• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Nasional Keperawatan Complementary Therapy: From Research to Practice. Palembang, 27 November 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Nasional Keperawatan Complementary Therapy: From Research to Practice. Palembang, 27 November 2015"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Artikel Penelitian

Seminar Nasional Keperawatan

Complementary Therapy: From Research to Practice

Palembang, 27 November 2015

Ekstrak Buah Kurmaterhadap Histologi Epididimis Tikus Jantan yang diinduksi Bisphenol A

1-7 Sri Nita, Rara Inggarsih

Pengaruh Akupresur Terhadap Tekanan Darah Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Teratap Palembang

8-15 Yudi Abdul Majid, Puji Setya Rini

Efektivitas Terapi Okupasi Terhadap Kemandirian Dalam Perawatan Diri Pasien Skizofrenia Di Ruang Rehabilitasi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang

16-22 Suzanna, Khalida Zia

Hubungan Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional(Mpkp) Dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inaprsu Budi Agung Palu

23- 31 Andi Fatmawati, , Fajrillah Kolomboy

Pengaruh Intervensi Paket “Haid Sehat” Terhadap Intensitas Dismenore di SMA Patra Mandiri 1 Palembang

32-40 Dina Anggreni, Jum Natosba, Trilia

Identifikasi Polimorfisme Gen p53 Kodon 72 pada Penderita Kanker Kolorektal di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang

41-47 Lusia Hayati , Asifa Ramadhani Sembiring , Ziske Maritska , Mgs.H.M.Irsan Saleh

Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Perubahan Tekanan Darah Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Palembang Tahun 2015

48-55 Aristoteles , Maya Fadlilah , Trillia

Efektivitas Hypnoterapi Teknik The Swish Terhadap Perilaku Merokok Siswa SMU Muhammadiyah 3 Palembang 2015

56-61 Septi Ardianty

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Lansia Tentang Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Berdasarkan Teori Abraham Maslow di Panti Tresna Werdha Teratai Palembang

62-66

Puji Setya Rini, Yudi Abdul Madjid

Pengaruh Terapi Zikir Terhadap Tingkat Kecemasan Klien Pasca Stroke di Palembang Tahun 2015

67-72 Suratun

(4)

Artikel Penelitian

Seminar Nasional Keperawatan

Complementary Therapy: From Research to Practice

Palembang, 27 November 2015

Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Pada DM Tipe II 73-78 Karolin Adhisty, Sigit Purwanto, Ira Kusumawati

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien Hemodialisa dalam Menjalani Diet di RSUD Undata Palu

79-86

Fitria Masulili, Serly

Hubungan Senam Hamil dengan Lama Proses Persalinan Kala II dan Kejadian Ruptur Perineum Pada Primipara di RSIA Widiyanti Palembang Tahun 2015

87-91

Rosmiarti , Mardalena

Efek Antiinflamasi Fraksi Daun Binahong (Anredera Cordifolia) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Sprague Dawley

92-99

Evi Royani

Faktor Resiko Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di Ruang General Intensive Care Unit (GICU) Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Moh. Hoesin Palembang

100-106

Rahmiati, Eny Purwanti,Yuliana Kumala Dewi

Kepuasan Pasien Terhadap Penggunaan Waslap dan Washcloth Disposible Saat Diseka

107-111

Herpi Pasaribu, Gilny Aileen Joan, Florida Hondo

Pengaruh Konseling Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester I di Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

112-118

Murbiah,Rohmi

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

119-127

Fuji Rahmawati, Elsa Pudji Setiawati, Tetti Solehati

Pengaruh Akupresur Terhadap Klien Artritis Rheumatoid di Panti Tresna Werdha Wargatama Indralaya Tahun 2015

128-134

Jaji

Uji Beda Penurunan Tekanan Darah Setelah dilakukan Terapi SSBM dan Guided Imagery

135-140

(5)

Artikel Penelitian

Seminar Nasional Keperawatan

Complementary Therapy: From Research to Practice

Palembang, 27 November 2015

Identifikasi Karakteristik dan Prevalensi Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pada Ibu Hamil

141-147

Sigit Purwanto, Bina Melvia Girsang

Dukungan Sosial: Informasi Melalui Media Modul Terhadap Pengenalan Dating Violence Pada Remaja di Universitas Sriwijaya Inderalaya

148-155

Bina Melvia Girsang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Terapi Komplementer dalam Kehamilan di Bidan Praktik Mandiri Kota Bengkulu

156-167

Asmawati, Husni, Septiyanti

Pengaruh Finger Painting dan Hypnoparenting Terhadap Frekuensi Tempertantrum Anak Toddler di PAUD Harapan Indah Inderalaya

168-175

Antarini Idriansari, Sri Maryatun

Efektifitas Senam Kaki Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah, Pencegahan Ulkus Diabetikum

176-180

Nurna Ningsih, Herliawati

Gambaran Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

181-185

Anita Rahmiwati

Karakteristik Dan Masalah Kesehatan Pada Lansia 186-191

Dian Wahyuni, Antarini Idriansari, Putri Widita Muharyani

Pengaruh Pelatihan Sitz Bath Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Nifas Post Episiotomi

192-197

Tintasia, Jum Natosba, Bina Melvia Girsang

Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Ketrampilan Oral Motor Bayi 198-203

Putri Widita Muharyani, Antarini Idriansari, Sigit Purwanto

Pengaruh Teknik Afirmasi Positif Dan Terapi Aktivitas Kelompok (Tak) Terhadap Kemampuan Sosialisasi Lansia Di Panti Werdha Warga Tama Inderalaya

204-210

(6)

Artikel Penelitian

Seminar Nasional Keperawatan

Complementary Therapy: From Research to Practice

Palembang, 27 November 2015

Karakteristik Responden Dengan St Elevasi Miokard Infark 211-215

Hikayati, Indri Seta Septadina, Antarini Idriansari

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya

216-222 Ade Erine Suryani, Eka Yulia Fitri Y, Hikayati

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Wanita Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Metode Iva

223-232 Esa Zahirah,Eka Yulia Fitri Y, Dhona Andhini

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Escherichia Coli

233-243 Sasono Mardiono

Pengaruh Kunyahan Rumput Laut Terhadap Ph Hcl Sebagai Peluang Buffer Asam Basa

244-252 Sulistianingsih, Arie Kusumaningrum, Hikayati

(7)

Susunan Acara

Seminar Nasional Keperawatan

Complementary Therapi: From Research to Practice

Palembang, 27 November 2015

Waktu Acara

07.30 08.00 Registrasi

08.00 08.15 Pembukaan oleh master of Ceremony

08.15 08.30 Tari pembukaan “tari tanggai”

08.30 08.40 Menyanyikan lagu Indonesia raya

08.40 08.50 Laporan Ketua panitia

08.50 09.00 Sambutan kaprodi

09.00 09.10 Sambutan dekan/rektor dan pembukaan acara secara resmi

09.10 09.25 Coffee break

Seminar Nasional

09.25 09.30 Pembukaan Moderator: Dosen PSIK FK UNSRI

09.30 10.10 Pembicara 1: Edy Wuryanto, S.Kp., M.Kep

Tema: Pengembangan Kebijakan Praktik Komplementer

10.10 10.50 Pembicara 2: Hartiah Haroen, S.Kp., M.Kes., M.Ng, AIFO

Tema: Integrative and Holistic Nursing

10.50 11.30 Pembicara 3 : dr.Yuliarni,M.Kes

Tema : Konsep dan Prosedur Terapi Komplementer : Bekam 11.30

11.55 11.55 12.00

Tanya Jawab

Penutupan seminar dan Penyerahan Plakat kepada Pembicara

12.00 13.00 ISHOMA

13.00 15.00 Oral Presentation

15.00 15.30 ISHOMA + Coffee Break

15.30 16.00 Penutupan Poster & Oral Presentasi dan Pengumuman Poster & Oral

(8)

PENGARUH INTERVENSI PAKET “HAID SEHAT” TERHADAP INTENSITAS DISMENORE DI SMA PATRA MANDIRI 1 PALEMBANG

1

Dina Anggreni, 2Jum Natosba, 3*Trilia

1,3

Departemen Keperawatan Maternitas - STIKes Muhammadiyah Palembang 2

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya *

E-mail: triliawm@yahoo.com

Abstrak

Dismenore adalah nyeri yang dialami selama hari pertama atau hari kedua menstruasi yang umum terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paket haid sehat terhadap intensitas nyeri haid remaja putri di SMA Patra Mandiri 1 Palembang. Penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen, rancangan yang digunakan preposttes with control group design. Pengambilan sampel dengan caranon probability sampling menggunakan metode sampling sederhana, dengan jumlah sampel 34 responden yang terdiri 17 responden kelompok intervensi dan 17 responden kelompok kontrol, instrument penelitian senam dismenore dan massage punggung selanjutnyadilakukan observasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada perbedaan antara nyeri dismenore sebelum dan sesudah dilakukan paket haid sehat pada kelompok intervensi (p value 0,000).

