Prosiding Perlemuan (lan PresetUasi IlmUih
PPNY-BA TAN Yogyakarta 25-27 April 1995 Buku II
ID0200040
PENENTUAN TORIUM DALAM BAHAN B AKAR
CAMPURAN (Th,U)O2 DENGAN METODA TITRASI
POTENSIOMETRI
Damunir, Sukarsono
PPNY-BATAN, Jl. Babarsari, P.O. Box 1008, Yogyakarta 55010
ABSTRAK
PENENTUAN TORIUM DALAM BAHAN BAKAR CAMPURAN (Th,U)O2 DENGAN METODA
TITRASl POTENSIOMETRI. Telah dilakukan penelitian penentuan torium dalam bahan bakar campuran (Th, UJO? secara titrasi potensiometri. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari metoda analisis torium dalam bahan bakar campuran (Th, U)O2 . Campuran (Th, U)Oi yang diteliti berkisar
antara 80 % - 95 % ThOj dan 20 % - 5 % UOz. Torium dan uranium dalam bahan bakar (Th, U)O2
mula-mula dirubah menjadi ThfNOi)* dan UOi(NOi)2 dengan cara melanttkan kedalam campuranHNO3
14,4 M dan HFpada suhu didih larutan, lalu diencerkan dengan HNOi 1 M. Larutan dititrasi dengan EDTA 0,05MpadapH2,8dalammediumcampuran5mlalkohol, 5 ml (alkohol, HNOi 0,1 M) 2:1 (V/V). 5 ml (alkohol, air) 2:1 (V/V), 10 ml (CHiClCOOH 1 M, CHiCOONa 1 M) dan 25 ml air. menggunakan potensiometer metrohm pada kondisi potensial 250 m V dan derivatifpotensial 500 m V. Hasil penelitian menunjukkan bahv/a ion uranil tidak mempengaruhi nnalisis iorium dalam campuran (Th, U)Oi- Metoda ini dapat digunakan untuk menganalisis torium dalam bahan bakar campuran (Th,V)Oz dengan komposisi 80% -95% ThO2 dan 20 % - 5 % UO2, kesalahan analisis sebesar, 0,045 % - 2,836 %.
ABSTRACT
DETERMINATION OF THOPJUM ON THE MIXED OXIDE OF (Th, U)O: BY POTETIGMETRIC TITRATIONMETHODE. Thorium analysis on the mixedoxide (Th,U)O2 usingpotentiometric methode was done. The aim ofthe research was to study thorium analysis in the mixed oxide fuel of (Th,U)Oi. Range ofthe mixed oxidefuel of(Th, U)Oi, were 80 % - 95 % ThOi and 20%-5% UO2. Thorium and Uranium in the mixed ozidefuel of(Th, U)Oi, firstly was changed to Th(NO:-,)t, and U0i(N0i)2 bysolve in the mixedHNOi 14,4 MandffFin boilingpcint ofsolution, than wasdeliitedbyHNOi 1M. The solution was titraied by EDTA 0,05 MatpH2.8 in m'Mure medium of5 ml ofalcohol, 5 ml ofmixtures alcohol and nitric acid 1 M, 2 : 1 (V/V), 5 ml ofmbztures ofalcohol and water 2:1 (V/V), 10 ml ofmvctures of CH2CICOOH1M'andCHiCOONa 1 M and25 mlof' water bypotentiometer Melrohm at potential 250 mV and derivatif potential 500 mV. The result showed that no effect ofthe uranil ion to the thorium determination of(Th, UJCh. The methode couldbe usedto thorium determination of(Th, UJO2 in the range 80% -95% TkOi and20% - 5 % UOi, the error found was 0.045 -2.836 %.
PENDAHULUAN
B
ahan bakar campuran (Th,U)O2 termasukbahan bakar keramik yang banyak digunakan sebagai bahan bakar reaktor dt negara-negara maju. Penggunaan torium sebagai bahan bakar nuklir akan memperpanjang penggunaan bahan bakar nuklir didunia. Torium juga merupakan unsur yang sangai penting sebagai sumber pembuatan bahan bakar pembiak U T 2 3 3 , sedangkan uranium digunakan sebagai sumber bahan dapat belah (fisil) Pu-239 dan U-235. Bahan bakar (Th,U)O2 yang
digunakan sebagai bahan bakar reaktor harus mengandung torium dan urainum yang mempunyai kemurnian tinggi dan bedas dari unsur yang
mempunyai tampang lintang serapan neutron tinggi. Perbandingan torium dan uranium dalam bahan bakar campuran tergantung pada disain reaktor yang digunakan. Komposisi bahan bakar yang banyak digunakan adalah antara 80 % -95 •% torium dan 5-20 % uranium(1A3).
Torium dapat ditentukan dengan beberapa metoda analisis, diantaranya dengan metoda titrasi potensi^metri. Metoda analisis ini sangat selektif sekali karena sudah dikerjakan, murah, tidak banyak memerlukan bahan kimia dan mempunyai ketelitian relatif tinggi. Dalam penelitian ini digunakan metoda titrasi potqnsiometri untuk menentukan torium dalam bahan bakar campuran (Th,U)O2. Untuk mempelajari metoda analisis Th
Buku II
Prositling Pertemuan dan Presentasi limiah PPNY-BATAN Yogyakarta 2S-27 April 1995
dalam bahan bakar campuran (Th,U)O2, digunakan
campuran ThO2 dan UO2 yang mempunyai
kemurnian tinggi dan komposisinya dibuat sama dengan jumlah torium dan uranium dalam bahan bakar. ThO2 dan UO2 padat mula-mula dilarutkan
dalam campuran asam nitrat 14,4 M dan HF 0,03 M pada suhu didih larutan. Kelebihan ton flourida dihilangkan dengan menambahkan asam perklorat dan dipanaskan sampai mendekati kering kemudian dilarutkan kembali dengan asam nitrat 0,i M sampai pada volume tertentu. Selama pelarutan, Th bereaksi dengan asam nitrat membentuk Th(NOj)4,
U*4 dan U** bereaksi dengan asam nitrat
m e m b e n t u k UO2(NO3)2. Hermans dkk<4)
mengembangkan metoda analisis torium dalam catnpuran 85 % ThO2 - 15 % UO2 secara
kompleksometri dengan pereaksi EDTA dan indikator xylenol orange dalam medium asam n i t r a t p a d a pH 2 - 4 . M e t o d a analisis ini menghasilkan kesaksamaan sebesar 1-2 %. Keshav Chander (5) menentukan torium dalam
campuran 10 mg torium dan 20 mg uranium d e n g a n rnetoda yang sama menghasilkan kesaksamaan sebesar 0,5 %. Prinsip metoda tersebut dapat digunakan padatitrasi potensibmetri. Reaksi antara Th^dengan EDTA dapat membentuk senyawa kompleks [ThY] pada pH 2-4, dan UOJ2
dengan EDTA dapat membentuk senyawa kompleks [(UO2)2Y] pada pH 3-6, seperti reaksi
berikut,
Th*" + Na2H2Y — • [Th-Yj+ 2Na+ + 2H+ ( 1 ) 2 UO2 + Na2H2Y — * |(XJO2)2Y] + 2 Na2 * + 2 H-t(2)
Reaksi (1) dan (2) dalam medium asam nitrat mempunyai tenaga potensial yang kecil sehingga kurva potensiograf yang dihasilkan adalah kecil dan p e n d e k . Hal ini dapat menimbulkan kesalahan pada penentuan jumlah volume EDTA pada titik akhir reaksi. Reaksi antara Th+4 dengan EDTA yang dapat menghasilkan kurva potensiograf yang baik, tinggi dan runcing adalah dalam medium campuran alkohol, asam nitrat encer dan campuran CH2CICOOH dan CH3COONa sebagai larutan penyangga.
Konsentrasi paling baik untuk masing - masing komponen dalam larutan medium adalah 5 ml (alkohol, Asam nitrat) 0,1 M, 2:1 (V/V), 5 ml (alkohol, Air) 2:1 (V/V), 5 ml alkohol dan 5 tnl (CH2CICOOH 1 M, CH3COONa 1 M). Larutan
medium ini dapat menaikkan konstanta stabilitas kompleks [ThY] dan menurunkan konstanta stabilitas kompleks [(UO2)2Y3. Dengan demikian
ion uranil tidak mempengaruhi reaksi antaratorium
dengan EDTA dan torium dalam analisis contoh dapat ditentukan dengan sempurna. Banyaknya volume EDTA yang digunakan untuk menetralisasi torium dapat diamati langsung pada alat titrator potensiometer yaitu saat berbaliknya pena pada puncak kurva potensiograf pada titik akhir reaksi (6-7'8).
Penentuan torium di atas dipengaruhi oleh uranium dan pH iarutan. Uranium terutama U+",
apabilajumlahnyabesardapatmembentuksenyawa kompieks dengan EDTA yang mempunyai konstanta stabilitas besar, dan dapat mempengaruhi pengamatan jumlah EDTA yang digunakan pada titik akhir reaksi. Tetapi U*4 dalam larutan asam
nitrat dapat dioksidasi oleh ion nitrit menjadi ion uranil dan jumlahnya kecil sekali sehingga tidak mengganggu analisis toriutn.
Banyak torium dalam larutan analisis contoh dapat ditentukan dengan persamaan,
M-n. = V x N x 232,04 mg/ml (3)
Volume cuplikan
Secara teoritis banyak torium dalam campuran (Th,U)O2 pada komposisi ThC>2 dan UO2
tertentu,
n y 7 0 x Berat ThO 2
Volume cuplikan mg/ml (4)
= K.onsentrasi torium
V = Volume EDTA yang digunakan untuk menentralisasi torium pada titik akhir reaksi
• N = Konsentrasi EDTA BATh= 232,04
BA Th/BM ThO2 = 0,879
BAHAN DAN TATA KERJA
Bahan yang digunakan,1, Asam nitrat pa, Asam perklorat pa, Monokloro asetat pa, Natrium asetat pa, torium nitrat pa, uranil heksa nitrat pa, torium oksida pa, Natrium fluorida pa, asam fluorida pa, EDTA titrisol, alkohol pa dan xyleno! orange, semuanya dari Merck
2. Toriuiri dioksida dari hasil kalsinasi torium oksalat, uranium dioksida dan air bebas minerai dari PPNY
Alat yang digunakan,
1. SeperangkatalatpotensioiiieterMetrohm •• 2. Elektroda platina dan elektroda kaiomel
Prosiding Perlenuian dan Presentasi Ilmiali
PPNY-BA TAN Yogyakarla 25-27April 1995 Buku II
3. Labu takar, gelas ukur, ^Sgelas piala, pipet gondok, pipet tetes dan Eppen dorf
4. Pengaduk magnit, alat pemanas listrik, Timbangan listrik dan cawan platina
Kondisi Operasi
Dari hasi! percobaan pendahuluan diperoleh kondisi potensiometer optimum untuk analisis torium seperti berikut,
1. Potensial =250mV 2. Derivatif potensial =500 mV Tata Kerja
Pembuatan larutan standartorium,
Ditimbang sebanyak 6,143 gram Th(NO3)<
4H2O dan dipindahkan kedalam gelas piala 100 ml, kemudian ditambahkan air bebas mineral dan d i a d u k sampai larut sempurna. Larutan dipindahkan kedalam labu takar 250 ml, ditepatkan tanda batas dengan menambahkan air bebas mineral sehingga konsentrasi torium dalam larutan tersebut adalah 10 mg/ml. Larutan kemudian disimpan dalam botol reagen.
Pembuatan larutan standar uranium,
Ditimbang sebanyak 21,1 gram \JQi(NQi)i 6H2O dan dipindahkan kedalam gelas piala 100 ml, kemudian ditambahkan air mineial dan diaduk sampai larut sempurna, Larutan dipindahkan kedaiam labu takar 100 ml, ditepatkan tanda batas dengan menambahkan air bebas mineral,sehingga konsentrasi uranium dalam larutan tersebut adalah lOOmg/ml. Larutar. disimpan dalam botol reagen.
Mempelajari pengaruh perubahan pH larutan torium nitrat dan uranil nitrat,
Dipipet larutan yang mengandung 10 mg Th^/ml dan 10 mg/ml U^/ml dari larutan standar diatas kedalam piala 100 ml, masing-masingterdiri dari 8 buah. Ditambahkan larutan medium dari campuran 5 ml alkohol, 5 ml (alkohol, HNO3 0,1 M) 2:1 (V/V), 5 ml (alkohol, air) 2:1 (V/V), 10 ml (CH2CICOOH 1 M, CHjCOONa 1 M) dan 25 ml air. Diatur pH Iarutan mulai pH 0,5 sampai dengan pH 7 dengan HNO3 atau NaOH menggunakan pH
Meter Beckman, kemudian dinetralisir dengan pengkompleks EDTA 0,05 M memnggunakan Potensiometer pada kondisi potensial 250 mV dan derivatif potensial 500 mV. Dibuat .grafik hubungan antara volume EDTA 0,05 M yang digunakan pada titik akhir dengan pembahan pH larutan torium dan uranium.
NSempelajari Petjgaruh ion uranil terhadap analisis torium, ?•
Dipipet larutan UOiCNOjJz yang mengandung 1, 2, 5, 10, 20, 50, 80 dan 100 mg U^/ml kedalam gelas piala 100 ml. Ditambahkan sebanyak 2 mg Th*Vml, larutan medium dari campuran 5 mi alkohol, 5 ml ( alkohol, HNOj 0,1 M) 2:1 (V/V), 5 ml (alkohol, Air) 2:1 (WV), 10 ral (CH2C1COOH 1 M, CH3COONa 1 M) dan 25 ml
air bebas mineral. Diatur pH larutan dengan HNO3
atau NaOH menggunakan pH meter Beckman, kemudian larutan dinetralisasi seperti cara no 3 d'iatas. Setelah percobaan ini selesai, dipelajari kembali pengaruh uranium pada konsentrasi yang sama dengan diatas terhadap 5, 10, 20 dan 25 mg Th(IV)/ml.
Analisis torium daiam campuran Th*4 - UO2 *2,
Dipipet larutan yang m e n g a n d u n g campuran Tfr14 - UOJ2 dengan perbandingan U/Th
= 1/3, 1/2. 1, 1.5, 2 dan 2,4. Ditambahkan larutan medium dari campuran 5 ml alkohol, 5 ml (alkohol, HNO3 0,1 M) 2:1 V/V), 5 ml (alkoho!, air) 2:1 (V/V), 10 mI(CH2C!COOH lM,CH3COONa 1 M)
dan 25 ml air bebas mineral, kemudian dikerjakan seperti cara no 3 diatas.
Analisis todum dalam campuran (Th,U)O2,
Ditimbang sebanyak 0,5-1 gram serbuk (Th,U)O2 dengan komposisi 95 % ThO2 - 5 % UO2,
90 % ThO2 - 10 % UO2,85 % ThO2 -15 % UO2 dan
80 % ThO2 -20 % UO2, dan dipindahkan kedalam
cavvan. platina. Ditambahkan 2 ml asam nitrat 14,4 M, 0,1 ml asam HF 40 % dan dipanaskan pada suhu didih larutan sampai semua torium dan uranium larut sempuraa. Ditambahkan asam perklorat dan dipanaskan sampai mendekati kering untuk menghilangkan kelebihan i'on flourida, kemudian dipindahkan kedalam labu takar 50 ml dan ditepatkan tanda batas dengan menambahkan air bebas mineral. Dipipet masing-masing larutan tersebut sebanyak 1 ml ke dalam gelas piala 50 ml, ditambahkan larutan medium dari campuran 5 ml alkohol, 5 ml (alkohol, HNO? 0,1 M), 2:1 (V/V), 5
ml (alkohol, Air) 2:1 (V/V), 10 ml (CHjClCOOH 1 M, CHjCOONa 1M) dan 25 ml air bebas mineral, lalu dinetralisasi seperti cara no 3 diatas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1 menunjukkan bahwa reaksi netralisasi antara Th(NO3)4 yang mengandung 10 mg i V mg/ml dengan EDTA 0,05 M pada pH 1 -7 secara titrasi potensiometri pada kondisi potensial
Buku II
Prosiding Pertenuian dan Presentasi Ilniiah PPKY-BATAN Yo»ynkarta 25-27April 1995
250 mV dan derivatif potensial 500 mV, dalam medium campuran (alkohol, air) 2:1 (V/V), (alkohol, HNO3 0,1 M) 2:1 (V/V), aikohol,
(CH2CICOOH 1 M, CHjCOONa 1 M) dapat menghasilkan kurva potensiograf yang baik, tinggi dan runcing. Perubahan volume EDTA 0,05 M yang digunakan pada titik akhir reaksi untuk menetralisasi Th+4 kecil sekali dan tidak mencolok
satu sama iain. Menuait Cabel dan Fritz(7) daerah
pH yang paling baik untuk menganalisis Tfr* adalah pada pH 2,8. Maka dalam percobaan dipilih daerah pH 2,8 sebagai daerah pH untuk menganalisis Th+4 dalam analisis contoh.
Sedangkan padareaksi antara 10 mg LT^/ml dengan EDTA dalam medium yang sarna tidak menghasilkan kurva poiensiograf. Jumlah volume EDTA 0,05 M yang terukur pada titik akhir reaksi sama dengan jumlah EDTA 0,05 M yang digunakan untuk menetralisasi larutan blanko. 15 1 0.5 0 Voinme tOTA &— , 0,05 H, ral Urstaa Urvtan Tk(HO3]4 „ o —©—*^~~ U 02[H O3J2 3 4 5 6 Peribakn pK lartlit
Gantbar 1. Kurva Pengaruh perubahan pH larutan 10 ntg Th+4/ml dan UO2 yang mengandung 10 tng f y ml
dalam medium campuran 5 ntl alkolwt, 5 »tl (alkohol, HNOi 0,1 M)l :2 (V/V), 5ntl(alkohot, air) 1:2 (V/V), 10 ml (campuran CHiClCOOH 1M, CH3COONa 1 M) diin 25 ml air.
Maka dapat diduga bahwa ion uranil tersebut tidak bereaksi dengan EDTA dalam media tersebut diatas sehingga analisis Th dalam campuran Th(NOj)4 dan UO2(NO3)2 dapat ditentukan dengan
metoda titrasi potensiometri.
Pada pendahuluan telah disebutkan, hasil pelarutan campuran (Th,U)O2 dengan asam nitrat terdiri dari campuran Th(NO3) dan UO2(NO3). \f*
dalam larutan kecil sekali dan pengaruhnya terhadap analisis torium diabaikan. Sedangakan ion uranil tidak bereaksi dengan pengompleks EDTA
0,05 M seperti pada gambar 1 diatas, tetapi bila jumlah UO22+dalari3 cuplikan besar dapat
mempengaruhi intensitas kurva potensiograf reaksi antara Th+" dengan EDTA 0,05 M,
menghasilkan beberapa kurva kecil (noise) sebelum titik akhir reaksi. Pengaruh ion uranil tersebut dilampirkan pada gambar 2 berikut.
MI Analisit Torium, mj/m! gaooo o o i l - 25.87 raglml o—© G o o ri-10,21 BJ/BI « e 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Perubahan konsentrasi Uranium.mg/mi
Gambar 2. Pengaruh ion uranil terhadap hasil analisis Th
Pada gambar 2 ditunjukkan bahwa pengaruh ion uranil yang mengandung 1 - 5 0 mg U**/ml terhadap anaiisis 2- 25,7 mg Th+7ml dalam
medium yang sama seperti diatas adalah kecil sekali. Sedangkan jumlah uranium dalam bahan bakar campuran (Th,U)Oi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah uranium dalam analisis contoh diatas. Misalnya dalam 10 gram bahan bakar campuran yang mempunyai komposisi 80 % - 95 % ThO2 dan 20 % - 5 % Up2 i Setelah dilarutkan
dalam satu liter asam riitrat 1 M diperoleh konsentrasi torium antara 7,032 mg/ml - 8,351 mg/ml dan uranium antara 0,441 mg/ml - 1,741 mg/ml, maka boleh jadi pengaruh uranium tersebut terhadap analisis torium kecil sekali dan dapat diabaikan.
Pada tabel 1 ini menunjukkan bahwa analisis torium pada konsentrasi 5,350 mg/ml -21,950 mgTh+4/ml dalam campuran Th44 - UO22
pada perbandingan U/Th =1/3-2,4 dapat dilakukan dengan baik, dengan menghasilkan kesalahan relatifsebesar, 0,058 %-1,477%.
K Pada tabel 2 ditunjukkan bahwa analisis
torium dalam campuran serbuk (Th,U)O2 dapat
dilakukan dengan baik, hasil analisisnya tidak mencolok satu sama lain antarajumlah torium yang dihitung secara Stokiometris (teoritis) dengan jumlah torium hasil analisis, dengan kesalahan
Pros'uting Pertcmuan tlan Presentasi llntiah
PPNY-BATAN Yogyakaria 25-27April 1995 Buku II
Tabel I. Hasil analisis torium dalam campurnn Tht 4- UO2+2 pada per&andingan U/Th
No. 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 U/Th 0..000 0,333 0,500 1,000 1,500 2,000 2,400 0,000 0,333 0,500 1,000 1,500 2,000 2,400 0,000 0,333 0,500 1,000 1,500 2,000 2,400 Konsentrasi Torium Tcoritis (mg/ml) 5,350 5,350 5,350 5,350 5350 5,350 5,350 10,250 10,250 10,250 10,250 10,250 10,250 10,250 21,950 21,950 21,950 21,950 21,950 21,950 21,950 Hasil Analisis (mg/ml) 5,314 ± 0,026 5,308 ±0,029 5,279 ±0,036 5,308 ± 0,029 5,337 ± 0,047 5,395 ± 0,034 5,429 ± 0,029 10,221+ 0,041 10,326 ± 0,086 10,303 ± 0,061 10,2S7± 0,071 10,303 ± 0,061 10,256 ± 0,072 10,210± 0,0Sl 21,974 ± 0,139 21,974+0,139 21,858 ± 0,139 21,858+ 0,141 21,973 ± 0,142 21,974+ 0,141 21,951 ± 0,274 Kesaiahan Rclatif ( % ) 0,673 0,785 1,327 0,785 0,841 0,841 1,477 0,281 0,742 0.517 0,361 0,517 0,058 0,390 0,109 0,109 0,421 0,421 0,105 0,109 0,005
analisis sebesar, 0,045 % - 2,836 %. Memang ada sedikit perbedaan antara hasil analisis torium tersebut diatas seperti pada tabel 1 dan tabel 2 pada cuplikan Ai, A2, B3, dan B4 dibandingan dengan
cuplikan yang lain. Perbedaan hasil analisis tersebut berasal dari kesalahan pada waktu pengajnbilan larutan dari larutan ihduknya, kesalahan pada waktu preparasi cuplikan seperti kesalahan pada waktu penimbangan campuran serbuk ThOa dan UO2. Tetapi kesalahan analisis torium kecil sekali
dan termasuk kesalahan biasa bukan disebabkan oleh pengaruh ion uranil atau U(IV) dalam
cuplikan. Hasil ajtialisis torium tersebut diatas cukup baik jika <dibandingkan dengan hasil yang dilakukan oleh Hofhuis.C dan Keshav chander pada pendahuluan diatas. Maka dari hasil analisis torium diatas dapat djsimpulkan bahwa metoda titrasi potneiometri dapat digunakan untuk menganalisis torium dalam bahan bakar (Th,U)O2.
Tabel 2 H.isi! Analisis Th Dalatn Campuran (Th,U)O2 No Al A2 A3 A4 A5 Bl B2 B3 B4 B5 Komposisi Cupiikan ThCh - UO2 1 0 0 % - 0 % 95 % - 5 % 90 % -10 % 8 5 % - 1 5 % 8 0 % - 2 0 % 1 0 0 % - 0 % 95 % - 5 % 9 0 % - 1 0 % 8 5 % - 15% 8 0 % - 2 0 % Konsentrasi Torium Tcoritis ( mg/ml) 8,885 8,752 8,883 7,809 7,041 8,742 8,448 7,943 7,247 7,086 Hasil Analisis (mg/ml) 8,632 ± 0,141 8,564 ±0,111 8,887 ±0,139 7,796 ±0,114 6,961 ±0,180 8,598 ±0,108 8,481 +0,166 7,727 ±0,106 7,097 ±0,106 7,031 +0,186 Kesalahan Analisis 2,836 2,11S 0,045 0,116 1,136 1,647 • 0,391 2,719 2,070 0,776
KESIMPULAN
Metoda titrasi potensiometri d a p a t digunakan untuk menganalisis torium dalam cuplikan campuran Th+4 - UO?+ pada perbandingan
U/Th = 1/3 - 2,4 dengan kesalahan analisis sebesar, 0,058 % -1,477 %, dan analisis torium dalam bahan bakar campuran (Th,U)C>2 dengan komposisi 80 % - 95 % ThO2 dan 20 % - 5 % UO2, kesalahan
analisisnya sebesar, 0,045 % - 2,836 %, menggunakan medium dari campuran 5 ml alkohol, 5 ml (alkohol, HNO3 0,1 M) 2 :1 (WV), 5 ml
(alkohol, air) 2:1 (V/V), 10 ml CH2C1COOH 1 M,
CH3COONa 1 M), dan 25 ml air, pH 2,8 pada
kondisi potensial 250 mV dan derivatif potensial 500 mV, metoda ini tidak dipengaruhi oleh uranil nitrat yang mengandung sebanyak 1-50 mg iTV
Bitku II
Prosiding Pertentuan tlan Prescntasi llnuah PPNY-BATAN Yo&akarta 25-27April 1995
DAPTAR PUSTAKA
1. BENTLE,GG, Study ofThorium - Uranium alloy system, Basic metallurgy and fabrication of fuels, United nation Geneva Vcl6,septemberl958.
2. FARKAS,MS et al, Development of Thorium - Uranium Base fuei alloy, BMI-1928.
3. TURNER.CW, Coiloid chemistry and its application to the production of recyckd fuels by so! gel processes, Chalk river nuclear laboratories, February 1986, AECL-8062.
4. HERMANS, MEA et 'al, The successive complexometric determination of thorium and uranium in nitrate solution, Anal Chem, Acta, 32(1965) 292-293.
5. KESHAV CHANDER et al, Titrimetric
TANYA JAWAB
Srl Wardani1. Pada penentuan torium di dalam bahan bakar campuran (ThU)O% dilakvkan penelitian tentang pengamh ion uranil ierhadap penentuan toriwrt antara 2 - 25,8 mg/ml
2. Dan dari hasil penentuan menunjukkan bahwa ion itranil tidak mempengaruhi analisis torium dalam campuran (ThUJO^. 3. Mohon penjelasan, apa yang dimaksud dan
bagaimana hubvngan pernyataan no 1 dan no2.
Damunir
1. Dari penelitian diperoleh hasii bahwa ion uranil yang mengandung 1-50 mg U(VI)/ml