• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Investor Relations: Centre

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Investor Relations: Centre"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

AKTIVA LANCAR

Kas dan Setara Kas 2.e, 3 957,382,292,581 314,250,374,705

Piutang Usaha

2.f,2.q,4

Pihak Hubungan Istimewa 129,052,032,691 131,924,782,312

Pihak Ketiga 544,377,352,380 452,270,435,937

Piutang Retensi 2.g, 5 318,310,841,073 205,252,952,747

Tagihan Bruto Pemberi Kerja 2.h,6 827,578,782,720 556,721,313,699

Pendapatan Yang Akan Diterima 2.q, 7 60,311,934,735 53,970,839,723

Piutang Lain-Lain 8 65,670,935,928 37,279,515,358

Persediaan 2.i,9 1,429,164,943,445 506,821,174,460

Uang Muka 2.q, 10 264,686,280,077 140,457,525,197

Pajak Dibayar Dimuka 2.u, 11 298,104,287,631 143,418,650,085

Biaya Dibayar Dimuka 12 173,520,636,747 102,245,964,785

Jaminan Usaha 13 835,692,159 799,170,159

Jumlah Aktiva Lancar 5,068,996,012,167 2,645,412,699,167

AKTIVA TIDAK LANCAR

Aktiva Pajak Tangguhan 2.u,14 6,499,889,148 12,439,899,508

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 2.j,15 19,708,510,000 1,708,240,000 Tanah Belum Dikembangkan 16 13,149,777,477 -Aktiva Tetap

2.k,2.m,17 299,376,834,593 236,412,378,629

Setoran Dana Kerja Sama Operasi 2l,18 92,330,310,790 110,249,992,741

Aktiva Lain-lain 19 61,956,801,640 64,351,644,647

Jumlah Aktiva Tidak Lanca 493,022,123,648 425,162,155,525

JUMLAH AKTIVA 5,562,018,135,815 3,070,574,854,692

AKTIVA Catatan

(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 56.569.126.710 pada tahun 2008 dan tahun 2007 sebesar Rp 27.319.069.490)

2008 2007

(setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 30 September 2008 sebesar Rp 151.804.879.312 dan tahun 2007 sebesar Rp 129.688.880.002 )

bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan TANGGAL 30 SEPTEMBER 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

(4)

KEWAJIBAN LANCAR

Pinjaman Jangka Pendek 20 281,474,837,540 340,568,749,345

Hutang Usaha 21 1,592,334,118,857 820,621,690,540

Hutang Lain-lain 22 33,570,293,715 19,571,932,323

Kewajiban Bruto ke Pemberi Kerja n, 23 669,784,268 2,245,531,244

Hutang Pajak 2.u, 24 183,273,458,410 77,358,612,864

Uang Muka Dari Pelanggan 25 121,834,989,747 25,577,639,759

Biaya Yang Masih Harus Dibayar 2.q,26 717,513,576,477 400,388,394,006

Pendapatan Yang Diterima Dimuka 27 466,237,577,544 242,809,655,365 Hutang Obligasi jatuh tempo kurang dari satu tahu 2.o.28 - 133,227,995,612

Jumlah Kewajiban Lanca 2,062,370,201,0583,396,908,636,558

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Uang Muka Proyek Jangka Panjang 29 743,880,820,382 440,900,650,549 Kewajiban Imbalan Kerja (PSAK 24 30 3,697,585,599 33,204,321,020

Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 429,587,806

Jumlah Kewajiban Tidak Lanca 747,578,405,981 474,534,559,375

HAK KEPEMILIKAN MINORITAS DALAM

ANAK PERUSAHAAN 31 79,805,073,684 62,003,895,931

EKUITAS

32 584,615,400,000 400,000,000,000 Tambahan modal disetor 33 577,339,778,694

-Laba Ditahan 175,770,840,898 71,666,198,328

Jumlah Ekuitas 471,666,198,3281,337,726,019,592

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3,070,574,854,6925,562,018,135,815

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Modal saham nilai nominal Rp 100,- per saham dengan Modal

Dasar 16.000.000.000 saham, Modal ditempatkan dan disetor 5.846.154.000 lembar saham pada tahun 2008 dan 4.000.000.000 lembar saham pada tahun 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2008 2007

(5)

PENJUALAN BERSIH 2.q,38 4,565,719,137,777 2,599,293,107,199

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.q,39 4,306,675,117,916 2,388,934,615,412

LABA KOTOR SEBELUM LABA PROYEK KSO 259,044,019,861 210,358,491,787

LABA / RUGI PROYEK KSO 2.q,40 (12,220,219,592) 14,173,899,486

TOTAL LABA KOTOR 246,823,800,269 224,532,391,273

BEBAN USAHA

Beban Penjualan 2.q,41 2,021,995,910 3,694,335,176

Beban Umum dan Administrasi 2.q,42 106,589,375,950 81,990,393,065

Jumlah Beban Usaha 108,611,371,860 85,684,728,241

LABA USAHA 138,212,428,409 138,847,663,032

PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan bunga deposito berjangka dan jasa giro 32,029,375,039 1,307,917,006 Laba selisih kurs mata uang asing bersih 7,147,251,657 (2,212,858,605)

Laba penjualan aktiva 4,326,298,436 11,795,787,182

Beban bunga dan denda (33,560,880,762) (33,606,347,273)

Beban penyisihan piutang (31,077,351,124) (13,840,928,604)

Lain-lain bersih 12,557,478,297 (3,716,774,094)

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain (8,577,828,457) (40,273,204,388)

BAGIAN LABA (RUGI) PERUSAHAAN

ASSOSIASI 2.j. -

-LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 129,634,599,952 98,574,458,644

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

Pajak kini 24 (22,724,983,766) (22,629,744,524)

Pajak tangguhan 24 (7,139,328,958) 2,622,007,628

Jumlah beban pajak (29,864,312,724) (20,007,736,896)

LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS ANAK PERUSAHAAN 99,770,287,228 78,566,721,748 HAK MINORITAS ATAS LABA ANAK PERUSAHAAN (14,857,684,261) (7,018,406,293)

LABA BERSIH 84,912,602,968 71,548,315,455

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 37 14.52 35.73

bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

Catatan 2008 2007

(6)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tambahan Selisih

Modal Revaluasi Ditentukan Belum Ditentukan

Modal Saham Disetor Aktiva Tetap Penggunaannya Penggunaannya Jumlah

SALDO PER 31 DESEMBER 2006 69,523,000,000 562,891 87,635,040,495 19,246,853,100 99,272,566,311 126,579,752,048 402,257,774,845

Tantiem Direksi dan Komisaris - - - - - (1,012,791,976) (1,012,791,976) Bina Lingkungan - - - - - (751,000,000) (751,000,000) Pembinaan Usaha Kecil & Koperasi (PUKK) - - - - - (376,000,000) (376,000,000) Dana cadangan bertujuan - - - - 92,458,931,927 (92,458,931,927)

Kapitalisasi ke Modal disetor 330,477,000,000 (562,891) (87,635,040,495) (19,246,853,100) (191,731,498,238) (31,863,145,276) 400,000,000,000

- - - - 117,882,869 400,117,982,869

Laba (Rugi) bersih periode berjalan 71,548,315,455 71,548,315,455

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2007 400,000,000,000 - - - - 71,666,198,324 471,666,198,324

SALDO PER 31 DESEMBER 2007 584,615,400,000 577,339,778,694 - - - 129,256,889,090 1,291,212,067,784

Dividen - - - - - (34,907,864,690) (34,907,864,690) Bina Lingkungan - - - - - (1,163,595,490) (1,163,595,490) Pembinaan Usaha Kecil & Koperasi (PUKK) - - - - - (2,327,190,979) (2,327,190,979) Dana cadangan bertujuan - - - - 11,635,954,897 (11,635,954,897)

-584,615,400,000

577,339,778,694 - - 11,635,954,897 79,222,283,034 1,252,813,416,624

Laba bersih periode berjalan 84,912,602,968 84,912,602,968

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2008 584,615,400,000 577,339,778,694 - - 11,635,954,897 164,134,886,002 1,337,726,019,592

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2008 dan 2007 (UNAUDITED) (dinyatakan dalam rupiah)

Selih transaksi perubahan ekuitas

anak perusahaan

(7)

U R A I A N 2008 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 4,605,429,455,303 2,852,296,454,686 Pembayaran Kepada Pemasok (4,696,039,886,526) (2,567,434,844,350) Pembayaran Kepada Direksi dan Karyawan (73,599,533,439) -Pembayaran Beban Usaha (19,691,263,197) (85,684,728,241) Penerimaan Bunga 32,029,375,039 1,307,917,006 Pembayaran Bunga Pinjaman (33,560,880,762) (33,606,347,273) Pembayaran-penerimaan Pajak Penghasilan (89,322,058,557) (47,759,482,630)

(274,754,792,139)

119,118,969,198

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penurunan (Penambahan) Jaminan Usaha (22,522,000) 125,789,841 Pembelian Aktiva Tetap (70,287,409,239) (24,346,607,804) Pelepasan (Pembelian) Saham Perusahaan Assosiasi (18,000,270,000) 11,795,787,182 Penurunan (Kenaikan) Kerjasama Operasi 15,054,237,348 -Pengeluaran Investasi Lainnya 6,934,171,505 (22,474,378,254)

(66,321,792,386)

(34,899,409,035) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan (Penurunan) Pinjaman Bank 105,480,489,226 (106,713,637,351) Pelunasan Obligasi (133,443,663,742) -Setoran Modal - -Pembayaran Dividen, Tantiem, Jasa Produksi dan PUKK (38,398,651,159) -Kenaikan (Penurunan) dari Aktivitas Pendanaan Lainnya - -Pembayaran Dividen Hak Minoritas -

-(66,361,825,675)

(106,713,637,351) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (407,438,410,200) (22,494,077,188) SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 1,364,820,702,781 336,744,451,893 SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA

AKHIR PERIODE 957,382,292,581 314,250,374,705

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

(8)

1. UMUM

a Pendirian Perusahaan

1.

2.

3.

4.

5.

b. Bidang Usaha

Menyetujui dan mengesahkan struktur permodalan dan peningkatan Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perusahaan dan Kapitalisasi.

Pada prinsipnya RUPS dapat menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahan status perseroan dari perusahaan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka namun penetapannya akan dilakukan setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang penjualan saham pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Menyetujui penjualan saham baru pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya berdasarkan ketentuan pasar modal. Mengenai jumlah saham yang akan dikeluarkan perusahaan akan ditentukan oleh Menteri Negara BUMN setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang Penjualan Saham pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya.

Program kepemilikan saham, perseroan oleh karyawan perseroan melalui ESA, ESOP dan MESOP, serta rencana pemberian jaminan untuk pinjaman karyawan terkait dengan program ESOP/MESOP, agar dilakukan kajian terlebih dahulu yang antara lain meliputi besaran saham, distribusi, penatalaksanaan dan cara pembayaran untuk disampaikan kepada Kementerian BUMN guna mendapatkan ketetapan Menteri Negara BUMN.

Perseroan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara "Widjaja Karja", tanggal 29 Maret 1961. Berdasarkan Peraturan pemerintah No. 64 ini pula, Perusahaan Bangunan bekas milik Belanda yang bernama Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. yang telah dikenakan nasionalisasi, dilebur ke dalam PN. Widjaja Karja.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tanggal 22 Juli 1971, PN. Widjaja Karja dinyatakan bubar dan dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO), sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 Undang-Undang No.9 tahun 1969 (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 40 tahun 1969, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2904). Selanjutnya Perseroan ini dinamakan "PT Wijaya Karya", berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 110 tanggal 20 Desember 1972 yang dibuat di hadapan Dian Paramita Tamzil, pada waktu itu pengganti dari Djojo Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, jo Akta Perubahan Naskah Pendirian Perseroan Terbatas "PT Wijaya Karya" No. 106, tanggal 17 April 1973 yang dibuat di hadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, keduanya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. Y.A.5/165/14 tanggal 8 Mei 1973, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 1723 dan No. 1724 tanggal 16 Mei 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 21 September 1973, Tambahan No. 683. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, yang terakhir diubah berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Wijaya Karya No. 55 tanggal 18 Maret 1998 yang diperbaiki dengan Akta Perbaikan No. 25 tanggal 8 Juni 1998, keduanya dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 6 Juli 1999, Tambahan No. 4009, jo. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (PERSERO) "PT Wijaya Karya" No. 6 tanggal 1 Juni 2001, yang dibuat di hadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH., sebagai pengganti dari Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 13 Agustus 2002, Tambahan No. 559.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta pembangunan di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi dan pengembang pada khususnya.

Memberikan kuasa kepada Direksi untuk melaksanakan segala tindakan yang terkait dalam rangka proses IPO PT Wijaya Karya (Persero).

(9)

1.

2.

3.

4.

5. 6.

7. 8.

c Pengurus Perseroan

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Agoes Widjanarko.

Komisaris : Pontas Tambunan

Komisaris : Soepomo

Komisaris Independen : Dadi Pratjipto

Komisaris Independen : DR. Amanah Abdulkadir.

Catatan : sebelum tanggal 9 Oktober 2007 susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Junius Saringar Ulibasa Hutabarat

Komisaris : DR. Boedi Soeradji

Komisaris : Pontas Tambunan

Komisaris : Roslan Zaris

Secara garis besar bidang usaha perusahaan adalah sebagai berikut :

Pengembang, pembangunan kawasan dan penjualan dibidang realty dan pengelolaan di bidang property.

Berdasarkan Akta Pernyataan Perseroan No. 17 tanggal 7 November 2002, dibuat dihadapan Nila Noordjasmani Besar S.H pengganti Imas Fatimah, S.H, Notaris di Jakarta junctis (I) Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham No.KEP-208/MBU/2007 tanggal 21 September 2007 dan Berita Acara Pelantikan tanggal 9 Oktober 2007 dan (ii) Akta Pernyataan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara tentang Pelaksanaan Tugas Anggota Direksi Perseroan No.149 tanggal 31 Agustus 2007 dibuat dihadapan Imas Fatimah S.H Notaris di jakarta, susunan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta pembangunan di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi dan pengembang pada khususnya.

Penyewaan peralatan kontsruksi

Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konstruksi sekala besar dengan teknologi sipil umum meliputi Pekerjaan Jalan, Jembatan, Pelabuhan Udara dan Laut, Bendungan, Bangunan Ketenagaan, Gedung, Konstruksi Baja, Transmisi, Telekomunikasi serta pekerjaan Elektrikal Mekanikal.

Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, gedung dan mekanikal elektrikal

Industri pabrikasi yang meliputi; pabrikasi konstruksi baja, beton (tiang pancang, tiang listrik dan telepon, bantalan rel, komponen pracetak dan produk beton lainnya), komponen otomotif, mekanikal dan kelistrikan. Melakukan usaha jasa konsultasi, jasa konstruksi, pelaksanaan dan pemasangan produk-produk beton dll. Memproduksi dan menjual beton siap pakai (ready mix) dan melakukan pengelolaan sumber material alam (Quarry).

Perdagangan Umum, produk yang diperdagangkan secara garis besar meliputi pengadaan material konstruksi (aspalt, valve, instrumens, aramco pipe dll), produk engineering dan jasa handling ekspor dan impor.

(10)

Direksi:

Direktur Utama : Bintang Perbowo

Direktur Keuangan : R. Ganda Kusuma

Direktur Operasi I : Budi Harto

Direktur Operasi II : Slamet Maryono

Direktur Sumber Daya Manusia dan : Tonny Warsono Pengembangan

Catatan : sebelum tanggal 15 Mei 2008 susunan Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut : Direksi:

Direktur Utama : A. Sutjipto

Direktur : Slamet Maryono

Direktur : Djokomulyono

Direktur : Sutedjo Wirokusumo

Direktur : Tonny Warsono.

Komite Audit :

Ketua : DR. Amanah Abdulkadir, MA.

Anggota : Rosmala

Anggota : Tri Budi Santoso

Ketua : Roslan Zaris, S.E., M.Sc

Anggota : Rosmala

Anggota : Sumardiono

Sekretaris Perusahaan :

d Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

1. PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON")

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 98/DK/PTWK/2007 tanggal 9 Oktober 2007, susunan Komite Audit tanggal 30 Juni 2008, sebagai berikut:

Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No.32/DK/PTWK/2003 tanggal 14 April 2003 juncto Surat Keputusan Komisaris 87/DK/PTWK/2007 tanggal 6 Agustus 2007, susunan Komite Audit tanggal 30 Juni 2007, sebagai berikut:

WIKA BETON merupakan Anak Perusahaan dari Perseroan. Sebelum menjadi Anak Perusahaan dari Perseroan, sejak tahun 1974 WIKA BETON merupakan bagian dari Induk Perusahaan yaitu Divisi Produk Beton. Seiring dengan visi dan misi Perseroan maka WIKA BETON resmi menjadi Anak Perusahaan dari Perseroan pada tanggal 11 Maret 1997 sesuai dengan Akta Perseroan Terbatas WIKA BETON No. 44 tanggal 11 Maret 1997, yang dibuat dihadapan Achmad Bajumi, SH; selaku pengganti dari Imas Fatimah, SH; Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya Beton No. 31 tanggal 15 Agustus 2007 ("Akta No. 31") yang dibuat dihadapan Hambit Maseh, SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. No.W7-09069HT.0104-TH.2007 tanggal 16 Agustus 2007. Kantor Pusat WIKA BETON, beralamat di Jln. D.I Panjaitan Kav. 3 - 4, Jakarta. Perusahaan dalam menjalankan operasinya mempunyai 6 Wilayah Penjualan ("WP") dan 7 Pabrik Produk Beton ("PPB"), yang berlokasi tersebar di beberapa Wilayah Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar WIKA BETON, kegiatan usaha WIKA BETON bergerak dalam bidang usaha industri Perusahaan memiliki 3 (tiga) Anak Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50% yaitu :

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.SK.02.01/A.DIR.0362/ 2008, tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan telah mengangkat Sdr. Imam Sudiyono sebagai Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan.

Biaya remunerasi Dewan Direksi Perusahaan per bulan untuk tahun 2008 dan 2007, adalah sebesar Rp.230.000.000 (rupiah penuh) dan Rp.134.642.000 (rupiah penuh). Biaya remunerasi Dewan Komisaris Perusahaan per bulan untuk tahun 2008 dan 2007 adalah sebesar Rp. 92.000.000 (rupiah penuh), Rp.43.319.600 (rupiah penuh).

(11)

Saham Rupiah %

2. PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY")

Saham Rupiah %

beton, jasa konstruksi dan bidang usaha lainnya yang terkait.

Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA BETON No. 15 tanggal 30 April 2007, dibuat dihadapan Hambit Maseh, SH, Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan komposisisusunan pemegang saham WIKA BETON adalah sebagai berikut :

Niali Nominal Rp.100,- per saham

Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA REALTY No. 17 tanggal 30 April 2007, dibuat dihadapan Hambit Maseh, SH, Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham WIKA REALTY adalah sebagai berikut :

115,000,000,000

345,000,000,000

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 67 tanggal 15 Agustus 2001 Notaris Imas Fatimah, SH disebutkan maksud dan tujuan bidang usaha WIKA REALTY yaitu Realty, Property dan Jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

dibuat dihadapan Hambit Maseh. SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.W7-09022HT.0104-TH2007 tanggal 21 Agustus 2007.

70,000,000,000

(12)

2008 2007 KETERANGAN

Jumlah Aktiva 309,908,979,584 218,327,952,779

Jumlah Kewajiban 218,701,614,182 143,009,199,776

Jumlah Ekuitas 91,207,365,402 75,318,753,003

3. PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE")

Saham Rupiah %

Modal Dasar 1,080,000,000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :

PT Wijaya Karya (Persero) 211,680,000 21,168,000,000 78.40%

Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT WIKA 3,483,000 348,300,000 1.29% Koperasi Karya Mitra Satya 54,837,000 5,483,700,000 20.31% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.00%270,000,000 Saham dalam Portepel 810,000,000

2008 2007 KETERANGAN

Jumlah Aktiva 543,516,304,534 186,971,133,081

Jumlah Kewajiban 484,845,102,987 154,196,989,658

Jumlah Ekuitas 58,671,201,547 32,774,143,423

4. PT WIKA-NGK INSULATORS ("WIKA NGK")

WIKA INTRADE didirikan pada tanggal 20 Januari 2000 berdasarkan Akte Perseroan Terbatas No 16 dibuat dihadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH. pengganti dari Imas Fatimah, SH Notaris di Jakarta, dimana telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan No. C-19656HT 01 tahun 2000 tanggal 4 September 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 2 Februari 2001. Anggaran Dasar WIKA INTRADE telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mencakup perubahan Nilai Nominal Saham Dasar, dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH No.3 tanggal 2 Juni 2004 Perihal Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-16985.HT.01.04.TH.2004 tanggal 8 Juli 2004, serta telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan di Jakarta Timur TDP No 090415115039 tanggal 26 Juli 2004

Ihtisar Data Keuangan

Uraian

Tahun

WIKA INTRADE bergerak dalam bidang Industri dan Perdagangan umum baik untuk memenuhi permintaan dalam negeri maupun permintaan luar negeri meliputi Bisnis Unit Metal, Konversi Energi, Pressing dan Jasa Handling Ekspor dan Impor.

Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA INTRADE No. 19 tanggal 30 April 2007, dibuat dihadapan Hambit Maseh, SH, Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham WIKA INTRADE adalah sebagai berikut :

Niali Nominal Rp.100,- per saham Pemegang Saham

108,000,000,000

27,000,000,000

81,000,000,000

Ihtisar Data Keuangan

Tahun Uraian

(13)

Saham Rupiah %

Niali Nominal @Rp.1.630.000,- / US$ 1.000 per saham Pemegang Saham

PT.Wijaya Tama Perkasa didirikan pada tanggal 1 April 2008 berdasarkan Akte Perseroan Terbatas No 04 dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta.

Maksud dan tujuan usaha PT Wijaya Tama Perkasa adalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar adalah melaksanakan kegiatan usaha dibidang penyelenggaraan pembangunan jalan tol, pembangunan prasarana dan sarana dasar (infrastruktur), fasilitas penunjang jalan, pengembangan lahan-lahan / kawasan sekitar jalan tol, melakukan usaha perdagangan umum termasuk antar pulau, import, eksport, distributor, dan pemasok.

Berdasarkan Akta tersebut, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Wijaya Tama Perkasa adalah sebagai berikut :

Niali Nominal @Rp.1.000.000,- per saham Pemegang Saham

Rp 150.000.000.000

Anggaran Dasar WIKA NGK telah beberapa kali mengalami perubahan yang perubahan terakhirnya, antara lain sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar WIKA-NGK, adlah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.3, tanggal 25 Pebruari 2000, dibuat dihadapan Sarina Sihombing, SH., Notaris di kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang berkedudukan di Ciputat.

Berdasarkan Akta tersebut, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Wijaya Tama Perkasa adalah sebagai berikut :

Maksud dan tujuan usaha WIKA NGK adalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar adalah melaksanakan kegiatan usaha membuat dan merakit "high tension porcelain insulators" dan produk-produk lainnya yang berhubungan serta memasarkan dan menjual seluruh hasil produknya diwilayah Indonesia maupun luar

(14)

Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation/ESA)

Opsi Pembelian Saham ( Employee Stock Option Plan & Management Stock Option Plan =ESOP/MSOP)

Tahap Pertama :

Berdasarkan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia No.KD.01/3406/DPRRI/2007 tanggal 26 April 2007 dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. RIS-15/D2.MBU/2007 tanggal 14 Juni 2007, pemegang saham menyetujui rencana Perseroan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat dan rencana Program Kepemilikan Saham oleh Pengurus dan Pegawai Perseroan (Management & Employee Stock Ownership Program /MESOP). yang terdiri dari Employee Stock Allocation (ESA) dan Employee Stock Option Plan & Management Stock Options Plan (ESOP/MSOP).

Program ESA akan diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7.

Porsi saham ESA untuk Manajemen (Pengurus dan Pengawas) adalah sebesar 22,5%, dengan pembagian sebesar 17,5% untuk manajemen Perusahaan Induk dan sebesar 5% untuk manajemen Anak Perusahaan. Adapun porsi saham ESA untuk pegawai sebesar 77,5% dengan pembagian sebesar 62,5% untuk pegawai Perusahaan Induk dan sebesar 15% untuk pegawai Anak Perusahaan.

Program ESA adalah penjualan saham Perseroan kepada peserta program ESA, melalui penjatahan pasti pada saat penawaran umum perdana saham dilaksanakan. Jumlah saham dalam program ESA sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham, dengan harga diskon sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga Penawaran Umum, yang harus dibayar secara penuh oleh peserta Program EsA pada saat melakukan Pemesanan Saham. Saham yang diperoleh dari program ESA diberlakukan Lock Up Period selama 8 (delapan) bulan sejak tanggal pencatatan di BEJ. Adapun beban diskon harga sebesar 20% tersebut akan ditanggung oleh Perseroan.

Hak Opsi Tahap Pertama didistribusikan kepada Peserta Program ESOP/MSOP bersamaan dengan tanggal pencatatan saham di BEJ.

Jumlah Hak Opsi yang diterbitkan sebesar maksimum 60% (lima puluh persen) x 5% x Jumlah Modal ditempatkan. Program ESOP/MSOP adalah pemberian Hak Opsi Pembelian Saham kepada Peserta Program ESOP/MSOP untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan sebanyak-banyaknya 5% dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan yang berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.D.4 merupakan maksimum saham yang dapat diterbitkan oleh perusahaan publik dalam periode 5 (lima) tahun tanpa memberikan hak lebih dahulu kepada pemegang saham lama (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD).

Mekanisme pelaksanaan hak opsi ESOP/MSOP dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pencatatan BEJ no.1.A. yang akan dilaporkan kemudian. Penanggung jawab ESOP/MSOP Perseroan adalah Direksi dengan Pengawasan komisaris dan akan dilaporkan dalam RUPS.

Pada tanggal 11 Oktober 2007 Perusahaan memperoleh pernyataan Efektif dari Ketua Badang Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat No S-5275/BL/2007 untuk melaksanakan penawaran perdana kepada masyarakat atas 1.846.154.000 (satu milyar delapan ratus empat puluh enam juta seratus lima puluh empat ribu) lembar saham Seri B baru, dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 420,- (empat ratus dua puluh Rupiah) setiap saham.

Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut sebesr 10% atau sebanyak 184.615.400 (seratus delapan puluh empat juta enam ratus lima belas ribu empat ratus) lembar saham biasa seri B dijatahkan secara khusus kepada Manajemen dan Karyawan Perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai Perusahaan (Employee Stock Allocation / ESA).

Pelaksanaan Program ESOP/MSOP dilaksanakan dengan menerbitkan Hak Opsi dalam 2 tahap dengan rincian sebagai berikut :

(15)

Tahap Kedua :

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Penyertaan pada Anak Perusahaan seperti dijelaskan pada Catatan 1d. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara Perusahaan Anak di dalam Perseroan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan dilakukan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi dalam tahun yang bersangkutan. Kurs tengah yang digunakan pada tanggal neraca per 30 September 2008 dan 2007 untuk mata uang Dollar Amerika Kurs Rp 9.378 dan Rp 9.137; Yen Rp 88.53 dan Rp 76.75; EURO Rp 13.751,44 dan Rp. 12.163.01

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dinyatakan dalam rupiah.

Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan Anak, kecuali dinyatakan secara khusus.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Perusahaan Anak disajikan sebagai "Hak Minoritas" pada neraca konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan Perusahaan Anak dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung.

Laporan arus kas konsolidasian untuk aktivitas operasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan historis (historical cost) dan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern). Laporan keuangan konsolidasian juga disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas. Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut. Sejak tahun 2000, Perseroan menyesuaikan penyajian laporan keuangan berdasarkan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Pada tahun 2005, perusahaan mulai menerapkan manual akuntansi BUMN konstruksi yang ditindak lanjuti dengan SK Direksi No. KU.04.09/A.DIR.0806/2005. Jumlah Hak Opsi yang diterbitka sebesar maksimum 40% (lima puluh persen) x 5% x Jumlah Modal ditempatkan. Hak Opsi Tahap Kedua akan didistribusikan kepada Peserta Program ESOP/MSOP pada saat ulang tahun pertama pencatatan saham di BEJ.

(16)

d. Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa

Sifat hubungan istimewa yang terjadi pada perusahaan adalah sebagai berikut 1)

Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Negara BUMN merupakan pemegang saham Perseroan. Oleh karena itu Perseroan dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui Penyertaan Modal Pemerintah Republik Indonesia.

Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries).

Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).

Perseroan menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank pemerintah atau bank-bank yang dimiliki oleh BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku pada pihak Perseroan mengadakan perjanjian dalam rangka usah Perseroan denga BUMN-BUMN lain maupun anak perusahaan serta lembaga-lembaga pemerintah berwenang

Mempunyai anggota pengurus yang sama dengan Anak Perusahaan yaitu Direksi perseroan menjadi anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan.

Piutang Retensi merupakan piutang perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisi tertentu yang ditetapkan dalam kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan oleh pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah penyelesaian kontrak dipenuhi

Perusahaan menerapkan akuntansi BUMN Konstrukai yang ditindaklanjuti dengan SK Direksi No. IN/03.00/A.DIR.0003/2005 tentang pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu dengan kriteria sebagai berikut :

UMUR PIUTANG

Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam angka 3) atau 4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.

(17)

i. Persediaan

Persediaan Real Estat

j. Investasi

- Investasi Jangka Pendek

- Investasi Pada Perusahaan Assosiasi

k. Aktiva Tetap

Persediaan real estat terdiri dari persediaan bahan, tanah belum dikembangkan, tanah sedang dikembangkan, bangunan sedang konstruksi dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Persediaan barang jadi, bahan baku, perlengkapan dan barang dalam proses diakui berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih, harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Persediaan barang dagangan yang tidak terjual karena tipe, bentuk atau model tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, dipindahkan ke pos "Aktiva lain-lain".

Tagihan bruto pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah dengan laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara progress fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan sedang penyelesaian saat tanah tersebut siap bangun.

Biaya perolehan bangunan sedang penyelesaian meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya pembangunan dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aktiva tanah dan bangunan pada saat dibangun dan siap dijual.

Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung pada aktiva pengembangan real estat ditambah dengan biaya pinjaman.

Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan proyek dikapitalisasi ke proyek yang sedang dikembangkan.

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang digunakan dan diperoleh sebelum tahun 1987, dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986 dengan dikredit ke akun "Selisih penilaian kembali aktiva tetap" dalam bagian ekuitas di neraca.

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan sebagai "Investasi jangka pendek" dan dinyatakan sebesar nilai perolehan.

Penyertaan dalam bentuk saham yang dimiliki kurang dari 20% dinyatakan sebagai biaya perolehan (metode biaya). Penyertaan dengan kepemilikan 20% atau lebih dan dapat mempengaruhi kebijakan manajemen dicatat dengan metode ekuitas, akan tetapi, apabila Perusahaan mampu mengendalikan anak perusahaan walaupun Perusahaan mempunyai penyertaan kurang dari atau sama dengan 20%, maka dicatat dengan metode Dengan metode ekuitas, penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian laba (rugi) perusahaan asosiasi yang bersangkutan dan dividen yang diterima sejak tanggal perolehan.

(18)

Jenis Aktiva Tetap Metode Masa Manfaat Prasarana

Garis lurus 20

Bangunan

Bangunan semi permanen dan pabrik Garis lurus 10

Perlengkapan kantor Garis lurus 4

Kendaraan bermotor Garis lurus 4

Peralatan proyek

Mesin dan peralatan prefab housing Sum of the years 4 - 8

Peralatan produksi/pabrik

Mesin dan peralatan pabrik tiang beton/pancang Garis lurus 4 - 8

Mesin dan peralatan pabrik Garis lurus 4 - 8

l. Proyek Kerja Sama

m. Aktiva Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Usaha

n. Kewajiban Bruto Pemberi Kerja

Umur ekonomis aktiva tetap sesuai Surat Keputusan Direksi No. 01.09/A.DIR 0702/95 tanggal 22 Desember 1995 adalah sebagai berikut:

Bangunan kantor, mess/guest house/rumah tinggal/villa permanen

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya, pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasinya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing-masing perjanjian, berupa penyerahan dana kepada Pengelola sesuai kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kerja sama menurut porsi yang ditetapkan. Pengelola proyek dibentuk dengan anggota yang berasal dari masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerja sama. Pengelola proyek ini melaksanakan kegiatan pembangunan proyek yang berasal dari Pemberi Kerja (Owner) dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan tersebut termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan dan proyek kepada masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerja sama.

Penyerahan dana kepada pengelola proyek dicatat dan diperlakukan sebagai Setoran Dana Kerja Sama Operasi. Pendapatan diakui pada saat laporan pertanggungjawaban proyek disetujui dan dicatat sebesar porsinya. Sejak tahun 2005 pendapatan yang diakui sebesar porsi Laba sesuai manual akuntansi BUMN Konstruksi yang mulai diterapkan pada tahun 2005.

Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan, disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain.

(19)

o. Hutang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi

p. Dana Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

1) Penjualan tanah dan bangunan fasilitas KPR: a) Pengikatan jual beli telah berlaku b)

c) d)

2) Penjualan tanah dan bangunan tanpa fasilitas KPR

3) Penjualan kavling tanah tanpa bangunan: a) Pengikatan jual beli telah berlaku b)

c)

d)

Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto.

Pendapatan dari bidang usaha perumahan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) yaitu setelah penandatanganan akte jual beli untuk penjualan tunai atau setelah akad kredit untuk penjualan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank.

Biaya emisi obligasi yang merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi diakui sebagai disconto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi netto obligasi, dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.

Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan tunjangan hari tua untuk semua pegawai tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Wijaya Karya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.

Iuran karyawan di tetapkan 5% dari 1,3 pendapatan tetap, sedangkan iuran beban perusahaan sebesar 10% dari 1,3 dari pendapatan tetap karyawan.

Perusahaan setiap tahun menganggarkan donasi guna menutupi kekurangan past service liabilities dari "Dana Pensiun". Pengelolaan oleh Dana Pensiun (DP).

Pengakuan pendapatan atas penjualan tanah beserta bangunan tanpa fasilitas KPR Bank dilakukan bila pembeli telah membayar minimal 50% dari harga jual dan progres pembangunan telah mencapai minimal 80%.

Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari Subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli.

Harga jual akan tertagih dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati.

Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang Berdasarkan ketentuan tersebut, pendapatan dari penjualan rumah diakui bila seluruh syarat berikut telah

Harga jual akan tertagih dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati.

Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli.

Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh resiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aktiva (property) tersebut. Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunan tersebut telah diserahterimakan dan siap dihuni.

Pada tahun 2005 perusahaan menerapkan pertama kali PSAK 24 (revisi 2004) tentang imbalan kerja dan sekaligus membukukan kewajiban atas imbalan pasca kerja bagi karyawan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang No. 13/2003/tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Pendapatan bidang usaha konstruksi diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian. Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan kemajuan fisik proyek. Terhadap pendapatan usaha konstruksi yang telah diterbitkan fakturnya diakui sebagai piutang usaha, sedangkan yang belum diterbitkan fakturnya diakui sebagai tagihan bruto pemberi kerja..

(20)

Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual method). r. Bunga Pinjaman

s. Beban Ditangguhkan

Yang dapat termasuk dalam biaya ditangguhkan diantaranya :

a. Pengeluaran untuk pendirian suatu segmen dalam tahap pengembangan. b.

t. Revaluasi.

u. Pajak Penghasilan

v. Laba Per Saham

w. Segmen Usaha

Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk membangun/membuat aktiva tetap sampai konstruksi, dibebankan sebagai unsur harga perolehan. Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan bidang usaha realty dan konstruksi dibebankan ke harga pokok realty. Bunga untuk pembiayaan bidang usaha industri dan perdagangan dibebankan sebagai beban lain-lain.

Beban Penyusutan aktiva tetap yang direvaluasi dicatat berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang dihitung menurut sisa umur ekonomis aktiva tersebut.

Perusahaan menerapkan metode panangguhan pajak dalam menghitung pajak penghasilan. Penagguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal yang terutama menyangkut penyusutan, bagian atas laba rugi (bersih) perusahaan asosiasi, beban pensiun, penyisihan persediaan usang serta penyisihan piutang ragu-ragu.

Revaluasi aktiva tetap dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Selisih antasra nilai revaluasi dan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap, dibukukan dalam perkiraan modal dengan nama Selisih Penilaian Aktiva Tetap.

Pengeluaran emisi saham atau obligasi, yang terjadi dalam rangka pemasyarakatan saham atau obligasi perusahaan yang meliputi biaya notaris/penasehat hukum, penilai, biaya percetakan efek atau prospektus, biaya pendaftaran, penjamin emisi dan biaya konsultan lainnya.

Pembebanan pada periode berjalan dilakukan dengan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama-lamanya 3 tahun. Pembebanan dimulai saat manfaat dari pengeluaran tersebut mulai terjadi.

Biaya ditangguhkan disajikan di Neraca pada nilai bersihnya, yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.

Laba usaha dan laba per saham masing-masing dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Informasi pelaporan segmen usaha disajikan untuk menunjukkan hasil usaha group yang berasal dari tiap segmen berdasarkan bidang usaha.

dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban penjual sesuai pengikatan jual beli.

Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidak terpenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit (deposit method), sampai semua persyaratan terpenuhi.

(21)

3. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini merupakan saldo kas dan setara kas perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

2008 2007

Kas 5,890,009,249 4,851,569,736

Bank

Hubungan Istimewa: Rupiah

PT. Bank Mandiri (Persero) 67,502,080,998 146,002,241,722 PT. Bank BNI (Persero) Tbk 8,801,312,187 1,241,004,316

PT. Bank Jatim 1,604,867 1,604,867

PT. Bank BTN (Persero) 77,745,681 101,939,665

PT. Bank BPD Sumsel 283,060,796

PT. Bank BPD Sumsel 991,048 964,670

PT. Bank BPD Jabar 19,266,478 19,882,209

PT. Bank BPD Aceh 1,681,084,281 PT. Bank BRI (Persero) 9,882,780,594 380,486,150 PT. Bank Syariah Mandiri 501,643,048 25,818,019

PT. Bank Bukopin 62,918,549 3,651,174,873

US Dollar

PT. Bank Mandiri (Persero) 25,802,820,523 6,769,213,303 PT. Bank BNI (Persero) Tbk 99,528,497 98,003,462 PT. Bank BRI (Persero) 1,234,035,071 482,347,347 Pihak Ketiga:

Rupiah

PT. Bank Mega Tbk 2,521,552,594 5,285,040,053

PT. Bank NISP 48,485,938 1,270,183

PT. Bank Danamon 2,895,365,869 4,813,912,308

PT. Bank Permata 92,578,508 92,085,159

PT. Bank LIPPO - 7,057,930 PT. Bank Central Asia Tbk. 1,106,467,011 9,968,924

Bank Panin 1,746,424,733 1,590,241,681

Bank Niaga 2,361,546,999

Bank DBS 641,585,922 3,035,166,712

Bank HSBC 13,993,805 4,680,000

Bank Standarchatered 32,428,000 667,400,000

Bank Deutch 683,954,915

-US Dollar

PT. Bank Mega Tbk 313,037,310 140,326,960

Banque exterieure d'algerie 51,851,255,552

Bank DBS 3,115,261,260 224,550,821

Bank Danamon 1,263,843,801 2,983,387,748

Bank Niaga 166,542,589 2,028,439,942

Citibank 55,706,444 54,346,235

Bank HSBC 228,917 2,311,844

Bank Standartchatered 686,909,738 46,195,000 Yen

Bank DBS 5,087,013,478 44,767,741,402

Bank Shinta - 1,786,000 EURO

(22)

-Deposito Berjangka Hubungan Istimewa:

PT. Bank Mandiri (Persero) 5,900,000,000 10,000,000,000 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) 267,163,828,880

PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) 59,275,526,935

PT. Bank BTPN 55,000,000,000

PT. Bank Jabar 29,085,095,747

Pihak Ketiga:

PT. Bank Muamalat 34,332,500,000

PT. Bank Mega Tbk 139,383,800,000 4,500,000,000

PT. Bank DBS 896,537,500

PT. Bank Niaga 18,791,860,157 1,566,341,464

PT. Bank Danamon

PT. Bank Panin 108,498,924,920

PT. Bank Century 20,000,000,000 PT. Bank Victoria - 68,801,874,000 Uang Dalam Pengiriman 1,298,035,283

-Jumlah 957,382,292,581 314,250,374,705

4. PIUTANG USAHA

2008 2007

Pihak hubungan Istimewa

Rupiah 129,052,032,691 131,924,782,312

Dollar Amerika Serikat - -

Jumlah 129,052,032,691 131,924,782,312

Pihak ketiga

Rupiah 514,130,516,342 402,550,890,314

Dollar Amerika Serikat 86,815,962,748 77,038,615,500

Yen - -

Jumlah 600,946,479,090 479,589,505,814

Sub Jumlah 729,998,511,781 611,514,288,126

Akumulasi penyisihan (56,569,126,710) (27,319,069,877)

Jumlah 673,429,385,071 584,195,218,249

2008 2007

Piutang Usaha

Jasa Konstruksi 406,178,852,203 425,717,240,698

Produk PT Wijaya Karya Beton 264,465,450,098 158,298,217,047

Produk PT Wijaya Karya Realty 58,621,996,299 37,662,353,730 Produk PT Wijaya Karya Intrade 51,076,527,571 17,962,638,297

Eliminasi Piutang Intern (50,344,314,390) (28,126,161,646)

Jumlah Piutang Usaha 729,998,511,781 611,514,288,126

Penyisihan Piutang ragu-ragu

Jasa Konstruksi (37,804,735,575) (17,841,893,926)

Produk PT Wijaya Karya Beton (7,171,641,820) (4,524,808,994) Produk PT Wijaya Karya Realty (10,614,687,114) (3,939,671,467) Produk PT Wijaya Karya Intrade (978,062,201) (1,012,695,490) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu (56,569,126,710) (27,319,069,877)

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 673,429,385,071 584,195,218,249

Semua deposito berjangka pada tahun sampai dengan tanggal 30 September 2008 dan 2007, dalam mata uang rupiah, dengan tingkat suku bunga: 8% - 9% untuk tahun 2008 dan 4% - 6% untuk tahun 2007

Akun ini merupakan piutang usaha dari jasa-jasa konstruksi, penyerahan barang hasil industri dan perdagangan, penyewaan alat-alat berat yang telah diterbitkan fakturnya dan piutang atas usaha realty, dengan rincian sebagai berikut :

Rincian piutang usaha berdasarkan unit kerja adalah sebagai berikut :

(23)

2008 2007 Umur piutang :

s.d 1 bulan 325,986,093,190 273,076,109,744

1 s.d 3 bulan 119,662,351,183 100,240,255,724

4 s.d 6 bulan 59,349,450,908 49,716,590,701

7 s.d 12 bulan 132,496,362,121 110,991,210,604

> 12 bulan 92,504,254,379 77,490,121,353

Jumlah 729,998,511,781 611,514,288,126

2008 2007

Hubungan Istimewa :

Pemda Riau - 25,015,305,020

Pertamina Unit V Balikpapan 35,589,416,651 3,725,931,000

Pertamina Pusat 22,798,359,000 -

Angkasa Pura I 10,505,454,545 -

Pemprov. Sumatera Selatan - Muba 8,964,392,500 - Perusahaan Listrik negara. PT 5,637,262,430 - Sumber Daya Air Kaltim 3,743,708,447 -

Petrokimia Gresik 176,433,600 5,512,194,105

Dep.Kimpraswil Riau 1,071,775,777 -

Jasa Marga. PT - 14,878,349,458

Pemprov. Sumatera Kalimantan Timur 3,399,215,618 4,824,853,923

Departemen Perhubungan 1,134,573,244 2,944,204,447

Pelanggan DPK Kalimantan - 3,493,035,757 Departemen Pekerjaan Umum - 5,891,281,828

Pelanggan PT Wika Beton 86,375,755,269 88,298,818,533

Hubungan Istimewa lainnya dibawah Rp 1.000.000.000 - 10,786,737,804

Eliminasi (50,344,314,390) (33,445,929,563)

Sub Jumlah 129,052,032,691 131,924,782,312

Pihak Ketiga :

Sumber Segara Primadaya. PT 75,686,098,500 77,038,615,500

Chengda Engineering Corp of China 30,945,849,600 8,580,519,380

Cojaal 25,539,746,196 16,332,440,483

UE Assa. PT 34,241,811,854 34,241,811,854

BSD City - 8,281,830,000

USAID 18,089,093,155 29,810,157,189

Lapindo Brantas. PT 22,927,828,458 32,365,717,653

Canadian Red Cross 13,267,147,741

-Bukit Darmo Property. PT 19,665,181,638 20,782,216,865

Sahid Sahirman. PT 17,088,125,146 2,501,986,636

Magnium Anugerah Lestari. PT 4,614,522,517 1,311,553,085 Alfa Goldland Realty 2,038,880,868

-Nujyasumo agung 3,502,464,498

-Indocement Tunggal Perkasa. PT 8,524,716,368 -Sunindo Gapura Prima 5,186,494,780

-Mitsubishi 6,795,643,965

-Bukaka Teknik 4,243,862,260 3,065,105,240

(24)

Jumlah pindahan 292,357,467,544 234,311,953,885

Multidaya 1,699,808,000

-GRHA 165 5,963,447,448 681,599,941

Dinamika Karya Utama .PT 7,428,057,398 289,435,625

Marga Nujyasumo Agung. PT 3,502,464,498 42,229,591,727

China National Machinery & Equipment (CMEC) 2,023,235,822 4,876,072,307

Excelcomindo Pratama. PT 3,150,434,677 3,819,183,845

Mandiri Dipta Cipta . PT 3,000,000,000

-Trubaindo 2,852,590,194

-Jakarta Prima Crane 1,796,825,625 1,907,153,624

Bakrie Swasakti Utama. PT 1,464,654,409

-Mahkota Inti Citra. PT 1,403,367,433 1,963,953,173

Alfaria 4,598,760,000

-Belleza 1,410,618,599 5,881,131,596

Citra Margatama Surabaya. PT - 6,326,179,279 Jakarta Prima Crane. PT - 3,091,061,000 Murini Indah Industri. PT - 16,503,862,350 China Red Cross Society. PT - 2,110,160,202 British Red Cross Society - 18,547,864,606 Palang Merah Indonesia - 2,292,316,364 Catholic Relief Services - 1,060,622,182

Canadian Red Cross 13,267,147,741

-Mandra Jasa Trimitra. PT - 3,065,105,240

Multidaya . PT - 5,095,552,000

Buana Karya Bakti. PT - 2,972,272,313

JO. Suramadu (CIC) - 3,244,247,540

Indomobil SI .PT 8,252,529,002

-Indonesia Power. PT 5,333,749,854

-Adyawinsa. PT 1,420,244,549

-Linggojati Utama. PT 1,150,567,828

-Kanzen. PT 1,116,024,632

-Surya Puzulindo. PT 1,100,214,134

-Pelanggan Wika Beton 169,327,295,253 69,999,398,514

Pelanggan Wika Realty 58,621,996,299 30,632,964,170

Pelanggan Wika Intrade dibawah Rp 1.000.000.000 5,072,218,939 16,547,329,220 Pihak ketiga lainnya dibawah Rp 1.000.000.000 3,632,759,212 2,140,495,111 Sub Jumlah 600,946,479,090 479,589,505,814 Akumulasi penyisihan piutang (56,569,126,710) (27,319,069,877)

Jumlah 673,429,385,071 584,195,218,249

- PT Bank Mandiri, piutang yang dijaminkan Rp.401.982.480.000 (Rupiah penuh)

- PT Bank Bukopin, piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek yang dibiayai oleh PT Bank Bukopin - PT Bank DBS Indonesia, piutang usaha senilai minimal 125% dari total kredit tertarik dijaminkan. -

-- PT Bank Syariah mandiri, piutang usaha yang dijaminkan Rp.100.000.000.000 (Rupiah penuh)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Piutang usaha dijaminkan pada bank-bank pemberi pinjaman, dengan rincian sebagai berikut:

PT Bank Niaga, piutang usaha dijaminkan Rp.5.000.000.000 (Rupiah penuh), pada WIKA Realty senilai minimal 120% dari total outstanding dijaminkan.

(25)

Proyek Trade Center Mall, Surabaya

5. PIUTANG RETENSI

2008 2007

Pihak hubungan Istimewa

Rupiah 31,539,968,294 36,074,810,173

Dollar Amerika Serikat - -

Jumlah 31,539,968,294 36,074,810,173

Pihak ketiga

Rupiah 268,295,556,389 141,869,122,187

Dollar Amerika Serikat 13,215,834,344 18,953,473,005

Yen Jepang 5,259,482,046 8,355,547,382

Jumlah 286,770,872,779 169,178,142,574

Total 318,310,841,073 205,252,952,747

2008 2007

Departemen Sipil Umum 74,050,675,188

-Departemen Wilayah & Luar Negeri 37,540,420,390

-Departemen Utilitas 75,427,396,363

-Divisi Sipil Umum I - 20,313,632,454

Divisi Sipil Umum II - 46,808,336,108 Divisi Sipil Umum III - 20,596,578,046

Divisi Bangunan Gedung 89,684,075,545 62,199,225,279

Divisi Mekanikal Elektrikal - 7,935,530,801

Departemen EPC 12,150,455,971 2,284,226,992

Cabang Khusus NAD & Nias - 25,903,561,952

PT Wijaya Karya Realty 29,457,817,616 18,836,356,315

PT Wijaya Karya Beton - 375,504,800 PT Wijaya Karya Intrade -

-Jumlah 318,310,841,073 205,252,952,747

Pihak Hubungan Istimewa

Depart. Perhubungan 7,507,905,022 5,821,466,413

Pelindo.II PT 7,561,259,039 4,878,500,557

Pelindo.III PT 2,200,584,289

-Pemda. Riau 7,326,496,546 2,911,569,695

Jumlah dipindahkan 24,596,244,896 13,611,536,665 Jumlah pindahan 24,596,244,896 13,611,536,665 Perusahaan mempunyai Piutang Usaha sebesar Rp. 34.241.811.854 atas Pembangunan Trade Center Mall yang sementara dihentikan pekerjaannya (suspended) pada progres pekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerja PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada perusahaan

Perusahaan menempuh jalur hukum untuk penyelesaian masalah tersebut dan terus melakukan negosiasi untuk menyelesaikan hak dan kewajiban masing-masing.

Akun ini merupakan jaminan yang ditahan oleh pemberi kerja dan dipotong dari setiap pembayaran yang diperoleh dan akan cair pada saat serah terima pekerjaan kedua, dengan rincian sebagai berikut:

Rincian piutang retensi berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut : Rincian piutang retensi berdasarkan unit kerja adalah sebagai berikut :

(26)
(27)

6. TAGIHAN BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA ATAS PEKERJAAN KONTRAK KONSTRUKSI

2008 2007

Biaya Konstruksi 5,142,823,415,973 3,861,910,086,750

Laba yang diakui 211,903,723,399 176,653,723,399

Sub Jumlah 5,354,727,139,372 4,125,294,385,699

Penagihan 4,527,818,140,920 3,568,573,072,000

Tagihan Bruto ke Pemberi Kerja (bersih) 826,908,998,452 556,721,313,699 Tagihan Bruto Pemberi Kerja 827,578,782,720 556,721,313,699 Kewajiban Bruto Pemberi Kerja (669,784,268) (2,245,531,244) Jumlah 826,908,998,452 554,475,782,455 a. Rincian tagihan bruto pada pemberi kerja terinci sebagai berikut: :

2008 2007

Departemen Sipil Umum 374,464,721,274

-Departemen Wilayah & Luar Negeri 72,469,290,509

-Departemen Utilitas 178,423,039,983

-Divisi Sipil Umum I - 203,263,611,608

Divisi Sipil Umum II - 85,279,018,761 Divisi Sipil Umum III - 50,511,959,198

Divisi Peralatan Konstruksi 120,966,860

Divisi Mekanikal Elektrikal - 21,099,543,107

Departemen EPC 56,227,750,656 13,988,740,230

Divisi Bangunan Gedung 139,116,972,969 128,039,233,683

Cabang Khusus NAD & Aceh - 48,069,369,028

PT Wijaya Karya Realty 6,877,007,329 6,348,871,224

Jumlah 827,578,782,720 556,721,313,699 b. Rincian kewajiban bruto pada pemberi kerja terinci sebagai berikut: :

2008 2007

Departemen Sipil Umum 669,757,919 1,728,129,524

Departemen Bangunan Gedung 26,349 517,401,720 Jumlah 669,784,268 2,245,531,244

Pihak Hubungan Istimewa

Dit Jen Perhubungan Darat 40,694,950,463 67,953,049,481

Pertamina 36,324,402,978

-Dirjen Binamarga Jakarta 27,986,342,975

-Pelindo II 1,927,623,923 52,720,095,340

Jumlah dipindahkan 106,933,320,339 120,673,144,821 Jumlah pindahan 106,933,320,339 120,673,144,821 Perusahaan Listrik Negara 23,518,790,889 -Pemprov. DKI Jakarta - 25,119,294,744

Pemda Sumatera Barat 19,006,020,048 20,927,626,894

Dep. Pekerjaan Umum Ciliwung-Cisadane 22,583,824,633 8,480,801,000 Tagihan Bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan yang sudah diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca.

Rincian tagihan bruto berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut :

Perusahaan mempunyai Piutang Retensi sebesar Rp. 6.653.240.538 atas Pembangunan Trade Center Mall yang sementara dihentikan pekerjaannya (suspended) pada progres pekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerja PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada perusahaan

(28)

Ditjen Binamarga Sumatera Utara 23,655,972,914

-Pelindo III 8,339,990,428

-JO Wika - PP - Sacna 4,295,000,017

-BPLS Lapindo Porong 5,483,775,546

PU Prop Kaltim 7,642,458,488 4,063,520,000

Dirjen Sumber Daya Air 11,024,966,660

-Universitas Gadjah Mada 9,682,908,280 9,682,908,280

Angkasa Pura I 12,935,545,456

Pemda Riau 3,805,235,776

Pemda Kutai Karta Negara 14,002,038,867 20,157,066,000

Pemda Kaltim 1,785,777,322

-Pemda. Jabar 2,698,403,949 1,625,510,000

Jasa Marga - 1,907,879,811

Dept. Pekerjaan Umum Jawa Tengah 7,802,218,400 5,649,635,673 Dept. Pekerjaan Umum Sulawesi Selatan 4,553,852,252

-Dep. Kimpraswil 3,827,593,042 17,456,076,000

Badan Rehabilitasi & Rekonstruksi NAD 8,244,637,421

-Pemda Muba 1,367,778,225

-Waskita Karya. PT - 1,628,840,000

Hubungan istimewa lainnya dibawah Rp. 5.000.000.000 - 2,290,770,720 Jumlah 303,190,108,952 239,663,073,943 Pihak Ketiga :

Jakarta Lingkar Baratsatu . PT 107,512,925,891 -JFE Civil Engineering & Construction Corp 45,738,551,182 38,162,557,981

Marga Nadjyasumo Agung. PT 39,109,782,146 9,131,951,494

Kaltim Prima Coal. PT 1,779,629,263 -China Mechanical Electric Corp 20,695,415,837

-Chengda 43,413,652,333 14,417,172,106

Bukit Dharmo Property. PT 25,082,283,225 22,548,148,755

Mitsubitshi 9,894,434,152

-Mandiri Dipta Cipta. PT - 17,963,027,000

Lucky Sakti. PT 10,859,855,406 11,030,118,182

Sistro 2,509,638,815

-Kertajaya. PT 7,505,672,517

-Sinomach 28,772,164,864 6,092,186,870

Sumber Alfaria Trijaya 3,109,437,280

Pandega Citra Niaga. PT 12,062,243,188 -Cakrawala Sakti Kencana 6,133,462,792

-Sunindo Gapura Prima 3,127,231,004

-Samadista Karya 5,890,409,091

-Dinamika Karya Utama 2,334,269,704

-Deyon Resources. PT 5,731,922,784

-BSD City 3,997,408,142 10,347,991,492

Alam Sutera. PT 1,200,872,985

-Magnium Anugerah Lestari. PT 7,605,282,174

-Medco. PT 1,379,564,621

-Sinar Himalaya. PT 8,562,258,287

-Gloria Ramayana Interhotel 6,081,409,091

-UEASA 1,722,368,908 5,606,922,000

USAID 32,593,074,648 31,079,541,201

Canadian Red Cross 11,581,934,365 13,609,921,997

Chatolic Relief Service 10,720,626,512 8,799,156,303

(29)

Jumlah pindahan 472,655,235,780 188,788,695,381

Indocement .PT 1,459,603,757 11,488,148,000

Permata Berlian .PT - 11,038,763,000

Yayasan Kostrad - 2,610,349,000

Excelcomindo. PT 1,706,228,806 7,653,012,000

Tritunggal Bumi Asri. PT - 2,096,899,000 Lapindo Brantas. PT - 1,907,155,000

Mahkota Inti 1,864,170,555 1,747,584,000

CIC 8,973,871,487

-Tobishima 11,622,822,321

-Client PT Wika Realty 6,877,007,329 -Pihak ketiga lainnya dibawah Rp. 5.000.000.000 19,229,733,733 89,727,634,375 Sub Jumlah 524,388,673,768 317,058,239,756 Jumlah 827,578,782,720 556,721,313,699

Proyek Mangga Dua Square (PT. Mandiri Dipta Cipta)

Proyek Trade Center Mall, Surabaya

Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tagihan bruto tersebut dapat dibayar oleh customer.

Review terhadap nilai claim extra cost telah dilakukan oleh PT Jurukur Bahan Indonesia dan QS-PT Mandiri Dipta Perusahaan mempunyai Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja sebesar Rp 17.963.027.338 yang diajukan kepada PT. Mandiri Dipta Cipta atas claim extra cost (biaya-biaya tambahan/lain diluar kontrak).

Bedasarkan surat pernyataan manajemen No. KU.01.00/A.DIR.1974/07 tanggal 10 Agustus 2007 yang di tandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Wijaya Karya (persero), manajemen berkeyakinan bahwa claim extra cost tersebut dapat disetujui oleh PT Mandiri Dipta Cipta.

Sejak bulan Oktober 2007, PT Mandiri Dipta Cipta telah membayar claim extra cost tersebut secara bertahap setiap bulannya sebesar Rp 1.500.000.000 Sampai dengan 30 September 2008 tagihan bruto atas proyek tersebut telah ditagihkan seluruhnya.

Perusahaan mempunyai Tagihan Brutto atas Pembangunan Trade Center Mall sebesar Rp 1.722.368.908 yang sementara dihentikan pekerjaannya (suspended) pada progres pekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerja PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada perusahaan.

Perusahaan menempuh jalur hukum untuk penyelesaian masalah tersebut dan terus melakukan negosiasi untuk menyelesaikan hak dan kewajiban masing-masing.

Pembangunan Jalur Ganda KA antara Kroya-Yogyakarta Lintas Selatan Jawa, Tahap I dan I

Tanggal 11 Pebruari 2008 terbit Berita Acara Re - evaluasi Usulan Penyesuaian Harga No.02/BA-PA/BLN/PLS/II/2008 yang dilakukan oleh Panitia Peneliti pelaksanaan Kontrak (P3K) terhadap usulan penyesuaian harga yang telah diajukan kontraktor dengan hasil evaluasi penyesuaian harga akibat keterlambatan SPK sebesar Rp 68.3M dan kenaikan BBM sebesar Rp 31.7M total sebesar Rp 100M dengan perkiraan porsi Wika sebesar Rp 28.5M.

Perusahaan mempunyai Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja pada proyek Pembangunan Jalur Ganda KA Kroya -Yogyakarta total sebesar Rp.45.738.551.182, sebesar Rp. 27.548.589.277 merupakan penyesuaian harga terutama unsur BBM

Sesuai Surat No. LAP-815/DI/04/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari BPKP kepada Dirjen Perkeretaapian mengenai Laporan hasil evaluasi Usulan Penyesuaian Harga Kontrak dengan rekomendasi secara legal dan substansi, Kontraktor dapat dipertimbangkan penyesuaian Harga Kontrak akibat kenaikan BBM dan keterlambatan SPK dengan dibuatkan amandemen kontrak.

Dengan Surat No. PL.102/A.248/DJKA/12/07 tanggal 7 Desember 2007 Dirjen Perkeretaapian menyampaikan surat kepada Menteri Perhubungan mengenai Usulan Penyesuaian harga Kontrak yang dimaksud.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di atas.. Sebagai

Agencies would offer fractional ownership programs that would usually involve buying a percentage ownership of a vacation property with a partnership agreement in place that

But no matter how many written words this great city has commanded - however familiar this town may appear - Paris will always remain an enigma, a magnet for millions of visitors

Pada hari ini, Selasa tanggal Sepuluh bulan Juli tahun Dua ribu dua belas, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Anggaran

In my teens, I traveled to France with my mother, father and grandmother for a month of sightseeing with a rental car.. Michael Schumacher and Formula 1 have nothing on my father

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di atas.. Sebagai

Pada hari ini, Selasa tanggal Sepuluh bulan Juli tahun Dua ribu dua belas, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Anggaran

Not so long ago, travel deals were only available through select agents and companies who promised to offer the lowest prices.. However, individuals can now often obtain the same