KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET REPUBLIK INDONESIA
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIROHUKUM DAN HUMAS SURAT KEPUTUSAN
NOMOR 022/Kp/VI/1976
TENTANG
PELAKSANAAN KOORDINASI DIBIDANG RISET
TERHADAP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN
MENTERI NEGARA RISET REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mengkoordinasikan pelaksanaan
kebijaksanaan pemerintah dibidang riset guna peningkatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dipandang perlu menetapkan pelaksanaan koordinasi Menteri Negara Riset terhadap kegiatan operasionil Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan tenaga Atom nasional, Badan koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 1973.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 24 Tahun 1963.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 45 Tahun 1973.
Memperhatikan : Hasil konsultasi dengan menteri Negara Ekonomi, keuangan dan industri/Ketua badan Perencanaan Pembangunan Nasional, menteri/Sekretaris negara dan Surat Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara Nomor : B-388/I/MENPAN/5/76 tanggal 29 Mei 1976.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET TENTANG
PELAKSANAAN KOORDINASI DIBIDANG RISET TERHADAP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
(1).Yang dimaksud dengan koordinasi riset mencakup semua usaha dan kegiatan yang dilakukan dalam ruang lingkup dan tanggung jawab riset dan meliputi :
a. Penentuan tujuan dan sasaran, rencana dan program, sarana dan prasarana serta rencana kebutuhan anggaran bagi Lembaga-lembaga Pemerintah Non Departemen dibidang reset;
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET REPUBLIK INDONESIA
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIROHUKUM DAN HUMAS
b. Penentuan hubungan antara tujuan dan sasaran, rencana dan program, sarana, dan prasarana serta hasil-hasilnya;
c. Penyelenggaraan integrasi dan sinkronisasi antara tujuan dan sasaran, rencana dan program serta pelaksanaannya.
(2) Yang dimaksud dengan Lembaga-lembaga Pemerintah Non
Departemen dalam Keputusan ini ialah :
a. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
b. Badan Tenaga Atom Nasional;
c. Badan Koordinasi Survei dan pemetaan nasional
d. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(3) Yang dimaksud dengan kegiatan operasionil Lembaga-Lembaga
pemerintah Non departemen ialah semua usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bersifat mengatur maupun melaksanakan program dan proyek riset dalam ruang lingkup kebijaksanaan pembangunan nasional dalam bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI KOORDINASI RISET
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing, Pimpinan lembaga-lembaga pemerintah Non departemen bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan sehari-hari sepanjang menyangkut masalah dan kegiatan operasionil riset mengikuti petunjuk dan ketentuan pengarahan serta koordinasi dari Menteri Negara Riset;
Pasal 3
Tugas Pokok Koordinasi Riset ialah :
a. Mencapai sasaran riset dengan efektifitas dan efisiensi sebesar-besarnya sesuai dengan rencana dan program riset yang ditetapkan dengan mempergunakan sarana dan prasarana yang tersedia serta memperhitungkan pengaruh lingkungan yang ada;
b. Mencapai kerjasama dan kesatuan gerak yang terarah, serasi, teratur, bulat dan mantap antara Lembaga-lembaga Pemerintah Non Departemen yang bersangkutan.
Pasal 4 Fungsi koordinasi riset meliputi :
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET REPUBLIK INDONESIA
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIROHUKUM DAN HUMAS
a. penentuan tujuan dan sasaran riset serta prioritasnya, rencana dan program riset jangka panjang dan jangka pendek, proyek riset dan kegiatannya;
b. penentuan rencana kebutuhan anggaran untuk program dan proyek riset untuk masing-masing Lembaga Pemerintah Non Departemen tersebut diatas serta untuk kebutuhan bantuan luar negeri bagi keperluan riset;
c. penentuan perincian kegiatan-kegiatan didalam masing-masing proyek riset dan rencana kebutuhan anggarannya;
d. pengamatan dan pengambilan langkah-langkah yang diperlukan agar pelaksanaan tugas Lembaga pemerintah Non Departemen dapat berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing;
e. pengamatan dan pengambilan langkah-langkah yang diperlukan terhadap pelaksanaan riset yang telah dan/atau diperkirakan akan menyimpang dari tujuan, sasaran, rencana, program, proyek dan kegiatan-kegiatannya yang telah ditentukan.
BAB III
TATACARA PELAKSANAAN KOORDINASI RISET Pasal 5
(1).Masing-masing Lembaga Pemerintah Non Departemen merumuskan rencana, program, proyek dan kegiatan-kegiatan riset berikut rencana kebutuhan anggarannya sesuai dengan pengarahan Menteri Negara Riset;
(2).Rumusan, rencana, program, proyek dan kegiatan-kegiatan riset berikut rencana kebutuhan anggarannya disampaikan pada Menteri Negara Riset dan Menteri/Sekretaris Negara.
Pasal 6
Menteri negara Riset mengadakan penelahaan dan pengkajian terhadap rencana setiap program dan proyek riset yang diajukan oleh Lembaga Pemerintah Non Departemen tersebut pasal 5 Keputusan ini dan menyampaikan pendapat serta saran-saran kepada Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri/Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Menteri/Sekretaris Negara dan Menteri Keuangan untuk dibahas bersama.
Pasal 7
Menteri Negara Riset melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan riset yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah Non Departemen tersebut diatas dan mengambil langkah-langkah seperlunya bilamana
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET REPUBLIK INDONESIA
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIROHUKUM DAN HUMAS
terjadi penyimpangan dari tujuan, sasaran, rencana program atau proyek yang telah ditetapkan dan/atau bilamana diperkirakan akan terjadi penyimpangan itu.
Pasal 8
Menteri Negara Riset melakukan pertemuan berkala dengan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen tersebut diatas dalam rangka usaha dan kegiatan koordinasi.
Pasal 9
Didalam melaksanakan koordinasi riset, Menteri Negara Riset sehari-hari dibantu oleh Sekretaris Menteri dan para Asisten Menteri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Pasal 10
(1). Masing-masing Lembaga Pemerintah non departemen tersebut diatas memberikan laporan pelaksanaan program dan proyek riset kepada Presiden dengan memberikan tembusan laporan kepada Menteri Negara Riset/Sekretaris Negara;
(2). Menteri negara Riset melaporkan pelaksanaan koordinasi sebagaimana dimaksud kepada Presiden.
BAB IV PENUTUP
Pasal 11
Hal-hal yang belum cukup diatur di dfalam Keputusan ini akan diatur lanjut didalam Keputusan menteri negara Riset setelah berkonsultasi dengan Menteri/Sekretaris Negara.
Pasal 12
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 1 Juni 1976
MENTERI NEGARA RISET REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO