• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk memahami problem-problem Perjanjian Baru, khususnya Injil. Untuk mengenali secara jujur berbagai kritik terhadap keandalan Injil, serta mulai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Untuk memahami problem-problem Perjanjian Baru, khususnya Injil. Untuk mengenali secara jujur berbagai kritik terhadap keandalan Injil, serta mulai"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 Untuk memahami problem-problem

Perjanjian Baru, khususnya Injil.

 Untuk mengenali secara jujur berbagai

kritik terhadap keandalan Injil, serta mulai memikirkan tanggapan yang tepat terhadap kritik-kritik tersebut

 Untuk memahami cara melakukan

Baca-Gali Alkitab

(3)

 Terdiri atas beberapa genre, a.l.:  A. Narasi: 4 Injil, Kisah Para Rasul  B. Perumpamaan

 C. Syair: mis. Nyanyian Maria, Simeon dll  D. Surat-surat: Paulus, Petrus, Yohanes dll  E. Apokaliptik: Wahyu

(4)

 Asal kata: εὐαγγέλιον (“euaggelion”)  Artinya: kabar baik (akan kedatangan

Mesias)

 Menurut para ahli, Injil lebih tepat

disebut sebagai “theological biography” (biografi teologis). Artinya Injil sekaligus

(5)

 Pertanyaan: Mengapa ada banyak

persamaan di antara ketiga Injil Sinoptik? (di luar Injil Yohanes)

 Adanya pola-pola persamaan dan

perbedaan di antara Markus, Lukas, dan Matius memicu perdebatan yang

panjang.

 Lihat:

(6)

 Ada beberapa hipotesis yang cukup

populer untuk menjelaskan Masalah Sinoptik, antara lain:

 Hipotesis Farrer

 Hipotesis 2 sumber  Hipotesis 3 sumber

(7)

 Disebut juga hipotesis Farrer-Goulder

atau Farrer-Goulder-Goodacre.

 Inti: Injil Markus ditulis pertama, diikuti

oleh Injil Matius dan Injil Lukas.

 Keunggulan:  - sederhana;

 - tidak memerlukan hipotesis tentang

(8)
(9)

 Mulai muncul sekitar abad 19.

 Inti: Injil Matius dan Lukas memiliki 2

sumber: Markus dan dokumen berisi

perkataan Yesus, yang disebut Q (quelle = sumber).

(10)
(11)

 Kombinasi hipotesis 2 sumber dan

hipotesis Farrer.

 Inti: Injil Lukas dan Matius menggunakan

Markus dan kumpulan perkataan Yesus sebagai sumber utama, tapi Lukas juga menggunakan Matius sebagai sumber subsidier.

 Teori ini diusulkan oleh a.l. oleh: Heinrich

(12)
(13)

 Diusulkan oleh Burnett Hillman Streeter

pada tahun 1924, untuk menyem-purnakan hipotesis 2 sumber (2SH).

 Inti: setidaknya ada 4 sumber utama dari

Matius dan Lukas: Markus dan 3 sumber yang telah hilang: Q, L, M.

(14)
(15)

 Ada beragam kritik terhadap keandalan

Injil, beberapa di antaranya (disarikan dari berbagai sumber):

(a) Korupsi: tuduhan bahwa Gereja

Purba sudah melakukan banyak

rekayasa terhadap fakta-fakta sejarah. Tokoh: Bart Ehrman (dulunya seorang

teolog konservatif, tapi berubah menjadi agnostik)

(16)

(b) Proyeksi: tuduhan bahwa Injil

merupakan ungkapan proyeksi iman gereja purba, bukan Jesus as he was. Beberapa orang mengutip teori

grid/group yang dikembangkan oleh antropolog Mary Douglas sekitar tahun 70an.

(17)

(c) Adopsi: menurut tuduhan ini, gelar

Kurios (Tuhan) yang diberikan kepada Yesus diadopsi dari Helenisme atau

tradisi Romawi Kuno, yaitu gelar yang digunakan oleh para penduduk Roma untuk menghormat Kaisar mereka.

(18)

(d) Konflik: tuduhan ini dipelopori oleh

teolog F.C. Baur dari Tubingen, yang

menerapkan filsafat dialektika Hegelian. Inti tuduhannya adalah bahwa gereja

purba terdiri dari beberapa kelompok, misalnya pendukung Kristen-Yahudi

(Petrus) dan pendukung Kristen-Gentile (Paulus).

(19)

 Dari tesis dan antitesis tersebut, lalu

muncul Kisah Para Rasul sebagai sintesis. Tapi gagasan dialektik itu sudah

ditinggalkan karena temuan bahwa

Kisah Para Rasul (sintesis) kemungkinan besar ditulis sebelum Injil Yohanes

(20)

 Keraguan terhadap historisitas keempat Injil

disebabkan oleh dugaan bahwa sumber-sumber utamanya adalah tradisi lisan.

 Pertanyaannya: apakah tradisi lisan dapat

dipercaya? Beberapa argumen

tanggapan terhadap skeptisisme tsb.:

 1. Budaya mengingat (remembering) yang

kuat di kalangan orang Yahudi. Tradisi lisan sangat berperan penting dalam budaya Yahudi (Ul. 6:4-9).

(21)

 2. Sikap menghargai tradisi Gereja

mula-mula. Penerusan tradisi adalah sesuatu yang dilakukan hati-hati di gereja mula-mula. Beberapa contoh di PB: Luk. 1:1-4,

Rom. 6:17, I Kor. 11:2, 23; 15:3-5; Gal. 1:9; Flp. 4:9; I Tes. 4:1.

 3. Peranan saksi mata dalam penerusan

tradisi. Misalnya dalam pembukaan Injil Lukas disebutkan : "yang dari semula

adalah saksi mata dan pelayan Firman." (Luk. 1:1-2)

(22)

 4. Pemakaian catatan tertulis: menurut

Papias, Matius adalah pencatat di antara para murid Yesus, dan kemungkinan dialah yang rajin mencatat perkataan Yesus

 5. Flexible transmission within fixed limit.

Kenneth Bailey menyelidiki tradisi lisan di Timur Tengah: sekalipun ada fleksibilitas dalam penceritaan kembali cerita-cerita dalam budaya lisan, inti cerita tetap stabil dan diulang persis sama.

(23)

 Peran fasilisator seharusnya minimal,

hanya memandu dan menuliskan

 Sebaiknya mendorong peserta untuk

aktif

 Jangan sampai menyalahkan apa yang

dikatakan peserta

 Bila peserta malu-malu untuk

mengatakan, dekatilah sampai jarak yang cukup dekat (proximity)

(24)

BGA

Narasi

BGA

Surat-surat

- Mulailah dengan “Siapa”

- Langkah 1: Telitilah apa saja yang dilakukan setiap tokoh dalam

nats/perikop tersebut

- Langkah 2: Cek apakah semua ayat dalam perikop tsb. sudah disebutkan

- Langkah 1: Telitilah apa saja yang ditulis dalam nats/perikop tersebut - Langkah 2: Cek apakah semua ayat dalam perikop tsb. sudah disebutkan

- Langkah 3: Cek ulang keseluruhan

(25)

 Nats: Mat. 9:18-26

 Siapa saja tokoh-tokoh dalam perikop:  Yesus

 Kepala rumah ibadat  Anak perempuan

 Perempuan yang sakit pendarahan  Murid-murid

 Orang banyak  Peniup seruling

(26)

 A. Apa yang kubaca tentang tokoh-tokoh

dalam teks: (1) Yesus:

- berbicara kpd orang banyak (18)

 - didatangi kepala rumah ibadat (19)

 - didekati perempuan yang pendarahan (20)  - dijamah jubah-Nya oleh perempuan (22)

 - ditertawakan orang banyak (24)  - mengusir orang banyak (25)

(27)

 (2) Kepala rumah ibadat:

- mendatangi Yesus (19)  inisiatif

 (3) Anak perempuan kepala rumah

ibadat:

- mati (18)

 - dipegang tangannya oleh Yesus (25)  - dibangkitkan Yesus (25)

(28)

 (4) Perempuan yang sakit pendarahan:  - sakit 12 tahun (20)

 - berkata dalam hati (21)

 - menjamah jubah Yesus (22)  - sembuh (22)

 - diteguhkan oleh Yesus (22)  - beriman kepada Yesus (21)

(29)

 (5) murid-murid:  - mengikut Yesus (19)  - (6) Orang banyak:  - ribut (23)  - menertawakan Yesus (24)  - diusir (25)  (7) peniup seruling:

 - ribut dulu baru diusir (23)(25)  - menertawakan Yesus (24)

(30)

 Apa yang kupelajari?

