• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I SELAYANG PANDANG FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I SELAYANG PANDANG FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA..."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas karunia dan rahmat-Nya Buku Pedoman Pendidikan Sarjana Kedokteran Hewan Universitas Udayana dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Buku pedoman ini merupakan penyempurnaan hasil semiloka kurikulum pada tanggal 15-16 September 2011 dan yang diterbitkan tahun-tahun sebelumnya.

Buku pedoman ini berisikan informasi tentang kurikulum program sarjana yang diterapkan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Buku ini diharapkan dapat memberikan suluh dalam memahami sistem penyelenggaraan pendidikan dan tata cara evaluasi serta segala aturan yang berlaku kepada civitas akademika di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Buku Pedoman ini diupayakan akan terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Untuk itu, demi sempurnanya penyusunan pedoman berikutnya, maka sangat diharapkan krtik dan saran dari berbagai pihak.

Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga buku pedoman ini dapat diterbitkan.

Denpasar, 8 Juli 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I SELAYANG PANDANG FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA... BAB II SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN... 2.1. Visi... 2.2. Misi ... 2.3. Tujuan... 2.4. Sasaran ... 2.5. Standar Kompetensi Lulusan... 2.6. Standar Kompetensi (SK)... 2.7. Struktur Organisasi... 2.8. Fasilitas Pendidikan... 2.9. Program Pendidikan... 2.10. Sistem Pendidikan... 2.11. Pelaksanaan Sistem Pendidikan... BAB III TATACARA EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM

FKH UNUD... 3.1. Pengertian Tata Cara Evaluasi... 3.2. Tujuan Eavaluasi... 3.3. Bentuk dan Frekuensi Penilaian... 3.4. Evaluasi Hasil dan Batas Waktu Studi... 3.5. Sanksi Akademik... 3.6. Proposal, Penulisan Skripsi dan Ujian Skripsi... 3.7. Cara Penilaian Ujian... 3.8. Penilaian Prestasi Belajar Mahasiswa... 3.9. Predikat Kelulusan Sarjana Kedokteran Hewan... BAB IV KURIKULUM... 4.1. Kurikulum Program Sarjana Kedokteran Hewan Unud... 4.2. Sebaran Mata Kuliah... BAB V ADMINISTRASI SISTEM KREDIT SEMESTER... 5.1. Persiapan Pendaftaran... 5.2. Pendaftaran... 5.3. Pengisian Kartu Rencana Studi... 5.4. Petunjuk Pengisian Perubahan Kartu Rencana Studi... 5.5. Ujian dan Hasil Ujian... 5.6. Kehadiran Mahasiswa dalam Kuliah... 5.7. Tugas Dosen PA... 5.8. Tata Tertib Perkuliahan, Praktikum dan ujian...

i ii 1 6 6 6 6 6 6 7 9 9 9 9 12 13 13 13 13 14 15 15 15 17 17 19 19 22 27 27 27 27 28 28 28 29 29

DATA DOSEN DAN PEGAWAI 31

(4)

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA Nomor: 846/UN14.9/PP/2014

Tentang:

Berlakunya Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Program Sarjana Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana 2014 DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan Program Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Program Sarjana Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana 2014

b. Bahwa untuk pelaksanaannya perlu diterbitkan Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Pendidikan Nasional;

b. PP. Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi; c. SK. Menteri PTIP No. 104 tahun 1962, yo Kepres No.18

tahun 1963, tentang pendirian Universitas Udayana;

d. Keputusan Presiden RI No. 224/mpk.A4/KP/2013, tentang Pengangkatan Rektor Universitas Udayana; e. SK. Mendikbud No. 204/0/1997, tentang pendirian

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana; f. SK. Mendikbud No. 0199/0/1995 tanggal 18 Juli 1995,

tentang OTK Universitas Udayana;

g. SK. Rektor Universitas Udayana No.500/UN14/KP/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana;

h. SK.Rektor No.31/H14/HK.01.23/2010 tentang Pemberian Kuasa Menandatangani Surat Keputusan Pelaksanaan Kegiatan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian Kepada Para Dekan dan Direktur Dilingkungan Universitas Udayana;

i. Peraturan MenKeu RI No. 72/PMK.02/2013 tanggal 3 April 2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014 dan Nomor S-168/MK.02/2014 tanggal 13 Maret 2014;

j. Peraturan MenKeu Nomor S-168/MK.02/2014 tanggal 13 Maret 2014 tentang Standar Biaya Masukan Lainnya diLingkup Perguruan Tinggi Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(5)

Memperhatikan : 1. Hasil Lokakarya Kurikulum Nasional Fakultas Kedokteran Hewan se-Indonesia di Universitas Airlangga, Surabaya tahun 2000

2. Hasil Semiloka Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana tanggal 15 dan 17 Desember 2007.

3 Pendapat-pendapat para staf pengajar dan Hasil Rapat Senat Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana tanggal 27 Februari 2008.

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana tentang Berlakunya Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Program Sarjana Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana 2014

Pertama : Mengesahkan berlakunya Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Program Sarjana Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dengan tahapan sebagai berikut :

Seluruh isi Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Program Sarjana Kedokteran Hewan Universitas Udayana diberlakukan bagi mahasiswa mulai tahun 2012.

Kedua : Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pendidikan yang belum ditetapkan dalam Keputusan ini akan ditetapkan kemudian

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dalam keputusan ini terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya Keempat : Keputusan-keputusan yang bertentangan dengan

Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi

Ditetapkan di Denpasar, 8 Juli 2014

Tembusan: disampaikan kepada Yth.

1. Rektor Universitas Udayana

2. Para Dekan Fakultas / Ketua Program Studi di lingkungan Universitas Udayana

(6)

BAB I

SELAYANG PANDANG FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

Universitas Udayana merupakan salah satu Universitas negeri di Bali, yang secara resmi berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962, dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No 104, tanggal 9 Agustus 1962, dan selanjutnya diperkuat oleh Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 18, tanggal 18 Januari 1963. Pada awal berdirinya Universitas Udayana didukung oleh empat buah Fakultas, yaitu : Fakultas Sastra (FS), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Dalam perkembangan selanjutnya, Universitas Udayana berturut-turut berhasil mendirikan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM/1964), Fakultas Teknik (FT/1965), Fakultas Pertanian (FP/1967), dan Fakultas Ekonomi (FE/1967). Dari uraian tersebut, Fakultas Kedokteran Hewan telah dirintis sejak tahun 1962 dalam wujud Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). Sejak 1962 sampai 1978, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana baru mampu membina bidang Ilmu Peternakan saja. Pada tahun 1978 terbentuk Jurusan Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana.

Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 8.DJ/Kep/1983, tanggal 12 Pebruari 1983 tentang pembentukan Program Studi Kedokteran Hewan di Universitas Udayana sebagai Program Studi antar Fakultas yang dapat melaksanakan Program Strata 1 (S1) dan berlaku sejak 1 Juli 1983. Penyelenggaraan Program Studi Kedokteran Hewan di Universitas Udayana dipimpin oleh seorang Ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor, sedangkan biaya operasionalnya dibebankan pada Anggaran Universitas Udayana.

Berkat kerja keras seluruh sivitas akademika dan dukungan dari berbagai pihak, maka keluarlah Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 204/0/1997, tanggal 22 Agustus 1997, yang menyatakan mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan pada Universitas Udayana. Peresmian FKH UNUD dilakukan oleh Rektor Unud pada tanggal 8 Nopember 1997 yang selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) FKH dan BKKH secara bersamaan setiap tanggal 8 Nopember.

Keputusan ini juga menyatakan organisasi Fakultas terdiri dari Dekan, dan Pembantu Dekan bidang Akademik, Pembantu Dekan bidang Adminitrasi Umum, Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan, Senat Fakultas, Jurusan/Bagian, Laboratorium, Kelompok Dosen, dan Bagian Tata Usaha.

Dekan sebagai pemimpin Fakultas bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, dan tenaga administrasi Fakultas. Pembantu Dekan bidang Akademik bertugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum bertugas membantu Dekan dalam memimpin kegiatan

(7)

Bagian merupakan unsur pelaksana akademik pada Fakultas yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu. Pada setiap Bagian dapat dibentuk laboratorium. Bagian dipimpin oleh Kepala yang dibantu oleh Sekretaris. Ketua Bagian bertanggungjawab kepada pimpinan Fakultas. Ketua dan Sekretaris Bagian diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. Jika Bagian mempunyai Laboratorium, maka satuan pelaksananya dipimpin oleh seorang Kepala Laboratorium.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi akademik,

keuangan, perlengkapan, kepegawaian, dan kemahasiswaan. Untuk

melaksanakan tugas Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pelaksanaan dan pengembangan administrasi pendidikan; b. pelaksanaan administrasi penelitian untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

c. pelaksanaan administrasi pengabdian kepada masyarakat; d. pelaksanaan administrasi pembinaan sivitas akademika; e. pelaksanaan urusan tata usaha Fakultas.

Bagian Tata Usaha terdiri atas:

a. Sub-bagian Pendidikan mempunyai tugas melakukan administrasi

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Sub-bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.

c. Sub-bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan administrasi keuangan dan kepegawaian.

d. Sub-bagian Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan administrasi kemahasiswaan dan alumni.

Pimpinan PSKH/FKH Universitas Udayana sejak 1983 adalah sebagai berikut:

1. Periode 1983-1985

Ketua : Drh I Gusti Made Gede

Pembantu Ketua I : Drh. I Gusti Ketut Majun, MS Pembantu Ketua II : Drh. I Nyoman Seregig Pembantu Ketua III : Drh Pudji Rahardjo 2. Periode 1986-1988

Ketua : Drh. I Gusti Made Gede

Pembantu Ketua I : Drh. I Gusti Ketut Majun, MS

Pembantu Ketua II : Drh. I Nyoman Seregig

Pembantu Ketua III : Drh Pudji Rahardjo 3. Periode 1989-1991

Ketua : Drh. I Gusti Made Gede

Pembantu Ketua I : Drh. I Gusti Ketut Majun, MS

Pembantu Ketua II : Drh. I Nyoman Seregig

(8)

4. Periode 1992-1994

Ketua : Drh. I Gusti Made Gede

Pembantu Ketua I : Drh. I Gusti Ketut Majun, MS

Pembantu Ketua II : Drh. I Nyoman Seregig

Pembantu Ketua III : Drh I Ketut Berata 5. Periode 1995-1996

Ketua : Drh I Gusti Made Gede

Pembantu Ketua I : Dr. Nyoman Sadra Dharmawan, MS

Pembantu Ketua II : Drh. I Wayan Piraksa, MP

Pembantu Ketua III : Drh. Tjok Gde Oka Pemayun, MS

6. Periode 1997-1999

Ketua : Dr.Drh. Nyoman Sadra Dharmawan, MS

Pembantu Ketua I : Dr. Drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika

Pembantu Ketua II : Drh. I Wayan Piraksa, MP

Pembantu Ketua III : Drh. I Nengah Kerta Besung, MSi 7. Periode 1999- 2003

Dekan : Dr. Nyoman Sadra Dharmawan, MS

Pembantu Dekan I : Drh. Anak Agung Ayu Mirah Adi, MSi

Pembantu Dekan II : Ir. I Putu Sampurna, MS

Pembantu Dekan III : Drh. I Nengah Kerta Besung, MSi

8. Periode 2001-2005

Dekan : Drh. Anak Agung Ayu Mirah Adi, MSi

Pembantu Dekan I : Drh. I Gusti Made Krisna Erawan, MSi

Pembantu Dekan II : Ir. I Putu Sampurna, MS

Pembantu Dekan III : Drh. I Nengah Kerta Besung, MSi 9. Periode 2006-2009

Dekan : Prof.Dr. Drh. I Made Damriyasa MS

Pembantu Dekan I : Drh. I Nyoman Sulabda MKes

Pembantu Dekan II : Drh. I Made Dwinata MKes

Pembantu Dekan III : Dr Drh. Ketut Puja Mkes.

10.Periode 2009-2013

Dekan : Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa MS

Pembantu Dekan I : Dr.Drh. Tjok Gde Oka Pemayun,MS

Pembantu Dekan II : Drh. I Made Dwinata MKes

Pembantu Dekan III : Dr.Drh. Nyoman Adi Suratma, Mkes.

10.Periode 2013-2017

Dekan : Dr.Drh. Nyoman Adi Suratma, MKes.

Pembantu Dekan I : Dr.Drh.I Gusti Ngurah Sudisma,MSi

Pembantu Dekan II : Dr.Drh. Tjok Gde Oka Pemayun,MS

(9)

Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 184 /UN14/KP/2014 menetapkan pengangkatan Ketua dan Sekretaris Bagian serta Kepala Laboratorium pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana sebagai berikut:

1. Bagian Klinik Hewan

Ketua Bagian : Prof.Dr.Drh.I Nyoman Sadra Dharmawan,MS

Sekretaris Bagian : Drh. I Putu Gede Yudhi Arjentinia,MSi

1 Kepala Lab. Penyakit Dalam

Hewan Kecil

: Drh. Sri Kayati Widyastuti,M.Si

2 Kepala Lab. Penyakit Dalam

Hewan Besar

: Dr. Drh. I Nyoman Suartha, Msi

3 Kepala Lab. Diagnosis

Klinik Veteriner

: Dr. Drh. I Wayan Batan, MS

4 Kepala Lab. Ilmu Bedah

Hewan Besar

: Drh. Anak Agung Gde Jaya Wardhita,M.Kes

5 Kepala Lab. Ilmu Bedah

Hewan Kecil

: Dr.Drh. I Ketut Anom Dada,MS

6 Kepala Lab. Patologi Klinik Veteriner

: Prof.Dr.Drh. Ida Bagus Komang Ardana, M.Kes

7 Kepala Lab. Radiologi : Drh. Puji Raharjo,MS.

2. Bagian Ilmu Penyakit Hewan

Ketua Bagian : Drh.I Made Dwinata,M.Kes

Sekretaris Bagian : Dr.Drh.I Nengah Kerta Besung,MSi

1 Kepala Lab. Parasitologi : Dr.Drh.Ida Ayu Pasti Hapsari,MP

2 Kepala Lab. Patologi : Prof.Drh.Anak Agung Ayu Mirah Adi,Ph.D

3 Kepala Lab. Virologi : Dr.Drh. Gst Ayu Yuniati Kencana, MP

4 Kepala Lab. Mikrobiologi : Drh. I Gusti Ketut Suarjana,MP

3. Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner

Ketua Bagian : Dr.Drh.I Wayan Suardana,MSi

Sekretaris Bagian : Drh. Mas Djoko Rudyanto,MS

1 Kepala Lab. Kesehatan

masyarakat Veteriner

: Drh. Kadek Karang Agustina,MP

4. Bagian Reproduksi

Ketua Bagian : Dr. Drh I G N B Trilaksana, M.Kes.

Sekretaris Bagian : Drh. Made Kota Budiasa, MP

1 Kepala Lab. Kemajiran : Drh. Made Kota Budiasa, MP

2 Kepala Lab. Kebidanan : Drh. Made Kota Budiasa, MP

3 Kepala Lab. Teknologi

Reproduksi

: Drh. Wayan Bebas, M.Kes

5. Bagian Fisiologi, Farmakologi, dan Farmasi

Ketua Bagian : Drh. A.A. Gde Arjana, M.Kes

Sekretaris : Drh. I Nyoman Sulabda, M.Kes.

1 Kepala Lab. Fisiologi : Drh. Siswanto, M.Kes

2 Kepala Lab. Farmakologi : Drh. Made Suma Anthara,M.Kes

(10)

6. Bagian Anatomi

Ketua Bagian : Drh. Putu Suastika, M.Kes

Sekretaris : Dr.Drh.I Ketut Suatha,MSi

1 Kepala Lab. Anatomi : Dr. Drh. I Nengah Wandia, M.Si

2 Kepala Lab. Histologi : Prof. Dr. Drh. Ni Ketut Suwiti,M.Kes.

7. Bagian Ilmu-Ilmu Dasar

Ketua Bagian : Prof. Dr. Drh. I Nyoman Suarsana,MSi

Sekretaris Bagian : Drh.Tjokorda Sari Nindhia,MP

1 Kepala Lab. Biokimia : Prof.Dr.Drh.Iwan Harjono Utama,MS

2 Kepala Lab. Biostatistika : Ir. I Putu Sampurna, MS

8. Unit Pelayanan Teknis Lab. Biomedis

1 Ketua UPT : Prof. Dr. Drh. I.G.N. Kade Mahardika

Sejalan dengan asas otonomi yang mulai dihembuskan, FKH UNUD memang telah melengkapi organisasi (badan-badan) yang bersifat non-struktural seperti : Badan Kekeluargaan FKH (BKFKH), Persatuan Orang Tua Mahasiswa (POMA) FKH UNUD, UPMF, Dharma Wanita Subunit FKH UNUD, Korpri Subunit FKH UNUD, Badan Pertimbangan Dekan, Badan Pengembangan Kerjasama, Jurnal Veteriner, Buletin Veteriner dan badan-badan lain sesuai kebutuhan.

BAB II

SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

2.1. Visi

Visi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana adalah:

“Terwujudnya Fakultas Kedokteran Hewan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkemampuan profesional di bidang kedokteran hewan dilandasi etika dan budaya”.

2.2. Misi

Dengan melihat visi tersebut, maka misi yang diemban oleh Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi kedokteran hewan yang bermutu,

2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dan berkualitas tinggi dalam bidang kedokteran hewan untuk menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat,

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam ilmu dan profesi kedokteran hewan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

4. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak terkait baik dalam dan luar negeri untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.

(11)

2.3. Tujuan

Tujuan pendidikan Kedokteran Hewan di Universitas Udayana adalah:

1. Menghasilkan lulusan dokter hewan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi dalam penguasaan Ipteks;

2. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan Ipteks untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan dunia;

3. Mewujudkan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas, mandiri, dan berjiwa kewirausahaan melalui sistem manajemen pendidikan yang bermutu, transparan, akuntabel, dan demokratis;

4. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi;

5. Menumbuhkembangkan unit-unit fungsional dan profesional, yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan eksistensi FKH Unud.

2.4. Sasaran

Sasaran untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

 Menumbuh kembangkan dan mengelola sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan yang selalu berubah.

 Menyediakan sarana dan prasarana yang memungkinkan sumber daya manusia berpartisipasi secara maksimal.

 Menciptakan lingkungan yang kondusif sesuai dengan kebutuhan yang selalu berubah

2.5. Profil Lulusan (LEARNING OUTCOME)

Profil lulusan adalah “peran” yang diharapkan dapat dilakukan oleh lulusan di dunia kehidupan masyarakat. Berdasarkan pada analisis SWOT dan tracer studi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana menetapkan profil lulusan Program S1 Kedokteran Hewan sebagai berikut:

1. Tenaga Kesehatan hewan (swasta dan pemerintah) 2. Konsultan di bidang veteriner

3. Akademisi 4. Peneliti

5. Pengusaha di bidang veteriner

2.6. Kompetensi Lulusan

Kompetensi Lulusan sarjana kedokteran hewan adalah mampu dan trampil dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang Sain Veteriner. Untuk mendukung profil lulusan yang telah ditetapkan, FKH UNUD merumuskan kompetensi lulusan S1 Kedokteran Hewan sebagai berikut:

1. Memiliki karakter dan kepribadian luhur, berjiwa mandiri, serta berbudaya. 2. Menguasai konsep teoritis bidang ilmu kedokteran hewan (sain veteriner)

dan konsep teoritis khusus yang mendasari ilmu kedokteran hewan secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

(12)

4. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi. 5. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab

atas pencapaian hasil kerja organisasi.

2.7. Standar Kompetensi (SK)

Untuk mewujudkan profil dan kompetensi lulusan, FKH UNUD menetapkan kompetensi turunan yang lebih spesifik (standar kompetensi). Standar kompetensi akan menentukan bahan kajian yang akan diberikan sehingga standar kompetensi yang telah ditetapkan dapat diwujudkan. Standar Kompetensi Program S1 Kedokteran Hewan dapat dikelompokkan atas kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya seperti ditampilkan pada Tabel 2.1. Selanjutnya kompetensi dikelompokkan atas dasar empat elemen kualifikasi seperti ditampilkan pada Tabel 2.2.

(13)

2.1. Profil Lulusan, Kompetensi Lulusan, dan Standar Kompetensi Program S1 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Profil lulusan Kompetensi lulusan deskriptor umum

Standar Kompetensi

Kompetensi Utama Kompetensi

pendukung Kompetensi lain 1. Kesehatan hewan (swasta dan pemerintah) 2. Konsultan di bidang veteriner 3. Akademisi 4. Peneliti 5. Pengusaha di bidang veteriner

1. Memiliki karakter dan kepribadian luhur, berjiwa mandiri, serta berbudaya

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Berakhlak mulia, bermoral, ber etika, berkepribadian, berwawasan kebudayaan serta kebangsaan Indonesia, dan menjunjung tinggi kode etik dan aturan dasar perilaku profesi kedokteran hewan.

3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia, serta sebagai sumber daya manusia yang profesional di bidang kedokteran hewan.

4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya

5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain

6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

(14)

2. Menguasai konsep teoritis bidang ilmu kedokteran hewan (sain veteriner) dan konsep teoritis khusus yang mendasari ilmu kedokteran hewan secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

1. Memiliki wawasan etika veteriner dan pemahaman terhadap peran dan tanggungjawab profesi kedokteran hewan

2. Memiliki wawasan tentang sistem kesehatan hewan nasional, legislasi veteriner serta batasan-batasan kewenangan medik veteriner.

3. Memiliki keterampilan melakukan kajian ilmiah dengan menyusun perencanaan dan pelaporan penelitian serta penyusunan karya tulis ilmiah

4. Memiliki wawasan dan memahami pengetahuan tentang penyakit pada hewan yang bersifat zoonosis dan non zoonosis, manajemen pemeliharaan hewan, pengamanan hayati hewan (biosecurity), keragaman hayati (biodiversity), pengendalian lingkungan, serta pengendalian dan penolakan penyakit strategis. 5. Memiliki keterampilan dalam

menerapkan manajemen pemeliharaan dan manajemen kesehatan pada hewan penghasil pangan/ternak, hewan

kesayangan dan companion animal, satwa liar dan konservasi,

13. Memiliki

pengetahuan tentang konsep dasar, prinsip dan teori yang berkaitan dengan sains veteriner 14. Memiliki wawasan

dan memahami pengetahuan ternak babi dan sapi bali sebagai kearifan lokal

(15)

satwa akuatik, dan hewan laboratorium.

6. Memiliki keterampilan dalam mengukur parameter faal dan kesejahteraan hewan.

7. Memiliki keterampilan dalam melakukan identifikasi agen (virus, bakteri, parasit, jamur dan toksin) dan determinasi penyebab penyakit hewan

8. Memiliki keterampilan dalam menerapkan IPTEK laboratorium biomedik anatomi, histologi, fisiologi, biokimia, embriologi, reproduksi, patologi klinik,

patologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi, farmakologi,

toksikologi, radiologi dan kesmavet

9. Memiliki keterampilan dalam menganalisa cara kerja obat dan toksin.

10. Memiliki keterampilan dalam menganalisa epidemiologi dan ekonomi veteriner serta menyusun pelaporan kejadian penyakit hewan

11. Memiliki pengetahuan tentang pakan hewan dan menyusun nutrisi klinik veteriner (dietetik klinik)

(16)

3. Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang Kedokteran Hewan dan mampu

beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.

tentang usaha di bidang kesehatan hewan dan jiwa kewirausahaan.

1. Mampu membaca, menulis dan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

2. Mampu mengukur parameter faal dan kesejahteraan hewan

3. Mampu melakukan identifikasi agen (virus, bakteri, parasit, jamur dan toksin) dan determinasi penyebab penyakit hewan 4. Mampu berkarya di laboratorium

biomedik (anatomi, histologi, fisiologi, biokimia, embriologi, reproduksi, patologi klinik,

patologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi, farmakologi,

toksikologi, radiologi dan kesehatan masyarakat veteriner/kesmavet)

5. Mampu menganalisis cara kerja obat dan toksin, serta menulis resep

6. Mampu menganalisis epidemiologi dan ekonomi veteriner serta menyusun pelaporan kejadian penyakit hewan

7. Mampu melakukan analisis resiko, analisis ekonomi veteriner

10.Mampu menerapkan kekhususan bidang kedokteran hewan sesuai minat.

(17)

4. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi

8. Menguasai dan menerapkan manajemen pemeliharaan dan manajemen kesehatan pada hewan penghasil pangan/ternak, hewan kesayangan dan

companion animal, satwa liar dan

konservasi, satwa akuatik, dan hewan laboratorium.

9. Mampu menyusun formula dan membuat pakan hewan,

menyusun formula dan membuat nutrisi klinik veteriner (dietetik klinik)

1. Mampu merancang dan

melakukan kajian ilmiah dengan menyusun perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian serta penyusunan karya tulis ilmiah.

2. Menguasai keterampilan dalam menerapkan manajemen pemeliharaan dan manajemen kesehatan pada hewan penghasil pangan atau ternak, hewan kesayangan dan companion

animal, satwa liar dan konservasi,

satwa akuatik, dan hewan laboratorium.

3. Menguasai keterampilan dalam mengukur parameter faal dan

(18)

5. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi

kesejahteraan hewan.

4. Menguasai keterampilan dalam melakukan identifikasi agen, antara lain; virus, bakteri, parasit, jamur dan toksin, dan determinasi penyebab penyakit hewan. 5. Menguasai keterampilan dalam

menganalisa cara kerja obat dan toksin.

6. Menguasai keterampilan dalam menganalisa epidemiologi dan ekonomi veteriner serta menyusun pelaporan kejadian penyakit hewan.

7. Mampu mengukur parameter faal dan kesejahteraan hewan.

8. Mampu menganalisa epidemiologi dan ekonomi veteriner serta menyusun pelaporan kejadian penyakit hewan.

9. Mampu melakukan analisis resiko, analisis ekonomi veteriner.

1. Menjunjung tinggi kode etik dan acuan dasar perilaku profesi kedokteran hewan.

2. Bertanggungjawab kepada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja laboratorium biomedik, antara lain: anatomi, histologi, fisiologi, biokimia, embriologi,

(19)

reproduksi, patologi klinik,

patologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi, farmakologi,

toksikologi, radiologi dan

kesehatan masyarakat veteriner atau kesmavet.

3. Menguasai dan menerapkan manajemen pemeliharaan dan manajemen kesehatan pada hewan penghasil pangan atau ternak, hewan kesayangan dan

companion animal, satwa liar dan

konservasi, satwa akuatik, dan hewan laboratorium.

4. Mengharmonikan sains (ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran hewan), regulasi (legislasi veteriner dan sistem kesehatan hewan nasional) dan sikap keprofesionalan

(kepemimpinan, etos kerja, kerjasama, kewirausahaan) 5. Menunjukkan akuntabilitas

kelimuan dan keprofesian di bidang kedokteran hewan dengan berkomunikasi secara ilmiah dan empati, berkarya secara inovatif dan kreatif, bertindak secara hati-hati dan bertanggungjawab, serta menjaga integritas kepakaran yang dimiliki.

(20)

manusia melalui kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta kelestarian lingkungan 7. Menjadi agen pembaharuan

dengan merespons perkembangan IPTEK dan tantangan zaman, bersikap terbuka terhadap kritikan, mempertajam daya analisis, mengembangkan inovasi, membangun team work, dan memberdayakan masyarakat 8. Menghargai upaya interdisiplin

dalam mengeksplorasi, memanfaatkan & melestarikan Sumber Daya Alam (SDA) 9. Mengembangkan diri & berfikir

secara logis, kritis dan analitis untuk menyelesaikan masalah

(21)

Tabel 2.2. Elemen Kualifikasi dan Kompetensi No Elemen kualifikasi Kompetensi A Landasan Keperibadian

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Berakhlak mulia, bermoral, ber etika, berkepribadian, berwawasan kebudayaan serta kebangsaan Indonesia, dan menjunjung tinggi kode etik dan aturan dasar perilaku profesi kedokteran hewan.

3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia, serta sebagai sumber daya manusia yang profesional di bidang kedokteran hewan.

4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan

lingkungannya

5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain

6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas

B Penguasaan

ilmu dan keterampilan (knowledge and skill)

1. Memiliki pengetahuan tentang konsep dasar, prinsip dan teori yang berkaitan dengan sains veteriner

2. Memiliki wawasan etika veteriner dan pemahaman terhadap peran dan tanggungjawab profesi kedokteran hewan

3. Memiliki wawasan tentang sistem kesehatan hewan nasional, legislasi veteriner serta batasan-batasan kewenangan medik veteriner.

4. Memiliki keterampilan melakukan kajian ilmiah dengan menyusun perencanaan dan pelaporan penelitian serta penyusunan karya tulis ilmiah

5. memiliki dan memahami pengetahuan tentang penyakit pada hewan yang bersifat zoonosis dan non zoonosis 6. Memiliki keterampilan dalam menerapkan manajemen

pemeliharaan dan manajemen kesehatan pada hewan penghasil pangan/ternak, hewan kesayangan dan companion animal, satwa liar dan konservasi, satwa akuatik, dan hewan laboratorium.

7. Memiliki keterampilan dalam mengukur parameter faal dan kesejahteraan hewan.

8. Memiliki keterampilan dalam melakukan identifikasi agen (virus, bakteri, parasit, jamur dan toksin) dan determinasi penyebab penyakit hewan

9. Memiliki keterampilan dalam menerapkan IPTEK

(22)

toksikologi, radiologi dan kesmavet

10. Memiliki keterampilan dalam menganalisa cara kerja obat dan toksin.

11. Memiliki keterampilan dalam menganalisa epidemiologi dan ekonomi veteriner serta menyusun pelaporan kejadian penyakit hewan

12. Memiliki pengetahuan tentang pakan hewan dan menyusun nutrisi klinik veteriner (dietetik klinik)

13. Memiliki pengetahuan praktis tentang usaha di bidang kesehatan hewan dan jiwa kewirausahaan

14. Memiliki wawasan dan memahami pengetahuan ternak babi dan sapi bali sebagai kearifan local

C Kemampuan

Berkarya

1. Mampu membaca, menulis dan berkomunikasi

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 2. Mampu mengukur parameter faal dan kesejahteraan

hewan

3. Mampu melakukan identifikasi agen (virus, bakteri, parasit, jamur dan toksin) dan determinasi penyebab penyakit hewan

4. Mampu berkarya di laboratorium biomedik (genetika, anatomi, histologi, fisiologi, biokimia, embriologi, reproduksi, patologi klinik, patologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi, farmakologi, toksikologi, radiologi dan kesehatan masyarakat veteriner/kesmavet).

5. Mampu menganalisa cara kerja obat dan toksin

6. Mampu menganalisa epidemiologi dan ekonomi veteriner serta menyusun pelaporan kejadian penyakit hewan 7. Mampu melakukan analisis resiko, analisis ekonomi

veteriner.

8. Menguasai dan menerapkan manajemen pemeliharaan dan manajemen kesehatan pada hewan penghasil pangan/ternak, hewan kesayangan dan companion

animal, satwa liar dan konservasi, satwa akuatik, dan

hewan laboratorium.

9. Mampu menyusun formula dan membuat pakan hewan, menyusun formula dan membuat nutrisi klinik veteriner

(dietetik klinik)

10. Mampu menerapkan kekhususan bidang kedokteran hewan sesuai minat.

D Sikap dan

Prilaku Berkarya

1. Menjunjung tinggi kode etik dan acuan dasar perilaku profesi kedokteran hewan

2. Mengharmonikan sains (ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran hewan), regulasi (legislasi veteriner dan

sistem kesehatan hewan nasional) dan sikap

keprofesionalan (kepemimpinan, etos kerja, kerjasama, kewirausahaan)

(23)

bertindak secara hati-hati dan bertanggungjawab, serta menjaga integritas kepakaran yang dimiliki.

4. Mewujudkan kemaslahatan manusia melalui kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta kelestarian lingkungan

5. Menjadi agen pembaharuan dengan merespons

perkembangan IPTEK dan tantangan zaman, bersikap terbuka terhadap kritikan, mempertajam daya analisis, mengembangkan inovasi, membangun team work, dan memberdayakan masyarakat

6. Menghargai upaya interdisiplin dalam mengeksplorasi, memanfaatkan & melestarikan Sumber Daya Alam (SDA) 7. Mengembangkan diri & berfikir secara logis, kritis dan

analitis untuk menyelesaikan masalah

2.8. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 1.

2.8. Fasilitas Pendidikan

Untuk pelaksanaan pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana memiliki bangunan yang berdiri di dua lokasi yaitu Kampus Jalan PB Sudirman Denpasar dan Jalan Raya Sesetan. Sekretariat, Ruang Kuliah bersama, Ruang Dosen, Laboratorium bersama, berada dikampus Sudirman, Rumah Sakit Hewan Pendidikan dan laboratorium riset berada di Jl. Raya Sesetan, serta Teaching Farm di Sobangan, Mengwi Badung.

2.10. Program Pendidikan

Program Pendidikan ialah program yang memuat pengalaman belajar dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai satu kesatuan. Pendidikan di FKH Universitas Udayana terdiri atas 2 Program, yaitu Program S1 Sarjana Kedokteran Hewan, dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH).

2.11. Sistem Pendidikan

Program Pendidikan Dilaksanakan Dengan Sistem Kredit Semester (SKS)

2.11.1. Pengertian Sistem Semester, Semester, dan Sistem Kredit Semester Sistem Semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan

dengan menggunakan satuan waktu terkecil yang disebut semester. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam waktu jenjang pendidikan. Satu semester setara dengan 18-20 minggu kerja termasuk 2-3 kali ujian.

Sistem Kredit Semester adalah suatu penyelenggaraan pendidikan dimana

beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban lembaga penyelenggara pendidikan dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester (SKS)

2.11.2. Tujuan Sistem Kredit Semester

Tujuan umum penerapan sistem kredit semester adalah untuk menyajikan program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel dengan memberi kemungkinan lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju

(24)

 Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

 Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.

 Untuk memberikan kemungkinan agar pendidikan dengan input dan output yang jamak dapat dilaksanakan.

 Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.

 Untuk memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

 Untuk memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar jurusan, antar bagian, atau antar fakultas dalam suatu perguruan tinggi.

 Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi yang satu ke perguruan tinggi lain atau dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu perguruan tinggi.

2.11.3. Ciri-ciri Dasar Sistem Kredit

 Dalam sistem kredit, tiap-tiap mata kuliah diberikan harga yang dinamakan nilai kredit.

 Banyaknya nilai kredit untuk Mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.  Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas

besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan maupun tugas-tugas lain.

