• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan temuan penelitian yang meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan dalam penerjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile, 2) kualitas terjemahan ditinjau dari aspek keakuratan dan keberterimaan, dan 3) dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap keakuratan dan keberterimaan terjemahan. Agar lebih mudah untuk dipahami, temuan-temuan tersebut di atas disajikan secara sistematis.

Selanjutnya, bagian pembahasan mengevaluasi teknik penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile, kualitas terjemahan ekspresi tersebut, dan dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan. Keterkaitan antara ketiga aspek tersebut juga dievaluasi pada bagian ini.

A. Hasil Penelitian

1. Teknik Penerjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile.

Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemukan 12 teknik penerjemahan pada 176 jumlah data ekspresi figuratif yang ditemukan. Teknik penerjemahan tersebut adalah; penerjemahan harfiah, kesepadanan lazim, kreasi diskursif, kompresi linguistik, modulasi, penghilangan, amplifikasi linguistik, generalisasi, transposisi, partikularisasi, peminjaman (murni dan dinaturalisasi), dan reduksi.

(2)

Pada penerjemahan ekspresi figuratif metafora, ditemukan 13 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, kesepadanan lazim, kreasi diskursif, kompresi linguistik, modulasi, penghilangan, amplifikasi linguistik, generalisasi, transposisi, partikularisasi, peminjaman (murni), dan reduksi. Pada penerjemahan ekspresi figuratif idiom, ditemukan 9 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, kesepadanan lazim, kreasi diskursif, kompresi linguistik, modulasi, penghilangan, amplifikasi linguistik, generalisasi, dan transposisi. Sementara itu, penerjemahan ekspresi figuratif personifikasi menggunakan 6 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, modulasi, kompresi linguistik, transposisi, kreasi diskursif, dan peminjaman (dinaturalisasi). Terakhir, penerjemahan ekspresi figuratif simile menggunakan 4 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, kompresi linguistik, amplifikasi linguistik, dan kreasi diskursif. Dari total data penelitian yang berjumlah 176 data, ditemukan pengaplikasian teknik penerjemahan sebanyak 197 kali. Hal tersebut mengindikasikan adanya satu data yang menggunakan dua teknik penerjemahan (dua teknik penerjemahan pada satu data dikenal dengan varian teknik penerjemahan kuplet). Teknik penerjemahan harfiah paling sering diterapkan, dengan frekuensi 54 kali. Penyajian secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 8. Teknik Penerjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile pada Subtitle Film

No. Teknik Penerjemahan Jumlah Persentase

1. Penerjemahan Harfiah 54 27.5%

2. Kesepadanan Lazim 46 23.4%

3. Kreasi Diskursif 24 12.2%

(3)

5. Kompresi Linguistik 18 9.1% 6. Transposisi 8 4.1% 7. Amplifikasi Linguistik 7 3.5% 8. Generalisasi 6 3.0% 9. Penghilangan 6 3.0% 10. Partikularisasi 3 1.5% 11. Peminjaman 3 1.5% 12. Reduksi 1 0.5% Total 197 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa teknik penerjemahan harfiah paling sering ditemukan, yaitu sebanyak 54 kali dengan persentase 27.5%. Teknik selanjutnya yang paling sering ditemukan adalah kesepadanan lazim, sebanyak 46 kali dengan persentase 23.4%. Kemudian ditemukan teknik kreasi diskursif pada 24 data (12.2%), teknik modulasi pada 21 data (10.7%), teknik kompresi linguistik pada 18 data (9.1%), teknik transposisi pada 8 data (4.1%), teknik amplifikasi linguistik pada 7 data (3.5%), teknik generalisasi pada 6 data (3.0%), teknik penghilangan pada 6 data (3.0%), teknik partikularisasi dan peminjaman pada masing-masing 3 data (1.5%), dan teknik reduksi pada 1 data (0.5%).

Teknik-teknik penerjemahan tersebut di atas selanjutnya dibahas satu persatu disertai contohnya sebagai berikut:

1.1 Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)

Keempat jenis ekspresi figuratif (metafora, idiom, personifikasi, dan simile) diterjemahkan dengan teknik penerjemahan harfiah. Jumlah data yang menggunakan teknik penerjemahan harfiah sebanyak 54 data (27.5%). Teknik

(4)

penerjemahan harfiah digunakan secara tunggal dan juga secara bersamaan dengan teknik lainnya. Berikut disajikan beberapa contoh data dengan teknik penerjemahan harfiah:

- 008/MET/LIT

BSu: You got that far. Z is everything.

BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya. Pada contoh ini, data ekspresi figuratif metafora

tepat karena bentuk dan makna ekspresi metafora tersebut dialihkan secara sepadan ke dalam BSa. Selain akurat, ekspresi terjemahannya lazim bagi penutur asli bahasa Indonesia.

- 041/ID/LIT

BSu: Okay, to get back to the competition, BSa: Kembali ke masalah kompetisi.

Contoh data ekspresi figuratif idiom yang berupa frasa preposisi di atas get back

ekspresi idiom tersebut karena menghasilkan terjemahan yang akurat dan lazim bagi penutur asli bahasa Indonesia.

- 093/PER/LIT

BSu: Did you see that wave hit him?

(5)

Contoh tersebut adalah data ekspresi personifikasi yang diterjemahkan that wave hit him

- 029/SIM/LIT

BSu: He was like a son to me, you know? BSa: Dia bagaikan anakku sendiri.

Contoh terakhir adalah data ekspresi figuratif simile yang menggunakan he was like a son to me

-hari, sehingga terjemahannya berterima.

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik penerjemahan harfiah:

Tabel 9. Teknik Penerjemahan Harfiah Teknik

Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Penerjemahan Harfiah 008, 009, 012, 017, 019, 027, 029, 031, 039, 041, 046, 051, 053, 056, 067, 068, 069, 070, 071, 072, 075, 077, 080, 092, 093, 101, 106, 110, 112, 114, 116, 119, 121, 123, 124, 125, 126, 129, 134, 136, 141, 146, 150, 153, 157, 159, 161, 165, 166, 169, 171, 172, 173, 175 54 27.5%

(6)

1.2 Kesepadanan Lazim (Established Equivalent)

Teknik penerjemahan kesepadanan lazim ditemukan pada 46 data ekspresi (23.4%). Pada sejumlah data tersebut, jenis ekspresi figuratif yang paling banyak menggunakan teknik kesepadanan lazim adalah idiom. Hal ini bersifat wajar karena ekspresi idiom suatu bahasa biasanya mempunyai padanan lazimnya yang dikenal di dalam bahasa lainnya. Teknik ini digunakan secara tunggal dan juga secara bersamaan dengan teknik lainnya. Berikut disajikan dua contoh data yang menerapkan teknik penerjemahan kesepadanan lazim:

- 081/MET/EST BSu: Beautiful dream. BSa: Mimpi yang indah.

Contoh di atas adalah ekspresi figuratif metafora yang menerapkan teknik beautiful dream

menerj beautiful

- 004/ID/EST

BSu: Can I get in line now to not see it? BSa: Aku boleh antri untuk tak melihatnya?

(7)

Contoh data 004 adalah data ekspresi idiom yang menerapkan teknik get in line

familiar bagi penutur asli bahasa Indonesia. Penggunaan teknik kesepadanan lazim untuk data ekspresi idiom nomor 004 merupakan hal yang tepat karena penggunaan teknik lain akan menyebabkan pergeseran / distorsi makna.

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kesepadanan lazim: Tabel 10. Teknik Kesepadanan Lazim

Teknik Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Kesepadanan Lazim 001, 002, 003, 004, 014, 015, 016, 024, 034, 037, 043, 047, 048, 052, 054, 058, 061, 066, 081, 082, 083, 084, 087, 090, 094, 095, 099, 102, 103, 104, 109, 113, 117, 118, 122, 128, 130, 132, 133, 138, 139, 143, 144, 145, 160, 167, 46 23.4%

1.3 Kreasi Diskursif (Discursive Creation)

Data yang menerapkan teknik kreasi diskursif berjumlah total 24 data (12.2%). Penerapan teknik penerjemahan ini menyebabkan pergeseran makna dari BSu ke BSa. Namun makna terjemahan tersebut masih relevan dengan konteks yang ada. Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang menerapkan teknik kreasi diskursif:

- 025/MET/DISC

(8)

BSa: Kau hanya tak bisa melakukannya.

Contoh t make

it out of your mouth

makna, terjemahan tersebut terasa kurang akurat. Namun dari segi keberterimaan, daripada menerjemahkannya secara harfiah

relevan dengan konteks situasi yang terjadi. - 176/ID/DISC

BSu: Did he get smoked? BSa: Apa dia dibantai?

Pada contoh di atas, ekspresi figu get smoked

Cody, mempunyai sifat buruk, suka mengganggu, dan sangat tidak menyukai Cody. Dia sangat senang saat mendengar bahwa Cody gagal memenangkan trofi selancar did he get smoked? situasi tersebut mendorong penerjemah menggunakan

- 074/PER/DISC-NAT.BOR BSu: I hope the cameras are rolling BSa: Kuharap kameranya hidup

(9)

Data ekspresi personifikasi pada contoh di atas diterjemahkan dengan the camera are rolling

dipilih karena sebagian penutur bahasa Indonesia sering menggunakan kata tersebut untuk mendeskripsikan kondisi benda / barang, khususnya benda elektronik yang masih berfungsi dan masih bisa dinyalakan, seperti televisi, komputer, kulkas, dan lain-lain.

- 079/SIM/LING.COM-DISC BSu: It's not like I'm, like, the underdog. BSa: Aku kan bukan pemula.

Contoh data nomor 079 menunjukkan penerapan teknik kreasi diskursif yang digunakan secara bersama-sama dengan teknik kompresi linguistik untuk menerjemahkan dat

pergeseran bentuk dan makna. Ekspresi simile diterjemahkan ke bentuk

non-subtitle, maka kasus seperti ini bersifat wajar dalam lingkup subtitling. . Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kreasi diskursif:

Tabel 11. Teknik Kreasi Diskursif Teknik

Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Kreasi Diskursif

020, 023, 025, 048, 049, 050, 054, 057,

(10)

063, 069, 072, 074, 077, 079, 088, 097, 111, 120, 148, 162, 164, 168, 174, 176,

1.4 Modulasi (Modulation)

Beberapa data terjemahan ekspresi figuratif pada penelitian ini menerapkan teknik penerjemahan modulasi. Penerapan teknik modulasi mengubah sudut pandang atau fokus pada ekspresi terjemahannya. Jumlah data yang menerapkan teknik modulasi adalah 21 data (10.7%). Beberapa contoh data disajikan di bawah ini:

- 010/MET/MOD

BSu: They invented the ocean for him BSa: Laut diciptakan untuknya.

Pada contoh ekspresi metafora ini, sudut pandang subyek pada BSu, yaitu kata , dilesapkan. Hal itu mengakibatkan klausa ekspresi BSa menjadi pasif karena subyek dilesapkan. Pelesapan itu disebabkan oleh kesulitan mencari padanan kata

Pada budaya penutur bahasa Indonesia, kepercayaan yang dipegang adalah bahwa pencipta dunia dan seisinya, termasuk lautan, adalah Tuhan yang bersifat

e .

Terjemahan ini kurang akurat, namun lebih berterima untuk penutur asli bahasa they

(11)

BSu: take you back to North Beach.

BSa: Ikuti ini, kau akan sampai di pantai utara.

Pada contoh data ekspresi idiom ini, sudut pandang pelaku diubah, dari yang sebelumnya

pada penggunaan praktis bahasa Indonesia sehari-hari, penutur asli bahasa Indonesia terbiasa dengan subyek orang / benda hidup / animate

inanimate animate

lebih berterima bagi orang Indonesia daripada subyek benda mati / tidak bergerak / inanimate.

- 044/PER/MOD

BSu: The stress is killing me. I don't know how much longer I can last. BSa: Stress membuatku tersiksa. Entah berapa lagi bisa tahan.

Teknik modulasi yang diterapkan pada ekspresi personifikasi di contoh ini menghasilkan perubahan secara leksikal dan struktural pada kalimat terjemahan yang dihasilkan. Secara leksikal, pilihan kata bergeser dari yang seharusnya

terjemahannya menjadi jenis kalimat kausatif.

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik modulasi: Tabel 12. Teknik Modulasi

Teknik Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Modulasi 005, 010, 011, 023, 028, 035, 044, 062, 064, 067, 068, 078, 085, 086, 089, 096,

(12)

100, 135, 140, 155, 158,

1.5 Kompresi Linguistik (Linguistic Compression)

Teknik penerjemahan kompresi linguistik adalah teknik yang mengambil intisari makna tuturan BSu ke dalam BSa dengan tidak mengubah makna intinya. Jumlah data yang menerapkan teknik ini sebanyak 18 data (9.1%). Keempat jenis ekspresi figuratif yang diteliti menerapkan teknik ini pada beberapa sampel datanya. Di bawah ini akan disajikan beberapa contoh data yang menggunakan teknik kompresi linguistik, disertai penjelasan singkatnya:

- 156/MET/LING.COM BSu:

Bsa: Mungkin kau akan berhasil meraih pialamu.

Contoh di atas adalah jenis data ekspresi figuratif metafora yang menerapkan teknik kompresi linguistik. Hal itu menyebabkan beberapa kata yang menyusun ekspresi figuratif BSu yang dirasa kurang penting dihilangkan, seperti

but hey take home stupid

stupid

yang bernama Lani untuk menyindir Cody yang menganggap kemenangan atau meraih piala pada lomba selancar adalah segalanya.

- 036/ID/LING.COM

BSu: Our surfers will be facing off with BSa: Peselancar kita harus menghadapi

(13)

Pada contoh data ekspresi idiom di atas, teknik kompresi linguistik be facing of with

semacam ini sangat berguna saat menerjemahkan subtitle karena menghemat penggunaan ruang dan memudahkan pembaca sasaran memahami hasil terjemahannya.

- 137/PER/LING.COM

BSu: the excitement is definitely building here on Pen Gu Island. kegembiraan memuncak di Pulau Pen Gu ini.

Pada data jenis personifikasi ini, penggunaan teknik kompresi linguistik

membuat definitely here

- 018/SIM/LING.COM

BSu: I know it sounds cocky for saying that, but, I mean, I am, like the best. BSa: Aku tahu kedengarannya sombong tapi aku yang terbaik.

Pada contoh ekspresi simile ini, penerapan teknik kompresi linguistik berhasil mensintesa makna BSu ke dalam BSa. Bagian yang dihilangkan adalah

for saying that I mean like

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kompresi linguistik:

Tabel 13. Teknik Kompresi Linguistik Teknik

Penerjemahan

(14)

Kompresi Linguistik 018, 026, 032, 036, 059, 063, 065, 073, 079, 089, 105, 108, 109, 126, 137, 154, 156, 163, 18 data 9.1% 1.6 Transposisi (Transposition)

Jumlah keseluruhan data yang menerapkan teknik transposisi sebanyak 8 data (4.1%). Jenis ekspresi yang menggunakan teknik ini adalah metafora, idiom, dan personifikasi. Sementara jenis ekspresi simile pada penelitian ini tidak ada yang menerapkan teknik penerjemahan transposisi. Di bawah ini disajikan beberapa contoh data yang menerapkan teknik transposisi dan penjelasan singkatnya:

- 098/MET/TRANS

BSu: You lose it during a contest, s a goner.

BSa: Kalau lepas saat kontes, akan hilang selamanya. a goner

metafora ini berhasil mengalihkan pesan secara akurat dan berterima bagi penutur asli bahasa Indonesia.

- 021/ID/TRANS work up

BSu: I worked my way up from the sardine pile, then to the mackerel pile... BSa: Aku kerja keras

work up pada data di atas yang berkategori frasa preposisi (prepositional phrase

(15)

komposisinya, terjadi perubahan kelas kata dari preposisi up

berjenis frasa preposisi biasanya terjemahannya bergeser menjadi ekspresi non-figuratif / literal. Agar lebih lazim atau sesuai dengan kaidah BSa, seharusnya kata

-Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik transposisi: Tabel 14. Teknik Transposisi

Teknik Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Transposisi 021, 028, 035, 040, 098, 100, 155, 170,

8 4.1%

1.7 Amplifikasi Linguistik (Linguistic Amplification)

Jumlah data yang menerapkan teknik amplifikasi linguistik berjumlah 7 data (3.5%). Dari jumlah tersebut, 4 data merupakan idiom, 2 data berjenis simile, dan 1 data berjenis metafora. Sementara itu untuk jenis personifikasi tidak menggunakan teknik ini. Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang menerapkan teknik amplifikasi linguistik:

- 147/MET/LING.AMP BSu:

BSa: Akan ada pertumpahan darah. Ekspre

(16)

pengalihan pesannya menjadi kurang akurat dan tidak lazim pada BSa. Bisa disimpulkan, penggunaan teknik amplifikasi linguistik di sini sudah tepat.

- 038/ID/LING.AMP

BSu: You never want to get in there and BSa: Kau tak ingin ke sana dan

help them out

menambah informasi pesan dengan tidak mengubah makna intinya. Hal ini bertujuan untuk membantu para pembaca sasaran untuk lebih memahami makna ekspresi tersebut.

- 127/SIM/LING.AMP BSu: It was like a dinner and a show.

BSa: Jadinya seperti makan malam dengan hiburan tarian.

untuk menyesuaikan terjemahan dengan konteksnya. Saat itu konteksnya adalah Chicken Joe yang menganggap para kanibal menari-nari untuk menghiburnya. Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah para kanibal itu menari untuk merayakan keberhasilan mereka menangkap mangsa yang akan dijadikan makan malam.

(17)

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik amplifikasi linguistik:

Tabel 15. Teknik Amplifikasi Linguistik Teknik

Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Amplifikasi Linguistik 038, 060, 127, 128, 130, 142, 147, 7 3.5% 1.8 Generalisasi (Generalization)

Jumlah data yang menerapkan teknik penerjemahan generalisasi sebanyak 6 data (3%). Dari 6 data tersebut, 3 data merupakan jenis metafora dan 3 data lainnya merupakan jenis idiom. Berikut ini masing-masing diberikan satu contoh data untuk kedua jenis ekspresi figuratif tersebut:

- 101/MET/LIT-GEN

BSu: Help me up so I can kick your butt.

BSa: Bantu aku naik. Supaya aku bisa menghajarmu.

so I can kick

your butt -alih

ir

mengingat bahwa pembaca sasaran subtitle film ini adalah anak-anak. Ekspresi

- 013/ID/GEN

(18)

BSa: Dia bisa mendatangi siapapun.

walked up to

walked up to

dengan berbagai cara, contohnya yaitu; dengan berlari, bersepeda, naik mobil, bahkan dengan cara merangkak.

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik generalisasi: Tabel 16. Teknik Generalisasi

Teknik Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Generalisasi 007, 013, 045, 076, 101, 115,

6 3.0%

1.9 Penghilangan (Deletion)

Penerapan teknik ini menyebabkan ekspresi yang termasuk data pada BSu dihilangkan secara total di dalam BSa. Hal tersebut dilakukan karena banyak faktor, salah satunya adalah karena tidak adanya padanan di dalam BSa.

Pada data penelitian ini, teknik penerjemahan penghilangan diterapkan pada 6 data (3%) ekspresi figuratif. Dari hasil analisis bisa diketahui bahwa teknik penghilangan diterapkan pada 3 data metafora dan 3 data idiom. Di bawah ini disajikan masing-masing satu contoh untuk kedua jenis data tersebut yang menerapkan teknik penghilangan:

- 055/MET/DEL BSu: Step on it, fish sticks!

(19)

BSa:

-fish sticks

Fish sticks

dengan bentuk tongkat / stik. Makanan tersebut lazim ditemukan di daerah asal penutur BSu, namun jarang atau bahkan tidak ada di Indonesia.

- 006/ID/DEL

BSu: Up till recent times, You had your old dudes. Your hang-six cats. BSa:

-hang-six cats rasal dari dunia selancar. Ekspresi hang-ten cats

dengan posisi berdiri di bagian ujung depan papan selancar, seperti hampir jatuh. Ekspresi semacam ini termasuk keunikan materi budaya BSu yang tidak ada padanannya di dalam BSa, sehingga penerjemah kesulitan mengalihkan pesannya.

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik penghilangan: Tabel 17. Teknik Penghilangan

Teknik Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Penghilangan 006, 055, 091, 107, 131, 152,

6 3.0%

1.10 Partikularisasi (Particularization)

Teknik penerjemahan partikularisasi merupakan kebalikan dari teknik generalisasi. Teknik ini mengalihkan pesan atau makna BSu ke BSa dengan

(20)

menggunakan pilihan kata / frasa yang bersifat lebih khusus (subordinat). Berikut disajikan dua contoh data yang menggunakan teknik partikularisasi:

- 022/MET/PART

BSu: I mean, shirking his responsibilities.

BSa: Dia di laut seharian. Mengacuhkan tanggung jawabnya.

Data ekspresi metafora di atas menerapkan teknik partikularisasi pada in the water all day

water

/ frasa subordinat, seperti; air laut, danau, sungai, waduk, kolam renang, dan lain sebagainya. Secara kontekstual, maknanya tersampaikan, meskipun menghasilkan terjemahan yang kurang sepadan.

- 030/MET/PART

BSu: It was a heart thing, you know? BSa: Ini mengenai rasa sayang.

heart thing

lain sebagainya.

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik partikularisasi: Tabel 18. Teknik Partikularisasi

Teknik Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

(21)

1.11 Peminjaman (Borrowing)

Teknik penerjemahan peminjaman dibagi menjadi dua; peminjaman murni (pure borrowing) dan peminjaman dinaturalisasi (naturalized borrowing). Jumlah total data yang menggunakan teknik peminjaman murni berjumlah 2 data, sementara yang menggunakan teknik peminjaman dinaturalisasi berjumlah 1 data. Berikut ini disajikan masing-masing satu contoh data untuk kedua jenis teknik peminjaman di atas:

- 149/MET/PUR.BOR BSu: The Wipeout King

the wipeout king di dalam BSa. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan kerancuan makna dan ketidaksesuaian terhadap konteks yang ada jika diterjemahkan secara literal. Seandainya ekspresi

pecu - ekspresi ini, meskipun sepadan, namun tidak sesuai dengan wipeout

gagal saat berselancar karena tersapu oleh ombak pantai. Peselancar yang sering the wipeout king

- 074/PER/DISC-NAT.BOR BSu: I hope the cameras are rolling

(22)

Teknik peminjaman pada contoh di atas termasuk jenis peminjaman yang camera

bahasa Indonesia.

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik peminjaman: Tabel 19. Teknik Peminjaman

Teknik Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Peminjaman - Murni - Dinaturalisasi Total - 033, 149 - 074 - 2 - 1 3 - 1% - 0.5% 1.5% 1.12 Reduksi (Reduction)

Teknik reduksi diterapkan pada 1 data (0.5%), yaitu pada data ekspresi yang berjenis metafora. Berikut ini data yang menerapkan teknik reduksi:

- 151/MET/RED

BSu: Thank you! Reggie Belafonte. Little guy, big hair, big thoughts, big heart. BSa: Terima kasih. Reggie Belafonte. Pria kecil dengan rambut, pikiran, dan hati besar.

big

untuk menghemat penggunaan ruang (sesuai aturan subtitling), namun penerjemah tidak bisa menangkap maksud si penulis dengan makna repetisi tersebut. Pengulangan satu kata big termasuk dalam gaya palilogia, yaitu perangkat retoris

(23)

yang mengulang / merepetisi satu kata saja dalam sebuah kalimat (http://en.wikipedia.org/wiki/Repetition_%28rhetorical_device%29). Sebaiknya penerjemah lebih kritis terhadap gaya bahasa yang digunakan oleh penulis sehingga bisa menghasilkan produk terjemahan yang lebih berkualitas.

Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik reduksi: Tabel 20. Teknik Reduksi

Teknik Penerjemahan

No Data Jumlah Persentase

Reduksi 151 1 0.5%

2. Kualitas Terjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile.

Kualitas terjemahan pada data-data penelitian ini dinilai dari dua aspek, yaitu aspek keakuratan dan keberterimaan. Tingkat keterbacaan tidak diikutsertakan karena kurang relevan dengan teks subtitle film. Pada penerjemahan film, pemahaman terhadap konteks tidak bisa dilakukan jika hanya membaca teks subtitle-nya, namun juga harus melalui gambar visualnya. Sebagai contohnya adalah film-film bisu seperti film kuno Charlie Chaplin, film animasi modern Shaun The Sheep dan Larva, tetap bisa dipahami alur cerita dan konteksnya meskipun penonton tidak membaca dialog atau teks sama sekali pada film tersebut.

Teks subtitle juga berbentuk fragmen-fragmen yang tidak akan membentuk satu kesatuan atau bacaan yang utuh dan koheren seperti pada buku cerita atau novel meskipun kalimat-kalimatnya disusun secara kronologis. Disamping itu,

(24)

Nababan (2012) menyatakan bahwa hingga saat ini indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keterbacaan suatu teks masih perlu dipertanyakan keandalannya. Hal-hal tersebut di atas mendasari peneliti untuk tidak mengikutsertakan aspek keterbacaan untuk mengukur kualitas terjemahan subtitle film pada penelitian ini.

Penilaian kualitas terjemahan didapat dengan melakukan kalkulasi hasil penilaian kuesioner tentang keakuratan dan keberterimaan yang diisi oleh tiga orang raters ahli.

2.1 Keakuratan

Berdasarkan pada skala penilaian untuk keakuratan yang digunakan dalam penelitian ini, keakuratan dibagi menjadi tiga kategori terjemahan, yaitu; terjemahan akurat, terjemahan kurang akurat, dan terjemahan tidak akurat. Terjemahan dikatakan akurat jika makna ekspresi figuratif BSu dialihkan ke dalam BSa tanpa ada distorsi makna. Terjemahan dikatakan kurang akurat jika makna ekspresi figuratif BSu dialihkan secara akurat, namun ada distorsi dan reduksi makna yang mengganggu keutuhan pesan. Terakhir, terjemahan dianggap tidak akurat jika makna ekspresi figuratif BSu tidak dialihkan secara akurat, dan / atau bahkan dihilangkan di dalam BSa.

Untuk terjemahan akurat, skala penilaianya berada pada rentang skor 2,4-3,0. Sedangkan untuk terjemahan kurang akurat, rentang skor untuk datanya adalah 1,7-2,3. Terakhir, rentang skor data terjemahan yang tidak akurat adalah 1,0-1,6.

(25)

Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori terjemahan akurat mencapai 128 data (72.7%). Berikut ini beberapa contoh data yang termasuk kategori terjemahan akurat:

- 017/MET/LIT

BSu: I want to get out of here, and this is my ticket out. BSa: Aku mau pergi dari sini. Ini adalah tiketku.

Data ekspresi metafora di atas termasuk dalam kategori terjemahan yang akurat. Tidak ada distorsi makna yang terjadi pada contoh data di atas. Ketiga raters memberikan nilai 3 karena bentuk dan makna BSu diterjemahkan secara sepadan ke dalam BSa (bentuk figuratif BSu dipertahankan di dalam BSa).

- 003/ID/EST

BSu: Cut it out, Glen. Stop, man. BSa: Hentikan, Glen.

Data ekspresi idiom di atas juga termasuk dalam kategori terjemahan yang akurat. Ketiga raters memberikan nilai 3. Meskipun terjadi pergeseran bentuk, dari figuratif idiom menjadi non-figuratif, namun pengalihan pesannya akurat dan tidak ada distorsi makna yang terjadi dalam terjemahannya.

- 172/PER/LIT BSu: Let the wave carry you!

BSa: Biarkan ombaknya membawamu.

Contoh di atas adalah data yang berjenis personifikasi. Terjemahan di atas mendapatkan nilai 3 dari ketiga raters. Bentuk figuratif dan makna BSu dialihkan dengan akurat ke dalam BSa.

(26)

- 029/SIM/LIT

BSu: He was like a son to me, you know? BSa: Dia bagaikan anakku sendiri.

Contoh terakhir ini adalah data ekspresi jenis simile yang diterjemahkan secara akurat. Karena bentuk dan maknanya dialihkan secara akurat, maka ketiga

raters he was like a son to me

sehingga tidak ada masalah dalam menerjemahkan ekspresi tersebut dalam bahasa

Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan akurat: Tabel 21. Terjemahan Akurat

Keakuratan No Data Jumlah Persentase

Akurat 001, 002, 003, 004, 008, 010, 012, 013, 015, 016, 017, 018, 020, 021, 024, 025, 026, 027, 029, 033, 034, 038, 040, 041, 042, 043, 044, 045, 051, 052, 056, 057, 058, 059, 060, 061, 062, 063, 064, 065, 068, 069, 070, 071, 072, 074, 076, 077, 078, 080, 081, 082, 083, 084, 085, 086, 087, 088, 089, 090, 093, 094, 095, 096, 098, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 108, 110, 114, 115, 117, 118, 120, 121, 122, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 153, 154, 155, 156, 158, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 175, 176, 128 72.7%

(27)

2.1.2 Terjemahan Kurang Akurat

Jumlah data yang termasuk dalam kategori terjemahan kurang akurat mencapai 42 data (23.9%). Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang termasuk dalam kategori terjemahan kurang akurat:

- 073/MET/LING.COM

BSu: e.

BSa: Ini akan jadi ombak terbaik.

ekspresi metafora yang tersegmentasi pada ekspresi dunia selancar. Hal tersebut menyebabkan masalah tersendiri dalam penerjemahan. Ekspresi BSa

direduksi yang membuat keutuhan pesan BSu kurang tersampaikan dalam BSa. Ketiga raters memberikan nilai yang berbeda-beda terhadap terjemahan ini; rater pertama memberikan nilai 1, rater ke dua memberikan nilai 3, dan rater terakhir memberikan nilai 2.

- 036/ID/LING.COM

BSu: our surfer will be facing off with BSa: Peselancar kita harus menghadapi

Ekspresi idiom BSu will be facing off with

will with

(28)

- 079/SIM/LING.COM-DISC BSu:

BSa: Aku kan bukan pemula.

Ekspresi simile di atas mendapatkan nilai 2 dari dua orang raters,

sementara satu rater underdog ka

novice beginner rookie

Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan kurang akurat:

Tabel 22. Terjemahan Kurang Akurat

Keakuratan No Data Jumlah Persentase

Kurang Akurat 005, 007, 009, 011, 014, 019, 022, 028, 030, 031, 032, 035, 036, 037, 039, 046, 047, 048, 049, 050, 053, 054, 066, 067, 073, 075, 079, 092, 097, 099, 100, 109, 111, 112, 113, 116, 119, 123, 152, 157, 159, 174, 42 23.9%

2.1.3 Terjemahan Tidak Akurat

Data yang termasuk terjemahan tidak akurat dengan rentang skor 1,0-1,6 pada penelitian ini berjumlah 6 data (3.4%). Berikut ini disajikan dua contoh data yang termasuk kategori terjemahan tidak akurat:

- 055/MET/DEL BSu: Step on it, fish sticks! BSa:

(29)

-Penerapan teknik penghilangan membuat pengalihan pesannya menjadi fish sticks

BSa melalui fish

sticks

cara memasaknya dengan cara di goreng garing (deep fried); terakhir, bentuknya seperti tongkat / stik. Dari analisis tersebut, alih-alih menghilangkannya, penerjemah bisa menyimpulkannya dan mencari padanannya.

- 023/ID/MOD-DISC

BSu: He needs to step up and be a man. BSa: Terimalah tanggung jawabmu.

Terjemahan pada contoh data di atas mendapatkan dua nilai 1 dan satu nilai 2 dari para raters. Tidak ada satu kata atau satu frasa pun yang diterjemahkan secara akurat. Selain terjadi distorsi makna, bentuknya juga berubah dari ekspresi figuratif menjadi non-figuratif.

Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan tidak akurat:

Tabel 23. Terjemahan Tidak Akurat

Keakuratan No Data Jumlah Persentase

Tidak Akurat 006, 023, 055, 091, 107, 131,

6 3.4%

2.2 Keberterimaan

Berdasarkan pada skala penilaian untuk keberterimaan yang digunakan dalam penelitian ini, keberterimaan dibagi menjadi tiga kategori; terjemahan

(30)

berterima, terjemahan kurang berterima, dan terjemahan tidak berterima. Terjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile dikatakan berterima jika terasa natural, yaitu unit-unit linguistik yang digunakan dalam ekspresi terjemahan sesuai dengan kaidah BSa. Terjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile dikatakan kurang berterima jika ada kesalahan dalam pilihan kata dan kesalahan gramatikal dalam ekspresi terjemahan. Terakhir, terjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile dianggap tidak berterima jika terasa tidak natural, yaitu unit-unit linguistik yang digunakan dalam ekspresi terjemahan tidak sesuai dengan kaidah BSa.

Untuk terjemahan berterima, skala penilaianya berada pada rentang skor 2,4-3,0. Sedangkan untuk terjemahan kurang berterima, rentang skor untuk datanya adalah 1,7-2,3. Terakhir, rentang skor data terjemahan yang tidak berterima adalah 1,0-1,6.

2.2.1 Terjemahan Berterima

Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori terjemahan berterima mencapai 138 data (78.4%). Berikut ini beberapa contoh data yang termasuk kategori terjemahan berterima:

- 008/MET/LIT

BSu: You got that far. Z is everything.

BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya.

Contoh data ekspresi metafora di atas mendapatkan penilaian 3 dari ketiga

(31)

digunakan dalam bahasa Indonesia. Disamping itu, tidak ada kesalahan gramatikal pada terjemahan tersebut, sehingga hasil terjemahannya berterima.

- 015/ID/EST

BSu: never give up

jangan menyerah

berfungsi sebagai nasehat. Meskipun bentuknya bergeser menjadi ungkapan non-figuratif, namun terjemahannya terasa natural dan tidak ada kesalahan gramatikal pada terjemahannya. Ketiga raters memberikan skor 3 untuk tingkat keberterimaan terjemahan tersebut.

- 172/PER/LIT BSu: Let the wave carry you!

BSa: Biarkan ombaknya membawamu.

Contoh data ekspresi personifikasi tersebut juga berterima; selain maknanya dialihkan dengan akurat ke BSa, bentuknya figuratifnya juga dipertahankan dengan jenis yang sama pula. Ketiga raters memberikan penilaian 3 untuk tingkat keberterimaan data nomor 172.

