• Tidak ada hasil yang ditemukan

D PLS 1103411 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "D PLS 1103411 Chapter3"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

92 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

(2)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

93 (1) Masukan Aspek Keilmuan

1. Teori Pendidikan Nonformal 2. Teori Sistem 3. Teori Pembelajaran 4. Teori Motivasi,

Partisipasi & Kompetensi

(3) Masukan Aspek Pembangkit Kegiatan

1. Naskah kerjasama antara ITB dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2. Peragaan pemrosesan minyak jarak

di hadapan Gubernur Jawa Barat (4) Masukan Aspek Pengenalan

Teknologi Minyak Jarak Peragaan pemrosesan minyak jarak di

Kantor Pemerintah Kab. Ciamis (6) Masukan Aspek Sarana Pendukung

Pendidikan & Pelatihan 1. Infrastruktur bangunan bengkel 2. Peralatan pemrosesan & kompor

minyak jarak

3. Mesin produksi pembuatan peralatan pemrosesan & kompor minyak jarak 4. Lahan pusat pembibitan

5. Lahan kebun tanaman jarak (5) Masukan Aspek Bantuan Peralatan

Teknologi Minyak Jarak untuk Kec. Rajadesa

1. Bantuan peralatan pemrosesan minyak jarak yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Kec. Rajadesa, yaitu teknologi pemrosesan skala rakyat

2. Tahap pengenalan teknologi pemrosesan minyak jarak kepada masyarakat

(7) Masukan Aspek Profil Desa-Desa di Kec. Rajadesa

Gambaran heterogenitas peserta didik (masyarakat Kec.

Rajadesa) dalam tingkat pendidikan, mata pencaharian

& tingkat kesejahteraan 1.Metode Deskartes

2.Metode Pembelajaran Behavioristik & Konstruktivisme 3.Metode Induksi &

Deduksi

(a)Aspek Teori 1. Peraturan & Perundangan Keenergian

2. Peraturan & Perundangan Pendidikan & Pelatihan, Penelitian & Pengembangan & Ketenagakerjaan dalam KKNI

3. Perundangan Otonomi Daerah & Desa

(2) Aspek Kebijakan (Peraturan & Perundangan) (b)Berbagai Metode

MASUKAN

Komponen-komponen Disertasi, yaitu: (1)Kerjasama

(2)Wilayah Penelitian (3)Pendidikan (UU Sisdiknas) (4)Peran Serta (UU Sisnas P3IPT) (5)Berkelanjutan

Mendesain sistem pendidikan & pelatihan berbasis masyarakat dalam penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan teknologi energi

alternatif minyak jarak rakyat dengan peserta didik yang heterogen

tingkat pendidikannya

Implementasi sistem pendidikan & pelatihan

Membangun aspek kelembagaan sistem

pendidikan dan pelatihan di lingkungan perdesaan supaya dapat

dijalankan secara berkesinambungan

Model pembelajaran teknologi pemrosesan energi alternatif minyak

jarak rakyat berbasis pendidikan masyarakat di

lingkungan perdesaan Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis

PROSES PRODUK

Mentransformasi hasil pendidikan dan pelatihan ke

dalam jenjang skema KKNI

Gambar 3.1 Visualisasi skematik metodologi penelitian 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

(3)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

94

pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh (holistik) (Sugiyono, 2011:21).

Pemilihan metode kualitatif dalam penelitian disertasi ini didasarkan kepada argumentasi:

(1) Teori digunakan sebagai acuan/panduan untuk analisis, tidak bertujuan untuk menguji teori.

(2) Peneliti bertujuan untuk mengeksplorasi, memaknai dan memperoleh jawaban atas pertanyaan: (a)struktur bagaimana yang harus diciptakan agar terjadi suatu fenomena yang diinginkan keberadaannya?, (b)bagaimana cara menciptakan struktur tersebut?, serta (c)bagaimana cara pengoperasian sistem dengan struktur yang diciptakan tersebut?. Ketiga pertanyaan di atas terangkum dalam ke giatan penciptaan sistem dengan tujuan mewujudkan fenomena yang dikehendaki, yaitu pendidikan & pelatihan berbasis masyarakat dalam pengembangan teknologi pemrosesan energi alternatif minyak jarak rakyat dengan karakteristik peserta didik yang heterogen tingkat pendidikannya, dengan pendekatan yang digunakan melalui integrasi aspek pendidikan dan teknologi.

