BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variable dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas : Lingkungan Kerja Fisik
2. Variabel Terikat : Produktivitas Kerja Karyawan
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi Operasional digunakan untuk merinci dan mengukur variabel dengan menggunakan indikator-indikator. Indikator-indikator dalam penelitian ini adalah:
1. Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Produktivitas kerja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Produktivitas Kerja dengan indikator sebagai berikut : 1) Lebih Dari Memenuhi Kualifikasi Pekerjaan (cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat, kompeten secara professional, kreatif dan inovatif, selalu meningkatkan diri), 2) Bermotivasi Tinggi (memiliki komitmen terhadap pekerjaan, tekun bekerja secara produktif pada suatu tugas sampai selesai,
mempunyai kemauan keras untuk bekerja (selalu sibuk), bekerja efektif dengan atau tanpa pengawasan), 3) Dewasa (berintegritas tinggi, bersikap seadanya, jujur, dan tulus, mantap secara emosional, dan percaya diri, mandiri, percaya diri, dan berdisiplin tinggi, dapat bekerja dibawah tekanan), 4) Dapat Bergaul Dengan Efektif (pribadi yang menyenangkan, dapat diterima baik oleh atasan dan sesama rekan kerja, berkomunikasi dengan jelas, dan terbuka terhadap saran-pendengar yang baik, bekerja produktif dalam rangka upaya tim, bekerja sama berbagi gagasan berbagi gagasan - membantu teman dalam bekerja) (Ranfd dalam Timpe, 1992, dalam Sasmita, 2007).
2. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah keadaan fisik para karyawan menjalankan tugas, kewajiban yang mempengaruhinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sehari-hari.
dan menarik pemandangan, tidak jenuh saat bekerja, merasa kerasan berlama-lama di lingkungan perusahaan, kualitas suara dalam lingkungan perusahaan tidak mengganggu karyawan untuk mengadakan konsentrasi saat bekerja, mutu pekerjaan yang dihasilkan karyawan lebih baik (kesalahan pekerjaan berkurang), kesenangan dan kesehatan karyawan yang bertambah baik, karyawan lebih tenang dalam bekerja (Moekijat, 2002).
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti (Sugiarto dan Supramono, 1993). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah karyawan Le Beringin Hotel yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Tingkat pendidikan minimal SMA. b. Minimal telah bekerja selama 1 tahun.
Berdasarkan ciri-ciri populasi yang diungkapkan tersebut di atas, maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang karyawan Le Beringin Hotel.
2. Teknik Pengambilan Sampel
mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya (Sugiarto dan Supramono, 1993). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah keseluruhan dari populasi, jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang. Menurut Mantra dan Kastro (dalam Singarimbun dan Effendi, 2001 dalam Wahyudi, 2010) bahwa populasi yang jumlahnya dibawah 100 dan minimal 30 maka semua individu harus diambil sebagai sampel. Dengan demikian pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi yang ada, yaitu 35 orang karyawan Le beringin Hotel. Untuk itu teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah try out tertenuhi.
D. Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah metode angket. Angket adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2002).
telah disediakan (closed ended item) dalam bentuk pilihan yang disusun berdasarkan Skala Likert, yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) (Notoatmodjo, 2002). Arah pemberian skornya berdasarkan pada Favorable dan Unfovorable item tersebut.
Bentuk skala penelitian ini berupa pernyataan dan menggunakan skala, dimana subyek dalam menjawab hanya memilih satu dari 4 laternatif jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penelitian ini menggunakan skala Produktivitas Kerja dan Skala Lingkungan Kerja Fisik.
1. Skala Produktivitas Kerja
pilihan jawaban Setuju (S), Nilai 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS). Sedang untuk nilai jawaban dengan tipe unfavorable : Nilai 4 untuk pilihan jawanan Sangat Tidak Setuju (STS), Nilai 3 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS), Nilai 2 untuk pilihan jawaban Setuju (S), dan Nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS)
Tabel 3.1.
Sebaran Item Skala Produktivitas Kerja
No. Ciri-Ciri No. Item
Favorable Unfavorable
1 Lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan
18, 20, 26, 8 5, 23, 32, 10
2 Bermotivasi tinggi 12, 14, 15, 3 13, 30, 1, 6 3 Dewasa 7,11, 22, 21 9, 16, 19, 24 4 Dapat bergaul dengan
efektif
25, 28, 31, 2 27, 29, 17, 4
Jumlah 16 16
Tabel 3.2
Blueprint
Skala Produktivitas Kerja
No. Ciri-Ciri Indikator
Item
Jumlah favorable unfavorable
1 Lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan
a. Cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat b. Kompeten secara
professional c. Kreatif dan inovatif d. Selalu meningkatkan diri
4 4 8
2 Bermotivasi tinggi a. Memiliki komitmen terhadap pekerjaan b. Tekun bekerja secara
produktif pada suatu tugas sampai selesai
c. Mempunyai kemauan keras untuk bekerja (selalu sibuk) d. Bekerja efektif dengan atau
tanpa pengawasan
4 4 8
3 Dewasa a. Berintegritas tinggi, bersikap seadanya, jujur, dan tulus
b. Mantap secara emosional, dan percaya diri
c. Mandiri, percaya diri, dan menyenangkan, dapat diterima baik oleh atasan dan sesama rekan kerja. b. Berkomunikasi dengan
jelas, dan terbuka terhadap saran-pendengar yang baik. c. Bekerja produktif dalam
rangka upaya tim d. Bekerja sama berbagi
gagasan berbagi gagasan/membantu teman dalam bekerja
4 4 8
Sumber : Ranfd, Timpe, 1992, dalam
Sasmita (2007)
2. Skala Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja fisik adalah sesuatu yang berada di sekitar para pekerja yang meliputi cahaya, warna, udara, suara serta musik yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Moekijat, 2002).
Adapun kuesioner untuk lingkungan kerja dalam penelitian ini diadopsi dan dikembangkan berdasarkan ciri lingkungan kerja fisik dari Moekijat (2002).
Tabel 3.3
Sebaran Item Skala Lingkungan Kerja
No. Ciri-Ciri No. Item
Favorable Unfavorable
1
Perpindahan pegawai
berkurang 1 8
2 Semangat kerja lebih tinggi 9 14
3
Hasil pekerjaan mampu memenuhi standar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan 15 6
4 Keletihan berkurang 19 18
5
Suasana kantor menjadi
menyenangkan 7 20
6 Pemandangan di kantor lebih menarik 21 10
7
Mengurangi kejenuhan
karyawan dalam bekerja 12 22
8
Kerasan untuk berlama-lama di
lingkungan perusahaan 13 23
9
Karyawan lebih dapat
berkonsentrasi dalam bekerja 11 4
10
Mutu pekerjaan yang
dihasilkan karyawan lebih baik 2 5
11 Kesenangan karyawan yang bertambah baik dan kesehatan 3 16
12 Karyawan lebih tenang dalam bekerja 17 24
Jumlah 12 12
Tabel 3.4.
Blueprint
Skala Lingkungan Kerja
No. Indikator Item Jumlah
favorable unfavorable
1 Perpindahan pegawai
berkurang
1 1 2
2 Semangat kerja lebih tinggi 1 1 2
3 Hasil pekerjaan mampu memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
1 1 2
7 Mengurangi kejenuhan
karyawan dalam bekerja.
1 1 2
8 Kerasan untuk berlama-lama di lingkungan perusahaan
1 1 2
9 Karyawan lebih dapat berkonsentrasi dalam bekerja.
1 1 2
10 Mutu pekerjaan yang
dihasilkan karyawan lebih baik.
1 1 2
11 Kesenangan dan kesehatan karyawan yang bertambah baik
Sumber : Moekijat (2002)
E. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Uji Validitas
digunakan tersebut dapat mengukur apa yang hendak di ukur.
Validitas suatu kuesioner dapat dihitung menggunakan correlation product moment person dengan rumus sebagai berikut :
rit =
Jika r hitung dan nilainya positif (+) serta > r-tabel maka
maka butir atau pernyataan atau indikator tersebut
dinyatakan valid (Ghozali, 2002).
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2002) reliabilitas sebenarnya
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap suatu pernyataan adalah konsisten atau
Uji reliabilitas penelitian dalam penelitian ini
menggunakan standar reliabilitas yang dikemukakan oleh
Azwar (2006) yaitu :
α < 0,7 : tidak reliabel
0,7 ≤α < 0,8 : cukup reliabel
0,8 ≤ α < 0,9 : reliabel (baik)
α≥ 0,9 : sangat reliabel (sangat baik)
Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan uji reliabilitas Alpha Croncbach, dengan
rumus :
F. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan model regresi linear sederhana perlu
memenuhi beberapa asumsi, yaitu :
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah regresi telah memenuhi asumsi normal atau
dengan melihat titik-titik pada output SPSS mengikuti
garis diagonal atau tidak. Apabila titik-titik mengikuti
garis diagonal maka regresi dinyatakan telah memenuhi
asumsi normalitas, atau juga dapat dilakukan dengan
melakukan uji kolmogrov-sminornov, dengan kriteria
p-value (asymp. sig) > 0,05 berarti data terdistribusi normal (Ghozali, 2002).
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji
apakah persamaan model regresi yang dihasilkan terjadi
ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
dilakukan dengan membuat grafik atau memplotkan
antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPredicted dengan residualnya SResidual. Keputusannya, yaitu apabila sebaran data pada grafik
tersebut tidak menggambarkan pola tertentu maka dapat
dikatakan bahwa model regresi tidak terdapat
heteroskedastisitas dan sebaliknya (Ghozali, 2002).
Selain itu, untuk lebih menyakinkan hasil analisis dalam
penelitian ini juga digunakan uji park. Uji park
dilakukan dengan meregresikan nilai Ln
(Unstandarized)2 sebagai variable dependen dengan nilai
regresi terbebas dari heteroskedastisitas apabila nilai sig.
hasil analisis masing-masing variable independen > 0,05
(Gujarati dalam Ghozali, 2002).
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Secara umum keputusan
ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dapat
dilakukan sebagai berikut (Sugiyono, 2002):
1) Angka D-W di bawah – 2 berarti ada autokorelasi
positif
2) Angka D-W di antara – 2 sampai + 2 berarti tidak ada
autukorelasi
3) Angka D-W di atas + 2 berarti ada autokorelasi
negatif.
G. Metode Analisis Data 1. Analisis Diskriptif
Untuk mengetahui kriteria tanggapan responden
terhadap variabel penelitian, maka digunakan rumus
sebagai berikut : (Mulyono, 2005)
Kelas Banyaknya
Keterangan :
Jarak : Nilai terbesar – Nilai terkecil
Banyaknya Kelas : Banyaknya kelas yang
digunakan
untuk mengelompokkan data
dalam penelitian ini adalah 4
(empat), banyaknya kelas ditentu
berdasarkan selera peneliti.
Melalui rumus tersebut dapat dilihat range nilai distribusi
frekuensi di bawah ini :
a. Variabel Produktivitas Kerja
Interval = 4
32 128−
= 24 4 96
= , berdasarkan nilai
interval tersebut diperoleh range nilai untuk tiap
kategori sebagai berikut :
Rendah, bila skornya 32-56
Sedang, bila skornya 57-80
Tinggi, bila skornya 81-104
Sangat Tinggi, bila skornya 105-128
b. Variabel Lingkungan Kerja
Interval = 4
24 96−
= 18 4 72 =
, berdasarkan nilai
interval tersebut diperoleh range nilai untuk tiap
Kurang, bila skornya 24-42
Cukup, bila skornya 43-60
Baik, bila sekornya 61-78
Sangat baik, bila skornya 79-96
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk menjawab kebenaran hipotesis dalam
penelitian maka digunakan alat analisis regresi linier
sederhana. Secara garis besar persamaan regresi linier
dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
Y = b0 + bX
Keterangan :
Y : Produktivitas Kerja
b0 : Konstanta
b : Koofesien regresi variabel Lingkungan Kerja
Fisik
X : Lingkungan Kerja Fisik
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis
penelitian adalah sebagai berikut : (Iqbal, 2004)
a. Menentukan hipotesis null dan alternatif.
H0 : b = 0, Lingkungan kerja fisik tidak dapat
dijadikan sebagai prediktor terhadap
produktivitas kerja karyawan Le Bringin
Ha : b ≠ 0, Lingkungan kerja fisik dapat dijadikan
sebagai prediktor terhadap produktivitas
kerja karyawan Le Bringin Hotel Salatiga
b. Menentukan tingkat signifikansi atau taraf nyata (level of significance)
Level of Significance (α) atau taraf nyata yang dipilih oleh peneliti adalah 5%, artinya hasil penelitian ini
dapat dipertanggunggung jawabkan kebenarannya
sebesar 95 % atau dengan kata lain penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan kesalahannya sebesar 5%.
c. Menentukan nilai derajad bebas (db)
Nilai derajad bebas dapat diperoleh dengan rumus n-k-1
Keterangan :
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
1 = nilai konstan
b. Menetapkan nilai t-hitung
Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan melihat pada
tabel t dengan berdasarkan pada besarnya nilai level of significance dan besarnya nilai derajad bebas (db).
c. Membuat aturan keputusan hipotesis
H0 diterima dan Ha ditolak bila thitung < ttabel
H0 ditolak Ha diterima bila nilai thitung > ttabel
Kemudian dalam penelitian ini untuk memperoleh