BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subjek Penelitian
SMK SARASWATI Salatiga, berdiri pada tahun 1971 beralamat di Jalan
Sukowati dan kemudian pada tahun 1990 berpindah tempat di Jalan Hasanudin
No. 738 Salatiga sampai sekarang. Subjek dalam penelitian adalah siswa SMK
SARASWATI kelas XI, subjek yang diambil sebanyak 200 siswa kelas XI yang
terdiri dari sebagian siswa kelas XI yang telah ditetapkan untuk menjadi sampel
dalam penelitian ini. Deskripsi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Sampel penelitian dilihat dari usia (N = 200)
Usia Frekuensi Presentase %
15 tahun 13 6,5 %
16 tahun 167 83,5 %
17 tahun 16 8 %
18 tahun 4 2 %
Jumlah 200 100 %
Tabel 4.2
Sampel dilihat dari jenis kelamin (N = 200)
Gender Frekuensi Presentase %
Perempuan 20 10 %
Laki-laki 180 90 %
Jumlah 200 100 %
Dari Tabel 4.2 sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki (90%)
4.2. Pengumpulan Data
4.2.1 Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian peneliti terlebih dahulu meminta surat
ijin dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada kepala sekolah SMK
SARASWATI Salatiga. Surat ijin diberikan kepada kepala sekolah SMK
SARASWATI Salatiga pada tanggal 7 Oktober 2013. Peneliti mendapat surat ijin
dari kepala sekolah SMK SARASWATI Salatiga secara lisan.
4.2.2 Perencanaan Penelitian
Sebelum dilakukan pengumpulan data peneliti merencanakan jadwal
penelitian dengan guru BK SMK SARASWATI Salatiga. Jadwal Penelitian dapat
Tabel 4.3
Perencanaan Penelitian
No. Tanggal Perencanaan Penelitian
1) 9 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan
pengumpulan data di kelas MIA
2. 10 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan
pengumpulan data di kelas MIB
3. 11 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan
pengumpulan data di kelas TKR A dan TKR B
4. 12 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan
pengumpulan data di kelas MMA
5. 14 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan
pengumpulan data di kelas XI TPA dan XI TPB
4.2.3 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan secara klasikal pada jam
pelajaran yang telah dijadwalkan oleh guru BK SMK SARASWATI Salatiga.
Proses pengumpulan data dilakukan mulai pada tanggal 9 Oktober 2013 dengan
cara menyebarkan kuesioner perilaku agresif dan kuesioner eksposur kekerasan di
televisi kepada responden siswa kelas XI. Pertama, peneliti memberikan salam
baik, siswa dapat menerima dan mau membantu peneliti dalam pengisian angket
kuesioner perilaku agresif dan eksposur kekerasan di televisi. Kemudian peneliti
membagikan kuesioner perilaku agresif dan eksposur kekerasan di televisi kepada
masing-masing siswa. Setelah memberikan kuesioner peneliti meminta kepada
siswa untuk mengisi identitas nama, jenis kelamin, dan umur pada kolom yang
telah disediakan dalam kuesioner. Peneliti menegaskan kepada siswa bahwa
identitas yang telah diisi akan dirahasiakan agar siswa mau mengisi kuesioner
yang telah diberikan dengan jujur dan sesuai dengan keadaan dirinya. Kemudian
peneliti menjelaskan bagaimana cara pengisian dan memberikan contoh
pernyataan kuesioner perilaku agresif dan eksposur kekerasan di televisi sehingga
siswa dapat memahami cara pengisian secara benar. Setelah penjelasan selesai
siswa diminta untuk mengisi sendiri masing-masing kuesioner perilaku agresif
dan eksposur kekerasan di televisi secara jujur dan sesuai dengan keadaan dirinya
sekarang ini. Peneliti menunggu siswa dengan duduk di kursi guru dan juga
menghampiri siswa jika ada yang belum jelas dengan cara pengisian kuesioner
tersebut.
Setelah selesai peneliti tidak lupa mengecek ulang lembar hasil jawaban
dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan
terima kasih kepada siswa yang telah bersedia mengisi kuesioner perilaku agresif
4.3. Analisis Diskriptif
Kuesioner perilaku agresif dan kuesioner eksposur kekerasan di televisi
yang terkumpul masing-masing berjumlah 200 lembar. Deskripsi perilaku agresif
dan eksposur kekerasan di televisi siswa kelas XI SMK SARASWATI Salatiga
dikategorikan dalam 5 kategori, yakni Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah,
dan Sangat Rendah. Rumus untuk menentukan rentang/kelas :
Kategori perilaku agresif dan kategori eksposur kekerasan di televisi siswa kelas
XI SMK SARASWATI Salatiga seperti tabel berikut :
Tabel 4.4
Kategori Variabel Eksposur Kekerasan di Televisi
Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %
107 – 131
82 – 106
57 – 81
32 – 56
7 – 31
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
6
31
51
77
35
3%
15,5%
25,5%
38,5%
17,5%
Total 200 100%
Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK
SARASWATI Salatiga memiliki eksposur kekerasan di televisi pada kategori
Tabel 4.5
Kategori Variabel Jenis Perlikau Agresif
Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %
81 – 93
71 – 80
61 – 70
51 – 60
41 – 50
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 4 32 84 62 18 2% 16% 42% 31% 9%
Total 200 100%
Berdasarkan dari tabel 4.5 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK
SARASWATI Salatiga memiliki jenis perilaku agresif pada kategori sedang
(42%).
Tabel 4.6
Kategori Agresi Fisik
Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %
27 – 30
23 – 26
19 – 22
15 – 18
11 – 14
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 14 30 66 72 18 7% 15% 33% 36% 9%
Total 200 100%
Berdasarkan dari tabel 4.6 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK
Tabel 4.7
Kategori Agresi Verbal
Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %
14 – 16
12 – 13
10 – 11
8 – 9
6 - 7
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 15 62 88 28 7 7,5% 31% 44% 14% 3,5%
Total 200 100%
Berdasarkan dari tabel 4.7 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK
SARASWATI Salatiga memiliki agresi fisik pada kategori sedang (44%).
Tabel 4.8
Kategori Kemarahan
Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %
19 – 23
16 – 18
13 – 15
10 – 12
7 – 9
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 25 65 78 27 5 12,5% 32,5% 39% 13,5% 2,5%
Total 200 100%
Berdasarkan dari tabel 4.8 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK
Tabel 4.9
Kategori Hostility (Permusuhan)
Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %
24 – 28
20 – 23
16 – 19
12 – 15
8 - 11
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
3
31
106
43
17
1,5%
15,5%
53%
21,5%
8,5%
Total 200 100%
Berdasarkan dari tabel 4.9 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK
SARASWATI Salatiga memiliki agresi fisik pada kategori rendah (53%).
4.4 Analisis Korelasi
Analisis korelasi menggunakan teknik kendall’s tau_b dengan bantuan
program SPSS 16.0 for windows, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Correlations
Eksposur kekerasan di televisi dengan Jenis perilaku agresif
Eksposur kekerasan di televisi
Perilaku Agresif
Kendall's tau_b Eksposur kekerasan di televisi
Correlation Coefficient 1.000 -.048
Sig. (2-tailed) . .429
N 200 200
Perilaku Agresif Correlation Coefficient -.048 1.000
Sig. (2-tailed) .429 .
Dari tabel 4.10 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi
dengan jenis perilaku agresif siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar =
-0,048 dengan P = 0,429 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan jenis perilaku agresif
siswa kelas XI SMK SARASWATI.
Tabel 4.11 Correlations
Eksposur kekerasan di televisi dengan Agresi fisik
Eksposur kekerasan di televisi
Agresi Fisik
Kendall's tau_b Eksposur kekerasan di televisi
Correlation
Coefficient 1.000 -.081
Sig. (2-tailed) . .174
N 200 200
Agresi Fisik Correlation
Coefficient -.081 1.000
Sig. (2-tailed) .174 .
N 200 200
Dari tabel 4.11 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi
dengan agresi fisik siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar = -0,081
dengan P = 0,174 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan agresi fisik siswa kelas XI
Tabel 4.12 Correlations
Eksposur kekerasan di televisi dengan Agresi Verbal
Eksposur kekerasan di televisi
Agresi Verbal
Kendall's tau_b Eksposur kekerasan di televisi
Correlation
Coefficient 1.000 -.031
Sig. (2-tailed) . .603
N 200 200
Agresi Verbal Correlation
Coefficient -.031 1.000
Sig. (2-tailed) .603 .
N 200 200
Dari tabel 4.12 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi
dengan agresi verbal siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar = -0,031
dengan P = 0,603 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan agresi verbal siswa kelas
XI SMK SARASWATI.
Tabel 4.13 Correlations
Eksposur kekerasan di televisi dengan Kemarahan
Eksposur kekerasan
di televisi Kemarahan
Kendall's tau_b Eksposur kekerasan di televisi
Correlation Coefficient 1.000 -.051
Sig. (2-tailed) . .393
N 200 200
Kemarahan Correlation Coefficient -.051 1.000
Sig. (2-tailed) .393 .
Dari tabel 4.13 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi
dengan kemarahan siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar = -0,051
dengan P = 0,393 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan kemarahan siswa kelas XI
SMK SARASWATI.
Tabel 4.14 Correlations
Eksposur kekerasan di televisi dengan Hostility (Permusuhan)
Eksposur kekerasan di televisi
Hostility (Permusuhan)
Kendall's tau_b Eksposur kekerasan di televisi
Correlation
Coefficient 1.000 .025
Sig. (2-tailed) . .681
N 200 200
Hostility (Permusuhan)
Correlation
Coefficient .025 1.000
Sig. (2-tailed) .681 .
N 200 200
Dari tabel 4.10 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi
dengan Hostility (permusuhan) siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar =
0,025 dengan P = 0,681 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan Hostility
4.5. Uji Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 sebagai berikut :
Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan antara eksposur kekerasan di
televisi dengan jenis perilaku agresif siswa kelas XI SMK SARASWATI Salatiga.
Hasil analisis : Tidak ada hubungan yang signifikan antara eksposur
kekerasan di televisi dengan jenis perilaku agresif siswa kelas XI SMK
SARASWATI Salatiga, maka hipotesis DITOLAK.
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam proses pengambilan data, peneliti mengambil sampel sebanyak 200
siswa, siswa yang telah ditetapkan menjadi sampel diwajibkan mengisi identitas
diri dan angket kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti. Hasil analisis
mendapatkan kategori eksposur kekerasan di televisi terbagi cukup rata walaupun
terdapat nilai kategori yang kecil sebesar 3% pada kategori sangat tinggi dan nilai
terbeasar pada kategori rendah sebesar 38,5%. Kategori perilaku agresif siswa
tersebar pada tiap kategori dengan kategori terbesar pada kategori Sedang bernilai
42%.
Dari hasil analisis nampak bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara eksposur kekerasan di televisi terhadap jenis perilaku agresivitas yang
dilakukan siswa kelas XI SMK SARASWATI Salatiga. Hal ini menunjukkan
bahwa ada faktor lain yang lebih kuat hubungannya dengan perilaku agresif siswa,
dengan perilaku agresif siswa kelas XI SMK SARASWATI. Mungkin
faktor-faktor lain yang lebih kuat hubungannya dengan perilaku agresif yaitu, faktor-faktor
pribadi, faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan teman sebaya, faktor
lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat (Martono dan Joewono,
2006). Sama halnya menurut penelitian Arnett (dalam Papalia, Olds, & Feldman,
2001) yang menyatakan bahwa perilaku agresif yang terkait dengan konflik dalam
keluarga, ketidakstabilan mood, dan tindakan - tindakan berisiko terlibat dalam
perkelahian paling sering muncul pada tahap remaja. Sehingga dalam penelitian
ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara eksposur kekerasan di
televisi terhadap perilaku agresif siswa kelas XI SMK SARASWATI.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nando (2011) yang
menyatakan bahwa perilaku menonton film kekerasan tidak memiliki hubungan
yang signifikan dengan perilaku agresif remaja (p = 0,256 > 0,05). Dan
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Proborini (2012) yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara eksposur dalam video