• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengembangkan Budaya Wirausaha bagi Maha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mengembangkan Budaya Wirausaha bagi Maha"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Mengembangkan Budaya Wirausaha bagi Mahasiswa Informatika

di Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang

Eva Handriyantini 1), Tri Y. Evelina2), Setiabudi Sakaria3), Saiful Yahya4)

SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA

eva@stiki.ac.id1), trievelina@stiki.ac.id2), setiabudi@stiki.ac.id3), yahya@stiki.ac.id4)

ABSTRAKSI

Era perdagangan bebas ASEAN 2015 menjadi bagian dari strategi perguruan tinggi untuk mempersiapkan lulusannya mampu menjadi bagian dari masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menjadi bagian

dari masyarakat ekonomi ASEAN bukan saja sebagai pasar tetapi juga bisa sebagai produsen. Mengembangkan budaya wirausaha dalam perguruan tinggi merupakan upaya mempersiapkan lulusan perguruan tinggi mampu menjadi produsen. Mahasiswa informatika memiliki potensi besar dalam bidang industri kreatif atau industri teknologi informasi seperti animasi, games, aplikasi perangkat lunak dan

sebagainya. Di STIKI Malang, kegiatan wirausaha telah dilakukan sejak tahun 2006, dimana mata kuliah wirusaha dilekatkan pada kurikulum program studi. Sejalan dengan perkembangan untuk terus mendorong budaya wirausaha di seluruh sivitas akademika, berbagai kegiatan seperti kuliah tamu, seminar, pameran serta kerjasama dengan UKM menjadi bagian dari kegiatan wirausaha di STIKI Malang. Melalui hibah IbK yang

diterima oleh STIKI tahun 2013, menjadi pendorong perbaikan pengelolaan dan pembinaan kemampuan wirausaha bagi mahasiswa maupun alumni STIKI Malang. Sepanjang pelaksanaan IbK tahun 2013, kegiatan penerimaan dan seleksi proposal ide wirausaha, serta pembinaan wirausaha hingga menghasilkan mahasiswa yang mampu berwirausaha berhasil dilakukan. Pola penerimaan dan pembinaan wirausaha ini akan

dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga budaya wirausaha menjadi budaya bagi mahasiswa dan alumni STIKI Malang.

Kata Kunci : wirausaha, informatika, industri kreatif

ABSTRACT

ASEAN Free Trade Era 2015 be part of collage strategy to prepare for the College's alumni are able to be part of the ASEAN Economic Community (MEA). Be part of the ASEAN economic community not only as a market but also as producers. Developing a culture of entrepreneurship in higher education is an effort to prepare graduates able to become producers. Students of Informatics has great potential in the field of creative

industries such as animation, games, software applications, ect. An entrepreneurial activity at STIKI Malang has been done since 2006 where college course entreprenenurship shall be attached to curriculum course of study. In line with developments to encourage entrepreneurial culture throughout students and alumni, various

activities as guest college the seminar, exhibition and cooperation with small and medium-sized enterprises (SMEs) be part of entrepreneurial activity in STIKI Malang. Through IbK grants received by stiki 2013, encourage improvement management and development ability entrepreneurial for college students and alumni STIKI Malang. Throughout the implementation of the IbK 2013, the activities of the proposal idea of

entrepreneurs, and selection as well as training of entrepreneurs to produce students can be entrepreneur succeeded is conducted. The pattern of receipts and entrepreneurial coaching will be implemented on a sustainable, so that the entrepreneurial culture become cultural for student and alumni STIKI Malang.

(2)

2

1.

PENDAHULUAN

Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang

memberikan dampak yang positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. 14 cakupan bidang ekonomi

kreatif: (1) Jasa periklanan; (2) Arsitektur; (3) Seni rupa; (4) Kerajinan; (5) Desain; (6) Mode (fashion); (7)

Film; (8) Musik; (9) Seni pertunjukan; (10) Penerbitan; (11) Riset dan pengembangan; (12) Software; (13)

TV dan Radio; (14) Video game. Hingga saat ini, industri kreatif telah menjadi bagian utama di beberapa

negara didunia yang dapat memberikan kontribusi perekonomian secara signifikan. Di Indonesia, industri

kreatif telah memberikan kontribusi PDB urutan 7 dari 10 sektor yang dianalisis yaitu Rp. 104,638 Triliun

selama periode 2002-2006, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5.4 juta tenaga kerja. Hingga saat

ini, jumlah perusahaan pengembang kreatif digital di Indonesia semakin bertumbuh, selain itu masih

banyak pengembang informal yang tidak tercatat sebagai perusahaan, hal ini dapat terlihat dari banyaknya

forum-forum dan komunitas kreatif digital di jaringan internet di Indonesia. Kelompok informal ini

merupakan salah satu potensi kekuatan industri (koswara, 2011)

STIKI merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki bidang ilmu informatika dan komputer.

Berbagai produk TIK karya mahasiswa, dosen maupun alumni telah banyak dihasilkan serta menjadi bagian

dari industri kreatif di Indonesia. banyak yang telah berhasil tetapi juga banyak yang hanya sekedar dibuat

dan tidak memiliki nilai jual. Dengan memiliki pengetahuan serta pengalaman bidang TIK, menjadi modal

dasar untuk mengembangkan kemampuan technopreneurs bagi mahasiswa maupun alumni STIKI.

Melekatkan mata kuliah wirausaha dalam kurikulum program studi masih belum mencukupi untuk

membentuk kemampuan wirausaha bagi mahasiswa. Perluasan wawasan, memberikan pengalaman serta

ruang untuk menyampaikan ide usaha serta ruang untuk berwirausaha, dapat dilaksanakan secara

berkelanjutan sebagai bagian membentuk dan mengembangkan kemampuan berwirausaha. Selain itu

mengasah ide-ide produk kreatif bidang TIK yang bernilai jual dapat disinergikan dengan berbagai mata

kuliah pendukung yang ada pada program studi.

2. SUMBER INSPIRASI

2.1.Inkubator Bisnis

Mengacu kepada keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia

nomor 81.2/kep/M.KUKM/VIII/2002 mengenai implementasi model inkubator bisnis, secara umum dikenal

dua kategori yaitu :

1. In wall adalah inkubasi dengan cara pengusaha kecil yang sedang dibina dikonsentrasikan di dalam

suatu gedung atau kawasan tertentu dan manajemen inkubator menyediakan berbagai pelayanan

penyewaan tempat dan konsultasi manajemen.

2. Out wall adalah inkubasi dengan cara pengusaha kecil atau calon pengusaha baru yang sedang dibina

tidak ditempatkan di dalam satu gedung atau kawasan yang dikelola Tim manajemen inkubator bisnis,

tetapi berada di tempat usahanya masing-masing dan tetap aktif mengikuti tahap-tahap pembinaan

secara terprogram dan berkelanjutan.

Hasil kajian yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan judul Kajian Inkubator Bisnis dalam rangka

(3)

3

strategis karena dapat menciptakan lapangan kerja baru, menumbuhkan wirausaha baru, dan dapat menjadi

wadah dalam mengimplementasikan berbagai inovasi yang dihasilkan oleh berbagai pihak

umumnyaperguruan tinggi. Dari berbagai pengalaman beberapa negara yang melaksanakan program

inkubator bisnis diperoleh benchmark yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu: 1) tahap pembentukan inkubator

bisnis, 2) tahap operasional inkubator bisnis, 3) tahap evaluasi jasa inkubator bisnis. Dari variabel

benchmark yang diperoleh dapat dilihat potret pelakasnaan Inkubator bisnis di Indonesia sebagai berikut :

1) komitmen pengembangan inkubator bisnis yang dituangkan dalam visi,misi dan tujuan inkubator

2) kelembagaan mandiri

3) sumber daya yang memadai dalam kuantitas maupun kualitas

4) sumber pendanaan operasional yang cukup dan berkesinambungan

5) sarana dan prasarana yang memadai

6) calon tenant

7) kriteria calon tenant

8) inkubator harus memiliki program pelayanan yang utuh dan jelas dalam bentuk penyediaan sarana dan

prasarana, training, konsultasi bisnis, dukungan teknologi dan pembiayaan

2.2.Kreatifitas & Inovasi

Dinamika perubahan yang semakin dinamis, kompleks serta adanya perkembangan teknologi informasi

& komunikasi yang terus mendunia, menjadi tantangan tersendiri bagi lulusan dibidang informatika dan

teknologi, bahkan hampir semua lulusan perguruan tinggi di era global. Dengan dibukanya kran

perdagangan bebas, dinamika persaingan saat ini telah membawa dampak pada makin ketatnya persaingan.

Kebutuhan akan TI bahkan telah merambah ke dalam setiap segi kehidupan manusia, hal ini menyebabkan

teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi enabler bagi industri kreatif. Kreatifitas serta inovasi

menjadi kunci utama dalam menghasilkan produk yang kompetitif di era pasar bebas.

Menurut Kasali, 2010, kreatifitas adalah proses timbulnya ide baru, sedangkan inovasi adalah

implementasi atas ide tersebut. Kreatifitas membelah batasan serta asumsi, dan membuat koneksi pada

hal-hal lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru. Inovasi mengambil ide tersebut dan

mengubahnya menjadi produk, pelayanan atau proses yang nyata di perusahaan. Menurut Ernani, 2012

yang dikutip dari A. Roe Psychological Approaches to Creativity in Science, New York University dalam

Frinces (2004:38) menyatakan bahwasyarat-syarat orang yang kreatif yaitu:

1) Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience).

2) Pengamatan melihat dengan cara yang biasa dilakukan (observanvce seeing things in unusual ways).

3) Keinginan (curiosity)

4) Toleransi terhadap ambiguitas (tolerance ofapporites)

5) Kemandirian dalam penilaian, pikiran dan tindakan (independence in judgemnet,thought and action)

6) Memerlukan dan menerima otonomi (needing and assuming autonomy)

7) Kepercayaan terhadap diri sendiri (self reliance)

8) Tidak sedang tunduk pada pengawasan kelompok (not being subject to groupstandart and control).

(4)

4

Sedangkan inovatif adalah suatu kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan sumber

daya yang ada disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru yang orisinil, serta

bermanfaat bagi banyak orang. Menurut Ernani, 2012, yang dikutip dari Keeh, Hean Tat, Nguyen, Mai,

Ping (2007), inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut:

1) Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing, dan

ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses.

2) Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang

3) Konsumen saat ini lebih pintar, bergolongan dan menuntut lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan

harga.

4) Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang sejatinya bagus bisa semakin mudah

ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan

yang lebih cepat secara kontinyu dan

5) Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan menciptakan

posisi korporat yang lebih baik.

3.

METODE

Dalam upaya mengembangkan kemampuan berwirausaha bagi mahasiswa informatika di STIKI,

metode implementasinya dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu :

1) Pola Rekruitmen. Pola rekruitmen dilakukan untuk menjaring ide usaha baru yang diajukan oleh

mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah wirausaha serta alumni STIKI. Pola rekruitmen dapat

digambarkan pada gambar 1.

2) Pola Pembinaan & Pendampingan. Pola pembinaan dilakukan setelah proses rekruitmen yang

dilaksanakan selama 6 bulan, sedangkan pendampingan dilakukan maksimal 2 tahun, bagi usaha baru

yang dianggap layak untuk diimplementasikan secara nyata. Pola Pembinaan & Pendampingan dalam

dilihat pada gambar 2.

(5)

5 Gambar 2. Pola Pembinaan & Pendampingan

4.

KARYA UTAMA dan ULASAN KARYA UTAMA

Pelaksanaan pola rekruitmen serta pola pembinaan & pendampingan yang dilaksanakan di STIKI telah

dilaksanakan sejak 2010, dan melalui kegiatan Ibk STIKI 2013 target peneriman proposal serta pembinaan

telah berhasil ditingkatkan. Berbagai kegiatan dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Penerimaan proposal ide usaha, dilaksanakan pada awal tahun 2013, yang kemudian dilakukan

kegiatan seleksi untuk memilih proposal yang memiliki nilai kebaharuan, unik dan persiapan yang

baik. Dalam kegiatan ini, panitia berhasil mengumpulkan 30 proposal ide wirausaha, serta memilih 20

proposal wirausaha yang akan dibina. Proposal ide usaha belum dibatasi khusus bidang informatika,

jika ide usaha diluar bidang informatika, maka memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

dalam kegiatan usaha menjadi persyaratan setiap calon tenant. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan,

mendorong mahasiswa atau alumni belajar berani membuat proposal ide usaha, sebagai bagian dari

pembentukan budaya wirausaha..

2) 20 tenant usaha baru akan mengikuti kegiatan pembinaan selama 6 bulan, yang dikelompokkan dalam

4 group, dimana masing-masing group memiliki 1 dosen pendamping. Kegiatan pembinaan yang

dilakukan adalah memperdalam kemampuan kelompok wirausaha baru untuk mempersiapakan diri

menjadi wirausaha, yang meliputi perbaikan perencanaan bisnis, pilihan produk usaha, dan lain

sebagainya.

3) Selama program pembinaan, berbagai kegiatan dilakukan antara lain: menyelenggarakan STIKI Bazaar

Festival 2013; seminar entrepreneurship / technopreneurs dengan menghadirkan pelaku technopreneurs

yang telah berhasil; pameran produk; serta kompetisi proposal usaha sebagai kegiatan keberlanjutan

pola pembinaan wirausaha.

4) Pada akhir program pembinaan, dilakukan seleksi untuk memilih tenant terbaik, dimana ide usahanya

siap masuk dalam tahapan pendampingan oleh unit bisnis selama maksimal 2 tahun. Jumlah tenant

TENANT BARU MENGIKUTI PROGRAM PEMBINAAN

SELAMA 6 BULAN SELAMA PEMBINAAN AKANDILAKUKAN MONITORING & EVALUASI

OLEH UNIT BISNIS

SETIAP AKHIR MASA PEMBINAAN DITETAPKAN MINIMAL 5 TENANT

YANG YANG BERPOTENSI DAN TELAH DIANGGAP MAMPU MANDIRI,

UNTUK MENDAPATKAN MODAL USAHA

TENANT BARU TERPILIH MENDAPATKAN BANTUAN MODAL, & MASUK TAHAP PENDAMPINGAN USAHA

(6)

6

yang mampu diperoleh dalam akhir kegiatan yaitu sebanyak 10 mahasiswa yang dikelompokkan dalam

3 bidang usaha sejenis yaitu : usaha desain & produksi skin guard, desain & produksi jaket 3 in 1 serta

desain & produksi baju anime.

5.

KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan program wirausaha bagi mahasiswa informatika di

STIKI yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Proposal ide usaha, jumlah tenant yang dibina serta masuk dalam tahap pendampingan, mengalami

peningkatan seiring dengan pelaksanaan IbK STIKI 2013.

2) Mahasiswa informatika di STIKI memiliki peluang besar untuk menjadi technopreneurs khususnya

dalam industri kreatif, meskipun dalam pelaksanaannya STIKI belum mewajibkan ide usaha sesuai

dengan bidang ilmu program studi.

6.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, kamu ucapkan terimakasih kepada :

1) Ketua & pembantu ketua, ketua program studi teknik informatika, ketua program studi manajemen

informatika, kepala pengembangan keilmuan & kompetensi mahasiswa (PK2M), ketua lembaga

penelitian & pengabdian masyarakat di STIKI, yang telah secara penuh mendukung pelaksanaan

kegiatan wirausaha di STIKI Malang.

2) Bapak Ir. I Ketut Widnyana, M.Si selaku reviewer dalam kegiatan pemantauan pelaksanaan serta

kelayakan program lanjutan IbK STIKI 2013.

3) DP2M Dikti yang telah memfasilitasi STIKI Malang melalui hibah IbK pada tahun 2013.

7.

DAFTAR PUSTAKA

1) Ernani Hadiyati, 2012. Kreativitas Dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Pemasaran Kewirausahaan

Pada Usaha Kecil.Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 1 No. 3 September 2012 Halaman

135-151.

2) Kasali, Rhenald, 2010. Myelin Mobilisasi Intangibles menjadi Kekuatan Perubahan. PT Gramedia

Pustaka Utama, Edisi Pertama: Maret 2010.

3) Natakusumah, Koswara, Engkos, 2011. Peran Pemerintah dalam Mendorong Para Digitalpreneur.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII, Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011. ISBN : 978-602-97491-2-0

4) Suratna, 2010. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Melalui Inkubator Bisnis. Jurnal

Administrasi Bisnis, Volume 6. No. 2 Januari 2010.

5) Undang-Undang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) UU RI. No.20 Tahun 2008. Penerbit: Sinar

Gambar

Gambar 1. Pola Penerimaan
Gambar 2.  Pola Pembinaan & Pendampingan

Referensi

Dokumen terkait

administrasi berupa pengawasan dan penerapan sanksi sebagaimana dikemukakan di atas, secara jelas merupakan konsep pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun

Pemanfaatan sistem informasi perpustakaan Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang berbasis PHP adalah sebagai bentuk upaya untuk membantu petugas untuk mempermudah

PERTAMINA (PERSERO) AVIATION REGION II DPPU HUSEIN SASTRANEGARA Migas Distribusi Jawa Barat Kota Bandung Lama 39 PTPN VIII (Persero) Wangunreja Karet Jawa Barat Kab...

Jika dibandingkan dengan yogurt tanpa substitusi sebagai kontrol maka yogurt dengan substitusi Mocaf mempunyai nilai kesukaan terhadap warna tidak berbeda nyata secara

Pengabdian masyarakat yang dilakukan di desa Batuyang dengan program “meningkatkan Kesejahteraan Perekonomian Masyarakata Melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)”

Kecamatan terkait dengan pelayanan e-KTP sudah cukup baik, di buktikan dengan jumlah wajib e-KTP yang sudah melakukan perekaman data sebanyak 9.046 jiwa dari

dan Rhizopus sp., serta pengaruh penggunaan dengan konsentrasi berbeda terhadap kuat tarik, kemuluran, suhu kerut, histologi kulit, dan kualitas limbah cair dalam tahapan unhairing

Tabung asetilin adalah silinder atau botol yang terbuat dari bahan baja yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan gas asetilin dengan tekanan kerja tertentu1. Didalam