RASIONALISME
DALAM
WACANA
ARSITEKTUR
Akal:
Karya arsitektur‐sejati harus “masuk‐akal”.
Nalar:
Karya arsitektur‐sejati harus objektif.
Innate Ideas:
Karya arsitektur‐sejati harus merepresentasikan wujud‐
EMPIRISME
DALAM
WACANA
ARSITEKTUR
Tabula‐rasa:
Karya arsitektur‐sejati harus “tertangkap/terjangkau” panca‐indra.
Panca‐indra:
Karya arsitektur‐sejati harus “terasa” panca‐indra.
Pengalaman indrawi:
Karya arsitektur‐sejati harus dapat “diterima” panca‐indra.
