• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN PRODUKTIVITAS MAHASISWA DI ERA NEW NORMAL MELALUI KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERDAYAAN PRODUKTIVITAS MAHASISWA DI ERA NEW NORMAL MELALUI KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERDAYAAN PRODUKTIVITAS MAHASISWA

DI ERA NEW NORMAL MELALUI KARYA TULIS ILMIAH

Widdya Rahmalina1, Dian Cita Sari2, Cittra Juniari3, Almujahid4, Meria Ultra Gusteti5,

Melani Putri6, Rudi Effendi7

1,5,6,7STKIP ADZKIA Padang,2UIN;3,4STITQI Al-Ittifaqiyah, Sumatera Selatan Email:diancita1@gmail.com

ABSTRACT

The COVID 19 pandemic had an impact as a wave of renewal in many aspects. Likewise in education. This wave has formed a new system called New Normal which has colored the physical, mental, and social. Partial understanding of scientific writing is still partially known by students. This causes scientific writing not to function completely and completely as a medium for knowledge productivity. Some students understand scientific writing as an academic interest, so they function only as a fulfillment of assignments. Even though scientific papers are actually needed more by students in opening study spaces. This limited understanding encourages students to feel satisfied after only reading scientific papers without paying attention to the content. The writing of scientific papers by students is greatly influenced by their knowledge and perceptions of the knowledge itself. This is what makes scientific writing training very important. The location of this service is STKIP ADZKIA Padang. This community service lists the following problems: the training participants do not understand how to write effective scientific papers. This program stimulates the training participants to the conditions when the author goes through his study room. Furthermore, there is a tendency that participants do not understand how to properly write scientific papers. It is hoped that this training will be able to improve understanding of the basic concepts of scientific writing, so that participants have the basics of knowledge of scientific writing. Keyword : Pandemic, Empowerment, Productive

ABSTRAK

Pandemi COVID 19 telah berdampak sebagai gelombang pembaharuan banyak aspek. Demikian juga dalam pendidikan. Gelombang ini telah membentuk sistem baru yang disebut New Normal yang telah mewarnai fisik, mental, dan sosial. Pemahaman sebagian penulisan ilmiah masih parsial diketahui mahasiswa. Hal itu menyebabkan Karya tulis ilmiah belum difungsikan secara menyeluruh dan utuh sebagai media produktivitas pengetahuan. Sebagian mahasiswa memahami karya tulis ilmiah sebagai kepentingan akademik, maka mereka memfungsikannya hanya sebatas sebagai pemenuhan tugas. Padahal karya tulis ilmiah sebenarnya lebih dibutuhkan oleh mahasiswa dalam membuka ruang belajar. Pemahaman yang terbatas ini mendorong mahasiswa merasa puas setelah hanya membaca karya tulis ilmiah tanpa memperhatikan muatannya. Penulisan karya tulis ilmiah oleh mahasiswa sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan persepsi mereka terhadap pengetahuan itu sendiri. Hal inilah yang membuat pelatihan penulisan karya tulis ilmiah menjadi sangat penting. Lokasi pengabdian ini STKIP ADZKIA Padang. Pengabdian kepada masyarakat ini mendata permasalahan sebagai berikut: peserta pelatihan belum

(2)

memahami bagaimana penulisan karya tulis ilmiah yang efektif. Progam ini menstimulasi peserta pelatihan seperti kondisi ketika penulis melalui ruang belajarnya. Selanjutnya ada kecendrungan peserta belum memahami bagaimana cara tepat untuk menulis karya ilmiah. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini mampu meningkatkan pemahaman konsep dasar karya tulis ilmiah, sehingga peserta memiliki bekal dasar-dasar pengetahuan karya tulis ilmiah.

