• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI CAMPURAN

TEPUNG TAPIOKA,KITOSAN,GLISERIN

DAN EKSTRAK BUAH NAGA MERAH

(HYLOCEREUS COSTARICENCIS)

SEBAGAI PENGEMASAN

SOSIS SAPI

SKRIPSI

ABDUL AZIS TANJUNG

140822033

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI CAMPURAN

TEPUNG TAPIOKA,KITOSAN,GLISERIN

DAN EKSTRAK BUAH NAGA MERAH

(HYLOCEREUS COSTARICENCIS)

SEBAGAI PENGEMASAN

SOSIS SAPI

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat

mencapai gelar Sarjana Sains

ABDUL AZIS TANJUNG

140822033

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)
(4)

PERNYATAAN

PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI CAMPURAN

TEPUNG TAPIOKA,KITOSAN,GLISERIN

DAN EKSTRAK BUAH NAGA MERAH

(Hylocereus Costaricencis)

SEBAGAI PENGEMASAN

SOSIS SAPI

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa Skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.

Medan, 2016

(5)

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya serta salawat beriring salam kita

ucapkan pada kehadirat nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana pada program

studi Departemen Kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dorongan,

bantuan dan motivasi dari semua pihak. Maka pada kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua

penulis yaitu ayahanda Awaluddin Tanjung dan ibunda Nurjannah Harahap yang

telah memberikan dukungan moril dan materil serta doa yang telah menguatkan

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Terima kasih kepada Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.Sc selaku Dekan

FMIPA USU dan Ibu Dr. Emma Zaidar Nst,M.Si selaku dosen pembimbing I dan

Ibu Dr. Rumondang Bulan M.S selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya selama penulisan skripsi ini. Terima kasih kepada Dr.

Rumondang Bulan, MS selaku Ketua Departemen Kimia FMIPA USU dan Dr.

Albert Pasaribu selaku Sekretaris Departemen Kimia FMIPA USU, Seluruh Staff

dan Dosen Kimia FMIPA USU, Pegawai FMIPA USU, Rekan-rekan kuliah.

Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayah, ibu dan keluarga yang selama ini

memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga allah SWT akan

(6)

ABSTRAK

Pembuatan edible film dari campuran tepung tapioka, kitosan, gliserin dan ekstrak buah naga merah (hylocereus Costaricencis) sebagai pengemasan sosis sapi dilakukan dengan penambahan tepung tapioka, kitosan dan gliserin sebagai plastisizer. Edible film dibuat dengan mencampurkan ekstrak buah naga merah dengan variasi penambahan 10 g ; 20 g ; 30 g ; 40 g dan 50 g yang ditambahkan dengan, 6 g tepung tapioka, 12 g kitosan 2% dan dengan penambahan gliserin sebanyak 1 g sebagai plastisizer. Setelah homogen dicetak di atas plat akrilik, dikeringkan di dalam oven pada suhu 40ºC selama 2 hari. Karakterisasi edible film secara fisik diperoleh ketebalan 0,236 mm, kuat tarik 0,0498 KgF/mm2 dan kemuluran 14,54 %. Uji morfologi SEM (Scanning Electron Microscopy) menghasilkan edible film dengan morfologi yang rata. Serta analisa FTIR (Fourier

Transform Infrared) menunjukkan spektrum pada daerah 3241 cm-1 – 3274 cm-1

adanya regangan gugus –OH dan atau gugus –NH, dan spectrum pada daerah 2923 cm-1 – 2925 cm-1, regangan gugus CH. Uji aktivitas antibakteri edible film dengan metode Kirby Bauer menghasilkan uji negatife terhadap bakteri staphylococcus aureus dan escherichia coli yang menandakan bahwa edible film diperoleh zona bening terbesar yaitu sampel 2 sebesar 0,023 CFU/ml, sedangkan untuk zona bening terbesar untuk bakteri staphylococcus aureus yaitu sebesar 0,13 CFU/ml. Namun dilihat dari pertumbuhan koloni bakteri dengan metode Standart Count Plate pada edible film sebagai pembungkus sosis menghasilkan jumlah koloni yang lebih sedikit dibandingkan sosis yang tidak dibungkus dengan edible film.

(7)

MANUFACTURE OF EDIBLE FILM FROM BLENDS CASSAVA dragon red fruit extract (hylocereus Costaricencis) as packing cow sausage. are done by addition of tapioca starch, chitosan and glycerine as plasticizers. Edible films made by mixing dragon red fruit extract with a variation of the addition 10 g;20 g; 30 g; 40 g and 50 g were added to, 6 g of tapioca starch, 12 g of 2% chitosan and with the addition of 1 g glycerin as a plasticizer. After homogeneous printed on acrylic plate, dried in an oven at a temperature of 40°C for 2 days. Physical characterization of edible film obtained thickness of 0. 236 mm, tensile strength of 0. 0498 KgF/mm2 and elongation 14,54%. Morphology test of SEM (Scanning Electron Microscopy) produce edible film is a flat morphology. And analysis of FTIR (Fourier Transform Infrared) shows the spectrum at 3241 cm-1 – 3274 cm-1 was the –OH and/or –NH stretching and 2923 cm-1 – 2925 cm-1 was the amida group C=O stretching.. Antibacterial activity test edible film by Kirby Bauer’s method produces a test negative for the bacteria staphylococcus aureus and escherichia coli which indicates that the edible film the clear zone is obtained two samples of 0,023 CFU / ml, while for the largest clear zone for bacteria staphylococcus aureus is 0.13 CFU / ml . But seen from the growth of colonies of bacteria by a method Standard Plate Count on edible film for packaging sausage produce the number of colonies that are less than the sausages were not wrapped in edible film.

Keywords: Edible films, Dragon red fruit extract, Characterization edible film

(8)
(9)

Bab 3. Metode Penelitian 25

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Buah Naga Merah 9 Tabel 2.2 Daftar Nutrisi Tepung Tapioka 17 Tabel 4.1 Hasil Karakterisasi Edible Film Dari 6 g Tepung Tapioka, 2%

Kitosan, 10 g Ekstrak Buah Naga Merah dan 1 g gliserin 36 Tabel 4.2 Hasil Karakterisasi Edible Film Dari 6 g Tepung Tapioka, 2%

Kitosan, 20 g Ekstrak Buah Naga Merah dan 1 g gliserin 36 Tabel 4.3 Hasil Karakterisasi Edible Film Dari 6 g Tepung Tapioka, 2%

Kitosan, 30 g Ekstrak Buah Naga Merah dan 1 g gliserin 37 Tabel 4.4 Hasil Karakterisasi Edible Film Dari 6 g Tepung Tapioka, 2%

Kitosan, 40 g Ekstrak Buah Naga Merah dan 1 g gliserin 37 Tabel 4.5 Hasil Karakterisasi Edible Film Dari 6 g Tepung Tapioka, 2%

Kitosan, 50 g Ekstrak Buah Naga Merah dan 1 g gliserin 37 Tabel 4.6 Interpretasi Gugus Fungsi Senyawa Hasil Analisis 38 Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Beberapa Kultur

Bakteri Oleh Edibli Film 39

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Koloni pada Sosis yang Dibungkus Dengan Edible Film Perbandingan Waktu 1 Hari,

2 Hari, dan 3 Hari 44

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Koloni pada Sosis Sapi Yang Dibungkus Dengan Edible Film diCelup dengan Edible

Film Liquid, dan di Bungkus dengan Plastik Biasa 45

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Buah Naga Merah (hylocereus Costaricencis) 7

Gambar 2.2 Struktur Gliserin 15

Gambar 2.3 Struktur Polimer Kitosan 17

Gambar 2.4 Struktur Amilosa 19

Gambar 2.5 Struktur Amilopektin 19

Gambar 3.1 Kurva Tegangan Dan Regangan Bahan polimer 28

Gambar 3.2 Bentuk Spesimen Untuk Analisis Kuat Tarik Dan Kemuluran ASTM D-638-72 Tipe IV 29

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A. Hasil Karakterisasi Edible Film 51

Lampiran B. Gambar Penelitian 52

Lampiran B.1 Edible film Dengan Komposisi 6 g Tepung Tapioca, Kitosan 2% 10 g Ekstrak Buah Naga Merah, 2 g Gliserin 52 Lampiran B.2 Edible film Dengan Komposisi 6 g Tepung Tapioca, Kitosan 2%

20 g Ekstrak Buah Naga Merah, 2 g Gliserin 52 Lampiran B.3 Edible film Dengan Komposisi 6 g Tepung Tapioca, Kitosan 2%

30 g Ekstrak Buah Naga Merah, 2 g Gliserin 53 Lampiran B.4 Edible film Dengan Komposisi 6 g Tepung Tapioca, Kitosan 2%

40 g Ekstrak Buah Naga Merah, 2 g Gliserin 53 Lampiran B.5 Edible Film Saat Dilepaskan Diatas Plat Akrilik 54 Lampiran C Hasil Analisa Gugus Fungsi FT-IR Edible Film Dengan Uji

(13)

Lampiran E.1 Grafik Plot Permukaan Ketebalan edible film dari Ekstrak Buah Naga Merah Dengan Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Dan

Gliserin 61

Lampiran E.2 Grafik Plot Permukaan Kuat Tarik edible film dari Ekstrak Buah Naga Merah Dengan Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Dan

Gliserin 62

Lampiran E.3 Grafik Plot Permukaan Kemuluran edible film dari Ekstrak Buah Naga Merah Dengan Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Dan

Gliserin 63

Lampiran F.1 Hasil Analisa Permukaan Dengan SEM Pada Edible Film Dari 10 g Ekstak Buah Naga Merah, 81ml Aquadest, 6 g Tepung

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang saya isi adalah benar dan apabila kemudian hari ternyata data tersebut tidak benar/palsu, maka saya bersedia menerima sanksi apapun

Perlu kami informasikan bahwa biaya perjalanan (pp) kelas ekonomi, akomodasi dan konsumsi peserta akan ditanggung oleh Ditjen Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan

First you will play the tour recording again to figure out how long each segment of the tour takes. A segment could be a 360 degree view of the World Trade Centre. Re-record a

[r]

Menimbang : bahwa untuk mendukung keberhasilan program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang diwujudkan dalam bentuk

3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari- hari serta mengaitkan perkalian

Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting... Pemeriksaan Independen

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Antara Pendekatan RME Dan Open Ended .... DAFTAR