- 059/SIM/LING.COM BSu:

(32)

bahasa Indonesia, sehingga dinilai berterima oleh ketiga raters. Pilihan kata pada BSa terasa natural dan tidak ada kesalahan gramatikal pada terjemahannya. Ketiga raters juga memberikan penilaian 3 untuk tingkat keberterimaan data di atas.

Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan berterima: Tabel 24. Terjemahan Berterima

Keberterimaan No Data Jumlah Persentase

Berterima 001, 002, 003, 004, 005, 008, 010, 012, 013, 015, 016, 017, 018, 020, 021, 024, 025, 026, 027, 029, 030, 034, 037, 038, 040, 041, 042, 043, 044, 045, 046, 047, 048, 049, 051, 052, 054, 056, 057, 058, 059, 060, 061, 062, 063, 064, 065, 068, 069, 070, 071, 072, 074, 076, 077, 078, 079, 080, 081, 082, 083, 084, 085, 086, 087, 088, 089, 090, 093, 094, 095, 096, 098, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 108, 109, 110, 111, 114, 115, 117, 118, 120, 121, 122, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 153, 154, 155, 156, 158, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 175, 176, 138 78.4%

(33)

2.2.2 Terjemahan Kurang Berterima

Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori terjemahan kurang berterima mencapai 35 data (19.9%). Berikut ini beberapa contoh data yang termasuk kategori terjemahan kurang berterima:

- 011/MET/MOD

BSu: Man, it was the biggest thing that ever happened here. BSa: Dia hal terhebat yang pernah datang ke sini.

it

adalah kata ganti orang ketiga tunggal, sehingga tidak koheren jika diikuti dengan raters memberikan nilai 2, sedangkan satu rater memberikan nilai 3 untuk tingkat keberterimaan terjemahan tersebut.

- 023/ID/MOD-DISC

BSu: He needs to step up and be a man. BSa: Terimalah tanggung jawabmu.

Pada data di atas, terjadi pergeseran bentuk dari ekspresi figuratif idiom menjadi ekspresi non-figuratif. Selain bentuknya bergeser, struktur kalimat juga berubah, dari kalimat dengan subyek menjadi kalimat imperatif. Salah satu rater beranggapan perubahan struktur kalimat tersebut mempengaruhi tingkat keberterimaan terjemahan. Terjemahan yang lebih berterima adalah (dengan Rater tersebut

(34)

memberikan penilaian 1, sementara kedua raters yang lain tidak mempermasalahkan hal tersebut dan memberikan skor 3.

Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan kurang berterima:

Tabel 25. Terjemahan Kurang Berterima

Keberterimaan No Data Jumlah Persentase

Kurang Berterima 006, 007, 014, 023, 032, 035, 036, 009, 011, 019, 022, 028, 031, 033, 039, 050, 053, 055, 066, 067, 073, 075, 092, 097, 099, 100, 112, 113, 116, 119, 123, 152, 157, 159, 174, 35 19.9%

2.2.3 Terjemahan Tidak Berterima

Dari hasil analisis, diketahui jumlah data yang termasuk kategori terjemahan tidak berterima sebanyak 3 data (1,7%). Dari 3 data tersebut, 1 data berjenis ekspresi metafora dan 2 data lainnya berjenis idiom. Untuk data ekspresi personifikasi dan simile tidak ditemukan yang termasuk kategori terjemahan tidak berterima.

Ketiga data yang dikategorikan sebagai terjemahan tidak berterima adalah sebagai berikut:

- 131/MET/DEL BSu: This is insane! BSa:

-Ketiga raters memberikan skor 1 untuk data di atas. Konteks situasi untuk data tersebut adalah sebagai berikut; Cody, tokoh utama film Up, saat itu

(35)

diberi kejutan oleh Lani dengan menuruni lorong gua rahasia dengan berselancar menggunakan sejenis daun besar. Karena terlalu bersemangat dan kegirangan,

this is insane

sepadan untuk mengalihkan seruan tersebut ke dalam BSa, sebagai contohnya;

this is insane menghilangkannya.

- 091/ID/DEL BSu:

BSa:

-kembali tidak diterjemahkan ke

dalam running low

I

pada umumnya sesuatu yang menipis atau bisa habis adalah benda/barang. Ketiga raters memberikan skor 1 untuk data ini.

- 107/ID/DEL BSu: They just go for it BSa:

-Ekspresi idiom pada data 107 tidak diterjemahkan ke dalam BSa oleh go for it bisa dialihkan ke dalam BSu dengan

(36)

bahasa Indonesia lainnya yang akurat dan berterima untuk ekspre go for

it raters kembali

memberikan skor 1 untuk data ini.

Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan tidak berterima:

Tabel 26. Terjemahan Tidak Berterima

Keberterimaan No Data Jumlah Persentase

Tidak Berterima

091, 107, 131 3 1.7%

3. Dampak Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile.

Penggunaan teknik penerjemahan berdampak pada kualitas terjemahan pada tataran mikro suatu teks atau wacana; dari aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Dengan beberapa alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, penilaian kualitas terjemahan pada penelitian ini hanya berdasar pada aspek keakuratan dan keberterimaan.

Pada penelitian ini, dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan diketahui dengan cara menganalisis satu-persatu teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan yang dihasilkan dari penerapan masing-masing teknik tersebut. Dari total 13 teknik penerjemahan yang ditemukan, setiap teknik dianalisis dan dibahas mengenai dampaknya terhadap kualitas terjemahan data penelitian ekspresi figuratif. Berikut ini adalah rekapitulasi dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan:

(37)

Tabel 27. Dampak Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan No . T e k n ik P en e rj em a h an Ju m la h D at a Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB 1. Penerjemahan Harfiah 54 39 15 - 40 14 -2 Kesepadanan Lazim 46 37 9 - 42 4 -3. Kreasi Diskursif 24 15 8 1 20 4 -4. Modulasi 21 14 6 1 15 6 -5. Kompresi Linguistik 18 13 5 - 15 3 -6. Transposisi 9 5 3 - 5 3 -7. Amplifikasi Linguistik 7 7 - - 7 - -8. Generalisasi 6 5 1 - 5 1 -9. Penghilangan 6 - 1 5 - 3 3 10. Partikularisasi 3 1 2 - 2 1 -11. Peminjaman 3 3 - - 2 1 -12. Reduksi 1 1 - - 1 - -JUMLAH 197 1 4 0 (7 1 .1 %) 5 0 (2 5 .4 %) 7 ( 3 .5 %) 1 5 4 (7 8 .2 %) 4 0 (2 0 .3 %) 3 ( 1 .5 %) 197 197

(38)

Dari jumlah total penerapan teknik penerjemahan ekspresi figuratif pada subtitle film sejumlah 197 kali, diketahui bahwa teknik penerjemahan harfiah paling sering diterapkan dengan frekuensi 54 kali (27.5%). Teknik penerjemahan harfiah paling sering diterapkan pada jenis data metafora dengan frekuensi 40 kali. Bisa disimpulkan penerjemah menerapkan teknik ini untuk memecahkan kendala dalam penerjemahan jenis ekspresi metafora.

Dari aspek keakuratan, penerapan teknik penerjemahan harfiah menghasilkan 39 (72.2%) data akurat, 15 (27.8%) data kurang akurat, dan tidak ditemukan data yang tidak akurat. Berikut ini disajikan beberapa contoh data akurat yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah:

- 008/MET/LIT

BSu: You got that far. Z is everything

BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya. - 041/ID/LIT

BSu: Okay, to get back to the competition, BSa: Kembali ke masalah kompetisi.

- 029/SIM/LIT

BSu: He was like a son to me, you know? BSa: Dia bagaikan anakku sendiri.

- 093/PER/LIT

BSu: Did you see that wave hit him?

(39)

Keempat contoh data di atas merupakan data akurat yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah. Bentuk figuratif untuk ekspresi metafora, simile, dan personifikasi pada contoh data di atas dipertahankan ke dalam BSa sehingga menghasilkan terjemahan yang akurat. Sementara untuk ekspresi idiom yang berjenis frasa preposisi dialihkan ke BSa menjadi ekspresi non-figuratif, namun hal tersebut tidak mengurangi keakuratan terjemahan. Mempertahankan bentuk figuratif frasa preposisi idiom pada BSa adalah hal yang mustahil karena tidak ada idiom BSa yang berbentuk frasa preposisi.

Contoh data kurang akurat yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah adalah sebagai berikut:

- 009/MET/LIT BSu: Big Z is surfing.

BSa: Dia adalah berselancar. - 159/MET/LIT

BSu: y a contest for second place BSa: Ini hanya perebutan juara 2.

Data-data ekspresi metafora di atas mendapatkan penilaian kurang akurat dari raters. Untuk data 009, membandingkan seseorang dengan sebuah aktifitas merupakan sesuatu yang kurang lazim. Untuk itu, penerjemah seharusnya bisa

Big Z is surfing

mempertahankan bentuk figuratif dengan pengalihan pesan akurat, penerjemah surfing

(40)

Sementara jika dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik ini menghasilkan 40 (74.1%) data berterima, 14 (25.9%) data kurang berterima, dan tidak ada data yang tidak berterima. Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang berterima:

- 069/MET/LIT-DISC BSu: Little guys rule!

BSa: Ayo orang kecil! - 056/ID/LIT

BSu: Teamwork always pays off

BSa: Kerjasama tim selalu menghasilkan - 051/SIM/LIT

BSu: Just once I want to feel like a winner.

BSa: Meskipun hanya sekali, aku mau merasakan menjadi juara. - 124/PER/LIT

BSu: You let the tool do the work. You see?

BSa: Kau biarkan alatnya yang bekerja. Kau lihat?

Dari keempat contoh jenis ekspresi di atas, hanya satu jenis ekspresi yang mempertahankan bentuk figuratifnya, yaitu data 124 yang berjenis personifikasi. Contoh data terjemahan metafora 069, idiom 056, dan simile 051 tidak mempertahankan bentuk figuratifnya, namun tetap berterima. Dari hal ini bisa

(41)

ditarik kesimpulan bahwa penerapan teknik penerjemahan harfiah dari bentuk figuratif BSu ke bentuk non-figuratif BSa bisa menghasilkan terjemahan yang berterima. Hal tersebut sesuai dengan aturan penerjemahan, kesetiaan pada amanat BSu didahulukan daripada gaya bahasa / style.

Contoh data yang kurang berterima dari hasil penerapan teknik penerjemahan harfiah sebagai berikut:

- 009/MET/LIT BSu: Big Z is surfing.

BSa: Dia adalah berselancar. - 116/MET/LIT

BSu: You want to kill yourself, go ahead.

BSa: Kalau kau mau membunuh dirimu sendiri terserah, - 123/MET/LIT

BSu: Now, remember, , see, somewhere.

BSa: Sekarang, ingat. Papannya sudah ada disini.

Pada data nomor 009, kekurangberterimaan terjadi karena menerjemahkan surfing

kata kerja pada struktur bahasa Indonesia menjadi predikat dalam kalimat. Pada go ahead

(42)

informasinya menjadi jelas bagi pembaca sasaran.

Berikut ini adalah tabel dampak teknik penerjemahan harfiah terhadap kualitas terjemahan:

Tabel 28. Dampak Teknik Penerjemahan Harfiah

Teknik Penerjemahan Jumlah Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB Penerjemahan Harfiah 54 Data 39 (72.2%) 15 (27.8%) -40 (74.1%) 14 (25.9%)

-3.2 Dampak Teknik Kesepadanan Lazim

Teknik kesepadanan lazim digunakan dengan frekuensi sebanyak 46 kali (23.4%). Teknik ini digunakan untuk dua jenis ekspresi figuratif, yaitu jenis metafora dan idiom, namun penerjemah paling sering menerapkannya untuk menerjemahkan ekspresi idiom dengan frekuensi 35 kali. Sebagian besar ekspresi idiom pada penelitian ini berbentuk frasa preposisi yang mempunyai padanan lazimnya dalam bahasa Indonesia, meskipun bentuknya menjadi ekspresi non-figuratif. Padanan lazim tersebut mampu menghasilkan terjemahan yang berkualitas, dengan tingkat keakuratan dan keberterimaan tinggi.

Dari aspek keakuratan, ditemukan sebanyak 37 data (80.4%) akurat, 9 data (19.6%) kurang akurat, 0 data tidak akurat. Berikut ini adalah contoh untuk terjemahan yang akurat:

- 015/ID/EST

(43)

menyerah - 024/ID/EST

BSu: Got to runaway from responsibility and life. BSa: Menghindari tanggung jawab dan hidup.

- 052/ID/EST BSu: Hold on!

BSa: Tunggu!

Ketiga data ekspresi idiom semuanya berbentuk frasa preposisi. Meskipun bentuk figuratif idiomnya tidak bisa dipertahankan pada BSa, namun idiom frasa preposisi pada BSu tersebut berhasil diterjemahkan secara akurat ke BSa menggunakan teknik kesepadanan lazim.

Contoh data yang kurang akurat dari hasil penerapan teknik kesepadanan lazim sebagai berikut.

- 047/ID/EST

BSu: giving me a shot now, Ma. BSa: Ia akan memberiku kesempatan.

- 066/ID/EST

during a competition with up-and-coming surfer Tank Evans. baru, Tank Evans. Data nomor 047 adalah sedikit dari data idiom yang tidak berbentuk frasa preposisi. Data tersebut mempunyai give someone a shot berupa klausa imperatif, namun penambahan subyek boleh dilakukan karena tidak

(44)

membuat terjemahannya menjadi kurang akurat. Sementara itu pada data 066, up-and-coming

karena batasan ruang dan waktu penerjemahan subtitle, maka penerjemah

inilah yang membuat terjemahan data ekspresi figuratif data 066 menjadi kurang akurat.

Dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik kesepadanan lazim dengan frekuensi 46 kali menghasilkan terjemahan berterima sejumlah 42 data (91.3%) dan terjemahan kurang berterima sejumlah 4 data (8.7%). Data tidak berterima tidak ditemukan dalam penerapan teknik kesepadanan lazim.

Beberapa contoh data yang termasuk terjemahan berterima adalah sebagai berikut:

- 043/ID/EST

BSu: look for them. BSa: Dia tak mencari mereka.

- 052/ID/EST BSu: Hold on!

BSa: Tunggu!

- 058/ID/EST

BSu: Slater, Machado. , bros? BSa: Slater, Muchato, apa kabar?

Ketiga data di atas berjenis idiom yang termasuk terjemahan berterima. Dua data, 043 dan 052, berbentuk frasa preposisi, sedangkan data nomor 058

(45)

berbentuk klausa. Meskipun bentuk idiom BSu bermacam-macam, namun biasanya BSu yang merupakan bahasa Inggris mempunyai padanan lazimnya pada BSa yang merupakan bahasa Indonesia. Teknik kesepadanan lazim sesuai untuk diterapkan dalam penerjemahan ekspresi figuratif idiom, meskipun sebagian besar bentuk idiom BSu-nya berubah menjadi ekspresi non-figuratif pada BSa.

Contoh data yang masuk dalam kategori data kurang berterima adalah sebagai berikut:

- 066/ID/EST

during a competition with up-and-coming surfer Tank Evans. baru, Tank Evans. - 099/ID/EST

BSu: sitting on there?

BSa: kau tahu apa yang kau duduki ini? - 113/ID/EST

BSu: talking about?

BSa: Kau mengerti maksudku?

Data 066 kurang berterima karena ada padanan yang lebih lazim untuk up-and-coming

figuratifnya juga berhasil dipertahankan. Data 099 kurang berterima karena berhubungan struktur kalimat bahasa Inggris, bentuk continuous tense. Struktur continuous

Kasus yang sama terjadi pada data nomor 113, struktur kalimat continuous bisa dipertahankan sehingga ekspresi

(46)

BSa-Berikut ini adalah tabel dampak teknik kesepadanan lazim terhadap kualitas terjemahan:

Tabel 29. Dampak Teknik Kesepadanan Lazim

Teknik Penerjemahan Jumlah Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB Kesepadanan Lazim 46 Data 37 (80.4%) 9 (19.6%) -42 (91.3%) 4 (8.7%)

-3.3 Dampak Teknik Kreasi Diskursif

Teknik kreasi diskursif diterapkan dengan frekuensi sebanyak 24 (12.2%) kali. Sebagian besar data yang menerapkan teknik kreasi diskursif berjenis metafora, sebanyak 14 data. Penerapan teknik ini pada ekspresi figuratif metafora memungkinkan penerjemah untuk melakukan variasi bentuk dan makna dalam menerjemahkan metafora, dengan catatan hasil terjemahan masih mempunyai relevansi dengan konteks yang ada.

Dilihat dari segi keakuratan, teknik kreasi diskursif menghasilkan 15 data (62.5%) akurat, 8 data (33.3%) kurang akurat, dan 1 data (4.2%) tidak akurat. Contoh data akurat sebagai berikut:

- 025/MET/DISC

BSu: mouth.

BSa: Kau hanya tak bisa melakukannya. - 063/MET/LING.COM-DISC BSu:

(47)

- 069/MET/LIT-DISC BSu: Little guys rule!

BSa; Ayo orang kecil!

Ketiga contoh data di atas merupakan hasil penerapan teknik kreasi diskursif. Ketiganya tidak diterjemahkan dengan padanan kata / frasa yang tepat, namun menghasilkan terjemahan yang akurat. Fenomena semacam ini disebabkan oleh kemungkinan terjemahan yang tidak akurat dan ambigu jika dipaksakan diterjemahkan dengan padanan yang ada. Sebagai contoh pada data 069, ekpsresi

little guys rule

tidak akurat dan melenceng dari konteks y little guys rule

ekspresi untuk menyemangati.

Contoh data yang kurang akurat hasil penerapan teknik kreasi diskursif sebagai berikut:

- 097/MET/DISC

BSu: I .

BSa: Aku tak bisa kembali ke pantai. Aku tak bisa pulang. - 174MET/DISC

BSu: Got a little sand in your egg sac there, fella. BSa: Banyak pasir di perutmu.

- 050/ID/DISC BSu: Tough break, kid. BSa: Lupakanlah, nak.

(48)

condong ke pengungkapan perasaan malu daripada pengungkapan ketidakmampuan. Terjemahan akan lebih akurat jika ekspresi BSa-nya menjadi,

little sand

tough break

penerjemah menggunakan teknik kesepadanan lazim.

Data tidak akurat dalam penerapan teknik kreasi diskursif adalah data nomor 023 (023/ID/MOD-DISC), yaitu;

BSu: He needs to step up and be a man. BSa: Terimalah tanggung jawabmu.

Ketidakakuratan pada data idiom di atas terjadi karena data idiom lebih baik diterjemahkan dengan padanan yang sudah lazim. Selain itu, hasil terjemahan juga tidak sesuai dengan konteksnya, karena saat itu si pembicara, Glen, sedang menggumam sendiri (menggunakan kalimat tidak langsung / indirect speech). Namun pada ekspresi BSa kalimatnya menjadi kalimat langsung (direct speech), seolah-olah lawan bicaranya ada di depannya.

Sementara itu, dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik kreasi diskursif menghasilkan data berterima sebanyak 20 data (83.3%), data kurang berterima sebanyak 4 data (16.7%), dan tidak ada data yang tidak berterima.

(49)

Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang berterima hasil penerapan teknik kreasi diskursif.

- 048/MET/EST-DISC BSu: We had a sweet swell yesterday. BSa: ombaknya besar kemarin.

- 072/MET/LIT-DISC BSu:

BSa: Aku akan menaiki ombaknya dengan kepalamu! - 057/ID/DISC

BSu: Right on, dude. BSa: Mantabbb

sweet swell

idak lazim

pada pemakaian bahasa Indonesia sehari- chum

the water with your head

tersebut sekilas tampak tidak sepadan, namun relevan dengan konteksnya. Ekspresi tersebut diutarakan oleh Tank Evans saat berselancar sebagai nada ancaman untuk menggertak dan menakut-nakuti musuhnya, yaitu Cody. Ekspresi

right on mempunyai fungsi sebagai kata

(50)

Meskipun tidak sepadan dan bentuknya bergeser menjadi non-figuratif, namun terjemahan tersebut menghasilkan efek yang sama pada BSa.

Sementara itu, contoh data yang kurang berterima adalah sebagai berikut: - 097/MET/DISC

BSu:

BSa: Aku tak bisa kembali ke pantai. Aku tak bisa pulang. - 174MET/DISC

BSu: Got a little sand in your egg sac there, fella. BSa: Banyak pasir di perutmu.

Pada data metafora nomor 097 terdapat ambiguitas makna terjemahan.

melakukan perjalanan ke pantai daripada bermakna menghindari untuk berada di pantai karena rasa malu. Hal ini mengurangi tingkat keberterimaannya. Sementara

little

mengalihkan pesannya kurang tepat, seh

Berikut ini adalah tabel dampak teknik kreasi diskursif terhadap kualitas terjemahan:

Tabel 31. Dampak Teknik Kreasi Diskursif

Teknik Penerjemahan Jumlah Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB Kreasi Diskursif 24 Data 15 (62.5%) 8 (33.3%) 1 (4.2%) 20 (83.3%) 4 (16.7%)

(51)

-3.4 Dampak Teknik Modulasi

Dari hasil analisis diketahui bahwa teknik modulasi diaplikasikan sebanyak 21 (10.7%) kali. Dilihat dari segi keakuratan, teknik modulasi menghasilkan 14 (66.6%) data akurat, 6 (28.6%) data kurang akurat, 1 (4.8%) data tidak akurat. Berikut ini beberapa contoh data akurat:

- 010/MET/MOD

BSu: They invented the ocean for him. BSa: Laut diciptakan untuknya.

- 062/MET/MOD

BSu: little crazy. You really have to be extra, extra attentive.

BSa: Kontes yang akan datang bisa membuatmu gila. Kau benar-benar harus lebih waspada

- 064/ID/MOD

BSu: Just lay some feeling on her. BSa: Tuangkan perasaanmu.

Perubahan sudut pandang pada ketiga data di atas menghasilkan terjemahan akurat. Semua data terjemahan berhasil mempertahankan bentuk figuratif BSu, namun data 062 jenisnya berubah dari metafora menjadi personifikasi. Sedangkan data 064 jenisnya berubah dari idiom menjadi metafora. Namun perubahan jenis figuratif tersebut tidak mempengaruhi tingkat keakuratan terjemahan.

(52)

Contoh untuk data kurang akurat pada penerapan teknik modulasi adalah sebagai berikut:

- 005/ID/MOD

BSu: And they were hooked, man. They were hooked.

BSa: Lalu mereka berselancar. Dan mereka menikmatinya. - 011/MET/MOD

BSu: Man, it was the biggest thing that ever happened here. BSa: Dia hal terhebat yang pernah datang ke sini.

Data yang tidak akurat dari penerapan teknik modulasi adalah data nomor 023 sebagai berikut:

- 023/ID/MOD-DISC

BSu: He needs to step up and be a man. BSa: Terimalah tanggung jawabmu.

Data 023 tidak akurat karena selain maknanya bergeser, bentuknya juga berubah menjadi non-figuratif. Penerapan teknik modulasi dan kreasi diskursif untuk data 023 dinilai tidak sesuai karena menjadikan maknanya bergeser dan tidak akurat.

Dari aspek keberterimaan, penerapan teknik modulasi menghasilkan 15 (71.4%) data berterima dan 6 (28.6%) data kurang berterima. Berikut ini contoh data yang berterima:

- 140/ID/MOD

BSu: got the munchies or something. BSa: Mungkin makanan kalian hampir habis.

(53)

- 158/ID/MOD

BSu: Tank, nine-time defending champion. He will roll on you. BSa: Tank, juara bertahan 9 kali. Dia akan menggilas mereka.

- 062/MET/MOD

BSu: tle crazy. You really have to be extra, extra attentive.

BSa: kontes yang akan datang bisa membuatmu gila. Kau benar-benar harus lebih waspada.

Terjemahan pada data nomor 140, 158, dan 062 terasa natural dan lazim bagi penutur asli bahasa Indonesia. Susunan kalimatnya juga sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Beberapa contoh data yang kurang berterima dari penerapan teknik modulasi adalah sebagai berikut:

- 011/MET/MOD

BSu: Man, it was the biggest thing that ever happened here. BSa: Dia hal terhebat yang pernah datang ke sini.

- 023/ID/MOD-DISC

BSu: He needs to step up and be a man. BSa: Terimalah tanggung jawabmu.

(54)

yang bertanggung

Beri kut ini adalah tabel dampak teknik modulasi terhadap kualitas terjemahan:

Tabel 31. Dampak Teknik Modulasi

Teknik Penerjemahan Jumlah Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB Modulasi 22 Data 14 (66.6%) 6 (28.6%) 1 (4.8%) 15 (71.4%) 6 (28.6%)

-3.5 Dampak Teknik Kompresi Linguistik

Teknik kompresi linguistik diterapkan dengan frekuensi 18 kali (9.1%). Dari aspek keakuratan, teknik kompresi linguistik menghasilkan 13 (72.2%) data akurat dan 5 (27.8%) data kurang akurat. Tidak ditemukan data tidak akurat pada penerapan teknik kompresi linguistik. Sementara dari aspek keberterimaan, penerapan teknik kompresi linguistik menghasilkan 15 (83.3%) data berterima, 3 (16.7%) data kurang berterima dan tidak ada data yang tidak berterima.

Beberapa contoh data yang akurat dari penerapan teknik kompresi linguistik bisa dilihat di bawah ini:

- 089/MET/MOD-LING.COM BSu: Hey. How long am I stuck with this guy? BSa: Berapa lama dia di sini?

- 126/MET/LIT-LING.COM BSu:

(55)

BSa: Jangan melawan ombak. Kau tak bisa melawan ombak. - 163/MET/LING.COM

BSu: ,

BSa: Tank bermain dengan menghalangi gerakan Maverick.

