• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Skor Tes Awal Xi (Pre-Test) Perilaku Sopan Santun Siwa. Skor Pre-Tes. No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Skor Tes Awal Xi (Pre-Test) Perilaku Sopan Santun Siwa. Skor Pre-Tes. No"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel (Pre-Test)

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimen semu, sebelum diberikan perlakuan bimbingan kelompok teknik bermain peran diadakan pre-test atau tes awal tentang perilaku sopan santun kepada 15 siswa. Data hasil tes awal diberi simbol X1 (Pre-Test) yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Skor Tes Awal Xi (Pre-Test) Perilaku Sopan Santun Siwa

No. Skor Pre-Tes 1. 90 2. 91 3. 95 4. 95 5. 96 6. 98 ]7. 101 8. 105 9. 107 10. 107 11. 108 12. 121 13 124

(2)

14 133

15. 142

Dari hasil analisis yang telah dilakukan untuk variabel X1 (Pre-Test), diperoleh skor tertinggi 142 dan skor terendah 90. Sedangkan skor rata-rata diperoleh sebesar 107,9 dan standar deviasi sebesar 270,1. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran).

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel (Post-Test)

Setelah peneliti memberikan perlakuan/ treatment bimbingan kelompok teknik main peran, kemudian di berikan post-test atau tes akhir tentang perilaku sopan santun kepada 15 siswa. Data hasil tes akhir ini diberi simbol X2yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Skor Tes Akhir 𝐗𝟐 (Post-Test) Perilaku sopan santun siswa Siswa No. Skor Post-Test

1. 141 2. 173 3. 139 4. 144 5. 123 6. 145 7. 145 8. 155 9. 152 10. 164 11. 157 12. 149 13. 136 14. 139

(3)

15. 161

Dari hasil deskriptif yang telah dilakukan untuk veriabel X2 (Post-Test),diperolah skor tertinggi 173 skor terendah 123. Sedangkan skor rata-rata

diperoleh sebesar 148,4 standar deviasi sebesar 142,9.

4.1.3 Pelaksanaan Treatment 1. Treatment 1

Treatment 1 dilaksanakan pada hari Jum’at , 22 November 2013 di ruang kelas. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah sopan santun kepada teman sebaya. Langkah- langkah yang diberikan pada kegiatan ini ada pada satuan layanan bimbingan konseling (terlampir). Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru pembimbing (konselor) yang memberikan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran. Teknik bermain peran pada kegiatan ini di harapkan agar siswa dapat menampilkan diri di depan teman-teman sesuai dengan tokoh yang ada di naskah. Naskah tersebut berisi tema siswa yang suka mengganggu teman (terlampir). Perubahan sikap siswa pada saat itu dalam tahap awal sampai kegiatan akhir ada sebagian siswa yang masih terlihat malu, siswa masih enggan dalam menerima kegiatan ini, masih kurang menghargai antar teman, siswa belum mampu memberi dan menerima nasihat satu sama lain, tidak saling memaafkan satu sama lain apabila ada yang berbuat kesalahan belum mampu

(4)

berbagi rasa. Selalu mencari- cari kesalahan, masih saling mengejek dan menghina. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti kemudian terungkap pada lembar penilaian segera dan jurnal kegiatan siswa.

2. Treatment ke 2

Treatment ke 2 di laksanakan pada hari Sabtu, 23 November 2013 di ruang kelas. Kegiatan yang diberikan kepada siswa tentang perilaku sopan santun kepada lawan jenis. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah sopan santun kepada lawan jenis, dengan tema siswa yang tidak menghargai lawan jenis. Langkah-langkah yang diberikan pada kegiatan ini ada di satuan layanan bimbingan konseling terlampir

Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru pembimbing (konselor) yang memberikan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran. Teknik bermain peran pada kegiatan ini di harapkan agar siswa dapat bergaul sesama lawan jenis dengan baik dan bernilai positif, serta memberikan contoh yang baik kepada para siswa yang lain. Peserta yang menampilkan sesuai dengan tokoh yang ada di naskah, naskah tersebut berisi tema siswa yang tidak menghargai teman lawan jenis.. Perubahan sikap siswa pada saat itu dalam tahap awal sampai pada tahap peralihan siswa belum paham dengan adanya kegiatan ini, kemudian konselor menjelaskan alur jalannya kegiatan sampai peserta paham. Pada kegiatan inti para siswa yang memainkan peran terlihat sedikit memahami isi naskah tersebut. Pada kegiatan akhir, ketika selesai kegiatan peserta masih sulit membentuk lingkaran karena ada sebagian tidak paham dengan kegiatan akhir sehingga terlihat siswa

(5)

belum mampu menghormati dan menghargai sesama lawan jenis, dan belum mampu menjaga keseimbangan diri.

3. Treatment ke 3

Treatment ke 3 di laksanakan pada hari Sabtu, 23 November 2013 di ruang Kelas. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah sopan santun kepada kepada orang yang lebih tua/kakak. Langkah- langkah yang diberikan pada kegiatan ini ada pada satuan layanan bimbingan konseling (terlampir). Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru pembimbing (konselor) yang memberikan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran. Teknik bermain peran pada kegiatan ini di harapkan agar siswa dapat menampilkan diri di depan teman-teman sesuai dengan tokoh yang ada di naskah dengan tujuan agar siswa dapat menyapa dengan sopan dan ramah,bersikap hormat kepada kakak agar terjalin hubungan yang harmonis serta suka membantu pekerjaan kakak. Naskah tersebut berisi tema siswa yang tidak sopan terhadap orang yang lebih tua dengan naskah (terlampir). Perubahan sikap siswa pada kegiatan inti peserta didik yang sempat tampil sudah mulai bagus, dan intonasi kalimat yang dibacakan sesuai dengan yang ada di naskah, sudah mulai menyapa dengan sopan. Ketika kegiatan sudah berakhir maka guru pembimbing mengidentifikasi, menganalis serta menyimpulkan hasil kegiatan.

4. Treatment ke 4

Treatment ke 4 di laksanakan pada hari Jum’at, 29 November 2013 di ruang kelas. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah sopan santun kepada orang yang lebih muda. Langkah- langkah yang diberikan pada kegiatan ini ada pada

(6)

satuan layanan bimbingan konseling (terlampir). Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru pembimbing (konselor) yang memberikan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran. Teknik bermain peran pada kegiatan ini di harapkan agar siswa dapat menampilkan diri di depan teman-teman sesuai dengan tokoh yang ada di naskah Naskah tersebut berisi tema siswa yang tidak menghormati orang yang lebih adik. (terlampir). Perubahan sikap siswa pada saat itu dalam tahap awal sampai kegiatan akhir ada sudah terlihat baik dalam menerima kegiatan ini, siswa sudah mulai memberi contoh teladan yang baik dan memberi motivasi, Menghargai pendapat siswa yang lebih adik. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti saat kegiatan berlangsung kemudian terungkap pada lembar penilaian segera dan jurnal kegiatan siswa

5. Treatment ke 5

Treatment ke 5 di laksanakan pada hari Sabtu, 30 November 2013 di ruang kelas. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah sopan santun kepada guru. Langkah-langkah yang diberikan pada kegiatan ini ada pada satuan layanan bimbingan konseling (terlampir). Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru pembimbing (konselor) yang memberikan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran. Teknik bermain peran pada kegiatan ini di harapkan agar siswa selalu tunduk dan patuh terhadap guru, melaksanakan segala hal yang baik, dan berbicara sopan dan halus kepada guru serta dapat menampilkan diri di depan teman-teman sesuai dengan tokoh yang ada di naskah. Naskah tersebut berisi tema siswa yang tidak menghargai guru dengan naskah main peran (terlampir).

