• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kredensial Radiografer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kredensial Radiografer"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Dengan demikian, bila seorang radiografer telah diizinkan melakukan Dengan demikian, bila seorang radiografer telah diizinkan melakukan pelayanan kesehatan dan prosedur klinis lainnya di sebuah rumah sakit pelayanan kesehatan dan prosedur klinis lainnya di sebuah rumah sakit berarti yang bersangkutan telah diistimewakan dan diberikan hak khusus berarti yang bersangkutan telah diistimewakan dan diberikan hak khusus (privilege) oleh rumah sakit. Hak radiografer tersebut disebut sebagai (privilege) oleh rumah sakit. Hak radiografer tersebut disebut sebagai kewenangan klinis (clinical privilege).

kewenangan klinis (clinical privilege). Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)

Kewenangan klinis (clinical privilege) radiografer adalah kewenangan yang Kewenangan klinis (clinical privilege) radiografer adalah kewenangan yang diberikan oleh kepala rumah sakit kepada radiografer untuk melakukan diberikan oleh kepala rumah sakit kepada radiografer untuk melakukan pelayanan radiologi dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode pelayanan radiologi dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis. Penugasan tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis. Penugasan klinis adalah penugasan kepala/direktur rumah sakit kepada radiografer klinis adalah penugasan kepala/direktur rumah sakit kepada radiografer untuk melakukan tindakan / pelayanan radiologi di rumah sakit tersebut untuk melakukan tindakan / pelayanan radiologi di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah

berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya.ditetapkan baginya.

Kewenangan klinis diberikan kepada radiografer dengan tujuan salah Kewenangan klinis diberikan kepada radiografer dengan tujuan salah satunya agar tidak menimbulkan konflik di antara sesama radiografer. satunya agar tidak menimbulkan konflik di antara sesama radiografer. Radiografer lain dapat merasa bahwa lahan pekerjaan yang dimilikinya Radiografer lain dapat merasa bahwa lahan pekerjaan yang dimilikinya dicampuri atau diambil alih oleh radiografer lain. Konflik yang timbul dicampuri atau diambil alih oleh radiografer lain. Konflik yang timbul tentunya akan mempengaruhi kualitas pelayanan dari radiografer dan tentunya akan mempengaruhi kualitas pelayanan dari radiografer dan rumah sakit yang bersangkutan.

rumah sakit yang bersangkutan.

Dengan diaturnya kewenangan klinis tersebut maka setiap radiografer Dengan diaturnya kewenangan klinis tersebut maka setiap radiografer akan mempunyai batas yang jelas dalam memberikan pelayanan radiologi akan mempunyai batas yang jelas dalam memberikan pelayanan radiologi kepada pasien. Pemberian kewenangan klinis juga bertujuan untuk kepada pasien. Pemberian kewenangan klinis juga bertujuan untuk melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa radiografer yang melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa radiografer yang memberikan pelayanan radiologi memiliki kompetensi dan kewenangan memberikan pelayanan radiologi memiliki kompetensi dan kewenangan klinis yang jelas.

klinis yang jelas. Kredensial

(2)
(3)

Pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) kepada seorang Pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) kepada seorang radiografer dilakukan dengan melakukan suatu proses yang disebut radiografer dilakukan dengan melakukan suatu proses yang disebut kredensial. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap radiografer untuk kredensial. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap radiografer untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis. Proses kredensial menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis. Proses kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja radiografer.

dokumen yang berhubungan dengan kinerja radiografer.

Proses kredensial dilakukan oleh sub komite kredensial di komite Proses kredensial dilakukan oleh sub komite kredensial di komite penunjang pelayanan rumah sakit. Komite penunjang pelayanan adalah penunjang pelayanan rumah sakit. Komite penunjang pelayanan adalah wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi utama wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan penunjang pelayanan, melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu penunjang pelayanan, melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi sehingga pelayanan profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi sehingga pelayanan profesional tenaga kesehatan penunjang kepada pasien diberikan secara profesional tenaga kesehatan penunjang kepada pasien diberikan secara benar (ilmiah) sesuai standar yang baik (etis) sesuai kode etik profesi serta benar (ilmiah) sesuai standar yang baik (etis) sesuai kode etik profesi serta hanya diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dengan hanya diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dengan kewenangan yang jelas.

kewenangan yang jelas.

Komite penunjang pelayanan merupakan kelompok profesi tenaga Komite penunjang pelayanan merupakan kelompok profesi tenaga

kesehatan yang secara struktur fungsional berada di bawah

kesehatan yang secara struktur fungsional berada di bawah

kepala/direktur rumah sakit dan bertanggungjawab langsung kepada kepala/direktur rumah sakit dan bertanggungjawab langsung kepada kepala/direktur rumah sakit. Komite penunjang pelayanan dibentuk kepala/direktur rumah sakit. Komite penunjang pelayanan dibentuk melalui mekanisme yang disepakati dan sesuai dengan peraturan melalui mekanisme yang disepakati dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

perundang-undangan yang berlaku.

Komite penunjang pelayanan hendaknya dapat memberikan jaminan Komite penunjang pelayanan hendaknya dapat memberikan jaminan kepada kepala/direktur rumah sakit, bahwa tenaga kesehatan penunjang kepada kepala/direktur rumah sakit, bahwa tenaga kesehatan penunjang memiliki kompetensi kerja yang tinggi sesuai standar pelayanan dan memiliki kompetensi kerja yang tinggi sesuai standar pelayanan dan berperilaku baik sesuai etika profesinya masing-masing. Komite penunjang berperilaku baik sesuai etika profesinya masing-masing. Komite penunjang pelayanan bertugas membantu kepala/direktur rumah sakit dalam pelayanan bertugas membantu kepala/direktur rumah sakit dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga kesehatan penunjang serta pengembangan profesional berkelanjutan.

kesehatan penunjang serta pengembangan profesional berkelanjutan.

Kredensial secara umum merupakan istilah yang memayungi lisensi, Kredensial secara umum merupakan istilah yang memayungi lisensi, sertifikasi, akreditasi dan pendaftaran/registrasi yaitu :

sertifikasi, akreditasi dan pendaftaran/registrasi yaitu : a.

a. LisensiLisensi 

 Lisensi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang sepertiLisensi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang seperti Surat Izin Kerja (SIK) yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Surat Izin Kerja (SIK) yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

(4)

menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya di seluruh menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi (PMK 1796, pasal 1). Indonesia setelah lulus uji kompetensi (PMK 1796, pasal 1). 

 Untuk memperoleh sertifikat kompetensi, sebelumnyaUntuk memperoleh sertifikat kompetensi, sebelumnya dilakukan uji kompetensi. Uji kompetensi adalah suatu proses dilakukan uji kompetensi. Uji kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi (PMK 1796,

kesehatan sesuai dengan standar profesi (PMK 1796, pasal 1).pasal 1). 

 Pelaksanaa uji kompetensi dilaksanakan oleh MTKP (MajelisPelaksanaa uji kompetensi dilaksanakan oleh MTKP (Majelis Tenaga Kesehatan Propinsi). Setelah dinyatakan lulus, yang Tenaga Kesehatan Propinsi). Setelah dinyatakan lulus, yang bersangkutan akan memperoleh Sertifikat Kompetensi yang bersangkutan akan memperoleh Sertifikat Kompetensi yang ditetapkan oleh ketua MTKP.

ditetapkan oleh ketua MTKP. b. Registrasi

b. Registrasi 

 Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatanRegistrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah memenuhi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah memenuhi kualifikasi tertentu serta diakui secara hukum untuk kualifikasi tertentu serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya (PMK menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya (PMK 1796, pasal 1).

1796, pasal 1). 

 Surat Tanda Registrasi (STR) adalah bukti tertulis yangSurat Tanda Registrasi (STR) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi. Penjelasan diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi. Penjelasan tersebut tertuang dalam Permenkes RI No. 1796 tahun 2011, tersebut tertuang dalam Permenkes RI No. 1796 tahun 2011, pasal 9.

pasal 9. c. Akreditasi c. Akreditasi

 Aspek kredensial yang Aspek kredensial yang terkait dengan akreditasi meliputi ijasahterkait dengan akreditasi meliputi ijasah yang dikeluarkan oleh institusi pendidikan. Hal ini yang dikeluarkan oleh institusi pendidikan. Hal ini berhubungan dengan persyaratan untuk memperoleh STR berhubungan dengan persyaratan untuk memperoleh STR dimana salah satu syaratnya memiliki ijasah. Ijasah tersebut dimana salah satu syaratnya memiliki ijasah. Ijasah tersebut akan diberikan atau dikeluarkan oleh institusi pendidikan yang akan diberikan atau dikeluarkan oleh institusi pendidikan yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Tinggi (BAN-PT).

Tahapan Pemberian Kewenangan Klinis Tahapan Pemberian Kewenangan Klinis

Secara garis besar tahapan pemberian kewenangan klinis yang harus Secara garis besar tahapan pemberian kewenangan klinis yang harus diatur lebih lanjut oleh rumah sakit

diatur lebih lanjut oleh rumah sakit adalah sebagai berikut :adalah sebagai berikut :

a.

a. Radiografer mengajukan permohonan kewenangan klinis kepadaRadiografer mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada

kepala atau direktur rumah sakit dengan mengisi formulir yang telah kepala atau direktur rumah sakit dengan mengisi formulir yang telah disediakan rumah sakit dan dilengkapi bahan-bahan pendukung.

disediakan rumah sakit dan dilengkapi bahan-bahan pendukung.

b.

(5)

c.

c. Ketua komite penunjang pelayanan menugaskan subkomiteKetua komite penunjang pelayanan menugaskan subkomite

kredensial untuk melakukan kredensialing. kredensial untuk melakukan kredensialing.

d.

d. Dalam melakukan kredensialing subkomite kredensial dapatDalam melakukan kredensialing subkomite kredensial dapat

membentuk panel atau panitia ad-hoc, jika perlu di dalamnya membentuk panel atau panitia ad-hoc, jika perlu di dalamnya melibatkan mitra bestari dari disiplin yang sesuai dengan melibatkan mitra bestari dari disiplin yang sesuai dengan kewenangan klinis yang diminta.

kewenangan klinis yang diminta.

e.

e. Hasil kajian panitia ad-hoc menjadi dasar rekomendasi dariHasil kajian panitia ad-hoc menjadi dasar rekomendasi dari

subkomite kredensial kepada ketua komite penunjang pelayanan. subkomite kredensial kepada ketua komite penunjang pelayanan.

f.

f. Komite penunjang pelayanan memberikan rekomendasi radiograferKomite penunjang pelayanan memberikan rekomendasi radiografer

untuk mendapatkan surat penugasan klinis dari d

untuk mendapatkan surat penugasan klinis dari direktur.irektur.

g.

g. Direktur menerbitkan surat penugasan klinis dengan dilampiriDirektur menerbitkan surat penugasan klinis dengan dilampiri

rincian kewenangan klinis sebagaimana rekomendasi komite rincian kewenangan klinis sebagaimana rekomendasi komite penunjang pelayanan.

penunjang pelayanan.

Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi kewenangan klinis :

kewenangan klinis :

a.

a. PendidikanPendidikan 

 Lulus dari sekolah yang terakreditasiLulus dari sekolah yang terakreditasi

b.

b. Perizinan (lisensi)Perizinan (lisensi)

 Memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidangMemiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi

profesi 

 Memiliki izin kerja dari dinas kesehatan setempat yang masihMemiliki izin kerja dari dinas kesehatan setempat yang masih berlaku.

berlaku.

c.

c. Kegiatan penjagaan mutu profesiKegiatan penjagaan mutu profesi

 Menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaianMenjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian kompetensi bagi anggotanya

kompetensi bagi anggotanya

d.

d. Kualifikasi personalKualifikasi personal

 Riwayat disiplin dan etik profesiRiwayat disiplin dan etik profesi 

 Keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakuiKeanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui 

 Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibatKeadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat penggunaan obat terlarang dan alkohol, yang dapat penggunaan obat terlarang dan alkohol, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap pasien dan mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap pasien dan riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan

riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan

e.

e. Pengalaman dibidang keprofesianPengalaman dibidang keprofesian

 Riwayat tempat pelaksanaan praktik profesiRiwayat tempat pelaksanaan praktik profesi 

 Riwayat tuntutan medis atau klaim oleh pasien selamaRiwayat tuntutan medis atau klaim oleh pasien selama menjalankan profesi.

menjalankan profesi.

Berakhirnya kewenangan klinis Berakhirnya kewenangan klinis

(6)

memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya tiga tahun. Pada memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya tiga tahun. Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melakukan rekredensial terhadap radiografer yang bersangkutan. Proses melakukan rekredensial terhadap radiografer yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses kredensial rekredensial ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan di atas karena rumah sakit telah memiliki awal sebagaimana diuraikan di atas karena rumah sakit telah memiliki informasi setiap staf medis yang melakukan pelayanan medis di rumah informasi setiap staf medis yang melakukan pelayanan medis di rumah sakit tersebut.

sakit tersebut.

Pencabutan, perubahan/modifikasi dan pemberian kembali

Pencabutan, perubahan/modifikasi dan pemberian kembali

kewenangan klinis. kewenangan klinis.

Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu oleh kepala atau Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu oleh kepala atau direktur rumah sakit didasarkan pada kinerja

direktur rumah sakit didasarkan pada kinerja profesi di lapangan, misalnyaprofesi di lapangan, misalnya radiografer yang bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun radiografer yang bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun mental. Selain itu, pencabutan kewenangan klinis juga dapat dilakukan bila mental. Selain itu, pencabutan kewenangan klinis juga dapat dilakukan bila terjadi kecelakaan kerja yang diduga karena inkompetensi atau karena terjadi kecelakaan kerja yang diduga karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari komite penunjang pelayanan. Namun demikian, tindakan disiplin dari komite penunjang pelayanan. Namun demikian, kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila radiografer tersebut dianggap telah pulih kompetensinya. Dalam hal radiografer tersebut dianggap telah pulih kompetensinya. Dalam hal kewenangan klinis tertentu seorang radiografer diakhiri, komite penunjang kewenangan klinis tertentu seorang radiografer diakhiri, komite penunjang pelayanan akan meminta subkomite mutu profesi untuk melakukan pelayanan akan meminta subkomite mutu profesi untuk melakukan berbagai upaya pembinaan agar kompetensi yang bersangkutan pulih berbagai upaya pembinaan agar kompetensi yang bersangkutan pulih kembali. Komite penunjang pelayanan dapat merekomendasikan kepada kembali. Komite penunjang pelayanan dapat merekomendasikan kepada kepala/direktur rumah sakit pemberian kembali kewenangan klinis kepala/direktur rumah sakit pemberian kembali kewenangan klinis tertentu setelah melalui proses pembinaan.

tertentu setelah melalui proses pembinaan.

*)

Referensi

Dokumen terkait

Kata professional berarti bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, misalnya seorang juru masak ( DEPDIKBUD 1995 : 705)

Berdasarkan kondisi fisik di lapangan pada lokasi yang mengalami kemacetan kredit, Bank Pembangunan Daerah (BPD) mengajukan klaim kredit macet kepada Direktur Jenderal.

Prioritas utama dalam pelaksanaan fisik bangunan di lingkungan Rumah Sakit Roemani didasarkan pada pertimbangan untuk menunjang aktivitas pelayanan kesehatan terutama yang

Jika terjadi tindakan kekerasan fisik di lapangan pada saat pertandingan berlangsung, maka ofisial atau pemain yang bersangkutan akan dikeluarkan dari turnamen.. Dan panitia 3x3

dari beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut: Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi:a) Kondisi fisik yang tidak kondusif, Misalnya sakit, pasti akan

Dan untuk pengembangan pedoman ini dapat direvisi sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia serta peningkatan pelayanan yang ada di rumah sakit jiwa Mutiara Sukma.... DIREKTUR

Berdasarkan hasil kajian terhadap fisik bendungan yang didasarkan kepada pengamatan di lapangan serta evaluasi terhadap tubuh bendungan pada kondisi purna laksana,

Yang bersangkutan SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK NOMOR : 1673 /PL1 6/DI 12A14 Tentang PEMBIMBING PRAKTEK KERJA LAPANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK