• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul : Pengaruh Switching Cost dan Switching Intention terhadap Word Of Mouth

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul : Pengaruh Switching Cost dan Switching Intention terhadap Word Of Mouth"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i Judul : Pengaruh Switching Cost dan Switching Intention terhadap Word Of

Mouth Pada Nasabah Bank Central Asia di Kota Denpasar Nama : Ida Ayu Widya Pryanka Wikrami

Nim : 1306205114

ABSTRAK

Industri perbankan merupakan industri yang bergerak dalam bidang jasa. Industri perbankan tidak hanya meluncurkan produk-produk perbankan seperti kartu debit dan kredit, namun juga di dalamnya terdapat layanan dari para penyedia jasa perbankan. Oleh karena itu, persaingan pun mulai terjadi di antara bank-bank yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh switching cost terhadap switching intention dan word of mouth serta peran dari switching intention dalam memediasi pengaruh switching cost terhadap word of mouth pada nasabah Bank Central Asia di Kota Denpasar.

Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar dengan populasi yang digunakan yaitu nasabah yang memiliki tahapan BCA sejak 2006 serta ukuran sampel sebesar 110 orang berdasarkan perhitungan jumlah indikator kali 5 sampai 10. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner dan menggunakan skala Likert untuk mengukur 11 indikator dari tiga variabel penelitian. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah path analysis dan uji sobel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa switching cost berpengaruh negatif signifikan terhadap switching intention, switching intention berpengaruh negatif signifikan terhadap word of mouth, dan switching cost berpengaruh positif signifikan terhadap word of mouth. Switching intention secara parsial mampu memediasi pengaruh switching cost terhadap word of mouth.

Saran untuk pihak manajemen BCA yaitu agar memperhatikan dengan baik hal-hal yang bisa membuat nasabah memiliki switching intention (niat beralih) serta menjadikan switching cost (biaya beralih) sebagai salah satu strategi untuk mempertahankan nasabah lama dan mendapatkan nasabah baru.

(2)

ii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ORISINALITAS ... ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 8 1.3 Tujuan Penelitian ... 8 1.4 Manfaat Penelitian ... 9 1.5 Sistematika Penulisan ... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka ... ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Word of Mouth (WOM) ... ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Switching Cost ... ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Switching Intention ... ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Hipotesis Penelitian ... ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Pengaruh switching cost terhadap switching intention ... ... Error! Bookmark not defined.

(3)

iii 2.2.2 Pengaruh switching intention terhadap word of mouth (WOM) ...

... Error! Bookmark not defined. 2.2.3 Pengaruh switching cost terhadap word of mouth (WOM) ... ... Error! Bookmark not defined. 2.2.4 Peran switching intention memediasi pengaruh switching cost terhadap word of mouth (WOM) ... ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ... ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian ... ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Objek Penelitian ... ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Identifikasi Variabel ... ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Definisi Operasional Variabel ... ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Jenis dan Sumber Data ... ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Jenis Data ... ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Sumber Data ... ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Sampel ... ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Populasi ... ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Sampel ... ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Teknik Pengambilan Sampel ... ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Metode Pengumpulan Data ... ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Pengujian Instrumen ... ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Uji Validitas ... ... Error! Bookmark not defined.

(4)

iv 3.9.2 Uji Reliabilitas ...

... Error! Bookmark not defined. 3.10 Teknik Analisis Data ... ... Error! Bookmark not defined. 3.10.1 Pengujian Asumsi Klasik ... ... Error! Bookmark not defined. 3.10.2 Analisis Jalur (Path Analysis) ... ... Error! Bookmark not defined. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Karakteristik Responden ... ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Uji Validitas ... ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Uji Reliabitas ... ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Deskripsi Variabel Penelitian ... ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Switching Cost ... ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Switching Intention ... ... Error! Bookmark not defined. 4.4.3 Word Of Mouth ... ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Hasil Uji Konfirmatori ... ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Uji Asumsi Klasik ... ... Error! Bookmark not defined. 4.7 Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis) ... ... Error! Bookmark not defined. 4.8 Uji Sobel ... ... Error! Bookmark not defined. 4.9 Pembahasan ... ... Error! Bookmark not defined. 4.9.1 Pengaruh Switching Cost terhadap Switching Intention ... ... Error! Bookmark not defined.

(5)

v 4.9.2 Pengaruh Switching Intention terhadap Word Of Mouth ...

... Error! Bookmark not defined. 4.9.3 Pengaruh Switching Cost terhadap Word Of Mouth ... ... Error! Bookmark not defined.

4.9.4 Peran Switching Intention Memediasi Pengaruh Switching Cost terhadap Word Of Mouth ...

... Error! Bookmark not defined. 4.10 Implikasi Hasil Penelitian ... ... Error! Bookmark not defined. 4.11 Keterbatasan Penelitian ... ... Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR RUJUKAN ... ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... ... Error! Bookmark not defined.

(6)

vi DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4. 1 Karakteristik Responden ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 2 Hasil Uji Validitas ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 3 Hasil Uji Reliabilitas ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Switching Cost ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 5 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Switching Intention .. ... Error! Bookmark not defined. 4. 6 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Word Of Mouth ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 7 Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 8 Hasil Uji Measuring Sampling Adequacy (MSA)... ... Error! Bookmark not defined.

(7)

vii 4. 9 Nilai Percentage of Variance ...

... Error! Bookmark not defined. 4. 10 Hasil Uji Normalitas Persamaan Regresi 1 ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 11 Hasil Uji Normalitas Persamaan Regresi 2 ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 12 Hasil Uji Multikolinieritas Persamaan Regresi 2 ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 13 Hasil Uji Heterokedastisitas Persamaan Regresi 1 ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 14 Hasil Uji Heterokedastisitas Persamaan Regresi 2 ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 15 Hasil Uji Analisi Jalur Persamaan Regresi 1 ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 16 Hasil Uji Analisis Persamaan Regresi 2 ... ... Error! Bookmark not defined. 4. 17 Hasil Uji Kelayakan Model Persamaan Regresi 2 ... ... Error! Bookmark not defined.

4. 18 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Switching Cost (X), Switching Intention(Y1), Word Of Mouth (Y2) ...

(8)

viii DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

3. 1 Model Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4. 1 Model Analisis Jalur ... Error! Bookmark not defined.

4. 2 Validasi Model Diagram Jalur Akhir ... Error! Bookmark not defined.

(9)

ix DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2 Tabulasi Data ... Error! Bookmark not defined.

3 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

5 Statistik Deskriptif dan Statistik Frekuensi ... Error! Bookmark not defined.

6 Hasil Analisis Faktor ... Error! Bookmark not defined.

7 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

8 Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.

9 Uji Heterokedastisitas ... Error! Bookmark not defined.

10 Hasil Analisis Jalur ... Error! Bookmark not defined.

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri perbankan merupakan industri yang bergerak dalam bidang jasa. Industri perbankan tidak hanya meluncurkan produk-produk perbankan seperti kartu debit dan kredit, namun juga di dalamnya terdapat layanan dari para penyedia jasa perbankan. Layanan yang diberikan oleh para penyedia jasa merupakan kunci utama untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan nasabah atau pelanggan. Individu yang menjadi nasabah pada suatu bank tidak hanya bertujuan untuk menabung atau menggunakan layanan yang diberikan, namun juga untuk mendapat pelayanan serta keamanan.

Pada tahun 2008, di Indonesia sempat terjadi kasus yang menodai industri perbankan. Kasus yang terjadi pada Bank Century tersebut merugikan banyak pihak, terutama merugikan nasabah. Awal mula kasus ini karena Bank Century di tetapkan sebagai bank gagal berdampak sistematik yang diduga merugikan negara. Terdapat dokumen dari pihak Bank Indonesia yang menyatakan bahwa Bank Century memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai -35,29 persen sehingga membutuhkan dana dengan jumlah besar yaitu sebesar Rp 2,65 trilliun. Namun dengan upaya penyelamatan bank ini, diduga terdapat tindakan korupsi di dalamnya, sehingga hal ini menciptakan sebuah skandal di industri perbankan Indonesia pada tahun tersebut (sumber : cnnindonesia.com).

(11)

2 Adanya kasus Bank Century ini, masyarakat bisa menilai bahwa tidak semua bank terbukti sebagai tempat paling aman untuk menyimpan harta yang dimiliki. Oleh karena itu, persaingan pun mulai terjadi di antara bank-bank yang ada di Indonesia, mulai dari bank negeri sampai dengan bank swasta. Bank pun berlomba-lomba menjaring nasabah dengan memberikan berbagai pelayanan yang dapat memuaskan nasabah dan dapat menjalin hubungan yang baik dalam jangka panjang.

