BAB II ORIGINALITAS
2.1. Originalitas atau Keaslian Tulisan dalam Pemberitaan SUARA USU
Originalitas merupakan hal utama dalam media pemberitaan. Salah satu
entitas dalam media yaitu pembaca. Pembaca terdiri dari masyarakat atau dalam
ruang lingkup pers mahasiswa pembacanya adalah mahasiswa dan staf kampus
lainnya. Hal utama yang diharapkan pembaca tentunya adalah originalitas atau
keaslian dari berita tersebut. Bahwasannya berita yang disebarkan kepada para
pembacanya merupakan fakta dan tidak merupakan hasil dari plagiarisme. Dalam hal
ini bagaimana lembaga pers tersebut membangun rasa percaya pembaca terhadap isi
berita bahwa berita yang ditulis dan diterbitkan oleh lembaga pers merupakan berita
fakta dan bersifat orsinil.
Apapun bentuk media atau lembaga pers, prinsip yang harus dijaga yaitu
kepercayaan atau trust untuk memenuhi kredibilitas lembaga pers tersebut
berdasarkan etika jurnalistik. Lembaga pers mahasiswa juga memiliki kode etik
sebagai landasan moral atau pedoman operasional yang telah disepakati dalam
Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI). PPMI merupakan wadah
perhimpunan pers di Indonesia dalam skala nasional. Berikut adalah kode etik yang
1. Pers Mahasiswa mengutamakan Idealisme.
2. Pers Mahasiswa mengutamakan Independensi dan Etika Jurnlistik.
3. Pers Mahsiswa menjunjung tinggi hak asasi manusia.
4. Pers Mahasiswa pro aktif dalam usaha mencerdaskan bangsa.
5. Pers Mahasiswa dengan penuh rasa tanggung jawab menghormati, memenuhi
dan menjungjung tinggi hak rakyat untuk memperoleh informasi yang benar
dan akurat.
6. Pers Mahasiswa harus menghindari pemberitaan diskriminasi.
7. Pers Mahasiswa wajib menghargai dan melindungi hak narasumber yang
tidak berkenan disebut nama dan identitasnya.
8. Pers Mahasiswa menghargai off the record terhadap korban kesusilaan dan
atau pelaku kejahatan/tindak pidana dibawah umur.
9. Pers Mahasiswa dengan jelas dan jujur menyebutkan sumber ketika
menggunakan berita atau tulisan dari suatu penerbitan, repro gambar/ilustrasi,
foto dan atau karya orang lain.
10.Pers Mahasiswa senantiasa mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan
harus objektif serta profesional dalam permberitaan dan menghidari
penafsiran dan kesimpulan yang menyesatkan.
11.Pers Mahasiswa tidak boleh menerima segalam macam bentuk suap, serta
tidak memanfaatkan posisinya untuk menyiarkan atau mempublikasikan
12.Pers Mahasiswa wajib memperhatikan dan menindaklanjuti proses, hak
jawab, hak koreksi, somasi, gugatan dan atau keberatan-keberatan lain dari
informasi yang dipublikasikan berupa pernyataan tertulis atau ralat.10
Berdasarkan kode etik ini, maka sebuah lembaga pers yang ideal harus
menjunjung tinggi keaslian tulisan atau berita. Keaslian tulisan tersebut juga
diterapkan dalam Pers Mahasiswa SUARA USU. SUARA USU sangat menjaga
keaslian tulisan hal tersebut diungkapkan renti rosmalis selaku kepala litbang di
SUARA USU :
“Di SUARA USU berita yang ditulis semuanya sesuai keadaan sebenarnya sama apa yang dibilang narasumber, gak ada kami masukkan opini sedikitpun. Narasumbernya jugak jelas jadi berita kami isinya semua fakta”
Selain pernyataan itu , adam juga menambahkan :
“Proses seleksi berita di SUARA USU juga ketat, sebelum berita naik cetak itu diperiksa dulu 5W+1H nya, terus diliat sumbernya jelas atau enggak, terus nanti kalo beritanya memang udah diputuskan layak naik cetak bakal diedit lagi sama redaktur.”
