DAFTAR PUSTAKA
Achmaliadi, R., Adi, M & Hardiano, Y.M. 2001. Keadaan Hutan Indonesia.Forest
Watch Indonesia (FWI). Bogor.
Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Arini, D. I. D. & J. Kinho. 2012. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku
(Pteridophyta) di Cagar Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara. Info BPK
Manado. 1 (2): 18-19
Ardhana, I.P.G. 2012. Ekologi Tumbuhan. UNP- Press. Denpasar.
Asir Lo. 2013. Alternatif Teknik Rehabilitasi Lahan Terdegradasi pada Lahan Bekas Galian Industri. J. Balai Penelitian Kehutanan Manado. 1 (1): 9-17.
Asmayannur, I., Chairul dan Syam, Z. 2012. Analisis Vegetasi Dasar di Bawah Tegakan Jati Emas (Tectona grandis L.) dan Jati Putih (Gmelina arborea Roxb.) di Kampus Universitas Andalas. Jurnal Biologi Universitas
Andalas. 1(2): 173-178.
Aththorick, T. A. 2005. Kemiripan Komunitas Tumbuhan Bawah pada Beberapa Tipe Ekosistem Perkebunan di Kabupaten Labuhan Batu. Jurnal
Komunikasi Penelitian. 17 (5): 1.
Balakrishnan, M., R. Borgstrom and S.W.Bie. 1994. Tropical Ecosystem, a
Synthesis of Tropical Ecology and Conservation. New York: International
Science Publisher USA.
Barbour, M.G., J.H. Burk, and W.D. Pitts. 1987. Terrestrial Plant Ecology. San Fransisco: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.
Comber, J. B. 2001. Orchids of Sumatera. Singapore Botanic Gardens. Singapore.
Dahlan, M. Naz’um. 2011. Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan
Sengon (Paraserianthes falcataria, L. Nielsen). Departemen silvikultur
fakultas kehutanan. Bogor: IPB
Darsikin dan Nahdi, M.S. 2014. Distribusi dan Kelimpahan Spesies Tumbuhan Bawah pada Naungan Pinus mercusii, Acacia auriculiformis dan
Eucalyptus alba di Hutan Gama Giri Mandiri Yogyakarta. Fakultas Sains
Djufri. 2012. Analisis Vegetasi Pada Savana Tanpa Tegakan Akasia (Acacia
nilotica) di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Biologi, Biologi Edukasi. 4 (2) : 104-111.
Ernawati, Ramlah, S. dan Umar. H. 2013. Komposisi Jenis dan Penguasaan Ekologi di Wilayah Desa Pangi Kawasan Cagar Alam Pangi Binangga Kabupaten Parigi Moutong. Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako. Sulawesi Tengah. Vol 1(1) : 7-8.
Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Penerjemah Usman Tanuwijaya. Bandung: Penerbit ITB.
Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Fajri, M. dan A. Saridan, 2012. Kajian Ekologi Parashorea Malaanonan Merr di
Hutan Penelitian Labanan Kabupaten Bera. Kalimantan Timur.
Hanafiah, K. A. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.
Haris, W. R. 1979. Arboricultur Care of Trees, Shurbs and Vines in the
Landscape. Prentice Hall, Englewood, Inc. New Jersey. pages. 440-444.
Hartini, S. dan Wihermanto. 2013. Keragaman Jenis Anggrek Tanah Di Sumatera Yang Mempunyai Daun Indah. Jurnal Ekologia. 13 (1): 7.
Hidayat, S., Rahayu, S., dan Ningtyas, K. 2012. Analisis Vegetasi Tempat Tumbuh Hoya purpureofusca Hook. f. Di Resort Selabintana, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Pusat Konservasi Tumbuhan. Bogor. Hilwan, I dan Masyrafina,I. 2015.Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah di
Gunung Papandayan bagian Timur, Garut, Jawa Barat. Departemen silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Jurnal Silvikultur Tropika. Bogor. Vol 6 (2). 124.
Holttum, R.E. 1968. A. Revised Flora of Malaya. Vol. II. Fern of Malaya. Goverment Printing Office. Singapore.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ismaini, L., Lailati, M., Rustand dan Sunandar, D. 2015. Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Di Gunung Dempo, Sumatera Selatan. UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Vol 1(6) : 1402.
Khoirul, B., Novri Y., & W. D. Uno. 2013. Identifikasi Tumbuhan Famili Araceae
Di Cagar Alam Tangale Kabupaten Gorontalo. Universitas Negeri
Kunarso, A dan Azwar, F. 2013. Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Berbagai Tegakan Hutan Tanaman Di Benakat Sumatera Selatan. Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Sumatera Selatan. Vol 2(2): 91.
Kumari, Otaghuari, Govindapyari, Bahuguna and Uniyal. 2011. Some
Ethnomedicinally Important Pterydophytes of India. Int J Med. Arom
Plants.1 : 18 – 22
Kurniawan, A. dan Parikesit, 2008. Persebaran Jenis Pohon di Sepanjang Faktor
Lingkungan di Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Jawa Barat.
Kurniawan, A. dan Asih, N. 2012. Araceae Di Pulau Bali. UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya”Eka Karya” Bali. Bali. Hal 2-3.
Lemmens, R.H.M.J and Bunyapraphatsara, N. 2003. Plants Resources of South
East Asia. Medicinal and Poisonous Plants 3.Prosea Foundation. Bogor.
Indonesia. Page 243.
Longman, K.A. and Jenik, J. 1987. Tropical forest and Its Environment. Second Edition . New York: Jhon Wiley & Sons.
Maarel, E.D.E. 2005. Vegetation Ecology. Blackwell Publishing Company. Oxford.
Mackinnon, K., G. Hatta, H. Halim, A. Mangalik. 2000. Ekologi Kalimantan. Alih Bahasa Gembong Tjitrosoepomo. Jakarta: Penerbit Prehallindo. hlm. 315-452
McPherson & Destefano. 2003. Applied Ecology and Natural Resource
Management. New York : Cambridge University Press.
Mataji A, Moarefvand P, Babaie KS, Kermanshahi MM. 2010. Understory
vegetation as environmental factors indicator in forest ecosystems. Int J
Enviro Sci Tech 7: 629-638.
Masnun, P. Y. 2014. Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah di Hutan Gunung Sinabung Jalur Pendakian Sigarang-Garang Kabupaten Karo Sumatera Utara. [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Mirmanto, E., 2010. Komposisi Flora dan Struktur Hutan Alami di Pulau
Ternate. Maluku.
Nahdi, M. S. & Darsikin. 2014. Distribusi dan Kemelimpahan Spesies Tumbuhan bawah pada Naungan Pinus mercusii, Acacia auriculiformis dan
Eucalyptus alba di Hutan Gama Giri Mandiri, Yogyakarta. Jurnal Natur
Indonesia. 16(2): 33-41.
Hasyim Provinsi Riau (Studi Kasus di Wilayah Bagian Kelurahan Muara 30 Fajar Kecamatan Minas Kabupaten Siak) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Pananjung, G. W., Hilwa, I. Dan Mulyana, D.2013. Keanekaraaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobium
cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (Samanea saman Merr.) di Lahan
Pasca Tambang Batubara PT.Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 4(1): 6.
Polunin, N. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Ilmu Serumpun. Yogyakarta: Penerbit UGM.
Polunin, N. 1997. Ekosistem dan Penerapannya.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Cetakan Pertama.
Qayim, I. Arrijani, Setiadi, D. Dan Guhardja, E. 2006. Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Institut Pertanian Bogor. Bogor.7(2): 147.
Rahmawati., Saragih, D. Dan Patana, D. 2012. Evaluasi Potensi Jalur Trekking Hutan Pendidikan USU Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Resosoedarma, S., Kartawinata, K. & Soegiarto, A. 1993. Pengantar Ekologi. PT. Remaja. Jakarta.
Saharjo, B.H dan Cornelio, G. 2011. Suksesi Alami Paska Kebakaran pada Hutan Sekunder di Desa Fatuquero, Kecamatan Railaco, Kabupaten Ermera Timor Leste. Jurnal Silvikultur Tropika 2 (1): 40-45.
Sinaga, S. 2008. Taman Hutan Raya (TAHURA) Bukit Barisan. Balai Pengelola TAHURA Bukit Barisan. Tongkoh. Kabupaten Karo. Sumatera Utara.
Suhartono. 2013. Keanekaragaman Jenis dan Sebaran Tumbuhan Paku
(Pteridophyta) di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin. [Skripsi].
Fakultas Kehutanan. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Suin, N. M. 2002. Metoda Ekologi. Padang : Penerbit Universitas Andalas. Cetakan Pertama.
Suin, N. M. 2003. Ekologi Populasi. Padang: Penerbit Universitas Andalas.
Supardi, I. 2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung : Penerbit P.T. ALUMNI. Edisi Kedua.
Manggis Gadungan. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Madiun.
Susantyo, J.M. 2011. Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di
Kawasan Taman Nasional Nasional Gunung Merapi. [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Syafei, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Syarifuddin, H. 2011. Komposisi dan Struktur Hijauan Pakan Ternak dibawah Perkebunan Kelapa Sawit. Laboratorium Hijauan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi.1(1) : 29.
Tjitrosoepomo G. 1994. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Penerbit Universitas Gadjah Mada.
Utami N. 2012. Impatiens sp.(Balsaminaceae), a new species from
Western Sumatra, Indonesia. Acta Phytotaxonomica Geobotanica Wilson, C. L. & W. E. Loomis. 1962. Botany. 3 Edition. New York. 63 (1), 51-54.
Windusari, Y., Sari, N. A. P., Yustian, I dan Zulkifli, H. 2012. Dugaan Cadangan Karbon Biomassa Tumbuhan Bawah dan Serasah di Kawasan Suksesi Alami Pada Area Pengendapan Tailing PT Freeport Indonesia. Biospecies. 5(1): 22-23.
Wijayanto, N. & Nurunnajah. 2012. Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban dan Perakaran Lateral Mahoni (Swietenia macrophylla King.) di RPH Babakan Madang, BKPH Bogor, KPH Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika. 03(01): 8-13.
Wirakusumah, S. 2003. Dasar-dasar Ekologi Bagi Populasi dan Komunitas. Edisi Pertama. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Yudohartono, T. P. 2008. Peranan Taman Hutan Raya Dalam Konservasi Sumberdaya Genetik : Peluang Dan Tantangannya. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. 6 (2) : 2.
Yuniawati. 2013. Pengaruh Pemanenan Kayu Terhadap Potensi Karbon
Tumbuhan Bawah dan Serasah di Lahan Gambut (Studi Kasus di Areal HTI Kayu Serat PT. RAPP Sektor Pelalawan, Propinsi Riau). Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Kementerian Kehutanan. Bogor. Vol 1 (1) : 28.