Pada data nomor 089 dan 126, teknik kompresi linguistik diterapkan bersamaan dengan teknik lainnya, menghasilkan terjemahan yang akurat karena tidak ada distorsi makna antara ekspresi BSu dan BSa. Sedangkan pada data 163, teknik kompresi linguistik diterapkan secara tunggal, menghasilkan terjemahan yang akurat sekaligus mempertahankan bentuk figuratifnya.

Contoh data yang kurang akurat untuk penerapan teknik kompresi linguistik adalah sebagai berikut:

- 079/SIM/LING.COM-DISC BSu:

BSa: Aku kan bukan pemula. - 036/ID/LING.COM

BSu: our surfers will be facing off with BSa: peselancar kita harus menghadapi

Pada data nomor 079, hal yang menyebabkan kurang akurat bukanlah penerapan teknik kompresi linguistik, namun karena teknik kreasi diskursif yang

underdog

(56)

Contoh data yang berterima hasil penerapan teknik kompresi linguistik adalah sebagai berikut.

- 065/ID/LING.COM BSu: Walk me through the approach. BSa: Bantu aku mendekatinya.

- 154/MET/LING.COM

BSu: What an amazing first ride mind-blower from Maverick. BSa: Babak pertama yang hebat. Maverick luar biasa.

pilihan katanya sesuai dengan penggunaan praktis bahasa Indonesia. Pada data amazing first ride mind-blower

informasinya menggunakan ekspresi yang lazim bagi penutur bahasa Indonesia,

Contoh data yang kurang berterima hasil penerapan teknik kompresi linguistik adalah sebagai berikut:

- 032/ID/LING.COM BSu: Dig this Sal, section behind me. BSa: Dengarkan, Sal. Area dibelakangku.

- 073/MET/LING.COM BSu:

BSa: Ini akan jadi ombak terbaik.

dig this, Sal

(57)

073, penghilangan informasi BSu menjadikan terjemahan BSa-nya kurang lazim karena ekspresinya terasa terpotong dan tidak utuh. Seharusnya terjemahannya

Berikut ini adalah tabel dampak teknik kompresi linguistik terhadap kualitas terjemahan:

Tabel 32. Dampak Teknik Kompresi Linguistik

Teknik Penerjemahan Jumlah Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB Kompresi Linguistik 18 Data 13 (72.2%) 5 (27.8%) -15 (83.3%) 3 (16.7%)

-3.6 Dampak Teknik Transposisi

Teknik transposisi diterapkan dengan frekuensi sebanyak 8 kali, menghasilkan 5 (62.5%) data terjemahan akurat dan 3 (37.5%) data terjemahan kurang akurat. Dari aspek keberterimaan, teknik transposisi menghasilkan 5 (62.5%) data berterima dan 3 (37.5%) data kurang berterima. Penerapan teknik transposisi tidak menghasilkan data tidak akurat dan data tidak berterima.

Contoh data akurat dari penerapan teknik transposisi adalah sebagai berikut:

- 098/MET/TRANS

BSu: You lose it during a contest, it's a goner.

BSa: Kalau lepas saat kontes, akan hilang selamanya. - 040/ID/TRANS

(58)

BSa: Jangan ke mana-mana.

Kedua ekspresi BSu tersebut diterjem ahkan dengan susunan kalimat yang berbeda pada BSa. Pada data metafora 098, ekspresi BSu yang berjenis kalimat nominal bergeser menjadi frasa tanpa subyek. Pada data idiom 040, pergeseran terjadi dari kalimat imperatif positif BSu menjadi kalimat imperatif negatif tanpa kata verba dalam BSa.

Berikut ini beberapa contoh data yang kurang akurat dari penerapan teknik transposisi:

- 028/MET/MOD-TRANS

BSu: I find these kids, I bring them here and I give them a chance to be somebody.

BSa: Kutemukan anak-anak ini, bawa ke sini dan memberi peluang untuk sukses.

- 100/MET/MOD-TRANS BSu: Forget the 20 questions

BSa: Kau banyak bertanya. Buat saja papannya.

somebody kata

pergeseran struktur kalimat dan jenis katanya membuat terjemahan kurang akurat.

Dari aspek keberterimaan, berikut ini beberapa contoh data yang berterima dari hasil penerapan teknik transposisi:

(59)

BSu: Joe, this is it. This wave wins it. BSa: Sobat, ini dia. Ini ombak kemenangan.

- 040/ID/TRANS BSu: Stick around

BSa: Jangan kemana-mana.

Beberapa pergeseran kelas kata dan perubahan struktur kalimat pada terjemahan contoh-contoh data di atas menghasilkan terjemahan yang berterima. Meskipun bentuknya bergeser menjadi non-figuratif, namun ekspresi-ekspresi terjemahan tersebut terasa alami bagi penutur bahasa Indonesia.

Untuk contoh data terjemahan teknik transposisi yang kurang berterima disajikan sebagai berikut:

- 028/MET/MOD-TRANS

BSu: I find these kids, I bring them here and I give them a chance to be somebody.

BSa: Kutemukan anak-anak ini, bawa ke sini dan memberi peluang untuk sukses.

- 100/MET/MOD-TRANS BSu: Forget the 20 questions

BSa: Kau banyak bertanya. Buat saja papannya.

Data nomor 028 kurang berterima karena pada terjemahan terjadi ketidak konsistenan subyek pa

(60)

-natural bagi penutur asli bahasa Indonesia.

Berikut ini adalah tabel dampak teknik transposisi terhadap kualitas terjemahan:

Tabel 33. Dampak Teknik Transposisi

Teknik Penerjemahan Jumlah Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB Transposisi 9 Data 5 (62.5%) 3 (37.5%) -5 (62.5%) 3 (37.5%)

-3.7 Dampak Teknik Amplifikasi Linguistik

Pada penelitian ini ditemukan penerapan teknik amplifikasi linguistik dengan frekuensi 7 kali (3.5%). Dari penerapan teknik ini sebanyak 7 kali tersebut, semua hasil terjemahannya akurat dan juga berterima. Berikut beberapa contoh data dari penerapan teknik amplifikasi linguistik yang akurat dan juga berterima.

- 147/MET/LING.AMP BSu:

BSa: Akan ada pertumpahan darah. - 060/ID/LING.AMP BSu: Coming through! Oh, crap. BSa: Aku segera datang! Oh sial.

- 128/ID/EST-LING.AMP BSu: Hang on.

(61)

BSa: Tunggu di sini.

Indonesia. Pada data 060, amplifikasi inform

pada BSa membuat terjemahan akurat, berterima, dan susunan kalimatnya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Pada data 128, penerapan teknik kesepadanan lazim dan amplifikasi linguistik menghasilkan terjemahan yang akurat dan

dan konteks tersampaikan. Berikut ini disajikan tabel dampak penerapan teknik amplifikasi linguistik terhadap kualitas terjemahan:

Tabel 34. Dampak Teknik Amplifikasi Linguistik

Teknik Penerjemahan Jumlah Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB Amplifikasi Linguistik 7 Data 7 (100%) - -7 (100%) -

-3.8 Dampak Teknik Generalisasi

Penerapan teknik penerjemahan generalisasi menghasilkan terjemahan sebagai berikut:

Tabel 35. Dampak Teknik Generalisasi

No. No. Data

Kualitas Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB 1 007 v v 2 013 v v 3 045 v v

Gambar

Tabel 8. Teknik Penerjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi,  dan Simile pada Subtitle Film
Tabel 10. Teknik Kesepadanan Lazim  Teknik
Tabel 11. Teknik Kreasi Diskursif Teknik
Tabel 12. Teknik Modulasi Teknik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara variabel produk terhadap keputusan pembelian Mobil Suzuki di Dealer Suzuki Mobil Kudus,

Dengan melakukan differencing terlebih dahulu pada data yang tidak stasioner, maka data tersebut dapat diterapkan pada deret waktu untuk memperoleh model ARIMA... Misalkan

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan perangkat pembelajaran matematika materi arimatika sosial berbasis Problem Based Learning (PBL) pada kelas

sebesar 659.09 dari tahun sebelumnya yaitu 865.45 dan kembali naik pada tahun 2014. harga saham pada sektor ini terus mengalami fluktuasi sampai tahun 2015

Hasil uji sensoris berdasarkan parameter warna menunjukkan bahwa perlakuan edible coating dengan menggunakan konsentrasi sari jeruk 42,86% memiliki skala terendah pada

Namun beberapa hal yang dapat membuat WAP lebih unggul adalah media untuk mengakses layanan WAP ini bersifat mobile, dengan kata lain WAP bisa dibuka kapan saja dan dimana saja ,

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan kualifikasi usaha kecil serta Surat Ijin (SIUP) untuk menjalankan kegiatan usaha bidang

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek dalam penelitian adalah siswa tunarungu kelas VIIIB di SMPLB Sinar Harapan