AGRIBISNIS PETERNAKAN
OLEH :
KONTRAK PERKULIAHAN
• Toleransi keterlambatan 15 menit dari jadwal yang sudah di tentukan.
• Mahasiswa yang datang terlambat
diperkenankan mengikuti kuliah tetapi tidak diperkenankan menandatangani presensi
• Setiap mengikuti perkuliahan harus memakai pakaian sopan dan rapi,
• Dosen terlambat 15 menit dari
jadwal, mahasiswa diperkenankan mengisi presensi
• Mahasiswa yang kehadiran kurang dari 75 % tidak diperkenankan
Silabus
1. Pendahuluan
2. Peran & Fungsi Agribisnis dalam Perekonomian Indonesia
3. Sistem Agribisnis
4. Lanjutan Sistem Agribisnis
5. Peran Manajemen Dalam Agribisnis 6. Lanjutan Peran Manajemen Dalam
8. Manajemen Produksi Agribisnis 9. Karakteristik Agribisnis
10. Pemasaran dan Distribusi Produk Peternakan
11. Lanjutan Pemasaran dan Distribusi Produk Peternakan
12. Prospek Agribisnis Yang Sedang Trend
13. Lanjutan Prospek Agribisnis Yang Sedang Trend
PENDAHULUAN
• Agribisnis berasal dari kata Agri dan Bisnis. Agri berasal dari kata Agricultural
( pertanian). Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan.
• Agribisnis = suatu usaha bertujuan utk mendapatkan keuntungan pada bidang pertanian (agroindustri hulu & hilir serta
• Agribisnis peternakan = sebuah sistem
pengelolaan ternak secara terpadu &
menyeluruh yg meliputi semua kegiatan mulai dr pembuatan (manufacture) dan
distribusi sarana produksi ternak (sapronak), kegiatan usaha produksi (budidaya),
penyimpanan & pengolahan, serta
penyaluran & pemasaran produk peternakan yg didukung oleh lembaga penunjang
• Pertanian mempunyai dua
pengertian yaitu pertanian dalam arti sempit dan pertanian dalam arti luas. • Dalam arti sempit pertanian
menunjuk pada kegiatan pertanian rakyat yang biasanya hanya
• Pertanian dalam arti luas meliputi :
1. Pertanian rakyat atau pertanian dalam arti sempit
2. Perkebunan yaitu perkebunan rakyat dan perusahaan perkebunan yang
melakukan budidaya tanaman perkebunan seperti kopi,lada, cengkeh, kelapa sawit, teh
4.Peternakan yaitu budidaya ternak baik ternak kecil seperti ayam dan kambing maupun ternak besar seperti sapi dan kerbau.
5.Perikanan yang meliputi perikanan darat dan laut.
• Berdasarkan makna kedua kata pembentuknya maka Agribisnis didefinisikan sebagai usaha
pertanian yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip komersial atau ekonomi.
• Dalam hal ini pertanian bukan lagi sebagai Way of live tetapi merupakan usaha yang
• Dalam agribisnis segala aktivitas pertanian didasarkan pada prinsip
ekonomi bukan mengikuti kebiasaan atau turun menurun.
• Agribisnis didefinisikan sebagai tiga sector secara ekonomi saling
Sektor agribisnis itu ada 3,
yaitu :
b. The farm production sector atau sektor
budidaya pertanian merupakan sektor yang mengubah input pertanian menjadi output atau komoditas primer hasil pertanian.
