1/2 Berita Pers
38 Tahun Pasar Modal
Kian Berkontribusi terhadap Perekonomian Indonesia
Jakarta,10 Agustus 2015 – Sejak pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada 10 Agustus 1977, peran pasar modal terhadap perekonomian Indonesia semakin besar. Tidak hanya menjadi sumber pendanaan utama perusahaan, pasar modal saat ini juga telah menjadi salah satu tolak ukur bagi keberhasilan perekonomian Indonesia. Pasar modal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk terus tumbuh dalam jangka panjang jika dilihat dari penetrasi pasar terhadap perekonomian domestik. Bonus demografi yang mayoritas berada di usia produktif, serta pertumbuhan jumlah kelas menengah seiring dengan semakin maraknya bisnis UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional menjadi beberapa faktor yang dapat menunjang pertumbuhan pasar modal Indonesia kedepannya.
Pada hari ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan di bawah koordinasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memperingati 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Dalam acara ini, Presiden RI meresmikan peluncuran saluran televisi pasar modal “Indonesia Business & Capital Market Television (IBCM) Channel”. Presiden menilai, "Berinvestasi di pasar modal itu jangan kagetan, memang terkadang ada fluktuasi pasar, tapi itu lazim dialami pasar bursa di dunia. Semakin banyak masyarakat berinvestasi di pasar modal juga dapat dimaknai sebagai salah satu cara mendemokratisasikan ekonomi. Dan untuk berinvestasi di pasar modal, investor harus mempunyai informasi yang memadai," ungkap Jokowi yang menyambut baik diluncurkannya IBCM Channel.
Peluncuran IBCM Channel merupakan salah satu upaya BEI untuk menciptakan pasar modal yang efisien dengan menyediakan informasi terkini tentang pasar modal yang dapat diterima oleh masyarakat luas dalam waktu bersamaan. Nantinya saluran TV khusus pasar modal ini akan menyiarkan secara penuh informasi tentang pasar modal kepada masyarakat selama 10 jam nonstop setiap harinya. Diharapkan IBCM Channel dapat menjadi panduan bagi khalayak yang ingin mengetahui lebih dalam seputar pasar modal Indonesia. IBCM Channel juga akan tayang di 4 negara lain, sebagai komitmen BEI untuk mendistribusikan informasi tentang pasar modal Indonesia ke seluruh dunia.
Selain meresmikan peluncuran IBCM Channel, Presiden RI juga mengumumkan kenaikan batas maksimal dana perlindungan investor dari Rp 25 juta per pemodal menjadi Rp 100 juta per pemodal. Kenaikan investor protection fund ini merupakan pengembangan BEI yang dilakukan melalui anak usaha PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI). Ke depannya, secara berkesinambungan batas maksimal dana perlindungan investor akan mengikuti perkembangan pasar yang dinamis sehingga dapat semakin meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Presiden RI juga menyaksikan penyerahan sertifikat pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahap I milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan penyerahan secara simbolis pembukaan rekening Efek dari PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) kepada 10.000 karyawannya.
2/2 Dalam laporannya kepada Presiden RI pada Peringatan 38 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D. Hadad menyampaikan, "OJK bersama seluruh pemangku kepentingan di sektor pasar modal, terus menerus melakukan terobosan dan antisipasi untuk meningkatkan resiliensi dan kontribusi pasar modal Indonesia terhadap pembangunan nasional, khususnya menghadapi perkembangan perekonomian domestik dan global, yang saat ini bergerak cukup dinamis. Peran masing-masing SRO diharapkan dapat semakin ditingkatkan dalam memajukan perekonomian Indonesia yang juga dapat menambah daya saing Indonesia di tingkat global", Muliaman menyimpulkan.
Selain berperan aktif dalam perkembangan perekonomian, BEI, KPEI dan KSEI, dibawah koordinasi OJK, juga melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bertepatan dengan HUT ke-38. Pada tanggal 9 Agustus 2015, dalam acara Family Gathering keluarga besar pasar modal, berhasil terkumpul dana sekitar Rp 297 juta yang akan digunakan untuk membantu korban bencana alam.
Pada 11 - 12 Agustus 2015, kegiatan CSR dilanjutkan dengan pemberian bantuan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di 19 Kantor Perwakilan (KP) BEI, yaitu: Riau, Padang, Lampung, Batam, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, Semarang, Banda Aceh, Medan, Jayapura, Palembang, dan Jambi. Bantuan yang diberikan bertujuan agar lingkungan sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi pelajar sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan memaksimalkan aktivitas akademik di sekolah tersebut.
Diharapkan agar upaya masing-masing SRO dapat meningkatkan kontribusi sektor pasar modal dalam upaya perbaikan ekonomi nasional menuju ke arah yang positif.
Demikian untuk diketahui publik.
----***----
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
PT Bursa Efek Indonesia Sekretaris Perusahaan Irmawati Amran
No. Telp : 021- 5150515
Toll Free : 0800-100-9000 (National) Fax : 021- 5150330
Email : callcenter@idx.co.id
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Sekretaris Perusahaan
Suryadi
No. Telp : 021- 5155115 Fax : 021- 5155120 Text : 0816 115 5000
Email : customer.care@kpei.co.id Website : www.kpei.co.id
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Komunikasi Perusahaan
Adisty Widyasari