• Tidak ada hasil yang ditemukan

Workshop Pola Pengelolaan Keuangan BLUD di Sumedang mpdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Workshop Pola Pengelolaan Keuangan BLUD di Sumedang mpdf"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SYNCORE - always deliver value

Workshop Pola Pengelolaan Keuangan BLUD Di Sumedang posted by tami on July 13, 2017

foto pembukaan kegiatan workshop PPK BLUD Dinkes Sumedang

PT Syncore Indonesia kembali diberikan kepercayaan untuk mendampingi proses pelaksanaan PPK BLUD, kali ini kegiatan dilakukan di Sumedang selama dua hari, tanggal 11 dan 12 Juli 2017 dengan 35 puskesmas BLUD dan 1 Labkesda BLUD, di mana mereka baru saja menjadi BLUD per 1 Januari 2017, sehingga baru 6 bulan berjalan sebagai BLUD dan membutuhkan pembelajaran mengenai PPK BLUD. Kali ini Syncore juga bekerjasama dengan pihak Garut untuk mendampingi proses PPK BLUD di Sumedang ini.

Tanggal 11 Juli 2017, tim Syncore dan Dinas Sumedang memulai kegiatan yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sumedang, dan juga inspektorat sebagai audit internal pembantu 3 bagian

kabupaten Sumedang. Pembukaan ini mampu membuat peserta tergugah unntuk aktif sehingga banyak pertanyaan mengenai BLUD. Termasuk juga yang disampaikan oleh inspektorat bisa menyemangati puskesmas untuk tidak takut menjadi BLUD selagi memiliki payung hukum yang jelas.

Justru pusksmas jangan takut dengan inspektorat, justru harus buka-bukaan soal kesulitan yang ada di puskesmas, sehingga saat diaudit oleh BPK semuanya bisa ditangani, kalau dengan

inspektorat malah menutup-nutupi nanti pas diaudit oleh BPK kami sulit membantu. Begitu pesan yang disampaikan inspektorat pembantu 3 cabang Kabupaten Sumedang saat pembukaan.

Pola Pengelolaan Keuangan BLUD

(2)

ada peraturannya sejak beberapa tahun lalu, namun hingga hari ini masih banyak yang belum memahami mengenai apa bedanya BLUD dan bukan. Hal ini juga masih terjadi di Sumedang, mereka baru 6 buan menjadi BLUD, sehingga butuh penjelasan lanjutan mengenai konsep PPK BLUD.

Pak Tito, sebagai pebicara pertama menyampaikan bahwa BLUD dan bukan BLUD bedanya ada di pola pengelolaan BLUD. BLUD itu fleksibel, dan tidak wajib menyetorkan kembali dana

pendapatannya ke daerah, namun bisa dikelola sendiri. Walau pun bisa dikelola sendiri, namun tetap saja ada tanggung jawab laporan yang harus diberikan, laporan triwulan, semester dan laporan tahunan. Laporan keuangan ini disebutkan dalam PSAP 13 yang baru saja terbit, yang mengharuskan adanya 7 laporan keuangan, yaitu Neraca, laporan operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan, Saldo Anggaran Lebih dan Laporan Realisasi Anggara.

Mengenai PSAP 13, memang belum dapat diterapkan 100% di semua instansi yang sudah

mengadopsi PPK BLUD, hal ini disebabkan PSAP 13 baru saja terbit dan masing-masing instansi harus menganalisis lebih mengenai pelaporannya, kecuali menggunakan aplikasi yang Syncore miliki, maka PSAP 13 sudah dapat terakomodir di dalamnya.

Diskusi Panel Mengenai BLUD

Diskusi panel mengenai BLUD ini menghadirkan tim Pembina PPK BLUD kabupaten, Inspektorat pembantu 3 Kab. Sumedang , BPKA Dinas Sumedang, Kasubid BLUD Dinkes Sumedang, Pak Asep sebagai praktisi, Pak Tito sebagai konsultan BLUD Syncore, dan Pak Denny sebagai Praktisi. Diskusi panel ini membahas mengenai perjalanan BLLUD, mulai dari pembuatan payung hukum hingga pelaksanaannya. Pertanyaan diskusi panel tersebut dirangkum menjadi beberapa hal berikut:

1.Pertanyaan: Menurut permendagri 61 , 3 pejabat yang di SK kan, padahal di bawah 3

penanggung jawab ada banyak struktur lagi, siapa yang menetapkan?

Jawaban: yang mengangkat adalah pimpinan BLUD (Kapus), yang nantinya juga akan diajukan

ke Bupati dan akhirnya dikeluarkannya SK Bupati.

2.Pertanyaan: Apakah BLUD itu diperiksa auditor internal atau eksternal?

Jawab : biasanya adalah BPK, yang paling penting adalah auditor memahami tentang BLUD,

sehingga tidak ada gap konsep dan persepsi antara auditor dan BLUDnya.

3.Pertanyaan: Bagaimana terkait tenaga honorer, bolehkan membayar tenaga honorer pegawai

magang, apaah perlu pengangkatan terlebih dahulu dan dianggarkan di dalam RBA, tapikan contoh dia masuk bulan Oktober, kan tidak masuk RBA?

Jawab: Ya boleh saja, ada akun non PNS kan? Nah masukkan ada biaya pegawainya ke Non PNS

saja,

4.Pertanyaan: Untuk peraturan pegawai non PNS di BLUD bagaimana, kan tidak ada aturannya?

Jawab: ya dibuat saja aturannya, kalau di Garut ada diskusi antara dinas dan kepala puskesmas

dan membuat surat keputusan yang menyatakan bahwa pegawai non PNS diakomodir, dan dengan demikian secara otomatis akan diangkat menjadi pegawai BLUD.

5.Pertanyaan : bagaimana jika realisasi ternyata pendapatannya melebihi 30%, apakah boleh?

Jawab: boleh saja, namun hal tersebut menandakan bahwa perencanaannya yang buruk, ketika

membuat perencanaan terlalu pesimis. Tags: PPK BLUD

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan Model TGT, sehingga dapat

cenderung mempunyai volatilitas yang tinggi dengan volume yang relatif kecil dan tingkat resiko yang sangat besar. Equity Capital Market Retail

[r]

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2015 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2015 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2015 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Pada penutupan akhir pekan kemarin IHSG berbalik arah dan ditutup menembus garis resisten jangka panjang sejak 2013.. Kondisi ini menggagalkan kondisi bearish divergence dan

Iowa City and the surrounding areas have a total population of about 90,000 people, part of which are the students enrolled at the nearby University.. There are over 28,000