Kata Kunci: dismenore, paket haid sehat, reproduksi

PENDAHULUAN

Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja, karena remaja mempunyai kesehatan reproduksi yang prima, sehingga kualitas hidup remaja dapat meningkat ke arah yang lebih baik lagi (Arifin, 2008).

Masa remaja yaitu periode peralihan antara anak-anak menuju masa dewasa yang penuh gejolak. Gejolak yang ditimbulkan oleh fungsi sosial remaja dalam mempersiapkan diri menuju kedewasaan untuk mencari identitas diri dan memantapkan posisi dalam masyarakat. Masa remaja seringkali disebut sebagai masa yang kritis, sehingga jika pada masa ini remaja tidak mendapatkan bimbingan dan informasi yang tepat tentang sistem, proses, dan fungsi reproduksi maka seringkali terjadi masalah yang bisa mempengaruhi masa depan remaja (Adrews, 2010).

Emosi remaja yang sangat labil ini diakibatkan oleh peningkatan hormon-hormon seksual yang begitu pesat (Guyton, 2006). Menurut Wong, et al (2009) remaja selama menjalani masa pubertas juga mengalami perubahan emosi yang ciri khasnya adalah emosi yang labil sebagai puncak perkembangan emosi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, dan murung).

Menstruasi yang harus dialami para remaja wanita dapat menimbulkan masalah, salah satunya dismenore (Hendrik, 2006). Dismenore merupakan masalah ginekologis yang paling umum dialami wanita baik wanita dewasa maupun wanita pada usia remaja. Pada penelitian ini, peneliti memilih wanita pada usia remaja, hal ini didukung oleh data dari hasil studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun) di Amerika serikat, Klien dan Litt melaporkan prevalensi disminore 59,7 %, dengan nyeri haid berat sebanyak 12%, nyeri sedang 37%, dan nyeri ringan 49% (Anugroho, 2008).

(9)

Seminar Nasional Keperawatan “Complementary Therapy: From Research to Practice”

33

Upaya untuk mengatasi nyeri ada 2 macam terapi yaitu dengan cara farmakologis dan non farmakologis. Cara farmakologis yaitu dengan pemberian obat anti inflamasi nonsteroid yang menghambat pembentukkan prostaglandin selama tiga hari dalam siklus menstruasi. Sedangkan non farmakologis yaitu menggunakan fisiologis tubuh dengan berbagai macam jenis terapi, seperti akupuntur, minum air putih, kompres hangat pada bagian yang kram, distraksi, massage dan senam dismenore. Pada penelitian ini upaya yang dilakukan untuk mengatasi nyeri dengan terapi non farmakologis seperti senam dismenore dan stimulasi

kutaneus slow store back massage (Woo & McEncaney, 2010.,Bobak, 2005)

Senam merupakan salah satu teknik relaksasi. Senam atau latihan fisik dapat menghasilkan endorphin. Endorphin adalah neuropeptide yang dihasilkan pada saat relaks/ tenang. Endorphin dihasilkan di otak dan susuna syaraf tulang belakang. Hormon ini berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak yang melahirkan rasa nyaman dan meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi (Prawiroharjo, 2010).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puji (2007), tentang efektivitas senam dismenore dalam mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri di SMU N 5 Semarang menunjukkan perubahan skala nyeri setelah melakukan senam dismenore, dimana sebelum dilakukan senam dismenore 53% responden yang mengalami skala nyeri sedang, untuk skala nyeri ringan 7%, dan skala nyeri berat sebanyak 40%. Setelah dilakukan senam dismenore menjadi 73,33% dengan skala nyeri ringan dan 26,67% dengan skala nyeri sedang.

Tindakan non farmakologis lainnya untuk mengurangi nyeri adalah dengan masase. Masase dan sentuhan merupakan teknik integrasi sensori yang mempengaruhi sistem saraf otonom (Potter & Anne Griffin, 2005). Apabila individu mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus untuk rileks, kemudian akan muncul respon relaksasi. Relaksasi sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dan membebaskan diri dari ketegangan dan stress akibat penyakit yang dialami. Salah satu teknik memberikan masase adalah tindakan masase punggung dengan usapan yang perlahan (stimulasi kutaneus slow store back massage). Stimulasi kulit menyebabkan pelepasan endorphin, sehingga membloktransmisi stimulus nyeri.

Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa terapi senam dan stimulasi kutaneus slow

store back massage dapat mengurangi dismenore. Penelitian ini mencoba mengkombinasikkan senam dismenore dan stimulasi kutaneus slow store back message menjadi “paket haid sehat”. Tujuan penelitian melalui pemanfaatan paket haid sehat ini diperoleh penurunan intensitas nyeri pada remaja di SMA Patra Mandiri 1 Palembang.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen, dan rancangan yang digunakan preposttes with control group design. Populasi adalah siswi SMA Patra Mandiri I Palembang dengan jumlah sampel 17 responden kelompok intervensi dan 17 responden kelompok kontrol. Variabel yang diteliti adalah senam dismenore, stimulasi

kutaneus slow store back massage, skala nyeri haid sebelum dan sesudah intervensi,

sedangkan variabel konfonding berupa kecemasan dan keletihan.

Kelompok intervensi diberi perlakuan senam dismenore yaitu senam abdominal strectching merupakan suatu latihan peregangan otot terutama pada perut yang dilakukan gerakan selama 3 hari sebelum menstruasi lama waktunya 10 menit dan pada hari pertama menstruasi dilakukan stimulasi kutaneus slow store back massage / massage yang dilakukan secara

(10)

Seminar Nasional Keperawatan “Complementary Therapy: From Research to Practice”

34

perlahan pada daerah punggung mulai bagian torakal 10 sampai 12 dan lumbal 1 dengan 60 pijatan dalam 1 menit, lama perlakuan 3-10 menit. Pengukuran skala nyeri dilakukan sebelum dan setelah melakukan tindakan. Penelitian ini dilakukan di SMA Patra Mandiri Iselama 3 bulan ( 28 Mei – 28 Juli 2015). Analisis yang digunakan uji statistik uji “t” test

berpasangan, sedangkan untuk faktor konfonding menggunakan uji chi-square.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Nyeri Sebelum Intervensi di SMA Patra Mandiri 1 Palembang

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Nyeri Setelah Intervensi di SMA Patra Mandiri 1 Palembang

Variabel Mean SD Post test - Intervensi - Control 4.41 5.88 1.734 1.495 Tabel 3

Distribusi Frekuensi Kecemasan Kelompok Intervensi di SMA Patra Mandiri 1 Palembang

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Keletihan Kelompok Intervensi di SMA Patra Mandiri 1 Palembang Keletihan Frekuensi N % Letih ringan 12 70.6 Letih sedang 4 23.5 Letih berat 1 5.9 Jumlah 17 100 Tabel 5 Variabel Mean SD Pre test - Intervensi - Control 6.82 6.47 1.590 1.328 Kecemasan Frekuensi N % Cemas ringan 10 58.8 Cemas sedang 5 29.4 Cemas berat 2 11.8 Jumlah 17 100

(11)

Seminar Nasional Keperawatan “Complementary Therapy: From Research to Practice”

35

Distribusi Rata-Rata Pengukuran Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Kelompok Intrvensi dan Kontrol di SMA Patra Mandiri 1 Palembang

Tabel 6

Faktor Konfonding (Kecemasan dan Keletihan) Terhadap Intensitas Nyeri Haid Pada Kelompok Intervensi di SMA Patra Mandiri 1 Palembang

PEMBAHASAN

a. Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Sebelum Dilakukan Paket Haid Sehat di SMA Patra Mandiri 1 Palembang

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata nyeri sebelum pemanfaatan paket haid sehat terhadap intensitas nyeri pada remaja putri pada kelompok intervensi adalah 6.82 dengan Confidence interval 6.01-7.64. Dengan nilai skala nyeri tertinggi 9. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Arifin (2008) perempuan di Indonesia yang mengalami dismenore lebih banyak mengatasinya dengan mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri yang beredar di pasaran. Hasil Penelitian ini sesuai dengan teori Anugroho (2008) Dismenore pada perempuan itu normal, namun dapat berlebihan apabila di pengaruhi oleh faktor dan psikis seperti stress serta pengaruh dari hormon prostaglandin dan progesteron. Selama dismenore, terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arterior uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri saat datang bulan.

Hasil penelitian sesuai dengan teori Potter dan Anne Griffin (2005) yang menyatakan tindakan non farmakologis lainya untuk mengurangi nyeri adalah dengan massase. Slow

store massage adalah tindakan massase punggung dengan usapan perlahan selama 3-10

menit. Massase punggung ini dapat menyebabkan timbulnya mekanisme penutupan

Variabel Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Lower Upper

pre intervensi - post

intervensi .882 .600 .146 .574 1.191 6.061 16 .000

pre kontrol - post kontrol .118 .332 .081 -.053 .288 1.461 16 .163

Variabel Intensitas Nyeri

Nyeri Ringan Nyeri Berat

N % N % P value OR 95% Cl Kecemasan Cemas ringan Cemas berat 13 2 86.7 100 2 0 13.3 0 0.772 0.867(0.711-1.057) Keletihan Letih Ringan Letih Berat 14 1 87.5 100 2 0 12.5. 0 0.882 0.875(0.727-1.053)

(12)

Seminar Nasional Keperawatan “Complementary Therapy: From Research to Practice”

36

terhadap impuls nyeri saat melakukan gosokan punggung pasien dengan lembut. Massage yang dihasilkan akan menstimulasi mekanoreseptor. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut C, maka akan membuka sistem pertahanan disepanjang urat saraf.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Puji (2009) di Semarang, dimana 50% responden memiliki tingkatan skala nyeri sedang sebelum dilakukan senam

dismenore dan setelah dilakukan senam menjadi 75% dengan tingkatan skala nyeri

ringan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang baik tentang perempuan

dismenore khususnya senam dismenore sehingga tidak pernah melakukan senam dismenore untuk penanggulangan nyeri dismenore.

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Patra Mandiri 1 Palembang, peneliti berasumsi bahwa Dismenore dipengaruhi oleh faktor dan psikis seperti stress serta pengaruh dari hormon prostaglandin dan progesteron. Dari hormon prostaglandin menyebabkan vasospasme dari arterior uterin yang menyebabkan terjadinya kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri saat datang bulan. Pada saat menstruasi kebanyakan remaja yang mengalami nyeri dismenore mengatasinya dengan mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri yang beredaran dipasaran karena para remaja kurang mengetahui tentang informasi kesehatan reproduksi khusunya tentang menstruasi dan belum mengetahui cara mengatasinya nyeri dismenore.

b. Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Sesudah dilakukan Paket Haid Sehat di SMA Patra Mandiri 1 Palembang

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata nyeri sesudah pemanfaatan paket haid sehat terhadap intensitas nyeri pada remaja putri adalah 3.06 dengan Confidence interval 2.47-3.65 dengan nilai skala nyeri tertinggi 5.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Harry (2007) yang mengatakan bahwa olahraga atau latihan fisik lainnya dapat menghassilkan hormon endorphin. Endorphin adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh pada saat relaks/tenang. Endorphin dihasilkan di otak dan disusunan syaraf tulang belakang. Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak yang melahirkan rasa nyaman dan meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi. Pengeluaran prostaglandin dipengaruhi oleh hormon progesteron selama fase lutcal dari siklus menstruasi dan mencapai puncaknya saat menstruasi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Puji (2007) yang menyatakan pemberian stimulasi kutaneus merupakan upaya untuk melepasakn endorphin. Tehniknya dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu mengusap kulit secara perlahan dan berirama dengan gerakan sirkular dengan kecepatan 60x usapan per menit selama 3-10 menit.

Penelitian ini sejalan dengan Isnaeni (2010), di Surakarta telah meneliti “Hubungan antara stress dengan pola menstruasi” pada mahasiswa d IV Kebidannan jalur regular di Universitas Sebelas Maret Sukarta. Didapatkan nilai kolerasi spearman =0,282 dan nilai p = 0,016. Hal ini berarti bahwa ada hubungna secara positif antara stress dengan pola menstruasi pada mahasiswa D IV Kebidanan Jalur Reguler Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan Kkekuatan Korelasi lemah.

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Patra Mandiri 1 Plaju Palembang dikatakan bahwa responden yang mengalami dismenore sebagian besar memiliki perubahan setalah

(13)

Seminar Nasional Keperawatan “Complementary Therapy: From Research to Practice”

37

dilakukan pemanfaatan paket haid sehat. Terjadinya penurunan intensitas nyeri tersebut dikarenakan senam dismenore dan massage daerah punggung sehingga terjadi peregangan otot yang akan melancarkan sirkulasi darah. Kontraksi otot yang kuat dan lama pada dinding uterus akan menyebabkan kram otot dapat di atasi dengan senam dan massage. Sedangakan responden yang tidak mengalami penurunan nyeri dikarenakan responden tersebut tidak melakukan senam dan massage secara optimal sehingga kram otot yang menyebabkan nyeri tidak dapat diatasi.

c. Frekuensi Kecemasan Pada Remaja Putri Sesudah dilakukan Paket Haid Sehat Pada Remaja Putri di SMA Patra Mandiri 1 Plaju Palembang 2015

Berdasarkan Tabel 3 didapatkan hasil sesudah Paket Haid Sehat pada kelompok intervensi 23.53 dengan nilai tertinggi 50, disimpulkan bahwa 95% Cl diyakini rata-rata kecemasan sesudah dilakukan intervensi adalah 17-80-29-26. Hasil penelitian yang didukung oleh penelitian Hasanah (2010) yang menyatakan bahwa tingkat kecemasan berpengaruh secara signifikasi terhadap intensitas nyeri setelah dilakukan akupresur pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p value= 0,032). Hasil penelitian ini menunjukkan lebih rendahnya rata-rata intensitas nyeri pada responden dengan cemas ringan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Brunner dan Suddarth (2007) bahwa ansietas atau kecemasan dapat meningkatkan persepsi nyeri, menurunkan toleransi terhadap nyeri dan mempengaruhi sikap dalam meresponden nyeri termasuk nyeri haid.

Berdasarkan hasil penelitian, status emosional dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Sensasi nyeri dapat diblok oleh konsentrasi yang kuat atau dapat meningkat oleh rasa cemas. Remaja yang mengalami cemas ringan cenderung mempunyai status emosional yang stabil dan memiliki koping yang lebih efektif menurunkan intensitas nyeri haid. Semakin tinggi kecemasan seseorang, biasanya semakin banyak merasakan gangguan somatis.

d. Frekuensi Keletihan Sesudah Intervensi Pada Remaja Putri Di Sma Patra Mandiri 1 Palembang

Berdasarkan Tabel 4 didapatkan hasil sesudah Paket Haid Sehat pada kelompok intervensi terdapat pengaruh yang signifikasi antara keletihan sesudah sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh yang signifikasi antara keletihan sebelum dan sesudah dilakukan kontrol.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Potter dan Perry (2006) menyatakan bahwa rasa lelah / letih dapat menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. Pendapat ini juga didukung oleh Weissman (2005) yang menyebutkan salah satu penyebab keletihan biasanya terjadi pada kondisi / penyakit yang menyebabkan salah satu penyakit yang menyebabkan nyeri. Keletihan mempengaruhi fungsi fisik dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Perubahan hubungan dengan orang lain, isolasi sosial, dan kualitas hidup. Akan tetapi kedua pendapat diatas tidak didukung oleh Brunner dan Suddarth (2007) yang menyatakan bahwa keletihan tidak termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi respons nyeri.

Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti berpendapat bahwa keletihan merupakan pengalaman yang bersifat subjektif, dimana keletihan yang dirasakan berbeda-beda diantara remaja. Keletihan yang terjadi pada seseorang dalam situasi atau kondisi yang

(14)

Seminar Nasional Keperawatan “Complementary Therapy: From Research to Practice”

38

berbeda akan mengalami gejala yang bervariasi pula dan merupakan fenomena subjektif yang berbeda yang terjadi dalam kehidupan remaja. Apabila seseorang remaja mengalami keletihan atau cenderung malas beraktivitas dan akan menyebabkan semakin terfokus pada nyeri yang dirasakan, sehingga dapat meningkatkan instensitas nyeri. Perasaan letih dapat meningkatkan intensitas nyeri tergantung juga pada tingkat keletihan yang dirasakan oleh remaja.

e. Perbedaan Nyeri Sebelum dan Sesudah Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol.

Berdasarkan Tabel 5 didapatkan hasil perbedaan sebelum dan sesudah Paket Haid Sehat pada kelompok intervensi dan kontrol terdapat pengaruh yang signifikasi antara nyeri sesudah dan sebelum intervensi sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh yang signifikasi antara nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kontrol.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori (Woo & McEneaney, 2010) menyatakan bahwa

exercise merupakan salah satu manajemen non farmakologis yang lebih aman digunakan

karena menggunakan proses fisiologis. Hasil penelitian ini didukung pendapat Puji (2007) yang menyatakan bahwa exercise efektif dalam menurunkan nyeri haid.

