• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014 T1 162010020 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014 T1 162010020 BAB V"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penentuan kebutuhan dilaksanakan sebelum melakukan kegiatan

pengadaan barang di SMPN 2 Tuntang. Semua kebutuhan yang

direncanakan akan disesuaikan dengan keperluan sekolah secara nyata.

Pelaksanaannya dilakukan dalam sebuah rapat di awal tahun anggaran.

Penentuan kebutuhan disertai oleh seleksi dari kepala sekolah.

Penyeleksian ini berdasarkan kepentingan dan anggaran yang dimiliki.

Hasil dari penyeleksian bakan menghasilkan barang apa saja yang akan

dipenuhi dalam jangka waktu satu tahun.

2. Dalam pelaksanaan pengadaan, SMPN 2 Tuntang selalu menyesuaikan

dengan rencana yang telah disusun di awal tahun anggaran. Sesuai dengan

ketentuan dalam perencanaan tersebut, maka di dalam pengadaan sarana

juga akan menyesuaikan kebutuhan secara nyata baik alat pembelajaran,

gedung maupun tanah. Kegiatan pengadaan menggunakan dana dari

Pemerintah, baik pusat maupun daerah.

3. Pengelolaan sarpras yang berhubungan dengan menggunakan sistem

tertentu di SMPN 2 Tuntang. Barang yang digunakan ada 2 jenis, yaitu

bahan habis pakai dan bahan tidak habis pakai. maka sistem yang

(2)

2 SMPN 2 Tuntang menggunakan sistem pendistribusian secara langung

kepada pihak yang membutuhkan. Lain halnya dengan bahan tidak habis

pakai, SMPN 2 Tuntang menerapkan sistem peminjaman bagi pihak yang

akan membutuhkan. Semua sarana prasarana berada dabawah tanggung

jawab pihak yang berkepentingan sesuai dengan barang apa dan lokasi

penyimpanan barang tersebut.

4. Dalam pengurusan sarana prasarana terdapat beberapa pengaturan pihak

sekolah. Sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang berada dibawah tanggung

jawab penanggung jawab khususnya pengelola sarana prasarana. Pihak

sekolah juga ikut bertanggung jawab dalam program pemeliharaan sarana

prasarana, baik pimpinan, guru, karyawan, serta siswa di SMPN 2

Tuntang. Berkaitan dengan hal tersebut, pengelola sarana prasarana

melakukan pencatatan sarana prasarana pada bagian inventarisasi dan

dilakukan secara komputersasi di SMPN 2 Tuntang.

5. SMPN 2 Tuntang melakukan pertanggung jawaban dengan jalan membuat

laporan inventarisai. Laporan tersebut berisi seluruh kekayaan yang

dimiliki oleh sekolah dan ditujukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten

Semarang. Pembuatan laporan dilaksanakan oleh pihak pengelola saran

prasarana bagian pencatatan. Laporan tersebut dilaksanakan secara rutin

setiap 6 bulan sekali.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan berkenaan dengan hasil penelitian adalah

(3)

3

1. Bagi Sekolah

- Selama ini di dalam proses penentuan kebutuhan, SMPN 2

Tuntang hanya mengandalkan analisis kebutuhan dari

masing-masing guru. Sebaiknya dalam proses perencanaan kebutuhan,

sekolah perlu melakukan pengecekan kekayaan terebih dahulu

yang dapat dilakukan oleh beberapa pihak. Sehingga sekolah

dapat mengetahui barang mana yang butuh diganti, ditambah

atau diperbaiki.

- Saat ini sekolah sedang mengalami kekurangan kelas sejumlah

2 ruang. 2 rombongan belajar tersebut menempati ruang

multimedia dan lab ipa. Hal ini dikarenakan sekolah

menentukan tambahan kelas baru setelah memiliki siswa

dengan jumlah lebih. Akibatnya 2 rombongan belajar tersebut

harus berpindah-pindah ruang ketika ruang lab ipa dan

multimedia digunakan oleh kelas lain. Maka perlu adanya

evaluasi tentang perencanaan khususnya dalam pengadaan

kelas, dimana sebaiknya sekolah melakukan pengadaan kelas

terlebih dahulu sebelum menerima siswa dengan jumlah lebih.

2. Bagi Dinas Pendidikan

- Sarana prasarana yang belum memadai mengakibatkan pihak

sekolah untuk memanfaatkan fasilitas yang tidak seuai dengan

fungsinya. Oleh karenan perlu ada perhatian secara khusus dari

(4)

4 langkah awal yakni Dinas dapat melakukan kunjungan ke

sekolah sekolah secara rutin khususnya sekolah yang

melaporkan bahwa sarana prasarana yang dimiliki masih

kurang. Sehingga pihak Dinas dapat mengetahui

macam-macam keubutuhan sekolah yang diperlukan dan mengetahui

atau melihat secara langsung dampak dari hal tersebut. Hal ini

akan memicu pihak Dinas untuk segera mengusahakan atau

mengajukan permohonan dana supaya biaya untuk pengadaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Jadwal Pelelangan yang tercantum pada website http://lpse.bandungkab.go.id , bahwa pada tanggal 19 April 2016 pukul 09.00 WIB atau Paling lambat pukul

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

KERJA KEGIATAN NAMA PAKET PENGADAN

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aggressive driving nehavior yaitu Perilaku agresif dalam mengemudi yang merupakan perilaku berkendara atau mengemudi

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLITAR TAHUN

Demikian untuk menjadikan perhatian dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Pokja Pengadaan Barang/Jasa Bappeda

Gandusari dari lingkup Kegiatan Pembangunan Jalan Dan Jembatan Perdesaan (UPT Wlingi), maka dengan ini diumumkan calon Pelaksana Pekerjaan adalah sebagai berikut:.. Nama Perusahaan :

- Direktur perusahaan hadir langsung, apabila diwakilkan membawa surat tugas dan mendapat kewenangan penuh untuk mengambil keputusan. Demikian undangan ini disampaikan,