• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Fasilitas Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Fasilitas Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERATURAN

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN

NOMOR: 0669 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN DUKUNGAN FASILITASI

DALAM AKUN BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA UNTUK KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPELOPORAN DAN

KESUKARELAWANAN PEMUDA

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0101 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Barang Non Operasional Lainnya bagi Pemangku Kepentingan Kepemudaan, Keolahragaan dan Kepramukaan di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, perlu disusun Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Fasilitasi dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya untuk Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dipandang perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Selaku Kuasa Pengguna Anggaran tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Fasilitasi dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya untuk Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

(2)

2 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang

Kepemudaan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang

Susunan Organisasi, Personalia, dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda;

7. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara;

10. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor 193 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga;

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

12. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0059 Tahun 2013 tentang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda 13. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0056 Tahun

2013 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I, dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga;

14. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0101 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Barang Non Operasional Lainnya bagi Pemangku Kepentingan Kepemudaan, Keolahragaan dan Kepramukaan di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

(3)

3 Menetapka : PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN

OLAHRAGA SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DUKUNGAN FASILITASI DALAM AKUN BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA UNTUK KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPELOPORAN DAN KESUKARELAWANAN PEMUDA

Pasal 1

Dalam Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran ini, yang dimaksud dengan pengelolaan dukungan fasilitasi dalam akun belanja barang non operasional lainnya untuk kegiatan pengambangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda merupakan bentuk pelayanan, perhatian, dan dukungan fasilitasi langsung dari Pemerintah kepada organisasi/lembaga/yayasan/perorangan pemangku kepentingan (stakeholders) kepemudaan yang mempunyai program/kegiatan/kepedulian/prestasi dalam melaksanakan pengembangan pemuda yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 2

Peraturan ini mengatur tentang mekanisme, prosedur, pengelolaan, dan pertanggungjawaban kegiatan dukungan fasilitasi untuk kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda tahun anggaran 2015, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini, dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V : : : : : PENDAHULUAN

DESKRIPSI DUKUNGAN FASILITAS KEGIATAN

PENGEMBANGAN KEPELOPORAN DAN

KESUKARELAWANAN PEMUDA

MEKANISME DUKUNGAN FASILITASI KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPELOPORAN DAN KESUKARELAWANAN PEMUDA

TATA KELOLA DUKUNGAN FASILITASI KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPELOPORAN DAN KESUKARELAWANAN PEMUDA

(4)

4 Pasal 3

Pengelolaan dan pertanggungjawaban dukungan fasilitasi untuk kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, dilaksanakan dalam bentuk swakelola oleh organisasi/lembaga/yayasan/perorangan pemangku kepentingan (stakeholders) yang mempunyai program/kegiatan/kepedulian/prestasi dalam melaksanakan pengembangan pemuda selaku pelaksana swakelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

Peraturan ini sebagai petunjuk teknis yang dijadikan dasar/landasan dalam pelaksanaan dukungan fasilitasi untuk kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda tahun anggaran 2015 sesuai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 5

Segala pembiayaan sebagai akibat ditetapkannya Peraturan ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran 2015.

Pasal 6

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

(5)

5 SALINAN Keputusan ini di sampaikan kepada:

1. Bapak Menteri Pemuda dan Olahraga;

2. Para Deputi, Staf Ahli dan Staf Khusus pada Kementerian Pemuda dan Olahraga;

3. Inspektur Kementerian Pemuda dan Olahraga;

4. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi pada Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga;

5. Kepala Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga pada Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga;

6. Kepala Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kepegawaian pada Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga;

7. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta III.

PETIKAN Peraturan ini di sampaikan kepada yang bersangkutan agar dapat dilaksanakan dengan sebaik- baiknya dan penuh tanggungjawab.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 25 Juni 2015

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Selaku Kuasa Pengguna Anggaran,

Dr. H. Alfitra Salamm, APU. NIP. 19590318 198303 1 006

(6)

6

Lampiran

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

Nomor: 0669 Tahun 2015

Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Fasilitasi dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya untuk Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemuda mempunyai peran stategis dalam pembangunan bangsa, oleh karenanya potensi pemuda perlu terus ditumbuhkembangkan. Namun tak dapat dipungkiri bahwa saat ini pemuda menghadapi pelbagai masalah.

Untuk mengatasi pelbagai masalah tersebut serta dalam rangka menumbuh kembangkan potensi pemuda maka perlu dilaksanakan pelbagai kegiatan khususnya bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan pengembangan tenaga kepemudaan. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan yakni perlunya melaksanakan pelayanan kepemudaan dalam bentuk penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi kepemimpinan pemuda, kepeloporan pemuda, dan tenaga penggerak kepemudaan dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Memperhatikan keadaan tersebut, maka Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Pengembangan Pemuda khususnya Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda melaksanakan pelayanan kepemudaan dengan memberikan dukungan fasilitasi bagi lembaga/yayasan/organisasi/ perorangan yang melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, pengaderan, pembimbingan, pendampingan, fasilitasi kegiatan dan forum kepemimpinan dalam rangka pengembangan dan pelaksanaan kepeloporan pemuda yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah.

(7)

7

B. Pengertian

1. Pemuda adalah Warga Negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. 2. Pengelolaan adalah suatu proses yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, pelaporan dan

pertanggungjawaban untuk melakukan kegiatan belanja barang non operasional lainnya di bidang kepemudaan. 3. Belanja barang non operasional lainnya adalah merupakan

pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai dikaitkan dengan strategi pencapaian target kinerja suatu satuan kerja yang umumnya merupakan pelayanan bersifat eksternal dan tidak bertujuan untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat/pemda.

4. Dukungan fasilitasi adalah kegiatan pemberian bantuan, kemudahan, dan atau kesempatan untuk mengembangkan potensi pemuda.

5. Fasilitasi pengembangan pemuda adalah pemberian bantuan, kemudahan, dan atau kesempatan untuk mengembangkan potensi kepeloporan pemuda.

6. Pembangunan kepemudaan adalah proses memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan kepemudaan.

7. Pelayanan kepemudaan adalah penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan serta kepeloporan pemuda.

8. Pengembangan Kepeloporan Pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah termasuk mengembangkan kepedulian dan jiwa kesukarelawanan pemuda.

9. Kepeloporan Pemuda adalah akumulasi dari semangat pemuda dalam mengembangkan potensi diri, guna merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan, atas pelbagai masalah yang di landasi sikap dan jiwa kesukarelawanan, tanggungjawab dan kepedulian untuk menciptakan sesuatu dan/atau mengubah gagasan pemikiran, tindakan dan perilaku menjadi suatu karya nyata yang

(8)

8 berkualitas dan dilaksanakan secara konsisten dan gigih yang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat serta di akui oleh pelbagai pihak dan pemerintah.

10. Kesukarelawanan adalah bentuk aktivitas sosial dan kemanusiaan dalam rangka mengembangkan kepedulian dan jiwa gotong royong untuk dapat memberikan bantuan dan pertolongan kepada sesama manusia baik secara individu maupun kelompok yang mengalami bencana.

11. Kemitraan adalah kerjasama untuk membangun potensi pemuda dengan prinsip saling membutuhkan, memperkuat dan saling menguntungkan.

12. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar dapat mengembangkan potensi pemuda.

13. Pelatihan adalah proses, cara atau perbuatan melatih untuk mengembangkan potensi pemuda.

14. Pengaderan adalah proses, cara atau perbuatan mendidik atau membentuk pemuda menjadi kader pemimpin.

15. Pembimbingan adalah proses pelayanan bantuan kepada pemuda atau kelompok pemuda agar dapat menyesuaikan diri, memecahkan masalah dan mengembangkan potensinya. 16. Pendampingan adalah proses pemberian konsultasi dan

evaluasi dalam kegiatan pengembangan kepemudaan. 17. Fasilitasi kegiatan adalah kegiatan untuk memberikan

kemudahan kepada pemuda atau kelompok pemuda dalam melaksanakan kegiatan.

18. Forum kepemimpinan adalah wadah atau sarana komunikasi dan interaksi antar pemuda untuk mengembangkan potensi kepemimpinan pemuda.

19. Organisasi Kepemudaan adalah wadah pengembangan potensi pemuda yang berfungsi untuk mendukung kepentingan nasional, memberdayakan potensi serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan.

20. Lembaga adalah badan atau organisasi yang melakukan suatu kegiatan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan kepemudaan.

(9)

9 kepengurusan bertujuan untuk kegiatan sosial yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan kepemudaan.

C. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Maksud pemberian dukungan fasilitasi adalah untuk membantu para pemuda melalui organisasi/lembaga/ yayasan/perorangan dalam mengembangkan potensinya agar dapat berpartisipasi dan memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan nasional.

