• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang-Undang No. 9 tahun 2008 tentang Penggunaan Bahan Kimia dan Larangan Penggunaan Bahan Kimia sebagai Senjata Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Undang-Undang No. 9 tahun 2008 tentang Penggunaan Bahan Kimia dan Larangan Penggunaan Bahan Kimia sebagai Senjata Kimia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Undang-Undang No. 9 tahun 2008 tentang

Penggunaan Bahan Kimia dan Larangan

Penggunaan Bahan Kimia sebagai Senjata Kimia

Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia

Disampaikan pada acara Launching dan Sosialisasi UU No. 9 Tahun 2008 tentang Penggunaan Bahan Kimia dan Larangan Penggunaan Bahan Kimia sebagai

Senjata Kimia

(2)

2

Undang-Undang No. 9 Tahun 2008 tentang

Penggunaan Bahan Kimia dan Larangan

Penggunaan Bahan Kimia sebagai Senjata Kimia

• Latar Belakang

– Upaya berpartisipasi aktif dalam ketertiban dan perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD RI tahun 1945; – Perlunya jaminan kepastian hukum atas perdagangan internasional

bahan-bahan kimia yang bersifat dual-use.

• Tujuan

– Memenuhi kewajiban sebagai negara pihak dalam melaksanakan Konvensi Senjata Kimia yang telah diratifikasi melalui Undang-Undang No. 6 Tahun 1998.

• Sasaran

– Memberi landasan hukum pengaturan penggunaan bahan kimia dan larangan penggunaan bahan kimia sebagai senjata kimia.

(3)

Manfaat dan posisi strategis dari

Keberadaan UU No. 9 Tahun 2008

1. Hak meminta bantuan dan perlindungan kepada negara pihak dan

Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons/OPCW apabila

Indonesia terancam/diserang dengan senjata kimia oleh negara lain; 2. Mendapatkan keuntungan dalam kegiatan pertukaran bahan kimia,

peralatan dan pengetahuan serta informasi pengembangan dan aplikasi ilmu kimia untuk tujuan damai;

3. Melancarkan perdagangan internasional bahan kimia, khususnya yang bersifat dual-use;

4. Melaksanakan tugas Pemerintah Negara RI sebagai pengayom dan pelindung masyarakat Indonesia;

5. Meningkatkan citra Indonesia sebagai negara cinta damai dan melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman kejahatan terhadap kemanusiaan; serta 6. Menjamin kepastian hukum penggunaan bahan kimia oleh sektor industri,

(4)

4

Tujuan dan Prinsip Pengaturan Bahan Kimia

A. Tujuan Pengaturan

• perlindungan, yaitu bertujuan yang berkaitan langsung dengan perlindungan menghadapi bencana bahan kimia beracun atau menghadapi senjata kimia;

• pertahanan, yaitu pelarangan penggunaan bahan kimia beracun sebagai senjata dalam berperang; serta

• penegakan hukum, yaitu untuk mengatasi kerusuhan di dalam negeri dengan menggunakan gas air mata.

B. Prinsip Pengaturan

– prinsip keselamatan dan keamanan

memberikan jaminan atas keselamatan dan keamanan kepada masyarakat, bangsa, dan negara dalam penggunaan, pemakaian, pemanfaatan, dan transportasi bahan kimia

– prinsip pemanfaatan

pemberian nilai tambah dalam rangka pemenuhan kehidupan dan penghidupan manusia dan lingkungannya.

– prinsip keseimbangan

memberikan keseimbangan manfaat antarpelaku usaha/masyarakat dengan kepentingan bangsa dan negara.

(5)

5

Struktur UU No. 9 Tahun 2008

Menimbang (5 butir)

Mengingat (6 butir)

Terdiri dari 32 (tiga puluh dua) pasal yang terbagi

dalam VII bab yaitu

I. Ketentuan Umum

II. Penggolongan dan Penggunaan Bahan Kimia III. Larangan

IV. Otoritas Nasional dan Kerjasama Internasional V. Ketentuan Pidana

VI. Ketentuan Peralihan VII. Ketentuan Penutup

Penjelasan

Lampiran berupa tabel penggolongan bahan kimia

dan Prekursor

(6)

6

Cakupan Bahan Kimia yang Diatur

dalam UU No. 9 tahun 2008

A. Bahan Kimia Daftar

1. Bahan Kimia Daftar 1 adalah bahan kimia yang bersifat sangat beracun dan mematikan yang dikembangkan, diproduksi, dan digunakan hanya sebagai senjata kimia. [contoh: Sarin, Tabun, VX, dsb]

2. Bahan Kimia Daftar 2 adalah bahan kimia kunci untuk pembuatan senjata kimia (prekursor), tetapi memiliki

kegunaan komersial [contoh: Amiton, Arsenic Trichloride, Thiodiglycol, dsb]

3. Bahan Kimia Daftar 3 adalah bahan kimia yang dapat

diproduksi menjadi senjata kimia (prekursor), tetapi dapat dimanfaatkan untuk keperluan komersial. [contoh: Phosgene, HCN, Sulfur dichloride , MEA, DEA, TEA, dsb]

(7)

Cakupan Bahan Kimia yang Diatur dalam UU No. 9

tahun 2008

…… (con’t)

B. Bahan Kimia Diskret NonDaftar

1. Bahan kimia organik diskret nondaftar (discrete

organic chemicals/DOC) adalah bahan kimia yang

tidak termasuk dalam Bahan Kimia Daftar 1, 2, dan

3, tetapi merupakan senyawa yang mengandung

unsur karbon, kecuali dalam bentuk oksida, sulfida,

dan logam karbonat.

contoh: Urea, Formaldehyde

2. Bahan kimia organik diskret nondaftar PSF

(DOC-PSF) adalah DOC yang mengandung unsur fosfor,

sulfur, atau fluor.

(8)

8

Otoritas Nasional Senjata Kimia

• Otoritas Nasional adalah organisasi pelaksana UU No. 9 Tahun 2008 • Otoritas Nasional bertugas sebagai koordinator dan penghubung

Pemerintah Indonesia dengan OPCW dan/atau negara pihak lainnya. • Otoritas Nasional berwenang menetapkan kebijakan nasional untuk

melaksanakan UU No. 9 tahun 2008

• Otoritas Nasional diketuai oleh Menteri Perindustrian dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

• Keanggotaan Otoritas Nasional terdiri atas perwakilan instansi pemerintah terkait antara lain :

– Departemen Perindustrian – Departemen Pertahanan – Departemen Luar Negeri

– Departemen Hukum dan HAM – Departemen Perdagangan

• Untuk mendukung pelaksanaan operasional Otoritas Nasional, dibentuk Sekretariat Otoritas Nasional.

(9)

Deklarasi dan Pelaporan Kegiatan yang

Melibatkan Pemanfaatan Bahan Kimia Daftar

• Deklarasi adalah pernyataan terhadap produksi, kepemilikan, dan

penggunaan atas jenis dan jumlah bahan kimia daftar dan bahan kimia organik diskret nondaftar;

• Setiap orang yang membuat, memproduksi, memiliki, menyimpan, mentransfer, atau menggunakan Bahan Kimia Daftar 1, Bahan Kimia Daftar 2, atau Bahan Kimia Daftar 3 wajib menyampaikan laporan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun kepada Menteri;

• Setiap orang yang memproduksi bahan kimia organik diskret nondaftar dengan batasan jumlah yang harus dideklarasikan wajib menyampaikan laporan kepada Menteri;

• Setiap orang yang mempunyai fasilitas pabrik yang memproduksi Bahan Kimia Daftar 1, Bahan Kimia Daftar 2, Bahan Kimia Daftar 3, dan bahan kimia organik diskret nondaftar wajib menyampaikan laporan kepada Menteri;

• Pemerintah melindungi dan menjaga kerahasiaan atas Deklarasi dan Laporan yang menurut sifat isinya terbatas .

(10)

10

Inspeksi

• Inspeksi adalah pelaksanaan verifikasi, yaitu melakukan pemeriksaan langsung di lapangan terhadap deklarasi yang dinyatakan oleh negara pihak.

• Inspeksi dilakukan oleh Tim Inspeksi Internasional dan/atau Tim Inspeksi Nasional yang dikoordinasikan oleh Otoritas Nasional

• Tim Inspeksi Internasional adalah tim yang ditugasi oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (Organization for The Prohibition of

Chemical Weapons/OPCW) untuk melakukan verifikasi atas deklarasi

• Beberapa Inspeksi yang telah diterima Indonesia adalah:

– PT. Petrokimia Gresik dan anak perusahaannya (12 - 15 Januari 2004), – PT. Medco Methanol Bunyu (26 – 29 April 2004),

– PT. Asean Aceh Fertilizer (27 – 30 September 2004), – PT. Pupuk Iskandar Muda (28 Juni – 1 Juli 2005), – PT. Pupuk Sriwidjaja (25 – 28 September 2006), – PT. Pupuk Kujang (14 – 16 Mei 2007).

(11)

Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 9

Tahun 2008, pada tahun 2008 Pemerintah akan

menyusun Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

yang terdiri dari :

No Jenis Peraturan Diharapkan selesai

1 Peraturan Pemerintah (PP) Desember 2008 2 Peraturan Presiden (Perpres) Agustus 2008 3 Keputusan Presiden (Keppres) Agustus 2008 4 Peraturan Menteri (Permen) September 2008 5 Keputusan Menteri (Kepmen) September 2008

(12)

12

Substansi Peraturan Pemerintah (PP)

Pengaturan mengenai tata cara perizinan

produksi,kepemilikan, penyimpanan, transfer, atau

penggunaan Bahan Kimia Daftar [Pasal 7 ayat (3)]

Pengaturan mengenai tata cara pelaporan produksi,

kepemilikan, penyimpanan, transfer, atau penggunaan

Bahan Kimia Daftar dalam hal orang perseorangan

[Pasal 9 ayat (4)]

Pengaturan mengenai tata cara pelaporan dalam hal

korporasi [Pasal 10 ayat (2)]

(13)

Substansi Peraturan dan Keputusan

Presiden (Perpres dan Keppres)

• Peraturan Presiden

– Pengaturan mengenai Pembentukan, tugas dan

wewenang organisasi, serta biaya pelaksanaan

tugas Otoritas Nasional [pasal19]

• Keputusan Presiden

– Penetapan Susunan keanggotaan Otoritas

Nasional [pasal 17 ayat (3)]

• Otoritas Nasional direncanakan akan mulai

efektif berfungsi pada bulan Januari 2009

(14)

14

Substansi Peraturan dan Keputusan

Menteri (Permen dan Kepmen)

• Peraturan Menteri

– Penetapan Daftar tetap bahan kimia

[Pasal 5 ayat (3)]

• Keputusan Menteri

– Penetapan perincian bahan kimia organik

diskret nondaftar [Pasal 6 ayat (2)]

(15)

Penutup

• Negara Indonesia patut berbangga bahwa Indonesia

mempunyai ketentuan yang mengatur penggunaan bahan

kimia untuk tujuan damai dan melarang menggunaan bahan

kimia sebagai senjata kimia.

• Dengan UU tersebut, Indonesia tidak hanya berkontribusi

terhadap perdamaian dunia, namun juga untuk kepentingan

menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Pemerintah mengharapkan kepada seluruh Pihak, khususnya

sektor industri yang memanfaatkan bahan kimia, dapat

mendukung pelaksanaan Undang-Undang ini sehingga

sektor industri nasional dapat berkembang dengan baik

tanpa harus dibayang-bayangi tuduhan mengembangkan

senjata kimia.

(16)

16

Referensi

Dokumen terkait

mencatat segala transaksi penjualan. Bagian kebersihan adalah membersihkan semua barang yang ada di toko. Bagian pemasaran adalah memasarkan dan melayani pembeli. Dalam

Tingginya nilai COD karena adanya residu atau limbah dari penambangan minyak tradisional yang ikut terbawa aliran sungai, sehingga mempengaruhi kualitas air sumur

Tabel di atas menggambarkan, bahwa rata-rata skor hasil belajar mahasiswa FBS UNP Padang yang diterima melalui jalur SPMB/SNMPTN berbeda secara signifikan dengan

 Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i sehingga aij = aji...

“Makhluk yang paling dicintai oleh Allah adalah imam yang adil, dan yang paling dibenci Allah adalah imam yang zalim.” (Hadis Riwayat Ahmad) Berdasarkan huraian di

Metode ini juga memiliki peran dalam internalisasi nilai pendidikan Islam melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SD YIMI Full Day School Gresik, karena metode ini

Negara memiliki hak dan kekuasaan untuk memonopoli kegiatan ekonomi dilakukan untuk semata-mata kepentingan nasional, baik untuk menciptakan kesejahteraan rakyatnya

Khusnul Yaqin SD SD NEGERI PERAK UTARA III60 Kec.. Maria Natalia Kristantri SD SDS ANUGERAH