Kata Kunci: Pandemi, Pemberdayaan, Produktif

PENDAHULUAN

Undang Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 Iptek) telah mengamanatkan bahwa Iptek ditujukan untuk mewujudkan pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. Iptek diharapkan menjadi salah satu faktor utama pendorong kemajuan bangsa. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan untuk mengembangkan Iptek adalah melalui kegiatan penelitian. Dalam pasal 1 UU No. 18 Tahun 2002 disebutkan bahwa penelitian adalah “kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.” Sinergi yang positif dari semua unsur kelembagaan Iptek yang terdiri atas unsur perguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha, dan lembaga penunjang. Selain itu, untuk mendorong tumbuhnya iklim yang kondusif, peran pemerintah juga sangat menentukan. Dalam rangka membantu pengembangan literasi di kalangan pelajar khususnya mahasiswa, pengabdian ini membuka ruang belajar melalui pelatihan karya tulis ilmiah sebagai upaya mencapai hasil yang optimal dari kegiatan penelitian dan pembelajaran.

Pandemi COVID 19 telah berdampak pada gelombang pembaharuan banyak aspek. Demikian juga dalam pendidikan. Gelombang ini telah membentuk sistem baru yang disebut New Normal,dan telah mewarnai fisik, mental, dan sosial. Pemahaman mengenai penulisan ilmiah masih parsial diketahui mahasiswa. Hal itu menyebabkan karya tulis ilmiah belum difungsikan secara menyeluruh dan utuh sebagai media produktivitas pengetahuan. Padahal karya tulis ilmiah sebenarnya lebih dibutuhkan oleh mahasiswa dalam membuka ruang belajar. Penulisan karya tulis ilmiah oleh mahasiswa sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan persepsi mereka terhadap pengetahuan itu sendiri. Hal inilah menjadikan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah merupakan agenda yang sangat penting.

Sebagai refleksi harapan generasi masa depan bangsa ditengah pandemic global ini. Kami tergerak melakukan suatu kegiatan pengabdian ini. Sebagaimana penelitian kami sebelumnya yang menyatakan: The future generation of Indonesia is a golden generation that has the potential as a nation leader in the future that can bring the nation of Indonesia to live better than the present, which can realize the ideals of the nation in creating an advanced Indonesian society, qualified, creative, innovative…. Generasi masa depan Indonesia adalah generasi emas yang memiliki potensi sebagai pemimpin bangsa di masa depan yang dapat membawa bangsa Indonesia untuk hidup lebih baik dari masa sekarang yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang maju, berkualitas, kreatif, inovatif (Sari, 2018).

(3)

a.Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan dalam bahasa Inggris disebut empowerment. Menurut Sedarmayanti, empowerment asalnya dari kata “power” yang artinya “control, authority, dominion”. Awalan “emp” memiliki arti “on put to” atau “to cover with” jelasnya “more power”. Pendek kata, empowering artinya “passing on authority and responsibility”. Pemberdayaan sebagai terjemahan empowering mengandung dua pengertian, pertama to give power or aunthority to atau memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain, kedua to give ability to atau enable, usaha untuk memberi kemampuan atau ke-berdayaan. Dengan demikian secara eksplisit dalam kedua ini adalah bagaimana menciptkan peluang untuk mengaktualisasikan keberdayaan seseorang. Konsep pemberdayaan secara umum dapat digambarkan sebagai bentuk adanya pemberian kewenangan dan kesempatan bagi individu atau kelompok mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas.

Pemberdayaan sangat penting ditegakkan, sebagai perwujudan partisipasi mahasiswa sebagai sumber daya pembangunan, agar mampu mengenali permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan dan menunjang diri menuju keadaan yang lebih baik.

Randy R. Wrihatnolo & Riant Nugroho Dwidjowijoto mengutip penjelasan Dubois dan Miley (1997) mengemukakan dasar pemberdayaan meliputi:

a.

Pemberdayaan adalah proses kerja sama antara klien dan pelaksana kerja secara bersama-sama yang bersifat mutual benefit;

b.

Proses pemberdayaan memandang sistem klien sebagai komponen dan kemampuan yang memberikan jalan ke sumber penghasilan dan memberikan kesempatan;

c.

Klien harus merasa dirinya sebagai agen bebas yang memengaruhi;

d.

Kompetensi diperoleh atau diperbaiki melalui penglaman hidup, pengalaman khusus yang kuat daripada keadaan yang menyatakan apa yang dilakukan;

e.

Pemberdayaan meliputi jalan ke sumber penghasilan dan kapasitas untuk menggunakan sumber pendapatan tersebut secara efektif;

f.

Proses pemberdayaan adalah masalah yang dinamis, sinergis, pernah berubah, dan evolusioner yang selalu memiliki banyak solusi;

g.

Pemberdayaan adalah pencapain melalui struktur-struktur paralel dari perseorangan dan perkembangan mahasiswa.

b.Pemberdayaan Produktivitas Mahasiswa Melalui Karya Tulis Ilmiah

Unsur utama dari proses pemberdayaan adalah pemberian kewenangan dan pengembangan kapasitas. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan. Apabila mahasiswa telah memperoleh kewenangan tetapi tidak memiliki kapasitas untuk menjalankan kewenangan tersebut maka hasilnya tidak akan optimal. Menurut korten, memahami power tidak cukup hanya dari dimensi distributif akan tetapi juga dari dimensi generatif. Pelaksanaan pemberdayaan pada mahasiswa di era New normal melalui karya tulis ilmiah termanifestasikan ke dalam berbagai tindakan kolektif dalam rangka melakukan perubahan kondisi akademisi mahasiswa. Tindakan kolektif tersebut merupakan cerminan kapasitas mahasiswa dalam melakukan pengelolaan karya tulis ilmiah secara mandiri, mulai dari identifikasi masalah, perencanaan, pelakasanaan, dan monitoring serta evaluasi pembangunan.

(4)

METODE

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah diuraikan di atas, maka pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah dan praktik. Ada tiga metode yang di terapkan dalam program ini, yaitu metode presentasi, metode demonstrasi, dan metode praktek.Adapun langkah-langkah dalam pelaksaan program pelatihan ini adalah:

1. Pra Kegiatan

a. Proses perijinan dimulai dengan membuat surat ijin dari universitas di tujukan tempat pengabdian dilakukan untuk melaksanakan program, Sekaligus meminta bantuan untuk memeperoleh data lembaga pendidikan yang akan mengikuti program pelatihan. Target jumlah peserta adalah 65 orang.

b. Persiapan tempat di lakukan virtual.

c. Persiapan alat, bahan dan perlengkapan dalam sosialisasi dan pelatihan dari mulai spidol, penghapus, modul, banner, laptop, papan tulis, dan bolpoint. Penyusunan alat evaluasi berupa daftar kehadiran, lembar latihan, dan lembar contoh lembar pertanyaan

2. Pelaksanaan kegiatan

Program dilakukan dalam bentuk pelatihan dalam beberapa tahap. Bentuk kegiatan ini adalah pelatihan penulisan karya tulis ilmiah yang dilakukan selama 5 sesi. Pada akhir sesi pembelajaran, para peserta akan diberikan latihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Era New Normal selalu berdampingan dengan munculnya sistem pembelajaran baru, sistem ekonomi baru, perpaduan antara digitalisasi, generasi milenial, serta Era New Normal juga akan memunculkan inovasi kreatif yang bersumber dari kreatifitas individu dan didukung oleh perkembangan teknologi digital. New Normal sering disebut sebagai tahapan baru dalam menghadapi pandemic, baik dari dinamika humanisme, sistem virtual dan fisik yang bekerjasama secara global. Era New Normal meliputi berbagai bidang ini, akan menghubungkan jutaan manusia melalui sistem baru, yang secara tajam meningkatkan efesiensi dan organisasi, serta memperbarui lingkungan hidup melalui manajemen asset yang lebih baik. Selain itu, Era New Normal yang sangat cepat perkembangannya, telah merubah disiplin keahlian yang mengkombinasikan multiple teknologi untuk kinerja otomasi sehingga menggeser bidang keahlian yang bersifat konvensional seperti pembelajaran tatap muka langsung, serta hal lainnya. Dalam mempersiapkan mahasiswa untuk melakukan adaptasi ini, tim pengabdian menyusun rangkaian agenda pelatihan seperti tabel dibawah ini:

Tabel 1. Rundown Agenda Pengabdian

NO. JADWAL MATERI PENANGGUNGJAWAB

1 13..00 – 13.15 WIB Registrasi Peserta, Pembukaan,& Tilawah Panitia 2 13.25 – 13.40 WIB Kata Sambutan Dr. Al Fadhalani M.T

3 13.40 – 13.45 WIB Pembacaan Doa Panitia

4 13.45 – 14.00 WIB Materi 1: Tips Menulis Karya Ilmiah Widyya Rahmalina, M.Si 5 14.00 – 14.20 WIB Materi 2: Tahapan Publikasi Ilmiah OJS Dr. Cittra Juniarni, M.Pd.I

Al Mujahid, M.Ag 6 14.20 – 14.35 WIB Materi 3: Penggunaan Mendeley Reference Meria Ultra Gusteti, M.Pd 7 14.35 – 14.50 WIB Materi 4: Harta Karun Intelektual: Museum & Buku Dr. Dian Cita Sari, M.Pd.I

(5)

9 15.05 – 15.10 WIB Pentupan Moderator

Output dari kegiatan ini adalah karya tulis ilmiah yang sesuai dengan standar dan kaidah penulisan karya tulis ilmiah. Diharapkan draft ini ditindaklanjuti untuk dikirim ke jurnal. Hasil ataupun outcome yang diharapkan dari kegiatan Pelatihan karya tulis ilmiah dapat dilihat secara umum dan khusus. Outcome secara umum: 1. Peningkatan kualitas karya tulis ilmiah berbasis penelitian 2. Peningkatan pemanfaatan hasil penelitian.Outcome secara khusus : Peserta memahami teknik menulis karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Tujuan Pelatihan Penulisan Karya tulis ilmiah ini adalah : Meningkatkan kompetensi para peserta pelatihan tentang penulisan karya tulis ilmiah, dan mendorong produktivitas para mahasiswa untuk publikasi artikel.

Gambar 1. Flyer dan Dokumentasi Kegiatan Pengabdian

Perubahan dalam pembelajaran pada era New Normal akan berdampak pada peran karya tulis ilmiah. Jika peran karya tulis ilmiah masih mempertahankan sebagai penyampai pengetahuan, maka karya tulis ilmiah ini akan kehilangan peran seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan lainnya. Kondisi tersebut harus diatasi dengan menambah kompetensi mahasiswa yang menulis karya ilmiah dengan dukungan pengetahuan untuk eksplorasi dan penciptaan melalui pembelajaran mandiri. Definisi kompetensi baru harus segera ditemukan melalui penelusuran dan penelitian tentang tujuh domain dalam kompetensi dasar (Bowden, 2011) yaitu design,learning, guidance, research on content, research methods, career and interpersonal relationship guidance, management support for school and class, cooperation.

(6)

Gambar 2. Konten Materi Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Tim Pengabdian

Rangkaian agenda pengabdian kami yang berupa pemberdayaan produktivitas mahasiswa melalui karya tulis ilmiah ini membuka akses pendidikan yang bersifat global. Hal ini akan meningkatkan personal development, dan optimalisasi penataan kelembagaan melaui peningkatan kinerja pendidikan pada level yang lebih tinggi dengan menerapkan model problem solving dan berpikir system, serta keterhubungan dengan kondisi aktual. Dalam konteks era New Normal, proses pelatihan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah ini menerapkan kreativitas, berpikir kritis, kerjasama, keterampilan komunikasi, dan keterampilan karakter. Pemanfaatan berbagai aktifitas pembelajaran yang mendukung merupakan keharusan dengan model resource sharing dengan siapapun dan dimanapun, dengan bahan virtual, bersifat interaktif, menantang, serta pembelajaran yang kaya isi bukan sekedar lengkap.

Proses Penulisan karya ilmiah yang kami berikan kepada mahasiswa adalah tahapan pendampingan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas, diakses melalui rangkaian ruang belajar dan dikelola menjadi suatu karya baru. Dalam hal ini, Bawden (2011) menawarkan pemahaman baru mengenai proses ini dengan berakar pada literasi komputer dan literasi informasi. Literasi komputer berkembang ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan masyarakat. Sedangkan, literasi informasi baru menyebar luas 1 dekade setelahnya, saat informasi semakin mudah disusun, diakses, disebarluaskan melalui teknologi informasi berjejaring.

KESIMPULAN DAN SARAN

Proses pemberdayaan produktivitas mahasiswa melalui karya tulis ilmiah ini, sangat terkait dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan mengelola informasi, dalam delapan elemen esensial sebagai berikut:

• Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna karya ilmiah; • Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai konten karya ilmiah; • Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual;

• Komunikatif, yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi forum karya ilmiah; • Kepercayaan diri yang bertanggung jawab;

• Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru;

• Kritis dalam menyikapi konten; dan Bertanggung jawab secara sosial.

Dari beberapa rangkaian pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa pemerdayaan mahasiswa melalui karya tulis ilmiah adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai media pengetahuan, alat-alat, aplikasi mutakhir atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh etika akademik dalam rangka meningkatkan produktivitas dan potensi mahasiswa.

Saran untuk kegiatan pengabdian selanjutnya, dibutuhkan alokasi pembinaan berkelanjutan untuk mengatasi dan menerapkan teknologi baru dalam menggiatkan karya tulis ilmiah, sehingga kondisi kaku pada seluruh sistem pembelajaran yang sudah biasa dilaksanakan, menjadi leih inovatif, termasuk dalam hal percepatan akses karya ilmiah, dan produktivitas

(7)

jenis hingga kualitas aplikasi penunjang karya tulis ilmiah yang telah dilengkapi dengan peningkatan layanan, efisiensi dan produktifitas.

REFERENSI A. Buku

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bernardin and Russell. (1998). Human Resource Management. Singapore: McGraw-Hill Book

DeCenzo and Robbins. (1999). Human Resource Management, Sixth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

B. Artikel/Makalah

Bawden, D. (2011). Information and Digital Literacies: A Review of Concepts. Journal of Documentation, 57(2), 218-259

Sari, D.C (2018). W.A.S of Mental Revolution For Future Generation. Journal of Educational Science and Technology, 4 (1), 1-9

Zurnali, Cut. (2004). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan pada Divisi Long Distance PT Telkom Indonesia Tbk. Tesis, UNPAD Bandung

Gambar

Tabel 1. Rundown Agenda Pengabdian
Gambar 1. Flyer dan Dokumentasi Kegiatan Pengabdian

Referensi

Dokumen terkait

kedua shot itu sebagai satu kesatuan yang utuh dan juga langsung terlihat keberlanjutan aksi bisa tetap terjaga dari 2 sambungan tersebut.. cutaway dapat digunakan untuk:

Tidak ditemukan individu dengan TKG 0 (istirahat), I (gametogenesis awal) dan TKG IV (exhaution). Kondisi ini diduga terkait dengan waktu pengambilan sampel kerang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Majelis dan Sekretariat

Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI BANTUL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014c. KESATU :

Nilai maksimum kinerja lingkungan sebesar 0,4706 dimiliki oleh PT Elnusa Tbk pada tahun 2013 dan PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2015, hal ini menunjukan

Perbedaan pendapat tentang istihsan pada penggunaanya sebagai dalil sebenarnya prbedaan dalam memberi arti kepada istihsan itu dari banyak istilah yang

Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara dukungan suami (p=0,000) dan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan (p=0,0268), sikap (p=0,0495),

Apabila kita telah membuat 3 langkah yang awal, maka tibalah masa untuk kita menyusun semula hutang-hutang dengan baik supaya kita dapat.. menyelesaikannya dengan