Sektor ini meliputi pertanian dalam arti luas yaitu budidaya tanaman, peternakan,
perikanan dan kehutanan. Komoditas primer yang dihasilkan oleh sektor ini adalah
bahan pangan ( jagung, padi, kedelai), daging, ikan, telur, susu, sayur atau
c. The product marketing sector atau pemasaran hasil pertanian yang melibatkan individu atau
perusahaan yang menangani dan mengolah komoditas primer hasil budidaya pertanian sampai ke
Pemasaran
• Pemasaran adalah sebuah proses memenuhi kebutuhan manusia
dengan menghadirkan produk
kepada mereka dalam bentuk produk yang cocok serta pada tempat dan
Pemasaran mempunyai delapan
fungsi dasar yaitu :
1. Pengumpulan bahan mentah ( komoditas primer) biasanya dilakukan oleh pedagang
pengumpul atau tengkulak
2. Pembuatan kelas mutu atau grading bahan mentah
3. Penyimpanan bahan mentah
4. Pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir( barang yang siap
dikonsumsi)
5. Pengemasan produk olahan (barang jadi)
6. Penyimpanan produk olahan
7. Pendistribusian produk olahan ke pedagang besar, pengecer dan konsumen
Pelaksanaan ke delapan fungsi
tersebut dapat dilakukan oleh
individu atau perusahaan secara
sendiri-sendiri, beberapa individu
atau perusahaan, satu atau
PERAN DAN FUNGSI AGRIBISNIS DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
• Peranan Agribisnis secara keseluruhan dalam
perekonomian nasional telah cukup besar, hal ini dapat dilihat :
1. Kontribusi agribisnis terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7 % merupakan kontribusi agribisnis
2. Besarnya angkatan kerja sekitar 70% yang dapat diserap oleh sektor agribisnis. Hal ini
3. Inflasi yang rendah dibawah 10% merupakan kontribusi rendahnya harga bahan pangan yang
dihasilkan oleh agribisnis
4. Sejak jaman penjajahan agribisnis sudah berkontribusi dalam
• Besar dan luasnya peranan agribisnis
dalam perekonomian nasional tidak terlepas dari fungsi agribisnis yaitu : 1. Menghasilkan bahan mentah atau
komoditas primer baik bahan pangan, ataupun bahan lainnya.
3. Menyerap tenaga kerja dari yang inskilled sampai yang skilled.
4. Menyumbang pada pendapatan
nasional dan pertumbuhan ekonomi 5. Menghasilkan devisa negara melalui
SISTEM AGRIBISNIS
• Sistem Agribisnis terdiri atas empat subsistem yaitu :
dibutuhkan usahatani seperti pembibitan (semen beku, DOC, final stock, benih unggul), agrokimia (pakan, obat-obatan, vaksin, pupuk, pestisida),agro-otomotif
3.Subsistem Agribisnis Hilir (Downstream
Agribusiness). Subsistem ini terdiri dari dua macam kegiatan yaitu pengolahan komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Kegiatan pengolahan komoditas primer adalah
memproduksi produk olahan baik produk setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi oleh konsumen dengan menggunakan bahan baku
keju, mentega, bakso, tepung tapioka,
maizena, tepung terigu dsb. Kegiatan ini sering disebut juga agroindustri.
Contoh kegiatan komoditas primer yang menghasilkan barang jadi adalah pabrik makanan dan minuman sari buah atau sirup. Kegiatan pemasaran berlangsung
4.Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (supporting institution) adalah semua jenis
kegiatan yang berfungsi mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan ketiga subsistem agribisnis yang lain.
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan ini adalah penyuluhan,
konsultan,keuangan dan penelitian. Lembaga penyuluhan dan konsultan memberikan
Keempat sub sistem agribisnis
Subsistem Penyediaan Sarana
Produksi
menyangkut kegiatan-kegiatan
pengadaan dan penyaluran sarana produksi pertanian yang didasarkan pada perencanaan dan
pengelolaannya sehingga sarana
Subsistem Usahatani atau Proses
Produksi
menyangkut kegiatan-kegiatan pembinaan dan pengembangan
usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk
dalam kegiatan ini adalah pemilihan
Subsistem Agroindustri atau
Pengolahan Hasil
menyangkut kegiatan-kegiatan pengolahan hasil usahatani yang merupakan keseluruhan kegiatan
mulai dari penanganan pasca panen sampai pada tingkat pengolahan
lanjutan hasil pertanian dengan
Subsistem pemasaran
menyangkut kegiatan pemasaran
hasil-hasil pertanian atau agroindustri yang ditujukan pasar domestic
Kajian Sistem Agribisnis
Dilakukan dgn dua pendekatan analisis,yaitu analisis makro & mikro
1. Pendekatan analisis makro memandang
agribisnis sebagai unit sistem industri dr suatu komoditas tertentu, yg membentuk sektor
ekonomi secara regional/nasional
2. Pendekatan analisis mikro memandang agribisnis sbg suatu unit
perusahaan yg bergerak, baik dlm salah satu subsistem agribisnis maupun lebih dr satu
Pendekatan Mikro
• Unsur-unsur yg mjd sasaran analisis dlm perusahaan agribisnis, yaitu
aktivitas yg meliputi kegiatan
pengadaan input, pengolahan, & pemasaran.
• Selain itu, pada lingkup manajemen terdapat divisi riset &
• Di luar lingup manajemen ada tenaga
kerja/serikat pekerja, sumber-sumber pembiayaan(bank, investor, dll),
pelanggan/konsumen, distributor, pemasok, serta karaktristik bahan baku & lingkungan tugas lainnya
• Lingkungan yg paling luar & tidak dapat
dikuasai aktivitas manajemen adalah
lingkungan jauh (lingkungan ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi & sumber daya
Pendekatan Makro
• Pendekatan makro memberikan kerangka analisis utk tujuan
pengembangan agribisnis nasional • Sistem agribisnis secara makro
• Untuk membangun sistem agribisnis nasional yg tangguh peran kebijakan pemerintah adalah menjadi
Contoh sistem agribisnis
berdasarkan kajian secara mikro :
• Perusahaan ayam petelur (bergerak dlm satu
subsistem agribisnis & dlm satu lini komoditas)
• Perusahaan sapi perah, kolam ikan, budidaya
sayur-sayuran (bergerak dlm satu subsistem agribisnis & beberapa lini komoditas)
• Perusahaan pakan ternak, pembibitan ayam,
budidaya ayam, rumah potong ayam,
• Pendekatan makro
mengkaji agribisnis berdasarkan
hubungannya dgn produk domestik bruto, peningkatan pendapatan
nasional, peningkatan kesempatan berusaha, pemerataan distribusi
pendapatan, peningkatan ekspor, upaya substitusi impor, inflasi,
• Sistem agribisnis secara makro
Faktor-faktor yg mempengaruhi agribisnis peternakan
• Faktor internal
1. Lokasi = perhatikan sentra produksi & kultur sosial masyarakat
2. Skala usaha 3. Modal
4. Peternak = perhatikan latarbekang pengetahuan, ketrampilan,
5. Ternak = ternak unggul hasil pemuliaan, kondisi ternak
• Faktor eksternal 1. Pasar
2. Teknologi
Peran Manajemen dalam Agribisnis
• Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & pengendalian dlm rangka
memberdayakan seluruh sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, modal, material, maupun teknologi secara optimal utk
• Manajemen Agribisnis adalah seni dan ilmu untuk melaksanakan
rangkaian pekerjaan pada
kegiatan-kegiatan agribisnis sejak dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
• Sedangkan kegiatan agribisnis yang dimaksud meliputi kegiatan
penyediaan sarana maupun
prasarana produksi, proses produksi, pengolahan produk primer dan
Manajemen dlm agribisnis
• Perbedaan antara manajemen agribisnis & manajemen bisnis lainnya :
1. Keanekaragaman jenis bisnis pd
bidang agribisnis sangat besar, yaitu mulai dr produsen primer sampai
pedagang perantara, pengolah,
pengepakan, manufaktur, lembaga keuangan, pengecer, restoran,
2. Jumlah agribisnis sangat besar. Banyak bisnis yg berbeda yg menangani rute
perjalanan komoditas dr produsen ke konsumen
3. Cara pendirian agribisnis dikelilingi oleh pengusaha tani
4. Skala usaha agribisnis sangat beragam 5. Falsafah hidup tradisionaal yg dianut
6. Usaha agribisnis cenderung sebagai usaha keluarga
7. Agribisnis kebanyakan berbasis pedesaan sehingga masih memiliki ikatan keluarga yg relatif tinggi
8. Sifat produk yg umumnya cepat busuk, mudah rusak, tidak tahan lama, sehingga menuntut penanganan khusus
11. Ancaman dr gejala alam yg tidak dapat diprediksi
12. Kebijakan & program pemerintah sering sangat berpengaruh pd
ORGANISASI AGRIBISNIS
• Agribisnis dapat dilakukan dari tingkat
skala kecil (usahatani rakyat) sampai dengan skala besar (perusahaan
agribisnis) yang dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
• Kegiatan ekonomi berbasis pertanian
diselenggarakan oleh dua golongan yaitu peternakan rakyat dan
• Status kepemilikan agribisnis merupakan suatu hal yang
Menurut Downey dan Erickson ada 4
bentuk dasar usaha agribisnis :
• Agribisnis Perseorangan atau Pribadi merupakan bentuk organisasi yang paling tua dan paling sederhana
• Persekutuan (Partnership).
Persekutuan adalah asosiasi atau perhimpunan dari dua orang atau lebih sebagai pemilik usaha. Tidak terdapat batas jumlah orang yang dapat bergabung dalam
persekutuan. Persekutuan dapat
didasarkan pada perjanjian tertulis dan lisan atau kontrak antara
individu-individu yang terlibat.
• Perseroan, yang dilengkapi dengan hukum atas
kekuasaan, hak, kewajiban serta tugas-tugas lainnya. Contoh: PT.Wonokoyo, Charoen Pokphan,PT.Medion
• Koperasi. Sebagai inspirasi pentingnya koperasi bagi
petani, didasarkan pada realitasnya bahwa posisi
petani rakyat adalah lemah sehingga secara individu tidak mampu merebut nilai tambah yang
diharapkan.Oleh karena itu perlu adanya organisasi bisnis petani rakyat, dimana petani rakyat perlu
difasilitasi untuk membentuk organisasi bisnis petani yang berupa koperasi agribisnis dan dikelola oleh
Yang dikoperasikan bukan usaha taninya melainkan kegiatan
agribisnis hulu (industri pakan ternak) dan hilir (pemotongan
ternak, perdagangan hasil ternak). Bila kondisi ini dapat dicapai maka nilai tambah yang ada pada
Fungsi-fungsi
manajemen agribisnis A. Fungsi perencanaan • Fungsi perencanaan mencakup
semua kegitan yg ditujukan utk menyusun program kerja selama periode tertentu pd masa yg akan datang
• Enam langkah dlm proses perencanaan :
2. Menganalisis fakta2 & informasi2 yg berkaitan dg obyek perencanaan
3. Memprediksi perkembangan masa depan
4. Menetapkan tujuan
5. Mengembangkan alternative2 tindakan
B. Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian merupakan upaya
manajemen utk mengorganisasikan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yg ingin dicapai
• Fungsi pengorganisasian meliputi kegiatan
:
1. Menyusun struktur organisasi
2. Menentukan pekerjaan yg harus dikerjakan 3. Memilih , menempatkan &
C. Fungsi pelaksanaan
• Fungsi pelaksanaan meliputi usaha utk
memimpin, mengawasi, memotivasi,
mendelegasikan & menilai para karyawan yg ada dlm organisasi
• Pengarahan ditujukan utk menetapkan
kewajiban & tanggungjawab setiap karyawan dlm organisasi, menetapkan hasil yg harus
• Fungi kordinasi lebih menekanan pd hubungan koordinasi antar individu atas berbagai aktivitas organisasi
D.
Fungsi pengawasan
• Fungsi pengawasan menekankan pd bagaimana membangun sistem
pengawasan & melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan rencana yg telah dibuat agar tetap berjalan sesuai dg rel yg telah
E.
Fungsi evaluasi
• Fungsi evaluasi menekankan pd upaya utk menilai proses
pelaksanaan rencana, mengenai ada tidanya penyimpangan & tercapai
tidaknya sasaran yg telah ditetapkan berdasarkan rencana yg telah dibuat yg ditujukan pd obyek tertentu &
F. Fungsi pengendalian
• Fungsi pengendalian merupakan upaya manajerial utk mengembalikan semua
kegiatan pd rel yg telah ditentukan sehingga jika diperoleh penyimpangan2 dr prosedur kerja dpt segera dilakukan pengenadalian
• Pengendalaian juga dpt berupa
penyesuaian2 dr rencana awal karena adanya faktor2 yg berubah sehingga
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS
• Produksi agribisnis = seperangkat prosedur &
kegiatan yg terjadi dlm penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian,
peternakan, perikanan, kehutanan dan hasil olahan produk)
• Manajemen produksi agribisnis = sbg
perangkat keputusan utk mendukung proses produksi agribisnis, mulai dr keputusan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian hingga evaluasi
• Manajemen produksi memiliki dampak
menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan,
penelitian & pengembangan, pengdaan & penyimpanan, dll
• Manajemen produksi terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran/volume & tata
letak fasilitas, pembelian, persediaan &
• Manajemen produksi memiliki dampak
menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan,
penelitian & pengembangan, pengdaan & penyimpanan, dll
• Manajemen produksi terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran/volume & tata
letak fasilitas, pembelian, persediaan &
Perencanaan Produksi Agribisnis
• Perencanaan upaya penyusunan program, baik program yg sifatnya umum maupun spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang
• Suatu usaha produksi yg baru
Pra perencanaan produksi
Faktor- faktor yg harus diputuskan dlm pra perencanaan dlm agribisnis,
khususnya produksi primer/usahatani adalah pemilihan komoditas, lokasi
1. Pemilihan komoditas
• Prioritas utama bernilai ekonomis tinggi selanjutnya
pemasarannya
• Komoditas yg telah dipilih selanjutnya ditetapkan
jenisnya/varietasnya sesuai dg
2. Pemilihan lokasi produksi & penempatan fasilitas Beberapa hal yg harus dipertimbangkan dlm
pemilihan lokasi :
a. Ketersediaan tenaga kerja
• Mencakup jumlah, spesifikasi, mutu tenaga kerja
yg dibutuhkan, tingkat upah regional &
peraturan2 daerah tentang ketenagakerjaan
b. Ketersediaan sarana & prasarana fisik penunjang
• Seperti transportasi & perhubungan, komunikasi,
penerangan serta pengairan/sumber air
• Karena sifatnya yg kamba (voluminous), tdk tahan
• Lokasi pemasaran, insentif wilayah merupakan faktor pertimbangan dlm menetapkan keputusan lokasi
produksi
• Insentif wilayah terkait dg kebijakan pemda.
• Kebijakan pajak, kebijakan pajak & peraturan tenaga kerja, kebijakan
investasi, budaya pelayanan publik, efektivitas pelayanan publik
3. Skala usaha
Perencanaan proses produksi
• Hal-hal yg dipertimbangkan : 1. Biaya produksi
2. Penjadwalan proses produksi
Perencanaan desain produk
Desain produk tergantung pd besar kecilnya usaha, jenis usaha,
Pengorganisasian input & sarana
produksi
Berguna bg pencapaian efisiensi & waktu
Pencapaian efektivitas dlm pengorganisasian menekankan pd penempatan fasilitas & input2 secara tepat dlm rangkaian proses, baik dr segi jumlah maupun mutu & kapasitas
• Dilain pihak, pencapaian efisiensi lebih
mengarah kpd optimasi penggunan berbagai sumber daya tsb sehingga dapat dihasilan
output maksimum dg biaya tetap/biaya minimum dg output tetap.
• Pencapaian efektivitas & efisiensi sangat
Kegiatan Produksi
• Kegiatan Produksi melaksanakan rencana produksi yg telah dibuat &
merupakan kegiatan yg mempunyai masa yg cukup lama serta terkait dg bagaimana mengelola proses
produksi berdasarkan masukan, baik yg langsung maupun tdk langsung
utk menghasilkan produk
• Efektivitas kegiatan produksi dilihat dr alokasi
sumber daya yg benar, perencanaan proses produksi yg benar, pelaksanaan yg benar.
• Efisiensi produksi dicapai dg melaksanakan
rencana & proses produksi dg benar,
Pengawasan produksi
• Pengawasan dlm usaha produksi peternakan meliputi pengawasan
anggaran, proses, masukan , jadwal kerja, dll
• Pengawasan dilakukan agar semua rencana dpt berjalan sesuai dg yg diharapkan & semua karyawan
Evaluasi produk
• Evaluasi dilakulan secara berkala, mulai dr perencanaan sampai akhir usaha tersebut berlangsung,
Pengendalian produksi
• Untuk menjamin agar proses
KARAKTERISTIK AGRIBISNIS
• Karakteristik agribisnis tidak terlepas dari proses agribisnis itu sendiri.
• Sebelum memahami karakteristiknya terlebih dahulu harus memahami proses agribisnis.
• Agribisnis merupakan kegiatan produksi atau operasi, maka proses agribisnis juga sama
dengan proses produksi.
• Proses produksi merupakan kegiatan yang mentransformasikan input menjadi output
Berdasarkan sifatnya Proses
produksi dibedakan menjadi :
1. Proses produksi yang terus menerus atau countinuous process. Dalam
proses ini peralatan yang digunakan disusun dan diatur berdasarkan
urutan kegiatan dalam menghasilkan produk.
2.Proses produksi yang terputus-putus atau intermitten process. Kegiatan produksi
dalam proses ini tidak berlangsung secara standar, tetapi berdasarkan pada produk yang dikerjakan.
3.Proses produksi yang bersifat proyek. Kegiatan produksi pada proses ini
berlangsung pada tempat dan waktu yang berbeda-beda.
• Peralatan produksi yang digunakan ditempatkan dan diatur di lokasi
SIFAT-SIFAT PRODUK
PETERNAKAN
• Produk peternakan umumnya memiliki
sifat rawan terhadap kerusakan
(perishable), memiliki ukuran yg besar per tumpukan (bulky/voluminous) &
beranekaragam mutunya.
• Kerawanan terhadap kerusakan & ukuran yg besar per tumpukannya sangat
• Keanekaragaman mutu memerlukan standarisasi, penyortiran &
pengelompokan berdasarkan standar produk yg baku/diinginkan oleh
konsumen.
• Sifat produk peternakan yg mudah busuk & rusak memerlukan
penanganan yg cepat & cermat utk menjaga mutu sesuai dg yg
• Penanganan : pengepakan (packing),
pendinginan (cooling & feezing), pengangkutan dg cepat & pengolahan sesuai dg jenis produk.
• Selama pengangkutan, tingkat kelembaban &
suhu harus tetap dpt dikontrol & goncangan hrs dpt dikurangi.
• Pengepakan produk berfungsi mengurangi
kerusakan selama pengangkutan, melindungi produk selama penyimpanan.
• Jenis & cara pengepakan disesuaikan dg jenis
• Fungsi penyimpanan berperan utk
mengurangi jumlah kerusakan & kebusukan produk, dpt bertahan lebih lama, serta mjd pelindung dr serangan hewan.
• Pengolahan secara sederhana dpt membuat produk peternakan bertahan lebih lama,
ex : dendeng daging, telur asin
Sifat Produksi Peternakan
1. Musiman
2. Bervariasi dlm jumlah & nilai
Variasi jumlah produk peternakan dlm suatu periode tertentu disebabkan oleh tanggapan petani terhadap tingkat harga, program2
pemerintah mengenai pengembangan komoditas, seperti program pewilayahan komoditas, peningkatan produksi, dll serta pengaruh dr faktor2 yg tdk dpt dikontrol
3. Wilayah produksi tersebar
rumus2
• Biaya Produksi atau Total Cost (TC)
adalah penambahan dari keseluruhan biaya tetap dan biaya variabel.
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = Total Cost/ Biaya total
FC = Fixed Cost/ Biaya tetap
• Penerimaan akan diperoleh dari suatu
proses produksi dengan mengalihkan jumlah hasil produksi dengan harga produksi yang berlaku pada saat itu.
TR = P x Q
• TR = Total Revenue atau total
penerimaan (Rp/Tahun).
• P = Price Of Quality atau harga (Rp).
• Keuntungan
π = TR – TC
• π : Keuntungan (Rp/Tahun). • TR : Total Revenue atau total
penerimaan (Rp/Tahun).
• Return Cost (R/C) Ratio
Analisis (R/C) ratio adalah merupakan perbandingan antara total
• Analisa Break Even Point (BEP) BEP adalah suatu keadaan dimana
suatu usaha tersebut tidak untung maupun tidak rugi, dengan
Contoh soal
Peternakan mempunyai 10 ekor sapi perah dengan produksi maksimum 10
liter/ekor/hari, lama pemeliharaan 5 tahun, harga jual susu Rp. 5.000/liter. Biaya
investasi : kandang untuk 10 kdg @ Rp.
2.000.000, pembelian sapi @ Rp. 5.000.000.. Gaji Karyawan 2 orang x Rp. 250.000, Pakan Rp.4.500 /ekor. Pemeliharaan Rp. 500 /ekor. Transport Rp. 100/liter. Carilah TC,
Kandang 10 x
2.000.000=Rp.20.000.000
Biaya tetap :
• Pembelian 10 ekor sapi @
Rp.5.000.000 = Rp. 50.000.000
• Gaji karyawan 2 orang x Rp. 250.000 x 60 bulan = Rp. 30.000.000. Total
Biaya Variabel
• Pakan Rp.4.500 x 10 ekor x 365 hari x 5 tahun =
Rp.82.125.000
• Pemeliharaan Rp. 500 x 10 ekor x 365 hari x 5 tahun
= Rp. 9.125.000
• Transport Rp. 100 x 100 liter x 365 x 5tahun =
Rp.18.250.000 . Total biaya variabel Rp. 109.500.000
Biaya total
• Modal usaha=biaya investasi + biaya total =Rp.20.000.000+Rp.189.500.000 =Rp.209.500.000
• Produksi susu 10 liter x 10 ekor x 365 x 5 tahun = 182.500 liter
• BEP PRODUKSI
Total biaya/ Harga penjualan =
• BEP HARGA
Total Biaya/Total produksi =