• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan pemahaman materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKN menggunakan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan pemahaman materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKN menggunakan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI Oleh: Dewi Ratnasari NIM. D77213062

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Dewi Ratnasari. 2017. Peningkatan Pemahaman Materi Aturan dan Norma di Masyarakat Mata Pelajaran PKn Menggunakan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada Siswa Kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya. Dr. Sihabuddin, M.Pd.I, M.Pd

Kata Kunci: Peningkatan Pemahaman, Materi Aturan dan Norma di Masyarakat, Strategi Everyone Is A Teacher Here

Latar belakang penulisan ini adalah kurangnya pemahaman siswa kelas III MI Darul Muta’alimin pada materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi, sehingga pemahaman siswa kurang karena siswa cenderung pasif, hanya guru yang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung. Guru hendaknya menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn, salah satunya yaitu menggunakan strategi everyone is a teacher here.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo? (2) Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah menerapkan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata pelajaran

PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo?

Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus dan terdapat empat tahap dalam setiap siklusnya yaitu, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes tertulis.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) penerapan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin

Sepanjang Sidoarjo telah dilaksanakan dengan baik melalui berbagai perbaikan pada tahap refleksi di masing-masing siklus. Hal ini dapat dilihat pada skor akhir aktivitas guru meningkat dari 62,5 (Baik) pada siklus I menjadi 81,25 (Sangat baik) pada siklus II. Begitu pula pada aktivitas siswa meningkat dari 66,67 (Baik) pada siklus I menjadi 83,33 (Sangat baik) pada siklus II. (2) penerapan strategi

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN MOTTO iii

HALAMAN PESEMBAHAN iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

DAFTAR RUMUS xvi

DAFTAR DIAGRAM xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tindakan Penelitian 5

D. Tujuan Penelitian 6

E. Lingkup Penelitian 6

F. Signifikasi Penelitian 7

BAB II KAJIAN TEORI 9

A. Pemahaman 9

1. Pengertian Pemahaman 9

(8)

3. Indikator Pemahaman 11

B. Strategi Everyone Is A Teachr Here 12

1. Pengertian Strategi 12

2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran 13 3. Pengertian strategi Everyone Is A Teacher Here 16

4. Langkah-langkah Penggunaan Strategi Everyone Is A Teacher Here 17 5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Everyone Is A Teacher Here 18

C. Karakteristik Mata Pelajaran PKn 19

1. Pengertian PKn 19

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 21

3. Tujuan PKn 22

4. Ruang Lingkup PKn 22

5. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan 23

D. Materi Aturan dan Norma di Masyarakat 26

1. Aturan yang Berlaku di Masyarakat 26

2. Contoh Norma di Masyarakat 30

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 32

A. Metode Penelitian 32

B. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 33

C. Variabel yang Diselidiki 35

D. Rencana Tindakan 35

E. Data dan Teknik Pengumpulannya 39

F. Teknik Analisis Data 43

G. Indikator Kinerja 46

H. Tim Peneliti dan Tugasnya 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49

(9)

1. Pra Siklus 50

2. Siklus I 51

3. Siklus II 62

B. Pembahasan 73

1. Hasil Pembahasan Tentang Pelaksanaan 73

2. Hasil Pembahasan tentang Peningkatan Hasil Belajar 76

BAB V PENUTUP 80

A. Simpulan 80

B. Saran 81

DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Contoh Norma 30

3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Pemahaman 44

3.2 Kriteria Ketuntasan Pemahaman 45

3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Observasi Guru dan Siswa 46

4.1 Data Nilai Hasil Belajar Siklus 1 59

4.2 Data Nilai Hasil Belajar Siklus 2 70

4.3 Data Peningkatan Hasil Tes Pemahaman 72

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ruang Lingkup PKn 23

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas 33

4.1 Siswa Membuat Pertanyaan 53

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Profil Sekolah

2. Lampiran 2 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru 3. Lampiran 3 : Lembar Wawancara guru dan Siswa

4. Lampiran 4 : Hasil Wawancara Guru dan Siswa

5. Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

6. Lampiran 6 : Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Lampiran 7 : Kisi-kisi Butir Soal

(13)

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

3.1 Rata-rata Pemahaman 43

3.2 Prosentase Ketuntasan Pemahaman 44

(14)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa 70

4.2 Nilai Rata-rata Kelas 72

4.3 Prosentase Ketuntasan Belajar 73

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah dasar. PKn bertujuan untuk membangun karakter bangsa Indonesia agar mampu mengembangkan dirinya menjadi warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. PKn juga merupakan suatu proses pendidikan yang mencakup proses pembelajaran semua mata pelajaran, kegiatan siswa, proses administrasi, dan pembinaan dalam upaya mengembangkan perilaku warganegara yang baik. Dengan demikian fokus dari PKn yaitu membahas tentang warganegara di dalam negaranya dengan berbagai kompleksitasnya.1

Materi aturan dan norma dalam mata pelajaran PKn sangat penting bagi siswa tingkat sekolah dasar. Mempelajari materi aturan dan norma sejak dini, dapat mencegah perbuatan-perbuatan buruk karena siswa sudah paham dengan aturan dan norma yang di dalamya terdapat konsekuensi yang akan diterima jika siswa melanggar aturan atau norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tersebut.

Seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan potensi siswa. Agar dapat mencapai tujuan

1

(16)

pengajaran dan standar kompetensi yang telah ditentukan dalam kurikulum, guru dituntut mempunyai kreativitas dalam mendorong kemampuan siswa yaitu seorang guru harus pandai dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam mengajar, sehingga dengan adanya strategi tersebut siswa akan lebih termotivasi dalam belajar, disamping guru tersebut harus memperhatikan karakteristik siswa dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

Penyampaian materi tentang aturan dan norma harus menggunakan strategi pembelajaran yang tepat agar materi tersebut dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Sebuah strategi pembelajaran dikatakan baik bila sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan pengajar, sesuai dengan peserta didik, serasi dengan besarnya kelompok, sesuai dengan waktu pelaksanaannya, dan di dukung oleh fasilitas atau media pendidikan yang tersedia.2

Everyone Is A Teacher Here merupakan strategi yang mudah untuk mendapatkan partisipasi dari keseluruhan siswa dan pertanggungjawaban individu. Dengan menerapkan strategi tersebut dapat memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan secara aktif sebagi guru bagi siswa yang lainnya. Siswa dituntut untuk menjelaskan materi sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh temannya. Hal ini dijelaskan dalam langkah-langkah

2

(17)

pada strategi Everyone Is A Teacher Here yaitu guru menyampaikan materi pelajaran, guru membagikan kertas kecil kepada siswa, siswa menuliskan pertanyaan mengenai materi yang sudah dijelaskan, guru meminta siswa untuk mengumpulkan kertas yang berisi pertanyaan, guru mengacak kertas tersebut kemudian diberikan kepada siswa, guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan materi di depan kelas sesuai dengan pertanyaan yang di dapatnya, bila waktu masih cukup atau memungkinkan, guru dapat menunjuk siswa lagi sampai semua siswa mendapat kesempatan untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan yang diperoleh.

Berdasarkan langkah-langkah strategi Everyone Is A Teacher Here

tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa karena seluruh siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan strategi ini diharapkan mampu mengatasi kurangnya pemahaman siswa terhadap materi aturan dan norma di masyarakat. Sehingga strategi Everyone Is A Teacher Here

berpotensi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo terhadap materi aturan dan norma di

masyarakat mata pelajaran PKn.

Dalam proses pembelajaran PKn di MI Darul Muta’alimin siswa kelas III

pada materi aturan dan norma ditemukan kegiatan pembelajaran diantaranya : 1. Guru hanya memakai metode ceramah dan diskusi

2. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran

(18)

4. Nilai hasil belajar siswa rendah.3

Cara mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi tersebut, diperlukannya strategi yang sesuai dengan ketrampilan dan materi yang diajarkan. Oleh karena itu peneliti akan meningkatkan pemahaman terhadap materi aturan dan norma di masyarakat kelas III MI Darul Muta’alimin

Sepanjang Sidoarjo dengan menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here. Banyak sekali strategi yang digunakan dalam meningkatkan pemahaman materi pada mata pelajaran PKn. Namun, peneliti lebih memilih menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran PKn karena selain cocok digunakan untuk semua bidang studi, dengan strategi ini juga memberi kesempatan kepada setiap siswa utuk berperan sebagai guru bagi siswa lainnya, siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan melatih mental siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya (jawaban) di depan kelas dari pertanyaan yang diberikan oleh siswa yang lain mengenai materi aturan dan norma di masyarakat.

Berdasarkan permasalahan di atas, penelitia akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)dengan judul sebagai berikut:“Peningkatan Pemahaman Materi Aturan dan Norma di Masyarakat Mata Pelajaran

3

(19)

PKn Menggunakan Strategi Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah menerapkan Strategi

Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata

pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang

Sidoarjo?

C. Tindakan Penelitian

Tindakan yang dipilih terhadap pemecahan masalah yang dihadapi oleh peneliti pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo dalam

(20)

seluruh bidang studi, strategi Everyone Is A Teacher Here ini juga dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi siswa lainnya, membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran serta melatih siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya (jawaban) di depan kelas dari pertanyaan yang diberikan oleh siswa yang lain mengenai materi aturan dan norma di masyarakat.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo

2. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah menerapkan Strategi

Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang

Sidoarjo

E. Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada mata pelajaran PKn kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo

(21)

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo tahun ajaran 2016-2017 semester ganjil.

2. Strategi yang digunakan sebagai alternatif pembelajaran bagi siswa yaitu strategi Everyone Is A Teacher Here.

3. Materi yang digunakan adalah aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn untuk siswa kelas III semester I (ganjil).

4. Kompetensi Dasar:

2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar

5. Indikator:

2.1.1 Mampu menyebutkan aturan yang berlaku di masyarakat

2.1.2 Mampu menyebutkan contoh dari norma-norma yang berlaku di masyarakat

2.1.3 Mampu mengidentifikasi norma atau aturan yang berlaku di masyarakat

F. Signifikasi Penelitian

(22)

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan kualitas siswa khususnya dalam mata pelajaran PKn b. Melatih siswa untuk berani menyampaikan pendapat

c. Melatih siswa agar terbiasa untuk bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan aturan dan norma yang berlaku di masyarakat 2. Bagi Guru

a. Menciptakan suasana belajar yang lebih efektif

b. Menumbuhkan keaktifan siswa khususnya dalam mata pelajaran PKn c. Memberi semangat dan motivasi kepada siswa agar mempunyai

keberanian dalam menjawab pertanyaan dari teman 3. Bagi Sekolah

(23)

BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman

1. Pengertian Pemahaman

Pemahaman mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang rendah.1 Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitf pada jenjang pemahaman ini misalnya adalah, siswa atas pertanyaan guru PKn dapat menguraikan tentang arti dari aturan dan norma secara benar dan jelas.2

Pada kegiatan pembelajaran, indikator pemahaman ditunjukkan melalui: (1) mengungkapkan gagasan, atau pendapat dengan kaa-kata sendiri, (2) membedakan, membandingkan, menginterpretasi, data,

1

Moch.Uzzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 35.

2

(24)

mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri, (3) menjelaskan gagasan pokok, (4) dan menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri. Contoh hasil belajar yang berkaitan dengan pemahaman adalah peserta didik dapat menjelaskan makna adanya aturan atau norma di masyarakat.3

2. Tingkat-tingkat Pemahaman

Pemahaman dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:

a. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.

b. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.

c. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi ataudapat memperluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.4

3

Kunandar, Penilaian Autentik(Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan Kurikulum 2013) (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 168-169.

4

(25)

3. Indikator Pemahaman

Siswa dikatakan memahami suatu materi jika memenuhi beberapa indikator yang di inginkan. Indikator pemahaman yang dikehendaki beradasarkan kategori proses kognitif adalah :5

a. Mengartikan: contoh, menguraikan dengan kata-kata sendiri tentang arti aturan dan norma.

b. Memberikan contoh: contoh, memberikan contoh macam-macam norma yang ada di masyarakat.

c. Mengklasifikasika: contoh, mengamati atau menggambarkan pelanggar aturan dan norma di masyarakat

d. Menyimpulkan: contoh, menulis kesimpulan pendek dari akibat tidak mematuhi aturan dan norma yang ada di masyarakat.

e. Menduga: contoh, mengambil kesimpulan dasar-dasar contoh dari norma yang berlaku di masyarakat.

f. Membandingkan: contoh, membandingkan akibat mematuhi dan melanggar norma.

g. Menjelaskan: contoh, menjelaskan penyebab dibuatnya aturan dan norma di masyarakat.

Berdasarkan indikator pemahaman diatas, penelitian ini difokuskan pada kategori proses kognitif yaitu mengklasifikasikan (clasisifiying), dan menjelaskan (explaining).

5

(26)

B. Strategi Everyone Is a Teacher Here 1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau laut. Strategia dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau peristiwa. Secara umum sering dikemukakan bahwa strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bidang administrasi, strategi diartikan sebagai upaya yang bersifat makro, menyeluruh, jangka panjang dan didasarkan atas keputusan hasil penalaran. Strategi dimaknai sebagai tugas pokok lapisan sistem tingkat atas. Pada perkembangannya kata strategi digunakan dalam hampir semua disiplin ilmu, termasuk pula dalam ranah kebudayaan dan kebahasaan.

(27)

executive control, atau kontrol tingkat tinggi, yaitu analisis yang tajam, tepat dan akurat.6

Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Dalam konteks pengajaran, strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru dan peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran. Sifat umum pola itu berarti bahwa macam-macam dan sekuensi (urutan) tindakan yang dimaksud tampak digunakan atau diperagakan guru dan peserta didik pada berbagai ragam

events pengajaran. Dengan kata lain, konsep strategi dalam konteks ini dimaksudkan untuk menunjuk pada karakteristik abstrak serangkaian tindakan guru dan peserta didik dalam pengajaran.7

2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran

Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:

6

Iskandarwasid, Strategi Pembelajaran Bahasa(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 2-3.

7

(28)

a. Berorientasi pada tujuan

Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah di upayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pebelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Hal ini sering dilupakan guru. Guru yang senang berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian, seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan strategi yang demikian.8 Hal ini tentu saja keliru, apabila kita menginginkan siswa terampil menggunakan akat tertentu, katakanlah trampil menggunakan termometer sebagai alat pengukur suhu badan, tidak mungkin menggunakan strategi penyampaian (bertutur). Untuk mencapai tujuan yang demikian, siswa harus berpraktik secara langsung. Demikian juga halnya manakala kita menginginkan agar siswa dapat menyebutkan hari dan tanggal proklamasi kemerdekaan suatu negara, tidak akan efektif kalau menggunakan strategi pemecahan masalah (diskusi). Untuk mengejar tujuan yang demikian

8

(29)

cukup guru menggunakan strategi bertutur (ceramah) atau pengajaran secara langsung.

b. Aktivitas

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Guru sering lupa dengan hal ini. Banyak guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif padahal sebenarnya tidak.

c. Individualis

(30)

Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas proses pembelajaran.

d. Integritas

Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.9

3. Pengertian Strategi Everyone Is A Teacher Here

Strategi Everyone Is A Teacher Here adalah setiap siswa bisa menjadi guru.10Strategi “setiap orang adalah guru” merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual.11 Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak

sebagai “guru” bagi siswa lain.12

9

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran..., 132-133.

10

Melvin Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Bandung: Nusamedia, 2006), 183.

11

Agus Suprijono, Cooperative Learning (Yogyaarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011), 110.

12

(31)

4. Langkah-langkah Penggunaan Strategi Everyone Is A Teacher Here

Berikut adalah langkah-langkah penggunaan Strategi Everyone Is A Teacher Here :

a. Bagikan kertas kepada siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan pertanyaan tentang materi atau hasil belajar yang harus didiskusikan dan dipelajari

b. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, kocok, dan bagikan kembali kepada siswa secara acak.13

c. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.

d. Setelah memberikan jawaban, perintahkan siswa lain untuk memberi tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan kartunya itu.14

e. Lanjutkan prosedur ini jika waktu memungkinkan

Perlengkapan:

Pada metode ini tidak banyak perlengkapan yang harus disediakan, cukup pena dan kertas ukuran kartu ± 7 x 10 cm sebanyak siswa.15

13Jamal Ma’mur Asmani,

Tips Efektif Cooperatif Learning (Yogyakarta: DIVA Press, 2016),166.

14

Melvin Silberman, Active Learning ...,184.

15

(32)

5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Everyone Is A Teacher Here

Strategi Everyone Is A Teacher Here memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan Strategi Everyone Is A Teacher Here

1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.

2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.

3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

b. Kekurangan Strategi Everyone Is A Teacher Here

1) Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tegang, melainkan akrab.

2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.

3) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.16

16

(33)

C. Karakteristik Mata Pelajaran PKn 1. Pengertian PKn

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga Negara Indonesia sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memakai yang memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.17

Pendidikan kewarganegaraan dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia dalam istilah civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Dalam sejarahnya, istilah kewarganegaraan (civics) berasal dari kata Yunani yaitu civicus yang berarti penduduk sipil yang mempraktekkan demokrasi langsung dalam negara kota atau polis. Tradisi Yunani telah memberikan inspirasi konseptual tentang kebaikan umum, kesejaheraan umum, dan kebijakan atau keutamaan sipil yang lahir kembali dalam melawan otokratik raja-raja. Civics dirumuskan dalam Ilmu Kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (organsasi sosial, ekonomi, politik) individu-individu dengan negara.

17

(34)

Civic education merupakan suatu proses pendidikan yang mencakup proses pembelajaran semua mata pelajaran, kegiatan siswa, proses administrasi, dan pembinaan dalam upaya mengembangkan perilaku warganegara yang baik. Dengan demikian, fokus dari civic educationmembahas tentang warga negara di dalam negaranya dengan berbagai kompleksitasnya.

Pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya diorientasikan untuk membina dan membelajarkan anak menjadi warga negara yang baik, iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki nasionalisme (rasa kebangsaan) yang kuat (mantap), sadar serta mampu membina dan melaksanakan hak dan kewajiban dirinya sebagai manusia, warga masyarakat dan bangsa negaranya, taat asas (ketentuan), demokratis dan partisipatif, aktif-kreatif-positif dalam kebhinekaan kehidupan masyarakat bangsa dan negara.

Secara umum, objek studi civic education adalah warga negara dalam hubungannya dengan organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, dan negara. Sedangkan secara spesifik, objek studi civic education mencakup:

a. Tingkah laku

b. Tipe pertumbuhan berpikir

(35)

e. Cita-cita dan aspirasi

f. Kesadaran, patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral pancasila

g. Usaha, kegiatan, partisipasi, tanggung jawab.18

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi adalah kualifikasi atau ukuran kemampuan dan kecakapan seseorang yang mencakup seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan demikian standar kompetensi pendidikan Kewarganegaraana adalah menjadi warga negara yang cerdas dan berkeadaban.

Kompetensi dasar atau yang disebut kompetensi minimal yang akan ditransformasikan terdiri dari tiga jenis. Pertama, pengetahuan kewargaan yaitu kemampuan dan kecakapan yang terkait dengan materi inti yaitu demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani. Kedua, kompetensi sikap kewargaan yaitu kemampuan dan kecakapan yang terkait dengan kesadaran dan komitmen warga negara antara lain, kesetaraan gender, toleransi, kemajemukan dan lain-lain. Ketiga, kompetensi keterampilan kewargaan seperti berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan

18

(36)

publik, melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan negara dan pemerintah.

3. Tujuan PKn

Pendidikan kewarganegaraan (civic education) bertujuan untuk membangun karakter bangsa Indonesia, membentuk kecakapan partisipatif warga yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan bangsa Indonesia, membentuk kecakapan partisipatif warga yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis dan demokratis namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa, serta mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban yaitu kebebasan, persamaan, toleransi, dan tanggung jawab.

4. Ruang Lingkup PKn

Materi pendidikan kewarganegaraan (civic education) terdiri dari tiga materi pokok, yaitu: (1) demokrasi, (2) hak asasi manusia dan, (3) masyarakat madani.19

19

(37)
[image:37.595.133.515.107.505.2]

Gambar 2.1 Ruang Lingkup PKn

5. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan a. Landasan Filosofis

Hakikat manusia sebagai warga negara senantiasa diukur dari kemanfaatannya, yakni dari apa yang bisa ia berikan kepada bangsa dan negaranya. Memang peradaban bangsa dan negara memerlukan ilmu dan teknologi, namun itu tidak cukup, negara jga memerlukan integritas dan nasionalisme, agar negara tidak terjual seperti pindahnya pasir dari Kepulauan Riau ke Singapura.

Mengalirkan integritas dan nasionalisme diperlukan nilai-nilai dan etika kebangsaan sebagaimana yang dirumuskan di dalam ranah Pendidikan Kewarganegaraan ini sebagai cabang ilmu yang mengajarkan tentang kebangsaan dan dan kewarganegaraan yang

Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)

Masyarakat Madani

CIVIC EDUCATION

(38)

berhubungan dengan negara, demokrasi, HAM, masyarakat madani, yang dalam implementasinya dilakukan dengan menggunakan prinsip demikratis dan humanis.

Indonesia sebagai suatu bangsa yang memiliki persatuan untuk kesatuannya, dengan meniadakan perbedaan suku, agama, ras, antar golongan (SARA), semuanya melebur dalam berbagai aspek. Pancasila adalah ideologinya yakni sebagai manusia yang berketuhanan, manusia yang berkemanusiaan, manusia yang mempersatukan manusia akan cita-cita kemanusiaannya, manusia yang bercakap dengan manusia lainnya, yang adalah cerminan dirinya, dan manusia yang berkeadilan akan sesamanya, dan manusia dengan adil sebagai dasar cita akan keadilan.

b. Landasan Sosiologis

(39)

santun, yang dekat dengan hura-hura, kekerasan, pergaulan bebas, ataupun penggunaan narkoba. Karena kebebasan dan keterbukaan telah membuat mereka lupa akan tanggung jawab mereka sebagai anak bangsa. Kondisi seperti ini jelas akan membuat mereka jauh dengan nasionalisme terlebih jika hendak mengangkat derajat bangsa di mata dunia.

Kehadiran Pendidikan Kewarganegaraan ini diharapkan dapat membangkitkan dan mengingatkan kembali rasa kebangsaan dan nasionalisme orang-orang Indonesia, sehingga dapat memulihkan kondisi identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai yang hidup di masyarakat Indonesia sendiri.

c. Landasan Yuridis

Untuk landasan konstitusional bagi keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia berpijak pada UUD 1945, mulai dari pembukaannya sebagaimana telah diamanatkan oleh Alinea kedua dan keempat yang memuat tentang aspirasi, tujuan, dan cita-cita bangsa Indonesia. Lalu kalau menatap ke batang tubuh UUD 1945 maka di sana kita akan menemui pasal 27 ayat 1 yang menyatakan bahwa

“Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan

pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

tidak ada kecualinya” dan pasal 30 ayat 1 yang menyatakan bahwa

(40)

pembelaan negara” serta pasal 31 ayat 1 merumuskan bahwa “Tiap-tiap

warga negara berhak mendapatkan pengajaran”.20

D. Materi Aturan dan Norma di Masyarakat 1. Aturan yang berlaku di Masyarakat

Manusia diciptakan di dunia dibekali hati dan akal oleh

SangPencipta. Hati manusia menuntun manusia untuk selalu berbuat

baik, tetapi kadang-kadang manusia juga punya kecenderungan untuk

berbuat jahat.

Manusia dikatakan “baik” karena dia selalu menaati aturan-aturan

yang berlaku di masyarakat. Sebaliknya manusia sering dikatakan

melakukan hal-hal yang “tidak baik” karena mereka sering melanggar

aturan yang berlaku di masyarakat. Manusia yang lebih banyak

melakukan hal-halyang tidak baik, biasanya merugikan orang lain, dan

tanpa disadari sudah merugikan dirinya sendiri.

Aturan yang mengatur tingkah laku manusia disebut norma. Norma

yang berlaku di masyarakat ada bermacam-macam. Diantaranya:

a. Norma agama

b. Norma kesusilaan

c. Norma kesopanan

20

(41)

d. Norma hukum

Norma-norma tersebut mempunyai karakteristik masing-masing,

baik sumber, tujuan maupun sanksinya. Agar para pelaku pelanggaran

norma jera, maka setiap aturan pasti mempunyai sanksi. Antara satu

norma dengan norma yang lainnya, sanksinya berbeda-beda.

a. Norma Agama

Norma agama adalah suatu aturan yang mengatur hubungan

manusia dengan Tuhan dan mengatur tingkah laku manusia dengan

sesama yang berdasarkan pada ajaran suatu agama. Norma agama

biasanya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci

suatu agama. Di Indonesia ada beberapa kitab suci yang dipercaya

oleh pengikutnya. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Al Quran dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Islam.

2) Injil dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Kristen dan

Katolik.

3) Tripitaka dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Buddha.

4) Weda dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Hindu

Sanksi untuk pelanggar norma agama biasanya tidak langsung.

Sanksinya berupa dosa, karma dan jika tidak mau bertobat, akan

dimasukkan ke dalam neraka. Sangsi ini tidak langsung dijatuhkan

kepada orang yang melanggar, melainkan nanti setelah manusia

(42)

Semua norma agama memuat beberapa kewajiban yang harus

ditaati oleh manusia. Beberapa contoh di antaranya adalah:

1) Kewajiban selalu beribadah,

2) Saling tolong-menolong,

3) Hormat-menghormati antar pemeluk agama,

4) Saling mengasihi dan tidak menyakiti.

Selain kewajiban-kewajiban tersebut masih banyak lagi

kewajiban-kewajiban lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu

persatu. Orang yang taat pada aturan agama hidupnya akan terhindar

dari perbuatan-perbuatan tidak terpuji.

b. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari hati

nurani dan akhlak manusia. Tujuan dari norma kesusilaan hampir

sama seperti norma agama yaitu membentuk manusia menjadi baik.

Adapun sanksinya untuk pelanggaran norma kesusilaan adalah

tekanan batin, perasaan malu, dan penyesalan. Kalau sampai

ketahuan orang lain maka bisa sampai dikucilkan. Orang yang

melanggar norma kesusilaan terkadang terlihat, tapi terkadang juga

tidak terlihat karena yang tahu hatinya sendiri.

Beberapa contoh pelanggaran norma kesusilaan adalah

berbohong, pilih kasih, tidak adil,dan semua perilaku yang tidak baik

(43)

c. Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah aturan yang didasarkan pada aturan

tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Beberapa contoh di

antaranya adalah:

1) Pamit kepada orang tua tiapkali mau berangkat ke sekolah.

2) Tidak duduk di atas meja.

3) Berbicara santun kepada orang yang lebih tua.

Sanksi jika ada yang melanggarnya adalah teguran dan

cemoohan dari masyarakat. Sebaliknya, jika sopan di masyarakat,

maka akan lebih dihormati dan dihargai. Tujuan norma kesopanan

adalah menciptakan keharmonisan dan pergaulan yang santun di

tengah-tengah masyarakat.

d. Norma Hukum

Norma hukum adalah aturan yang berisi perintah dan larangan

yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat atau negara.

Norma hukum berasal dari undang-undang yang dibuat oleh

pemerintah. Norma hukum yang berlaku di Indonesia terangkum

dalam “Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)dan Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerd).

Jika ada yang melanggar maka sanksinya bisa berupa denda dan

penjara. Tujuan dibuatnya norma hukum adalah untuk menciptakan

(44)

2. Contoh Norma di Masyarakat

Di bawah ini terdapat beberapa contoh norma yang ada di masyarakat:21

Tabel 2.1

Contoh Norma

No. Norma Tempat Contoh

1. Agama Sekolah Berdo’a tiap mau belajar

Rumah Menjalankan ibadah bersama-sama keluarga

Masyarakat Mengajak kebaikan dan mencegah keburukan

2. Kesusilaan Sekolah Jujur dalam ulangan dan tidak membeda-bedakan teman

Rumah Adil terhadap adik-adik kita

Masyarakat Menjaga pergaulan pria dan wanita 3. Kesopanan Sekolah Menghormati guru

Rumah Ramah dan bertutur kata santun terhadap orang tua

Masyarakat Menyapa orang lain yang kita kenal, misalnya bertemu di jalan

21

[image:44.595.140.506.179.654.2]
(45)

4. Hukum Sekolah Menaati aturan sekolah dalam berseragam dan masuk kelas tepat waktu

Rumah Tidak menyiksa dan menganiaya anggota keluarga

(46)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran.1 Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman mata pelajaran PKn materi tentang aturan dan norma di masyarakat menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari empat komponen kegiatan dalam satu siklus. Komponen kegiatan tersebut, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada tahap awal proses penelitan dimulai dari perencanaan, namun karena keempat komponen tersebut berfungsi dalam suatu kegiatan yang berupa siklus, maka untuk selanjutnya masing-masing berperan secara berkesinambungan.2

Penerapan penelitian tindakan kelas diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola dan memecahkan berbagai macam permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang ada di kelas.

1

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),16.

2

(47)

Apabila digambarkan, maka bentuk penelitian model Kurt Lewin adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas

B. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian : MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo

Alasan peneliti memilih MI Darul Muta’alimin sebagai tempat

penelitian tindakan kelas karena peneliti merasa siswa kelas III MI Darul Muta’alimin ini perlu diadakan peningkatan pemahaman dalam

mata pelajaran PKn. Hal ini dilihat dari hasil wawancara yang peneliti lakukan oleh guru mata pelajaran PKn yang hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi dalam menyampaikan materi pelajaran.

PELAKSANAAN

REFLEKSI

PENGAMATAN

PERENCANAAN SIKLUS 1

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN SIKLUS 2

[image:47.595.113.512.180.504.2]
(48)

Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian di MI Darul Muta’alimin untuk membuat inovasi baru dalam proses pembelajaran

terhadap mata pelajaran PKn tersebut. b. Waktu Penelitian :

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016-2017

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo tahun ajaran 2016-2017 dengan jumlah

39 siswa dalam satu kelas. Sekolah ini menggunakan KTSP dengan Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal Aturan-aturan yang Berlaku di Lingkungan Masyarakat Sekitar. Objek yang diteliti yaitu mengenai peningkatan pemahaman materi aturan dan norma di masyarakat pada mata pelajaran PKn siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang

Sidoarjo menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here.

C. Variabel yang Diteliti

Penelitian ini menggunakan variabel peningkatan pemahaman materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn menggunakan strategi

(49)

1. Variabel Input : Siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo tahun ajaran 2016-2017.

2. Variabel proses : Penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here

3. Variabel Output : Peningkatan pemahaman materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini menggunakan model penelitian dari Kurt Lewin. Model penelitian tindakan kelas menurut Kurt Lewin pada setiap siklus meliputi empat komponen yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Penulis memilih penelitian model Kurt Lewin karena, apabila pada tahap awal pelaksanaan terdapat kekurangn, maka peneliti dapat mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus yang selanjutnya sampai tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Jika pada siklus yang pertama dan siklus kedua belum berhasil, makapeneliti melanjutkan ke siklus berikutnya.

Beberapa prosedur yang peneliti lakukan di kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo yaitu:

1. Tahap Perencanaan

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 November 2016 di kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo dengan memberikan tindakan

(50)

norma di masyarakat mata pelajaran PKn, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi tersebut. Pada tahap ini peneliti hal-hal yang harus dilakukan peneliti diantaranay:

a. Meminta izin kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran PKn kelas III untuk megamati proses pembelajaran

b. Merancang isi bahan ajar materi aturan dan norma di masyarakat untuk siswa kelas III yang telah disesuaikan dengan strategi Everyone Is A Teacher Here.

c. Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari RPP, instrumen observasi, dan soal tes tulis.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti yang bertindak sebagi guru melaksanakan pembelajaran dengan materi aturan dan norma di masyarakat dengan strategi Everyone Is A Teacher Here pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo dengan dibantu oleh guru mata pelajaran

PKn sebagai kolaborator. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa 2) Siswa diajak untuk berdoa bersama

(51)

4) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

5) Guru menyampaikan tema materi pelajaran dan menuliskan di papan tulis menggunakan huruf kapital “ATURAN ATAU

NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT”

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti

1) Siswa mengamati gambar yang dibawa oleh guru berupa gambar pelanggaran aturan

2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar tersebut

3) Siswa mendengar penjelasan materi dari guru

4) Penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here: a) Siswa diberi potongan kertas

b) Siswa menuliskan satu pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan

c) Siswa mengumpulkan kembali kertas yang telas berisi pertanyaan kepada guru

d) Siswa diberikan kertas yang telah berisi pertanyaan dari teman e) Siswa yang ditunjuk oleh guru menjawab pertanyaan dari kertas

(52)

c. Kegiatan Penutup

1) Guru melakukan tanya jawab dan memberikan penguatan tentang pembelajaran yang telah dilakukan

2) Siswa menulis refleksi tentang kegiatan pembelajaran pada sebuah kertas yang disediakan guru

3) Membaca doa bersama untuk mengakhiri pembelajaran

3. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses pembelajaran, di antaranya yaitu :

a. Mengamati dan mencatat semua gejala yang muncul selama proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here

b. Mengamati aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran

c. Menyeleksi data yang diperlukan seperti lembar pengamatan kegiatan siswa dan guru serta lembar kerja siswa.

4. Tahap Refleksi

(53)

masyarakat. Peneliti juga mencatat kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran pada siklus I untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya sampai tujuan penelitian tindakan kelas tercapai. Refleksi tersebut yaitu :

a. Merefleksi proses kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana. b. Mengevaluasi hasil yang telah diberikan kepada siswa.

c. Memperbaiki kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran untuk dilakukan siklus selanjutnya.

E. Data danTeknik Pengumpulannya 1. Sumber data

a. Siswa

Data ini digunakan untuk mendapatkan data tentang peningkatan pemahaman siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo

pada mata pelajaran PKn materi aturan dan norma di masyarakat selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi

Everyone Is A Teacher Here.

b. Guru

(54)

2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah serangkaian pencatatan data, pengamatan terhadap gejala-gejala yang menjadi subyek penelitian secara sistematis, sesuai dengan tujuan penelitian. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang valid amat kecil kemungkinan informan memanipulasi jawaban atau tindakan selama kurun waktu penelitian.3

Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dan aktivitas guru pada kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo dalam proses

pembelajaran sebelum dan sesudah diberikan tindakan memalui strategi

Everyone Is A Teacher Here. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen lembar observasi aktivitas siswa dan instrumen lembar observasi aktivitas guru.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara peneliti dengan guru maupun siswa. Proses wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau responden tertentu. Wawancara juga dilakukan

3

(55)

untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas.4 Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan denan arah serta tujuan yang telah ditentukan.5

Teknik wawancara ini digunakan untuk mengetahui KKM, kesulitan yang dihadapi siswa, dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran PKn sebelum dilakukan tindakan menggunakan strategi

Everyone Is A Teacher Here. Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran PKn kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data. Dokumentasi pada penelitian ini berupa absensi dan data nilai pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang

Sidoarjo sebelum diterapkannya strategi Everyone Is A Teacher Here.

d. Tes Tertulis

Tes tulis digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan pemahaman siswa pada materi aturan dan norma di masyarakat pada

4

Fitri Yuliawati, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Tenaga Pendidik Profesional, 61-62

5

(56)

siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo setelah

pembelajaran dengan menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here.

Tes tertulis akan dilaksanakan ketika sesudah penerapan strategi

Everyone Is A Teacher Here yaitu di akhir pembelajaran. Peneliti akan memberikan tes tertulis berupa 10 butir soal pilihan ganda, 10 butir soal uraian singkat dan 5 butir soal uraian.

3. Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Observasi

1) Instrumen observasi aktivitas guru (terlampir) 2) Instrumen observasi aktivitas siswa (terlampir) b. Instrumen wawancara (terlampir)

c. Instrumen soal tes tulis (terlampir)

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mereduksi data mentah sehingga tersusun, teratur, dan mudah dipahami. Aktivitas yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu pemilihan data, penyederhanaan data secara sistematis, dan diakhiri dengan penyajian data.6

6

(57)

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ada dua macam untuk diolah dan dianalisis, yaitu:

a. Data Kualitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini meliputi :

1. Materi yang disampaikan dalam penelitian tindakan kelas 2. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang dapat dianalisis secara deskriptif dari hasil tes tertulis siswa. Dalam hal ini peneliti menggunakan prosentase.

1. Penilaian Tes

Untuk mengetahui rata-rata nilai peningkatan pemahaman terhadap tes tertulis siswa, digunakan rumus :

Rumus 3.1

Keterangan : X : Nilai rata-rata

∑X : Jumlah seluruh nilai siswa ∑N : Jumlah siswa

(58)
[image:58.595.140.489.140.511.2]

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Pemahaman Kriteria Keberhasilan Nilai

Rata-rata

Kriteria

90-100 61-80 41-60 21-40 ≤ 20

Sangat Baik Baik Sedang Tidak Baik Sangat Tidak Baik

2. Penilaian Ketuntasan Pemahaman

Rumus 3.2 Prosentase = Jumlah siswa yang tuntas x 100 %

(59)
[image:59.595.137.488.126.484.2]

Tabel 3.2

Kriteria Ketuntasan Pemahaman Tingkat Keberhasilan

Pemahaman (%)

Kriteria

81 % - 100 % 61 % - 80 % 41 % - 60 % 21 % - 40 %

≤ 20 %

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

3. Penilaian skor observasi guru dan siswa

Rumus 3.3

Keterangan : p = Nilai perolehan akhir observasi f = Jumlah skor yang diperoleh M = Jumlah seluruh skor

Selanjutnya skor yang diperoleh diklasifikasikan ke dalam sebuah predikat yang mempunyai skala sebagai berikut:7

7

Iim Maharani, Penigkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS Materi Semangat Kerja Melalui Teknik Probim Prompting Pada Siswa Kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan (Surabaya: Tidak diterbitkan, 2016), 53-54.

�= �

(60)
[image:60.595.115.518.139.473.2]

Tabel 3.3

Kriteria Tingkat Keberhasilan Hasil Observasi Guru dan Siswa

Skor Kriteria

81 – 100 Sangat baik

61 - 80 Baik

41 - 60 Cukup

21 – 40 Kurang

≤ 20 Sangat kurang

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki KBM di kelas.8 Berikut ini merupakan indikator yang digunakan sebagai ukuran dalam melakukan penelitian: 1. Nilai observasi aktivitas siswa dan guru dalam mata pelajaran PKn

minimal mencapai 80.

2. Perolehan skor rata-rata kelas minimal 75.

3. Strategi pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dikatakan berhasil jika ≥ 80 % siswa mampu memperoleh nilai di atas KKM dan perolehan

skor rata-rata kelas minimal 75.

8

(61)

Siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 75. Sedangkan keberhasilan kelas ditetapkan sebesar 80 %. Artinya jika dalam evaluasi diperoleh hasil belajar minimal 80 % siswa kelas III berhasil secara individual, maka strategi yang diterapkan dapat dikatakan berhasil. Demikian sebaliknya, jika siswa kelas III yang berhasil secara individual masih di bawah 80 % maka strategi yang diterapkan dapat dikatakan belum berhasil.

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

Tim peneliti yang terlibat langsung dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Guru

a. Nama : Selvi Novianti, S.Pd.

b. Jabatan : Guru mata pelajaran PKn kelas III MI Darul Mutaalimin c. Tugas : 1) Menyiapkan kegiatan belajar mengajar

2) Bertanggung jawab dalam semua jenis kegiatan

3) Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan pembelajaran

2. Peneliti

a. Nama : Dewi Ratnasari b. NIM : D77213062

(62)

d. Tugas : 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2) Menyusun laporan observasi

(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Persiklus

Hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes tertulis. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran PKn kelas III dan siswa untuk memperoleh informasi tentang pemahaman siswa sebelum maupun sesudah diterapkannya strategi Everyone Is A Teacher Here. Selain wawancara, peneliti juga melakukan observasi. observasi ini dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa ketika diterapkannya strategi Everyone Is A Teacher Here. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa jumlah siswa yang ada di kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo dan data nilai mata

pelajaran PKn materi Aturan dan Norma di Masyarakat. Untuk yang terakhir, peneliti melakukan kegiatan evaluasi berupa tes tulis terhadap materi pelajaran PKn yaitu mengenai aturan dan norma di masyarakat. Untuk penyajian data penelitian ini, peneliti mengelompokkannya menjadi tiga tahap yaitu:

(64)

Berikut penyajian data pada tiap-tiap tahapnya: 1. Pra Siklus

Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata pelajaran PKn kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo. Selain melakukan wawancara dengan

guru mata pelajaran PKn, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa. Kegiatan wawancara ini dilakuakn pada hari selasa, 1 November 2016 pukul 09.15 WIB. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa mengenai pemahaman dan hasil evaluasi mata pelajaran PKn khususnya pada meteri Aturan dan Norma di Masyarakat di kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo. (Hasil wawancara

terlampir)

(65)

bertanya terhadap materi yang belum dipahami karena kegiatan pembelajaran terpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yaitu tentang aturan dan norma di masyarakat, sehingga hasil nilai siswa banyak yang belum memenuhi KKM.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh guru pada siswa kelas III hanya ada 7 siswa yang menjawab soal dengan benar dan sudah memenuhi KKM yaitu 75 sedangkan 32 siswa yang masih belum dapat menjawab soal dengan benar atau sebagian besar masih salah dan nilainya masih jauh dari KKM. Menurut paparan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo masih

rendah atau di bawah KKM.

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 November 2016 di kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo. Penelitian tindakan kelas ini

terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut tahap-tahap penerapan siklus I :

a. Perencanaan

(66)

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP disusun untuk satu kali pertemuan. Materi yang digunakan yaitu aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn. RPP yang telah disusun kemudian divalidasi kepada dosen sebagai validator. Setelah divalidasi, RPP digunakan sebagai perangkat pembelajaran dari tindakan yang akan dilakukan.

2) Menyusun dan mempersiapkan intrumen lembar observasi. Observasi digunakan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang dipersiapkan meliputi lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa sesuai dengan indikator yang terdapat pada RPP

b. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 29 November 2016 pukul 07.15 sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Materi yang dibahas adalah aturan dan norma di masyarakat menggunakan strategi

(67)

Pada kegiatan pendahuluan, peneliti bertindak sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru mengawalinya dengan mengucap salam dan menanyakan kabar yang kemudian dijawab oleh siswa. Setelah itu guru mengajak siswa untuk berdoa bersama di awali dengan menyanyikan lagu jari tangan secara bersama-sama dengan tujuan membuat siswa menjadi lebih semangat dalam melaksanakan pembelajaran. Setelah berdoa bersama dan siswa terfokus, guru melakukan tanya jawab mengenai aturan yang ada di sekolah. Kemudian guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran.

(68)
[image:68.595.132.511.135.509.2]

Gambar 4.1

Siswa menuliskan pertanyaan pada lembaran kertas

(69)

Pada kegiatan akhir, siswa diminta untuk menuliskan refleksi tentang kegiatan pembelajaran pada selembar kertas. Setelah itu siswa diminta untuk mencatat rangkuman materi yang ada di papan tulis. Kemudian guru memberikan umpan balik terhadap materi pelajaran. Lalu guru mengabsen siswa dan memberi tugas rumah yang ada di buku paket halaman 41. Setelah itu guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa untuk membaca doa bersama dan mengucapkan salam.

c. Pengamatan (Observasi)

Pada tahap pengamatan (observasi) peneliti melakukan penelitian terhadap penerapan strategi Everyone Is A T eacher Here yang dilakukan di kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo.

Kegiatan pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa diantaranya : 1) Hasil observasi terhadap aktivitas Guru

Hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I dengan menerapkan strategi Everyone Is A Teacher Here pada pembelajaran PKn mendapat nilai akhir sebanyak 62, 5 dan tergolong dalam kategori baik. (Hasil observasi aktivitas guru siklus I terlampir)

(70)

dengan cara tanya jawab dengan siswa, guru mendapat nilai 2 karena guru kurang menarik perhatian dan tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti guru mendapat nilai rata-rata 3 karena sudah cukup mampu dalam menyampaikan materi pembelajaran maupun penerapan strategi yang digunakan yaitu strategi Everyone Is A Teacher Here, media yang hendak digunakan juga sudah dipersiapkan dengan baik sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar. Pada kegiatan pembelajaran yang awalnya guru hanya memilih beberapa orang siswa untuk menjawab pertanyaan dari teman tetapi ternyata siswa sangat antusias dan meminta untuk menjawab pertanyaan secara keseluruhan hingga pertanyaan habis sesuai dengan jumlah siswa yang ada.

Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan materi pembelajaran pada hari ini dan menutup pembelajaran dengan doa dan salam. Pada kegiatan ini guru kurang memberikan penguatan atau memberikan dorongan psikologis dikarenakan keterbatasan waktu yang tersedia dan banyaknya permintaan siswa yang ingin maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan dari dari potongan kertas yang di dapatnya.

(71)

dengan skor maksimal yaitu 32 kemudian hasilnya dikalikan 100, maka ditemukan hasil akhir aktivitas guru sebanyak 62,5.

2) Hasil observasi terhadap aktivitas siswa

Hasil observasi siklus I terhadap aktivitas siswa pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan strategi Everyone Is A Teacher Here dapat tergolong dalam kategori baik yaitu memperoleh skor 66,67. (Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I terlampir).

Pada tahap kegiatan awal, aktivitas siswa dalam memperhatikan guru melakukan apersepsi maupun pada saat memberikan motivasi termasuk kriteria cukup, hal ini dikarenakan masih ada siswa yang ngobrol dengan teman sebangku. Tetapi banyak siswa yang antusias untuk mendengarkan guru sehingga saat melakukan apersepsi dengan tanya jawab siswa dapat menjawab dan menanggapinya dengan baik.

(72)

mendapatkan kategori baik dengan perolehan skor 3 karena banyak siswa yang antusias ketika diterapkannya strategi

Everyone Is A Teacher Here.

d. Penilaian Siklus I

Pada siklus I ini siswa diberi soal tes tulis secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diterapkannya strategi

Everyone Is A Teacher Here pada materi Aturan dan Norma di Masyarakat mata pelajaran PKn.

Untuk mengetahui hasil skor rata-rata siswa maka akan digunakan rumus sebagai berikut :

�= �

Keterangan : X : Nilai rata-rata

X : Jumlah seluruh nilai siswa N : Jumlah siswa

Hasil skor rata-rata siswa :

�=

X = 2677

(73)

Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa maka akan digunakan rumus sebagai berikut :

Ketuntasan belajar = jumlah siswa yang tuntas x 100 %

Jumlah siswa

Ketuntasan belajar = 23 x 100 % 39

[image:73.595.136.506.181.704.2]

= 58,97 %

Tabel 4.1

Data nilai hasil belajar siklus 1 dengan menggunakan strategi

Everyone Is A Teacher Here

No. Nama L/P Nilai Ket

T TT

1. AKZ L 43

2. ASR P 58

3. AGF P 84

4. ANS P 77

5. AF L 91

6. ATZ P 90

7. BFF L 69

8. BKM P 82

9. CAN P 45

10. CBCD P 78

11. DM P 79

12. DMKN P 59

13. DPC P 76

14. ED P 74

15. EK P 78

16. FM P 77

17. IB L 37

(74)

19. JAM L 42

20. JNA P 61

21. KF P 82

22. KRM P 78

23. LA P 35

24. LF L 47

25. MEF P 76

26. MIN L 78

27. MLC L 80

28. MHA L 76

29. MNA L 76

30. MFA L 80

31. NSK P 89

32. PDR L 52

33. RBR L 48

34. RAH P 77

35. RFF L 82

36. SQN P 48

37. FSZ P 48

38. VDA L 80

39. FG L 69

Jumlah 2677 23 16

Rata-rata 68,64

Prosentase Ketuntasan 58,97 %

(75)

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu dengan nilai sebesar 80 %.

e. Refleksi

Berdasarkan data yang di dapat setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa terhadap materi Aturan dan Norma di Masyarakat mata pelajaran PKn dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Sebelum dilaksanakannya siklus I, secara individu siswa yang tuntas hanya 7 siswa. Namun setelah dilaksanakannya siklus I dengan menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here terdapat peningkatan, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa. Meskipun telah berhasil, namun peningkatan belum tercapai secara maksimal.

Dalam siklus I masih banyak kekurangan-kekurangan yang menyebabkan peningkatan pemahaman siswa tidak maksimal. Setelah berdiskusi dengan guru mata pelajaran PKn kelas III, diperoleh simpulan mengenai hal-hal yang menyebabkan kurang maksimalnya pemahaman siswa terhadap materi Aturan dan Norma di Masyarakat, antara lain:

(76)

2) Guru terlalu menuruti kemauan siswa dan tidak sesuai dengan rencana awal, sehingga pembelajaran kurang maksimal.

3) Kondisi kesiapan siswa saat memulai pelajaran masih belum maksimal karena masih ada siswa yang mengobrol dan ramai sendiri.

Dari kekurangan-kekurangan pembelajaran di atas perlu diadakan perbaikan p

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 2.1
  Tabel 2.1 Contoh Norma
+7

Referensi

Dokumen terkait

keterampilan mengomunikasikan yang perlu dilatihkan pada siswa di sekolah adalah membaca grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil percobaan, mendiskusikan hasil

Klien percaya bahwa dengan melakukan pernafasan segitiga yang berasal dari nenek moyangnya akan dapat menyembuhkan segala macam penyakit termasuk kanker paru

Data selengkapnya mengenai persentase setiap indikator angket motivasi belajar matematika siswa pada prasiklus dapat dilihat pada Lampiran 29. Berdasarkan hasil angket dari

70 Tahun 2012 beserta p€tunjuk teknisnya, maka dengan ini kami umumkan Perusahaan yang yang melaksanakan pekedaan tersebut adalah sebagai berikut l. Nama

[r]

Pada tahap pengembangan produk awal dilakukan validasi materi oleh dua orang ahli materi (dosen dan guru) dan validasi media oleh satu orang ahli media

Program Studi Desain Komunikasi Visual.

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KREATIVITAS GURU DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |