• Tidak ada hasil yang ditemukan

Citrawati Lulus Terbaik Berkat Suami, Samuyus Ingin Membangun Daerahnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Citrawati Lulus Terbaik Berkat Suami, Samuyus Ingin Membangun Daerahnya"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Citrawati

Lulus

Terbaik

Berkat Suami, Samuyus Ingin

Membangun Daerahnya

UNAIR NEWS – Citrawati D Kencono Wungu sempat merasa pesimis karena mengira tugas tesisnya tidak akan selesai tepat waktu. Majunya jadwal yudisium sudah pasti mengurangi lama waktu ia pengerjaan tesis. Tapi berkat dukungan suami ia berhasil mengejar waktu itu.

C i t r a w a t i D K e n c o n o W u n g u wisudawan terbaik S 2 F K U N A I R . (Foto: Istimewa)

Kekuatan doa dan usaha mampu mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tesis Citra akhirnya berhasil dirampungkan dalam waktu empat bulan saja. Meski terbilang singkat, tapi sudah cukup untuk menunjang predikat barunya sebagai wisudawan terbaik S2 FK UNAIR dengan IPK 3,98.

Disela menjalani perkuliahan S-2 Ilmu Kedokteran Dasar, ibu satu anak ini harus membagi perannya sebagai istri dan dosen di Departemen Biokimia FK UNAIR. Tanpa kegigihan, mustahil ketiga peran itu bisa diraih beriringan.

(2)

“Karena sudah berkeluarga, saya baru bisa konsentrasi belajar dan mengerjakan tugas-tugas pada malam hari setelah anak tertidur. Dan setiap kuliah saya berusaha untuk fokus agar tidak perlu banyak mengulang pelajaran diluar kuliah,” kata Citra.

Keberhasilannya menjadi lulusan terbaik ini merupakan cita-cita dan impiannya sejak awal program master. “Memang targetnya kepengin dapat nilai terbaik,” kata Citra yang bersama suami bertekad menjadikan keluarga kecilnya sebagai keluarga ilmuwan. Karena itu, Citra dan suami ingin mengukir prestasi sebaik mungkin.

Dalam tesisnya, wanita kelahiran Magetan 22 Desember 1988 itu membahas infeksi virus Hepatitis B di Indonesia. Ia menulis tentang mutasi regio pre-S infeksi Virus Hepatitis B pada penderita Chronic Liver Disease untuk mengetahui patogenesis

Chronic Liver Disease yang disebabkan oleh infeksi virus

tersebut.

Dijelaskan, meski program vaksinasi telah digalakkan, angka kejadian virus Hepatitis B di negara-negara berkembang masih tinggi, termasuk Indonesia. Virus Hepatitis B ini memiliki angka mutasi yang tinggi, sehingga apabila terjadi mutasi di daerah pre-S bisa mengubah epitop virus dan vaksin tak lagi bekerja efektif.

“Pada penelitian saya terbukti banyak terjadi mutasi pre-S pada penderita Chronic Liver Disease di Indonesia,” kata Citra, yang juga ingin menulis buku tentang hepatitis. (*) Samuyus Bertekad Kembangkan Potensi Agribisnis di Sumbawa

(3)

Samuyus Nealma, wisudawan terbaik F a k u l t a s Kedokteran Hewan ( F K H ) U N A I R . (Foto: Istimewa)

Sementara itu Samuyus Nealma, wisudawan terbaik Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR, menyatakan siap mengembangkan potensi agribisnis di kota kelahirannya, Sumbawa. Hal itu karena potensi pertanian disana, dimana juga terdapat sub-bidang peternakan.

Samuyus yang mengangkat tesis berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Susu Kuda Sumbawa di Kecamatan Lenangguar dan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa, NTB” ingin hal itu terwujud. Itu artinya dengan kecintaannya terhadap kampung halaman turut mengantarkannya menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,95.

Selain ingin menggali potensi daerah dan menjadi petani kreatif, Samuyus juga terdorong oleh semangat dari orangtua, dosen, dan teman-temannya. Tekatnya menjadi manusia berguna bagi sekitarnya, dan kesuksesan studinya di UNAIR inilah hasilnya. Karena itu selama menjalani studi, segala kesulitan dapat diatasi dengan selalu fokus pada tujuan awalnya tadi. “Saya ingin membangun usaha di bidang agribisnis di Sumbawa dan menggalang para pemuda untuk turut menggali potensi alam Sumbawa,” katanya.

(4)

Bagi pemuda yang aktif berorganisasi ini, mengelola waktu belajar merupakan kunci suksesnya, Sehingga tak ada kendala berarti selama kuliah di UNAIR. “Selain penting untuk tetap fokus pada tujuan, kita harus berani merangkai capaian hidup sedari sekarang. Dari sana kita akan berhasil, asalkan tetap berusaha dan fokus dalam tujuan,” tandas Sumuyus. (*)

Penulis: Oki dan Sefya Hayu Istigfaricha Editor: Defrina Sukma, Nuri Hermawan

Rangkuman Berita UNAIR di

Media (4-5/8)

Hilang Nyeri Berkat Intervensi

Ngilu yang tak kunjung sembuh seringkali membuat frustasi. Untuk itu, sekelompok dokter pakar bius mengembangkan metode penanganan baru untuk menangani keluhan tersebut bernama

interventional pain management, IPM, atau manajemen nyeri

dengan intervensi. Salah satu tim dokter yang terlibat adalah Guru Besar Ilmu Anestesiologi Universitas Airlangga, Nancy M. Rehatta yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kolegium Anestisiologi dan Terapi Intensif (KATI). Selama ini, penanganan nyeri hanya dengan obat. Tapi, pada kasus berat, penuntikan morfin pun kerap gagal. Di sisi lain, pasien juga tidak mau melakukan operasi. Padahal, konsumsi obat dalam jangka panjang memberikan efek bahaya. Teknik intervensi pun digunakan untuk menghindari resiko dengan cara merekayasa saraf yang menyampaikan rasa sakit ke otak menggunakan alat

ultrasound maupun radio frequency. Tempo, 4 Agustus 2016 halaman 20

(5)

Cedera Ligamen Akan Cepat Sembuh

Cedera pada atlet merupakan hal yang sangat ditakuti. Saat ini, penelitian mengenai sport medicine terus berkembang. Salah satunya, yang dilakukan dr. Rosy Setiawati, SpRad(K). dari Universitas Airlangga. Penelitian Rosy ini tertuang dalam disertasinya yang berjudul “Akselerasi Graft Tunnel Healing

pada Rekonstruksi Anterior Crudiate Ligament Menggunakan Autograf Tendon Hamstring dengan Transpantasi Allogenic BM-MSC-s –VGEF secara Intratunne”. Melalui penelitian tersebut,

Rosy berharap masa kesembuhan atlet menjadi lebih singkat. Umumnya, atlet mengalami cedera ligamen di lutut, dan penyembuhannya mencapai 12 bulan. Namun, dengan metode yang diteliti Rosy, penyembuhan bisa berlangsung sekitar 6 bulan.

Jawa Pos, 5 Agustus 2016 halaman 44

Ratusan Mahasiswa Ikut Tes Beasiswa Djarum Plus

Pendaftaran Beasiswa Djarum Plus 2016/2017 dimulai Mei lalu. Sekitar 18.000 pendaftar sudah menyelesaikan tahapan verifikasi di seluruh Indonesia. Untuk Surabaya, tercatat 983 peserta lolos mengikuti tes seleksi akhir Juli lalu selama tiga hari berturut-turut. Salah satu mahasiswa yang mengikuti tes adalah Putri Dahlia Affiani dari Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Airlangga. Dia menuturkan, dirinya optimis bisa lolos tes. Meski tes yang dijalani tidak mudah karena melibatkan seluruh mahasiswa di Indonesia, Putri tetap mendaftar agar bisa mendapatkan pengalaman yang lebih luas. Hasil final untuk keseluruhan tes akan diumumkan melalui situs resmi panitia pada tanggal 12 September 2016.

Sindo, 5 Agustus 2016 halaman 20

Penulis :Afifah Nurrosyidah Editor : Dilan Salsabila

(6)

FKM UNAIR Dorong Surabaya

Miliki Tujuh Kawasan Tanpa

Rokok

UNAIR NEWS – Kesadaran masyarakat Surabaya terhadap gaya hidup sehat makin tinggi. Terbukti, sekitar 96% responden dari populasi penduduk Surabaya menginginkan agar tujuh kawasan tanpa rokok benar sama sekali bebas dari hal yang berkaitan dengan rokok.

Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh lima peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga. Penelitian tersebut merupakan salah satu topik yang dibicarakan dalam diskusi paralel pada acara ‘Simposium I: Inovasi dalam Rangka Percepatan Infrastruktur di Indonesia’ di Graha Institut Teknologi 10 Nopember, Rabu (3/8). Responden penelitian tersebut berasal dari kalangan warga Surabaya di seluruh kecamatan, yang berusia diatas 17 tahun.

Kelima peneliti itu adalah Kurnia D. Artanti, Santi Martini, Kusuma S. Lestari, Sri Widati, dan Hario Megatsari. Judul penelitian mereka adalah ‘Survei Opini Publik dengan Perspektif Ketersediaan Sarana yang Bebas Asap Rokok di Surabaya’.

Santi Martini yang juga Wakil Dekan I FKM UNAIR menerangkan, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya no. 5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok, Surabaya telah memiliki lima kawasan tanpa rokok, dan dua kawasan terbatas merokok. Kawasan tanpa rokok meliputi sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadan, dan angkutan umum. Sedangkan kawasan

(7)

terbatas merokok meliputi tempat umum dan tempat kerja.

Melalui penelitian yang Santi lakukan bersama tim, sekitar 96% masyarakat Surabaya ingin agar kawasan terbatas merokok menjadi kawasan tanpa rokok. Artinya, aktivitas yang berkaitan penggunaan rokok tak diinginkan oleh sebagian besar masyarakat Surabaya.

“Ini kita mendorong agar di Surabaya ada tujuh kawasan tanpa rokok tersebut. Untuk mengadvokasi, kita harus punya evidence-nya. Kita melakukan penelitian dan survei kepada publik. Apakah publik memang menginginkan ketujuh sarana tersebut seratus persen KTR,” tutur Santi.

Menurut Santi, seharusnya bukan hal yang sulit bagi pemerintah untuk mendukung keinginan masyarakat Surabaya dalam menetapkan dua kawasan terbatas merokok menjadi kawasan tanpa rokok. Dukungan masyarakat Surabaya itu sekaligus menjadi bukti bahwa mereka sudah melek dengan gaya hidup sehat.

Suasana diskusi paralel pada acara ‘Simposium I: Inovasi dalam Rangka Percepatan Infrastruktur di Indonesia’ di Graha

(8)

Institut Teknologi 10 Nopember, Rabu (3/8). (Foto: Istimewa) Kawasan terbatas merokok tak efektif

Di tempat-tempat publik, seperti pusat perbelanjaan seringkali ditemukan ruangan khusus merokok. Menurut Santi, ruangan khusus merokok di tempat-tempat publik tak efektif dalam menahan paparan asap rokok dan kandungan di dalamnya.

“Meskipun itu ada tempat khusus, tapi ventilasinya masih jadi satu, tetap ada pencemaran udara yang dihasilkan dari rokok yang dibakar. Itu sudah dibuktikan oleh penelitian lainnya tentang air quality monitoring yang kita lakukan. Ternyata, di tempat-tempat yang ditemukan puntung rokok, asbak rokok, ada bau asap, kalau kita periksa pm 2,5-nya, semua di atas normal. Standar WHO-nya 25 mikrogram per meter kubik. Semua diatas normal. Jauh di atas normal. Ada yang di atas 40 kalinya,” jelas peneliti FKM UNAIR itu.

Menurut Santi, dengan adanya bukti dua penelitian di atas, tak ada lagi alasan bagi pemerintah untuk tidak menambah jumlah kawasan tanpa rokok di Surabaya. Santi menambahkan, hal tersebut merupakan langkah dirinya dan tim FKM UNAIR sebagai masyarakat kampus untuk mendorong Surabaya sebagai kota hijau dan bersih.

“Kita sebagai masyarakat kampus harus mendorong Surabaya menuju green and clean. Jadi, nggak cuma green dari aspek tanaman. Kalau clean kan berarti udaranya gak boleh tercemar toh,” tegas Santi. (*)

Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh

(9)

Beradu Ide Bisnis Kreatif di

Festival Entrepreneur

UNAIR NEWS – Para anggota Workshop Entrepreneur Business Society (WEBS) Universitas Airlangga kembali menyelenggarakan gawe besar tahunan. Pada trimester akhir tahun 2016, WEBS akan menyelenggarakan acara WEBS Entrepreneur Festival Day (WEFD). Tema besar yang diusung dalam acara WEFD kali ini adalah ‘Entrepreneurship in Urban Lifestyle’.

‘WEFD ini merupakan event tahunan kita, dan tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga. Itu serangkaian acara yang tujuan akhirnya adalah memberdayakan pengusaha muda,” tutur ketua panitia WEFD Wahyu Dwi Kristyanto.

Dalam acara WEFD, ada empat rangkaian acara menarik yang bisa diikuti oleh semua kalangan, baik dari sivitas akademika maupun masyarakat umum yang memiliki minat terhadap bisnis dan kewirausahaan. Keempat acara itu adalah kompetisi ide bisnis ‘National Youth Innovation Competition (NYIC)’, bazaar ‘Sunrise Market’, diskusi ‘Discussion Innovative Entrepreneur’ (Discover), dan ‘Urbanites Festival’.

Dalam kegiatan NYIC, awak WEBS sudah menentukan tema proposal bisnis yang akan dilombakan. Tema yang diangkat dalam kompetisi ide bisnis kali ini adalah ‘Urban Life Solutions’. Peserta diminta untuk mengirimkan proposal dan display produk ide bisnis yang sesuai dengan tema yang ditentukan. Pendaftaran peserta akan dibuka mulai 1 Agustus – 15 September 2016.

Proposal kiriman peserta akan diseleksi oleh juri-juri yang merupakan pakar di bidangnya. Rencananya, tanggal 22 September 2 0 1 6 , s e p u l u h f i n a l i s t e r p i l i h a k a n d i m i n t a u n t u k mempresentasikan proposal dan display produk. Kegiatan NYIC akan diselenggarakan di Aula Fadjar Notenegoro, Fakultas

(10)

Ekonomi dan Bisnis, UNAIR.

Selain NYIC, WEBS juga menggelar diskusi yang dihadiri para pebisnis sukses di bidang industri kreatif. Diskusi ini dikemas dalam format gelar wicara (talkshow) dan temu sapa dengan tiga direktur utama dari malesbanget.com (Christian Sugiono), Men’s Republic (Yasa Singgih), dan Jakarta Euphoria Project (Keenan Pearce). Gelar wicara ini akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2016 di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR, dan terbuka untuk semua kalangan.

“Kami dari tim penyelenggara ingin membangkitkan jiwa berbisnis anak-anak muda. Anak-anak muda jangan lagi hanya concern dengan kuliah saja, tetapi bisa memulai bisnis dari usia sedini mungkin,” tutur Wahyu.

Hiburan

Dalam kegiatan ‘Sunrise Market’, WEBS akan menghadirkan lebih dari 70 stan bazar kuliner, busana, kerajinan tangan, dan aksesoris. Pengunjung juga bakal diajak seru-seruan dengan melakukan senam pagi bersama, dan dihibur oleh penampilan anggota unit kegiatan mahasiswa UNAIR serta komunitas seni di Surabaya. Acara ‘Sunrise Market’ akan dilangsungkan di Airlangga Convention Center pada 18 September dan 2 Oktober 2016. Sedangkan, pendaftaran stan akan dibuka pada 15 Agustus – 15 September 2016.

Sebagai penutup rangkaian acara WEFD, acara ‘Urbanite Festival’ rencananya akan dihadiri oleh grup musik kenamaan seperti Sheila on 7, The Sigit, Danilla, dan 4Indie Band. Hiburan musik akan dilangsungkan di atrium Surabaya Town Square pada 9 Oktober 2016. Pengunjung tak hanya menikmati pertunjukan musik secara langsung, tetapi juga bisa menikmati bazaar, hand lettering workshop, dan kompetisi foto acara. (*) Penulis: Defrina Sukma S.

(11)

Diah Ayu Puspitarini, Juara

Pencak Silat yang Jadi

Wisudawan Terbaik

UNAIR NEWS – Awalnya, Diah Ayu Puspitarini belum pernah mengetahui ada program studi Budidaya Perairan di Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR. Meski demikian, ketidaktahuan itu tak menyurutkan niatnya untuk mengukir prestasi. Gadis kelahiran Lamongan 29 April 1994 ini berhasil menjadi wisudawan terbaik S-1 FPK dengan IPK 3,69.

Skripsinya berjudul “Identifikasi dan Prevalensi Cacing Endoparasit pada Saluran Pencernaan Ikan Kakap Merah (Lutjanus

argentimaculatus) di Keramba Jaring Apung Balai Besar

Perikanan Budidaya Laut Lampung” berhasil mengantarkannya pada gerbang wisuda terbaik ini.

Selain aktif menjalani perkuliahan, Diah juga aktif berorganisasi di Unit Kegiatan Mahasiswa Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) UNAIR. Ketekunannya sebagai atlet karate pernah membawanya menjadi juara II Seni Regu Putri pada The 2nd

Sebelas Maret International Pencak Silat Persaudaraan SH Terate Championship 2014, serta juara I Seni Regu Putri pada

kejuaraan UNEJ Cup II PSHT 2013.

“Pagi sampai sore kuliah, malamnya latihan di UKM. Ibaratnya pagi sampai sore otak bekerja dan malamnya fisik yang bekerja. Benar-benar membutuhkan tekad yang kuat. Apalagi kalau musim kejuaraan pencak silat bareng musim ujian praktikum atau UAS,” kenangnya.

(12)

Unggulan CIMB NIAGA dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Itu sebabnya, setelah lulus ia sudah harus menjalani pekerjaan baru di Jakarta.

Tak lupa, kepada UNAIR NEWS, Diah membagi tipsnya untuk mahasiswa yang sedang menjalani studi jenjang S1. “Intinya dari semua adalah apa yang kita lakukan harus seimbang, sesuai porsinya. Kita harus tau kapan waktunya belajar, kapan beribadah, kapan waktunya bermain, dan kapan waktu lainnya. Manfaatkan waktu semaksimal mungkin dengan kegiatan sebaik mungkin,” pungkas alumni SMAN I Bluluk, Lamongan ini. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh

Editor: Defrina Sukma S.

Peserta Simposium Imunologi

Membludak, Makalah Dalethyn

Jadi Primadona

UNAIR NEWS – Prodi Imunologi Sekolah Pascasarjana menggelar

gawe kaliber nasional bertajuk “Symposium Wound Infection, From Basic to Clinic”, pada Rabu (3/8) lalu. Peserta acara ini

melebihi target panitia. Awalnya, dibatasi hingga 200 penyimak. Namun, di menit-menit akhir, mereka yang datang mencapai 250 orang.

“Tidak mungkin kami menolak mereka. Karena, banyak yang dari luar daerah, seperti Madiun, Tulungagung, bahkan Makassar.

Mosok tidak diperkenankan masuk? Toh, kapasitas ruang masih

mencukupi dan kondusif,” kata Ketua Panitia, dr. Agung Dwi Wahyu Widodo, MSi.

(13)

Acara ini merupakan wujud kerjasama Prodi Imunologi dengan Perhimpunan Pengendalian Infeksi Jawa Timur yang didukung penuh oleh Dermozone. Ada dua sesi dalam event kali ini. Tiap sesi, terdapat dua pemakalah yang mempresentasikan riset.

Sesi pertama, bertajuk Wound and Infection Control. Yang menjadi pembicara di sesi ini adalah dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dan dr. Ariandi Setiawan, SpB.,Sp.BA. Dengan moderator Prof. Dr. Burhan Hidayat. Sedangkan pada sesi kedua, bertajuk

Wound Infection. Narasumbernya adalah dr. Subagyo Adi, Sp.PD

dan dr. Lynda Hariani, SpBP dan dimoderatori oleh dr. Agung Dwi Wahyu Widodo.

Dalam kesempatan ini, salah satu materi yang disimak yakni, soal zat aktif dalethyn yang berasal dari olive oil alias minyak zaitun. Ditegaskan dalam makalah dr. Agung, zat tersebut dapat membunuh kuman nosocomial. Kuman tersebut kerap menyerang pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit. Serangan tersebut dapat menyebabkan kematian. Selama ini, untuk “memerangi” kuman itu, dengan menggunakan antibiotik.

Nah, bertolak dari riset dr. Agung dan tim, diyakini kalau

kuman dapat dicegah maupun dibunuh dengan bahan alami. Sehingga, tidak melahirkan resistensi di kemudian hari. Nantinya, akan dilakukan penelitian lanjutan untuk memastikan berapa dosis yang pas untuk anak-anak, hingga bagaimana cara untuk menggenjot efektifitasnya. Sejumlah media massa lokal maupun nasional tertarik untuk melakukan liputan khusus tentang penelitian tersebut. (*)

Penulis: Rio F. Rachman Editor : Dilan Salsabila

Referensi

Dokumen terkait

Design, Pembuatan dan Kalibrasi Rotating Shaft Balance (Efek Slipstream Propeller Terhadap Karakteristik Aerodinamika Pesawat Udara R80 Prediksi & Pengujian – Tahun Kedua)

Untuk temperatur fluida panas masuk dan laju aliran masuk fluida panas konstan serta laju aliran masuk fluida dingin bervariasi, maka nilai koefisien

Dari pengertian tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa senggègèr dapat digolongkan menjadi dua, yaitu (1) senggègèr yang berfungsi menarik hati lawan jenis

Di sini orang tidak mencari pengetahuan sebab dan akibat dari suatu masalah, seperti yang diselidiki ilmu, melainkan orang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain bangunan pengolah air limbah batik dengan proses adsorbsi menggunakan susunan adsorben pasir kuarsa, serbuk arang

Kejadian SOPT ditemukan lebih banyak terjadi pada golongan usia lanjut (54,1%), laki-laki (41,9%), dan pasien yang berdomisili di wilayah Kecamatan Pontianak

Berdasarkan studi pendahuluan hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat stress pada Lansia usia 60-74 tahun di Dusun Bandung Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten

Pemberian ASI yang kurang dipengaruhi oleh perilaku dalam memberikan ASI secara eksklusif, dimana perilaku seseorang terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya