BAB VI. MANAGING POLITICAL RISK AND NEGOTIATION
Tujuan Bahasan
1
. Membahas bagaimana perusahaan mengevaluasi
resiko politik.
2. Metode yang digunakan untuk memanage dan
mengurangi resiko politik.
3. Membahas bagaimana proses negosiasi berjalan dan
pengaruh budaya terhadap negosiasi.
DEFINISI
POLITICAL RISK is the likelihood that MNC’s foreign investment will be constrained by a host government’s policies.
Resiko yang harus diperhatikan MNC dalam memasuki
negara dunia Ketiga (melakukan bisnis) antara lain adalah :
belum meningkatkan investasi asing
alat produksi produksi (negara dituju dan investor)
Contoh: negara eropa timur, tinggi ketidakstabilannya
• Prospek konflik asing
• Hubungan dg batas negara • Ketidakstabilan regional
• Aliansi dg kekuatan regional
• Sumber-sumber bahan baku utama • Pasar asing
• Kebijakan dengn US
• Kebijakan US dengan negara
• Pemerintahan dlm kekuasaan
• Agen-agen dan kantor kunci
• Birokrasi-legeslatif
• Kebijakan ekonomi,keuangan sosial, tenaga kerja dll
• Sikap sektor swasta
• Jaringan kerja kekuasaan
Partai-partai politik
(didlm dan diluar kekuasaan): • Kebijakan-kebijakan• Perjuangan kekuasaan internal
• Wilayah dan sektor-sektor kekuatan
Kelompok Penting lain :
• Pergerakan dan gabungan tenaga kerja
• Militer dan kelpk khusus dlm militer
• Keluarga
• Komunitas bisnis dan keuangan
• Intelegensia
• Mahasiswa
•Kelompok Agama
• Media
• Pemerintah daerah
• Aktivis sosial dan lingkungan
• Budaya, bahasa, kelompok etnis
• Para separatis
• Komunitas Asing
• Pesaing dan Pelanggan
FaktorInternal
• Kekuatan perjuangan diantara para etnis
• Konfrontasi etnik • Perjuangan regional
Analisis Resiko Politik
Macro Political Risk Analysis
mengulas keputusan-keputusan politik besar yang mempepngaruhi seluruh perusahaan di suatu negara.
Micro Political Risk Analysis
mengarah pada kebijakan-kebijakan dan tindakan pemerintah yang mempengaruhi sektor-sektor
ekonomi tertentu atau bisnis asing khusus dalam suatu negara.
Kebijakan pemerintah meliputi :
peraturan industri Peraturan pajak
MANAGING POLITICAL RISK
Dalam dua dekade terkahir, bisnis perusahaan mencari cara untuk mengelola resiko politik. Proses ini diawali dengan analisa mendetail ttg berbagai resiko politk yang akan dihadapi MNC’s, meliputi :
development of comprehensive frame work
Assigns a quantitative risk or rating factor to them
Developing a comprehensive frame work meliputi:
SCHMIDT menawarkan 3 dimensi
kerangka kerja Yang meliputi :
POLITICAL RISK
GENERAL INVESTMENT
Transfer Risk
muncul dari kebijakan pemerintah yang membatasi
modal, pembayaran, produksi, orang dan teknologi
yang keluar masuk negara.
Contoh : tarif ekspor/impor, batasan X,M
Operational Risk
diakibatkan adanya kebijakan pemerintah dan prosedur-prosedur yang secara langsung
membatasi
manajemen dan kinerja operasi lokal.Contoh : pengen
dalian harga,keuangan, pajak, komitmen ekspor dan
local sourcing requirement.
Ownership – Control Risk
diakibatkan dari kebijakan pemerintah atau kegiatan yang mengatur kepemilikan atau kontrol
operasi lokal. Contoh : batasan kepemilikan asing
batasan partisipasi lokal
High High High
A Three-Dimensional Framework For Assessing Political Risk
Political Risk
General Nature Of Investment
dibagi 3:
Conglomerate Investment
Vertical Investment
Conglomerate investment
barang-barang dan jasa yang diproduksi
tidak sama dg yang diproduksi di negara asal
tipe investasi ini biasanya tingkat resiko tinggi
Vertical Investment
meliputi produksi raw material dan barang
setengah
jadi yang diproses menjadi barang jadi
resiko investasi ditanggung pemerintah pemerintah suka bisnia yang membantu
modal asing
Horizontal Investment
memproduksi barang dan jasa yang sama
dengan yang diproduksi negara asal.
investasi ini dibuat untuk memuaskan permintaan
Special Nature of Investment
Berkaitan dengan kegiatan ekonomi, kecanggihan teknologi Dan pola kepemilikan.
3 sektor kegiatan ekonomi meliputi :
1. Sektor primer, terdiri dari pertanian, kehutanan, eksplorasi mineral
2. Sektor Industri terdiri dari industri manufaktur dan
3. Sektor Jasa terdiri dari jasa transpotasi,
Quantifying the variable in Managing Political Risk
Criteria for quantifying Political Risk Major Area
1. Kestabilan sistem politik 2. Konflik internal
3. Ancaman thdp kestab.dunia luar
4. Tingkat pengendalian sistem ekonomi 5. Jaminan kelembagaan
6. Efektivitas administrasi umum
7. Hubungan perburuhan dan kedamaian sosial
8. Jumlah penduduk 9. Income per capita
10. Pertumbuhan ekonomi selama 5 thn terakhir 11. Prospek pertumbuhan 3 thn kedepan
12. Inflasi 2 thn terakhir
13. Ktersediaan high-quality tenaga kerja lokal
14. Kemungkinan memberi kesemptn kerja t.k asing 15. Ketersediaan sumber energi
16. Legalitas perlindungan lingkungan 17. Traffic system and communication
18. Batasan impor 19. Batasan ekspor
20. Batasan investasi asing dlm negri 21. Kebebasan membuat partneship
22. Perlindungan legal akan brand and product 23. Batasan transfer keuangan
Formulating Appropriate Responses
Ada 2 pendekatan :
•Relative Bargaining Power
Perusahaan bekerja untuk memperoleh posisi bargaining yang lebih kuat di host country.
• Integrative and Protective and Defensive Technique
Integrative Technique dirancang untuk membantu Operasi overseas menjadi bagian dari infrastruktur Host country, meliputi :
1) Membangun hubungan baik dg pemerintah dan kelompok politik lokal
2) Memproduksi sebanyak mungkin produk dg
menggunakan supplier dan subkontraktor lokal shg menjadi produk domestik.
3) Membangun joint venture dan rekrut tenaga lokal 4) Lakukan sebanyak mungkin R&D lokal
MANAGING INTERNATIONAL NEGOTIATION
Definisi
Negotiation is the process of bargaining with one or more parties for the purpose of arrive at a solution that is acceptable to all.
(Hodgetts and Luthans, 168)
Negotiation is a process in which two or more parties who have both common interest and conflicting
PROSES NEGOSIASI
Ada beberapa langkah dasar yang dapat digunakan dalam Proses memenaj negosiasi.
Langkah-Langkah Negosiasi (Hodget-Luthans,169)
• Planning
1). Setting of limits on single point objective 2). Dividing issues into short and long-term concideration and deciding how to
handle each.
3). Determining the sequence in which to discuss the various issues.
• Interpersonal Relationship Building
• Persuasion
The success of persuasion step often depends on :
1) how well the parties understand each other’s positions. 2) the ability of each to identify areas similarity and
differences.
3) the ability to create new options and
4) the willingness to work toward a solution that allows all parties to walk away that they have achieved their objectives.
• Agreement
The final phase of negotiations is the granting of
concessions and the hammering out of a final agreement .
Agreement depends on cultural differences
Prosess Negosiasi
Four Basic Steps (Gordon) :
1. Preparation
• Mengupulkan informasi (ttg pihak lain, barang
jasa yang diminta).
• Menetapkan target (keputusan secara detail yang
dibutuhkan).
2. Evaluation Of Alternatives
• Setiap pihak mencoba mengidentifikasi wilayah
tawar (bargaining range) ttg kemungkinan apa yang
dapat memuaskan kedua belah pihak. • Setiap pihak juga menentukan alternatif
apa yang
dapat disediakan untuk pihak alain apabila perjanjian/ kesepakatan tidak dapat
Style and Behaviour of Negotiation
Submissive (passive) behaviour
backing down complaint reluctant to impose yourself yielding
accomodating unreststing
Aggressive Behaviour
Violent forcefull
fighting quarell some exerting pressure pregnacions
Assertive Behaviour
TWO MAJOR TYPES OF NEGOTIATIONS
1. DISTRIBUTIVES
• Most commonly used type of negotiation
• based on idea that everytime one party wins, the other must give up something.
2. INTEGRATIVES
• A cooperative negotiation strategy
• Based on the idea that both parties gain As a result of the negotiation.
• To be effective this type of negotiation , requires :
1). Both parties to have a strong desire to seek an agreement that meet the need of both parties.
2). A problem-solving approach rather than a desire to win at any cost to the other party.
NEGOTIATION STRATEGIES
Three basic strategies
1. Competition
• One party seek to gain at the expense of the other • One or both parties likely to use a variety of
strategies- secrecy, treats, lies.
2. Collaboration
each party take a problem solving approach look for that satisfy both parties.
3. Sub-ordination
SKILL OF INTERNATIONAL NEGOTIATOR
• To be sensitive to the cultural background of others
and adjust the proposals to the cultural limitations and contraints.
• Patience
• Ability to see the world from the perspective of others and to understand others’ behaviour from
their perspective.
• Ability to express proposal atc, so that peopple on the other side of the negotiations have accurate understanding of proposals.
• Ability to manage stress and cope with ambigious situational and unpredictable demands.
• Ability to demonstrate the advantages of the
proposals so that people on the other side can see
the advantages clearly. Harries,P.R.& Moran,R.T. (1991) Managing
Perbedaan budaya mempengaruhi Negosiasi
Negotiation Styles from a cross-cultural perspectiv
Negotiation tactics
1. Location
2. Time limits
3. Buyer-seller relations
Bargaining Behaviour
Penelitian menunjukka bahwa keuntungan meningkat karena para negosiator :
1. Membuat tawaran awal tinggi 2. Menanyakan banyak pertanyaan