• Tidak ada hasil yang ditemukan

IRM TETAP DIPERLUKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IRM TETAP DIPERLUKAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

IRM TETAP DIPERLUKAN

EFEKTIFKAN WADAH KADER

Oleh: HM BUSRO MUQODDAS, SH, M. HUM Staf Pengajar FH UII Yogyakarta.

Reaktualisasi IRM, sudah saatnya dilakukan sebagai upaya menempatkan kembali posisi IRM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah.

IRM sekaligus juga sebagai wadah pembibitan kader yang paling awal di dalam persyarikatan Muhammadiyah. Sebagai salah satu penggodokan kader dalam seluruh sistem pengkaderan di Muhammadiyah, IRM masih relevan sekali untuk dipertegas dan memperbaharui peran IRM yang dulu bernama IPM sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.

Dalam konteks sekarang ini IRM sebagai salah satu ortom Muhammadiyah dapat melahirkan kader-kader terbaiknya bagi Muhammadiyah, umat dan bangsa. IRM juga harus dapat berkirprah dan memberikan kontribusi pemikiran untuk Muhammadiyah dan bangsa.

Untuk itu diperlukan sarana yang memadai, dan sarana yang paling pokok, ialah tetap dalam kerangka mengkritik tauhid sosial, dengan kemampuan dn sikap ilmiah yang dikembakan di kalangan pelajar dan remaja. Agar IRM memiliki daya kritis terhadap doktrin agama dan tetap taat pada Al Quran dan Sunnah.

Disamping itu IRM dituntut kemampuannya untuk berfikir advokatif terhadap problematika keumatan dan kebangsaan. Baik advokasi di bidang hukum, ekonomi, sosial dan pendidkan. Untuk meraih masa depan, IRM sebagai organisasi kader yang paling muda di Persyarikatan Muhammadiyah harus mempertegas eksistensinya,

sekaligus dituntut memperteguh visi dan misinya. Prioritasnya adalah menangani masalah pelajar dan remaja yang sangat komplek dewasa ini.

ARIANTO, Ketua PW IRM Sumatera utara.

Ke depan IRM sangat memerlukan reorganisasi dan reorientasi gerakan agar lebih berkembang. Sadar atau tidak, kami meyakini peran kebangsaan dan

kemuhammadiyahan IRM masih jauh dari yang diharapkan.

Akan tetapi kerja-kerja IRM sedikit banyak telah memberikan kontribusi positif bagi Muhammadiyah dan dunia remaja. Sudah banyak kaum remaja yang telah terselamatkan. Secara regional Sumut saja, banyak kaum remja yang kita rangkul dari dunia maksiat. Juga beberapa kegiatan yang menggiring ke arah memberdayakan kaum remaja agar lebih berdedikasi tinggi, bermoral prima, aktif dan memiliki wawasan kebangsaan dan kemuhammadiyahan.

DRA. HJ. SITI HAFSHAF BUDI ARGIATI, MPSI, Staf Pengajar FP Univ. Sarjana Wiyata.

(2)

Sayangnya sekarang gema aktivitas IRM kurang terasa karena IRM tampaknya masih eksklusif, belum berkiprah secara luas di kalangan pelajar dan remaja. Untuk itu, kegiatananya harus dicari bentuk yang lain, disamping SDM bagi para pimpinan IRM baik tingkat daerah, wilayah dan pusat harus terus ditingkatkan kualitasnya. Mengingat medan yang dihadapi IRM sekarang ini semakin komplek dan luas.

RIM juga harus mengikuti manajemen model sekarang ini, agar sebanding dengan ormas pelajar lain, seperti PII, GPI, IPPNU dan lainnya. Kita tahun bahwa sekarang ini para pelajar di SLTA negeri yang berkualitas juga semakin bertambah dan bersaing dengan yang lain. Termasuk di SLTA negeri sekarang ini para pelajar putri yang berjilbab semakin marak, bahkan kualitas pengamalan agamanya tidak kalah dengan para pelajar dari perguruan Muhammadiyah.

Melihat fenomena tersebut, saatnya sekarang ini IRM harus bisa merefleksikan kembali untuk berkiprah lebih luas di bidang keilmuan dan keimanan. IRM bisa bekerjasama dengan PII atau ormas palajar yang lain. Untuk itu, IRM harus mengevaluasi diri, jangan bangga dulu bahwa dirinya sudah besar, lebih baik kecil tapi mutunya tinggi.

Sekarang ini pengkaderan bagi para pelajar dan remaja segera diubah materinya dan disesuaikan dengan kondisi model zaman sekarang. Yaitu menjurus pada bidang keilmuan dan ketakwaan, mulai dari tingkat basis di ranting, cabang, daerah , wilayah dan pusat. Sasaran pelajar dan remaja sangat penting karena mereka sebagai bahan baku, bisa kita olah menjadi barang jadi dengan sistem pengkaderan yang bagus, materinya kita sesuaikan dengan tingkat keilmuan mereka.

Saya otimis, selama para pimpinan IRM dari tingkat basis hingga tingkat pusat itu mau dan sadar untuk belajar ilmu pengetahuan dan agama, insya Allah bisa berhasil. Sebab pelajar dan remaja yang berbasis di sekolah-sekolah dan perguruan Muhammadiyah merupakan aset nasional yang besar. Kalau kita garap akan menjadi kader-kader potensial untuk membangun Muhammadiyah, umat dan bangsa.

NURMASARI, Staf Ketua PW IRM DIY

Dari perjalanannya selama ini masa depan IRM sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah memegang peranan cukup penting. IRM dalam perkembangannya mampu memunculkan wacana-wacana yang cukup berbobot. Wacana-wacana yang dilontarkan oleh IRM al tentang advokasi. Disini terlihat jelas misi IRM untuk membahas masalah -masalah kemasyarakatan. Dengan wacana advokasi ini , IRM bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Advokasi yang dilakukan oleh IRM adalah aksi-aksi non ligitasi. Ligitasi adalah legal, folmal, hukum, Jadi non litigasi adalah advokasi yang bukan menjurus ke persoalan hukum, tetapi memberikaan wacana-wacana agar masyarakat berpikir kritis sehingga dapat memperjuangkan kepentingannya.

Berkenaan dengan isu-isu global lainnya, IRM selalu mengikuti, seperti wacana tentang HAM dan Jender. Kita, IM punya lembaga yang menangani pesoalan soal jender ini. Begitu pula persoalan HAM, kami juga menangani atau paling tidak membahas secara intens persoalan ini.

(3)

Tetapi dalam segi lain, kami akui masih menemui banyak kendala untuk

mengembangkan lebih jauh potensi remaja. Sebab kami tidak punya data yang cukup tentang maju dan mundurrnya, begitu pulaa dengan data untuk memetakan potensi remaja.

Kami berharap, dalam muktamar IRM masa depan akan lahir ide-ide yang lebih segar lagi untuk memajukan potensi remaja dan pelajar.

Kami terbitkan pula majalah Retas yang memiliki misi anti kekerasan, kami pandang ahal biasa munculnya isu pro dan kontra. Tetapi di masa depan kami masih memerlukan, perlunya membentuk data base potensi kader agar dapat menjadi landasan bagi pengembangan dan peningkatan kualitas kader di masa depan.

Periodesasi jabatan yang terlalu singkat selama dua tahun, menyebabkan program-program yang telah dicanangkan mengalami kendala terputus penanganannya.

H. MUH RAMLI HABA, SH, mantan IRM Sulsel.

IRM akan mengalami kesulitan untuk berkembang karena disibukkan oleh dirinya sendiri sebagai remaja , tetapi kembalikan ke dunianya semula sebagai IPM agar dapat bersinergi dengan dunia pendidikan.

Dalam kenyataannya IRM tidak sama sekali menyentuh dunia pelajar, bahkan tidak dapat masuk di s ekolah-sekolah negeri. Lebih baik IRM kembali ke jalan yang benar dan kemungkinan untuk berfungsi maksimal akan dapat diraih. IPM lebih berfungsi sebagai ortom yang bergerak pada pendidikan dan pengkaderan.

Bahan; ton, hus, hut dan nafi. Penulis: ru.

Referensi

Dokumen terkait

PENGGUNAAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA YANG TIDAK MENCAPAI KKM PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi matematika dan islam dalam pembelajaran matematika terbagi menjadi lima yaitu: (1) Memahami

Dalam penelitian ini mengunakan metode kualitatif dan kuantitatif yang dimana Metode Kuantitatif metode yang menggunakan angka yang didapat melalui survei ke

Sesuai perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel di atas, mengenai Responden dapat mengetahui informasi mengenai foto/gambar-gambar hasil kegiatan STIKOM di twitter

[r]

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Satuan Kerja Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Rambipuji Jember , Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan

[r]

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, diantaranya bahwa setiap kanji bisa menunjukan fungsi dan struktur dari makna tempat yang di tunjukan, dan dari penjabaran