• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pengendalian hayati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Panduan Pengendalian hayati"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK PRAKTIKUM

Pengendalian Hayati

Oleh :

Asmuni Hasyim, M.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

EFEKTIVITAS PARASITOID TERHADAP HAMA

Euploea

core

Pada Tanaman

Nerium oleander

A. PENDAHULUAN

Penggunaan insektisida sebagai saran pengendalian hama seringkali menimbulkan efek samping yang dapat merugikan. Seperti residu yang membahayakan kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan, dampak negatif terhadap hewan yang bukan sasaran hingga timbulnya resurgensi dan resistensi dari hama tersebut. Pengendalian hayati merupakan salah satu solusi dalam masalah hama pertanian yang seharusnya lebh banyak di praktekkan di lapangan karena lebih rama lingkungan dan tidak menimbulkan efek negatif seperti halnya pestisida.

Norris et., al (2003) mendifinisak pengendalian hayati adalah penggunaan parasitoid, predator, patogen, atau populasi kompetitor untuk menekan populasi hama, sehingga membuat hama menjadi lebih sedikit kelimpahannya dan lebih sedikit merusak dari pada seharusnya bila agen hayati tidak ada. Parasitoid merupakan salah satu jenis musuh alami yang dapat di gunakan dalam proses pengendalaian hayati. Keberadaan musuh alami dapat menjadi alternatif untuk mengontro dari polulasi serangga hama tanpa menimbulkan resiko yang berarti di bandingkan dengan insektisida. Serangga musuh alami dapat berupa serangga entomofagus yaitu predator dan parasitoid. Keunggulan dari parasitoid adalah dapat memotong daur hidup serangga hama dengan memarisiti telur, larva atau pupa dari serangga hama tersebut (Mudjiono, 1994 : Gunawan, 2007).

B. TUJUAN

1. Menghitung tingkat persentase parasitasi parasitoid di masing-masing lokasi dari pengamatan

2. Menghitung tingkat parasitasi parasitoid tertinggi dan penyebabnya

C. ALAT DAN BAHAN

Alat : Jaring serangga, botol jamp, alat tulis, kamera digital, gunting, karet gelang, selotip dan plastik

(3)

D. CARA KERJA

1. Observasi tanaman daerah yang di duga terdapat tanaman bunga jepun Nerium oleander dengan pilihan lokasi :

a. Kelompok I : Merjosari b. Kelompok II : Sawojajar I

c. Kelompok III : Sawojajar II (Danau kerinci) d. Kelompok IV : Sawojajar III (Velodrom) e. Kelompok V : Soekarno-Hatta

2. Pengambilan pupa kupu-kupu gagak pada tanaman bunga jepun Nerium oleander dan di masukkan kedalam botol jamp

3. Setiap pupa di masukkan kedalam botol jamp dengan di gantung di atas permukaan botol dan direkatkan dengan selotip (batas maksimum pupa yang di ambil adalah 10buah) selanjutnya botol di tutup dengan menggunakan plastik dan di ikat dengan menggunakan karet gelang, di sertai dengan tusukan lubang udara di bagian atas plastik dengan menggunakan jarum.

4. Setiap botol di tandai dengan menggunakan spidol atau kertas label untuk memudahkan dalam pengamatan

5. Pengamatan dilakukan selama 14 hari dengan interval pengamatan 24 jam sekali

6. Hasil pengamatan di catat dalam lembar pengamatan dan dibuat tabulasi data di akhir pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Rumah produksi Kebab kedua terletak di Jalan Kertorahayu, Malang, sedangkan pembuatan kebab rendang dilakukan langsung pada outlet penjualan yang terletak di

Dengan melihat segala bentuk kegiatan pelatihan ini maka luaran yang harus dicapai oleh tenaga pengajar tersebut adalah kemampuan para tenaga pengajar tersebut dalam hal: 1) Bentuk

Sedangkan untuk hasil dari kesesuaian seluruh APAR dengan tiap-tiap komponen standar pemeliharaan APAR, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut : sebanyak 94%

Dari observasi yang praktikan lakukan saat PPL 1, guru pamong mengajar sudah menggunakan media seperti power point, menggunakan model dan strategi pembelajaran,

Staphylococcus aureus Candida albicans Bakteri & jamur Memicu denaturasi protein pada dinding sel candida Pertumbuhan bakteri dan

Selain melalui peraturan tersebut, spin off juga didorong secara tidak langsung oleh kebijakan lainnya, salah satunya blue print Bank Indonesia tentang upaya pengembagan

Unjuk kerja dari simulasi ini adalah dengan mengamati bentuk sinyal dengan mengubah-ubah input back off (IBO) yang berarti dapat menset-up TWTA pada daerah linear atau