5 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dewasa ini efisiensi menjadi sorotan utama bagi berbagai kalangan baik
industry maupun non industry, Efisiensi yang dimaksud dinyatakan sebagai rasio
antara output dan input. Suatu kondisi dikatakan ideal adalah bila nilai efisiensi
1,0 atau 100%, berarti nilai ideal diperoleh jika pemakaian jumlah input tertentu
menghasilkan output yang maksimal atau suatu output tertentu dihasilkan dengan
pemakaian input yang maksimal.
Data Envelopment Analysis (DEA) dikembangkan oleh Charners, Cooper,
Charners (1978) yang merupakan prosedur program linier untuk menganalisis
batas dari input dan output dari unit pengambil keputusan. Dengan
mengidentifikasikan himbauan bagian dari unit pengambil keputusan yang efisien
yang sangat berpengaruh dalam berbagai perubahan output dan skor efisien dari
unit yang tidak efisien.
Data Envelopment Analysis (DEA) menemtukan skor efisien yang lebih
kecil dari satu pada unit yang tidak efesien. Skor ini merefleksikan jarak radial
dari batas produksi yang telah diestimasi untuk unit pengambil keputusan dibawah
evaluasi, yaitu proporsi minimal yang mengalami pengurangan pada efesiensi.
DEA akan memberikan rating efesiensi pada unit yang tidak efesiensi.
DEA sebagai model analisis produktivitas multi factor untuk pengukuran
efesiensi relative serangkaian unit pengambil keputusan homogeny. Skr efesiensi
dalam keberadaan factor input dan output didefinisikan sebagai berikut :
6
Dengan mengasumsikan bahwa terdapat n pada unit pengambil keputusan,
masing-masing dengan m input dan s output, maka skor efisiensi relative dari unit
pengambil kebijakan diperoleh dengan model penyelesaian yang di ajukan oleh
Charnes et.al sebagai berikut :
Maximum
Selanjutnya dengan pengembangan model yang di jeaskan Charners,
Cooper, dan Rhodes (1978) :
Maximum
∑
Kendala ujxjip
m
7
Maka akan dapat dillihat bahwa dalam mengidentifikasi skor efisiensi
relative dari semua unit pengambil keputusan dengan masing-masing unit
memilih bobot input dan output yang memaksimalkan skor efesiensi. Dimana unit
pengambil keputusan dianggap efesien jika memperoleh skor 1 dan lebih kecil
dari 1 mengisyaratkan bahwa unit pengambil keputusan tidak efesien. Selanjutnya
dalam pengukuran efesiensi relatif.
Pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menggunaka DEA adalah :
1. DEA adalah teknik titik ekstrim
2. DEA adalah baik dengan estimasi efesiensi relative dari unit pengambil
keputusan tentu akan berlangsung perlahan untuk efesiensi absolute.
3. DEA adalah teknik non parametric
4. Formulasi standar dari DEA menciptakan program linear untuk setiap unit
pengambil keputusan, maka permaslahannya bersifat intensif.
Selanjutnya Data Envelopment Analysis (DEA) dalam pengembangannya
dalam research operasi memiliki bebrapa keunggulan antara lain :
1. Bisa menangani banyak input dan output
2. Tidak butuh asumsi hubungan fungsional antara variable input dan output.
3. Unit pengambilan keputusan (DMU) dibandingkan langsung dengan
sesamanya.
4. Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda.