• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biodata : Nama : Melody Cheria Setyo Utami. Tempat & Tanggal Lahir : Padang, 1 Mei 1991 NIM : Program Studi : Desain Komunikasi Visual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Biodata : Nama : Melody Cheria Setyo Utami. Tempat & Tanggal Lahir : Padang, 1 Mei 1991 NIM : Program Studi : Desain Komunikasi Visual"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Biodata :

Nama : Melody Cheria Setyo Utami

Tempat & Tanggal Lahir : Padang, 1 Mei 1991 NIM : 209000262

(2)

ABSTRAK

Universitas Paramadina Program Studi Desain Komunikasi Visual 2009

Melody Cheria Setyo Utami / 209000262

Direct Selling Produk La Tulipe Melalui Beauty Learning

Banyak dari kita yang menyukai keindahan, arti dari keindahan itu sendiri adalah keadaan yang enak dipandang, cantik dan terlihat bagus. Tidak dipungkiri biasanya wanita lah yang sering mengplikasikan keindahan dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagai contohnya adalah wanita yang mempercantik penampilannya dengan berdandan, baik dari mendandani wajah hingga dari cara berpakaian. Bukan tanpa alasan biasanya wanita berdandan, tujuannya adalah agar terlihat menarik untung dipandang.

Namun belakangan ini banyak sekali bermunculan merek-merek kosmetik wajah untuk wanita. Baik merek internasional maupun lokal, promosi yang dilakukan masing-masing produk pun juga berbeda. Terlihat jelas di berbagai media, merek kosmetik internasional lebih sering muncul dibandingkan merek lokal, hal ini menjadi salah sati faktor kosmetik lokal kurang diminati oleh sebagian konsumen.

Dengan permasalah seperti yang sudah dijelaskan diatas, perlu ditingkatkannya lagi strategi promosi bagi merek kosmetik lokal. Karya tulis ini menjelaskan bagaimana strategi promosi yang akan dilakukan. Disini merek kosmetik lokal La Tulipe digunakan, karena kosmetik ini merupakan salah satu kosmetik lokal yang diproduksi di Surabaya. Tujuannya adalah agar tidak kalah bersaing dengan merek internasional yang sudah mempunyai kepercayaan dengan konsumen Indonesia.

(3)

berpakain, kosmetik yang lebih mengarah ke tata arias wajah juga merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar. Dalam dunia kerja pun biasanya para wanita juga dituntut untuk berpenampilan menarik, banyaknya kosmetik yang dijual dipasaran terlebih lagi di Ibu Kota ini membuat para pengguna kosmetik bingung dalam menentukan kosmetik yang baik digunakan dan cocok untuk kulit wanita yang tinggal di daerah tropis. Namun dengan adanya merek-merek kosmetik yang di produksi dan di pasarkan di Indonesia ini memudahkan para wanita Indonesia dalam memilih kosmetik karena sudah disesuaikan dengan kulit orang Indonesia.

Seperti halnya kosmetik La Tulipe, kosmetik yang diproduksi dalam negri tepatnya di produksi di Surabaya ini cocok digunakan oleh para wanita Indonesia karena kosmetik ini disesuaikan oleh kebutuhan kulit para wanita Indonesia. Tetapi banyaknya kosmetik yang ada di pasaran tidak menjamin meningkatkan kecantikan, banyaknya kaum hawa yang awam dalam menggunakan tata rias membuat kosmetik yang dibeli menjadi sia-sia. Oleh karena itu La Tulipe melakukan terobosan membuka Beaty Learning yang nantinya ditempat tersebut akan diajarkan menggunakan tata rias yang tepat untuk berbagai macam aktivitas diluar rumah dan untuk berpergian ke berbagai macam acara.

Karena banyak kaum hawa yang salah dalam mempercantik tampilan wajahnya dalam pemakaian tata rias untuk wajah yang kurang sesuai dengan kegiatan dan usia. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu konsumen khususnya para wanita yang kurang begitu paham dalam hal memilih dan menggunakan tata rias untuk wajah yang tepat dalam berbagai macam acara dan tentunya disesuaikan dengan usia dan kebutuhan. B. PERMASALAHAN

Tata rias wajah menjadi salah satu hal yang penting untuk mempercantik penampilan yang dimana wajah itu sendiri bisa disebut pusat perhatian. Sayangnya banyak konsumen, terlebih lagi perempuan yang belum tahu menggunakan make-up yang tepat bagi wajah. Banyak kaum hawa yang berusia remaja sudah memakai make-up yang berlebihan sedangkan disisi lain banyak wanita karier yang malah menggunakan make-up seadanya.

(4)

C. TUJUAN PENELITIAN

Banyaknya perempuan pada zaman seperti sekarang ini yang kurang sesuai dalam mengaplikasikan make-up untuk wajahnya. Masih banyak perempuan yang belum begitu paham dalam menggunakan kosmetik yang tepat untuk usia dan kegiatannya. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu konsumen khususnya para wanita yang kurang begitu paham dalam hal memilih dan menggunakan tata rias untuk wajah yang tepat. Dengan diadakannya event dari La Tulipe yang akan mempromosikan Beauty Learning, dimana Beauty Learning itu adalah tempat yang dibuat khusus untuk kita bisa banyak tahu dan mempelajari make-up langsung dari ahlinya.

D. METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu dengan membuat kuisoner. Pendekatan penelitian kuantitatif menurut (Sugoyono, 2009: 14) adalah “ metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik / kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan “ Kuisoner itu sendiri akan dibagikan kepada responden wanita yang memperhatikan serta kurang memperhatikan penampilan wajahnya. Khususnya responden wanita yang masih berada dibangku kuliah dan para wanita karier. Responden yang dituju adalah wanita yang berusia antara 20-35 tahun. Kuisoner dipilih karena didalam kuisoner itu para responden disuguhkan dengan berbagai macam pertanyaan yang menyangkut tentang kosmetik dan tentunya tentang produk La Tulipe, hasil dari kuisoner tersebut akan menjadi acuan untuk dibuatnya Beauty Learning.

(5)

E. HASIL PENELITIAN

Dari hasil chart diatas dijelaskan bahwa, rata-rata responden berusia antara 20-35 tahyn yang berjumlah 26 responden. Mayoritas usia responden adalah usia target market La Tulipe yang memperhatikan penampilannya terutama wajahnya. Namun dari hasil survey yang dilakukan, didapatkan bahwa masih banyak responden yang kurang tepat dalam menggunakan tata rias wajah sesuai dengan kebutuhan dan usia. Dan ternyata produk La Tulipe sudah banyak diketahui oleh para responden, hanya saja mereka sangat jarang melihat promosi atau iklan dari La Tulipe.

Jika dilihiat dari logonya, La Tulipe sendiri menggambarkan bentuk yang cantik seperti bunga khas Belanda yaitu bunga tulip, warna yang digunakan pun juga lembut yaitu perpaduan ungu dan biru.

0 7.5

15 22.5

30 Gambar 1.1 Chart Hasil Survey La Tulipe

mengetahui produk La Tulipe kurang paham dalam menggunakan make up

usia 20-25 usia 25-30

(6)

Gambar 1.2 Logo La Tulipe

Hal tersebut menjadi referensi logo Beauty Learning yang didominasi oleh bunga tulip, namun di logo Beauty Learning ini bunga tulip pun dipadukan dengan gambaran wajah perempuan yang anggun. Headline Beauty Learning ini adalah “ Menyempurnakan Kecantikan Wanita “ sesuai dengan fungsi tata rias itu sendiri. Selain itu promosi praevent Beauty Learning dilakukan dengan membuat poster, iklan di media cetak (majalah) , membuat x-banner, flag banner dan spanduk. Pada saat event Beauty Learning berlangsung disediakan stage, backdrop dan merchandise berupa tas make-up.

Gaya yang digunakan untuk promosi praevent Beauty lerning adalah gaya simple, menggunakan warna-warna pastel yang disukai oleh kebanyakan perempuan, terdapat unsur vector dalam desainnya, logo pun konsisten selalu berukuran paling besar agar menonjol dan dari semuanya dan lebih mengarah ke gaya vintage. Tidak jauh berbeda dengan praevent desain yang diaplikasikan pada saat event berlangsung pun juga masih menggunakan warna-warna pastel, gaya masih mengarah ke vintage serta logo Beauty Learning pun juga mendominasi disetiap desainnya.

(7)

Eksplorasi Sketsa Simbol Beauty Learning

Gambar 1.3 Referensi Simbol Beauty Learning

(8)
(9)

Eksplorasi Simbol Secara Digital

Gambar 1.6 Sketsa Digital Logo Beauty Learning

Warna

(10)

Font

Untuk Headline dan juga informasi menggunkan jenis huruf serif yaitu : Mona Lisa Solid ITC TT ( Regular )

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ! @ # % & * ( ) _ - + = Baskerville ( Regular ) A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ! @ # % & * ( ) _- + =

Dan jenis huruf yang digunakan untuk logo Beauty Learning adalah jenis huruf script , yaitu : Henry Morgan Hand ( Regular )

(11)

Logo Final

Gambar 1.8 Logo Final Beauty Learning

Warna-warna pastel, element yang bereferensi dari bunga tulip dan siluet wajah perempuan, serta huruf serif dan script digabungkan menjadi sebuah desain untuk Beauty Learning ini. Dari keseluruhan desain dan setiap aspek pendukung yang terdapat dalam logo mengacu ke gaya vintage. Tampil anggun dan menarik adalah impiabn para wanita, di logo Beauty Learning ini menggambarkan hal tersebut, yaitu dengan adanya unsur bunga tulip yang melambangkan keindahan, siluet wajah perempuan yang menggambarkan kecantikan serta warna-warna yang dipakai adalah warna-warna yang lembut yang mencerminkan wanita seutuhnya.

(12)

Aplikasi Media Logo Beauty Learning 1.Poster

Gambar 1.9 Desain Poster Spesifikasi : A3 , art paper

Quantity : 100 eks Biaya : Rp.3000,00/eks

(13)

2.Spanduk

Gambar 1.10 Desain Spanduk

Spesifikasi : 3m x 5m , standart vinyl Quantity : 5 buah

(14)

3.Flag Banner

Gambar 1.11 Desain Flag Banner

Spesifikasi : Albatros Quantity : 30 pasang Biaya : Rp.8.500/m

(15)

4. X-banner

Gambar 1.12 Desain X-banner Spesifikasi : 90 cm x 400cm

Quantity : 20 buah Biaya : Rp.90.000,00

(16)

5.Majalah

Gambar 1.13 Desain Poster Untuk Media Majalah

Spesifikasi : Fullcolor Quantity : 1 halaman Biaya : Rp.34.500.000,00

(17)

6. Brosur

Gambar 1.14 Desain Brosur Spesifikasi : A4, artpaper

(18)

F. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penulisan ini adalalah, La Tulipe sebagai produk dalam negri sebenarnya tidak kalah baik kualitasnya dengan produk internasional. Hanya saja media promosi yang kurang membuat produk La Tulipe kurang diminati oleh masyrakat Indonesia.

Banyakanya kosmetik yang beredar pun juga mempengaruhi gaya hidup masyarakat terlebih lagi wantita yang identik dengan kecantikan dan kosmetik. Banyaknya wanita yang kurang mengerti dalam penggunaan make-up yang sesuai dengan kegiatam dan usia membuat banyak produk kosmetik yang dibeli hanya menjadi barang konsumtif. Oleh karena itu dirancang lah sebuat tempat yang khusus menawarkan para wanita untuk belajar lebih dalam lagi dalam mengaplikasikan make-up langsung dari ahlinya. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk-produk kosmetik La Tulipe, serta memberikan informasi dan promosi-promosi yang La Tulipe adakan.

Saran yang diberikan adalah agar kita lebih mencintai produk asli dari Indonesia dan lebih mencintai diri kita sendiri, karena dengan kita berpenampilan menarik dan sesuai maka pandangan akan diri kita pun juga terpancar baik.

Gambar

Gambar 1.3 Referensi Simbol Beauty Learning
Gambar 1.5 Sketsa dan Proses Logo Beauty Learning
Gambar 1.6 Sketsa Digital Logo Beauty Learning
Gambar 1.8 Logo Final Beauty Learning
+7

Referensi

Dokumen terkait