• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Media Lectora Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Media Lectora Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

50

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH

Khairunnas1, Abdul Wahab Abdi2, M. Yusuf Harun3 1Email: khairunnas41@yahoo.com

2Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: wahababdi@unsyiah.ac.id 3Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: myusufharun@gmail.com

ABSTRAK

Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar seorang pengajar atau orang lain bahkan murid dengan cara memperlihatkan suatu proses melakukan atau jalannya sesuatu. Lectora adalah alat pembelajaran elektronik juga dikenal sebagai perangkat lunak authoring, digunakan untuk membuat kursus pelatihan online maupun offline, penilaian dan presentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Kegiatan guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan (4) Respon siswa pada metode demonstrasi berbantuan media lectora. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh yang berjumlah 31 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan memakai instrumen pembelajaran. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah fungsi dan peran sumber daya alam. Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) Persentase ketuntasan individual meningkat dari 23 siswa yang tuntas pada siklus I, 27 siswa tuntas pada siklus II dan 29 tuntas pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal meningkat dari 60% pada siklus I, 70% pada siklus II dan 90% pada siklus III; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat dari siklus I sampai dengan siklus III, pada siklus I dari 9 aktivitas 4 aktivitas yang belum tuntas, 2 aktivitas pada siklus II, dan pada siklus ke III semua aktivitas telah tuntas; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 2,62 pada siklus I dengan kategori baik, skor 3,13 pada siklus II dengan kategori baik dan 3,53 pada siklus III dengan kategori sangat baik; (4) Respon siswa, terhadap metode demonstrasi berbantuan media lectora dikatagorikan baik dengan persentase 87%.

Kata kunci: penerapan, metode demonstrasi, media lectora, hasil belajar.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka, serta pendekatan-pendekatan yang kreatif tanpa harus kehilangan identitas dirinya. Peranan utama pendidikan adalah untuk mengembangkan individu-individu sesuai dengan bakatnya, diantaranya dengan

(2)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

51 pengambangan kemampuan, pengetahuan dan belajar. Dengan meningkatkan prestasi belajar diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan sehingga menciptakan serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin berkompeten.

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara memperagakan barang atau kegiatan baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relavan. Menurut Djamarah (2005:45), mengatakan “Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”. Lectora adalah alat pembelajaran elektronik dan dikenal sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk membuat kursus pelatihan online maupun offline, penilaian, dan presentasi. juga bisa digunakan untuk konversi dari presentasi Microsoft Power Point.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di SMP Negeri 16 Banda Aceh, penulis melihat masih rendahnya minat belajar peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran IPS Terpadu sehingga berdampak terhadap hasil rendahnya pemahaman materi yang dipelajari oleh peserta didik. Hal ini salah satunya terjadi karena strategi pembelajaran yang digunakan terlalu monoton, sehingga membuat suasana belajar jadi membosankan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menyelesaikan masalah dengan menerapkan suatu media pembelajaran, sehingga prestasi belajar dan aktivitas peserta didik dapat meningkat. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul penelitian "Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Media Lectora Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh".

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Banda Aceh di kelas VIII pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Mulai tanggal 28 Oktober 2016 sampai dengan 20 November 2016. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh yaitu 31 siswa.

(3)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

52 1. Analisis hasil belajar peserta didik

Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Kemendikbud (2015:25) di bawah ini:

a. Tingkat ketuntasan individual Nilai = Jumlah soal yang dijawab benar

Jumlah soal keseluruhan x 100 (Kemendikbud, 2015:18)

Siswa dinyatakan tuntas apabila hasil evaluasi mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.

b. Tingkat ketuntasan klasikal P=

N F

x 100% Dalam hal ini : P = Persentase

F = Frekuensi soal tuntas N = Jumlah soal keseluruhan

100% = Bilangan tetap

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% peserta didik yang tuntas belajar (Mursid, 2014:113). 2. Aktivitas guru dan siswa

P= N F

x 100% (Sudijono, 2010:43) Dalam hal ini :

P = Persentase

F = Frekuensi aktivitas guru dan peserta didik yang muncul N = Jumlah aktivitas seluruhnya

100% = Bilangan Tetap

3. Keterampilan guru

1) Skor 1,00 - 1,69 : Kurang Baik (Budiningarti, 1998:10) 2) Skor 1,70 - 2,59 : Sedang

3) Skor 2,60 - 3,50 : Baik 4) Skor 3,51 - 4,00 : Baik Sekali

(4)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

53 2 6 9 10 4 0 1 3 14 7 6 0 0 2 7 5 17 5 0 5 10 15 20 50 60 70 80 90 100 Ju m lah Si swa Nilai Ketuntasan Ketuntasan Individual Siklus I Siklus II Siklus III 4. Respon siswa P = N F x 100% (Sudijono, 2010:43) Keterangan: P = Angka persentase F = Frekuensi respon siswa N = Jumlah respon siswa

100% = Bilangan tetap

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Belajar Siswa

Ditinjau dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan tiga siklus, terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh mengenai fungsi dan peran sumber daya alam. Secara individual siswa mengalami peningkatan pengetahuan dan hasil belajar ketuntasan klasikal dari siklus I hingga siklus III.

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Individual

Berdasarkan hasil ketuntasan individual, maka persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung, dan hasilnya seperti terlihat pada Gambar 2.

(5)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

54 0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Per sen tase Wakt u Jumlah Kegiatan

Aktivitas Guru dan Siswa Siklus

I

Guru Siswa 60% 70% 90% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Siklus I Siklus II Siklus III

Ketuntasan Klasikal

ketuntasan Klasikal

Gambar 2. Grafik Ketuntasan Klasikal

Kegiatan Guru dan Siswa

Aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media lectora diamati dengan menggunakan instrumen mulai dari siklus pertama hingga siklus III. Kegiatan guru dan siswa pada siklus pertama secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I

Berdasarkan Gambar diatas, persentase aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan media lectora. Pada aktivitas guru, ada 4 aktivitas yang belum sesuai dengan waktu ideal pada RPP. Pada saat guru memberikan pre-test pada siswa telah melewati batas waktu sebagaimana waktu ideal yang telah tertera pada RPP, waktu yang dilaksanakan yaitu 12 menit dengan persentase 15 persen sehingga dikategorikan belum sesuai.

Selanjutnya pada saat guru menyampaikan ringkasan bahan pembelajaran, guru menghabiskan waktu lebih sedikit sebagaimana waktu ideal yang tertera pada RPP yaitu 3 menit dengan persentase 3,7 persen. Pada saat guru memantau

(6)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

55 0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Per sen tase Wakt u Jumlah Kegiatan Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II

Guru Siswa

kegiatan peserta didik saat mencari informasi dengan melihat setiap peserta didik yang membutuhkan bantuan guru menghabiskan waktu lebih sedikit sebagaimana waktu ideal yaitu 5 menit dengan persentase 6,2 persen. Pada saat guru memfasilitasi perserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, guru melaksanakannya melewati batas waktu sebagaimana waktu ideal yaitu 7 menit dengan presentase 8,7 persen.

Pada aktivitas siswa, juga terdapat 4 aktivitas yang belum sesuai dengan waktu ideal pada RPP, pada saat siswa mengerjakan pre-test melewati batas waktu sebagaimana waktu ideal yang tertera pada RPP yaitu 12 menit dengan persentase 15 persen sehingga dikategorikan belum sesuai. Selanjutnya pada saat siswa menyimak materi pembelajaran yang diberikan oleh guru menghabiskan waktu lebih sedikit sebagaimana waktu ideal yang tertera pada RPP yaitu 3 menit dengan persentase 3,7 persen.

