas. (s1, s4, t4, t5)

STRATEGI WT - Kerjasama dengan

perusahaan perakitan mobil dan bengkel untuk mengurangi biaya pengiriman produk. (w1, t2, t4)

3.2.3 Hasil Analisis Strategi SWOT

Dari strategi SWOT yang didapat, menunjukkan bahwa PT Daihatsu Motor membutuhkan dukungan teknologi informasi untuk mendukung srategi bisnis perusahaan. Dengan coverage customer yang lebih luas, reatailer dan dealer yang semakin banyak yang tersebar di seluruh Indonesia, sistem sales distribution yang digunakan, PT. Daihatsu menggunakan sistem informasi untuk mendukung strategi bisnis tersebut. Implementasi Aplikasi ADLES yang dilakukan pada tahun 2006 merupakan salah satu dukungan teknologi informasi untuk mendukung strategi bisinis perusahaan tersebut, untuk penanganan Export-Import unit.

Untuk menentukan strategi SWOT apa yang perlu digunakan oleh perusahaan, maka dilakukan penilaian (rating) dan bobot terhadap analisis SWOT. Penilaian ini

(24)

dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan Manager Corporate Planning PT. Astra Daihatsu Motor.

Dari hasil wawancara tersebut, dapat dibuat matriks faktor eksternal dan faktor internal sebagai berikut :

Tabel 3. 4 Matriks Faktor Strategi Internal

NO. ANALISIS SWOT BOBOT RATING

BOBOT * RATING STRENGTH (KEKUATAN)

1 Memiliki 150 outlet penjualan, 160 bengkel, dan 2.600 part shop tersebar di Indonesia

0.150 4.00 0.600

2 Mempunyai Brand image yang baik pada dunia otomotif dan sebagai mobil compact

0.075 2.00 0.150

3 Kualitas yang baik dari segi produk, dengan harga yang relative dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke atas.

0.085 3.00 0.255

4 Ketersediaan suka cadang dengan adanya part center

0.050 3.00 0.150

5 Memiliki jajaran salesforce yang memiliki pengetahuan produk dan teknik negoisasi yang baik kepada konsumen

0.075 3.00 0.225

(25)

7 Memiliki learning center dan Training center, untuk sales dan karyawan

0.050 3.00 0.150

8 Basis produksi global Daihatsu – Toyota Group

0.150 4.00 0.600

9 Posisi no 2 di pasar domestik 0.085 3.00 0.255

Sub Total Strength 0.745 2.460

WEAKNESS (KELEMAHAN)

1 Belum semua outlet mempunyai bengkel 0.080 3.00 0.240 2 Brand yang masih kalah dengan mobil

buatan Eropa (VW, BMW, MB, AUDI)

0.025 2.00 0.050

3 Peningkatan keuntungan masing – masing produk

0.075 4.00 0.300

4 Pengembangan SDM dan kapabilitas dibidang teknologi manufaktur dan body desing

0.075 4.00 0.300

Sub Total Weakness 0.255 0.890

TOTAL 1.000 3.350

Tabel 3. 5 Matriks Faktor Strategi Eksternal

NO. ANALISIS SWOT BOBOT RATING

BOBOT * RATING OPPORTUNITIES (PELUANG)

(26)

2 Permintaan ekspor yang meningkat 0.085 4.00 0.340 3 Kapasitas produksi terbesar di indonesia 0.025 2.00 0.050 4 Dukungan yang kuat dari induk

perusahaan

0.150 4.00 0.600

5 Kemajuan teknologi 0.080 2.00 0.160

6 Kebutuhan pasar kelas menengah akan mobil compact

0.075 3.00 0.225

7 Ekspansi terintegrasi Value chain Daihatsu 0.050 3.00 0.150

Sub Total Opportunities 0.515 1.725

THREAT (ANCAMAN)

1 Naiknya harga BBM yang menyebabkan meningkatnya biaya oprasional

0.085 2.00 0.170

2 Persaingan dimarket semakin ketat 0.100 3.00 0.300 3 Inflansi menyebabkan biaya produksi naik 0.075 2.00 0.150 4 Perkembangan regulasi pemerintah dan

lingkungan

0.075 3.00 0.225

5 Resiko bencana alam dan limitasi energi 0.050 3.00 0.150 6 Munculya pesaing baru didalam negri

dengan harga jual unit yang lebih murah

0.100 4.00 0.400

Sub Total Threat 0.485 1.395

(27)

Berdasarkan Tabel diatas mengenai pembobotan nilai dari faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal, maka akan didapatkan sebuah perhitungan seperti dibawah ini :

Faktor Internal = Total Strength – Total Weakness

= 2.460 – 0.890

= 1.570

Faktor Eksternal = Total Opportunity - Total Threats

= 1.725 – 1.395

= 0.330

Jika digambarkan dalam diagram SWOT yang terdiri dari empat kuadran, titik koordinat perusahaan berada pada (1.570 , 0.330). Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini :

0.5 OPPORTUNITIES 0.4 0.3 0.2 WEAKNESS 0.1 STRENGTH 0 0 0.5 1 1.5 2 THREAT

(28)

Gambar 3. 7 Diagram SWOT

Berdasarkan grafik di atas, dapat terlihat bahwa PT. Astra Daihatsu Motor berada pada posisi SO (Strength – Opportunities) yaitu startegi agresif. Ini berarti bahwa perusahaan dapat menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada sehingga dapat meningkatkan bisnis perusahaan.

3.2.4 SWOT dan Aplikasi ADLES

Pada penjabaran SWOT diatas, dapat kita lihat bahwa PT. Adtra Daihatsu Motor berada pada posisi SO (Strength – Opportunities). Adapun strategi yang ada pada SO adalah sebagai berikut :

- Membuat suatu produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam negri dan luar negri , berdasarkan penjualan yang dilakukan.

- Memerluas pasar penjualan luar negeri

- Meningkatkan produksi sesuai dengan peningkatan permintaan

Dari hasil penelitian, report-report yang dihasilkan dari System ADLES (Astra Daihatsu Logistic Export System) mampu mendukung Strategi SO yang dimiliki PT. Astra Daihatsu Motor, khusunya mendukung pada strategi memperluas pasar penjualan luar negeri. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa report yang dihasilkan oleh ADLES sebagai berikut :

1. Rundown Delivery 2. Invoice to DMC

3. Tentative and Firm Shipping Info to DMC 4. Final Assignment to DMC

5. Detail Gross Report 6. Summary Net Report

(29)

7. Detail Shipment Report

8. Summary of Shipment Record Plan vs Actual

3.3. Gambaran Umum Astra Daihatsu Logictic Export System (ADLES)

PT. Astra Daihatsu Motor menggunakan ADLES untuk mendukung operasional bisnis perusahaannya, dimana aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi integrasi data yang ada di PT. Astra Daihatsu Motor, berisi data-data pendukung yang nantinya untuk di olah dan digunakan oleh manajemen PT. Astra Daihatsu Motor.

Data-data yang ada meliputi seluruh data yang berhubungan dengan kegiatan Export CBU (Component Build Up) khususnya Gran Max, mulai dari penerimaan order, sampai aktual pengiriman ke berbagai negara.

Oleh karena itu untuk membantu kegiatan operasional perusahaan yang berhubungan dengan aplikasi ini perlu adanya kerja sama dengan pihak-pihak terkait internal perusahaan untuk keakuratan data tersebut sehingga proses analisis dan keputusan manajemen dapat dilakukan dengan tepat.

3.3.1 Proses Bisnis ADLES

Saat ini, produk Daihatsu tidak hanya dipasarkan di pasar domestik saja, melainkan juga di pasarkan secara global di berbagai negara di dunia, seperti Japan, Saudi Arabia, Oman, Malaysia, Kuwait, UAE, Yemen, Brunei Darussalam, South Africa, dan lain sebagainya. Seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan Export produk Daihatsu, PT. Astra Daihatsu Motor mengimplementasikan ADLES yang bertujuan untuk mendukung seluruh proses yang berhubungan dengan kegiatan Export tersebut. Berikut ini adalah global bisnis proses untuk kegiatan Export unit Daihatsu :

(30)

Gambar 3. 8 Global Bisnis Proses D40D Export

ADLES digunakan di tiga area, yaitu VA (Vehicle Administration) yang terletak di assy plant yaitu tempet perakitan atau finishing dari suatu unit mobil, PDC (Pre Delivery Center) yaitu tempat penyimpanan dan pengaturan unit-unit Export sebelum dikirim ke port, dan Port atau pelabuhan tempat penyimpanan akhir unit sebelum dimasukkan ke dalam kapal.