(3) Tujuan penelitian yang diungkapkan merupakan suatu proses, sehingga pilihan penggunaan metode kualitatif dinilai tepat.

(4) Proses eksplorasi, pemaknaan dan analisis terhadap struktur fenomena yang dikaji dapat dijelaskan lebih baik, mendalam dan obyektif, karena peneliti secara langsung terlibat dengan obyek dan subyek yang diteliti.

3.1.1 Lokasi Wilayah Penelitian

(4)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

95

U

Peta Provinsi Jawa Barat

Peta Kabupaten Ciamis

Peta Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis

Gambar 3.2 Peta Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat

[image:4.596.105.511.85.612.2]
(5)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

96

telah tersedia infrastruktur yang mendukung diselenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat dalam pengembangan energi alternatif bagi masyarakat. Infrastruktur tersebut mencakup: (1)pusat pembibitan, (2)kebun tanaman jarak, dan (3)bangunan & bengkel pemrosesan minyak jarak. Fasilitas pendukung pembelajaran yang tersedia di bangunan & bengkel pemrosesan minyak jarak terdiri atas: (a)ruang untuk penyelenggaraan pelatihan, (b)ruang bengkel, dan (c)peralatan pemroses minyak jarak skala rumah tangga, serta (d)peralatan & mesin untuk memproduksi peralatan pemroses dan kompor minyak jarak.

3.1.2 Partisipan Penelitian

Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis sebagai lokasi penelitian disertasi ini memiliki 11 (sebelas) desa. Partisipan penelitian dipilih perwakilan masyarakat dari 3 (tiga) desa yang sudah melakukan penanaman jarak dan berlokasi dekat dengan Pusat Pembibitan dan Bengkel Pemrosesan Minyak Jarak yang te rletak di Desa Sirnajaya, dua desa lainnya yang dipilih adalah Desa Purwaraja dan Desa Sirnabaya. Partisipan dipilih dengan kriteria usia produktif antara 18–26 tahun dengan tingkat pendidikan lulusan pendidikan dasar (SMP) dan menengah (SMA/SMK).

Pemilihan partisipan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik memilih partisipan dengan dasar bertujuan. Dimana dasar tujuan yang dikehendaki dalam pemilihan partisipan ini adalah mengetahui karakteristik peserta pelatihan dengan latar belakang tingkat pendidikan yang berbeda (heterogen), yaitu pendidikan dasar, menengah atas dan kejuruan. Atas dasar ini diperoleh partisipan penelitian sebanyak 12 (dua belas) orang sebagaimana ditunjukkan pada tabel.

Tabel 3.1 Tingkat pendidikan sampel/partisipan penelitian

No. Asal Desa Tingkat Pendidikan Jumlah SMP SMA SMK

1. Desa Sirnajaya 5 1 4 10

2. Desa Purwaraja - - 1 1

3. Desa Sirnabaya - - 1 1

[image:5.596.139.468.597.728.2]
(6)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

98

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang d igunakan meliputi: (a)observasi (pengamatan), (b)wawancara, (c)kuesioner (angket), (d)kajian dokumentasi dan (e)gabungan keempatnya (triangulasi).

Kajian dokumentasi dilakukan terhadap data penelitian yang berkaitan dengan obyek materi penelitian yang sudah diperoleh pada periode waktu sebelum penelitian disertasi ini dilakukan.

Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi: (a)pemahaman terhadap metode penelitian kualitatif, (b)penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, dalam hal ini peneliti terlibat langsung semenjak dari mulai diimplementasikan program energi alternatif minyak jarak rakyat di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis pada tahun 2005.

