• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Karakter Guru Pendidikan Agama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Karakter Guru Pendidikan Agama"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TANJUNG SELOR KABUPATEN BULUNGAN KALIMANTAN UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan Stratum Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Kristen Protestan Pada

Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar

Oleh

MARGARETA MENTHAN NPM: 12022238

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR

(2)

ABSTRAK

Margareta Menthan: “Pengaruh Karakter Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap Peningkatan Kerohanian Siswa Smp Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara .” (Dibimbing oleh Ev. Elisabet Selfina Ronda MA)

Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini, adalah: Untuk menjelaskan karakter guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatkan kerohanian siswa SMP Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpukan bahwa: Pertama, hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan karakter guru agama Kristen dalam proses belajar mengajar di sekolah berpengaruh postif terhadap peningkatan kerohanian siswa SMP Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Kedua, hasil hipotesis memperlihatkan bahwa secara parsial variabel karakter guru berpengaruh terhadap peningkatan kerohanian siswa mata pelajaran agama Kristen siswa SMP Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Ketiga, upaya meningkatkan kerohanian siswa diperlukan beberapa factor pendukung, antara lain pribadi siswa itu sendiri dan peran aktif guru, secara khusus guru pendidikan agama Kristen. Keempat, peningkatan kerohanian adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus. Kelima, seorang guru pendidikan agama Kristen harus bisa mencerminkan sikap menjadi seorang guru, dimana guru harus menjadi contoh teladan yang baik tidak hanya dalam lingkup sekolah tetapi juga dalam lingkup masyarakat. Keenam, hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi karakter guru, maka semakin tinggi peningkatan kerohanian siswa. Sebaliknya semakin rendah karakter guru, maka semakin rendah juga kerohanian siswa, sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti, misalnya fasilitas sekolah, keadaan ekonomi orang tua, kedisplinan siswa dan lainnya. Ketujuh, tugas guru dalam pendidikan agama Kristen sangatlah penting dan itu sebuah tanggung jawab berat. Ia dipanggil untuk membagikan harta abadi. Guru itu juga seorang pelayan dalam gereja Kristus yang harus dijunjung tinggi.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia yang kian maju membawa perubahan demi perubahan dalam kehidupan manusia.Perubahan-perubahan tersebut tidak dapat dipungkiri ternyata berdampak terhadap kerohanian seseorang secara khusus dalam kalangan siswa. Dalam hal ini, karakterseorang guru Kristen terlebih khusus lagi guru mata pelajaran agama Kristen sangat penting untuk bisa membawa pengaruh terhadap peningkatan kerohanian siswa Kristen.Mengapa guru? guru merupakan unsur penting dalam proses belajar mengajar dibidang pendidikan, serta memiliki tanggung jawab yang besar. Guru adalah pembimbing siswa untuk mengenal, memahami dalam menghadapi semua yang berkaitan dengan pendidikan. Profesi atau pekerjaan guru sangat penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya dalam pembinaan iman siswa.

(4)

tua. Konon Pendidikan Agama Kristen lebih sering dirasakan siswa sebagai beban yang tidak perlu ketimbang kabar sukacita.”1

Pendidikan agama Kristen seharusnya membuat siswa Kristen berbeda dengan siswa-siswi yang lain. Pendidikan Agama Kristen bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan semata-mata, tetapi lebih dari itu pendidikan agama Kristen merupakan sarana untuk menanamkan nilai-nilai kristiani kepada anak didik menuju kesempurnaan seperti Kristus. Peningkatan kerohanian siswa tidak terlepas dari bagaimana para pendidik (guru) mengajar secara profesional. Sering yang menjadi kendala adalah guru yang mengajar mata pelajaran pendidikan agama Kristen bukanlah guru yang kompeten dibidangnya. Hal ini sudah sering terjadi dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Kristen, sering yang mengajar mata pelajaran agama adalah guru mata pelajaran lain atau pendeta yang tidak professional. Dengan kata lain, sebagai guru agama Kristen tidak menunjukkan karakter sebagaimana seharusnya sebagai seorang guru agama yang berbeda dengan guru umum lainnya sementara peran guru agama Kristen sangat vital dalam pembinaan iman siswa. Dalam hal ini, karakter yang baik dari seorang guru agama Kristen sangatlah penting untuk dapat memberi pengaruh bagi peningkatan kerohanian siswa.

Berbicara tentang karakter, maka itu berarti menyangkut kepribadian yang utuh dari seseorang sehingga kepribadian sangat menentukan nilai kehidupan seseorang. Karakter atau kepribadian seseorang guru PAK juga menentukan keberhasilan guru dalam mendidik dan mengajar siswa sebagai pembimbing

1John M. Nainggolan,Menjadi Guru Agama Kristen (Bandung: Bina Media Informasi,

(5)

rohani dalam menumbuhkembangkan iman siswa, karena guru PAK tidak hanya sekedar sebagai pengajar ilmu saja tetapi lebih daripada itu guru menjadi contoh teladan dari kehidupan yang diajarkan dan yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.Jarot Wijanarko mengatakan: “Keteladanan membuat pelajaran, ajaran, aturan menjadi real, mudah dimengerti karena ada contohnya.”2

Dalam Perjanjian Baru tugas mengajar sangat penting yang dapat kita pahami dari kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus sendiri karena PAK tidak terlepas dari Sang Guru Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus bahwa Ia adalah guru yang dating dari Allah. Sebagai guru, Yesus sangat diperhitungkan keahlian-Nya oleh rakyat Yahudi, sehingga menyebut sebagai Rabbi. Suatu gelar kehormatan yang menyatakan betapa Ia dikagumi oleh semua orang karena Yesus sendiri dengan tegas mengakui diri-Nya sebagai guru kepada murid-murid-Nya. Tuhan Yesus layak disebut Guru Agung atau Rabbi karena semua pengajarannya disertai dengan kuasa, otoritas, wibawa, mujizat sehingga orang yang mendengar pengajaran-Nya menjadi terpukau dan member tanggapan positif.

Manusia disepanjang hidupnya selalu berhadapan dengan berbagai tantangan dan berbagai cara dilakukan untuk meraih kemenangan khususnya dikalangan remaja. Untuk itu sangatlah perlu pengenalan akan Yesus, agar mereka jangan sampai jauh dari Tuhan. Dan untuk menolong para Remaja menerima Yesus, perlu pembinaan iman yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru PAK dimana sebagai guru PAK tidak cukup hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja tetapi Remaja perlu pengenalan akan Yesus, karena iman

2Jarot Wijanarko, Mendidik Anak Nilai Hidup Integritas Karakter (Jakarta: Suara

(6)

merupakan salah satu kekuatan yang dapat melepaskan segala perangkap yang dipasang si Iblis. Peningkatan kerohanian anak tidak terlepas dari konsep Alkitab yang mencatat tentang penugasan Allah kepada orang tua untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya dalam kitab Ulangan 6:6-7 yang berbunyi:“apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

Selanjutnya dalam kitab Amsal 22:6 berkata: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu.”Dari ayat ini menegaskan kepada kita betapa Allah sangat menekankan perhatian dan bimbingan kepada generasi muda, mengingat kelak generasi inilah penerus masa depan gereja.

Bisa dibayangkan apa yang bakal terjadi jika anak-anak sebagai harapan bagi masa yang akan datang dan pemuda adalah harapan hari esok tidak didik dengan baik, terlebih iman mereka kepada Tuhan, belum lagi dengan akhir-akhir ini karakter seorang guru yang mulai menurun yang sudah tentu mempengaruhi bagi peningkatan kerohanian siswa. Karena itu, bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik menuangkan ide penulis dalam bentuk tulisan dengan judul : PENGARUH KARAKTER GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TERHADAP PENINGKATAN KEROHANIANSISWA

SMP AGAPE TANJUNG SELOR KABUPATEN BULUNGAN

(7)

Pokok Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah utama yang akan dikedepankan dalam tulisan ini adalah: Apakah karakter guru Kristen dapat mempengaruhi peningkatan kerohanian siswa SMP Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara?

Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai dalam pengembangan terhadap penulisan ini adalah:

Pertama, untuk mengetahui sejauh mana pengaruh karakter guru Kristen terhadap peningkatan kerohaniansiswa SMP Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.

Kedua, untuk memberikan motivasi bagi para pendidik di SMP Agape Tanjung Selor secara khusus guru pendidikan agama Kristen agar lebih lagi menunjukkan karakter yang benar dan baik sehingga terjadi peningkatan kerohanian siswa Kristen SMP Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.

Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diupayakan dapat bermanfaat yaitu:

Pertama, Dapat menjadi bahan dalam mengembangkan pengajaran Kristen di sekolah, khususnya bagi peningkatan kerohanian siswa pada SMP Agape Tanjung Selor serta menambah perbendaharaan perpustakaan.

(8)

Ketiga, Dapat memperoleh pengetahuan dari dunia praktisi yang merupakan penerapan dasar-dasar teoritis yang telah diperoleh penulis selama berada di bangku kuliah.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kuantitatif yaitu melalui angket, serta melalui studi kepustakaan yaitu melalui buku-buku di perpustakaan dan metode kualitatif yaitu berupa wawancara dan obervasi langsung.

Batasan Penulisan

Batasan penulisan dibatasi hanya pada pengaruh karakter seorang guru Kristen terhadap peningkatan kerohanian siswa di SMP Agape Tanjung Selor.

Sisitematika Penulisan

Skripsi ini akan diuraikan dalam lima bagian besar yaitu:

Bab I,Pendahuluan yaitu membahas tentang latar belakang masalah, masalah pokok, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, batasan penulisan dan sistematika penulisan.

(9)

Bab III,Metodologi Penelitian, Gambaran Lokasi Penelitian, Sejarah Singkat berdirinya SMP Agape Tanjung Selor, Prosedur Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.

Bab IV, Analisis Hasil Data dan Pembahasan

(10)

KEPUSTAKAAN

Alkitab

Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. 1997.

Kamus

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.

Buku-buku

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi.Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Enklaar, I.H. dan Hamrighausen, E.G. Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985.

Gultom, Andar. Profesionalisme, Standar Kompetensi Dan Pengembangan Profesi Guru PAK. Bandung: Bina Media Informasi, 2007.

Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar & Mengajar Edisi 8. Bandung: Sinar Baru 2012.

Hamrighausen, E.G. dan I. H. Enklaar. Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985.

Haystead, Wes. Mengajar Anak Tentang Allah. BPK Gunung Mulia, 1998.

Khan, Yahya. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta: Pelangi Publishing, 2010

Koesoema, Dani. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo, 2010.

Murray, Andrew. Membina Iman. Bandung: Kalam Hidup, 1993.

Mustari, Mohamad. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2011.

(11)

Narramore, Bruce. Mengapa Anak-Anak Berkelakuan Buruk. Bandung: Kalam Hidup, 1999.

Prasetyo, B dan Junnah, L.M. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2007. Richards, Lawrence O. Mengajarkan Alkitab Secara Kreatif. Bandung: Kalam

Hidup, 2000.

Riggs, Ralph M. Sekolah Minggu Yang Berhasil. Malang: Gandum Mas, 2001. Setiawani, Marry Go. Pembaruan Mengajar. Bandung: Kalam Hidup, 1993. Shelly, Judith Allen.Kebutuhan Rohani Anak. Bandung: Kalam Hidup, 1982. Sidjabat, B.S. Menjadi Guru Profesional Sebuah Perspektif Kristiani. Bandung:

Kalam Hidup, 1992.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.

Wijanarko, Jarot. Mendidik Anak Nilai Hidup Integritas Karakter. Jakarta: Suara Pemulihan, 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menjelaskan tentang “pengaruh pemanfaatan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar media pembelajaran”. Tujuan penelitian adalah untuk

Pada bagian pengujian ini penulis menggunakan teknik kuisioner untuk mengetahui keberhasilan dari film yang penulis buat. Adapun konsep kuisioner yang penulis gunakan yaitu

Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara jenis FMA dan dosis pupuk NPK yang digunakan sehingga dapat disimpulkan (1) respon bibit kelapa sawit terhadap

Penyerapan neutron yang tinggi disini disebabkan oleh ketebalan sampel yang tinggi dan/atau koefisien atenuasi yang tinggi dari bahan tersebut sesuai dengan rumus atenuasi radiasi

rata- rata perbedaan hasil antara sisa makanan kelompok menu standar dan kelompok menu pilihan adalah 5.21 yang berarti bahwa dengan menggunakan menu pilihan

Konsep rancangan alat ini terdiri dari rangkaian CCTV sebagai media untuk mendeteksi objek manusia, aplikasi machine learning sebagai software, Node js yang

Tiga variabel yang mempunyai kontribusi terbesar dalam pengaruh motif terhadap minat menggunakan Instagram adalah motif melihat-lihat (0.66), motif interaksi

Perbedaan perlakuan pada vial yang ditutup kertas aluminium dan tidak ditutup saat penyimpanan tidak menunjukkan perbedaan hasil kemurnian radiokimia yang cukup signifikan dan