• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Kabuapten Nunukan merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Utara, secara astronomi terletak pada 115°3'00’’- 118°3'00’’ Bujur timur dan diantara 03°15'00’’ - 04°24'00’’ Lintang Utara, serta mempunyai luas 14.263,68 km². Selain itu secara administrasi Kabupaten Nunukan terbagi menjadi 16(enam belas ) Kecamatan, yaitu Kecamatan Nunukan, Kecamatan Nunukan Selatan, Kecamatan Sebatik Barat, Kecamatan Sebatik, Kecamatan Sebatik Utara, Kecamatan Sebatik Timur, Kecamatan Sebatik Tengah, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Tolin Onsoi, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Krayan dan Kecamatan Krayan Selatan.

Pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Nunukan yang dinamis membutuhkan penyediaan fasilitas yang layak, memadai, terjangkau dan adil, serta pelayanan public yang semakin baik dan handal. Sebagai daerah otonom, Kabupaten Nunukan pada saat ini dengan giatnya melaksanakan pembangunan prasarana dan sarana wilayah.

Perkembangan pembangunan Kabupaten Nunukan dapat dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan fisik. Sebagai daerah otonom yang baru terbentuk, Kabupaten Nunukan banyak melakukan pembanguna fisik terutama infrastruktur untuk pelayanan masyarakat. Dalam kurun waktu sampai dengan tahun 2014, Kabupaten Nunukan melakukan berbagai pembangunan baik pembangunan jalan, rumah sakit, pelabuha, perumahan serta sarana dan prasarana lainnya.

Secara Geografis, Kabuapten Nunukan memiliki posisi yang strategis yaitu terletak diwilayah utara Propinsi Kalimantan Utara yang berbatsan langsung dengan negeri jiran Malasyia. Letak strategis wilayah Kabupaten Nunukan ini merupakan potensi yang sangat mendukung bagi berkembangnya interaksi wilayah Kabupaten Nunukan dengan wilayah luar, baik dalam skala nasional, regional maupun internasional dalam hal ini dimungkinkan adanya peningkatan aksebilitas, pertumbuhan pada sector perekonomian dan peningkatan laju perkembangan penduduk. Sebagai langkah kedepan guna mengimbangi perkembangan Kabupaten Nunukan yang dinamis maka perlu di upayakan

(2)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 2 penyediaan prasarana dan sarana serta insfrastruktur yang memadai, hal ini tentunya guna mewujudkan visi dan misi Kabupaten Nunukan.

Visi Kabupaten Nunukan Tahun 2011- 2016

Untuk mewujudkan visi tersebut Pemerintah telah menyusun tujuh misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bersih (Good and Clean Government).

2. Meningkatkan mutu pendidikan dan layanan kesehatan masyarakat serta layanan dasar sosial lainnya yang didukung dengan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK).

3. Meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing melalui investasi, pemanfaatan SDA dan pengembangan ekonomi kerakyatan 4. Meningkatkan sarana prasarana publik, energi, sistem transportasi

dan optimalisasi tata ruang.

5. Mewujudkan Daerah Perbatasan yang Maju dan Mandiri.

6. Mewujudkan Pembangunan yang berwawasan lingkungan (Suistainable Development)

7. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat dengan menjunjung tinggi keadilan dan HAM

Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2004 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kota memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga) Strategic Goals Kementrian Pekerjaan Umum dapat tercapai, Yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii)

“Terwujudnya Masyarakat Nunukan Yang Maju, Aman , Damai, Bermoral, Demokratis, Mandiri, Sejahtera, Dan

(3)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 3 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan.

Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh pemerintah kota melalui fasilitasi pemerintah provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi dan kota baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan dan kemampuan keuangan daerah.

1.2

Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemprograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Gambar 1.1 di bawah memaparkan kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

(4)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 4

Sumber: Direktorat Bina Program, 2014

Gambar 1. 1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.

1.3

Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2JM

Bidang PU

Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabuapten Nunukan adalah untuk mewujudkan kemandirian Pemerintah Kabupaten dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan namun tetap terintegrasi dengan kebijakan skala nasional dan provinsi.

(5)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 5 Tujuan utama dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen yang dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pemprograman dan penganggaran pembangunan infratsruktur Bidang Cipta Karya.

RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sector, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPI2-JM dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. Gambar 1.2 memaparkan Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah.

Sumber: Direktorat Bina Program, 2014

Gambar 1. 2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah

(6)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 6 Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRW, Perda, Perbup, RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di Kabupaten Nunukan tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

Khusus untuk Kawasan Strategis Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten.

Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten Nunukan dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.

(7)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 7

1.5

Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:

a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.

b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem drainase kota, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.

d. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program.

e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.

1.6

Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri atas 11 (sebelas) bab yaitu:

(8)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 8 Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Nunukan.

Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Bab 2 ini berisikan arahan konsep perencanaan bidang cipta karya antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, KEK dan dekrit presiden, amanat peraturan perundangan terkait pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional).

Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kab/Kota

Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 tahun 2008), RTRW Pulau, RTRW Propinsi, Serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Propinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan Kabupaten Nunukan. Pada bab ini tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, namun juga kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus.

Bab 4 Profil Kabupaten Nunukan

Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten Nunukan seperti batas administrasi wilayah, kondisi demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.

Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Nunukan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kota maupun kawasan.

Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL), Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, dan Rencana

(9)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 9 Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.

Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kota, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan Strategis Kota (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kabupaten Nunukan

Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial

Bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL - UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

Bab 9 Aspek Pembiayaan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai profil APBD Kabupaten Nunukan, profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi Bidang Cipta Karya.

Bab 10 Aspek Kelembagaan Kabupaten Nunukan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.

Bab 11 Matriks Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya.

pada bab ini berisikan matriks program investasi RPI2-JM Kabupaten Nunukan dan matriks keterpaduan program investasi RPI2-JM Kabupaten Nunukan Tahun 2015 - 2019.

(10)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 10

1.7

Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta

Karya

Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

1.7.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kota pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kab/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur

Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku.

Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi. Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota yang bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Gambar 1.3 memaparkan Keterkaitan Organisasi Penyusunan RPI2-JM Kab/Kota.

(11)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 11

Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014

Gambar 1. 3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

1.7.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar 1.4 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

(12)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 12 Gambar 1. 4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Dari Gambar 1.4 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional.

(13)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 13 1.7.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana masing – masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari beberapa kriteria yaitu:

a. Kelengkapan Dokumen

Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Bupati, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.

b. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan

Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).

c. Kelayakan Program

Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.

d. Kelayakan Lingkungan dan Sosial

Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.

e. Kelayakan Pendanaan

Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program/kegiatan RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.

f. Kelayakan Kelembagaan

Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI2-JM di daerah.

g. Matriks Program

Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program berdasarkan entitas yang tertuangdalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

(14)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 14 h.

Tabel 1.1 memaparkan cara penilaian kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta

KRITERIA

No

INDIKATOR PENILAIAN

NILAI MAX

KELENGKAPAN DOKUMEN

A LEGALISASI 1 Persetujuan Bupati/Walikota

2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi

B

OUTLINE

DOKUMEN

1 Pendahuluan

2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang

Cipta Karya

3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya

4 Profil Kabupaten/Kota

5 Keterpaduan

Strategi

Pengembangan

Kab./Kota

6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim,

PBL)

7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial

No

INDIKATOR PENILAIAN

NILAI MAX

9 Aspek Pembiayaan

10 Aspek Kelembagaan

11 Matriks Rencana Program dan Investasi

Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

ARAHAN KEBIJAKAN (4)

C

ARAHAN

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

BIDANG CIPTA

KARYA

1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait

Bidang Cipta Karya

2 Amanat

Peraturan

Perundangan

Pembangunan Terkait Bidang Cipta

Karya

3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya

D

ARAHAN

STRATEGIS

NASIONAL

BIDANG CIPTA

1 Arahan RTRW Nasional

2 Arahan RTRW Pulau

3 Arahan RTRW Provinsi

(15)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 15

KARYA UNTUK

KABUPATEN/KOTA

5 Arahan MP3EI/KEK

PROFIL KABUPATEN/KOTA (2)

E

PROFIL

KABUPATEN/KOTA

1 Geografi dan Administratif Wilayah

2 Demografi

3 Topografi

4 Geohidrologi

5 Geologi

6 Klimatologi

7 Sosial dan Ekonomi

KELAYAKAN RENCANA (14,5)

Arahan RTRW Kabupaten/Kota

F

KETERPADUAN

STRATEGI

PENGEMBANGAN

PERKOTAAN

1 Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah Daerah (RPJMD)

2 Rencana

Tata

Bangunan

dan

Lingkungan (RTBL)

3 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air

Minum (RISPAM)

4 Strategi Sanitasi Kota (SSK)

5 Rencana

Pembangunan

dan

Pengembangan Kawasan Permukiman

(RP2KP) Kabupaten/Kota

6 Rencana

Tata

Bangunan

dan

Lingkungan di Kawasan Strategis

Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

7 Integrasi

Strategi

Pembangunan

Kab/Kota dan Sektor

KELAYAKAN PROGRAM (46)

G

RENCANA

PROGRAM

INVESTASI

SEKTOR

PENGEMBANGAN

1

Isu

Strategis,

Kondisi

Eksisting,

Permasalahan, dan Tantangan

2

Analisis Kebutuhan Sektor PBL

3

Kesiapan Daerah terhadap Kriteria

Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor

Penataan Bangunan dan Lingkungan

(16)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 16

PERMUKIMAN

4

Usulan

Kebutuhan

Program

dan

Kegiatan

H

RENCANA

PROGRAM

INVESTASI

SEKTOR PBL

1 Isu

Strategis,

Kondisi

Eksisting,

Permasalahan, dan Tantangan (Air

Limbah, Persampahan, Drainase)

2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL

3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria

Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor

Penataan Bangunan dan Lingkungan

4

Usulan

Kebutuhan

Program

dan

Kegiatan

No INDIKATOR PENILAIAN

NILAI MAX

RENCANA

PROGRAM

INVESTASI

SEKTOR PPLP

1 Isu

Strategis,

Kondisi

Eksisting,

Permasalahan, dan Tantangan (Air

Limbah, Persampahan, Drainase)

I

2 Analisis

Kebutuhan

Sektor

Pengembangan PLP (Air Limbah,

Persampahan, Drainase)

3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria

Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor

Pengembangan PLP (Air Limbah,

Persampahan, Drainase)

4

Usulan

Kebutuhan

Program

dan

Kegiatan Sektor Pengembangan PLP

(Air Limbah, Persampahan, Drainase)

J

RENCANA

PROGRAM

INVESTASI

SEKTOR AIR

MINUM

1 Isu

Strategis,

Kondisi

Eksisting,

Permasalahan, dan Tantangan

2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum

3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria

Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Air

Minum

K

KETERPADUAN

PROGRAM

1 Keterpaduan Program Berdasarkan

Entitas Regional, Kab/Kota, Kawasan,

dan Lingkungan/Komunitas

KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6)

L

PERLINDUNGAN

LINGKUNGAN DAN

SOSIAL

1 Analisis

Perlindungan

Lingkungan

(KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH

2 Analisis Perlindungan Sosial

(17)

Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan I- 17

KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)

M

ASPEK

PEMBIAYAAN

1 Profil

Perkembangan

APBD

Kabupaten/Kota

2 Profil Perkembangan Investasi Bidang

Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD

Kab./Kota, Swasta, Masyarakat)

3 Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang

Cipta Karya

4 Strategi peningkatan Investasi bidang

Cipta Karya

KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)

N

ASPEK

KELEMBAGAAN

1 Kondisi

Eksisting

(organisasi,

tatalaksana,

dan SDM)

2 Analisis

Permasalahan

(organisasi,

tatalaksana, dan SDM)

3 Rencana Pengembangan Kelembagaan

MATRIKS PROGRAM (6)

O

MATRIKS

RENCANA

TERPADU DAN

PROGRAM

INVESTASI

INFRASTRUKTUR

JANGKA

MENENGAH

(RPI2-JM) BIDANG

CIPTA KARYA

BERDASARKAN

ENTITAS

1 Telah memuat Rencana Terpadu dan

Program Investasi Infrastruktur Jangka

Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya

untukJangka Menengah (lima tahun)

2 Telah memuat informasi keterpaduan

pembangunan

berdasarkan

entitas

Gambar

Gambar 1. 1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan  Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Gambar  1. 2  Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang  Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah
Gambar 1. 3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM   Bidang Cipta Karya
Gambar 1. 4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

Günlük Yaşamın Psikopatolojisi'ndoysor temel açıklamaların ve kuramların hemen hemen tamamı, ilk basımlarda zaten yeralmıştı;2 sonradan eklenenlerin büyük çoğunluğu,

Listwise deletion based on all variables in the procedure.. Listwise deletion based on all variables in the

masing kuat tekan beton melakukan variasi pada ) dari 50 KNm dengan kenaikan Berdasarkan hasil peneliti lakukan, maka pembuatan konstruksi optimum didapatkan MPa,

Hasil penelitian dan pengembangan: secara keseluruhan media Puzzle dan Coloring Book pencak silat dengan pokok bahasan materi (kuda-kuda , tangkisan, pukulan, sikutan,

(3) Seksi Angkutan dan Teknis Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengawasan teknis penye1enggaraan angkutan jalan

Perancangan alat “Tongkat Pemandu Tuna Netra Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Arduino”, ini dimulai dengan membangun ide awal yang dilanjutkan

Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian,

Predisposing factors:  Faktor Demografi : - Umur - Pendidikan - Pekerjaan  Pengetahuan  Sikap Reinforcing factors:  Dukungan petugas kesehatan  Dukungan Keluarga