Menurut Clemes (2010), membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan telah menjadi strategi penting untuk lembaga keuangan di pasar keuangan yang kompetitif. Industri perbankan harus mengembangkan hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan nasabah untuk bertahan hidup di lingkungan perbankan yang kompetitif.

Di Indonesia terdapat persaingan dalam industri perbankan. Ada beberapa bank yang bersaing sangat ketat yang muncul sebagai bank konvensional terpopuler di Indonesia yaitu Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Mandiri dan CIMB Niaga (sumber: 4muda.com). BCA dan Mandiri merupakan dua rival yang saling bersaing. Kedua bank ini merupakan hasil rekonstruksi dan sekarang bersaing untuk menunjukkan diri sebagai jawara perbankan nasional.

Kedua bank ini sangat gencar melakukan promosi, membangun layanan bagi para nasabah serta kecepatan dalam mengadopsi teknologi. Dalam hal berpromosi, kedua bank ini sangat gencar melakukan promosi dengan mengeluarkan anggaran miliaran rupiah demi meningkatkan dana pihak ketiga (simpanan).

(12)

3 Tidak hanya gencar dalam melakukan promosi, BCA dan Mandiri juga meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Ini dibuktikan dengan tersebarnya ATM BCA dan Mandiri di setiap sudut kota. Meskipun dalam penyebaran ATM hingga ke pelosok desa masih kalah dengan BRI, namun hal ini tidak menyurutkan persaingan antara BCA dan Mandiri. Selain itu, kedua bank ini juga beradu kuat di layanan internet banking dan mobile banking (sumber : marketing.co.id).

Adanya persaingan tersebut membuat setiap bank akan mengerahkan berbagai cara untuk memenangkan persaingan antar bank tersebut, sehingga bank yang keluar sebagai pemenang akan mendapatkan nasabah. Selainnya itu adanya persaingan ini yaitu menjadikan bank yang unggul dan mempertahankan nasabah lama agar tidak berpindah ke bank lain. Banyak bank meningkatkan switching cost (biaya beralih) untuk menghambat nasabah dalam melakukan perpindahan. Dengan memberikan fasilitas untuk mempermudah dalam melayani nasabah dengan baik. Contoh switching cost (biaya beralih) yang dilakukan oleh beberapa bank khususnya BCA menyediakan perbankan elektronik seperti ATM (multi fungsi, setoran tunai maupun non tunai), internet banking, mobile banking, SMS Top Up, SMS Push Notification dan website yang dapat di akses langsung oleh nasabah. Adanya produk perbankan dan layanan terbaik yang diberikan oleh bank secara tidak langsung berdampak pada timbulnya switching cost (biaya beralih) pada nasabah jika nasabah pindah ke bank lain.

(13)

4 Nasabah yang akan melakukan perpindahan akan memerlukan serangkaian biaya untuk berpindah. Jones (2007) dalam penelitiannya mengatakan bahwa switching cost (biaya beralih) merupakan pengorbanan atau hukuman yang dirasakan oleh konsumen ketika melakukan pergantian salah satu layanan jasa ke layanan jasa lainnya. Xavier (2008) menyatakan bahwa switching cost (biaya beralih) merupakan biaya nyata atau yang dirasakan yang timbul sebagai akibat ketika mengubah pemasok (supplier) tetapi tidak terjadi ketika masih menggunakan pemasok saat ini. Switching cost (biaya beralih) dapat saja menyebabkan niat untuk berpindah atau dapat membuat seseorang enggan untuk berpindah (Pradnyawati, 2013).

Menurut Gerrard dan Cunningham (2004), menyatakan bahwa dalam beberapa kasus, terdapat konsumen yang tidak puas dan mereka tidak mengeluh kepada penyedia jasa layanan yang telah menyebabkan satu atau beberapa masalah lainnya. Pada penelitian tersebut, salah satu konsekuensi dari konsumen yang tidak membawa pengalaman negatifnya kepada penyedia layanan jasa adalah bahwa para konsumen beralih secara diam-diam.

Berbagai alasan mengapa beralih secara diam-diam begitu umum dalam industri perbankan. Salah satu penyebab keheningan mungkin timbul karena banyak keputusan beralih bank yang bisa sangat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan bank. Contoh perubahan kebijakan yang memiliki dampak negatif pada pelanggan yaitu keputusan untuk menutup cabang-cabang tertentu atau untuk memperkenalkan struktur biaya yang lebih tinggi.

(14)

5 Konuk dan Konuk (2013) menyatakan bahwa ketika konsumen memiliki switching cost yang tinggi, konsumen menjadi lebih yakin untuk mengubah penyedia layanan jasa mereka saat ini. Ketika konsumen menganggap switching cost tinggi, zona toleransi mereka lebih luas berkaitan dengan pembelotan layanan. Ketika nasabah bank menganggap tingkat kualitas layanan tinggi, nasabah mungkin menganggap tingkat switching cost tinggi termasuk waktu, uang, dan usaha dalam hal mengubah penyedia layanan mereka.

Lee dan Romaniuk (2009) menyatakan bahwa perusahaan mempertahankan pelanggan mereka dengan memberikan mereka insentif, sehingga pelanggan rela menerima switching cost yang tinggi dengan imbalan insentif. Switching cost bisa saja dianggap sebagai suatu hal yang negatif oleh konsumen. Namun, penelitian tersebut menyatakan bahwa switching cost mungkin berhubungan dengan Positive Word Of Mouth (PWOM) dan Negative Word Of Mouth (NWOM) tergantung dari kombinasi switching cost dan switching intention. Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:159) PWOM merupakan pengalaman kepuasan yang dirasakan oleh konsumen setelah mengonsumsi suatu barang atau jasa. Sedangkan NWOM adalah pengalaman ketidakpuasan yang dialami oleh konsumen.

Switching intention menurut Jabeen (2015), yaitu niat untuk beralih merupakan sinyal pemutusan hubungan pelanggan dengan penyedia layanan saat ini baik itu sebagian maupun sepenuhnya. Pada penelitian yang dilakukan oleh Gerrard (2004) menyatakan bahwa konsumen non-bank yang menggunakan layanan jasa lebih memungkinkan untuk memiliki niat beralih setelah mengalami suatu masalah,

(15)

6 hal ini dikarenakan mereka tidak terkunci ke dalam suatu hubungan dengan penyedia jasa. Beda halnya dengan nasabah bank, mereka menjadi terikat ke bank karena keberadaan rekening dan hubungan kontraktual lainnya.

Memberikan poin jika melakukan transaksi dengan kartu kredit, diskon maupun hadiah yang sering dilakukan oleh bank merupakan cara untuk menyiasati switching cost yang dirasakan oleh konsumen. Seperti halnya BCA dan Mandiri yang masing-masing memiliki program berhadiah bagi para nasabah mereka. Hal ini yang akan menyebabkan switching cost nasabah kedua bank ini tinggi, sehingga dengan pelayanan yang diberikan, nasabah akan enggan untuk beralih dan mungkin akan memberikan PWOM kepada keluarga maupun kerabat dari nasabah tersebut.

Menurut Sutisna (2001;184), word of mouth (WOM) dapat terjadi karena informasi yang diberikan oleh keluarga ataupun kerabat lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan informasi yang diperoleh dari iklan. Dalam hal ini pengaruh individu lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh informasi dari iklan. Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005;159), dinamika kelompok sangat bermanfaat dalam mendukung terjadinya WOM. WOM meningkatkan efisiensi promosi karena orang yang menyampaikan informasi produk lebih bisa dipercaya karena sesama anggota kelompok. WOM dibagi menjadi dua bentuk yaitu positive word of mouth (PWOM) dan negative word of mouth (NWOM).

PWOM dan NWOM sama-sama disebarkan oleh konsumen yang telah mengonsumsi suatu barang atau jasa dan menyebarkannya kepada orang lain. Namun yang paling berbahaya bagi suatu penyedia layanan jasa atau perusahaan ketika

(16)

7 konsumen menyebarkan NWOM. Pada saat konsumen menyebarkan NWOM, konsumen tidak hanya menyebarkan kepada satu orang melainkan kepada sepuluh orang lainnya.

Konsumen yang sangat berniat untuk beralih dari penyedia layanan jasa biasanya merasakan reaksi emosional yang dapat menimbulkan negative word of mouth yang akan disebarkan oleh konsumen tersebut. Konsumen yang merasakan switching cost yang rendah dan switching intention yang tinggi, akan cenderung menyebarkan negative word of mouth daripada positive word of mouth (Pradnyawati,2013).

Pemilihan BCA sebagai objek penelitian ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Top Brand Award pada tahun 2016. Produk-produk yang dimiliki BCA menempati posisi pertama pada kategori banking and finance yaitu Tahapan BCA dengan persentase sebesar 24,4 persen, produk kartu kredit sebesar 30,5 persen, kartu pre-paid yaitu Flazz menempati posisi pertama dengan persentase sebesar 39,8 persen dan produk deposito sebesar 26,1 persen. Lalu pada kategori e-channel yaitu mobile banking (m-BCA) sebesar 48,4 persen, internet banking (Klik BCA) sebesar 54 persen dan call center (Halo BCA) sebesar 44,8 persen (sumber : topbrand-award.com).

Berdasarkan yang telah di paparkan tersebut, melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Pradnyawati tahun 2013 dengan mengubah industri yang diteliti. Penelitian ini meneliti pengaruh switching cost dan switching intention terhadap word of mouth yang terjadi pada

(17)

8 nasabah BCA dan menggunakan variabel switching intention sebagai variabel intervening (mediasi). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan studi yang dilakukan oleh Pradnyawati pada tahun 2013 yang meneliti pada industri telekomunikasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1) Bagaimanakah pengaruh switching cost terhadap switching intention pada nasabah BCA di Kota Denpasar?

2) Bagaimanakah pengaruh switching intention terhadap word of mouth pada nasabah BCA di Kota Denpasar?

3) Bagaimanakah pengaruh switching cost terhadap word of mouth pada nasabah BCA di Kota Denpasar?

4) Bagaimana peran switching intention memediasi pengaruh switching cost terhadap word of mouth pada nasabah BCA di Kota Denpasar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dinyatakan, maka tujuan penelitian ini adalah :

1) Untuk menjelaskan pengaruh switching cost terhadap switching intention pada nasabah BCA di Kota Denpasar.

(18)

9 2) Untuk menjelaskan pengaruh switching intention terhadap word of mouth pada

nasabah BCA di Kota Denpasar.

3) Untuk menjelaskan pengaruh switching cost terhadap word of mouth pada nasabah BCA di Kota Denpasar.

4) Untuk menjelaskan peran switching intention memediasi pengaruh switching cost terhadap word of mouth pada nasabah BCA di Kota Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya studi penelitian empiris dalam bidang manajemen pemasaran khusunya mengenai switching cost dan switching intention yang berdampak pada word of mouth.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan menjadikan bahan pertimbangan bagi BCA dan bank-bank lainnya untuk memahami peran switching cost untuk mempertahankan konsumennya.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun secara sistematis dan terperinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

(19)

10 BAB I : Pendahuluan

Menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Memuat tentang teori-teori yang relevan mengenai permasalahan yang dibahas pada penelitian ini.

BAB III : Metode Penelitian

Menguraikan tentang desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, pengujian asumsi klasik dan teknik analisis data.

BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Memamparkan gambaran umum perusahaan serta menguraikan hasil penelitian yang diperoleh setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB V : Simpulan dan Saran

Bagian akhir dari skripsi yang memberikan simpulan dari hasil pembahasan dan saran-saran yang sesuai dengan variabel penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Saleh Darat, qana>’ah memiliki arti beragam, termasuk di dalamnya, menerima sedikit atas apa yang diberikan (nrimo kelawan sekedik sangking peparing), tidak berharap pada

Analisis pada perspektif proses bisnis internal dilakukan dengan mengidentifikasi proses-proses bisnis kritis yang harus diunggulkan perusahaan dan mempunyai pengaruh besar

Manfaat yang diharapkan secara akademis dalam penelitian ini adalah memberikan sumbangan positif untuk penelitian selanjutnya mengenai motif dari pendengar program

Begitu pula pengambilan keputusan yang dilakukan oleh KPPS dalam melaksanakan kegiatan penghitungan perolehan suara tidak sejalan dengan aturan serta kerja sama

Didukung pula upaya perbaikan publik dilakukan dalam rangka manajemen product (dengan memperbaiki produk yang ada didalam kota), manajemen brand (mengelola

Nurhasan (2007:22) menjelaskan tes dan pengukuran adalah bagian integral dalam proses evaluasi dalam kegiatan proses belajar mengajar. Sedangkan pengukuran

Pemilihan media dilakukan untuk menentukan media yang tepat dalam penyajian materi pembelajaran serta sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pemilihan media ini

Penelitian bertujuan untuk menganalisis kualitas kimia dan aktivitas antioksidan dendeng sapi yang telah direndam dengan penambahan asap cair tempurung kelapa..