(7)

Perubahan sikap siswa pada saat itu dalam tahap awal sampai pada kegiatan peralihan siswa terlihat lebih semangat, karena peserta semakin paham dengan kegiatan yang diberikan. Kemudian pada kegiatan inti, siswa mulai berani memainkan peran, bahkan peserta yang tidak sempat menjadi tokoh dalam kegiatan ini terlihat kesal, tetapi sebagian peserta yang tidak sempat memainkan peran guru memberikan tugas sebagai peserta pengamat. Setelah kegiatan berakhir, peserta mengungkapkan pertanyaan, ide-ide yang ada di fikiran peserta. Dalam kegiatan ini perubahan yang mencul pada saat itu sebagian besar siswa yang sudah terlihat siswa sudah menyapa dengan ramah bila bertemu dengan guru, menampilkan contoh tingkah laku yang baik, dapat mendengarkan nasihat guru, memperhatikan pelajaran yang di ajarkan tidak bergurau saat pelajaran berlangsung serta menaati peraturan

6. Treatment ke 6

Treatment ke 6 di laksanakan pada hari Senin, 02 Desember 2013 di ruang kelas Kegiatan yang diberikan kepada siswa tentang bimbingan kelompok teknik main peran. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah sopan santun kepada kepada orang tua. Langkah- langkah yang diberikan pada kegiatan ini ada pada satuan layanan bimbingan konseling (terlampir). Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru pembimbing (konselor) yang memberikan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran. Teknik bermain peran pada kegiatan ini di harapkan agar siswa dapat menampilkan diri di depan teman-teman sesuai dengan tokoh yang ada di naskah. Naskah tersebut berisi tema siswa yang tidak menghormati orang tua dengan naskah (terlampir).

(8)

Perubahan sikap siswa pada saat itu setelah menerima kegiatan yang diberikan guru pembimbing, dalam tahap awal sampai kegiatan akhir sikap siswa dalam kegiatan siswa mulai tunduk dan patuh kepada orang tua selama perintah itu dalam hal kebaikan, tidak berkata kasar atau membentak terhadap orang tua.

7. Treatment ke 7

Treatment ke 7 di laksanakan pada hari Jum’at 6 Desember 2013 di ruang kelas. Kegiatan yang diberikan kepada siswa tentang perilaku sopan santun kepada guru. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah sopan santun kepada guru. Langkah-langkah yang diberikan pada kegiatan ini ada pada satuan layanan bimbingan konseling (terlampir). Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru pembimbing (konselor) yang memberikan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran. Teknik bermain peran pada kegiatan ini di harapkan agar siswa selalu tunduk dan patuh terhadap guru, melaksanakan segala hal yang baik, dan berbicara sopan dan halus kepada guru serta dapat menampilkan diri di depan teman-teman sesuai dengan tokoh yang ada di naskah. Naskah tersebut berisi tema siswa yang tidak menghargai guru dengan naskah main peran (terlampir).

Perubahan sikap siswa pada saat itu dalam tahap awal sampai pada kegiatan peralihan siswa terlihat lebih semangat, karena peserta semakin paham dengan kegiatan yang diberikan. Kemudian pada kegiatan inti, siswa sudah berani memainkan peran, bahkan peserta yang tidak sempat menjadi tokoh dalam kegiatan ini terlihat kesal, tetapi sebagian peserta yang tidak sempat memainkan peran guru memberikan tugas sebagai peserta pengamat. Setelah kegiatan berakhir, peserta mengungkapkan pertanyaan, ide-ide yang ada di fikiran peserta.

(9)

Dalam kegiatan ini perubahan yang mencul pada saat itu sebagian besar siswa yang sudah terlihat siswa sudah menyapa dengan ramah bila bertemu dengan guru, menampilkan contoh tingkah laku yang baik, dapat mendengarkan nasihat guru, memperhatikan pelajaran yang di ajarkan tidak bergurau saat pelajaran berlangsung serta menaati peraturan.

8. Treatment ke 8

Treatment ke 8 di laksanakan pada hari Sabtu, 7 Desember 2013 di ruang kelas. Dalam hal ini materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah sopan santun kepada kepada orang tua. Langkah- langkah yang diberikan pada kegiatan ini ada pada satuan layanan bimbingan konseling (terlampir). Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru pembimbing (konselor) yang memberikan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran. Teknik bermain peran pada kegiatan ini di harapkan agar siswa dapat menampilkan diri di depan teman-teman sesuai dengan tokoh yang ada di naskah. Naskah tersebut berisi tema siswa yang tidak menghormati orang tua dengan naskah (terlampir). Perubahan sikap siswa pada saat itu setelah menerima kegiatan yang diberikan guru pembimbing, dalam tahap awal, siswa terlihat semakin semangat dan mengerti dengan apa yang guru berikan, pada kegiatan peralihan, semua peserta sudah siap menerima kegiatan, kemudian saat masuk pada kegiatan inti semua peserta berebutan menjadi si pemain peran. Guru pembimbing mengarahkan dan memberikan pemahaman bahwa kegiatan yang terakhir ini hanya terbatas. Kegiatan ini guru mengidentifikasi, menganalisis dan menyimpulkan hasil kegiatan main peran, peserta banyak yang bertanya mengungkapkan pendapat. Sikap siswa dalam

(10)

kegiatan siswa mulai tunduk dan patuh kepada orang tua selama perintah itu dalam hal kebaikan, tidak berkata kasar atau membentak terhadap orang tua, senantiasa berbuat baik dan tidak menyakiti hati kedua orang tua. hal ini dapat teruangkap pada lembar penilaian segera dan jurnal kegiatan harian siswa

4.1.4 Pengujian Normalitas Data Variabel (Pre-Test) a. Pengujian Normalitas Data Variabel 𝐗𝟏 (Pre-Test)

Dari hasil perhitungan sebelumnya maka di peroleh bahwa “Terima H0 jika nilai L0 hitung < L0 tabel sebaliknya tolak H0> L0 Tabel”

Tabel 5. Uji Normalitas Data 𝐗𝟏(Pre-Test)

No Xi F f kum Zi F (Zi) S (Zi) F(Zi)-S (Zi)

1 90 1 1 -1,08947 0,1401 0,066667 0,07343333 2 91 1 2 -1,028606 0,1539 0,133333 0,02056667 3 95 2 4 -0,785149 0,2177 0,266667 -0,0489667 4 96 1 5 -0,724285 0,2348 0,333333 -0,0985333 5 98 1 6 -0,602556 0,2742 0,4 -0,1258 6 101 1 7 -0,419963 0,3446 0,466667 -0,1220667 7 105 1 8 -0,176506 0,4425 0,533333 -0,0908333 8 107 2 10 -0,054778 0,149 0,666667 -0,5176667 9 108 1 11 0,0060864 0,5 0,733333 -0,2333333 10 121 1 12 0,797322 0,7823 0,8 -0,0177 11 124 1 13 0,9799148 0,834 0,866667 -0,0326667

(11)

12 133 1 14 1,5276932 0,9357 0,933333 0,00236667

13 142 1 15 2,0754717 0,9808 1 -0,0192

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa 𝐿0 hit= 0,07343333 dan Ldaftar

= 0,220. Dengan kriteria pengujian bahwa:

Jika 𝐿0 < 𝐿𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟, maka data berdistribusi normal.

Jika 𝐿0 >𝐿𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟, maka data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan uji kriteria tersebut didapatkan bahwa 𝐿0 < 𝐿𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 atau

0,07343333 < 0,220 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pre-test berdistribusi normal.

b. Pengujian Normalitas Data Variabel 𝐗𝟐 (Post-Test) Tabel 6. Uji Normalitas Data 𝐗𝟐(Pre-Test)

No X2 F f kum Zi F (Zi) S (Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 123 1 1 -2,125523 0,0174 0,066667 -0,0492667 2 136 1 2 -1,037657 0,1515 0,133333 0,01816667 3 139 2 4 -0,786611 0,2177 0,266667 -0,0489667 4 141 1 5 -0,619247 0,2709 0,333333 -0,0624333 5 144 1 6 -0,368201 0,3594 0,4 -0,0406 6 145 2 8 -0,284519 0,3897 0,533333 -0,1436333 7 149 1 9 0,0502092 0,5199 0,6 -0,0801 8 152 1 10 0,3012552 0,6179 0,666667 -0,0487667 9 155 1 11 0,5523013 0,7088 0,733333 -0,0245333 10 157 1 12 0,7196653 0,7612 0,8 -0,0388 11 161 1 13 1,0543933 0,8531 0,866667 -0,0135667 12 164 1 14 1,3054393 0,9032 0,933333 -0,0301333 13 173 1 15 2,0585774 0,9798 1 -0,0202

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa 𝐿0 = 0,01816667 dan Ldaftar = 0,220. Dengan kriteria pengujian bahwa:

(12)

Jika 𝐿0 >𝐿𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟, maka data tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan uji kriteria tersebut didapatkan bahwa 𝐿0 < 𝐿𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 , atau 0,01816667< 0,220 sehingga dapat disimpulkan bahwa data post-test berdistribusi normal.

4.1.5 Pengujian Hipotesis

Dari hasil perhitungan diperoleh harga 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar -7,83. Sedangkan dari

daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh 𝑡0,975(28)= 2,05. Ternyata harga 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 memperoleh harga lain, atau harga 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 telah berada di luar daerah

penerimaan H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima H1. Artinya bahwa hipotesis terdapat pengaruh bimbingan kelompok teknik main peran terhadap perilaku sopan santun siswa, dapat diterima. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran).

Untuk jelasnya dapat dilihat dalam kurva sebagai berikut :

H0

H1 H0 H1

-7,83 7,83

(13)

Gambar 1. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X1 dan X2)

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilaksanakan, menunjukkan adanya perubahan tingkat perilaku sopan santun siswa siswa kelas VII di MTs Alhuda Kota Gorontalo, setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok teknik main peran. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data penelitian, diketahui bahwa rata-rata tingkat sopan santun siswa sebelum memperoleh layanan yaitu sebesar 1623 dan setelah memperoleh layanan menjadi 2223.

Dari hasil pengujian hipotesis juga diperoleh harga 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar -7,83 dan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh 𝑡0,975(28)= 2,05. Artinya

𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 telah berada di luar daerah penerimaan H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran terhadap perilaku sopan santun siswa.

Perilaku sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari-hari setiap orang, karena dengan menunjukkan sikap sopan santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan dengan keberadaannya sebagai makhluk sosial dimana pun tempat ia berada. Dalam kehidupan bersosialisasi antar sesama manusia sudah tentu memiliki norma-norma dalam melakukan hubungan dengan orang lain, dalam hal ini sopan santun dapat memberikan banyak manfaat atau pengaruh yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. (http://incteachet.wordpress.com).

Dengan adanya layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran, siswa dapat memahami tata cara bersopan santun yang baik dan benar, baik itu di

(14)

lingkungan rumah maupun sekolah. Berdasarkan perilaku sopan santun dapat di simpulkan bahwa sikap sopan santun yatu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu peraturan. Sikap santun yang baik dan benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja.

Bermain peran dalam bimbingan kelompok merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui peragaan, serta langkah-langkah identifikasi masalah, analisis, pemeranan, dan diskusi. Untuk kepentingan tersebut, sejumlah peserta didik bertindak sebagai pemeran dan yang lainnya sebagai pengamat. Seorang pemeran harus mampu menghayati peran yang dimainkannya. Melalui peran, peserta didik berinteraksi dengan orang lain yang juga membawakan peran tertentu sesuai dengan tema yang dipilih. Strategi Role Playing (bermain peran) termasuk metode pementasan drama yang sangat sederhana. Peran diambil dari kisah kehidupan nyata sehari-hari (bukan imajinatif). Mutiah (2012:115).

Bagi siswa Kelas VII di MTs Al-Huda Kota Gorontalo yang menjadi sampel dalam penelitian ini, pada umumnya mengikuti bimbingan kelompok sesuai peraturan yang berlaku, sehingga tujuan dalam pelaksanaan layanan tersebut dapat tercapai. Hal ini bisa dilihat dari partisipasi siswa saat mengikuti layanan. Seperti perilaku siswa dengan cara menghargai, menghormati, serta peduli antar sesama teman dimana sebelumnya mereka mengatakan bahwa tidak mau menghargai diri sendiri maupun orang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa perlakuan/ treatment yang diberikan berdampak pada tingkat perilaku sopan santun siswa dengan kesungguhan mengikuti kegiatan ini maka siswa mengalami sedikit perubahan ketika sudah menerima layanan bimbingan kelompok teknik main peran.

(15)

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan eksperimen, yakni fasilitas yang ada di sekolah, khususnya ruang BK dan waktu pelaksanaan kegiatan masih sangat terbatas. Ada beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok teknik bermain peran di MTs Al-Huda Kota Gorontalo sebagai berikut ; 1) Guru bimbingan konseling memberikan pemahaman tentang perilaku sopan santun di kelas sesuai dengan jadwal yang dilaksanakan; 2) Setiap guru mata pelajaran meluangkan waktu untuk memberikan nasehat kepada siswa tentang perilaku sopan santun yang baik dalam kehidupan sehari-hari sampai, sehingga di terapkan ke diri siswa secara matang; 3) Ada salah satu guru mata pelajaran yang memberikan mata pelajaran tentang akidah akhlak yang berkaitan dengan perilaku sopan santun.

Sehingga pengaruh yang diperoleh peneliti dalam melaksanakan penelitian disekolah ini sangat sedikit jika dipersentasekan mencapai 16% pengaruh pelaksanaan bimbingan kelompok teknik bermain peran terhadap perilaku sopan santun meningkat.

Gambar

Tabel  3. Skor Tes Awal Xi (Pre-Test) Perilaku Sopan Santun Siwa
Tabel 4. Skor Tes Akhir
Tabel 5. Uji  Normalitas Data

Referensi

Dokumen terkait

Analisis dampak lalu lintas adalah suatu studi khusus yang dilakukan untuk menilai pengaruh yang dapat mengakibatkan perubahan tingkat pelayanan pada ruas

Pelabuhan Indonesia II (persero) Cabang Panjang) disusun oleh : Mayang Sefani Putri, NPM : 1251010011, Program Studi : Ekonomi Syariah, telah diujikan dalam sidang

(2011) Pada dasarnya seseorang yang mempunyai tungkai yang panjang dapat mencapai jarak lompatan yang lebih jauh dibandingkan dengan orang yang mempunya tungkai yang

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (developmental) bahan ajar dalam bentuk website untuk menunjang proses

Hasil pengolahan analisis regresi data panel dengan menggunakan pendekatan fixed effect bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dari pengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan yang signifikan pada modulus elastisitas thermoplastic nylon sebagai bahan basis gigi tiruan antara konsentrasi

Dari hasil penelitian BPD dalam pembangunan di Desa Sukaraja sesuai dengan Tugas Pokok yaitu menggali, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat yang telah di

Bеrdasarkan hasil pеnеlitian mеnunjukkan bahwa Sikap Konsumеn dеngan indikator komponеn kognitif, afеktif dan konatif sеcara langsung tidak mеmiliki pеngaruh