Semua unit yang telah selesai diproduksi, harus melewati VA sebelum bisa keluar dari area produksi. Di VA-in, setiap unit di-scan dan diberikan Kakudaihyo yang nantinya digunakan oleh sistem ADLES untuk mengidentifikasi unit yang ada. Kemudian di VA out, setiap unit di-scan kembali dan dibuatkan surat jalan untuk mengirim unit tersebut ke PDC.

Setelah sampai di PDC-in, unit di-scan, kemudian masuk ke area Shipping Line untuk dilakukan pencucian dan pengecekan quality. Apabila unit Not Good (NG), maka

(31)

dilihat dahulu tingkat kerusakannya, jika kerusakannya kecil atau NG small, maka unit di-repair di repair area yang terletak di dalam PDC, jika kerusakannya besar atau NG big, maka unit dikembalikan ke VA untuk direpair di bagian produksi. Unit yang OK, diparkir di area Shipping Line untuk dibuatkan Case mark sebagai identitas unit di negara Importir, kemudian dilakukan proses invoicing yang nantinya invoice tersebut akan dikirim ke pihak Importir sebagai tagihan. Setelah semua dokumen siap, unit di-load ke dalam car carrier untuk dibawa ke port. Di PDC-out unit kembali di-scan, dan dibuatkan surat jalan untuk menuju ke port.

Sampai di port, unit masuk ke area Port-in, kemudian dilakukan proses unloading atau penurunan dari car carrier dan di-scan kembali. Sama seperti di PDC, dilakukan pengecekan quality. Apabila unit NG small, maka unit di-repair di repair area yang terletak di dalam Port, jika NG big, maka unit dikembalikan ke VA untuk direpair di bagian produksi. Unit yang OK, diparkir di area port yard.

Ketika waktu keberangkatan tiba, dan kapal sudah datang, maka setiap unit yang ada di area port yard dinaikkan ke dalam kapal. Pada saat port out atau masuk ke dalam kapal ini, berarti transaksi penjualan sudah resmi dilakukan.

Adapun penggunaan ADLES pada masing-masing area adalah sebagai berikut : 3.3.1.1. VA Operation

(32)

Gambar 3. 9 Menu Awal VA Operation 1. Proses Penerimaan dan Pengiriman Kendaraan ke PDC

Berfungsi untuk proses scan penerimaan kendaraan baru yang akan dikirimkan ke PDC untuk dibuatkan Surat Jalan dan Kakudaihyo.

2. Cetak Ulang kakudaihyo Dan Surat Jalan

Fungsi reprint kakudaihyo dan Surat jalan adalah untuk mencetak ulang kakudaihyo dan surat jalan apabila mengalami masalah, misalnya rusak, sobek, atau paper jammed di printer dll. Untuk pencetakan ulang kakudaihyo dan surat jalan tidak semua User memiliki authorisasi untuk melakukannya.

3. Receiving Claim Vehicle.

Digunakan untuk proses scan penerimaan Claim kendaraan yang bermasalah dari PDC untuk dilakukan perbaikan.

(33)

4. Surat Jalan Setup

Berfungsi untuk medaftarkan nama-nama yang berwenang dengan kegiatan yang berhubungan dengan Surat Jalan.

5. Master Suffix for Kenreichi Code

Berfungsi untuk memdaftarkan kenreichi code pada tiap jenis suffix yang ada, sehingga setiap jenis suffix yang didaftarkan memiliki kenreichi tersendiri.

3.3.1.2. PDC Operation

Tampilan Menu Awal PDC Operation :

Gambar 3. 10 Menu Awal PDC Operation 1. Receiving Vehicle PDC

Proses scan yang menandakan bahwa untuk kendaraan yang dikirim dari VA sudah diterima oleh pihak PDC.

(34)

2. Quality Checking

Proses scanning untuk menentukan kualitas dari kendaraan apakah dalam keadaan baik (OK) atau dalam keadaan rusak (NG).

3. Print SJ Claim PDC-VA

Membuat bukti pengiriman kembali kendaraan dari PDC menuju VA jika mengalami NG Big (Rusak Berat) menggunakan Surat Jalan Claim.

4. Move Vehicle in Storage Yard.

Proses pemindahan atau perubahan lokasi atau posisi kendaraan di PDC yard. 5. Final Assignment Creation

Proses untuk menentukan dan mengelompokkan data status kendaraan yang siap untuk proses Case Mark.

6. Final Assignment Result

Untuk melihat hasil/Result data kendaraan yang sudah di Final Assignment . 7. Final Assigment List

Mencetak, dan mendownload Final Assignment List yang telah dibuat. 8. Case mark Creation.

Proses pemberian tanda indentifikasi terhadap kendaraan yang siap untuk menuju area Shipping Line.

9. Case mark Result.

Untuk melihat hasil/Result data kendaraan yang sudah di Case Mark. 10. Case mark List

Berfungsi untuk mendownload Case mark List yang telah dibuat dalam bentuk file Excel yang nanti akan diUpload pada Case mark Completion, juga dapat untuk mecetak Case mark List dan Case mark tiap unit.

(35)

11. Upload Case mark Completion.

Menandai kendaraan yang sudah dilakukan Case Marking. 12. Moving Instruction

Membuat Surat perintah unutk memindahkan unit untuk diantarkan ke Shipping Line.

13. Create Invoice

Proses untuk membuat data tagihan pengiriman kendaraan ke pelanggan berdasarkan pershipment.

14. Pemindahan Kendaraan ke bagian Shipping Line

Proses scanning kendaran yang akan dialokasikan kedalam jalur perkapalan (Shipping Line).

15. Surat Jalan Car Carrier

Proses membuat Surat Jalan Car Carrier untuk kendaraan yang akan dikirim ke Port. 16. Surat Jalan Car Carrier Result

Proses check Surat Jalan Car Carrier yang sudah di create. 17. PDC Scan Out

Proses scanning untuk menentukan kualitas dari kendaraan yang keluar dari PDC dan akan dikirim ke port (Pelabuhan) apakah dalam keadaan baik (OK) atau dalam keadaan rusak (NG).

18. Storage Maintenance for storage yard.

Proses maintain untuk storage yard yang digunakan sebagai tempat penyimpanan kendaraan.

19. Expedition Master

(36)

20. Case mark Layout Maintenance

Berfungsi untuk mensetting Layout dari case mark, dimana Casemark akan di akan berdasarkan pada Distributor Code.

3.3.1.3. Port Operation

Tampilan Menu Awal Port Operation :

Gambar 3. 11 Menu Awal Port Operation 1. Receiving Vehicle & Park in Port Yard

Proses scanning untuk penerimaan kendaraan dari PDC serta menentukan kualitas dari kendaraan apakah dalam keadaan baik (OK) atau dalam keadaan rusak (NG). 2. Surat Jalan Claim Port-PDC Printing

(37)

Membuat bukti pengiriman kembali kendaraan dari Port menuju PDC jika mengalami NG Big (Rusak Berat) menggunakan surat jalan Claim, data akan menampilkan hanya kendaraan yang status NG Big saja.

3. Vehicle Location in Port

Menu ini digunakan untuk mengetahui lokasi dari tiap unit yang berada di port. 4. Port Out.

Proses scan kendaraan yang bertujuan untuk mengupdate status kendaraan yang siap loading to Vessel, proses scan dilakukan saat port out.

5. Vehicle Status Monitoring

Proses pembuatan laporan untuk monitoring status kendaraan. Namun menu ini juga berfungsi untuk melihat status kendaraan yang tercatat pada System.

6. Report to DMC

(38)

73 3.3.2 Infrastructure ADLES

3.3.2.1 Infrastructure

(39)

3.3.2.2 Spesifikasi Teknis Sistem

Untuk menjalankan ADLES dengan baik, maka dibutuhkan spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, database, jaringan, bahasa pemrograman yang sesuai. Berikut spesifikasi kebutuhan teknis ADLES.

1. Perangkat Keras - Server:

HP Proliant DL380G5

• Processor (1) Quad –Core Intel Xeon Processor E5420 (2.50 GHz, 80 Watts, 1333 FSB) Cache Memory 12MB (2 x 6MB) Level 2 cache – Intel Xeon processor 5400 Sequence

• Memory 2 GB (2 x 1 GB) PC2-5300 Fully Buffered DIMMs (DDR2-667) with Adcanced ECC, mirrored and online spare memory capabilities • Network Controller Two Embedded NC373i

• Multifunction Gigabit Server Adapters

• Storage Controller HP Smart Array P400/256MB • Controller (RAID 0/1/1+0/5)

• Internal Storage support up to 1.168TB

• Form Factor Racj (2U), Height :3.38-inch/8.59 cm; Depth : 26 inches (66 cm)

• Availability Hot Plug Fully Redundant Fans Standard 146GB 10K SAS 2.5 HDD

• HP Slim 8x/24x DVD-ROM (Optical Drive)

(40)

- Komputer Developer:

• Intel(R) Pentium(R) 4 CPU (2.66GHz, FSB Intel Netburst 64-bit, 1MB cache)

• SiS 661FX Chipset

• 1 GB DIMM SDRAM, 2 GB (2DIMMs) Max. RAM • SiS Mirage Graphics (32 MB) SiS 330 Integrated • SiS 7012 Audio Device, Realtek AC97 Audio • ST340014A (40 GB, 7200 RPM, Ultra-ATA/100) • LITE-ON COMBO SOHC-5232K

• SiS 900-Based PCI Fast Ethernet Adapter

• Standard 101/102-Key or Microsoft Natural PS/2 Keyboard, PS/2 Compatible Mouse

• 8x USB 2.0, Serial, LAN, Keyboard, Mouse, Audio Mini Tower • ATX, Desktop Case, 350 W

• BenQ G700 34 cm x 27 cm (17.1") - Komputer Client:

Corporate Desktop PC Veriton M460

• Intel Pentium Core 2 Duo E4500 (2.2GHz, FSB 800, 2MB Cache) • Intel G31 Express-ICH7 Chipset

• 1-GB DDR-2 SDRAM PC-5300, 2 GB (2DIMMs) Max. RAM • Intel Graphics Media Accelerator 3100 DVMT 128 MB (Shared)

• Integrated Intel High Definition Audio with 7.1 channel Surround Sound • 80 GB Serial ATA/150 7200 RPM

(41)

• DVD Combo Drive ; Internal Modem 56K • Integrated 10/100/1000 LAN

• Acer USB Keyboard, Acer Optical Mouse

• 8x USB 2.0, Serial, LAN, Keyboard, Mouse, Audio Mini Tower • ATX, Acer fixed 250w

• Including Acer LCD Monitor 15” - Scanner Barcode LS2208 USB Black 2. Perangkat Lunak

- Wind. XP Pro-SP2/Vista - Microsoft Excel 2003

3. Bahasa Pemrograman: Visual Basic 4. Database: SQL Server 2005 5. Design Report : Crystal Report 9

(42)

3.4. Metodologi

3.4.1 Kerangka Pemikiran

(43)

Pada penelitian yang dilakukan ditahap pertama kami adalah menetapkan sebuah topik sebagai acuan dan batasan dalam penelitian kami, yaitu ”Information Economics”(IE). IE berkaitan erat dengan investasi yang dilakukan pada teknologi informasi. Melakukan investasi TI dapat dikatakan sebagai keputusan yang diambil untuk meningkatkan sumber data dari pengeluaran biaya yang nyata dari TI dengan harapan manfaat dari pengeluaran tersebut bertemu atau mencapai nilai dari apa yang diharapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi teknologi informasi merupakan suatu cara penanaman modal di bidang teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam melakukan proses dan penyimpanan informasi, sehingga didapatkan manfaat tertentu dari hasil penanaman modal.

Setelah menetapkan topik yang ada, maka pada tahap kedua, kami akan melakukan identifikasi proses bisnis pada perusahaan PT. Astra Daihatsu Motor, yaitu mengenai ruang lingkup bisnis yang tercakup oleh aplikasi ADLES. Kemudian setelah mengidentifikasikan proses bisnis yang ada, kami akan mengidentifikasi masalah yang ada pada proses bisnis yang berjalan.

Pada Tahap ketiga, kami melakukan analisis data berdasarkan apa yang kami peroleh diperusahaan selama pengumpulan data awal, dan juga dengan mengacu pada tujuan serta strategi bisnis perusahaan untuk menentukan strategi IT/IS yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sebenarnya. Langkah berikutnya adalah membuat landasan teori yang relevan dengan skripsi yang akan disusun dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam proses penyusunan skripsi ini melalui wawancara, studi pustaka, kuesioner, observasi dan presentasi jika terdapat perbedaan informasi yang didapat antara management perusahaan dengan karyawan.

(44)

Tahap selanjutnya (Tahap 4) Setelah data terkumpul maka dapat dilakukan analisis dan perhitungan skor proyek implementasi sistem di PT. Astra Daihatsu Motor. Dalam menganalisis dan melakukan perhitungan dengan menggunakan kerangka kerja Information Economics, dibutuhkan nilai korporasi (Corporate Value) dari PT. Astra Daihatsu Motor yang akan digunakan sebagai bobot pengali pada Information Economics Scorecard.

Setelah memperoleh nilai korporasi, lalu melakukan identifikasi setiap manfaat yang akan diperoleh akibat penerapan aplikasi ADLES pada PT. Astra Daihatsu Motor. Selanjutnya mengkalkulasikan biaya-biaya yang berhubungan dengan investasi dan pengimplementasian sistem, yakni biaya pengembangan yang dikeluarkan saat pertama kali melakukan investasi untuk sistem ini dan biaya yang dikeluarkan selama tahun-tahun pertama sistem berjalan.

Dalam mengidentifikasi manfaat yang didapat, terdapat dua macam manfaat, yakni manfaat yang kasat mata/nyata (Tangible benefit) dan manfaat yang bersifat tidak kasat mata (intangible benefit).

Manfaat yang kasat mata dapat diukur dengan mengunakan ROI sebagai metode untuk mengetahui seberapa besar nilai yang kembali selama investasi yang dilakukan dan tahun-tahun awal aplikasi berjalan, Value Linking untuk mengukur suatu perubahan performa yang ada pada suatu proses dikarenakan dampak dari inplementasi sebuah aplikasi baru (dapat dievaluasi secara keuangan), dan Value Acceleration untuk mendefinisikan nilai tambah yang akan diperoleh setelah pengunaan sistem/aplikasi baru. Sedangkan untuk manfaat tidak kasat mata, dapat ditentukan melalui :

1. Strategy Match, suatu keuntungan yang didapatkankan dalam penyususan Strategy perusahaan, dikarenakan informasi yang diperoleh menjadi lebih baik

(45)

2. Competitive Match, nilai keunggulan bersaing dengan perusahaan lain

3. Management Information, perusahaan mendapatkan informasi dengan mudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan

4. Competitive Response, memberikan suatu respon terhadat persaingan yang ada Melalui indentifikasi manfaat yang dilakukan, maka akan diketahui nilai investasi yang dilakukan untuk Aplikasi ADLES dan nilai yang diberikan setelah implementasi dengan menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah :

1. Observasi, melakukan pengamatan secara langsung terhadap lokasi obyek penelitian. 2. Wawancara, melakukan tanya jawab dengan pihak yang berkepentingan dalam

perusahaan yang berkaitan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian.

3. Kuesioner, membagikan kuesioner kepada berbagai pihak yang terlibat dalam implemtasi sistem.

4. Presentasi, jika terdapat perbedaan informasi yang didapat antara management perusahaan dengan karyawan

5. Studi Pustaka, membaca dan mempelajari buku, jurnal mengenai konsep Supply Chain Management, metode Information Economics, Sistem Informasi, dan literatur pendukung lainnya.

3.4.3 Tempat Penelitian

Tempat dilaksanakannya penelitian adalah di head office PT. Astra Daihatsu Motor, Jl Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta – Indonesia.

(46)

3.4.4 Jadwal Penelitian

Proses penelitian dijadwalkan akan dilakukan selama masa skripsi berlangsung, yaitu sekitar ± 4 bulan, berikut adalah jadwal penelitian :

Gambar

Tabel 3. 1 Produk PT. Astra Daihatsu Motor
Gambar 3. 1 Produk Mobil PT. Astra Daihatsu Motor (Merek Daihatsu)
Gambar 3. 2  Produk Mobil PT. Astra Daihatsu Motor (Merek Toyota)
Tabel 3. 2  Fasilitas Utama PT. Astra Daihatsu Motor  Fasilitas Produksi
+7

Referensi

Dokumen terkait