Hasil penelitian ini didukung oleh Harry (2007) dengan melakukan exercise tubuh akan menghasilkan endorphin. Endorphin dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang belakang. Hormon ini berfungsi sebagai obat penenang alami, sehingga menimbulkan rasa nyaman. Kadar endorphin dalam tubuh yang meningkat dapat mengurangi nyeri pada saat kontraksi. Latiahan fisik terbukti dapat meningkatkan kadar endorphin empat sampai lima kali di dalam darah, sehingga semakin banyak melakukan exercise, maka

endorphin akan keluar dan ditangkap oleh reseptor di dalam hipothalamus terbukti

berhubungan erat dengan penurunan rasa nyeri, peningkatan daya ingat, memperbaiki nafsu makan, tekanan darah dan pernafasan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Thermacare (2010) yang menyatakan bahwa salah satu cara senam/ latihan fisik untuk menurunkan intensitas nyeri haid yaitu dengan

senam abdominal strectching merupakan suatu latihan peregangan otot terutama pada

perut yang dilakukan gerakan selama 3 hari sebelum menstruasi dengan lama waktu nya 10 menit. Latihan-latihan ini dirancang dapat menurunkan nyeri haid (dismenore) pada wanita. Ada enam gabungan dalam melakukan senam yang terdiri dari cat stretching,

lower trunk rotation, hip stretch, abdominal strengthening : curl up, lower abdominal strengthening, dan the bridge position.

Berdasarkan teori yang dikemukan Perry (2005). Alur saraf desenden melepaskan opiat endogen yaitu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh. Neuromedulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat substansi. Pemberian stimulasi kutaneus merupakan upaya untuk melepaskan endorfin. Diperjelas oleh Puji, (2007) Tehnik untuk stimulasi kutaneusslow store back massage dilakukan dengan beberapa pendekatan, salah satu metode yang dilakukan ialah mengusap kulit secara perlahan dan berirama dengan gerakan sirkular dengan kecepatan 60x usapan per menit selama 3-10 menit. Gerakan dimulai pada bagian tengah punggung bawah kemudian kearah atas area belahan bahu kiri dan kanan

Berdasarkan penelitian terkait yang dilakukan oleh Istiqomah (2010) tentang Efektivitas Senam Disminore Dalam Mengurangi Disminore Pada Remaja Putri yang menyatakan

(15)

Seminar Nasional Keperawatan “Complementary Therapy: From Research to Practice”

39

bahwa senam dismenore dapat mengurangi nyeri. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vira (2009) yang menyatakan ada perbedaan tingkat nyeri

dismenore pada remaja putri antara yang rutin melakukan senam dengan yang jarang

melakukan senam di SMA N1 Ambarawa dengan nilai hasil uji Mean-Whitney yang didapatkan sebesar 151,500 serta p-Value sebesar 0,000. Karena hasil p-Value lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Menurut Unsal (2010) menyatakan senam (latihan fisik) memiliki hubungan yang signifikan dengan penurunan tingkat keletihan otot. Remaja dengan dismenore akan mengalami kram otot terutama pada abdomen bawah yang bersifat siklik disebabkan karena kontraksi yang kuat dan lama pada dinding uterus sehingga terjadi kelelahan otot dan physcriaalinactivity maka diperlukan senam untuk menghilangkan kram otot tersebut.

Berdasarkan tabel 5 hasil uji dependensi tidak ada pengaruh kecemasan terhadap intensitas nyeri menunjukkan 43% remaja dengan dismenore yang mengalami cemas ringan ,sedangkan 57% remaja dengan dismenore yang mengalami cemas berat. Hasil uji statistic dengan Chi-Square diperoleh nilai p value 0.319 (p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang bermakan antara kecemasan terhadap intensitas nyeri. Hasil uji dependensi tidak ada pengaruh keletihan terhadap intensitas nyeri menunjukkan 71% remaja dengan dismenore yang mengalami letih ringan , sedangkan 27% remaja dengan dismenore yang mengalami letih berat.

SIMPULAN

Ada perbedaan antara nyeri dismenore pada remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan paket haid sehat pada kelompok intervensi (p value= 0,000).

DAFTAR PUSTAKA

Adrew, G. (2010). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta : EGC Anugroho, (2008). Buku ajar tentangKesehatan Reproduksi. Edisi 1. Jakarta : EGC Arifin, S. (2008). Nyeri Haid. Jakarta : EGC.

.

Bobak. 2005. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Edisi ke4. Jakarta : EGC.

Guyton, A.C. (2006). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 7. Bagian III.Alih Bahasa Efendi & Melfiawati. Jakartan: EGC

Hasanah, O. 2010. Efektifitas terapi akupresur terhadap dismenore pada remaja. Jakarta : Bumi Aksara.

Harry. 2007. Mekanisme endorphin dalam tubuh. Diperoleh 2 Februari 2011 dari http://klikharry.wordpress.com

Hendrik (2006). Problem haid : tinjauan syariat islam dan medis. Cetakan 1.Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

(16)

Seminar Nasional Keperawatan “Complementary Therapy: From Research to Practice”

40

Isnaeni. (2010), Hubungan antara stress dengan pola menstruasi pada mahasiswa D IV

Kebidannan jalur regular di Universitas Sebelas Maret Surakarta, tidak

dipublikasikan.

Istiqomah (2010) ,Efektivitas Senam Disminore Dalam Mengurangi Dismenore Pada Remaja

Putri, tidak dipublikasikan.

Notoadmodjo (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Perry. (2010). Maternal child nursing care. Fourt Edition, Mosby : Elsevier Inc.

Potter & Annegrifin. (2005). Apa yang diketahui remaja tentang seks. Jakarta : Bumi Aksara. Potter dan Perry. (2006). Buku Fundamental Keperawatan Konsep Prose dan Praktisi. Edisi

4. EGC : Jakarta

Puji. (2007). Efektivitas senam dalam mengurangi nyeri dismenore di SMU N5 FKM Unair. Tidak dipublikasikan.

Prawirahardjo, S (2010). Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Keenam. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Thermacare. (2010). Abdominal stretching exercises for menstruasi pain. Diperoleh 30 Januari 2011 dari http://www.chiromax.com/Media/abstretch pdf.

Unsal (2010). Evaluation of dysmenorchea among and its impact on quality of life in a region of western Turkey. JOURNAL Medicine Science. http://proquest.umi.com

Vira. (2009) Tingkat nyeri dismenore pada remaja putri yang rutin melakukan senam di

SMA N1 Ambarawa, tidak dipublikasikan.

Weissman. (2005). Dismenore tinjauan terapi pada desmenore primer.Volume 5, No 1. Jakarta : Bagian Ilmu kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Unika Atma Jaya.

Wong, D.L., Perry, S.E. & Hockenberry, M.J. (2005). Maternal chil nursing care. Mosby : St. Louis.

Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D, dkk (2009). Wong’s essentials of pediartric

Referensi

Dokumen terkait

Dan untuk pelaksanaan pelayanan penyuluhan kepada masyarakat di Kelurahan Pelabuhan masih belum maksimal karenakan beberapa hal antara lain yaitu pertama masyarakat

Sebagai Sponsor Utama Klub Liverpool FC, Standard Chartered dengan bangga meluncurkan ‘Raja Kenny’ untuk merayakan warisan - satu hal yang terus dibuat oleh Kenny, dan sesuatu

Konsep Dasar Proses Bisnis a Pengertian Bisnis b Kepemilikan Bisnis c Manajemen Bisnis d Proses Bisnis Manajemen e Pelaksanaan proses Bisnis Proses Operasi Proses Manajemen Proses

pasal 1 butir 17 Undang-Undang Perkeretapaian masuk ke dalam pengertian pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen, sehingga dengan

Jamur makro yang berpotensi sebagai bahan pangan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang berpotensi sebagai bahan obat (Gb. 3), karena jamur makro

Berdasarkan hasil penelitian maka tindakan menurunkan nyeri haid yang mudah dilakukan responden yang mengalami dismenore yaitu melakukan hidroterapi.hidroterapi ini

Peneliti membuktikan bahwa penurunan tingkat sensasi nyeri pada kelompok intervensi yang lebih besar dari kelompok kontrol tidak dipengaruhi oleh pemberian

Kedua, bentuk lingual pemarkah kohesi dilihat dari pengacu yang digunakan dalam karya fiksi realistik terdiri atas kata, frasa, dan klausa.. Ketiga, arah acuan