3.1.4 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dilakukan proses reduksi data, yaitu proses pemilihan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan, kemudian dikelompokkan menurut tema sesuai tujuan penelitian selama penelitian berlangsung. Pengklasifikasian didasarkan kepada tema-tema tertentu (yaitu dalam bentuk komponen). Masing- masing komponen hasil pengklasifikasian tersebut, strukturnya dikaji secara keseluruhan maupun terhadap unsur-unsur pembentuk dan hubungan keterkaitan (korelasi) di antara unsur-unsur pembentuk komponen tersebut.

Berdasarkan telaahan ini, akan diketahui fungsi- fungsi yang dapat ditegakkan oleh sistem, serta kelakuan dan dinamika dari sistem tersebut. Dengan diketahui fungsi-fungsi yang dapat ditegakkan sistem tersebut memungkinkan untuk digagaskan berbagai kemungkinan kemanfaatan dari sistem (Saswinadi, 2004).

(8)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

99

menginterpretasi data atau menganalisis tekstual menurut Creswell (2010) merupakan hal penting dilakukan peneliti.

Analisis didasarkan kepada pengalaman empiris di lapangan, pengetahuan konseptual dan teoritis, serta mental peneliti dalam memaknai berbagai fenomena dan data, sehingga dapat dimengerti, obyektif dan logis. Peneliti melakukan visualisasi dari data yang ditemukan dengan menggunakan skema dan tabel yang bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan fakta empirik yang d iperoleh di lapangan.

Adapun uraian unsur-unsur pembentuk metodologi penelitian dari masing- masing komponen masukan, proses dan produk dalam pendekatan sistem dipaparkan sebagai berikut.

3.2 Komponen Masukan

Unsur-unsur pembentuk komponen masukan terdiri atas 7 (tujuh) aspek, yaitu (1)aspek keilmuan, (2)aspek kebijakan, (3)aspek pembangkit kegiatan, (4)aspek pengenalan teknologi pemrosesan minyak jarak. (5)aspek bantuan peralatan teknologi minyak jarak untuk Kecamatan Rajadesa, Kab. Ciamis, (6)aspek sarana pendukung pendidikan & pelatihan, dan (7)aspek profil desa-desa di Kec. Rajadesa. Berikut diuraikan unsur-unsur pembentuk dari masing- masing aspek tersebut.

3.2.1 Masukan Aspek Keilmuan (Berbagai Teori & Metode)

Masukan aspek keilmuan disusun atas berbagai teori dan metode yang digunakan dalam penelitian disertasi ini, yaitu:

(a) Teori-teori yang digunakan dalam membangun kerangka pemikiran penelitian disertasi adalah: (1)Teori Pendidikan Nonformal, (2)Teori Sistem, (3)Teori Pembelajaran, (4)Teori Pendidikan dan Pela tihan, dan (5)Teori Motivasi, Partisipasi dan Kompetensi.

(9)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100

3.2.2 Masukan Aspek Kebijakan (Berbagai Peraturan & Perundang-Undangan)

Masukan aspek kebijakan mencakup berbagai peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian disertasi, yaitu keenergian, pendidikan & pelatihan, penelitian & pengembangan, serta ketenagakerjaan dan KKNI. Kesemua peraturan dan perundangan diklasifikasikan sebagai berikut.

(a) Peraturan dan Perundangan yang berkaitan dengan Keenergian meliputi: (1)UU No. 30 tahun 2007 tentang Energi, (2)Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) da n (3)Inpres No. 1 tahun 2006 tentang Penyediaan & Pemanfaatan BBN sebagai Bahan Bakar Lain.

(b) Peraturan dan Perundangan Pendidikan & Pelatihan, Penelitian & Pengembangan, serta Ketenagakerjaan dalam KKNI yang meliputi: (1)UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (2)UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IPTEK, (3)UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, (4)PP No. 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SPKN) dan (5)Perpres No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

(c) Peraturan dan Perundangan Otonomi Daerah dan Desa yang meliputi: (1)UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan (2)UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa.

