• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Risiko Kredit

Bab 10

(2)

Risiko kredit terjadi jika

counterparty

(pihak lain dalam transaksi bisnis

kita) tidak bisa memenuhi

kewajibannya (wanprestasi). Risiko

kredit semakin penting karena

akhir-akhir ini banyak peristiwa gagal

bayar yang dialami oleh

perusahaan-perusahaan domestik, luar negeri

(3)

1. Penilaian Kualitatif

Dalam dunia perbankan, analisis

kredit sering menggunakan kerangka

3R dan 5C.

Kerangka tersebut pada intinya

menganalisis kemampuan melunasi

kewajiban dari calon nasabah bank.

Kerangka tersebut bisa juga dipakai

untuk menganalisis risiko kredit yang

dihadapi oleh perusahaan.

(4)

Pedoman 3R bisa dijelaskan dengan sebagai berikut:

• Returns

Berkaitan dengan hasil yang diperoleh dari penggunaan kredit yang diminta, apakah kredit tersebut bisa menghasilkan return

(pendapatan) yang memadai untuk melunasi hutang dan bunganya.

• Repayment Capacity

Berkaitan dengan kemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat pembayaran tersebut jatuh tempo.

• Risk-Bearing Ability

Berkaitan dengan kemampuan perusahaan menanggung risiko

(5)

• Sedangkan pedoman 5C berkaitan dengan karakteristik sebagai berikut ini:

Character

Menunjukkan karakter peminjam sebagai debitur untuk memenuhi kewajibannya.

• Capacity

Kemampuan peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya, melalui pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan efisien.

• Capital

Posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara keseluruhan. Kondisi keuangan dapat dilihat melalui analisis keuangan, seperti analisis rasio.

(6)

Collateral

Asset yang dijaminkan (diajsikan agunan)

untuk suatu pinjaman. Jika karena suatu hal

pinjaman tidak bisa dikembalikan, jaminan

bisa dijual untuk menutup pinjaman tersebut.

Conditions

Sejauh mana kondisi perekonomian pihak

(7)

2. Penilaian Kuantitatif

Rating Perusahaan

Perusahaan, atau bahkan negara seperti Indonesial

yang akan menerbitkan surat hutang, baik jangka

panjang (obligasi), atau jangka pendek (

commercial

paper

), biasanya akan di-rating oleh perusahaan

perating.

Rating tersebut menunjukkan tingkat risiko

perusahaan tersebut.

Melalui

rating

tersebut, calon pembeli obligasi

diharapkan memperoleh gambaran mengenai risiko

perusahaan yang akan menerbitkan surat hutang

tersebut.

(8)

Rating Keterangan

AAA

Instrumen hutang dengan risiko sangat rendah, tingkat

pengembalian teramat baik (excellent), perubahan pada

kondisi keuangan , bisnis atau ekonomi tidak akan

berpengaruh secara signifikan terhadap risiko investasi.

AA

Instrumen hutang dengan risiko sangat rendah. Tingkat

pengembalian sangat baik, perubahan pada kondisi

keuangan, bisnis, atau ekonomi barangkali akan

berpengaruh terhadap risiko investasi, tetapi tidak terlalu

besar.

(9)

BBB

Tingkat pengembalian yang memadai.

Perubahan pada kondisi keuangan, bisnis

atau ekonomi mempunyai kemungkinan

besar meningkatkan risiko investasi

dibandingkan dengan kategori yang lebih

tinggi.

BB

Investasi. Perusahaan mempunyai kemampuan

membayar bunga dan pokok pinjaman, tetapi

kemampuan tersebut rawan terhadap perubahan

pada kondisi ekonomi, bisnis dan keuangan.

B

Instrumen hutang saat ini mengandung risiko

investasi. Tingkat pengembalian tidak terlindungi

secara memadai terhadap kondisi ekonomi, bisnis,

dan keuangan.

C

Instrumen keuangan yang bersifat spekulatif

dengan kemungkinan besar bangkrut.

(10)

Model Skoring Kredit

Model scoring kredit pada dasarnya ingin melihat risiko kredit

(potensi kegagalan bayar) berdasarkan skor tertentu yang

dihasilkan melalui model tertentu, seperti berikut ini:

a)Model Diskriminan

Analisis diskriminan pada dasarnya ingin melihat apakah

suatu perusahaan sebaiknya dimasukkan ke dalam kategori

tertentu. Sebagai contoh, misalkan kita mempunyai dua

kategori perusahaan yang mengalami kegagalan bayar dan

yang tidak mengalami kegagalan bayar. Kemudian kita

mengumpulkan informasi, misal informasi laporan keuangan

seperti rasio lancar, rasio profitabilitas, yang akan digunakan

untuk memprediksi apakah suatu perusahaan layak

(11)

b) Model Probabilitas Linear

Dalam beberapa situasi, dua kategori (gagal bayar dan tidak gagal bayar) tidak cukup. Model probabilitas bisa dipakai untuk

mengakomodasi keinginan tersebut.

Langkah pertama adalah megestimasi persamaan untuk model

probabilitas. Kita akan mengumpulkan data perusahaan yang gagal bayar dan yang tidak gagal bayar.

Variabel gagal bayar tersebut menjadi variable tidak bebas

(dependen). Perusahaan yang gagal bayar diberi kode 0, yang tidak gagal bayar diberi kode 1. Kemudian kita mengumpulkan data untuk variable bebas (misal rasio-rasio keuangan). Setelah data terkumpul, estimasi bisa dilakukan dengan teknik regresi linear.

c) Model Probabilitas Logit

Model persamaan logit menggunakan ‘link’ logit (bukannya linear seperti dalam regresi biasa).

(12)

RAROC (

Risk Adjusted Return Capital)

Ide dari RAROC adalah membandingkan tingkat

keuntungan dengan modal yang berisiko (modal yang

terkena dampak jika debitur mengalami gagal bayar).

Pembanding tersebut bukannya total dana yang

digunakan untuk mendanai pinjaman tertentu

(sebagaimana lazim digunakan untuk pengukuran

kinerja yang konvesional).

(13)

Mortality Rate

Mortality rate

menghitung

persentase kebangkrutan yang

terjadi untuk kelas risiko tertentu.

[image:13.720.64.669.139.473.2]

Mortality rate

tersebut mirip dengan

table kematian untuk manusia

(

mortality table

).

Mortality rate

dihitung dengan menggunakan data

historis.

(14)

Penurunan Risiko Kredit

Menggunakan

Term Structure

Term structure

atau

yield curve

atau kurva

hasil menunjukkan hubungan antara

jangka waktu dengan yield surat berharga

(obligasi). Biasanya kurva tersebut

mempunyai

slope

yang positif, meskipun

slope

tersebut bisa berubah menjadi

flat

(15)

Credit Metrics

Credit Metrics

merupakan alat pengukur risiko

kredit dengan menggunakan kerangka

Value At

Risk

(VAR), sehingga risiko kredit (risiko yang

tidak bisa diperkirakan) bisa diperhitungkan. Ada

dua masalah jika kita menggunakan kerangka

VAR (yang biasa digunakan untuk mengukur

risiko pasar) untuk risiko kredit, yaitu distribusi

yang tidak normal dan perhitungan korelasi.

1.

Credit metrics

Untuk Aset Individual

2.

Credit metrics

Untuk Portofolio Dengan Dua Aset

(16)

Pendekatan Kerangka Teori Opsi

Opsi call adalah hak untuk membeli asset dengan

harga tertentu pada periode tertentu.

Opsi put adalah hak untuk menjual aset dengan

harga tertentu pada periode tertentu.

Penjual opsi call atau put mempunyai kewajiban

untuk menyediakan asset yang akan dibeli (jika

pemegang opsi call mengeksekusi haknya), atau

membeli asset yang akan dijual (jika pemegang opsi

put mengeksekusi haknya).

Sebagai kompensasi, penjual opsi menerima

Gambar

table kematian untuk manusia

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan dan profesionalitas mahasiswa untuk memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan

Hasil dari penelitian etnofarmasi pada Suku Tengger Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang terinventarisasi 28 kategori penyakit yang diobati menggunakan

Instruksi ini mulai berlaku pada

Desa sebagai sasaran pembangunan selalu mengacu pada budaya yang dianut masyarakat setempat dengan menghargai pada adat Tua Golo dan Tua Nenta yang bertugas untuk menyelesaikan

Kepada peserta lelang yang keberatan atas hasil pelelangan ini diberikan kesempatan untuk melakukan sanggahan kepada Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi Dinas Prindustrian Perdagangan

Tcrnyata hasit tcmuan mcngenai faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisala Telaga Sarang<m tahun 200 I ada dua , yaitu

Berdasarkan tingginya skor ini dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa tentang kemampuan media video tari dalam meningkatkan motivasi, pemahaman teknik gerak,

99.876.000,00 (Sembilan puluh sembilan juta delapan ratus tujuh puluh enam ribu.. rupiah) Sebagai Pemenang Pengadaan langsung pekerjaan Perbaikan