2.11.4. Perkuliahan 1. Ketentuan Umum

a. Satu tahun akademik penyelenggaraan kuliah dibagi menjadi dua semester yaitu semester ganjil (mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari), dan semester genap (mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juli), sesuai dengan Kalender Akademik Universitas Udayana.

b. Peserta kuliah dianggap sah apabila tercantum dalam daftar peserta kuliah yang diterbitkan oleh fakultas.

c. Mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan fakultas.

d. Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian akhir semester jika telah mengikuti perkuliahan minimum 75% dari seluruh jadwal tatap muka yang dijadwalkan pada semester bersangkutan.

e. Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan butir (d) di atas tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir semester pada mata kuliah yang bersangkutan.

f. Mahasiswa yang mendapat nilai D diwajibkan memperbaiki nilainya pada semester selanjutnya dengan mengikuti kuliah dan praktikum penuh.

g. Mahasiswa yang mendapat nilai E harus memperbaiki nilainya pada semester selanjutnya dengan diwajibkan mengikuti kuliah dan praktikum secara penuh. h. Bagi mahasiswa yang memperbaiki nilai mata kuliah, nilai tertinggi yang akan

(25)

2. Ketentuan Khusus

a. Mahasiswa semester I dan II (mahasiswa baru) wajib mengambil masing-masing 19 s.d. 22 SKS secara paket.

b. Jumlah SKS atau beban studi mahasiswa untuk semester berikutnya kecuali mahasiswa pindahan, ditentukan berdasarkan indeks prestasi (IP) dengan ketentuan sebagai berikut (Tabel 2.3):

Tabel 2.3. Jumlah SKS Menurut IPS

IPS Jumlah SKS maksimum yang boleh

diambil

≥ 3 21-24

2,50 – 2,99 18-20

2,00 – 2,49 15-17

< 2,0 12-14

c. Mahasiswa yang mendapat nilai D atau E untuk mata kuliah prasyarat tidak dapat menempuh mata kuliah lanjutannya.

d. Nilai C atau B dapat diperbaiki dengan jumlah SKS tidak terbatas untuk seluruh mata kuliah selama masa studi. Perbaikan dilakukan dengan mengikuti kuliah penuh dan diperhitungkan dalam jumlah SKS yang dapat ditempuh setiap semester sesuai dengan IP sebelumnya. Apabila nilai perbaikan kurang dari C atau B, maka nilai yang diakui adalah nilai semula. e. Perbaikan pada butir (d) dibatasi oleh masa studi yang diperkenankan (14

semester) dan frekuensi perbaikan maksimum 2 kali untuk setiap mata kuliah.

f. Pembatalan, penggantian, dan penambahan mata kuliah hanya

diperkenankan dengan persetujuan pembimbing akademik (PA). Pembatalan, penggantian, dan penambahan mata kuliah dilakukan paling lambat 2 minggu setelah perkuliahan dimulai.

g. Peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah memiliki minimum 100 SKS. Ketentuan pekasanaan KKN selanjutnya diatur oleh Bagian Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM Universitas Udayana.

2.11.5. Pelaksanaan Perkuliahan

a. Tempat dan waktu kuliah diatur dengan jadwal perkuliahan yang diterbitkan oleh fakultas.

b. Peserta kuliah dianggap sah apabila tercantum dalam daftar peserta kuliah yang diterbitkan oleh fakultas.

c. Semua mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah minimum 75 persen dari seluruh jam tatap muka yang dijadwalkan pada semester bersangkutan. d. Mahasiswa yang tidak bisa mengikuti kuliah dan atau pratikum diwajibkan

memberikan keterangan paling lambat 3 hari kepada dosen koordinator matakuliah.

e. Selama mengikuti kuliah mahasiswa diwajibkan berpakaian rapi sesuai norma kesopanan dan kepantasan yang berlaku.

f. Mahasiswa diharuskan hadir di ruang kuliah sebelum kuliah dimulai.

g. Mahasiswa yang datang setelah kuliah dimulai wajib meminta izin kepada dosen pengajar sebelum masuk ke ruang kuliah.

h. Mahasiswa yang hadir dalam kuliah wajib mengisi daftar hadir kuliah yang telah disiapkan oleh fakultas.

(26)

j. Mahasiswa yang karena keperluan yang sangat mendesak terpaksa meninggalkan ruang kuliah saat kuliah berlangsung wajib meminta izin kepada dosen.

k. Dosen yang memberi kuliah wajib datang tepat waktu.

l. Dosen yang memberi kuliah wajib mengisi daftar hadir kuliah yang telah disiapkan oleh fakultas dan menerapkan SOP dosen.

m. Koordinator Mata kuliah atau dosen yang ditunjuk wajib menyampaikan kontrak kuliah saat pertemuan kuliah yang perdana.

n. Dosen harus memberi peringatan kepada mahasiswa yang mengganggu kuliah.

o. Dosen berhak mengeluarkan mahasiswa yang bersangkutan dari ruang kuliah apabila mahasiswa tetap mengganggu kuliah meskipun telah diberi peringatan dua kali.

2.11.6. Pelaksanaan Praktikum

1. Satu tahun akademik penyelenggaraan kuliah dibagi menjadi dua semester, semester ganjil (mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari), dan semester genap (mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juli), sesuai dengan Kalender Akademik Universitas Udayana.

2. Tempat dan waktu praktikum diatur dengan jadwal perkuliahan yang diterbitkan fakultas.

3. Peserta praktikum dianggap sah apabila tercantum dalam daftar peserta praktikum yang diterbitkan oleh fakultas.

4. Semua mahasiswa diwajibkan mengikuti praktikum (harus mengikuti 100 persen) dari jadwal praktikum yang terjadwal dalam semester yang bersangkutan, yang telah ditetapkan oleh dosen pengampu mata kuliah yang ada praktikumnya.

5. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti praktikum karena alasan yang sangat penting harus menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada dosen pengampu praktikum yang bersangkutan.

6. Apabila ketentuan poin 5 di atas tidak diindahkan maka mahasiswa dianggap lalai mengikuti praktikum.

7. Mahasiswa hadir di tempat praktikum yang telah ditentukan sebelum praktikum dimulai.

8. Mahasiswa yang datang setelah praktikum dimulai wajib meminta izin kepada dosen pengajar sebelum masuk ke ruang praktikum.

9. Mahasiswa yang hadir dalam praktikum wajib mengisi daftar hadir praktikum yang telah disiapkan oleh fakultas.

10. Mahasiswa wajib menggunakan baju praktikum (jas laboratorium) selama mengikuti aktivitas praktikum.

11. Selama mengikuti praktikum mahasiswa dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu jalannya praktikum dan ketenangan mahasiswa lainnya. 12. Mahasiswa yang karena keperluan yang sangat mendesak terpaksa

meninggalkan ruang pratikum waktu praktikum berlangsung wajib meminta izin kepada dosen.

13. Mahasiswa wajib mentaati pedoman khusus dan standard operational

procedure (SOP) praktikum yang ditetapkan oleh dosen pengampu mata

kuliah yang melaksanakan praktikum.

2.11.7. Persyaratan Ujian

(27)

2. Tiap Mata kuliah wajib menyelenggarakan penilaian terhadap produk pembelajaran melalui sekurang-kurangnya dua kali ujian, yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

3. Penilaian terhadap proses dan produk pembelajaran dilaksanakan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dosen pengampu mata kuliah, kecuali ujian akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal ujian yang ditetapkan oleh fakultas.

4. Mahasiswa diijinkan mengikuti ujian apabila namanya terdaftar dalam daftar mata kuliah yang diterbitkan fakultas dan telah mengikuti kuliah sekurang-kurangnya 75 persen dari jadwal perkuliahan yang terjadwal dalam semester yang bersangkutan.

5. Ujian praktikum baik teori maupun praktek ditetapkan dan dilaksanakan oleh dosen pengampu mata kuliah.

6. Mahasiswa yang boleh ujian praktikum adalah mahasiswa yang terdaptar dalam daftar praktikum dan telah menghadiri praktikum 100 persen dari jadwal yang telah ditetapkan.

7. Dosen diwajibkan untuk mengumumkan nilai hasil ujian, selambat-lambatnya dua minggu setelah ujian dilaksanakan.

8. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian dalam waktu yang telah ditetapkan harus memberi tahu secara tertulis.

9. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian sesuai jadwal karena alasan yang sah diberi ujian susulan. Waktu dan tempat ujian susulan ditetapkan oleh dosen pengampu mata kuliah bersangkutan.

10. Mahasiswa peserta ujian harus membawa kartu mahasiswa dan diperlihatkan pada saat ujian berlangsung.

11. Ujian diawasi oleh dosen bersangkutan dan dapat dibantu oleh asisten dosen. 12. Mahasiswa peserta ujian wajib mengisi daftar ujian yang diterbitkan oleh

fakultas.

13. Selama ujian berlangsung mahasiswa peserta ujian menjaga kelancaran, ketenangan ujian, tidak diperkenankan merokok, minum, tidak diperkenankan melakukan tindak kecurangan (mencontek, memberi tahu teman) dan meninggalkan ruang ujian tanpa ijin dari dosen pengawas.

14. Setiap pelanggaran terhadap tata tertib ujian akan mendapat peringatan dari pengawas ujian. Setelah dua kali peringatan, peserta tetap melakukan pelanggaran, maka pengawas ujian berhak menarik berkas ujian dan mengeluarkan peserta ujian yang bersangkutan dari ruang ujian.

2.11.7. Penulisan Skripsi

Ketentuan tentang prosedur penulisan skripsi mulai dari pengajuan usulan penelitian, seminar usulan penelitian, pembimbingan, dan pengujian ujian skripsi diatur lebih lanjut dalam Buku “Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Naskah Publikasi”.

(28)

BAB III

TATA CARA EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

3.1. Penilaian Hasil Pembelajaran

Tata cara evaluasi adalah cara penilaian kegiatan akademik mahasiswa yang ditujukan untuk mengetahui tingkat penguasaan/kompetensi mahasiswa setelah mengikuti kegiatan akademik. Evaluasi kegiatan akademik mahasiswa dapat dituangkan ke dalam empat aspek yaitu (1) penilaian mata kuliah, (2) penilaian semester, (3) penilaian akhir tahun akademik, dan (4) penilaian akhir studi sarjana kedokteran hewan (SKH)

3.1.1. Penilaian Mata Kuliah

a. Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap mata kuliah didasarkan pada penerapan sistem penilaian acuan patokan (PAP), yaitu dengan cara menentukan nilai batas kelulusan.

b. Nilai prestasi studi tiap mata kuliah (yang selanjutnya disebut nilai mata kuliah) merupakan hasil kumulatif penilaian terhadap proses pembelajaran

(soft skill) dan produk (hard skill). Penilaian terhadap produk meliputi tugas

terstruktur (quis), praktikum (jika ada), ujian tengah semester (materi yang diujikan adalah setengah materi yang dikuliahkan), dan ujian akhir semester (materi yang diujikan adalah seluruh materi yang dikuliahkan).

c. Besar proporsi penilaian proses dan produk untuk nilai prestasi satu mata kuliah bersifat dinamik yang mengarah kepada proporsi 60% untuk penilaian proses dan 40% untuk penilaian produk.

d. Pembobotan setiap komponen untuk penilaian produk pembelajaran dengan nilai maksimum 100 sebagai berikut:

 Mata kuliah yang ada praktikum: praktikum (20%); Kuis (10%) UTS (30%) dan UAS (40%).

 Mata kuliah yang tidak ada praktikum: Kuis (10%), UTS (40%) dan UAS (50%).

Pembobotan setiap komponen untuk penilaian proses pembelajaran dengan nilai maksimum 100 sebagai berikut:

 Tugas terstruktur (tugas mandiri) (40%)  Penilaian soft-skills (60%)

Aturan pemindahan markah mentah (absolut) nilai menjadi huruf mutu menurut PAP

e. Nilai ujian setiap mata kuliah dinyatakan dalam nilai (angka mutlak dari 0 sampai 100).

f. Hasil penilaian akhir suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf mutu (HM)

Sebaran nilai absolut Huruf mutu Keterangan

80 – 100 A Sangat baik

65 – 79 B Baik

55 – 64 C Cukup

40 – 54 D Kurang

(29)

g. Bila seorang mahasiswa belum melengkapi tugas salah satu komponen nilai suatu mata kuliah dengan alasan yang sah (ada surat resmi) maka nilai mata kuliah mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan belum lengkap (BL).

h. Sehubungan dengan poin (g), mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan melengkapi komponen tersebut selambat-lambatnya 2 minggu setelah ujian akhir semester (UAS) dengan persetujuan dosen mata kuliah yang bersangkutan. Bila kesempatan ini tidak digunakan, maka nilai BL diganti dengan suatu nilai oleh dosen yang bersangkutan.

i. Bila seorang mahasiswa mundur secara tidak sah dari suatu mata kuliah, maka mata kuliah tersebut diberi nilai E dan diperhitungkan dalam menentukan indeks prestasi (IP) pada akhir semester.

j. Ujian perbaikan suatu mata kuliah pada semester yang sedang berlangsung hanya diberikan kepada mahasiswa yang memperoleh nilai E, D, atau C. k. Ujian perbaikan hanya dilakukan terhadap materi kuliah atau praktikum yang

belum mencapai kompetensi, setelah mendapat persetujuan dosen yang bersangkutan. Ujian perbaikan hanya dapat dilaksanakan satu kali. Jadwal ujian perbaikan diatur oleh koordinator masing-masing mata kuliah.

l. Nilai akhir adalah nilai tertinggi yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti ujian perbaikan.

m. Koordinator mata kuliah wajib mengumumkan hasil nilai ujian tengah semester, ujian praktikum, dan ujian akhir semester.

n. Koordinator mata kuliah wajib menyerahkan nilai akhir mata kuliah (dalam bentuk huruf mutu) kepada bagian akademik Fakultas selambat-lambatnya satu minggu setelah ujian perbaikan mata kuliah yang bersangkutan.

3.1.2. Penilaian Semester

Penilaian keberhasilan studi akhir semester dilakukan pada tiap akhir semester. Penilaian ini meliputi semua mata kuliah yang direncanakan mahasiswa dalam kartu rencana studi (KRS) yang sah pada semester tersebut dengan menggunakan rumus indeks prestasi (IP) sebagai berikut:

 

n i i n i i i

k

k

N

IP

1 1 Keterangan:

IP = Indeks prestasi Ni = Nilai mutu kuliah ke i

n = Jumlah mata kuliah ki = Bobot sks mata kuliah i

Contoh perhitungan IP satu semester Kode MK Mata Kuliah (MK) Huruf Mutu (HM) Angka Mutu (AM) Kredit (K) Nilai Mutu (NM) KHI 105 KHI 107 KHI113 KHI 111 Biokimia Vet I Anatomi Vet I Histologi Vet I Fisiologi Vet I A B C D 4 3 2 1 2 3 2 ⁶ 8 9 4 3

(30)

n i i i

k

N

NM

1 = 24

n i i

k

K

1 = 10

maka nilai IP semester adalah,

2

,

4

10

24

K

NM

IP

3.1.3. Penilaian Akhir Tahun Akademik

a. Penilaian akhir tahun dilaksanakan oleh fakultas berdasarkan laporan evaluasi nilai yang telah diperoleh oleh mahasiswa pada akhir tahun akademik bersangkutan.

b. Jika mahasiswa mendapat IPK sampai semester 2 kurang dari 2,5, maka kepada mahasiswa yang bersangkutan diberikan peringatan oleh Fakultas.

c. Jika mahasiswa tetap mendapatkan IPK di bawah 2,5 sampai semester 4, maka kepada mahasiswa yang bersangkutan dianjurkan untuk pindah program studi, atau mengundurkan diri, atau dikeluarkan (drop out) dari Fakultas Kedokteran Hewan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan dari Dekan.

d. Penilain selanjutnya dilakukan setiap tahun (2 semesteran) dan dua tahun (4 semesteran) dengan ketentuan seperti pada ayat b dan c.

3.1.4. Penilaian Akhir Studi Sarjana Kedokteran Hewan (SKH) dan Predikat Kelulusan.

a. Untuk menyelesaikan program pendidikan S1 (SKH) seorang mahasiswa harus mengumpulkan sekurang-kurangnya 152 sks, indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum 2,50 tidak ada nilai D, dan telah lulus ujian Skripsi.

b. Indeks prestasi kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa pada akhir program S1 sekaligus dijadikan predikat kelulusan untuk mahasiswa yang bersangkutan.

c. Predikat kelulusan merupakan penghargaan akademik selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

(31)

Predikat kelulusan IPK Keterangan 1. Cum Laude 2. Sangat memuaskan 3. Memuaskan IPK: ≥ 3,51 IPK: 3,01 – 3,50 IPK: 2,75 – 3,00

Tanpa nilai C, dan masa studi ≤ 4 tahun

3.2. Pembimbing Akademik (PA)

1. Setiap mahasiwa Fakultas Kedokteran Hewan akan mempunyai seorang dosen pembimbing akademik (PA).

2. Pengangkatan pembimbing akademik mahasiswa ditetapkan dengan keputusan Dekan setiap semester berjalan.

3. Kriteria penunjukkan PA a. Berstatus dosen tetap

b. Jabatan serendah-rendahnya Lektor atau yang ditugaskan oleh Dekan 4. Tugas dan tanggung jawab PA

a. Memberi penjelasan dan petunjuk kepada mahasiswa tentang program studi

b. Memberi bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa tentang cara-cara belajar yang baik dalam penyelesaian studinya.

c. Memberi nasehat kepada mahasiswa dalam memilih mata kuliah sesuai dengan bidang studinya.

d. Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi untuk memilih mata kuliah yang tepat sesuai dengan kemampuannya, minat dan tujuan studinya.

e. Menilai dan memberikan persetujuan atas perubahan rencana studi mahasiswa.

f. Membuat, menyusun dan menyimpan secara rahasia data mahasiswa yang dibimbingnya.

g. Menyediakan waktu konsultasi yang cukup (termasuk dalam penyusunan Usulan Penelitian/Tugas Akhir) bagi mahasiswa bimbingannya.

h. Memberikan peringatan kepada mahasiswa yang prestasinya rendah. i. Memberikan laporan kemajuan hasil studi mahasiswa sesuai dengan

masa penilaian mahasiswa kepada Dekan. 5. Jumlah mahasiswa dan masa bimbingan.

a. Setiap PA membimbing mahasiswa tidak lebih dari 20 orang, kecuali kalau rasio mahasiswa/ PA lebih dari 20.

b. Setiap PA membimbing mahasiswa selama masa studi, kecuali bila diperlukan dilakukan penggantian PA selama periode tersebut.

6. Kewajiban mahasiswa terhadap PA

a. Berkonsultasi dalam menyusun rencana studi.

b. Berkonsultasi tentang bidang akademik sekali dalam seminggu bila diperlukan.

c. Melaporkan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam menyelesaikan studinya.

d. Berkonsultasi dalam menyusun usulan penelitian /tugas akhir. e. Mengisi kartu Bimbingan PA setiap kali konsultasi/bimbingan

(32)

3.3. Sanksi Akademik dan Batas Waktu Studi

1. Mahasiswa yang memperoleh indeks prestasi (IP) semester kurang dari 2,5 diberi peringatan secara lisan oleh pembimbing akademik (PA).

2. Jika mahasiswa mendapat IP semester di bawah 2,5 berturut-turut selama 2 semester (1 tahun), maka Fakultas memberikan peringatan tertulis kepada yang bersangkutan yang ditembuskan kepada orang tuanya.

3. Jika mahasiswa mendapat IP semester di bawah 2,5 berturut-turut selama 4 semester (2 tahun), maka kepada mahasiswa yang bersangkutan dianjurkan untuk pindah program studi, atau mengundurkan diri, atau dikeluarkan (drop

out ) dari FKH Universitas Udayana oleh Rektor, setelah memperhatikan

pertimbangan dari Dekan.

4. Waktu studi untuk program sarjana kedokteran hewan adalah 8 semester dan maksimum 14 semester.

5. Mahasiswa yang belum mencapai 14 semester tetapi belum ada tanda-tanda akan menyelesaikan studi harus diberi peringatan oleh dekan.

6. Mahasiswa yang melampui batas waktu studi maksimum 14 semester

dikeluarkan dari FKH Universitas Udayana oleh rektor, setelah

memperhatikan pertimbangan dari dekan.

7. Waktu cuti akademik tidak diperhitungkan dalam penentuan batas waktu studi. 8. Sanksi lainnya sesuai pelanggaran yang dibuat, yang belum tercantum dalam peraturan akademik ini akan ditentukan oleh dekan melalui rapat senat fakultas.

3.4. Cuti Akademik

1. Cuti akademik dapat diberikan kepada mahasiswa karena alasan antara lain: a. faktor kesehatan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang

menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan harus istirahat efektif selama satu semester atau lebih.

b. faktor lain yang dapat dipertimbangkan untuk memperoleh cuti akademik yang diperkuat dengan surat keterangan atau rekomendasi dari orang tua/wali mahasiswa.

2. Surat permohonan cuti akademik disampaikan kepada Dekan dan dilampiri dengan: (a) fotokopi kartu mahasiswa, (b) tanda bukti pembayaran SPP semester terakhir dan (c) daftar prestasi akademik.

3. Cuti akademik diberikan kepada mahasiswa oleh Dekan fakultas berdasarkan permohonan tertulis.

4. Cuti akademik dapat diberikan secara berturut-turut selama 2 semester, dan selama mengikuti pendidikan hanya diberikan maksimum empat semester. 5. Permohonan cuti hanya akan dipertimbangkan apabila diajukan

selambat-lambatnya satu bulan setelah perkuliahan berjalan.

6. Setelah menjalani cuti akademik mahasiswa dinyatakan aktif kembali apabila mengajukan permohonan secara tertulis kepada dekan fakultas dengan melampirkan surat ijin cuti akademik dan pelunasan SPP atau Uang Kuliah Tunggal (UKT).

7. Surat permohonan aktif kembali diajukan satu bulan sebelum awal semester yang akan berjalan.

8. Sanksi cuti akademik

a. Bilamana batas waktu cuti akademik telah habis dan mahasiswa yang bersangkutan tidak mengajukan permohonan aktif kembali, maka semester atau tahun akademik berikutnya diperhitungkan dalam masa studi dan dikenakan kewajiban membayar SPP penuh atau UKT.

(33)

diri dan hilang haknya sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

3.5. Kelulusan dan Yudisium

1. Mahasiswa dinyatakan lulus program sarjana kedokteran hewan apabila telah menyelesaikan semua mata kuliah sesuai kurikulum Program Sarjana Kedokteran Hewan Universitas Udayana yang diikutinya dan seterusnya disebut lulusan.

2. Lulusan berhak mengikuti yudisium dan memperoleh ijazah serta berhak menggunakan gelar akademik Sarjana Kedokteran Hewan atau SKH setelah:  Melengkapi semua persyaratan administratif.

 Menyerahkan Skripsi yang sudah ditandatangani oleh tim penguji, pembimbing, dan Dekan sejumlah 8 eksemplar ke Bagian Akademik FKH UNUD.

 Melampirkan surat bebas perpustakaan dan bebas seluruh lab.

 Menyerahkan satu keping CD yang berisi kopian skripsi dalam format PDF.  Menyerahkan naskah berserta CD hasil penelitian yang dibuat dalam bentuk format jurnal ilmiah

3. Gelar akademik yang diberikan kepada lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dicantumkan dalam ijazah.

(34)

BAB IV KURIKULUM

Berdasarkan pada Kepmendiknas RI No 232/U/2000 dan Kemendiknas RI No 045/U/2002 format kurikulum terdiri atas 5 kelompok mata kuliah yaitu: kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPM), kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB) dan kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).

Ketentuan Kepmendiknas RI No 045/U/2002 menyebutkan, bahwa kelima kelompok mata kuliah tersebut dibagi menjadi Kurikulum Inti (yang terdiri atas mata kuliah bersifat kompetensi utama) dan kurikulum Institusional (yang terdiri atas mata kuliah bersifat kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya). Muatan kurikulum inti ditentukan berkisar antara 40% sampai dengan 80% dari jumlah SKS minimum kurikulum program sarjana. Sedangkan muatan Kurikulum Institusional terdiri atas mata kuliah bersifat kompetensi pendukung berkisar antara 20% sampai dengan 40% dan mata kuliah bersifat kompetensi lainnya berkisar antara 0% sampai dengan 30%.

4.1. Pengelompokan Mata Kuliah menurut Kepmendiknas RI No 232/U/2000 dan 045/U/2002

ELEMEN KOMPETENSI KURIKULUM

INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL KELOMPOK MATA KULIAH KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENDUKUNG KOMPETENSI LAINNYA 1. MPK : KMK PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN 40 - 80% (65,79%) 20 - 40% (34,21%) 0 - 30% (0%) 2. MKK : KMK KEILMUAN DAN KETERAMPILAN 3. MKB: KMK KEAHLIAN BERKARYA 4. MPB : KMK PRILAKU BERKARYA 5. MBB : KMK BERKEHIDUPAN BERSAMA

(35)

4.2. Persentase SKS pada Kelompok Mata Kuliah dalam Kurikulum Inti dan Institusional KOMPETENSI MATA KULIAH DALAM KELOMPOK KURIKULUM JUMLAH SKS % KUR INTI KUR INSTITUSIONAL TOTAL

KELOMPOK MATA KULIAH Komp

utama

Komp pendukung dan komp lainnya 1. MPK : KMK PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN 9 9 5,88 2. MKK : KMK KEILMUAN DAN KETRAMPILAN 57 12 69 45,09 3. MKB: KMK KEAHLIAN BERKARYA 25 19 44 28,76 4. MPB : KMK PRILAKU BERKARYA 6 16 22 14,38 5. MBB : KMK BERKEHIDUPAN BERSAMA 4 5 9 5,88 Total sks 101 52 153 100

Jumlah sks minimum yang harus dicapai oleh seorang sarjana kedokteran hewan adalah 153 sks yag terdiri atas 145 sks wajib dan 8 sks pilihan bebas. Sedangkan jumlah sks maksimum yang harus dicapai oleh seorang sarjana kedokteran hewan adalah 165 sks yang terdiri atas 145 sks wajib dan 20 sks pilihan bebas (Tabel 4.3).

4.3. Jumlah SKS Wajib dan Pilihan Bebas Minimun dan Maksimum untuk Sarjana kedokteran hewan

Kompetensi mata kuliah dalam kelompok kurikulum

Jumlah sks

Kur. inti Kur. institusional Total

Jumlah sks wajib dan pilihan Komp utama Komp pendukung

dan komp lainnya

Jumlah sks wajib 101 44 145

Jumlah sks Pilihan Bebas minimun

8 8

Jumlah sks wajib dan pilihan bebas minimum

101 52 153

Proporsi kurikulum inti dan institusional (%)

66,01 33,99 100

Jumlah sks MKB pilihan Bebas maksimal

20 20

Jumlah sks wajib dan pilihan bebas Maksimal

101 64 165

Proporsi kurikulum Inti dan Institusaional (%)

(36)

4.4. Mata Kuliah Pada Kurikulum Inti Dan Institusional Program Sarjana Kedokteran Hewan FKH Unud

Kelompok Mata Kuliah No Kode Mata Kuliah Mata Kuliah Jumlah SKS Kur. Inti Komp Utama Kur. Inst Komp. P & lainnya Total A. MPK Pengembangan Keperibadian 1 KHP 101 Pendidikan Agama 2 - 2 2 KHP 103 Kewarganegaraan dan Pendidikan Pancasila 3 - 3 3 KHP 102 Bahasa Indonesia 2 - 2

4 KHP 2 Ilmu Budaya Dasar 2 - 2

Jumlah sks MPK 9 - 9

B. MKK Keilmuan dan Keterampilan (wajib)

1 KHI 109 Pengantar Kimia Biofisika) - 3 3

2 KHI 104 Biokimia Vet I 2 - 2

3 KHI 105 Biokimia Vet II 2 - 2

4 KHI 340 Biostatistika 3 - 3

5 KHI 106 Anatomi Veteriner I 3 - 3

6 KHI 107 Anatomi Veteriner II 3 - 3

7 KHI 208 Anatomi Topografi 2 - 2

8 KHI 222 Embriologi 2 - 2

9 KHI 113 Histologi Vet I 2 - 2

10 KHI 114 Histologi Vet II 2 1 3

11 KHI 117 Genetika vet. 2 - 2

12 KHI 111 Fisiologi Vet I 2 1 3

13 KHI 112 Fisiologi Vet II 2 1 3

14 KHI 118 Ilmu Peternakan 2 - 2

15 KHI 223 Ilmu Pakan dan Nutrisi Hewan

2 1 3

16 KHI 224 Mikrobiologi Vet. I (Bakteriologi & Mikologi)

3 - 3

17 KHI 225 Mikrobiologi Vet.II (Virologi )

2 1 3

18 KHI 227 Parasitologi Veteriner I 3 - 3 19 KHI 231 Parasitologi Veteriner II 2 1 3

20 KHI 237 Imunologi Veteriner 2 - 2

21 KHI 228 Patologi Veteriner Umum 3 - 3 22 KHI 119 Farmakologi Veteriner I 2 - 2 23 KHI 220 Farmakologi Veteriner II 2 - 2 24 KHI 221 Toksikologi Veteriner I 2 - 2 25 KHI 232 Penyakit Infeksius I 3 - 3 26 KHI 333 Penyakit Infeksius II - 2 2 27 KHI 342 Patologi Klinik Veteriner 2 1 3

Jumlah MKK (wajib) 57 12 69

C. MKK Keilmuan dan Keterampilan (Pilihan)

1 KHE 409 Biologi Molekuler - 2 2

Jumlah sks MKK (pilihan) 2 2 D. MKB Keahlian Berkarya 1 KHK 335 Kesehatan Masyarakat Veteriner I 2 - 2 2 KHK 338 Kesmavet II (Higiene 2 1 3

(37)

5 KHK 336 Fisiologi & Teknologi Reproduksi

3 - 3

6 KHK 234 Diagnosis Klinik Vet 3 - 3

7 KHK 345 Bedah Veteriner Umum 3 - 3

8 KHK 453 Bedah Vet Khusus - 3 3

9 KHK 339 Penyakit Dalam Vet. I 2 1 3 10 KHK 344 Penyakit Dalam Vet. II 2 1 3 11 KHK 452 Ilmu Kebidanan Dan

Kemajiran

3 - 3

12 KHK 329 Patologi Vet. Sistemik 3 1 4

13 KHK 330 Nekropsi Veteriner - 1 1

14 KHK 450 Reseptir dan Farmasi - 2 2 15 KHK 341 Manajemen & Penyakit

Sapi Bali

- 2 2

16 KHK 247 Manajemen & Penyakit Babi - 2 2 17 KHK 446 Rontgenelogi - 2 2 Jumlah sks MKB 25 19 44 E. MKB Keahlian Berkarya (Pilihan)

1 KHE 401 Manajemen & Penyakit Hewan Lab.

- 2 2

2 KHE 407 Ilmu Gizi Klinis Vet - 2 2

3 KHE 408 Teknologi Reproduksi Lanjutan

- 2 2

4 KHE 402 Manajemem & Penyakit Satwa Primata

- 2 2

5 KHE 403 Manajemen & Penyakit Hewan Kesayangan

- 2 2

6 KHE 404 Managemen dan Penyakit Unggas

- 2 2

7 KHE 405 Ilmu Kesehatan Lingkungan

- 2 2

8 KHE 406 Pengenalan Satwa Aquatik - 2 2 9 KHE 410 Pengelolaan Satwa Liar - 2 2 Jumlah sks MKB (pilihan) - 18 18 F. MPB

Prilaku Berkarya

1 KHS 116 Pengantar Ilmu Ekonomi Veteriner

- 1 1

2 KHS 226 Kewirausahaan - 2 2

3 KHP 248 Bahasa Inggris 2 - 2

4 KHS 349 Metodologi Ilmiah dan Rancob - 3 3 5 KHS 457 Seminar - 1 1 6 KHS 458 Skripsi 4 1 5 Jumlah sks MPB 6 8 14 G. MBB Berkehidupan Bersama

1 KHM 115 Dasar-Dasar Komunikasi & Pengembangan Masyarakat Veteriner - 2 2 2 KHM 454 Legislasi Veteriner 2 - 2 3 KHM 455 Etika Veteriner 1 - 1 4 KHM 110 Penghayatan Profesi Veteriner 1 - 1 5 KHM 456 KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat) - 3 3 Jumlah sks MBB 4 5 9

(38)

4.5. Sebaran Mata Kuliah Per Semester

SEMESTER I

NO MATA KULIAH KODE K/PR/SK

S Klp MK Kur Inti /Institusi onal Prasyar at Kompete nsi 1 Kewarganegar aan dan Pancasila

KHP 103 3/0/3 MPK Kur Inti NA A1-6

2 Biokimia Vet. I KHI 104 1/3/2 MKK Kur Inti NA B1, C4

3 Anatomi Vet. I KHI 106 2/3/3 MKK Kur Inti NA B1, C4

4 Pengantar Kimiabiofisika KHI 109 3/0/3 MKK Kur Intsitusio nal NA B1, C4 5 Penghayatan Profesi Veteriner

KHM 110 1/0/1 MKB Kur Inti NA A2-4,

B2-3, C10, D1-7

6 Fisiologi Vet. I KHI 111 2/3/3 MKK Kur Inti NA B1, C4

7 Bahasa

Indonesia

KHP 102 2/0/2 MPK Kur Inti NA A2-3, C1

8 Histologi Vet. I KHI 113 1/3/2 MKK Kur Inti NA B1, C4

JUMLAH 20

SEMESTER II NO MATA KULIAH KODE K/PR/SK

S Klp MK Kur Inti/ Institusion al Prasyar at Kompet ensi 1 Agama Hindu Agama Buda Agama Islam Agama Kristen Agama Katholik KHP 101A KHP 101B KHP 101C KHP 101D KHP 101F

2/0/2 MPK Kur Inti NA A1-6

2 Dasar-dasar Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Veteriner KHM 115 2/0/2 MKB Kur Institusion al NA C1, D1-7 3 Pengantar Ilmu Ekonomi Veteriner KHS 116 1/0/1 MPB Kur Institusion al NA B11, C6, 4 Biokimia Veteriner II

KHI 105 1/3/2 MKK Kur Inti KHI 104,10 9

B1, C4

5 Fisiologi Veteriner II

KHI 112 2/3/3 MKK Kur Inti KHI 111

B1, C4 6 Anatomi KHI 107 2/3/3 MKK Kur Inti KHI B1, C4

Gambar

Tabel 2.2. Elemen Kualifikasi dan Kompetensi  No  Elemen  kualifikasi  Kompetensi  A  Landasan  Keperibadian
Tabel 2.3. Jumlah SKS Menurut IPS
Tabel 4.6. Peta Kurikulum
Gambar 1. Struktur Organisasi Fakultas Kedokteran Hewan  DEKAN  SENAT  FAKULTAS  PD I  PD II  PD III  RSH  UPPF  BK FKH  DW  FKH  BAGIAN   TATA USAHA  SUB
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

dinyatakan bahwa pemahaman konsep dan pemecahan masalah masalah pada materi KK3 dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik dari

Pengungkapan item IC pada universitas di Indonesia paling tinggi diungkapkan oleh dua universitas dengan kondisi terdapat kesamaan hasil dari jumlah penilaian,

Dari hadis diatas rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya , agar menuntut ilmu, terutama sekali adalah ilmu agama kepada orang yang menguasai ilmu tersebut,

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

[r]

Menurut fuqaha dari kalangan mazhab hanafi, zina adalah hubungan seksual yang dilakukan seorang laki-laki secara sadar terhadap perempuan yang disertai nafsu