3.2.3 Masukan Aspek Pembangkit Kegiatan

Masukan aspek pembangkit kegiatan ini meliputi: (1)Naskah Kerjasama antara ITB dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan (2)Peragaan Teknologi Pemrosesan Energi Alternatif Minyak Jarak Skala Rakyat di hadapan Gubernur Jawa Barat

3.2.4 Masukan Aspek Pengenalan Teknologi Energi Alternatif Minyak Jarak Masukan aspek ini adalah peragaan teknologi pemrosesan energi alternatif minyak jarak skala rakyat di hadapan Bupati Kabupaten Ciamis.

(10)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

101

(11)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

102

3.2.6 Masukan Aspek Sarana Pembelajaran dalam Pendidikan & Pelatihan Masukan aspek sarana pembelajaran ini mencakup: (1)Infrastruktur bangunan bengkel, (2)Peralatan pemrosesan dan kompor minyak jarak, (3)Mesin produksi untuk pembuatan peralatan pemrosesan dan kompor minyak jarak, (4)Lahan pusat pembibitan, dan (5)Lahan kebun tanaman jarak.

3.2.7 Masukan Aspek Profil Desa-Desa di Kecamatan Rajadesa

Masukan aspek profil desa-desa di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis adalah gambaran heterogenitas peserta didik (masyarakat Kec. Rajadesa) berdasarkan tingkat pendidikan, mata pencaharian dan tingkat kesejahteraan.

3.3 Komponen Proses Implementasi Penelitian Disertasi

(12)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

103 INPUT 1. Aspek Keilmuan P E N C IP TA A N S IS TE M P E N D ID IK A N & P E LA TIH A N PRODUK 2. Aspek Kebijakan 3. Aspek Pembangkit Kegiatan 4. Aspek Pengenalan Tekn. Minyak Jarak 5. Aspek Bantuan Peralatan Tekn. Minyak Jarak 6. Aspek Sarana Pendukung

7. Aspek Profil Desa-Desa di Kec. Rajadesa Komponen-3 Pendidikan Komponen-2 Wilayah Penelitian Komponen-4 Peran Serta Masyarakat Komponen-1 Kerjasama Komponen-5 Berkelanjutan PROSES

Pemberdayaan & Pendidikan Masyarakat Bidang Teknologi

Peralatan Pemrosesan Minyak Jarak & Desain Kompor Minyak Jarak

Pendekatan di dalam pendidikan & pelatihan Model-Model Diklat Berbasis Behavioristik Model Diklat Berbasis Konstrukti-visme Pola Pengem-bangan Implementasi Model Masyarakat, Pembibitan & Bengkel (1) BAGAIMANA MEMBANGUN SISTEM (2) BAGAIMANA MENGOPERASIONALKAN SISTEM Hasil Diklat Konstruk-tivisme Transformasi ke dalam Skema KKNI Pemolaan Diklat Pendekatan

Integrasi Behavioristik & Konstruktivisme Pendekatan Behavioristik & Konstruktivisme Desa sebagai Pusat Diklat

Gambar 3.3 Visualisasi skematik sintesis tujuh aspek masukan menjadi lima komponen proses implementasi

[image:12.596.92.523.84.439.2]
(13)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

104

Realisasi MoU

Kerjasama Wilayah Penelitian Pendidikan Peran Serta Masyarakat Berkelanjutan

Penelitian Energi

Energi Alternatif Minyak Jarak

Rakyat

Pemberdayaan & Pendidikan Masyarakat Bidang

Teknologi

Penetapan Wilayah Penelitian

Peralatan Pemrosesan Minyak Jarak Masyarakat Pembibitan

Bengkel

Pendekatan Pendidikan/ Pendidikan & Pelatihan

Jalur Formal Jalur Nonformal

Behavio-ristik

Konstruk-tivisme

Behavio-ristik

Konstruk-tivisme

Integrasi Behavioristik & Konstruktivisme Pemolaan

Pendidikan & Pelatihan

Peran Serta Masyarakat

Behavio-ristik

Konstruk-tivisme

Model-1 s/d Model-5

Model-6

Tes Model

Pola Pengembangan

Desa sebagai Pusat Pendidikan &

Pelatihan

Komponen I Komponen II Komponen III Komponen IV Komponen V

[image:13.842.97.763.113.434.2]
(14)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

105

Penjelasan keterpautan masing- masing komponen diuraikan pada paparan berikut. 3.3.1 Komponen Kerjasama

Komponen kerjasama ini berisi keterpautan unsur- unsur pembentuk kerjasama yang dimulai dari naskah kerjasama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama ITB serta Peraturan & Perundangan tentang Keenergian di dalam mengimplementasikan energi alternatif minyak jarak di wilayah Provinsi Jawa Barat dalam hal pemberdayaan dan pendidikan masyarakat dalam bidang teknologi. Dimana dari unsur pemberdayaan dan pendidikan masyarakat bidang teknologi ini memiliki keterpautan dengan unsur- unsur komponen proses lainnya, yaitu unsur dalam pemolaan pendidikan & pelatihan, unsur model peran serta masyarakat dalam model-1 sampai dengan model-5 dan model-6, serta unsur desa sebagai pusat pendidikan & pelatihan. Visualisasi skematik unsur- unsur pembentuk komponen kerjasama ditampilkan pada Gambar 3.5.

3.3.2 Komponen Wilayah Penelitian

Komponen wilayah penelitian ini berisi keterpautan unsur-unsur pembentuk lokasi wilayah (aspek spasial) penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Termasuk di dalamnnya deskripsi unsur-unsur pembentuk sarana pendukung yang tersedia, kondisi masyarakat dan kegiatan-kegiatan yang mendukung terlaksananya penelitian ini. Visualisasi skematik unsur-unsur pembentuk komponen ini ditampilkan pada Gambar 3.6.

3.3.3 Komponen Pendidikan dan Pelatihan yang didasarkan kepada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(15)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

106

(konstruktivisme). Sedangkan dari UU Sisnas Ristek diperoleh unsur peran serta masyarakat dalam kegiatan penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan IPTEK.

Dari kedua hal ini diperoleh pola hubungan atau keterpautan dengan unsur pemberdayaan & pendidikan masyarakat bidang teknologi pada komponen kerjasama. Visualisasi skematik unsur-unsur pembentuk komponen ini ditampilkan pada Gambar 3.7.

3.3.4 Komponen Pe ran Serta Masyarakat yang didasarkan UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Penge mbangan, dan Penerapan IPTEK

Berdasarkan keterpautan dengan komponen pendidikan, unsur pembentuk komponen peran serta masyarakat ini didasarkan kepada UU Sisnas Ristek. Peran serta masyarakat dalam pendidikan nonformal ini diwujudka n dalam kegiatan penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan IPTEK. Penumbuhan peran serta (partisipasi) masyarakat diawali dengan pemberian informasi (stimulus) secara berkelanjutan dan berjenjang, sehingga motivasi masyarakat dapat tumbuh dengan baik. Hal ini sebagaimana definisi motivasi, yaitu proses internal yang mengarah kepada perilaku untuk memenuhi/memuaskan kebutuhan/keinginan.

Pada komponen peran serta masyarakat ini, diperoleh beberapa model motivasi dari mulai tingkat provinsi, kabupaten hingga keca matan dan model partisipasi masyarakat yang dilakukan secara berjenjang sesuai hierarki tata kepemerintahan di Indonesia. Model motivasi dan partisipasi ini didasarkan kepada pendekatan behavioristik, karena pendekatan ini menekankan kepada pemberian informasi yang searah (instruksional). Diuraikan model pelatihan teknologi pemrosesan energi alternatif minyak jarak rakyat dengan pendekatan pembelajaran searah/instruksional, dimana tujuan model pelatihan ini bermuara kepada partisipasi masyarakat.

(16)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

107

(17)

Idad Syaeful Haq, 2016

POLA PENYELENGGARAAN PEND IDIKAN BERBASIS MASYARAKAT D ALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN ENERGI ALTERNATIF MINYAK JARAK RAKYAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

108

Kompetensi yang dibangun dalam model pelatihan berbasis pendekatan konstruktivisme ini akan dilakukan penyetaraan dalam skema Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Desain pelatihan dibuat setara dengan kualifikasi jenis pendidikan vokasi pada program diploma satu (D-1). Visualisasi skematik unsur-unsur pembentuk komponen peran serta masyarakat ini ditampilkan pada Gambar 3.8.

3.3.5 Komponen Berkelanjutan

Unsur-unsur pembentuk komponen berkelanjutan ini didasarkan kepada UU Sisnas Ristek dan UU Desa. Berdasarkan UU Desa diambil unsur bahwa desa memiliki kewenangan untuk memanfaatkan teknologi tepat guna, sedangkan dari UU Sisnas Ristek disebutkan bahwa Pemerintah Daerah (dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Ciamis) dapat membangun kawasan atau pusat peragaan, serta sarana & prasaran IPTEK untuk menumbuhkan budaya IPTEK di masyarakat.

Atas dasar kedua hal dari undang- undang tersebut dapat dibangun acuan pola pengembangan. Pola pengembangan dalam pendidikan dan pelatihan berbasis masyarakat dalam teknologi pemrosesan energi alternatif minyak jarak rakyat. Visualisasi skematik unsur- unsur pembentuk komponen berkelanjuta ini ditampilkan pada Gambar 3.9.

Keterpautan masing- masing unsur pembentuk pada kelima komponen proses implementasi digambarkan secara berurutan dalam visualisasi skematik di halaman berikut.

3.4 Komponen Luaran Hasil (Produk)

(18)

109

(2)Pengenalan & peragaan Teknologi Pemrosesan EA

Minyak Jarak kepada Gubernur Jawa Barat

(3)Pengenalan & peragaan Teknologi Pemrosesan EA Minyak Jarak kepada Bupati

Kabupaten Ciamis Pasal 2 mengenai hirarki tata

kepemerintahan yang terdiri atas Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Pasal 24 bahwa kepala pemerintah daerah

yang disebut Kepala Daerah

Masuk ke Kecamatan Rajadesa, Kab. Ciamis

Instruksi Presiden No. 1 tahun 2006 tentang BBN

Instruksi kepada Gubernur, Bupati/Walikota sebagai Kepala Pemerintahan di Daerah dalam hal peningkatan pemanfaatan, sosialisasi & penyediaan lahan kritis bagi

budidaya BBN

(1)Pusat Penelitian & Pengembangan Energi Alternatif

(EA) Minyak Jarak di ITB

BBN Minyak Jarak Skala Industri

(Biodiesel)

BBN Minyak Jarak Skala Rakyat

(Biokerosin)

Realisasi Kerjasama (MoU) ITB dengan Pemerintah

Provinsi Jawa Barat

(4)Pertemuan dan perkenalan dengan Camat

Rajadesa, Kab. Ciamis (Drs. Sachlan, M.Pd.)

Permintaan perwakilan masyarakat Kec. Rajadesa kepada

ITB agar mengimplementasikan pengembangan teknologi pemrosesan EA di wilayahnya

Di Kec. Rajadesa terdapat Kelompok

Pemberdayaan Masyarakat “Sinar Saluyu” yang telah merintis tanaman

jarak bersama masyarakat Tindak lanjut hasil

dari pengenalan & peragaan teknologi di Pemerintah Kab.

Ciamis

A

KOMPONEN I Kerjasama

Implementasi UU No.32 tahun 2002 tentang Pemerintah Daerah

[image:18.842.143.702.94.445.2]
(19)

110 (1)Aspek Spasial

dan Profil Kecamatan Rajadesa sebagai Lokasi Wilayah Penelitian (4)Masyarakat Kecamatan Rajadesa Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat

Peta Kabupaten Ciamis dalam Peta Jawa Barat

(7)Pusat Informasi dan Bengkel Produksi Peralatan Pemrosesan Minyak Jarak Rakyat di Kecamatan Rajadesa

Peta Kecamatan Rajadesa dalam Peta

Kabupaten Ciamis Peta Kecamatan Rajadesa Penetapan Wilayah Penelitian (5)Pusat Pembibitan Tanaman Jarak Kecamatan Rajadesa Struktur Sosial Masyarakat Lokasi Pusat Pembibitan & Kapasitas Pembibitan Status Lahan Pembibitan Profil Masyarakat Profil Kecamatan Rajadesa Tingkat Kesejahteraan, Tingkat Pendidikan &

Mata Pencaharian

(1)Pusat Informasi

Tanah milik Desa Sirrnajaya (tanah

bengkok)

(2)Bengkel Produksi

Mesin & Peralatan produksi dan tempat praktek produksi peralatan pemrosesan minyak jarak

(a)Wil. Administratif, (b)Luas wilayah (produktif, pekarangan, kritis), (c)Jumlah & kepadatan penduduk, (d)Batas wilayah

Peralatan peraga pemrosesan minyak jarak skala rakyat dan Ruang Administrasi & Pelatihan KOMPONEN II

Wilayah Penelitian

(2)Survei Potensi Tanaman Jarak di Kecamatan Rajadesa

Masyarakat Kec. Rajadesa telah menanam

jarak

Potensi lahan milik masyarakat & kesediaan

untuk ditanami jarak

(6)Kunjungan Rektor ITB ke Lokasi Implementasi Program diKec. Rajadesa (3)Aspek Pasokan Energi Listrik di Kec. Rajadesa

Rendahnya pasokan dayai listrik ke desa-desa

Komitmen Rektor ITB untuk mengembangkan Program di Kec. Rajadesa

Direncanakan untuk membangun Pusat Informasi & Bengkel

Produksi Penyesuaian peralatn teknologi pemrosesan

[image:19.842.183.662.82.473.2]
(20)

111

Pendidikan Berbasis Masyarakat

Pemolaan Pendidikan & Pelatihan Teknologi Pemrosesan Minyak

Jarak Rakyat Formal

KOMPONEN III Pendidikan

UU No. 20 tahun 2002 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Jalur Pendidikan

Behavio-ristik

Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan formal/

nonformal untuk kepentingan

masyarakat Pendidikan & Pelatihan

Berbasis Masyarakat

Konstruk-tivisme

Intgerasi Pendekatan Behavioristik & Konstruktivisme dalam

Pendidikan Nonformal

UU No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional P3IPTEK Penguasaan,

Pemanfaatan dan Pemajuan IPTEK

Pemberdayaan & Pendidikan Masyarakat bidang

Teknologi Penyelenggaraan Program

Kecamatan Mandiri Energi Alternatif Minyak Jarak

Rakyat di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten

Ciamis Heterogenitas Masyarakat Kecamatan

Rajadesa Pendekatan

Pembelajaran

Peran Serta Masyarakat Nonformal

Behavio-ristik

Konstruk-tivisme

[image:20.842.214.626.111.446.2]
(21)

112 (2)Pelatihan

Setara Diploma Satu (D-1)

Kompetensi Peng. & keterampilan

teknologi pemrosesan (a)Pelatihan teknologi

pemrosesan energi alternatif minyak jarak rakyat (1)Pelatihan teknologi

pemrosesan energi alternatif minyak

jarak rakyat di Kecamatan Rajadesa (b)Pelatihan Tingkat Desa Karakteristik pelatihan tingkat Kecamatan (a)Pelatihan

Tingkat Kecamatan Model-1

(b)Pelatihan dasar teknik permesinan pembuatan peralatan pemrosesan & kompor minyak jarak

Perpres No. 8 tahun 20012) tentang KKNI Pengetahuan & keterampilan dasar teknik permesinan Model-6 Pembelajaran searah/ instruksional (Pendekatan Behavioristik) Pembelajaran timbal-balik/interaksional (Pendekatan Konstruktivisme) 1.Karakteristik pelatihan Desa Tanjungjaya (Model-2) 2.Karakteristik pelatihan Desa Sirnajaya (Model-3) 3.Karakteristik pelatihan Desa Purwaraja (Model-4) 4.Karakteristik pelatihan Desa Tigaherang (Model-5) Partisipasi Masyarakat Penyesuaian pelaksanaan pelatihan

(Pendekatan Pengelolaan Adaptif)

Karakteristik pelatihan & Heterogenitas tingkat

pendidikan peserta didik

Terdapat 3 (tiga) pola pembelajaran: (1)Terbimbing, (2)Terawasi, dan (3)Mandiri KOMPONEN IV

UU No. 18 tahun 2002 tentang Sist. Nasional

P3IPTEK

Pasal 24 tentang peran serta masyarakat dalam IPTEK Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Kualifikasi Level 1, Level 2 & Level 3

Level 1, 2 dan 3 (kelompok Jabatan

Operator) Terdapat 9

(sembilan) Level Kualifikasi UU No. 13 tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan

PP No. 31 tahun 2006 tentang

Sitlatkernas

[image:21.842.152.699.86.469.2]
(22)

113

Acuan Pola Pengembangan

Menjadikan Desa sebagai Pusat Pendidikan dan

Pelatihan KOMPONEN V

Berkelanjutan

Membentuk kelembagaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Desa

(P3D) di tingkat Desa dalam pengembangan teknologi energi

alternatif minyak jarak rakyat Pasal 26 UU Desa menyebutkan bahwa Kepala

Desa memiliki kewenangan untuk memanfaatkan teknologi tepat guna

UU No. 6 Tahun 2014 tentang

Desa

Fungsi P3D adalah:

(1)membantu Pemerintah Desa dalam peningkatan kapasitas sumber daya insani dalam pengembangan teknologi EA minyak jarak untuk rakyat;

(2)mitra pemberdayaan masyarakat Desa dalam pengembangan teknologi EA minyak jarak rakyat di desa.

(3)menumbuhkan budaya IPTEK dalam hal pengembangan teknologi EA minyak jarak bagi masyarakat.

Pasal 14 menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah dapat membangun kawasan, pusat peragaan, serta

sarana dan prasarana IPTEK lain untuk memfasilitasi sinergi dan pertumbuhan unsur-unsur kelembagaan dan menumbuhkan budaya

IPTEK di kalangan masyarakat

UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Ristek

Pola pengembangan pendidikan dan pelatihan berbasis

masyarakat teknologi pemrosesan energi alternatif

minyak jarak rakyat

[image:22.842.160.686.100.467.2]

Gambar

Gambar 3.2 Peta Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat
Tabel 3.1 Tingkat pendidikan sampel/partisipan penelitian
Gambar 3.3 Visualisasi skematik sintesis tujuh aspek masukan menjadi lima komponen proses implementasi
Gambar 3.4 Visualisasi skematik komponen proses implementasi pelaksanaan penelitian disertasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

pebisnis) suatu negara atau orang asing yang melakukan bisnis di negara tersebut terhadap tingkat korupsi suatu negara.. Indeks ini bukanlah

II PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH LEBIHA N I UNSUR

tujuannya yaitu meningkatkan jumlah kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi di luar Negeri serta jumlah publikasi internasional ITB, untuk mendukung ketercapaian

Pelatihan Pembuatan Reaktor untuk Pengelolaan Sampah Plastik bagi Karangtaruna Desa Plembutan Kabupaten Gunung Kidul. Sosialisasi Pemberdayaan Maasyarakat sebagai Anggota MEA di

United States of America: Lippincott Williams & Wilkins. Universitas

[r]

Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, perlu disusun suatu sistem khususnya dalam peningkatan pelayanan peminjaman buku yang baik pula. Maka dibuatlah suatu sistem

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis kinerja penerapan rateless code pada jaringan CDN di network simulator NS-2 dengan