ANALISIS STRUKTUR
ANJUNGAN LEPAS PANTAI TIPE JACKET 4 KAKI
MENGGUNAKAN SACS 5.1
TUGAS AKHIR
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Oleh
Chairul Amri
NIM: 15503002
Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2008
Lembar Pengesahan
Tugas Akhir Sarjana
ANALISIS STRUKTUR ANJUNGAN LEPAS PANTAI
TIPE JACKET 4 KAKI MENGGUNAKAN SACS 5.1
Adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan
sebelumnya baik sebagian ataupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain,
baik di ITB maupun institusi pendidikan lainnya.
Bandung, Juni 2008
Penulis
Chairul Amri
NIM 15503002
Bandung, Juni 2008
Pembimbing Tugas Akhir
Rildova, Ph.D
NIP 132 163 493
Mengetahui:
Program Studi Teknik Kelautan
Ketua,
Dr.Ir. Muslim Muin, MSOE
NIP 131 570 005
PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TUGAS AKHIR
Diberikan kepada :
Nama : Chairul Amri
NIM : 15503002
Judul Tugas Akhir adalah ANALISIS STRUKTUR ANJUNGAN LEPAS PANTAI
TIPE JACKET 4 KAKI MENGGUNAKAN SACS 5.1
Dengan isi Tugas Akhir sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ANJUNGAN LEPAS PANTAI
BAB III
PEMBEBANAN DAN PEMODELAN STRUKTUR
BAB IV
ANALISIS INPLACE
BAB V
ANALISIS SEISMIC
BAB VI
ANALISIS FATIGUE
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Tugas Akhir ini dibuat rangkap 6 (Enam) :
1.
Untuk
Mahasiswa (1
buah)
2.
Untuk
Pembimbing
(1
buah)
3. Untuk Penguji Sidang Tugas Akhir
(2 buah)
4. Untuk Tata Usaha Program Studi Teknik Kelautan (1 buah)
5.
Untuk
Perpustakaan
(1
buah)
Bandung, Juni 2008
Menyetujui
Koodinator, Pembimbing
Krisnaldi Idris, Ph.D Rildova, Ph.D
NIP. 131 570 002 NIP.
132 163 493
1
Abstraksi
Semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan gas alam mendorong para engineer untuk mengeksplorasi sumber daya alam tersebut di lautan lepas. Untuk itu sangatlah dibutuhkan suatu struktur yang mampu memfasilitasi usaha eksplorasi tersebut. Struktur itu dinamakan anjungan lepas pantai (offshore platform).
Desain anjungan lepas pantai merupakan desain yang kompleks dan relatif mahal dibandingkan struktur di darat. Hal ini dikarenakan beban-beban yang bekerja di laut lebih kompleks daripada di darat. Begitu pula dalam hal perencanaan, desain, metoda konstruksi dan instalasi, perencanaan anjungan lepas pantai juga lebih sulit dilakukan.
Dalam perencanaan Anjungan lepas pantai tipe tetap harus dipenuhi suatu kriteria perencanaan yang terdiri dari kriteria operasional, fabrikasi dan lingkungan. Lingkungan perairan lepas pantai memberikan kontribusi yang besar dalam analisis kekuatan suatu struktur sehingga dapat memenuhi kriteria perencanaan untuk tiap kondisi yang ditentukan.
Pada analisis struktur, direncanakan suatu struktur anjungan lepas pantai dengan perlengkapan tertentu pada kondisi operasional dan storm (inplace), pada kondisi struktur apabila ada pergerakan tanah disekitarnya yang diakibatkan oleh aktivitas gempa bumi (seismic), dan pada kondisi kelelahan struktur yang terjadi akibat adanya beban gelombang yang berulang-ulang (fatigue). Untuk mendukung analisis ini maka digunakan perangkat lunak yaitu SACS 5.1 (Structure Analysis Computer System 5.1). Hasil pemodelan berdasarkan peraturan dari API RP2A WSD (American Petroleum Institute Recommended Practice 2A Working Stress Design) akan memperlihatkan nilai Unity Check (UC) pada member maupun kapasitas pile berdasarkan nilai safety factor-nya. Pemodelan yang dihasilkan melalui perangkat lunak ini, akan membantu dalam menganalisis kondisi kekuatan struktur selama masa operasinya.
1
Abstraksi
Semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan gas alam mendorong para engineer untuk mengeksplorasi sumber daya alam tersebut di lautan lepas. Untuk itu sangatlah dibutuhkan suatu struktur yang mampu memfasilitasi usaha eksplorasi tersebut. Struktur itu dinamakan anjungan lepas pantai (offshore platform).
Desain anjungan lepas pantai merupakan desain yang kompleks dan relatif mahal dibandingkan struktur di darat. Hal ini dikarenakan beban-beban yang bekerja di laut lebih kompleks daripada di darat. Begitu pula dalam hal perencanaan, desain, metoda konstruksi dan instalasi, perencanaan anjungan lepas pantai juga lebih sulit dilakukan.
Dalam perencanaan Anjungan lepas pantai tipe tetap harus dipenuhi suatu kriteria perencanaan yang terdiri dari kriteria operasional, fabrikasi dan lingkungan. Lingkungan perairan lepas pantai memberikan kontribusi yang besar dalam analisis kekuatan suatu struktur sehingga dapat memenuhi kriteria perencanaan untuk tiap kondisi yang ditentukan.
Pada analisis struktur, direncanakan suatu struktur anjungan lepas pantai dengan perlengkapan tertentu pada kondisi operasional dan storm (inplace), kondisi struktur dengan ada pergerakan tanah disekitarnya yang diakibatkan oleh aktivitas gempa bumi (seismic), dan kondisi kelelahan struktur akibat adanya beban gelombang yang berulang-ulang (fatigue). Untuk mendukung analisis ini maka digunakan perangkat lunak yaitu SACS 5.1 (Structure Analysis Computer System 5.1). Hasil pemodelan berdasarkan peraturan dari API RP2A WSD (American Petroleum Institute Recommended Practice 2A Working Stress Design) akan memperlihatkan nilai Unity Check (UC) pada member maupun kapasitas pile berdasarkan nilai safety factor-nya. Pemodelan yang dihasilkan melalui perangkat lunak ini, akan membantu dalam menganalisis kondisi kekuatan struktur selama masa operasinya.
2
Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tahap pendidikan sarjana di Program Studi Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung.
Tugas akhir ini berjudul “Analisis Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Jacket 4 Kaki
Menggunakan SACS 5.1”. Analisis ini terdiri dari analisis inplace, seismic dan fatigue. Hasil analisis
yang diperoleh diharapkan dapat memberikan gambaran kekuatan struktur yang ditinjau.
Penulisan tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Alhamdulillahirabbilalamin.
Bandung, Juni 2008
Penulis
3
Ucapan Terima Kasih
Secara rendah hati dan penuh keikhlasan, penulis ingin menghaturkan ribuan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah memberi dukungan dan banyak membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini :
Staf Dosen dan Civitas Program Studi Teknik Kelautan ITB
¾ Bapak Rildova, Ph.D, sebagai Dosen Wali, Pembimbing KP dan sekaligus Pembimbing TA
Penulis, yang dengan penuh kesabaran, telah memberikan ilmunya dan meluangkan sedikit waktu untuk membimbing penulis mulai saat KP sampai TA ini selesai.
¾ Ibu Dr. Nita Yuanita, ST, MT dan Bapak Dr. Ir. Hendriyawan, MT, sebagai dosen penguji
dalam seminar dan sidang Tugas Akhir, yang telah memberikan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan Penulisan Tugas Akhir ini.
¾ Bapak Andojo Wurjanto, Ph.D, yang telah memberikan kesempatan penulis untuk bisa
merasakan “pahit manis”nya dunia kerja Teknik Kelautan di PT Dinamaritama Konsultan Rekayasa.
¾ Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Teknik Kelautan ITB, yang selama ini telah mendidik dan membagi berbagai pengetahuan, wawasan, dan pengalamannya di dunia kelautan bagi penulis.
¾ Seluruh Staf Tata Usaha Program Studi Teknik Kelautan ITB : Pak Yatno, Mas Isep, Bu Nunung,
Bu witri, Pak Tumin, dll, yang telah direpotkan oleh penulis selama masa perkuliahan, terima
kasih atas bantuan, perhatian serta persahabatannya yang baik selama masa kuliah maupun di saat penyelesaian tugas akhir ini.
Keluarga ku Tercinta
¾ Alm.Bapak, mama, dan Alm.Nenek tercinta. Merekalah figur-figur yang sangat berpengaruh dalam kehidupan penulis, yang telah mendidik, membimbing, mengajari penulis dengan penuh kasih sayang, berbagai macam hal dan memberikan bekal dalam menghadapi kehidupan, mulai dari lahir sampai sekarang, ”Ya Allah, bimbinglah hamba Mu ini untuk terus berbakti kepada Mereka, Amin”.
¾ Alm. Bang War dan Bang Isan, yang tanpa henti-hentinya memberikan semangat kepada
penulis, ”Bang, terima kasih atas semua cerita-cerita penyemangatnya hingga amri bisa ke itb dan lulus sekarang...maaf bang, amri ga bisa mewujudkan semuanya”.
¾ Ayahwa Sofyan dan Bunda Elly, yang selalu penuh ikhlas dan kasih sayang dalam mendidik,
memberikan perhatian, motivasi serta membantu penulis secara moril maupun materil selama penulis hidup di Bandung, ”Semoga pahala dan rahmat terus mengalir kepada mereka, Amin”. ¾ Yahcut Sudirman sekeluarga, Cut Adek Sekeluarga di Medan, Yahcut Izzuddin sekeluarga,
Om Usman Sekeluarga, dan Ma Etek sekeluarga di Jakarta, yang juga turut memberikan
dukungan semangat kepada Penulis.
¾ Sepupu2xku : Adun, Dedek, Mulfi (”tengkyu beuh atas keceriaannya selama di Bandung”) dan adik2 di Medan : Aswin, Kamal, Raisa dan dek Qumi.
Para Sobat-sobat Ku
¾ Anna dan Wistie, sebagai “SUHU” bagi Penulis yang sangat berpengaruh dalam
mengembalikan ingatan penulis tt SACS dan mempecepat penyelesaiaan Tugas Akhir ini, ”jago kali pun kalian ni...salut aku!...o ya sori dah ngerepotin kalian...hehehe”
¾ Mamin, ”Waduh min, tanpa kau, inplace aku ga jalan pas seminar kemarin....trims berat min, sukses yak...!”
¾ Bos Andreas n Bos Leo, ”tengkyu bos atas semua ilmunya selama di Dina Maritama KR, klo ga ada kalian, ga tau apa2 aku lulus, Good Luck”.
¾ KL 2003 : Bung Awan (temen seperjuangan dari Nanggroe, “bagah kah luloh wan, bagah kah peutimang si PUTRI AMIRA KHANSA, hehehe”), Ridha “Noda”, Mico, Gusti (thanks brur, atas tawa canda nya selama di kantor dan di kampus dulu...!), Reza (wah jos, kpn ada yang baru lagi?!..hehe, trims jos, VAIO nya”), Mendy, Iyus yang tak bosan2nya marahin penulis untuk cpt2x menuntaskan perjalanan di kampus, Onal, Rudi (“kpn kita trio lagi coy...suara kalian tu maut kali pun!”. Bwt Rudi : “trims berat Rud bwt hp deskjet 3500 nya”), Frans “Arab kampret” (mana janji lo?!), Dimas (waduh aku ga bisa berkata2 tt ni orang, ga ada tandingannya lah, hehehe”), “Raden” Ganjar, Tze Wen, Priyo, Oki “Wong Jowo”, Bang Fantri (“Awas MU kau, dihajar ama Milan lagi, baru tau rasa ko!, hahahaha”), Yasser, Iwan, Erik, Utek, Anatona. Para bidadari KL 2003 : Anna, Wisti, Icha, Ami, Nana dan Rahma yang telah memberi sedikit kesejukan di KL2003, hehe. Riggy, Hafi, Nyoman, Iqbal, Moly, Boris, (“you are still KL2003, forever”).
Buat smua nya yang diatas, “Thanks ya atas smuanya, selama ampir 5 tahun bersama kalian baik di kampus, diluar dan dimana aja, I know it’s truly unforgettable story, you are the
best”.
¾ Rekan-rekan KMKL, dari berbagai angkatan, 2006, 2005, 2004, 2002, 2001, dan
sterusnya....ingat “di Laut Kita Jaya, di Darat Kaya Raya, Mati Masuk Surga”
¾ Rekan-rekan yang kubanggakan di Unit Kebudayaan Aceh ITB : AM “legend” (”Hai bo AM, peuget laju TA Kah, bek meuen WE sabe, pu keumeut TA bah WE nye?!haha), Khalis, Dodi (“Pajan ta Hang out bareng lom?, tapi sira peh batee...hehehe”), Agam, Sahrul, Dek Ros,
Amelia, Nano, dan Ogek. Siliwangi House : Ryadi Syur “Cong Ping Li”, Zak, Mahadir, Ison
(“trims, atas tumpangannya tiap malam minggu, dikala penulis lg suntok, bwt maen batu n ber WE ria!”), Penghuni Syarif House : Bang rido, Bang Abeq, Bang Irfan, Bang Ami, Cyiek,
ijal, Iwa, Sidik, Asrul “Cabul”, Ade, dll. Aldi, Akmal ”Saya”, Inong-inong UKA, dan
rekan-rekan UKA 2004, 2005, 2006 dan 2007 lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Buat Tim Tari Likok Pulo UKA : trims y, dah ngasi kepercayaan bwt jadi syekh selama ampir 3 taon”.
¾ Raji ”geologist”( ”tengkyu ji, atas tumpangan dan crita2nya selama di Nangor), Analita (”tengkyu y na atas smuanya, ayoo semangat!!, kejar cumlaude!”)
¾ Dina Corps : Teh Erni (ketua geng), Rika, Diana, Manuntun, IP, Andri, Pak Tomo, Asep, Andri
”Ayip” (masi ada keberanian yip?!hehehe), Yudi, ganjar, Ipul dll.
¾ Warga Bumi Sangkuriang, yang telah menemani penulis dalam menjalani hidup di Bandung selama 5 tahun kebelakang.
¾ Semua rekan-rekan se-ITB yang pernah penulis kenal, yang telah menemani penulis dalam mengarungi kehidupan dan proses pembelajaran di kampus ITB Tercinta. ”In Harmonio
Progressio, ITB...ITB...ITB!!!”.
¾ Temen-temen penulis dari jaman SD, SMP, SMA yang telah mengisi lembaran hidup penulis. ¾ Dan yang terakhir, buat semua yang pernah aku kenal dari semenjak lahir sampai sekarang
yang telah mewarnai hidup ku, THANKS !
4
Daftar Isi
ABSTRAKSI ... ii
KATA PENGANTAR ...iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iv
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR PUSTAKA ...xiv
Bab 1 Pendahuluan ...1-1
1.1 Latar Belakang ... 1-1 1.2 Tujuan ... 1-2 1.3 Ruang Lingkup ... 1-2 1.4 Sistematika Penulisan ... 1-3
Bab 2 Anjungan Lepas Pantai ...2-1
2.1 Umum ... 2-1 2.2 Jenis Kegiatan ... 2-1 2.3 Klasifikasi Anjungan Lepas Pantai ... 2-2 2.4 Sistem Bangunan Lepas Pantai ... 2-3 2.4.1 Anjungan Tetap (Fixed Offshore Platform) ... 2-4 2.4.2 Anjungan terapung (Floating Offshore Platform) ... 2-6 2.4.3 Anjungan struktur lentur (Compliant Offshore Platform) ... 2-7 2.5 Tahapan Perencanaan Struktur ... 2-8 2.5.1 Kriteria Desain ... 2-11 2.5.2 Kriteria Operasional ... 2-11 2.5.3 Kriteria Lingkungan ... 2-11 2.5.4 Kriteria Fabrikasi dan Instalasi ... 2-11 2.6 Standar Spesifikasi ... 2-12 2.7 Perencanaan Struktur Anjungan Tipe Tetap (Jacket) ... 2-13 2.7.1 Desain Jacket ... 2-14 2.7.2 Desain Deck ... 2-16
Bab 3 Pembebanan dan Pemodelan Struktur ...3-1
3.1 Deskripsi Platform ... 3-1 3.2 Design Code ... 3-1 3.2.1 Allowable Stress Factor ... 3-1 3.2.2 Piles Safety Factors ... 3-2 3.3 Kriteria Desain ... 3-2
3.3.1 Data Lingkungan ... 3-2 3.3.2 Data Tanah ... 3-21 3.4 Data Beban ... 3-25 3.5 Beban Dasar ... 3-26 3.6 Konfigurasi Umum Jacket ... 3-28 3.7 Pemodelan SACS ... 3-28 3.7.1 Sistem Koordinat ... 3-29 3.7.2 Model Deck ... 3-29 3.7.3 Model Struktur Jacket ... 3-32 3.7.4 Sistem Penamaan Grup ... 3-35 3.7.5 Dimensi Member ... 3-36 3.7.6 Model Anjungan ... 3-38 3.8 Pemodelan Pembebanan ... 3-38 3.8.1 Beban Mati ... 3-39 3.8.2 Beban Hidup ... 3-43
Bab 4 Analisis Inplace ...4-1
4.1 Kombinasi Pembebanan (Load Combination) ... 4-1 4.2 Output Analisis Inplace ... 4-2 4.2.1 Unity Check Member ... 4-2 4.2.2 Pengecekan Joint Can ... 4-7 4.2.3 Pile Safety Factor ... 4-7
Bab 5 Analisis Seismic ...5-1
5.1 Hasil Analisis Strength ... 5-5 5.1.1 Rasio Tegangan Member (Unity Check) ... 5-5 5.1.2 Rasio Tegangan Sambungan Tubular (Joint Can Unity Check) ... 5-5 5.1.3 Faktor Keamanan Pile ... 5-6 5.2 Hasil Analisis Ductility ... 5-8 5.2.1 Rasio Tegangan Member (Member Unity check) ... 5-8 5.2.2 Rasio Tegangan Sambungan Tubular (Joint Can Unity Check) ... 5-9 5.2.3 Faktor Keamanan Pile ... 5-9
Bab 6 Analisis Fatigue ...6-1
6.1 Parameter Analisis Fatigue ... 6-1 6.1.1 Kurva S-N ... 6-1 6.1.2 Aturan Miner ... 6-3 6.1.3 Stress Concentration Factor (SCF) ... 6-4 6.1.4 Analisis Fatigue ... 6-4 6.2 Beban Fatigue ... 6-6 6.3 Perioda Natural ... 6-6 6.4 Usia Layan Fatigue ... 6-7
Bab 7 Kesimpulan dan Saran ...7-1
7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.2 Saran ... 7-2
LAMPIRAN A Kombinasi Pembebanan untuk Operating dan Storm LAMPIRAN B Hasil Analisis Inplace
LAMPIRAN C Hasil Analisis Seismic LAMPIRAN D Hasil Analisis Fatigue
5
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Contoh anjungan lepas pantai... 1-2 Gambar 2.1 Daerah pengoperasian platform. ... 2-3 Gambar 2.2 Platform tipe jacket. ... 2-4 Gambar 2.3 Platform tipe caisson. ... 2-5 Gambar 2.4 Concrete gravity platform. ... 2-5 Gambar 2.5 Semi-submersible platform. ... 2-6 Gambar 2.6 Jack-up platform. ... 2-7 Gambar 2.7 Tension Leg Platform. ... 2-7 Gambar 2.8 Guyed tower ... 2-8 Gambar 2.9 Truss spar. ... 2-8 Gambar 2.10 Skema teknologi yang terlibat dalam desain bangunan lepas pantai. ... 2-9 Gambar 2.11 Tahapan desain struktur tipe fixed platform. ... 2-10 Gambar 2.12 Kriteria perencanaan konstruksi tipe fixed platform. ... 2-12 Gambar 2.13 Skema peraturan anjungan lepas pantai di indonesia. ... 2-13 Gambar 2.14 Bentuk umum pola brace. ... 2-15 Gambar 2.15 Skema mekanisme transfer beban. ... 2-17 Gambar 3.1 Sketsa profil gelombang air. ... 3-3 Gambar 3.2 Profil gaya gelombang pada struktur jacket. ... 3-4 Gambar 3.3 Gaya gelombang pada elemen silinder tegak. ... 3-5 Gambar 3.4 Nilai Cd dan Cm untuk beberapa nilai K. ... 3-6 Gambar 3.5 Nilai Cm untuk beberapa nilai Re dan K. ... 3-6 Gambar 3.6 Asumsi distribusi vertikal arus pasang surut dan wind drift current. ... 3-7 Gambar 3.7 Daerah aplikasi teori Stream function, Stokes 5th dan Airy ... 3-9 Gambar 3.8 Beban arus dan gelombang pada arah 0o untuk kondisi operating. ... 3-11 Gambar 3.9 Beban arus dan gelombang pada arah 90o untuk kondisi storm. ... 3-12 Gambar 3.10 Faktor ketinggian menurut API RP-2A. ... 3-13 Gambar 3.11 Marine growth. ... 3-20 Gambar 3.12 Boring log. ... 3-22 Gambar 3.13 Model main deck. ... 3-30 Gambar 3.14 Model Mezzanine Deck. ... 3-30 Gambar 3.15 Model cellar deck. ... 3-31 Gambar 3.16 Model sub cellar deck. ... 3-31 Gambar 3.17 Jacket Row A. ... 3-32 Gambar 3.18 Jacket Row B. ... 3-32 Gambar 3.19 Jacket Row 1. ... 3-33 Gambar 3.20 Jacket Row 2. ... 3-33 Gambar 3.21 Plane at view +10.00 ft. ... 3-34 Gambar 3.22 Plane at view -30.00 ft. ... 3-34 Gambar 3.23 Plane at view -70.00 ft. ... 3-35 Gambar 3.24 Plane at view -108.00 ft. ... 3-35
Gambar 3.25 Model SACS untuk anjungan. ... 3-38 Gambar 3.26 Main deck equipment. ... 3-39 Gambar 3.27 Cellar deck equipment. ... 3-40 Gambar 3.28 Sub cellar deck equipment. ... 3-41 Gambar 3.29 Beban hidup untuk main deck (LC3). ... 3-43 Gambar 3.30 Beban hidup untuk mezzanine deck (LC4). ... 3-44 Gambar 3.31 Beban hidup untuk Cellar Deck (LC5). ... 3-44 Gambar 3.32 Beban hidup untuk Sub cellar deck (LC6). ... 3-45 Gambar 3.33 Beban hidup untuk jacket walkway (LC7). ... 3-45 Gambar 4.1 Unity check per kedalaman untuk pile-kondisi operating. ... 4-4 Gambar 4.2 Postvue member untuk kondisi operating. ... 4-4 Gambar 4.3 Unity check per kedalaman untuk pile -kondisi storm. ... 4-6 Gambar 4.4 Postvue member untuk kondisi storm. ... 4-6 Gambar 5.1 Indonesian Earthquake Zone berdasarkan SNI 03-1726-2003 ... 5-3 Gambar 5.2 Zoom lokasi platform (wilayah 4). ... 5-4 Gambar 5.3 Grafik faktor respon gempa untuk wilayah 4. ... 5-4 Gambar 5.4 Unity check per kedalaman untuk pile 101P. ... 5-7 Gambar 5.5 Unity check per kedalaman untuk pile 102P. ... 5-7 Gambar 5.6 Unity check per kedalaman untuk pile 103P. ... 5-7 Gambar 5.7 Unity check per kedalaman untuk pile 104P. ... 5-8 Gambar 5.8 Unity check per kedalaman untuk pile 101P (seismic-ductility). ... 5-10 Gambar 5.9 Unity check per kedalaman untuk pile 102P (seismic-ductility). ... 5-10 Gambar 5.10 Unity check per kedalaman untuk pile 103P (seismic-ductility). ... 5-10 Gambar 5.11 Unity check per kedalaman untuk pile 104P (seismic-ductility). ... 5-11 Gambar 6.1 Kurva S-N berdasarkan API RP2A 21st edition (WSD). ... 6-2 Gambar 6.2 Sketsa sambungan las yang menggunakan weld profile control (a)
dan yang tidak menggunakan weld profile control (b). ... 6-3
Gambar 6.3 Skema analisis deterministik. ... 6-5 Gambar 6.4 Member dengan nilai service live terkecil pada Jacket. ... 6-8 Gambar 6.5 Member dengan nilai service live terkecil pada Jacket Walkway +10 ft. ... 6-8
6
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Allowable Stress ... 3-2 Tabel 3.2 Angka Keamanan Tiang Pancang ... 3-2 Tabel 3.3 Data Elevasi Muka Air ... 3-2 Tabel 3.4 Data Gelombang Inplace ... 3-7 Tabel 3.5 Data Arus (ft/s) ... 3-8 Tabel 3.6 Perhitungan Arus ... 3-11 Tabel 3.7 Koefisien Bentuk ... 3-13 Tabel 3.8 Nilai Ekstrim Kecepatan Angin ... 3-14 Tabel 3.9 Beban Angin pada Main Deck ... 3-14 Tabel 3.10 Beban Angin pada Mezzanine Deck ... 3-15 Tabel 3.11 Beban Angin pada Cellar Deck ... 3-16 Tabel 3.12 Beban Angin pada Sub Cellar Deck ... 3-17 Tabel 3.13 Beban Angin pada Jacket Walkway ... 3-18 Tabel 3.14 Profil Marine Growth ... 3-20 Tabel 3.15 Koefisien Seret (Cd) dan Koefisien Inersia (Cm) ... 3-20 Tabel 3.16 Data Tanah ... 3-21 Tabel 3.17 T-Z Data ... 3-23 Tabel 3.18 Q-Z Data ... 3-23 Tabel 3.19. P-Y Data ... 3-24 Tabel 3.20 Data Equipment dari Masing-masing Deck ... 3-25 Tabel 3.21 Data Beban Hidup untuk Masing-masing Deck ... 3-26 Tabel 3.22 Beban Crane ... 3-26 Tabel 3.23 Beban Work Over Rig ... 3-26 Tabel 3.24 Beban Dasar ... 3-26 Tabel 3.25 Sistem Penamaan Grup Member pada Model Anjungan ... 3-36 Tabel 3.26 Dimensi Member Grup ... 3-36 Tabel 4.1 Kombinasi Pembebanan untuk Kondisi Operating ... 4-2 Tabel 4.2 Rasio Tegangan Maksimum Member Analisis Inplace-Operating (0.8<UC<1.0) ... 4-3 Tabel 4.3 Rasio Tegangan Maksimum Member Analisis Inplace-Storm (0.8<UC<1) ... 4-5 Tabel 4.4 Faktor Keamanan Pile untuk Kondisi Operating ... 4-7 Tabel 4.5 Perhitungan Faktor Keamanan Pile untuk Kondisi Operating. ... 4-8 Tabel 4.6 Faktor Keamanan Pile untuk Kondisi Storm. ... 4-8 Tabel 4.7 Perhitungan Faktor Keamanan Pile untuk Kondisi Storm ... 4-9 Tabel 5.1 Rasio Tegangan Maksimum Member untuk Analisis Seismic-Strength... 5-5 Tabel 5.2 Rasio Tegangan Maksimum Joint untuk Analisis Seismic-Strength... 5-6 Tabel 5.3 Rasio Tegangan Pile Maksimum Joint dan Safety Factor untuk
Analisis Seismic-Strength Level... 5-6
Tabel 5.4 Rasio Tegangan Maksimum Member untuk Analisis Seismic-Ductility ... 5-8 Tabel 5.5 Rasio Tegangan Maksimum Joint untuk Analisis Seismic-Ductility... 5-9
Tabel 5.6 Rasio Tegangan Pile Maksimum Joint dan Safety Factor untuk
Analisis Seismic-Ductility Level ... 5-9
Tabel 6.1 Jumlah Kejadian Gelombang Individual 25 tahunan ... 6-6 Tabel 6.2 Nilai DAF untuk Tiap Perioda ... 6-7 Tabel 6.3 Joint dengan Critical Fatigue Life ... 6-7