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat dilihat bahwa SUARA USU
menangani berita dari anggotanya sangat ketat dengan proses seleksi berita yang
panjang. Berita yang ditulis reporter tidak hanya langsung “ditelan” begitu saja dan
naik cetak tetapi dipilah terlebih dahulu bahkan kemudian dilanjutkan dengan proses
10
editing dahulu oleh redaktur. Hal tersebut bertujuan agar berita yang terbit nantinya
merupakan berita fakta, akurat dan proporsional bagi pembaca.
SUARA USU memiliki sebuah kelompok redaksi yang dinamakan dewan
redaksi. dewan redaksi di SUARA USU yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
hal pemberitaan. Dewan redaksi terdiri dari pemimpin redaksi, redaktur pelaksana,
redaktur, dan lainya. Hal itu dapat dilihat dari struktur keanggotaan SUARA USU
yaitu :
1. Pemimpin Umum Gio Ovanny Pratama
2. Sekretaris Umum Guster CP Sihombing
3. Bendahara Umum Mezbah Simanjuntak
4. Pemimpin Redaksi Aulia Adam
• Sekretaris Redaksi Erista Marito Oktavia Siregar
• Redaktur Pelaksana Apriani Novitasari
• Koordinator Online Lazuardi Pratama
• Redaktur Ridho Nopriansyah
Sri Wahyuni Fatmawati P
• Redaktur Foto Cetak Wenty Tambunan
• Redaktur Artistik Audira Ainindya
• Redaktur Foto Online Andika Syahputra
• Reporter Febri Rahmania
Tantry Ika Adriati
Arman Maulana
• Fotografer Yulien Lovenny Ester G
• Desainer Grafis Yanti Nuraya Situmorang
Anggun Dwi Nursitha
• Ilustrator Yulien Lovenny Ester G
Arman Maulana
5. Pemimpin Perusahaan Ferdiansyah
• Sekretaris Perusahaan Maya Anggraini S
• Manajer Iklan dan
Promosi
Ika Putri Agustini Saragih
• Manajer Sirkulasi dan
Produksi
Yayu Yohana
• Staf Perusahaan Indra P Nasution
• Desainer Grafis
Perusahaan
Amelia Ramadhani
• Koordinator PSDM Shella Rafiqah Ully
• Koordinator
Kepustakan
Mutia Aisa Rahmi
• Koordinator Riset Santi Herlina
• Staf PSDM Amanda Hidayat
• Staf Kepustakan Sofiah
• Staf Riset Stefani Desni Morina
Selain anggota juga terdapat posisi lain yang perlu diketahui
1. Pelindung : Rektor Universitas Sumatera Utara
2. Penasehat : Pembantu Rektor III Universitas Sumatera Utara
3. Staf ahli : Yulhasni, Agus Supratman, Tikwan Raya Siregar, Rosul Fauzi Sihotang, Yayuk Masitoh, Febri Ichwan Butsy dan lainnya.
Struktur keanggotaan tersebut memiliki Uraian tugas sebagai berikut :
1. Pemimpin Umum
Pemimpin umum merupakan pimpinan dari SUARA USU. Pemimpin
umum atau sering disebut pimum tugasnya adalah segala hal yang
berhubungan dengan SUARA USU, bertanggung jawab terhadap SUARA
USU secara keseluruhan.
Sekertaris umum memiliki tugas yaitu menanggungjawabi masalah
keanggotaan, mengurusi hal surat menyurat dan administrasi di SUARA
USU.
3. Bendahara Umum
Bendahara umum bertugasmengurusi masalah keuangan secara
Keseluruhan, Inventaris , dan alat tulis kantor (ATK).
4. Pemimpin Redaksi
Pemimpin redaksi bertugas menanggung jawabi perihal keredaksian
termasuk kegiatan pemberitaan baik media cetakdan media online. Termasuk
editorial, desain grafis, foto dan lainnya dalam tabloid maupun media online.
Selain itu juga menanggung jawabi isi berita ketika telah naik cetak
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemimpin redaksi.
Dalam keredaksian terdapat sub bagian lagi yang lebih khusus untuk
mempermudah pembagian tugasnya antara lain ;
a. Sekertaris redaksi
b. Redaktur Pelaksana
c. Redaktur
d. Redaktur foto
e. Redaktur artistik
f. Koordinator Online
g. Reporter
h. Fotografer
j. webmaster
5. Pemimpin perusahaan
Staf perusahaan bertugas dalam hal penerbitann khususnya percetakan,
menanggungjawabi iklan, pemasukan serta pengeluaran kas SUARA USU,
mengurusi Sirkulasi yaitu pendistribusian tabloid dan juga dalam hal promosi.
Dalam bagian perusahaan ada pembagian tugas dan orang yang
bertanggung jawab yaitu:
a. Manajer iklan dan promosi
b. Manejer produksi dan sirkulasi
c. Staf perusahaan
6. Kepala litbang (penelitian dan pengembangan)
Dalam bagian penelitian dan pengembangan yaitu menanggung jawabi
masalah sumber daya manusia dan perkembanggannya termasuk mengurusi
regenerasi keanggotaan yaitu dalam hal recruitment. Litbang dalam hal ini
bertanggung jawab terhadap calon anggota dan anggota magang serta
pelatihan dan pengajarannya. Selain itu juga litbang mengurusi
masalahkepustakaan dan riset yaitu dalam melakukan riset dan menanggung
jawabi perpustakaan SUARA USU dan buku nya. Dalam litbang terbagi :
a. Kordinator riset dan kepustakaan
b. Kordinator pengembangan SDM
Redaktur adalah anggota bagian redaksi yang bertugas mengedit berita yang
akan naik cetak. Hal tersebut dijelaskan oleh pernyataan renti yaitu :
“ada yang namanya dewan redaksi di SUARA USU yang tugasnya nanggung jawabin berita dan nyeleksi berita, terus ada redaktur yang ngedit berita, ilustrasi, bahkan poto jugak, jadi berita yang naik itu gak asal-asalan.”
SUARA USU memiliki dewan redaksi yang berfokus menjaga originalitas
tulisan yang naik cetak sebagai bukti dari idealisme anggota pers. Meskipun
semua reporter yang menulis berita dilatih dan diajarkan untuk selalu menjaga
keaslian tulisan mereka sendiri diluar sebelum adanya campur tangan anggota
dewan redaksi. Anggota SUARA USU masih tetap menanamkan nilai-nilai etik
untuk menjaga originalitas tulisan tersebut. Hal tersebut mencerminkan bahwa
anggota SUARA USU tetap menjunjung tinggi idealisme nya.
2.1.1 Isi Media SUARA USU
Media merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia
hampir setiap saat manusia menggunakan media, baik media cetak ataupun media
elektronik. Pada dasarnya, media merupakan sarana komunikasi yang bertujuan
memberikan informasi kepada masyarakat secara luas, sehingga masyarakat dapat
menerima informasi secara serentak. Media sendiri dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang mampu mempengaruhi pola kehidupan manusia.
Pihak rektorat kampus USU menjadi pihak yang memegang dan berperan
rektorat USU dan SUARA USU menjadi pola hubungan yang dilematis, dimana
pihak SUARA USU mengusung kebebasan pers namun juga berada dibawah naungan
pihak rektorat.
Pola hubungan pihak rektorat USU dan SUARA USU berimbas pada isi
pemberitaan SUARA USU, setiap pemberitaan yang berkaitan dengan kebijakan
kampus mendapatkan peringatan (secara halus maupun keras) dari pihak rektorat
USU terhadap SUARA USU. Bagi pihak rektorat USU, pers mahasiswa SUARA
USU adalah wadah pers mahasiswa setingkat unit kegiatan mahasiswa (UKM)
sebagai wadah menampung aspirasi dan mengasah bakat mahasiswa dalam konteks
proses jurnalistik, sedangkan bagi pihak SUARA USU kegiatan jurnalistik yang
mereka lakukan merupakan bagian dari kebebasan pers yang terangkum sebagai
kebebasan hakiki individu manusia.
Isi media (pemberitaan) yang hadir di SUARA USU merupakan hasil
konsolidasi antara pihak rektorat USU dan SUARA USU, hal ini menciptakan
kondisi tarik-menarik kepentingan antara kedua belah pihak. Mengutip Hallin
(Schudson 2005:125 ) yang mengatakan :
“. . . tiga domain pelaporan, yang masing-masing beroperasi dengan aturan jurnalistik yang berbeda. Dalam zona "kontroversi yang sah," pengakuan konflik kultural sanksi (seperti apa pun di mana dua partai politik terkemuka berbeda) menjamin profesionalisme yang didedikasikan untuk menyajikan kedua belah pihak. Di zona sesat, ada cakupan isu, topik, atau kelompok di luar jangkauan kewajiban reportorial normal keseimbangan dan keadilan. . . Zona ketiga melaporkan pada topik di mana nilai-nilai bersama."
Isi pemberitaan SUARA USU yang bersinggungan pihak rektorat USU dalam
konteks otoritas kampus menjadi bagian dari zona “legitimasi kontroversi” yang
memberi ruang pada pers mahasiswa SUARA USU untuk dapat menjalankan tugas
jurnalistik melalui pemberitaan mereka sebagai bentuk manifestasi profesionalisme
dan dedikasi.
Pemberitaan yang dilakukan oleh pers mahasiswa SUARA USU sebagai
bagian dari zona “legitimasi kontroversi” juga menjalankan prinsip pemberitaan
secara dua sisi (cover both sides) untuk dapat menjadikan pemberitaan yang
dilakukan sebagai bagian dari aspek profesionalme dan dedikasi, sebagaimana
diungkapkan oleh Shahnaz Yusuf (alumni SUARA USU – Ilmu Komunikasi, 2008),
yaitu :
Pemberitaan yang dilakukan berdasarkan prinsip dua sisi (cover both sides)
yang melakukan silang pembuktian terhadap fenomena pemberitaan menjadi bagian
dari ketergantungan jaringan, mengutip pendapat Dahlgreen (2005:319) yang
mengatakan :
“Moreover, these three dimensions constitute a network of interdependence that both conastrains and enables the functioning of the public sphere. I refer to the dimensions as the structural, the representational, and the interactional.”
“Selain itu, tiga dimensi tersebut merupakan jaringan saling ketergantungan yang kedua kendala dan memungkinkan fungsi ruang publik. Mengacu pada dimensi sebagai struktur, representasi, dan interaksional.”
Secara lebih lanjut pendapat tersebut mendeksripsikan mengenai isi
pemberitaan SUARA USU terhadap sikap rektorat USU sebagai bagian dari tiga
bentuk pemberitaan; yaitu struktur (rektorat USU – SUARA USU), representasi
(kehidupan kampus, meliputi : mahasiswa, dosen, rektorat dan lingkungan kampus)
serta interaksional yang merupakan rangkuman pola keterkaitan diantara kehidupan
kampus sebagai bagian dari isi pemberitaan SUARA USU.
2.1.2. Produk SUARA USU
a. Tabloid
Salah satu produk yang diterbitkan SUARA USU adalah Tabloid SUARA
Karena sebelumnya tabloid SUARA USU terbit 6 bulan sekali, kemudian menjadi 3
bulan sekali hingga sekarang terbit sebulan sekali. Tabloid SUARA USU di
sirkulasikan di kampus untuk dikonsumsi mahasiswa ataupun diluar mahasiswa untuk
mendapatkan informasi mengenai kampus dan lainnya.
Dalam tabloid berita-berita yang ditulis, dibagi dalam berbagai macam rubrik
berita.
Konten berita tabloid SUARA USU
1. Cover
cover mencakup judul tabloid dantema tabloid. Di dalam cover juga terdapat
kutipan isi berita laporan utama dan beberapa bagian judul dari rubik-rubik tertentu.
2. Suara kita
Halaman awal yaitu rubrik “Suara Kita” sebanyak 2 halaman berisi tentang
opini mahasiswa dan SUARA USU , editorial, opini tentang berita yang diangkat,
dan juga pengantar dari dewan redaksi ;
• daftar nama beserta jabatan staf anggota SUARA USU.
• Suara redaksi yang berisi tentang bagaimana kegiatan-kegiatan
anggota redaksi.
• Kata kita mengenai suara tentang mahasiswa menagggapi isu.
3. Laporan utama
Terdiri dari 4 halaman bertemakan tentang seputaran kampus USU , apa yang
dianggap menarik dari sisi USU. terdiri dari 2 main story dengan 1 tema dan ditulis
dengan penulisan jurnalisme narasi (gaya penulisan dimana SUARA USU merupakan
lembaga pers mahasiswa yang menjadi trendmark dalam gaya tulisan ini dalam
menyajikan tulisan atau berita).
4. Ragam
Ragam adalah berita singkat yang terdiri dari 2 halaman dengan gaya tulisan
semi narasi atau narasi deskripsi. Hal tersebut dikarenakan ragam terbatas ruangnya
dengan tema bebas ataupun bisa tentang apa saja yang dianggap menarik.
5. Opini
Opini terdiri dari 1 halaman dan merupakan halaman untuk opini dari
mahasiwa , dosen ataupun staf kampus.
6. Galeri foto
Terdiri dari 2 halaman berwarna yang berisikan tentang foto-foto dari tempat
atau sesuatu hal yang menarik disertai dengan caption atau deskripsi dari foto-foto
7. Podjok medan
Berisikan tentang informasi dan deskripsi tempat atau hal yang menarik di
Sumatera Utara. Rubrik ini juga disertai foto tempat tersebut namun hanya sebagai
penjelas deskripsi tempat tersebut.
8. Laporan khusu
Lapora khusus merupakan berita mengenai humanisme. Laporan khusus atau
lapsus juga diceritakan menggunakan gaya penulisan narasi namun bertemakan
human interest dan berlokasi di medan.
9. Resensi
Resensi adalah rubrik yang berisikan resensi dari beberapa buku yang menarik
dan bagus untuk dibaca mahasiswa.
10.Riset
Riset sekarang merupakan isi tabloid yang berupa gambar tentang USU.
11.Potret budaya
Merupakan deskripsi budaya asli atau budaya yang terdapat di Sumatera
Utara. Bisa dari berbagai sisi misalnya tarian, makanan, dan lain sebagainya.
Merupakan berita yang berisikan informasi dari hasil wawancara terhadap
seseorang yang wawancara tersebut bersifat satu arah.
13.Peristiwa
Merupakan kumpulan dari berit-berita yang dinaikkan di media online. Rubrik
ini sekaligus untuk mempromosikan media online SUARA USU.
14.Iklan
15.Sastra
Sastra merupakan kolom yang berisikan tentang cerpen dan puisi yang
merupakan karya dari anggota SUARA USU.
16.Profil
Merupakan profil dari sesorang yang dianggap perjalanan hidupnya menarik
dan dapat menginspirasi.
b. Media Digital
Media digital dari SUARA USU adalah berita online yang naik cetak dan
sebuah situs website yang di perbaharui lebih sering dibandingkan tabloid. Ada juga
twitter sebagai media online dari SUARA USU. Berita yang dinaikkan dalam media
online biasanya lebih sederhana, dan dirangkum menjadi sebuah berita yang lebih
Konten berita online
Konten dalam berita online sebenarnya hampir sama seperti tabloid, hanya
saja lebih singkat dan padat daripada tabloid. Dalam media online SUARA USU
terdapat rubrik Berita kampus, Berita kota, Kata kita, Cerpen, Opini, Editorial, Puisi,
Resensi,Tahukah anda ?, Jalan-jalan, Sosok, Oh !,Lensa, dan Berita Foto. Secara
umum konten berita online dengan tabloid sama hanya saja ada beberapa konten yang
divariasi karena media online merupakan media yang diperbaharui lebih sering.
2.2. Manfaaat dan Aplikasi dalam kehidupan
Pegiat pers SUARA USU menjalankan kehidupan sebagai anggota Pers
Mahasiswa SUARA USU selama tiga periode atau selama tiga tahun. Hal-hal dasar
seperti membuat tulisan yang berupa fakta dan asli merupakan hal-hal yang dilakukan
setiap harinya dalam melakoni kegiatan pers SUARA USU. Hal tersebut justru
menjadi hal yang ditanamkan dalam diri anggota SUARA USU masing-masing.
menanamkan sikap jujur dalam menulis berita meskipun terdapat banyak hal yang
bisa menjadi tekanan terhadap anggota pers yang juga merupakan mahasiswa di
kampus tersebut untuk melakukan sebuah kecurangan-kecurangan.
Sistem Satuan Kredit Semester (SKS), persentase kehadiran, ancaman drop
out (DO) dan aturan perkuliahan yang ketat, semakin mempersempit ruang gerak
pegiat pers mahasiswa. Hal itu cenderung lebih membuat pegiat pers
mengkhawatirkan kuliah. Selain itu fakta bahwa dana menerbitkan tabloid SUARA
memungkinkan untuk mengundang keinginan Pegiat Pers SUARA USU berbuat
kecurangan misalnya menerima suap untuk merekayasa berita sesuai keinginan
pemberi suap atau bahkan bisa saja bukan berupa suap namun ancaman nilai dan
kesulitan birokrasi dijadikan sebagai ancaman untuk merekayasa berita berita. Atau
kecurangan yang paling mudah untuk dilakukan adalah mengarang berita tanpa
melakukan liputan yang sesuai.
Hal tersebut tentunya akan sangat mempersingkat waktu penyelesaian berita dan
bisa membagi waktu yang seimbang untuk perkuliahan. Kegiatan peliputan untuk
mendapatkan berita yang tidak kurang 5W+1H serta narasumber yang tepat akan
memakan waktu yang relatif lama. Namun menanggapi hal tersebut seorang anggota
pers SUARA USU bernama Sri Wahyuni yang bertugas sebagai redaktur menyatakan
:
“berita yang penting itu biasanya sama dewan redaksi di verifikasi. Ada jugak media untuk koreksi berita yang kurang atau salah di tabloid edisi berikutnya. Jadi kami hati-hati kali kalo mau bikin berita,bikin opini aja gak berani apalagi karang-karang.”
Pernyataan tersebut pun menepis perihal akan adanya kecurangan tersebut.
Kenyataannya berita yang akan diterbitkan akan dibaca oleh pembaca yang
memungkinkan narasumber atau orang terdekat narasumber membaca tabloid
tersebut sehingga terjadinya penyebaran berita bohong akan dapat dengan mudah
dilaporkan untuk dikenakan sanksi.
Maka dari itu berita SUARA USU adalah berita yang dapat dipercaya. Berita
tersebut mencerminkan orang-orang dibaliknya yaitu para anggota SUARA USU
jujur. Originalitas dari sebuah tulisan mencerminkan kejujuran dari penulisnya. Hal
itu pada akhirnya menjadi sebuah manajemen karakter dibalik wajah media pers
mahasiswa. Bagaimana sebuah ruangan sepetak mengajarkan profesionalisme kerja
yang tanpa upah, menghasilkan berita yang berupa fakta, tidak membenarkan
plagiarisme dan mengajarkan kejujuran dalam memberikan informasi.
Secara tidak langsung SUARA USU memberikan manfaat yang sangat besar
pada anggotanya. Segala pembelajaran di SUARA USU akan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari oleh anggota SUARA USU, Salah satunya adalah
pembelajaran tidak dibenarkannya plagiat.
Dewasa ini mahasiswa pada umumnya menjadikan kegiatan plagiat sebagai
hal yang lumrah, misalnya dalam mengerjakan tugas. Menjadikan tulisan orang lain
di internet untuk di copy paste sebagai tulisan tugas merekamerupakan hal yang
biasa. Mahasiswa tidak memahami betul bahwa menjiplak tulisan orang merupakan
hal yang tidak dibenarkan sehingga mahasiswa melakukannya dengan alasan cepat
dan praktis. Berbeda halnya dengan anggota SUARA USU , mengerjakan tugas
kuliah cenderung merupakan hal yang biasa dan tidak terlalu sulit. Dikarenakan
anggota SUARA USU berkutat pada tulisan, informasi di internet, dan membaca
buku dengan frekuensi lebih sering dibandingkan mahasiswa yang bukan merupakan
pegiat pers. Sehingga para pegiat pers SUARA USU dalam mengerjakan tugas,
memiliki kemampuan lebih untuk mengerjakannya tanpa harus menjiplak tulisan
orang lain. Selain itu juga pegiat pers juga tidak membudayakan untuk mencontek
“…untuk ngerjai tugas kampus biasanya jadi lebih gampang daripada nulis berita. Kalo untuk bikin berita itu kan dituntut berpikir keras terus teliti, makanya kalo untuk ngerjakan tugas kuliah itu biasanya gak terlalu susah jadi ya dikerjai sendirilah gak harus copas copas kecuali jadi referensi aja”
Hal tersebut menjadi salah satu poin yang merupakan manfaat dari menekuni
Pers SUARA USU. Yaitu suatu bentuk kejujuran dalam diri anggotanya
mengaplikasikan pembelajaran yang didapat dari SUARA USU. Hal ini kana
memungkinkan kedepannya anggota pers SUARA USU dalam melanjutkan pers