2. Tujuan

a. Untuk mengembangkan kemampuan pemuda dalam bidang kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda; b. Membantu organisasi/lembaga/yayasan/perorangan yang

mempunyai kepedulian dalam pengembangan kepemudaan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, pengaderan, fasilitasi kegiatan dan forum kepemimpinan dalam rangka pengembangan kepemudaan di pusat maupun di daerah;

c.

Mempercepat tercapainya tujuan pembangunan kepemudaan khususnya di bidang kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dukungan fasilitasi kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda, meliputi pengertian, maksud, tujuan, pemberi dan penerima dukungan fasilitasi, persyaratan, alokasi anggaran, jenis kegiatan, mekanisme, dan tata kelola dukungan fasilitasi.

(10)

10

BAB II

DESKRIPSI DUKUNGAN FASILITASI

KEGIATAN PENGEMBANGAN

KEPELOPORAN DAN KESUKARELAWANAN PEMUDA

A. Pemberi Dukungan Fasilitasi

Pemberi dukungan fasilitasi kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda – Deputi Bidang Pengembangan Pemuda.

B. Penerima Dukungan Fasilitasi

Penerima dukungan fasilitasi kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda tahun anggaran 2015 adalah organisasi/lembaga/yayasan/perorangan yang mempunyai program/kegiatan/kepedulian/prestasi berkaitan dengan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda yang mengajukan proposal kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga dan/atau yang dipandang patut menerima dukungan fasilitasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

C. Persyaratan Penerima Bagi Organisasi/Lembaga/Yayasan

1. Penyelenggara/Panitia Kegiatan (Ketua dan Sekretaris) berusia 16 sampai 30 tahun dibuktikan dengan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dilengkapi dengan Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan oleh organisasi/ lembaga/yayasan.

2. Memiliki akte pendirian (akte notaris) organisasi/ lembaga/yayasan.

3. Memiliki Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga atau sejenisnya.

(11)

11 5. Memiliki rekening bank atas nama organisasi/

lembaga/yayasan.

6. Memiliki ijin domisili dari instansi yang berwenang.

7. Mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota). 8. Melampirkan tanda terima (asli) surat tembusan yang ditujukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota). 9. Melampirkan proposal kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda lengkap dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB).

D. Persyaratan Penerima Bagi Perorangan

1. Batas usia penerima adalah 16 sampai 30 tahun dibuktikan dengan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).

2. Memiliki NPWP atas nama pribadi.

3. Memiliki rekening bank atas nama pribadi.

4. Memiliki prestasi di bidang kepeloporan dan/atau kesukarelawanan.

5. Mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota). 6. Melampirkan tanda terima (asli) surat tembusan yang ditujukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota). 7. Melampirkan proposal untuk memperoleh dukungan fasilitasi

(12)

12

E. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran kegiatan dukungan fasilitasi kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 5.780.000.000,- (lima milyar tujuh ratus delapan puluh juta rupiah) yang dialokasikan untuk 145 (seratus empat puluh lima) paket dukungan fasilitasi yang terdiri 3 (tiga) paket yaitu:

1. Paket Dukungan Fasilitasi senilai maksimal Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) sebanyak 7 (tujuh) paket. 2. Paket Dukungan Fasilitasi senilai maksimal Rp. 50.000.000,-

(lima puluh juta rupiah) sebanyak 68 (enam puluh delapan) paket.

3.

Paket Dukungan Fasilitasi senilai maksimal Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) sebanyak 68 (enam puluh delapan) paket.

F. Jenis-Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan yang mendapatkan dukungan fasilitasi adalah kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda dibidang pendidikan, sosial, budaya, pariwisata, bela negara, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, pangan, teknologi tepat guna dan kewirausahaan serta pendampingan, siaga bencana/pembantuan dalam bencana, dan forum kepemimpinan pemuda (dalam bentuk pelatihan, seminar, lokakarya, diskusi dll) dalam rangka pelaksanaan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda.

(13)

13

G. Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan dukungan fasilitasi pengembangan dan pelatihan kepeloporan pemuda tahun anggaran 2015 dilaksanakan dari tanggal 1 Februari sampai 30 November 2015. Pengajuan proposal dilakukan paling lambat tanggal 31 Oktober 2015 (cap pos).

(14)

14

BAB III

MEKANISME DUKUNGAN FASILITASI KEGIATAN

PENGEMBANGAN KEPELOPORAN DAN

KESUKARELAWANAN PEMUDA

A. Sosialisasi

Sosialisasi dilakukan melalui pelbagai media publikasi antara lain website Kemenpora atau penyampaian informasi secara langsung dalam pelbagai pertemuan yang ditujukan kepada masyarakat, pemuda khususnya organisasi/ lembaga/yayasan/perorangan yang mempunyai program/kegiatan/kepedulian melaksanakan pengembangan kepemudaan.

Sosialisasi juga dapat dilakukan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani kepemudaan di daerah.

B. Prosedur

Prosedur pemberian Dukungan Fasilitasi Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda dilakukan sebagai berikut:

1. Pemohon mengajukan surat permohonan dengan melampirkan proposal kegiatan yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota);

2. Menteri Pemuda dan Olahraga mendisposisi permohonan kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemuda pengelola kegiatan dukungan fasilitasi untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku;

(15)

15 3. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda mendisposisi permohonan kepada Asisten Deputi (Asdep) Kepeloporan Pemuda untuk ditindaklanjuti dan diteruskan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengelola kegiatan dukungan fasilitasi sesuai ketentuan yang berlaku;

4. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi meneruskan permohonan kepada Tim Verifikasi agar melakukan telaah terhadap kelayakan proposal dari pemohon;

5. Tim Verifikasi melakukan verifikasi dan telaah terhadap kelayakan proposal yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan dukungan fasilitasi, selanjutnya menyerahkan proposal yang telah memenuhi persyaratan memperoleh dukungan fasilitasi kepada PPK untuk ditetapkan sebagai penerima dukungan fasilitasi;

6. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi dengan persetujuan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda menetapkan organisasi/lembaga/yayasan/perorangan sebagai penerima dukungan fasilitasi, selanjutnya meneruskan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk mendapatkan pengesahan;

7. KPA menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengesahan tentang organisasi/ lembaga/yayasan/perorangan sebagai penerima dukungan fasilitasi tahun anggaran 2015;

8. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi melakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama dengan Pemohon selaku penerima dukungan fasilitasi;

9. Setelah Perjanjian Kerjasama ditandatangani antara Pemohon dengan PPK, selanjutnya PPK melakukan proses pencairan dukungan fasilitasi sesuai ketentuan yang berlaku.

C. Verifikasi

1. Tim Verifikasi

Tim Verifikasi ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas usulan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengelola dukungan fasilitasi kegiatan pengembangan kepeloporan dan

(16)

16 kesukarelawanan pemuda dengan persetujuan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda.

2. Tugas Tim Verifikasi

Untuk memproses permohonan dukungan fasilitasi kegiatan pengembangan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda, Tim Verifikasi bertugas sebagai berikut:

a. Melakukan pemeriksaan atas kelengkapan administrasi, legalitas, dan kelayakan substansi proposal;

b. Melakukan verifikasi lapangan apabila diperlukan;

c. Melakukan pembahasan atas hasil telaah dan verifikasi untuk menentukan organisasi/lembaga/yayasan/ perorangan yang layak mendapat dukungan fasilitasi; d. Membuat berita acara dan menandatangani hasil telaah

dan verifikasi;

e. Membuat dan menyampaikan laporan hasil telaah dan verifikasi kepada PPK pengelola dukungan fasilitasi kegiatan pengembangan kepemudaan untuk menetapkan organisasi/lembaga/yayasan/perorangan yang layak mendapat dukungan fasilitasi pengembangan kepemudaan untuk diproses lebih lanjut sesuai prosedur yang telah ditentukan.

3. Pelaksanaan Verifikasi

Pelaksanaan verifikasi dilakukan dengan verifikasi administrasi dan verifikasi lapangan jika diperlukan.

a. Verifikasi Administrasi

Verifikasi administrasi meliputi legalitas dan substansi proposal guna meneliti kelayakan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

(17)

17 b. Verifikasi Lapangan

Jika memerlukan verifikasi lapangan maka verifikasi lapangan dilakukan terhadap calon penerima dukungan fasilitasi untuk mengetahui:

1) Keberadaan organisasi/lembaga/yayasan/perorangan yang mengajukan proposal;

2) Kelayakan organisasi/lembaga/yayasan/perorangan yang akan menyelenggarakan program/kegiatan; 3) Kemampuan sumber daya manusia organisasi/

lembaga/yayasan/perorangan dalam penyelenggaraan program/kegiatan;

4) Ketersediaan prasarana dan sarana yang dapat menunjang penyelenggaraan program/kegiatan; 5) Kesesuaian antara proposal dengan kenyataan yang

ada di lapangan;dan

6)

Komitmen pengelola organisasi/lembaga/yayasan/ perorangan dalam penyelenggaraan program/ kegiatan

yang akan dilaksanakan beserta

pertanggungjawabannya.

4. Laporan Hasil Verifikasi

Tim Verifikasi membuat laporan hasil verifikasi dan telaah terhadap kelayakan proposal yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan dukungan fasilitasi, kemudian menyerahkannya kepada PPK untuk ditetapkan sebagai penerima dukungan fasilitasi dengan persetujuan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda.

D. Perjanjian Kerjasama

Sebelum dukungan fasilitasi diberikan kepada Penerima Dukungan Fasilitasi sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), PPK dengan persetujuan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda dan disahkan

(18)

18 oleh Sekretaris Kementerian Pemuda Olahraga selaku KPA wajib melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Penerima Dukungan Fasilitasi. Perjanjian Kerjasama tersebut memuat antara lain:

1. Dasar pembuatan perjanjian kerjasama; 2. Nomor dan tanggal DIPA;

3. Kode Kegiatan/Sub Kegiatan/Kode Akun; 4. Nomor dan tanggal surat perjanjian;

5. Nama para pihak yang terlibat dalam perjanjian kerjasama; 6. Rekening Penerima Dukungan Fasilitasi;

7. Tata cara dan syarat yang diperjanjikan; 8. Hak dan kewajiban para pihak;

9. Jangka waktu penyaluran bantuan dan penyelesaian pekerjaan;

10. Ketentuan sanksi;dan

11.

Tanda tangan dan nama para pihak yang terlibat dalam perjanjian kerjasama.

E. Cara Pencairan Dukungan Fasilitasi

Proses pencairan Dukungan Fasilitasi menggunakan 2 (dua) cara yakni dengan cara Langsung (LS) dan dengan cara pemberian Tambahan Uang Persediaan (TUP).

1. Pencairan Langsung (LS) dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:

a. Langsung (LS) 100 % yakni dibayarkan sekaligus melalui rekening bank Penerima Dukungan Fasilitasi (transfer) apabila seluruh kegiatan telah dilaksanakan dan dokumen pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan telah diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

b. Langsung (LS) 3 (tiga) tahapan yaitu dibayarkan melalui rekening bank Penerima Dukungan Fasilitasi (transfer) bertahap yakni: Tahap Pertama 40 %, Tahap Kedua 30 % dan Tahap Ketiga 30 % dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pencairan Tahap Pertama 40 % diberikan setelah

(19)

19 pihak (sebelum pelaksanaan kegiatan atau Down Payment/DP kegiatan),

2) Pencairan Tahap Kedua 30 % diberikan setelah laporan pertanggungjawaban Tahap Pertama 40 % dipertanggungjawabkan minimal 30 % disertai dengan bukti-bukti pengeluaran (kuitansi, tanda terima, daftar hadir, dll) dan laporan progres kegiatan diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga,

3) Pencairan Tahap Ketiga 30 % diberikan setelah laporan pertanggungjawaban mencapai 60 % disertai dengan bukti-bukti pengeluaran (kuitansi, tanda terima, daftar hadir, dll) laporan progres kegiatan dan laporan keuangan diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

2. Pencairan dengan cara pemberian Tambahan Uang Persediaan (TUP) adalah proses pencairan dengan pengajuan permohonan yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) dilengkapi dengan dokumen yang diperlukan kepada Bendahara Pengeluaran.

Apabila seluruh dokumen yang diperlukan sudah lengkap, Bendahara Pengeluaran mencairkan Tambahan Uang Persediaan (TUP) sesuai dengan jumlah yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).

Selanjutnya Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) memproses penyaluran uang dukungan fasilitasi kepada Penerima yang penggunaannya antara lain untuk: belanja honorarium, jasa profesi, perjalanan/transportasi dll sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(20)

20

F. Proses Pencairan Dukungan Fasilitasi

1. Penyaluran dukungan fasilitasi dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Penerima Dukungan Fasilitasi dengan dilengkapi dokumen surat/proposal permohonan Dukungan Fasilitasi, Berita Acara Hasil Verifikasi dan Penetapan Penerima Dukungan Fasilitasi.

2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dengan melampirkan kelengkapan dokumen yang diajukan ke Bagian Verifikasi Pelaksanaan Anggaran pada Biro Perencanaan dan Organisasi.

3. Apabila Bagian Verifikasi Pelaksanaan Anggaran pada Biro Perencanaan dan Organisasi telah menyatakan kebenaran dan kelengkapan data maka diterbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). Namun apabila masih terdapat kesalahan atau kurang kelengkapannya maka akan dikembalikan kepada PPK untuk diperbaiki dan diproses lebih lanjut sesuai dengan mekanisme. 4. Selanjutnya SPM yang telah diterbitkan oleh Bagian Verifikasi

Pelaksanaan Anggaran pada Biro Perencanaan dan Organisasi diteruskan kepada Bagian Keuangan pada Biro Keuangan dan Rumah Tangga dengan melampirkan kelengkapan dokumen-dokumen untuk dilakukan validasi dan pengajuan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) agar Anggaran Dukungan Fasilitasi yang dialokasikan dapat diterbitkan SP2D.

5.

Apabila seluruh ketentuan pencairan dukungan fasilitasi telah dipenuhi, maka KPPN akan mentransfer kebutuhan dukungan fasilitasi melalui rekening Penerima Dukungan Fasilitasi sesuai dengan ketentuan di dalam Perjanjian Kerjasama.

(21)

21

BAB IV

TATA KELOLA DUKUNGAN FASILITASI KEGIATAN

PENGEMBANGAN KEPELOPORAN DAN

KESUKARELAWANAN PEMUDA

A. Sistematika Proposal

1. Bentuk Proposal

Bentuk proposal memuat tentang: a. Ukuran kertas A-4 (minimal 70 gram), b. Diketik spasi 1,5,

c. Ukuran huruf 12,

d. Jenis huruf Times New Roman, e. Cover Depan dilapisi plastik, f. Kulit belakang kertas/karton tebal, g. Proposal dijilid (ring/lakban), 2. Sampul Proposal

Sampul proposal memuat tentang:

a. Logo, Nama, dan Alamat organisasi/lembaga/yayasan/ perorangan

b. Judul Proposal

c. Lokasi Tempat Kegiatan d. Tahun Pelaksanaan 3. Sistematika Isi Proposal

Sistematika isi proposal memuat tentang: a. Latar Belakang

b. Nama Kegiatan c. Tujuan Kegiatan d. Manfaat Kegiatan e. Waktu dan Tempat

f. Kepesertaan (memuat tentang jumlah peserta, unsur peserta, asal peserta, dll)

g. Narasumber (memuat tentang jumlah narasumber, asal profesi narasumber, dan materi apa yang akan disampaikan) h. Jadwal Kegiatan (memuat tentang kolom/tabel jadwal

(22)

22 kegiatan yang akan dilaksanakan seperti jumlah materi/acara/kegiatan, tanggal, jam, narasumber, moderator, penanggungjawab, keterangan, dll)

i. Rincian Anggaran Biaya (RAB) (memuat tentang kebutuhan apa saja yang akan digunakan/dibelanjakan untuk pelaksanaan kegiatan.)

j.

Penutup

4. Lampiran-lampiran Proposal

Lampiran-lampiran proposal yang harus dilampirkan bagi organisasi/lembaga/ yayasan adalah:

a. Surat Keputusan (SK) Penyelenggara/Panitia Kegiatan (Ketua dan Sekretaris) yang diterbitkan oleh organisasi/lembaga/yayasan (asli atau fotocopy yang dilegalisir).

b. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penyelenggara/ Panitia Kegiatan (Ketua dan Sekretaris).

c. Fotocopy Akte pendirian (akte notaris) organisasi/lembaga/ yayasan.

d. Fotocopy Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga organisasi/lembaga/yayasan.

e. Fotocopy NPWP atas nama organisasi/lembaga/yayasan. f. Fotocopy rekening bank atas nama organisasi/lembaga/

yayasan.

g. Fotocopy ijin domisili dari instansi yang berwenang.

h. Bukti tanda terima surat tembusan dari Dinas Pemuda dan Olahraga/SKPD/ Instansi yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota).

Lampiran-lampiran proposal yang harus dilampirkan bagi penerima perorangan adalah:

a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP). b. Fotocopy NPWP atas nama pribadi.

(23)

23 d. Fotocopy piagam/sertifikat/surat keterangan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan berprestasi di bidang kepeloporan dan/atau kesukarelawanan.

e.

Bukti tanda terima surat tembusan dari Dinas Pemuda dan Olahraga/ SKPD/Instansi yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/ kota).

B. Penggunaan Anggaran

Anggaran Dukungan Fasilitasi Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan kesukarelawanan Pemuda bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang penggunanya dilakukan untuk belanja barang dan/atau jasa antara lain:

1. Honor-honor (panitia, narasumber, instruktur, faslititator); 2. Uang saku peserta;

3. Akomodasi dan konsumsi kegiatan/rapat-rapat; 4. Pembelian peralatan peserta/kegiatan;

5. Pembelian perlengkapan peserta/kegiatan; 6. Pembelian alat tulis kantor;

7. Penggandaan/fotocopy bahan-bahan; 8. Biaya transportasi;

9. Sewa tempat, kendaraan dll; 10. Dokumentasi;

11. Biaya mengikuti pelatihan/kursus;

12.

Biaya penyusunan kurikulum/silabi.

C. Larangan Penggunaan Anggaran

Dana Dukungan Fasilitasi Dukungan Fasilitasi Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda dilarang digunakan untuk:

1. Memberikan sumbangan, hadiah, uang terima kasih, uang balas jasa, uang komisi atau uang sejenis kepada pihak manapun;

(24)

24 untuk mendapat bunga/jasa bank;

3. Keperluan lain yang tidak ada hubungannya dengan tujuan fasilitasi Pengembangan Pemuda;dan

4.

Keperluan lainnya yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Pajak

Penerima Dukungan Fasilitasi Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda wajib membayar pajak atas transaksi yang terjadi dalam rangka pelaksanaan program/kegiatan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, antara lain:

1. Pajak atas pembelian barang yang telah dibayar oleh toko, harus disertai dengan tanda bukti potong pajak yang sah; dan

2.

Pajak yang dipungut oleh organisasi/lembaga/yayasan harus disetor ke kantor pajak setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

E. Jasa Giro/Bunga Bank dan Sisa Anggaran

1. Berdasarkan pasal 2 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, bahwa: “jasa penerimaan yang termasuk kelompok penerimaan Negara bukan pajak bersumber dari pengelolaan dana pemerintah, antara lain penerimaan jasa giro, sisa anggaran pembangunan dan sisa anggaran rutin”;

2.

Jasa giro/bunga bank dan sisa dana yang tidak digunakan untuk Dukungan Fasilitasi Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda yang berasal dari Kementerian Pemuda dan Olahraga wajib disetor ke kas negara melalui rekening BNI Cabang Senayan Nomor 0145263205 atas nama Bendahara Penerima PNBP Kemenpora.

(25)

25

F. Pengawasan

Pengawasan dan pemeriksaan terhadap Penerima Dukungan Fasilitasi dilakukan oleh pengawas internal yakni Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga, maupun aparat pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

G. Evaluasi

Evaluasi Program Dukungan Fasilitasi kepada organisasi/ lembaga/yayasan/perorangan dilakukan dengan cara, yaitu: 1. Evaluasi administrasi yang menyangkut hal-hal yang

berhubungan denganlaporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan;

2. Evaluasi kegiatan yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan bentuk dan hasil serta dampak kegiatan. Evaluasi kegiatan secara tidak langsung dapat dilihat dari informasi yang beredar melalui media massa dan penilaian masyarakat serta peninjauan langsung ke lapangan.

3. Monitoring dan evaluasi Dukungan Fasilitasi dilakukan langsung oleh Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda – Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku penanggungjawab kegiatan.

Evaluasi bertujuan untuk:

1. Mengetahui tingkat keberhasilan organisasi/lembaga/ yayasan/perorangan Penerima Dukungan Fasilitasi dalam menjalankan program/kegiatan;

2. Menilai kualitas dan manfaat dari hasil program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Penerima Dukungan Fasilitasi;

3. Menilai kelayakan kelanjutan program/kegiatan;

4. Menilai kinerja pengelola program/kegiatan dan tantangan yang dihadapi sekarang dan yang akan datang.

(26)

26

H. Sanksi

Apabila terjadi penyimpangan pengelolaan, penggunaan dan pertanggungjawaban dalam memanfaatkan Dukungan Fasilitasi Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda yang telah termaktub dalam Perjanjian Kerjasama. Penerima Dukungan Fasilitasi tersebut bertanggungjawab sepenuhnya atas segala sesuatu, termasuk pengembalian uang dukungan fasilitasi yang disetor ke kas negara dan akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I. Penyusunan dan Pertanggungjawaban Laporan Kegiatan

1. Laporan Kegiatan

Laporan merupakan gambaran konkrit dari rangkaian kegiatan yang dilakukan dan dibiayai melalui APBN. Laporan kegiatan minimal memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Latar Belakang b. Nama Kegiatan c. Tujuan Kegiatan d. Manfaat Kegiatan e. Waktu dan Tempat

f. Kepesertaan (memuat tentang jumlah peserta, unsur peserta, asal peserta, dll)

g. Narasumber (memuat tentang jumlah narasumber, asal profesi narasumber, dan materi apa yang akan disampaikan)

h. Jadwal Kegiatan (memuat tentang kolom/tabel jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan seperti jumlah materi/acara/kegiatan, tanggal, jam, narasumber, moderator, penanggungjawab, keterangan, dll)

i. Penutup (memuat tentang harapan-harapan dan hal lain yang perlu disampaikan).

j. Lampiran-lampiran (data pendukung seperti biodata peserta, biodata narasumber, biodata moderator, daftar

(27)

27 hadir peserta, bahan paparan/materi narasumber, foto-foto kegiatan).

2. Laporan Penggunaan Anggaran/Keuangan

Laporan penggunaan anggaran/keuangan merupakan satu kesatuan dari laporan kegiatan. Laporan pengeluaran anggaran/keuangan dibuktikan dengan kwitansi, daftar hadir, setoran pajak, dan bukti lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: a. Rekapitulasi Pengeluaran Anggaran;

b. Kuitansi dan daftar tanda terima (seperti pembelian ATK/perlengkapan/ peralatan kegiatan, sewa tempat/kendaran, honor narasumber/moderator/ panitia, uang saku peserta, transport, dll);

c. Bukti setoran pajak;

d. Bukti perjalanan (seperti tiket, boarding pas, bukti penginapan, rental kendaraan dll).

Laporan pertanggungjawaban keuangan berpedoman pada Standar Biaya Masukan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015.

Bukti-bukti tersebut disampaikan oleh organisasi/lembaga/ yayasan/perorangan Penerima Dukungan Fasilitasi. Laporan dijilid rangkap 4 (empat) dan disampaikan kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, dengan alamat: Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gedung Grha Pemuda dan Olahraga Jln. Gerbang Pemuda Nomor 3 Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp/Fax. (021) 5704004.

(28)

28

BAB V

PENUTUP

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Fasilitasi dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya Untuk Kegiatan Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda merupakan standar minimum untuk dijadikan dasar/landasan, pedoman, dan acuan oleh Penerima Dukungan Fasilitasi yang akan mendapatkan dukungan fasilitasi dari pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN serta dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan penyaluran dukungan fasilitasi pengembangan pemuda sesuai ketentuan yang berlaku sehingga keseluruhan proses pelaksanaannya dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Masyarakat sebagai pelaku kepemudaan diharapkan dapat mengikuti perkembangan ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Hal ini berkaitan dengan kebijakan Pemerintah yang harus mengikuti arah transparansi dan akuntabilitas keuangan negara sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Program/kegiatan dukungan fasilitasi ini merupakan stimulan untuk mendorong terbinanya jalinan kerjasama antara Pemerintah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pelbagai program/kegiatan yang berdampak strategis bagi pelayanan untuk kepentingan kepemudaan atau stakeholders lainnya.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 25 Juni 2015

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

Dr. H. Alfitra Salamm, APU. NIP. 19590318 198303 1 006

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan jenis batuan, peninggalan Situs Megalitik Pajar Bulan mempunyai perbedaan yaitu di Desa Kotaraya Lembak jenis batuannya terdiri dari batuan andesit,

Rancang bangun mesin stir casting MMCs menggunakan metode Pahl and Beitz yaitu metode perancangan yang terdiri dari penentuan kebutuhan, perancangan konsep produk, perancangan

Hasil pengujian kekerasan komposit ditunjukkan pada Gambar 6. Grafik pada Gambar 6 menunjukkan bahwa perbedaan pengambilan spesimen uji kekerasan tidak berpengaruh

 Hasil nilai porositas pada spesimen dengan fraksi serbuk SiC 10% mempunyai nilai rata-rata porositas sebesar 3,7% dan semakin mengecil pada spesimen dengan fraksi serbuk SiC

peningkatan kadar clay dikarenakan pada saat proses ini, komposisi dari komposit paduan tidak tercampur secara merata yang mengakibatkan adanya gas-gas

Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglass Hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglass pada Tabel 4, menunjukkan bahwa tingkat produktivitas padi sawah dipengaruhi oleh

Mengembangkan Intel® Pentium® II Processor yang telah ada sebelumnya, pada tahun 1998 Intel kembali mengeluarkan produk baru namun masih dengan embel-embel Pentium II yakni

Gambar 12 menunjukkan bahwa daging keong matah merah segar mengandung kadar protein tertinggi bila dibandingkan dengan daging keong matah merah kukus, rebus dan rebus garam