Pada saat siswa peserta didik menyelidiki pertanyaan yang telah dirumuskan di lembar kerja kelompok dengan mengumpulkan data dan sumber sebanyak mungkin menghabiskan waktu lebih sedikit sebagaimana waktu ideal yaitu 5 menit dengan persentase 6,2 persen. Pada saat peserta didik melakukan refleksi untuk mendapat pengalaman belajar yang telah di lakukan, pelaksanaannya melewati batas waktu sebagaimana waktu ideal yang tertera pada RPP yaitu 7 menit dengan persentase 8,7 persen sehingga dikategorikan belum sesuai.

(7)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

56 Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pada siklus II sebagian besar aktifitas guru dan aktifitas siswa dalam kegiatan pelaksanaan untuk setiap langkah pembelajaran sebagian besar sama. Kelemahannya pada kegiatan awal mengerjakan pre-test, siswa menyelesaikan dalam waktu 12 menit dengan persentase 15 persen dari waktu ideal 10 menit dengan persentase 12,5 persen. Pada kegiatan akhir aktivitas guru dalam memberikan Post-tes terselesaikan dalam waktu 12 menit dengan persentase 15 persen dari waktu ideal 10 menit dengan persentase 12,5 persen.

Pada aktivitas siswa, juga terdapat 2 aktivitas yang belum sesuai dengan waktu ideal pada RPP, pada saat siswa mengerjakan pre-test melewati batas waktu sebagaimana waktu ideal yang tertera pada RPP yaitu selama 10 menit dengan persentase 12,5 persen, sehingga menghabiskan waktu yaitu 12 menit dengan persentase 15 persen. Selanjutnya pada saat siswa mengerjakan pre-test melewati batas waktu sebagaimana waktu ideal yang tertera pada RPP yaitu selama 10 menit dengan persentase 12,5 persen, sehingga menghabiskan waktu yaitu 12 menit dengan persentase 15 persen.

Gambar 5. Grafik Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III

Berdasarkan Gambar diatas dapat jelaskan bahwa pada siklus III rata-rata aktivitas guru dan siswa secara keseluruhan sudah sesuai dengan standar waktu pada RPP. Pada siklus ketiga aktivitas guru dan siswa sudah meningkat, ini

0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 P er sen tase Wa ktu Jumlah Kegiatan

Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III

Guru Siswa

(8)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

57 2,6 3,13 3,53 0 1 2 3 4

Siklus I Siklus II Siklus III

Keterampilan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran

Keterampilan Guru

ditandai oleh sudah meningkatnya persentase aktivitas guru dan siswa yang sesuai dengan persentase ideal.

Keterampilan Guru

Berdasarkan hasil analisis data, terlihat adanya perbaikan keterampilan guru di siklus I, II dan III dengan menerapkan model pembelajaran tersebut. Keterampilan guru di ketiga siklus ini dapat dilihat secara rinci pada Gambar 6.

Gambar 6. Grafik Keterampilan Guru mengelola pembelajaran

Berdasarkan Gambar diatas menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi berbantuan media lectora. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dikategorikan baik (2,62) pada siklus I, dikategorikan baik (3,13) pada siklus II dan dikategorikan sangat baik (3,53) pada siklus III.

Respon Siswa

Berdasarkan analisis respon siswa terhadap proses pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi berbantuan media lectora sangat bervariasi. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 7.

(9)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

58 84% 90% 87% 84% 94% 87% 78% 80% 82% 84% 86% 88% 90% 92% 94% 96% 1 2 3 4 5 6

1. Respon siswa terhadap cara guru menerangkan materi

2. Pendapat siswa tentang metode pembelajaran yang baru saja diikuti.

3. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang baru diikuti.

4. Respon siswa terhadap komponen-komponen pembelajaran terhadap tingkat pemahaman materi.

5. Minat belajar terhadap metode demonstrasi berbantuan media lectora

Gambar 7. Grafik Respon Siswa

Berdasarkan Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa respon siswa terhadap cara guru menerangkan materi pelajaran yaitu 84 persen yang menjawab masih baru. Tingkat pendapat siswa terhadap model pembelajaran yang baru diikuti yaitu 90 persen. Kemudian siswa mengatakan bahwa pemahaman siswa terhadap materi yang baru diikuti yaitu 87 persen. Respon siswa terhadap komponen-komponen pembelajaran rata-rata 84 persen. Minat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar seperti yang telah diikuti 94 persen. Penerapan metode demonstrasi berbantuan media lectora terhadap tingkat pemahaman materi pelajaran sebesar 87 persen.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan penerapan metode demonstrasi dengan berbantuan media lectora dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 16 Banda Aceh. Hal ini dapat dibuktikan dari ketuntasan individual pada siklus pertama 74 persen, pada siklus kedua meningkat menjadi 87 persen, dan pada siklus ketiga menjadi 93 persen. Begitu juga dengan ketuntasan klasikal telah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dari

(10)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3, Hal 50-59, Agustus 2017

59 ketuntasan klasikal, di siklus pertama 60 persen, selanjutnya siklus kedua menjadi 70 persen dan pada siklus ketiga menjadi 90 persen.

Aktivitas guru dan siswa telah terjadi peningkatan dari siklus pertama ke siklus ketiga. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pada siklus pertama diperoleh 5 aktivitas yang sudah sesuai dari 9 aktivitas keseluruhan, sementara pada siklus kedua diperoleh 7 aktivitas yang sudah sesuai dari 9 aktivitas keseluruhan, dan pada siklus ketiga semua aktivitas guru dan siswa sesuai antara standar waktu yang ditetapkan dengan waktu pelaksanaan di lapangan. Keterampilan guru telah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan pada siklus pertama mendapat skor 2,6 dengan kategori baik, kemudian meningkat pada siklus kedua mendapat skor 3,13 dengan kategori baik, dan pada siklus ketiga mendapat skor 3,53 dengan kategori sangat baik. Respon siswa terhadap penerapan metode demonstrasi dengan berbantuan media lectora dapat dikatakan baik yaitu 87 persen.

DAFTAR PUSTAKA

Budiningarti, Hermin. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Saiful B. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kemendikbud. 2015. Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jakarta: Kemendikbud

Mursid. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Kerja Kelompok Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No.4 Parigi. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 4 (1): 110-125.

Sudijono, Anas. 1996, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Individual
Gambar 3. Grafik Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I
Gambar 4. Grafik Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II
Gambar 5. Grafik Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III
+3

Referensi

Dokumen terkait

indeks LQ45 tahun 2009-2012; (2) Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan pada indeks LQ45 tahun 2009-2012; (3)

Penguasaan Kompetensi Profesional Konselor terbentuk melalui latihan dalam menerapkan Kompetensi Akademik dalam bidang bimbingan dan konseling yang telah dikuasai itu dalam

Hasil penelitian ini diambil dari data observasi aktivitas siswa pada setiap pertemuan, wawancara kepada sampel terpilih, dan dokumentasi, kemudian dapat disimpulkan

Suatu model pembelajaran merupakan rencana, pola atau pengaturan kegiatan pendidik dan peserta didik yang menunjukkan adanya interaksi antara unsur-unsur yang

Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengaruh belanja pemerintah dan pembiayaan bank syariah terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan data panel

Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Pembahasan ini berkaitan dengan pengujian terhadap hipotesis 2 yang menyatakan bahwa rasio keuangan CAMEL yang terdiri dari rasio

1) Ditinjau dari segi waktu, pelaksanaan proyek pembangunan gedung SDN Beji 2 pada minggu ke-1, 2, 3, dan minggu ke-5 dapat lebih cepat dari rencana, karena prestasi

melalui pelatihan kerja. b) Ekstensifikasi merupakan usaha pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas sumber pendapatan dengan cara mencari, menggali dan mengelola