DISUSUN OLEH :
SISWANTO NRP 9108.202.307
DOSEN PEMBIMBING :
Ir. I PUTU ARTAMA WIGUNA, MT, PhD
TESIS
Analisa Risiko Proyek Pembangunan Dermaga
Multipurpose Teluk Lamong Surabaya Dari
LATAR BELAKANG
• Industri
konstruksi,
khususnya
pembangunan
dermaga
mempunyai faktor risiko yang tinggi.
• Analisa risiko belum diterapkan dengan baik pada sejumlah
penyedia jasa / kontraktor.
• Pada Masa Konstruksi Pembangunan Dermaga Multipupose Teluk
Lamong mengandung faktor risiko yang tinggi.
No KRITERIA Dale F Copper Obyek Penelitian
1 Nilai Kontrak > USD 5 juta Rp 401 milyar (± USD 47 juta)
2 Waktu pelaksanaan > 12 bulan 20 bulan
3 Skope Kerja Cukup kompleks Cukup Kompleks
4 Potensi dampak terhadap
kualitas dan produksi Cukup Besar Besar
PERUMUSAN MASALAH
• Risiko – risiko apa saja yang mungkin terjadi pada masa
konstruksi pembangunan proyek dermaga.
• Bagaimana menentukan besaran kemungkinan dan dampak yang
akan terjadi terhadap risiko yang telah teridentifikasi.
• Bentuk respon apa yang harus dilakukan terhadap risiko yang
terjadi diluar kriteria standar yang ditentukan.
TUJUAN PENELITIAN
• Melakukan identifikasi risiko pada pelaksanaan proyek dermaga
yang menjadi obyek penelitian dan mengelompokkan dalam
kategori tertentu.
• Menentukan tingkat risiko dari risiko yang teridentifikasi.
• Menentukan respon risiko terhadap risiko yang berada diluar
kriteria standar risiko yang ditetapkan.
BATASAN PENELITIAN
• Identifikasi risiko yang dilakukan pada penelitian ini dibatasi
untuk risiko yang merugikan fase masa konstruksi dan
permasalahan keteknik-sipilan tidak memasukkan faktor
politik.
• Risiko – risiko yang diteliti lebih fokus dari sudut pandang
kontraktor utama (Main Contractor).
• Obyek penelitian ini adalah proyek pembangunan dermaga
multipurpose (Paket A) diluar pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
• Populasi responden dari penelitian ini adalah tenaga ahli
dari perusahaan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
BAB II
• Ketidakpastian (uncertain) suatu kejadian (event) atau situasi, jika hal
tersebut terjadi akan mempengaruhi pada pencapaian sasaran / tujuan
proyek (APM, 1997).
• Kejadian (event) yang jika hal tersebut terjadi maka akan
mempengaruhi sasaran proyek menjadi lebih baik atau lebih buruk. (ICE
and FIA,1998).
• risiko adalah kemungkinan dari dari sebuah kejadian (event) yang bila
terjadi akan mempengaruhi hasil dari proyek (AS/NZS, 1999b).
• Ketidakpastian (uncertain) suatu kejadian atau keadaan yang mana jika
hal tersebut terjadi maka akan mempunyai dampak paling tidak salah
satu dari sasaran proyek, yang terdiri dari skope, waktu, biaya dan
mutu. (PMI,2008).
•
Dapat disimpulkan “ risiko adalah kemungkinan suatu kejadian
yang apabila terjadi maka akan menimbulkan dampak terhadap
tujuan dari proyek baik positif maupun negatif”
Identifikasi Resiko Klasifikasi Resiko Respon Resiko Analisa Resiko Sikap Resiko
Identifikasi risiko
Proses menentukan risiko-risiko yang mungkin mempunyai efek
terhadap proyek dan mendokumentasikan karakteristiknya
Tahap identifikasi risiko ini
sangat penting karena jika risiko tidak
teridentifikasi maka tidak akan di analisa dan di proses pada tahap
selanjutnya
Penelitian terdahulu identifikasi risiko yang dijadikan referensi :
Santoso et al
Kartam and Kartam
Rahman and Kumaraswamy
Contoh Identifikasi Resiko oleh Kartam and Kartam
No Risiko No Risiko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Perijinan dan peraturan Skope pekerjaan
Jalan Akses
Ketersediaan tenaga, material dan alat Produktifitas tenaga kerja dan peralatan Desain tidak sempurna
Perubahan pekerjaan Kondisi lapangan berbeda Kondisi cuaca merugikan Bencana alam
Material tidak sempurna Kebijakan pemerintah
Ketepatan perencanaan proyek
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Perselisihan buruh Kecelakaan / Keselamatan Inflasi Kompetensi kontraktor
Negosisasi perubahan pekerjaan Keterlambatan pihak ketiga
Koordinasi dengan sub kontraktor Keterlambatan keputusan
perselisihan
Keterlambatan pembayaran Kualitas pekerjaan
Kegagalan keuangan Volume aktual pekerjaan
Analisa risiko
Proses secara sistimatis untuk menggunakan informasi yang ada
sebagai bahan untuk menetapkan seberapa sering suatu kejadian
mungkin terjadi dan seberapa besar dampaknya dengan tujuan untuk
menentukan prioritas / level dari risiko yang telah teridentifikasi
sebelumnya.
Tingkat risiko = fungsi (probabilitas, dampak).
Pinsip dasar penentuan matrik risk factor
Kemungkinan
Dampak
Rendah
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Insignifi-cant Minor Moderate Major
Catastro-phic 1 2 3 4 5 A (almost certain) B (likely) C (moderate) D (unlike) E (rare) Likelihood Consequences Dapat Diterima (Aceptable)
Tidak Dapat Diterima (intolerable)
ALARP
Kriteria risiko
• Daerah risiko yang dapat diterima, kemungkinan risiko yang terjadi rendah dan dampak yang ditimbulkan kecil.
• Daerah risiko yang tidak dapat ditolerir (intolerable), hal ini karena kemungkinan terjadi risiko tinggi dan dampak yang ditimbulkan juga tinggi.
• Daerah ALARP (As Low As Reasonably Practicable). risiko yang perlu dilakukan pengurangan risikonya, sepanjang sumber daya yang digunakan memungkinkan untuk melakukannya (cost < benefit)
Plan Risk Response
• Proses pengembangan pilihan dan tindakan untuk meningkatkan
peluang (opportunity) dan memperkecil ancaman (threat)
terhadap sasaran proyek (PMBOK, 2008).
• Risk Response diberlakukan kepada risiko yang mempunyai level
risiko dalam kategori significant risk
• Memperkecil tingkat risiko dapat dilakukan dengan cara
memperkecil probabilitas atau memperkecil dampak atau
kedua-duanya.
• Beberapa cara dalam melakukan respon terhadap risiko :
• menghindari risiko (avoidance)
• memindahkan risiko (transference)
• mengurangi risiko (mitigation)
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
Identifikasi masalah yang diselidiki Manfaat dan Kontribusi
Metode Penelitian
1. Pengumpulan Data
Data Proyek terdahulu
Data Proyek obyek studi kasus Penelitian sebelumnya
2. Studi Literatur
Mendapatkan identifikasi risiko
dari beberapa penelitian terdahulu
A
TAHAPAN PENELITIAN (1)
A A B 3. Survey Pendahuluan Mendapatkan relevansi identifikasi
risiko dari literatur dengan
pengalaman proyek sebelumnya
4. Draf Variabel Risiko
Gabungan variabel risiko yang
relevan dengan proyek sebelumnya yang sejenis
7. Analisa risiko
Penentuan level risiko
dengan menggunakan matrik diagram
8. Respon risiko
Melakukan respon
terhadap risiko yang diluar kriteria penerimaan
Kesimpulan C
TAHAPAN PENELITIAN (2)
5. Focus Group Discussion
Menetapkan :
Variabel risiko yang digunakan Kriteria penilaian probabilitas dan
dampak
B
6. Survey utama:
Penentuan probabilitas dan dampak dari variabel risiko
DATA PROYEK TERDAHULU
Sumber : PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
No. Nama Proyek Lokasi Tahun Nilai
proyek
1 Dermaga Nilam Timur Tanjung Perak
Surabaya 2006 Rp 101 Milyar 2 Jetty Expantion Phase 1A
Lamongan Shore Base
Lamongan 2005 USD 2.6 Juta 3 Jembatan Suramadu – Approach Bridge Surabaya 2009 Rp 600 milyar 4
Pelabuhan Rembang Paket RF Rembang 2007 Rp 148 milyar 5 Dermaga Batubara Petrokimia Gresik 2008 Rp 50
milyar 6 2nd Jetty PT. Siam Maspion
Terminal
Gresik 2009 Rp 22 milyar
Identifikasi risiko dari
beberapa studi terdahulu
sebagai variabel penelitian
• Diperoleh dengan cara
melakukan komparasi
antara beberapa studi
terdahulu.
• Seluruh identifikasi risiko
dalam studi tersebut
digabung sebagai
identifikasi awal variabel
risiko
• Diperoleh hasil identifikasi
sebanyak 124 variabel
risiko dengan 8 kategori,
sbb:
2. STUDI LITERATUR
No Kategori Jumlah Variabel risiko 1 Risiko Fisik 9 2 Risiko Personal 39 3 Risiko Teknik 36 4 Safety – Risiko Kecelakaan 5 5 Penyebab Risiko Desain – 8 6 Financial Risk 16 7 Risiko Kontraktual 7 8 Lingkungan Peraturan 4CONTOH PENGGALIAN IDENTIFIKASI RESIKO DARI STUDI LITERATUR (Lampiran-1)
3. SURVEY PENDAHULUAN
• Identifikasi risiko hasil dari studi literatur sebagai variabel
survey pendahuluan.
• Tujuan survey pendahuluan ini adalah untuk mengetahui
variabel risiko yang relevan dengan proyek dermaga, dengan
mengambil sampel pada proyek dermaga yang telah selesai
dilaksanakan sebelumnya.
• Responden survey ini adalah para project manager atau
pejabat satu level dibawah project manager yang telah
melaksanakan proyek dermaga sebelumnya.
• Hasil akhir survey pendahuluan ini adalah gabungan variabel
risiko yang mempunyai relevansi dengan proyek dermaga.
5. FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
• Tujuan FGD : melakukan verifikasi kesesuaian variabel risiko
hasil survey pendahuluan dengan obyek penelitian ini.
• Peserta FGD terdiri dari tim inti proyek yang menjadi obyek
penelitian ditambah tenaga ahli senior yang berpengalaman di
proyek dermaga atau sejenis.
• Hasil akhir yang diharapkan dari FGD adalah :
• Menetapkan variabel risiko penelitian mengacu hasil survey
pendahuluan.
6. SURVEY UTAMA
• Variabel penelitian hasil FGD sebagai variabel survey utama
• Tujuan survey utama ini adalah untuk menentukan nilai
probabilitas dan dampak dari masing-masing variabel risiko
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan
kondisi proyek obyek penelitian.
• Responden survey ini adalah pejabat inti proyek yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek obyek penelitian, antara lain :
project manager, site manager, engineering manager, HSE
manager, senior supervisor.
• Hasil akhir survey utama ini adalah setiap variabel risiko
mendapatkan nilai probabilitas dan dampak.
7. ANALISA RISIKO
1. Penentuan nilai probabilitas dan dampak risiko
Hasil kuesioner survey utama dilakukan pengolahan data
dengan metode nilai rata-rata. Hasil rata-rata dibulatkan ke nilai
terdekat untuk mempermudah dalam menetukan tingkat
risikonya dengan pendekatan seperti berikut :
2. Penentuan tingkat risiko
Metode yang digunakan dalam menentukan tingkat risiko
menggunakan probability impact grid.
Tabel 3.6 Penentuan nilai pembulatan hasil rata-rata Sumber : Olahan
Hasil nilai
rata-rata 1 ≤ x < 1.5 1.5≤ x <2.5 2.5≤ x <3.5 3.5≤ x <4.5 4,5 ≤ x ≤ 5
Nilai
Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic 1 2 3 4 5 A (sangat tinggi) M H H H H B (tinggi) M M H H H C (sedang) L M M H H D (rendah) L L M M H E (sangat rendah) L L L M M Kemungkinan Dampak
Matrik penentuan Tingkat risiko
BAB IV
ANALISA DAN
PEMBAHASAN
DATA PROYEK OBYEK
PENELITIAN
LEGENDA :
1. Lokasi Proyek
2. Jalan Akses
dari Workshop
dan Stockyard
ke Lokasi
Proyek
3. Pelabuhan
jasatama
Gresik sebagai
lokasi
worksgop dan
stockyard.
3 1 2 PAKET C PAKET BPAKET A /LOKASI PROYEK
LOKASI PROYEK
POTONGAN DERMAGA
No Kategori Jumlah Variabel risiko 1 Risiko Fisik 9 2 Risiko Personal 39 3 Risiko Teknik 36 4 Safety – Risiko Kecelakaan 5 5 Penyebab Risiko Desain – 8 6 Financial Risk 16 7 Risiko Kontraktual 7 8 Lingkungan Peraturan 4 Total 124 No Kategori Jumlah Variabel risiko 1 Risiko Fisik 8 2 Risiko Personal 27 3 Risiko Teknik 36 4 Safety – Risiko Kecelakaan 5 5 Penyebab Risiko Desain – 8 6 Financial Risk 15 7 Risiko Kontraktual 7 8 Lingkungan Peraturan 1
Total 107
Studi Literatur
Survey Pendahuluan
Hasil survey pendahuluan : dari 124 variabel risiko, 104 variabel mempunyai relevansi dengan proyek dermaga, 20 variabel tidak mempunyai relevansi dan terdapat 3 tambahan variabel risiko yang diusulkan oleh responden
No Jenis Identifikasi Resiko Kode Relevansi dengan proyek sebelumnya Ket
Srmd Nilam Petro Rbg LIS SMT
1 Physical Risk
- Gempa Bumi R1 1 -- 1 -- 1 1 use
- Tanah longsor R2 -- -- -- -- -- -- delete
- Kebakaran R3 1 -- 1 1 1 1 use
- Petir R4 1 1 1 1 1 1 use
- Hujan Lebat R5 1 1 1 1 1 1 use
- Banjir R6 -- -- -- -- -- -- delete
- Angin Kencang R7 1 1 1 1 1 1 use
- Wabah R8 -- -- -- -- -- -- delete
- Kekacauan umum R9 -- -- -- -- -- -- delete
- Tertabrak Kapal..*) 1 use
- Ponton Pancang tenggelam..*) 1 use
- Arus kencang .. *) 1 1 use
No Kategori Jumlah Variabel risiko 1 Risiko Fisik 8 2 Risiko Personal 27 3 Risiko Teknik 36 4 Safety – Risiko Kecelakaan 5 5 Penyebab Risiko Desain – 8 6 Financial Risk 15 7 Risiko Kontraktual 7 8 Lingkungan Peraturan 1 Total 107
Survey Pendahuluan
No Kategori Jumlah Variabel risiko1 Risiko Alam dan Situasi 2 2 Risiko Sumber Daya Manusia 8 3 Risiko Teknik 15 4 Safety – Risiko Kecelakaan 4 5 Desain – Penyebab Risiko 1 6 Financial Risk 3 7 Risiko Kontraktual 5 8 Lingkungan Peraturan 2 Total 40
Nilai Dampak dan Probabilitas Variabel Risiko Hasil Survey Utama
No Variabel Risiko
Kode
Nilai Dampak Nilai
Probabilitas rata-rata Pembu latan rata-rata Pembu latan 1 Risiko Alam dan Situasi
- Cuaca Ekstrim (hujan lebat, arus kuat,
angin kencang, petir) R-1 4.00 4.00 3.75 4.00 - Force Majeur (Perang, huru-hara,
gempa bumi, pemogokan, wabah) R-2 4.75 5.00 1.38 1.00
2 Resiko Sumber Daya Manusia
2.1 Permasalahan tenaga kerja
- Permasalahan tenaga kerja
(keahlian,fluktuasi jumlah, perselisihan dll)
R-3 1.63 2.00 2.13 2.00
ANALISA DAN
PEMBAHASAN
Tabel 4.9 Penentuan Level Risiko
No Variabel Risiko Kode
Nilai Dam-pak Nilai Proba bilitas Level Risiko
1 Risiko Alam dan Situasi
- Cuaca Ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin
kencang, petir) R-1 4.00 4.00 H
- Force Majeur (Perang, huru-hara, gempa bumi,
pemogokan, wabah) R-2 5.00 1.00 M
2 Resiko Sumber Daya Manusia
2.1 Permasalahan tenaga kerja
- Permasalahan tenaga kerja (keahlian,fluktuasi
jumlah, perselisihan dll) R-3 2.00 2.00 L
2.2 Subkontraktor
- Kekurangan dana untuk melaksanakan pekerjaan R-4 2.00 3.00 M - Penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu R-5 4.00 3.00 H - Kualitas pekerjaan rendah R-6 3.00 3.00 M
• Berdasarkan Level Risiko tersebut maka terdapat 10 variabel
risiko yang berada pada level H atau High yang artinya risiko
tersebut tidak dapat diterima, 23 variabel risiko yang berada
di level M atau Moderate yang artinya risiko masih dapat
diterima, dan 8 variabel risiko dalam level Low yang artinya
variabel tersebut dapat diterima tanpa dilakukan langkah
mitigasi.
• Risiko dengan level H maka harus dilakukan respon yang
dapat memperkecil level risiko hingga risiko tersebut dapat
diterima yaitu minimal sampai level moderat.
• Risiko level moderat perlu dilakukan respon atau mitigasi
hingga dapat menurunkan levelnya menjadi Low, namun
dengan kriteria biaya mitigasi harus lebih kecil dari manfaat
yang diperolehnya.
No
Variabel Risiko
Kode
1 Cuaca Ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir)
R-1
2 Penyelesaian pekerjaan (subkontraktor) tidak tepat waktu
R-5
3 Iklim ekstrim mengganggu produktifitas
R-19
4
Data penyelidikan tanah tidak lengkap/tidak sesuai lapangan
R-24
5
Permasalahan yang tidak terlihat/unforseen (batuan,ranjau,utilitas) R-25
6
Kapal pihak lain menabrak konstuksi
R-27
7
Ponton barge dan tug boat tabrakan dengan kapal lain saat operasi
R-29
8
Denda akibat keterlambatan
R-32
9
Kondisi kerja berbeda dengan kontrak
R-34
10
Perubahan skope pekerjaan (pekerjaan kurang)
R-37
No. 1 Mitigasi Biaya
2 Transfer 3 Diterima resiko 4 Dihindari
1 Risiko Alam dan Situasi
R-1 - Meminta data ramalan cuaca di BMG Maritim setempat
- Biaya permintaan data BMG Rp 1.500.000,- / bulan
3.3 Proses konstruksi - Melakukan pergeseran dan menambah jam kerja untuk
- Biaya over time para pekerja : R-19 Potensial Loss per hari Semula : 08.00 sd 17.00
- Pekerjaan pemacangan terhenti 146.545.520 Menjadi : 06.00 sd 17.00 4 titik @ 55 m /hari
- Pekerjaan Hanling & Pitching 29.832.220 4 titik @ 55 m /hari
- Penyambungan Steel Pipe Pile 10.327.912 4 titik x 2 sambungan
Sub Total 186.705.652 2
Risiko sumber Daya Manusia 2.2 Risiko Sub Kontraktor
R-5 -
-Potensial Loss per hari :
- Biaya umum Kontraktor Utama 8.000.000
-365.000.000
Sub Total 373.000.000 -Iklim Ekstrim menganggu
produktifitas
Tidak diperlukan biaya khusus karena hanya melakukan antisipasi melalui administrasi kontrak.
- Kemungkinan mendapat denda keterlambatan 1/1000 per hari oleh Owner
1 Pemberlakuan pasal denda keterlambatan kepada sub kontraktor jika mengalami keterlambatan.
Selalu melakukan koordinasi harian dan formal meeting setiap minggu untuk mengantisipasi kendala pekerjaan.
Claim perpanjangan waktu kepada owner jika keterlambatan di
KONSEKUENSI RESPON Action Plan/Step URAIAN
VARIABEL RISIKO POTENSIAL LOSS
Rp 10.000/jam x 20 orang x 2 jam/hari = Rp 400 ribu / hari 1 (mitigasi)
Tipe Respon
Cuaca Ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir)
Penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu
Akan menghambat pekerjaan di lapangan sehingga beresiko pekerjaan tidak selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Potensi kerugian paling besar apabila pekerjaan pemancangan terhenti.
(Mitigasi)
Dengan penyelesaian tidak tepat waktu maka diperlukan tambahan waktu pelaksanaan.
KESIMPULAN
• Hasil akhir penelitian menunjukkan terdapat 10 risiko yang mempunyai level risiko tinggi yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan risikonya adalah :
1. Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) 2. Penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu
3. Iklim ekstrim mengganggu produktifitas
4. Data penyelidikan tanah tidak lengkap / tidak sesuai lapangan
5. Permasalahan yang tidak terlihat /unforseen (Batuan di dalam tanah, ranjau, jaringan utilitas)
6. Kapal pihak lain menabrak konstruksi
7. Ponton barge dan tug boat tabrakan dengan kapal lain saat operasi 8. Denda akibat keterlambatan
9. Kondisi kerja berbeda dengan kontrak 10. Perubahan skope kontrak (pek. kurang).
• Penanganan terhadap risiko tinggi dilakukan dengan cara mengurangi risiko (mitigasi) dan transfer risiko terhadap risiko yang sulit dilakukan mitigasi atau risiko masih berpotensi besar dampaknya meskipun sudah dilakukan mitigasi.
• Perlu dilakukan penilaian ulang level risiko setelah dilakukan mitigasi