Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
PROTEKSI ISI PROPOSAL
Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian
PROPOSAL PENELITIAN 2020
ID Proposal: 15af0fd0-18a1-45ef-b0fa-07422808c289 Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2021 s.d. tahun 2021
1. JUDUL PENELITIAN
PENGARUH COOL PACK (KOMPRES DINGIN) TERHADAP NYERI SAAT PEMASANGAN INFUS PADA ANAK DI RUMAH SAKIT
Bidang Fokus RIRN / Bidang Unggulan Perguruan
Tinggi
Tema Topik (jika
ada)
Rumpun Bidang Ilmu
Kesehatan
Pengembangan dan penguatan sistem kelembagaan, kebijakan kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat dalam mendukung kemandirian obat
Pengetahuan lokal untuk penggunaan jamu dan herbal dalam kesehatan masyarakat, yang sensitif gender dan inklusif sosial Ilmu Keperawatan Kategori (Kompetitif Nasional/ Desentralisasi/ Penugasan) Skema Penelitian Strata (Dasar/ Terapan/ Pengembangan) SBK (Dasar, Terapan, Pengembangan) Target Akhir TKT Lama Penelitian (Tahun) Penelitian Kompetitif Nasional Penelitian Dosen Pemula SBK Riset Pembinaan/Kapasitas SBK Riset Pembinaan/Kapasitas 3 1 2. IDENTITAS PENGUSUL Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Institusi Program Studi/
Bagian Bidang Tugas ID Sinta H-Index
MARETA AKHRIANSYAH Ketua Pengusul Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Ilmu Keperawatan 6680890 0 RADEN SURAHMAT S.Kep, M.Kes Anggota Pengusul Mendampingi ketua peneliti untuk melakukan intevensi dan perlakuan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Ilmu Keperawatan 6679154 0
1 mengumpulkan data.
3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)
Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra
4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN Luaran Wajib
Tahun
Luaran Jenis Luaran
Status target capaian ( accepted, published, terdaftar
atau granted, atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan sejenis lainnya)
1 Artikel di Jurnal Nasional
terakreditasi peringkat 1-6 Accepted
jurnal kesehatan medika saintika
Luaran Tambahan
Tahun
Luaran Jenis Luaran
Status target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,
atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan
sejenis lainnya) 1 Artikel di Jurnal Internasional Terindeks di Pengindeks Bereputasi Accepted International Journal of Community Medicine and Public Health (IJCMPH)
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi 12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 19,855,000 Tahun 1 Total Rp. 19,855,000
Jenis
Pembelanjaan Komponen Item Satuan Vol.
Biaya
Satuan Total
Bahan ATK kertas HVS 80
gram rim 5 45,000 225,000
Bahan ATK pena/alat tulis
penelitian kotak 2 35,000 70,000
Bahan ATK tinta hitam kotak 2 175,000 350,000
Bahan Bahan Penelitian (Habis
Pakai) Masker kotak 5 200,000 1,000,000
Bahan Bahan Penelitian (Habis
Pakai) Handscoen kotak 3 100,000 300,000
Bahan Bahan Penelitian (Habis Pakai)
Cool Pack /ice
jel buah 16 150,000 2,400,000
Bahan Bahan Penelitian (Habis
Pakai) Handsanitizer botol 32 50,000 1,600,000
Bahan Bahan Penelitian (Habis Pakai)
Skor / Baju APD
Jenis
Pembelanjaan Komponen Item Satuan Vol.
Biaya Satuan Total Pengumpulan Data FGD persiapan penelitian enumerator penelitian orang 2 350,000 700,000 Pengumpulan Data HR Sekretariat/Administrasi Peneliti administrasi
rumah sakit paket 1 1,500,000 1,500,000
Pengumpulan Data Transport transportasi penelitian dengan roda 4 kali 10 80,000 800,000 Pengumpulan
Data Biaya konsumsi
konsumsi
peneliti orang 4 15,000 60,000
Sewa Peralatan Peralatan penelitian Sewa kamera
untuk penelitian hari 10 150,000 1,500,000
Analisis Data HR Pengolah Data
biaya pengolahan data penelitian variabel 4 800,000 3,200,000 Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya konsumsi rapat
konsumsi rapat tentang luaran penelitian orang 4 50,000 200,000 Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya Publikasi artikel di Jurnal Nasional biaya publish jurnal nasional terakreditasi artikel 1 1,500,000 1,500,000 Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Publikasi artikel di Jurnal Internasional Biaya penerterjemah manuskrip internasional artikel 1 450,000 450,000 Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Publikasi artikel di Jurnal Internasional biaya administrasi publish jurnal internasional artikel 1 3,000,000 3,000,000
RINGKASAN
Terapi intravena merupakan jenis terapi yang banyak diberikan pada pasien anak yang dirawat dengan pemasangan infus. Pemberian terapi ini akan menimbukan ketidaknyaman terhadap anak dengan memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah anak yang dapat mengakibatkan nyeri. Sehingga jarum suntik umumnya ditakuti/dibenci oleh anak-anak saat dirawat di rumah sakit. Nyeri yang tidak ditangani dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi anak antara lain ansietas, kesulitan tidur, ketidakberdayaan dan keputusasaan. Sehingga perlu terapi pendamping dengan Cool Pack (kompres dingin) merupakan salah satu tindakan keperawatan yang mampu mengurangi nyeri dengan memberikan efek anestesi lokal pada area yang akan di pasang infus. Penelitian ini bertujuan mempelajari Pengaruh cool pack (kompres dingin) terhadap nyeri Saat Pemasangan Infus pada anak.Penelitian ini menggunakan rancangan Quasy Experiment dengan pendekatan Two Group Posttes design. Penelitian ini dilakukan pada anak sebelum pemasangan infus dengan memberikan kompres dingin di area pemasangan infus dengan kelompok intervensi 15 responden dan kontrol 15 responden. Pengukuran nyeri menggunakan lembar observasi Face, Legs, Activity, Cry and Consolability (FLACC) scala. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji statistik t-indenpenden. Luaran yang direncakanan adalah artikel ilmiah di muat di jurnal internasional, jurnal terakreditasi nasional terindeks dan pembuatan draf buku ajar yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keperawatan medikal bedah. Tingkat Kesiapan Teknologi dalam penelitian ini adalah 3 dengan pembuktian konsep tentang Cool Pack (kompres diri terhadap nyeri saat pemasangan infus
Nyeri ; Pemasangan infus; Cool Pack (Kompres Dingin)
LATAR BELAKANG
Terapi intravena merupakan jenis terapi yang banyak diberikan pada anak saat dirawat terutama di ruang rawat intensif. Sekitar 80% pasien anak mendapatkan terapi infus di rumah sakit1.Terapi bertujuan untuk mengganti cairan yang hilang, koreksi elektrolit, transfusi darah,
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.
Kata kunci maksimal 5 kata
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
atau untuk medikasi2. Pemberian terapi ini akan menimbukan ketidaknyaman terhadap anak
dengan memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah anak yang dapat mengakibatkan nyeri3.
Sehingga jarum suntik umumnya ditakuti/dibenci oleh anak-anak saat dirawat di rumah sakit4.Nyeri yang tidak ditangani dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi anak antara
lain ansietas, kesulitan tidur, ketidakberdayaan, keputusasaan dan beresiko pemasangan infus yang berulang5.
Di Amerika Serikat sekitar 150 juta anak yang dirawat di rumah sakit mendapatkan tindakan pemasangan infus6. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 Sebesar 3,49%
anak mengalami keluhan kesehatan dan rawat inap dalam setahun terakhir dengan tindakan pemasangan infus. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (2017) persentase anak yang dibawa ke fasilitas kesehatan sebanyak 90% dengan berbagai macam penyakit. Di Sumatera Selatan terdapat 576.240 orang anak-anak dimana 80.5% anak dirawat melakukan pemasangan infus7.
Upaya pengurangan nyeri dapat dilakukan melalui terapi farmakologik yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan terapi non farmakologik tanpa menggunakan obat-obatan. Sehingga sangat perlunya terapi pendamping dengan Cool Pack (kompres dingin) merupakan salah satu tindakan keperawatan yang mampu mengurangi nyeri dengan memberikan efek anestesi lokal pada area yang akan di pasang infus8.
Cool Pack (Kompres dingin) merupakan terapi nonfarmakologi yang cocok diberikan sebelum dilakukan pemasangan infus. Dingin akan menimbulkan mati rasa sebelum rasa nyeri timbul. Kompres dingin dapat menimbulkan efek anastesi lokal pada luka tusuk akibat pemasangan infus9. Kompres dingin menggunakan es memperlambat konduksi serabut saraf
perifer dan menurunkan pelepasan mediator nyeri dan nosiseptor sehingga menimbulkan efek anastesi kulit yang relatif cepat8.
Metode tindakan aplikasi kompres dingin yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat meningkatkan penyembuhan. Kompres dingin dapat meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf dan menghambat impuls saraf, menyebabkan mati rasa dan meningkatkan batas nyeri dan dapat menimbulkan efek anastesi local. Pemberian kompres ice
gel yang digunakan berukuran sedang dalam suhu <10oC. ice gel sudah di bekukan dalam freezer
mengalihkan perhatian nyeri pada anak saat pemasangan infus, kompres dingin di berikan selama 5-10 menit sebelum tindakan pemasangan infus10 ,11,12.
Menurut laksmi dkk (2018) menyatakan Beda rata-rata nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebesar 3,7 dengan p value 0,000, menunjukkan ada pengaruh kompres dinginterhadap nyeri saat pemasangan infus pada anak13. Fatriansari (2019) juga mengatakan
kompres dingin menurunkan nyeri saat pemasangan infus14. Kiran,N (2013) kompres dingn
efektif mengurangi nyeri saat pemasangan infus15,16
Tujuan penelitian adalah mempelajari ada Pengaruh cool pack (kompres dingin) terhadap nyeri Saat Pemasangan Infus pada anak.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Nyeri 1. Pengertian
Nyeri adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensoris maupun secara emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa , menderita yang akkhirnya menggunakan aktifitas sehari- hari, psikis dan lain-lain. Nyeri di transmisikan oleh serabut C tidak bermielin. Serabut ini mengirimkan impuls secara perlahan dan sering kali di aktivasi oleh stimuli kimia atau stimuli mekanis atau termal kelanjutan. Serabut ini membawa impulske medula spinalis melalui kornu dorsal medula spinalis malalui kornu dorsal. Neurotraansmiter dilepaskan untuk memfasilitasi proses transmisi ke otak17.
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan. Serangan mendadakatau pelan intensitanya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat di prediksi dan degan durasi kurang dari 6 bulan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional), awitan yang tiba-tiba atau lambat dari atensitas ringan hingga berat hingga akhir yang dapat
diantisipasi atau di prediksi. Nyeri kronis sengan yang tiba-tiba atau lambat dari atensitas
ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantiipasi atau di prediksi dan berlangsung > 3 Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir.
bulan17.
Nyeri menurut international for study of pain dapat dikatakan sebagai subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang dapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadi kerusakan.
2. Klasifikasi
Menurut Asmadi (2008). Nyeri dapat dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan durasi dan berdasarkan tempatnya17.
a. Berdasarkan durasi durasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Nyeri akut
Nyeri akut adalah nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat dan berahir kurang dari enam bulan dan daerah nyeri diketahui dengan jelas. Nyeri akut juga dapat diartikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang dialami oleh anak yang diakibatkan olehkerusakan jaringanyang dialami oleh anak dan potensial Contoh dari nyeri akut adalah nyeri yang diakibatkan oleh injeksi.
2) Nyeri kronis
Nyeri kronis adalah nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan atau bahkan terjadi selama berbulan-bulan.
Berdasarkan tempatnya .
Nyeri apabila di bedakan berdasrkan tempatnya dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
a) Pheriperal pain
Pheriperal pain adalah nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya pada bagian
tubuh yang dilakukan injeksi.
b) Deep pain
Deep pain adalah nyeri yang tersa pada permukaan tubuh yang lebih dalam atau pada
organ-organ visceral.
c) Refered pain
Refered pain adalah nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ/ struktur
dalam tubuh yang di transmisikan kebagian tubuh didaerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.
d) Centrol pain
B. Pemasangan infus
a. Pengertian
Pemasangan infus adalah prosedur tindakan invasif yang dilakukan dengan cara memasukkan kateter intravena dengan tujuan pengobatan atau rehidrasi18.
b. Tujuan
Terapi intravena diberikan pada bayi dan anak dengan alasan sebagai : 1) Penggantian cairan
2) Pemeliharaan cairan
3) Rute pemberian obat atau substansi terapeutik lain (misalnya darah, produk darah, immunoglobulin)
C. Pengukuran skala Nyeri Skala perilaku FLACC
Face, Legs, Activity, Cry and Consolability (FLACC) scala adalah intrumen pengkajian nyeri yang baik digunakan pada anak usia 2-7 tahun19. Skala ini terdiri dari 5 penilaian
dengan skor total 0 untuk tidak nyeri dan 10 untuk nyeri hebat. Adapun penilaian tersebut adalah ekspresi muka (0-2), gerakan kaki (0-2,) aktivitas (0-2), menangis (0-2), kemampuan dihibur (0-2). Skala ini terdiri dari 5 penilaian dengan skor total 0 (tidak nyeri) dan 10 (nyeri hebat). Hsil skor perilakunya adalah 0 (rileks dan nyaman), 1-3 (nyeri ringan/ketidaknyamanan ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-10 nyeri hebat/ketidaknyamanan berat20.
Tabel pengukuran skala nyeri
No Kategori
Skor Total
0 1 2
1 Face (wajah) ekspresi khusus,Tidak ade senyum
Terkadang meringis/menarik diri
Sering menggertakan dagu dan mengatupkan
rahang 2 Leg (kaki) Normal, rileks Gelisah, tegang
Menendang, kaki tertekuk, melengkungkan
3 (aktivitas)Acitivity Berbaring tenang,posisi normal, mudah bergerak
Menggeliat, tidak bisa
diam, kaku mengerang Kaku atau menghentak 4 (menangis)Cry Tidak menangis Merintih, merengek,kadang-kadang
mengeluh
Terus menangis, berteriak, sering
mengeluh 5 (konstability)Consability Rileks
Dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan, bujukan, dapat diahlihkan Sulit dibujuk Skor total
D. Cool Pack ( Kompres Dingin)
Kompres dingin adalah pemberian stimulasi kulit menggunakan es untuk mengurangi nyeri. Kompres dingin merupakan suatu terapi es yang dapat menyebabkan vasokontriksi pada daerah nyeri, kompres dingin dapat mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan edema yang di perkirakan menimbulkan efek analgesik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit8.
Tujuan pemberian kompres dingin adalah menghilangkan rasa nyeri akibat edema atau trauma, mempersempit pembuluh darah, mengurangi arus darah lokal, dan menurunkan respon inflamasi jaringan8.
Berdasarkan teori gate control, kompres dingin merupakan sesuatu yang tidak berbahaya yang disampaikan dengan cepat oleh serabut myelin kecil dan nonmyelin serabut C dihambat sehingga mengurangi kenaikan jumlah rangsangan nociceptive. Berdasarkan hasil penelitian dan penelitian sebelumnya, didapatkan pemberian komres dingin lebih memberikan pengaruh terhadap penurunan skala nyeri baik secra klinik maupun uji statistik, kompres dingin memberikan pengaruh terhadap kenyamanan anak saat dilakukan tindakan pemsangan infus dari pada tidak diberikan perlakuan apapun yang dapat menimbulkan nyeri dan kecemasan10.
Dari beberapa hasil penenlitian diatas dapat disimpukan bahawa kompres dingin dapat bermanfaat untuk menurunkan nyeri saat pemasangan infus.
Kompres dingin pada tindakan invasif saat pemasangan infus
Metode tindakan aplikasi kompres dingin yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat meningkatkan penyembuhan. Kompres dingin dapat meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf dan menghambat impuls saraf, menyebabkan mati rasa dan meningkatkan batas nyeri dan dapat menimbulkan efek anastesi lokal (Fauzi & Hendayani, 2013). Pemberian kompres ice gel yang digunakan berukuran sedang dalam suhu <10oC. ice gel sudah di bekukan dalam freezer selama 8 jam. letakkan ice gel di bagian
pergelangan tangan yang akan diinfus untuk mengalihkan perhatian nyeri pada anak saat pemasangan infus, kompres dingin di berikan selama 5-10 menit. Pemberian kompres dingin dapat menyebabkan pelepasan endorphin sehingga akan memblok transmisistimulasi nyeri. Kompres dingin dapat memperlambat konduksi serabut saraf perifer dan menurunkan pelepasan mediator inflamsi dan nosiseptor sehingga menimbulkan efek anastesi kulit yang relatif cepat, kompres dingin dapat menghambat hantaran nyeri dari serabut perifer sampai ke otak11,12.
METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan Quasy Experiment dengan pendekatan Two Group
Posttes design dengan melibatkan 15 anak sebagai kelompok intervensi dan 15 anak sebagai
kelompok kontrol. Penelitian ini akan dilaksanakan RSUD Kota Palembang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi yang berisi skala nyeri menggunakan Face, Legs, Activity, Cry and Consolability (FLACC). Cara pengumpulan data dimulai dari penetapan
sampel. Setelah ditetapkan sampel sesuai dengan sebagai berikut : Kriteria inklusi
- Anak berusia 3 – 6 tahun
- Anak yang mendapatkan tindakan pemasangan infus Kriteria ekslusi :
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata. Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan.
- Anak pada ruangan isolasi - Mendapatkan terapi khusus
Cool Pack (kompres dingin ) digunakan sebelum dilakukan pemasangan infus pada area yang
akan di pasang infus dengan menggunakan ice gel dengan ukuran sedang yang sudah dibekukan selama 8 jam,diletakkan bagian pergelangan tangan yang akan diinfus untuk mengalihkan perhatian nyeri pada anak saat pemasangan infus selama 5-10 menit. Semua responden diberikan kompres dingin sebelum di pasang infus
Analisis data dilakukan dengan perangkat lunak komputer. Analisis univariat dilakukan terhadap data jenis kelamin anak dan skala nyeri dan post test. Analisis bivariat dilakukan dengan uji t-independent .
Adapun pembagian tugas dalam penelitian ini adalah
1. Ketua Penelitia : Melakukan intervensi kelompok kontrol dan perlakuan, menganalisa data, melakukan publikasi dan seminar
2. Anggota Peneliti : Mendampingi ketua peneliti untuk melakukan intevensi dan perlakuan dan mengumpulkan data.
JADWAL
No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Bulan
1 Penelusuran literature 2 Pelaksanaan eksperimen 3 Pengumpulan data
4 Pengolahan dan analisa data 5 Pembuatan laporan
6 Pembuatan artikel/publikasi
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Zheng, G. H., Yang, L., Chen, H. Y., Chu, J. F., & Mei, L. (2014). Aloe vera for prevention and treatment of infusion phlebitis. Cochrane Database Syst Rev (6), Cd009162. doi: 10.1002/14651858.CD009162.pub2.
2. Lavery, I., & Ingram, P. (2008). Safe practice in intravenous medicines administration. Nursing Standard, 22 (46), 44–47. doi: 10.7748/ns 2008.07.22.46.44.c6600Lee,
3. Alexander, M., Corrigan, A., Gorskin, L., Hankins, J., & Perucca, R. (2010). Infusion nursing: An evidence based approach. Missouri: Saunder Elsevier. Foster, L., Wallis, M., Paterson, B., & James, H. (2002). A descriptive study of peripheral intravenous catheters in patients admitted to a pediatric unit in one Australian hospital. Journal of Infusion Nursing, 25 (3), 159–167.
4. Juffrie,M.2018.Panduan Praktek Pediatric.Yogyakarta.Gajah Mada University Press.
5. Cohen, L.L., MacLaren, J.E., & Lim, C.S. (2007). Pain and pain management. In Steele, R.G., Elkin, T.D., & Roberts, M.C. (Eds.), Handbook of evidence based therapies for children and
adolescents. New York: Springer Publishers, In press
6. Gallant, P., & Schultz, A. 2006. Evaluation Of A Visual Infusion Phlebitis Scale For Determining Appropriate Discontinuation Of Pheripheral Intravenous Catheter. Journal of
Infusion Nursing, 29, 338-345.
7. Kementrian kesehatan Indonesia.2018.Survey Demografi Kesehatan Indonesia
8. Waterhouse. 2013. Cryotherapeutic Topical Analgesics For Pediatric Intravenous Catheter
Placement: Ice versus Vapocoolant Spray. Pediart EmergCare.December.pp. 2
9. Potter, P.A. & Perry, A.G. 2013. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktek, Alih Bahasa : Yasmin Asih. Jakarta: EGC
10. Fauzi, I. & Hendayani, N. 2013. Pengaruh Kompres Dingin terhadap Nyeri pada Prosedur
Pemasangan Infus Anak usia pra sekolah di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Muhammadiyah
Pekajangan.
11. Sadeghi T, Mohammadi N, Shamshiri M, Bagherzadeh R, Hossinkhani N. Effect of distraction on children's pain during intravenous catheter insertion. J Spec Pediatr Nurs 2013;18:109-14
12. Combulat, H., Ayban, F., & Inal, S. (2014). Effectiveness of external cold and vibration for procedural pain relief during peripheral intravenous cannulation in pediatric patients. Pain Management Nursing, 2014 (3), 1-7.
13. I Gusti Ayu Putu Satya Laksmi , Ni Made Suryati, Ni Luh Gede Puspita Yanti .2018.
Pengaruh Kompres Dinginterhadap Nyeri Saat Pemasangan Infus Pada Anak usia pra sekolah
BMJ. Vol 5 No 2, 2018: 198-209 ISSN : 2615-7047
14. Fatriansari, Asih .2019. Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pemasangan Infus Pada Anak Pra Sekolah Babul Ilmi. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 15. Kiran, N., Kaur, S., & Marwaha, R. K. (2013). Effect of ice pack application at the prior site
to vernipuncture on the level of pain of school-age children intensity of pain among children. during infusion with a p value of 0,000 Nursing and Midwifery Research Journal, 9 (14), 160-167.
16. Wang, Z.X., Sun, L.H., & Chen, A.P. (2008). The efficacy of non harmacological methods of
pain management in school age children receiving venapuncture in a paediatric department: A randomized controlled trial of audiovisual distractin and routine psychological intervention.
Swiss Med, 138(39-40), 579-84.
18. Weinstein, S.M., 2010. Terapi Intravena. Edisi 2. Jakarta: EGC.
19. Glasper, A., & Richardson, J. (2006). A textbook of childrens and young peoples nursing. London: Elseiver Limited
20. Potts, N.L., & Manleco, C.L. (2007). Pediatric nursing caring for children & families (2nd ed.0. Canada: Thompson Delmar Learning.
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL A. BIODATA KETUA PENGUSUL
Nama MARETA AKHRIANSYAH S.Kep, Ners, M.Kep
NIDN/NIDK 0230038505
Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya E-mail
ID Sinta 6680890
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel Peran (First author, Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor,
P-ISSN/E-ISSN
URL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel Peran (First author, Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor,
P-ISSN/E-ISSN
URL artikel (jika ada)
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel Peran (First author, Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor,
P-ISSN/E-ISSN
URL artikel (jika ada)
Buku
No Judul Buku Tahun
Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
No Judul KI Tahun
Perolehan Jenis KI Nomor
Status KI
(terdaftar/granted) URL (jika ada)
Riwayat penelitian didanai kemdikbud
B. ANGGOTA PENGUSUL 1
Nama RADEN SURAHMAT S.Kep, M.Kes
NIDN/NIDK 0202088603
Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli
E-mail radensurahmat28@gmail.com.com
ID Sinta 6679154
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel Peran (First author, Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor,
P-ISSN/E-ISSN
URL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel Peran (First author, Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor,
P-ISSN/E-ISSN
URL artikel (jika ada)
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel Peran (First author, Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor,
P-ISSN/E-ISSN
URL artikel (jika ada)
Buku
No Judul Buku Tahun
Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
No Judul KI Tahun
Perolehan Jenis KI Nomor
Status KI
PERSETUJUAN USULAN
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan
Pemberi Persetujuan Sebutan Jabatan Unit
Nama Unit Lembaga Pengusul
26 Oktober 2020 26 Oktober 2020 YUSNILASARI M.Kes Ketua UPT-PPM
Unit Pelaksana Teknis-Penelitian &
Pengabdian Masyarakat