 1. tempat: Gadara, seberang danau

Galilea; banyak babi; bukan tempat orang Yahudi

 2. karya Yesus: mengusir setan di

Kapernaum juga membangkitkan orang mati di Gadara  otoritas Yesus

 Perintah: perlu inisiatif, datang pd Yesus  Pelajaran: Yesus peduli pada orang lain

(31)

 Janji:

 - imanmu menyelamatkan engkau  - proklamasi kuasa Yesus terhadap

(32)

 Apa yang bisa kulakukan? (respons)  - bersyukur Tuhan Yesus berkuasa

 - bersyukur atas kesehatan hari ini  - peduli pada orang yang sakit dan

menderita

 - belajar peduli akan orang lain yang

menderita  mulai mendoakan setiap hari

(33)

 Nats: 1 Yoh. 4:13-5:4

A. Apa yang kubaca tentang tokoh-tokoh dalam teks:

(1) Allah Bapa:

- tinggal di dalam kita (13)

- mengaruniakan Roh-Nya (14) - mengutus Anak-Nya (14)

- adalah kasih (16)

- kasih Allah sempurna (17)

- Allah lebih dahulu mengasihi kita (19) (2) Yesus, Anak Allah:

- diutus Bapa menjadi Juruselamat dunia (14) - adalah Anak Allah (15)

(34)

 (3) kita, anak-anak Allah: - kita di dalam Allah (13)

- percaya akan kasih Allah - tetap di dalam Allah (16) - keberanian percaya pada hari penghakiman (17)

- kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita (19)

- jika kita mengasihi Allah, mesti mengasihi saudara kita (21)

- melakukan perintah-Nya (5:2)

- iman kita mengalahkan dunia (5:4) (4) Roh-Nya: - dikaruniakan kpd kita (13) (5) saudara kita: - dikasihi (21) (6) pendusta: - membenci saudaranya (20)

(35)

 (7) dunia:

- diselamatkan Yesus (14) - tempat tinggal kita (17)

- akan ada penghakiman (17) - dikalahkan oleh iman kita (5:4)

(36)

 B. apa yang kupelajari? (Pesan)

(1) Pelajaran: kita dapat memiliki keberanian percaya pada hari penghakiman (17), karena di dalam kasih tidak ada ketakutan (18).

(2) Perintah: kita harus mengasihi saudara-saudara kita (21), harus bersaksi

(3) Peringatan: yang membenci saudaranya adalah pendusta (20), akan ada hari

penghakiman (17)

(4) Janji: jika kita mengaku Yesus, maka Allah diam di dalam kita (15), diselamatkan Yesus (14), dikasihi Allah, dikaruniai Roh Kudus

(5) Teladan: hidup mengasihi, seperti Tuhan mengasihi kita

(37)

 C. Apa responsku? (1) Ucapan Syukur:

- terimakasih Tuhan mau mengasihi dan menyelamatkan saya yang berdosa,

- terimakasih Tuhan (Roh Kudus) mau berdiam dalam diri saya yang tidak layak ini

(2) Doa:

- ajar aku agar dapat lebih mengasihi saudara-saudaraku terutama mereka yang menderita, sakit atau dipenjara. (3) Dosa:

- kurang mengasihi saudara kita, - kurang peduli terhadap sesama. (4) tekad:

- mulai hari ini lebih peduli dan mengasihi saudara, - mulai bersaksi tentang Yesus dengan media online.

(38)

 Rinci: usahakan serinci mungkin dalam

menggali “Apa” dan “Siapa”

 Sederhana: dalam menulis pesan mesti

sesederhana mungkin, jika perlu

ungkapkan kembali dalam kalimatmu.

 Kongkrit: respons mesti dibuat sekongkrit

mungkin, misalnya apa yang akan “ku”-lakukan hari ini?

(39)

Referensi

Dokumen terkait