TERAPI KOMPLEMENTER
DAN TERAPI ALTERNATIF
DALAM KEPERAWATAN
Wiwi Karnasih Rachmat
Ayunk Muhammad, Ibrahim dan
Musa
Tujuan pembelajaran
• Memahami berbagai pilihan cara untuk kesembuhan dan mempertahankan kesehatan
• Mengintegrasikan terapi komplementer / alternative kedalam asuhan keperawatan
• Mampu menjelaskan kpd klien mudarat dan manfaat bbg terapi alternatif
• Memahami tibbun nabawi • Memahami Minyak zaitun • Habbatus sauda
• Bekam • Madu
Definisi dan klasifikasi
• Adalah sekelompok sistem, praktik dan
produk pelayanan kesehatan yg sangat
bervariasi yg saat ini tidak dianggap sebagai
bagian dari kedokteran konvensional
Klasifikasi terapi komplementer
(NCCAM)
Terapi jiwa-raga
• Intervensi menggunakan bbg tehnik utk
menguatkan kemampuan jiwa mempengaruhi
fungsi dan gejala tubuh.
• Contoh Imagery, Meditasi, Yoga, terapi
musik, Berdoa Membuat jurnal Biofeedback,
Humor , Taichi dan terapi seni
Klasifikasi terapi komplementer
(NCCAM)
Terapi berbasiskan biologic
: Terapi
menggunakan zat yg ditemukan di alam
• Contoh preparat berasal dari tumbuhan (herbal
dan minyak ) diet khusus, kedokteran
orthomolecular (nutrisi dan suplemen
makanan) produk lain
Klasifikasi terapi komplementer
(NCCAM)
Terapi manipulatif dan berbasiskan tubuh:
Terapi berdasarkan manipulasi atau
menggerakkan satu atau lebih bagian tubuh
•
Contoh: kedokteran chiropractic, Masase
Klasifikasi terapi komplementer
(NCCAM)
Terapi energi:
terapi berfokus pada lapangan
energi spt magnetik, danbiofield yg diyakini
melingkungi tubuh dan menembus tubuh
• Contoh : sentuhan penyembuhan, Reiki, qi
gong , magnet
Klasifikasi terapi komplementer
(NCCAM)
Sistem perawatan:
semua sistem perawatan
dibina berdasarkan teori dan praktek dan
seringkali berkembang terpisah dan lebih dulu
dari kedokteran barat
Implikasi keperawatan
• Memberi pedoman dlm mendapat riwayat
kesehatan dan mengkaji pasien
• Menjawab pertanyaan dasar ttg penggunaan
terapi komplementer dan merujuk pasien ke
sumber informasi yg handal
• Merujuk pasien ke terapis yg kompeten
• Memberi sejumlah terpilih terapi
Aspek kultur /budaya
• Sekelompok sistem informasi yg disampaikan
dari satu generasi ke generasi selanjutnya
melalui mekanisme nongenetik
• Penggunaan simbol, kategori, ritual dan
perilaku lain yg dipelajari menguatkan
adaptasi kelompok utk tetap hidup dlm tatanan
ekologinya
Konsep dasar keperawatan
komplementer dan terapi alternatif:
• self care
• kehadiran
Imagery
• Terbentuknya representasi jiwa dari objek,
tempat, kejadian atau situasi yg diterima
melalui penginderaan
Terapi jiwa-raga dan roh /spirit
• Imagery: Terbentuknya representasi jiwa dari objek, tempat, kejadian atau situasi ug diterima melalui
penginderaan
• Intervensi musik: mengatur bunyi dlm tempo utk memberi komposisi kontinum, kesatuan dan, sugestif melalui melodi , harmoni, ritme dan timbre
• Humor : intervensi yg mempromosi sehat dan sejahtera dg menstimulasi temuan, ekspresi atau apresiasi absurdity atau incongruenity dari situasi hidup yg mengasikkan.
• Intervensi bisa menguatkan kinerja, mensupport belajar, meningkatkan kesehatan dan digunakan sbg terapi
komplementer daripenyakit utk menfasilitasi penyembuhan atau koping; baik fisik, emosional, kognitif sosial atau
Terapi jiwa-raga dan roh /spirit
•
Yoga:
Mengintegrasikan / menyatukan jiwa,
raga dan alam
•
Biofeedback:
berbasiskan perspektif asuhan
diri holistik dmn jiwa dan raga tak terpisahkan
dan insan bisa belajar cara utk meningkatkan
kesehatan dan kinerjanya
•
Meditasi:
latihan dmn seseorang memfokus
kanperhatian pada satu objek
Terapi jiwa-raga dan roh /spirit
•
Bercerita:
narasi kehidupan dan berbagi setiap
hari
•
Membuat jurnal:
mebuat diary /bulu haria
•
Terapi perbantuan hewan
: intervensi
bertujuan yg menggunakan hubungan manusia
dan piaraan sbg bagian integral dariproses
Konsep dasar:self care
• Tilikan diri dan asuhan diri: bgn integral
praktik kpw holistik reflektif
• Perilaku sehat utk mencapai keselarasan /
harmoni dlm kehidupannya sendiri dan
???????
• NERS secara aktif terlibat dg profesional kesehatan lain untuk menentukan reformasi pelayanan kesehatan
berdasarkan perawatan / pelayanan terpusat pada hubungan integrasi dan holistik dan lingkungan pemulihan yg optimal.
• Ners juga membahas perkembangan kesadaran personal dan profesional yg mencakup dimensi fisik mental
emosional, sosial dan spiritual dari insani.
• Terapi komplementer dan terapi alternatif dalam keperawatan sesuai dg keadaan terkini karena
memajukan pengetahuan dan praktik berdasarkan pembuktian dan riset dalam disiplin keperawatan.
• ANA secara formal mengakui keperawatan
holistik sebagai suatu spesialisasi pada
November 2006.
• Pada tahun 2007ANA mempublikasikan suatu
edisi bersama dgn AHNA (American Holistic
Nursing Ascociatiom: ANA Holistic Nursing
and Standard of Practice, yg dipublikasikan
untuk memberi informasi pada ners holistik,
profesi keperawatan, provider dan disiplin
kesehatan lain, pegawai, pembayar pihak ke3,
legislator, dan publik tentang lingkup
pengetahuan yang unik dan standar praktik dan
kinerja profesional dari ners holistik.
• Dasar filosofi kerja terapi keperawatan
komplementer dan alternatif adalah bahwa diri
sebagai penyembuh.
• ners harus berpengetahuan, dan terampil dalam
memberi, merujuk atau konseling bagi pasien
dalam penggunaan terapi komplementer dan
alternatif.
• Ner perlu memahami tentang kesehatan .
Sehat adalah proses membentuk kembali
asumsi dasar dan pandangan global tentang
sejahtera dan melihat kematian sebagai proses
alamiah kehidupan (Dossey & Keegan 2008).
• Sehat /sejahtera adalah keadaan sejahtera lengkap
fisik, mental dan sosial, dan tidak hanya tidak adanya penyakit.
• Keadaan ini adalah suatu perasaan dmn individual (Ns, Kl dan klg. Klp dan komunitas) mengalami perasaan sejahtera, selaras, sbg kesatuan utuh dmn pengalaman subjektif ttg sehat dialami, keyakinan sehat dan nilai merupakan jati diri.
• Perlu ada informasi ttg konsiderasi kultural
dlm pemberian terapi komplementer.
• Tidak boleh ada pelecehan thd kultur.
• Ners mencontohkan : takmenghakimi,
keterlibatan dan keinginan utk memahami
dimensi kultur kesehatan dan perawatan
kesehatan.
• Untuk rendah hati secara kutur adalah menunjukkan respek dan pemahaman akan orang lain yang
mungkin mempraktekkan, menghargai dan mempunyai perspektif berbeda dari kita.
• Terapi komplementer dan alternatif mencakup
kemauan mengkritik kultur sendiri dan motivasi utk memahami budaya orang lain, memberi perhatian thd persamaan, perbedaan dan kewenangan /kekuasaan.
• Terapi keperawatan komplementer dan alternatif menjelaskan bgmn ners bisa membantu pasien dlm pemulihannya.
• Pemulihan berarti bergeser ketingkat kesadaran lebih dalam dan merupakan perjalanan seumur hidup kedalam keutuhan, menyampaikan kebersamaan / membawa bersama aspek diri sendiri – raga, jiwa dan spirit /roh pada tingkatan baru
pengetahuan alamiah terdalam.
• Proses pemulihan ini merupakan perjalanan perubahan dan pelibatan diri sepanjang hidup dg tilikan / kesadaran akan pola diri, yg mensuport atau menantang, atau merupakan hambatan thd sehat dan pemulihan.
• Bila ners memahami diri sbg penyembuh, dan mengakui prinsip ini dlm kehidupannya sendiri, kmd ners akan lebih mampu menjadi trainer dan fasilitator pemulihan orang lain.
• Ners mengenali/mengakui bahwa penggunaan dari terapi keperawatan komplementer dan alternatif bisa menjadi pedoman utk tingkat pemahaman dan makna diri yg lebih kompleks.
• Dlm setiap terapi komplementer, komunikasi pemulihan seringkali terjadi antara ners dan pasien.
• Komunikasi merupakan aliran bebas dan pertukaran verbal dan nonverbal antara dua atau lebih insan dan bisa juga mencakup cerita yg terkait dg mahluk signifikan spt piaraan, sifat
alamiah, Tuhan / kekuatan hidup /absolut /transcendent dmn makna dan pengalaman bisa menjadi pedoman thd saling memahami dan saling tumbuh.
• Ners hrs mengintegrasikan kehadirannya ketika
mengintegrasikan terapi ini dg pengkajian berikutnya. • Kehadiran adalah keadaan penting atau inti dalam
pemulihan dan cara mendekati seseorang dengan cara yg merefleksikan kualitas keberadaan dan kolaborasi alih-alih melakukan sesuatu utk orang lain.
• Hal ini memberi peluang pada ners memasuki berbagi pengalaman (lapangan kesadaran/tilikan) yg
mempromosi potensi pemulihan dan pengalamn dari kesejahteraan pasien.
• Terapi keperawatan komplementer dan alternatif diorganisir sekitar pengakuan / yg diakui lingkup / lapangan praktik oleh National Center for complementary and alternative Medicine (NCCAM, 2007) yg merupakan intervensi keperawatan –
terapi jiwa-raga, terapi energi dan biofield, terapi manual dan terapi berbasiskan biologik.
• Direkomendasikan pendekatan “keduanya/dan” alih-alih “ini / atau” dalam tumpang-tindihnya terapi komplementer atau
alternatif ini dg terapi medikal atau surgical kontemporer.
• Penting bahwa ners tetapi menjadi lebih terinformasi ttk terapi komplementer / alternatif shg terapi ini bisa secara aman dan sesuai/wajar/pantas menjadi terintegrasi kedalam praktik, pendidikan dan riset terkini.
• Terapi komplementer / alternatif ini tdk lah dignakan secara mekanikal.
• Setiap ners haruslah peka thd dimana modalitas ini bisa menguntungkan.Karena ners mengarahkan
pasien kedalam keadaan relaks, individual mungkin menyentuh tingkat riwayat yg berbeda dari
penderitaannya sekitar cerita yg seringkali tak dikenal ners / tidak diketahui ners.
• Penderitaan adalah riwaya individual tentang nyeri dimana tanda penderitaan mungkin fisik, mental, emosional, sosial, perilaku dan atau spirital;
penderitaan adalah pengalaman yg menyakitkan – internal dan eksternal – sbg ancaman thd keberadaan, integritas dan keterpenuhan keinginan / kemauan.
• Ners memadukan seni dan ilmu dari praktik
berdasarkan pembuktian dg setiap terapi dan ners mengakui penggunaan tujuan .
• Tujuan / intention adalah tilikan sadar akan
keberadaan saat ini untuk membantu menfasilitasi proses penyembuhan dan tindakan keinginan /
kemauan mencinta /menyayang.
• Ners juga memadukan penggunaan intuisi, perasaan mengetahui sesuatu dan even / kejadian tanpa
penggunaan sadar akan proses rasional, yg mungkin melibatkan banyak penginderaaan utk menerima
• Dengan penggunaan terapi komplementer / alternatif ini, kepedulian insani dialami.
• Pelaksanaan terapi komplementer merupakan
keadaan moral dimn ners membawa /menyampaikan dirinya secara utuh kedalam hubungan dg kedirian utuh dari makhluk yg signifikan yg menguatkan makna dan pengalaman keseorangan menjadi kesatuan.
• Praktik dg pasien utk memilih dan
mengimplementasikan terapi ini adalah suatu
• Hal ini menguntungkan utk setiap ners utk mempunyai pengalaman setiap terapi sebelum menggunakan sdmk utk mengatisipasi berbagai emosi dan bisa memanifestasikan selama dan setelah sesi.
• Ners yg mengintegrasikan terapi komplementer / alternatif mendemonstrasikan kapasitas kepemimpinannya utk
menginspirasi orang lain utntuk bertindak utk
mentransformasikan perawatan kesehatan yg bisa berkontribusi thd insan sehat dan dunia yg sehat • .Utk mentransformasikan perawatan kesehatan utk
memasukkan praktik yg terpusa pada pasien dan melibatkan hubungan perawatan yg juga memadukan terapi komplementer / alternatif sangatlah penting pada abad ke 21
• Terapi ini menguntungkan utk pengembangan / terjadinya pemilihan seseorang, organisasi dan masyarakat.
• Kepemimpinan transformasional adalah cara
mengarahkan/ menguntungkan dmn pemimpin adalah pembelajar, mentor danpendidik/guru.
• Ners adalah trailblazer /pandu/pencari jalan dan mapmaker pembuat petunjuk.
• Dia tidak hanya peduli pada perbaikan kondisi pada kerangka dan mindset yg ada ttp dg selangkah lebih jauh utk mendisain dan memandu proses yg
• Menurut Nightingale perlu 100 -150 tahun
untk mempunyai ners yg dididik
mentransformasikan rumkit dan perawatan
kesehatan.
• Terapi komplementer / alternatif adalah esensi
bagi semua bahwa keperawatan bisa menjadi
dan sejauh mana kita harus berlanjut utk
• Sebenarnya mayoritas masyarakat telah menggunakan terapi ini dan tuntutannya adalah tetap tumbuh. Ners perlu memberi pasien informasi dasar dan juga jawaban ttg terapi CAM
(complementary dan alternative medicine) termasuk keamanan, kemanjuran dan kemangkusannya.
• Dalam kapasitas profesional ners, perlu diinformasikan tentang kontraindikasi potensial terapi2 ini dan juga interaksi
potensialnya dg terapi medikal konvensional yg diresepkan dewasa ini.
• Ners juga perlu cukup pengetahuan tentang terapi ini sendiri shg ners bisa memberikannya pada pasien kita sbg opsi lebih luas utk kenyamanan dan kelegaan/peredaan. Perlu ada lingkungan
pemulihan yg optimal. Terapi komplementer / alternatif
mencakup pemulihan dari seluruh dunia: Taiwan, Korea, Swedia, Icelan, Iran dan jepang
• Terapi komplementer / alternatif hrslah berdasarkan riset, praktik, pembelajaran dan yg mencakup pusat kesehatan akademik tatanan kesehatan masyarakat • Dws ini ada perhatian yg kuat thd terapi termasuk
terapi pemulihan yg efektif, dan praktik dari bbg negara dan kultur di dunia dalam perencanaan pelayanan perawatan /kesehatan.
• Ners perlu memahami penggunaan terapi dan praktik CAM yg banyak /endemik pada berbagai kultur dan populasi.
• Perlu ada penekanan utama pada budaya dan
disertakannya aplikasi kultural utk meluaskan dan mendalami pemahaman akan basis dan penggunaan terapi komplementer.
• Terapi komplementer / alternatif mengantisipasi /mengadopsi peran kunci dlm promosi pemulihan, kenyamanan dan
perawatan. Lebih dari 1800 Terapi komplementer / alternatif dan sistem perawatann telah diidentifikasi. Banyak dari terapi ini telah digunakan ners selama berabad-abad dan dws ini sejumlah peningkatan terapi ini yg telah menjadi bagian dari sistem perawatan diseluruh dunia mendapat perhatian di USA. • Meningkatnya mobilitas masyarakat, baik melalui imigrasi,
perjalanan atau menghadiri konferensi internasional,
memerlukan ners yg berpengetahuan ttg terapi leluhur yg digunakan oleh banyak orang diseluruh dunia. Perhatian
terutama pada praktek perawatan kesehatan dari budaya lain, shg ners bisa mendapatkan pengetahuan tentang dan
menghargai praktik dan terapi ini, dan bila mungkin mengakomodasinya kedlm rencana perawatan.
• Pembelajaran ttg Terapi komplementer / alternatif membantu menyiapkan mhs dan praktisioner utk rentangan luas Terapi komplementer / alternatif yg akan ditemuinya dlm praktiknya.
• Perlu bahwa ners tidak kehilangan peluang utk menggunakan terapi yg mungkin menguntungkan pasien yg dlm nyeri atau yg bisa meredakan atau mencegah ansietas, bila tidak, penting bagi ners utk mengidentifikasi terapi yg mungkin salah guna atau punya efek berbahaya pada penggunanya.
• Perlu dipelajari adalah latar belakang, definisi, basis saintifik, intervensi dan satu atau lebih tehnik yg bisa digunakan utk menerapkan terapi, bersamaan dg
prekausen yg harus diwaspadai ketika penerapannya, kondisi, dan populasi pasien dmn terapi ini telah
digunakan dan juga aplikasi kultur dan anjuran utk penelitian.
• Perlu ada pemahaman yg dalam dan luas ttg basis dan penggunaan terapi,
• Juga perlu ada format terstruktur yg memberikan cara yg jelas utk mengorganisir pengetahuan dan
mendidik pasien.
• Aspek holistik dan caring dari terapi ini perlu selalu
dievaluasi/dihargai oleh ners dan oleh siapa /untuk siapa perawatan diberikan
• Peran ners tetap berkembang ttp dlm semua peran dan tatanan praktik ners yg sangat bervariasi ini, kepedulian akan
kenyamanan dan pemulihan pasien tetaplah yg paling utama dlm pikirannya.
• Pengembangan aktif terdepan dari ilmu menghasilkan pembuktian penting yg sangat diperlukan utk mensuport penggunaan terinformasi dari Terapi komplementer / alternatif.
• Berbagai kelompok termasuk National Academy of Science telah mengusulkan tujuan utk meluaskan riset ttg terapi
komplementar.
• Ada peningkatan jumlah jurnal terkait dg terapi-terapi ini
Melaksanakan dan mendesiminasikan pembuktian berbasiskan riset utk digunakan dlm terapi komplementar merupakan