• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRASI DATA GEOLOGI, GEOFISIKA DAN RESERVOIR DALAM PEMODELAN GEOLOGI DI LAPANGAN “X” | Halim | PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 876 1740 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INTEGRASI DATA GEOLOGI, GEOFISIKA DAN RESERVOIR DALAM PEMODELAN GEOLOGI DI LAPANGAN “X” | Halim | PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 876 1740 1 SM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Cendekiawan 2016 ISSN (E) : 2540-7589 ISSN (P) : 2460-8696 INTEGRASI DATA GEOLOGI, GEOFISIKA DAN RESERVOIR DALAM PEMODELAN

GEOLOGI DI LAPANGAN “X”

Indah Putri Halim1)

1). Jurusan Magister Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

E-mail:[email protected] 2) LembagaPenelitianUniversitasTrisakti

E-mail:[email protected]

Abstrak

Sistem pemodelan 3D geologi dan geofisika saat ini sangat berpengaruh terhadap pengeboran minyak bumi diseluruh dunia. Dalam Integrasinya data Geologi, Geofisika dan Reservoir dimaksudkan untuk mendapatkan distribusi reservoir dan porositas zona produksi. Mengetahui gambaran pola tutupan dan sesar serta pengaruhnya terhadap pemerangkapan hidrokarbon di struktur tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan konsep geologi serta pengembangan struktur disebuah lapangan dan juga memberikan kemungkinan usulan pemboran pengembangan untuk lapangan tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan suatu pemodelan reservoir untuk mendapatkan gambaran pelamparan reservoir. Data yang digunakan adalah data sumur dan data seismik yang kemudian akan diinterpretasikan sehingga akan menghasilkan sebuah peta dengan nilai volumenya dan patahan-patahan yang akan membantu pembuatan model 3D. Setelah itu data petrofisik juga dibutuhkan untuk disebarkan dalam model yang sudah ada nanti.

Kata kunci:Pemodelangeologi 3D, reservoir, patahan.

Pendahuluan

Dalamtulisaniniakancobadijelaskanbeberapahal yang

berhubungandenganintegrasi data geologi, geofisikadan reservoir. Integrasi yang

akankitabuatpadadasarnyaadalahuntukmembantumempermudahsertamengurangiresikod alampencarianminyakbumi yang selamainisangatriskankarenaberadadibawahpermukaan. Pemodelangeologidalamhalinipatahan, porositasdansaturasi air

dapatkitagunakanuntukmenganalisadistribusidarisifatfisikbatuan.

StudiPustaka

Secara geologi, Cekungan Sumatera Utara adalah salah satu dari tiga cekungan busur belakang yang terbentuk selama Tersier (Oligosen Awal), pada lempeng Eurasia atau Paparan Sunda (Sastromihardjo,

1988).SecarafisiografiscekunganinidibatasiolehMalacca Platformpada bagian Timur, AsahanArchpada bagian Selatan, Pegunungan Barisan pada bagian Barat, dan pada bagian Utara cekungan ini terbuka ke arah Laut Andaman.Tektonik ekstensional mendominasi sejarah Cekungan Sumatera di awal Tersier dan membentuk struktur tinggian dan rendahan, membentuk perangkap dan tempat tumbuhnya terumbu sebagai daerahkitchen. Tektonikkeduaadalahkompresional yang

(2)

Seminar Nasional Cendekiawan 2016 ISSN (E) : 2540-7589 ISSN (P) : 2460-8696

Gambar1Elemen-elemenTektonik Sumatra Utara (Pertamina-Beicip, 1992)

RingkasanlitostratigrafiCekungan Sumatera Utara

telahbanyakdibahaspadabeberapapenelitian.Berikutdeskripsiurutanlitostratigrafinyadari yang tertuasampaimudasebagaiberikut(Gambar 2):

1. Pra-Tersier:BatuanPra-Tersier di daerahdaratumumnyaterdiridaribatugamping, dolomitdanbatupasir yang diendapkanpadalingkunganpantaisampailautdangkal. BatuannyamenyerupaiLempengMikroMergui, bagiandari regional DataranSunda (Pulunggonodan Cameron, 1984).

2. FormasiTampur:Formasi Tampur terdiri dari sebagian bioklastik dan biokalsilutit masif,calcarenitesdancalcilutites.Dalamformasiiniumumdijumpainodulrijang. Formasiinijugaterdiri dari basal konglomertik dan batugampingdolomitik. Formasiinidiendapkandalamlingkungansublitoral

-lautterbukasepanjangEosenAkhirsampaiOligosenAwal. 3. FormasiParapat: Padaawalsedimentasidalamriftbasin

Tersierditandaidenganpengendapankonglomerat, batupasir dan setempatlanau dan batubara dari FormasiParapat.

Semennyaterendapkanselamatransgresidilingkunganfluvio-litoral. 4. FormasiBampo:FormasiBampoterutamaterdiri dari batulempung dan

serpihgampingan, berlapisburuk, piritik dan sedikitmaterialkarbonan.

Sedimeninidiendapkanselamatransgresidalamlingkunganeuxinicsampaipelagik dan selarasdiatasFormasiParapat.

5. FormasiBelumai dan Peutu:Formasiini di blokbaratlaut (FormasiPeutu dan AnggotaTelagaSaid) terutamaterdiri dari lanau dan batugamping dari

lingkunganlautdangkal. Batugampingterumbudijumpai di daerahdangkal.

(3)

Seminar Nasional Cendekiawan 2016 ISSN (E) : 2540-7589 ISSN (P) : 2460-8696 bawah. Baik bagian top maupun bottom, keduanya tidak mewakili korelasi waktu tertentu.

7. Formasi Keutapang:Formasi Keutapang tersusun sebagian besar oleh batupasir dan lempung dengan sisipan serpih dan lapisan tipis batugamping.

8. FormasiSeureula:FormasiSeureulaterdiri dari

dominasibatupasirdenganperlapisanserpih dan batulempung. BatupasirSeureulamemilikiukuranbutirlebihkasar,

sertamengandunglebihbanyakfragmencangkang bila dibandingkandenganbatupasirpadaFormasiKeutapang.

9. FormasiJuluRayeu:FormasiJuluRayeuterdiri dari campuranpasir dan serpih yang kaya akan materialvolkanik. Pasirnyakonglomeratik dan kadang-kadangtufaan.

Gambar 2Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera Utara (IPA, 2006 - 26th Annual Convention Proceedings, 1998)

Batuan induk hidrokarbon di Cekungan Sumatera Utara berasal dari serpih beberapa formasi antara lain:

 SerpihlautdalambagianbawahFormasiBaong

 Serpihhitam, MBS dari FormasiBampo

 SerpihgampinganFormasiBelumai

 SerpihbagianbawahFormasiPeutu

 Batu lanauendapandanaukayaorganic dari FormasiBreuksah

 SerpihhitambagianbawahFormasiKeutapang.

Batuan reservoir yang berkembangpadaCekungan Sumatera Utara

berupasedimenklastikalkasarberupabatupasir yang diendapkanpadalingkungan fluvial sampaibatupasir yang diendapkanpadalingkunganlautdangkal.Adapun reservoir tersebutberasaldariruntuhansedimen yang berasaldari:

 Batupasirkasar alas (Basal Sandstone)

 Batupasirgampingan dari unit FormasiBelumai

 Batupasirbagiantengah/MBS dariFormasiBaong

 BatupasirtransgresifpadabagianbawahFormasiKeutapang

Secaraumumperangkaphidrokarbon yang berkembang di Cekungan Sumatera Utara berupaperangkapstratigrafi (reef)

(4)

Seminar Nasional Cendekia

reservoir, sedangkan migra struktur.

Gambar2Konsep

Metodologi

Metodegeologi yang ataupunsubsurfaceyaituber Metodeanalisapetrofisikadil berdimanaketersediaan dat dasardansedikitinformasige adadilakukanverifikasikemu sumurdansetelahitudilakuka digunakanuntukmengetahu yang kemudiandapatmenen masingpropertibatuanterseb

kiawan 2016 ISSN

ISSN asi lateral dimungkinkan dari sub-Cekungan ke

sepplay shale hydrocarbondi Cekungan Sumate

ng digunakanadalahdengananalisa data lapang erupa data sumurdanseismik yang ada.

dilakukanutnukmemenuhikebutuhanpenilaiansi ata dibatasipada log

sigeokimia.Dataseismik yang mudiandiikatdengan data

kaninterpretasi.ModelStatik reservoir

huipersebaran property batuansecara horizonta entukanzonaprospekdenganmenetapkan cut o sebut.

SN (E) : 2540-7589 SN (P) : 2460-8696 n ke tinggian

atera Utara

ngansurface

nsifatfisikbatuansum

(5)

darimasing-Seminar Nasional Cendekia

Gamba

Pembahasan

Analisa data geolo sumur

ada.Dimanadalamkorelasiin

Gambar 5

Analisapetrofisikadil ada.Dilakukanterlebihdahul langkahdasaryaitu:

1. MenentukanVshale 2. Menentukan factor forma 3. Menentukanresistivitas a 4. Menentukannilaiporosita 5. Menentukannilaisaturasi EstimasiVshalepada data kuantitatif mineralogy

kiawan 2016 ISSN

ISSN bar 4Langkahdalampembuatan Model Statik

ologiberupa data sumurdenganmalakukank

siinibisamemperlihatkanarahpengendapangeolo

5 PenampangStratigrafi yang sudahdiinterpreta

dilakukandalamketerbatasan data yang ulunormalisasi log agar didapatkananalisa log

masi (asumsi)

s air formasi/ nilaiRw (asumsi) sitasefektif

asi air (Sw)

dapenelitianinisepertinyaakanmenjaditidaktepa

SN (E) : 2540-7589 SN (P) : 2460-8696

nkorelasiantarsumur-yang ologinya.

etasi

og yang lebihakurat.

(6)

Seminar Nasional Cendekia

Gambar 6 Log

Analisa data seismic seismic yang sama. Interpre ikatsebelumnya.

G

Kemudianakandiban Petakedalamandihasilkande yang diambildaribeberapasu

kiawan 2016 ISSN

ISSN g menunjukkankualitas shale padabeberapafo

Gambar 7 EstimasiVshale

ic yang terdiridari 1158 garis seismic imanaad pretasi seismic berdasarkan horizon-horison ya

Gambar 7 Interpretasi horizon seismik

angunkonfigurasibawahpermukaansecarakese ndenganmerubahpetastrukturwaktumenggunaka

asumuruntuksetiap horizon.

SN (E) : 2540-7589 SN (P) : 2460-8696

formasi.

adabeberapa data yang sudah di

seluruhan.

(7)

Seminar Nasional Cendekia

G

Analisa model statik model BI, model porositas, model saturasi air. Masing-tersebutdigunakanuntukme property tersebutdengannila sticks, fault polygons, fault su stickdikonversidalambentuk harusdikonversidalamfault P

Seperti yang sudahd faultdangriddingdihasilkand sticksdiperlukanuntukkonve pillars.Semakinbanyakpilard semakindekatdengan data merefleksikanfleksibilitaspil semakintinggididalampillar semakinbanyakpilardanpoin komplekssehinggadapatme pilardengan 3 poinsudahcu daribidangfault.Seperti yang griddingtidakhanyamengha layer sebagaidasaruntukpe pillar, distribusi grid secaral lapangan.Trendjugadigunak boundaryuntukmembuatpol pembuatansegmentasi.Tre

kiawan 2016 ISSN

ISSN

Gambar 8 Petadepthdantime structure

tik reservoir hanyadibatasisampaidenganfault, s, model permeabilitas, model densitas, model

-masing model property

enentukanzonapotensidengancaramengcut-o nilai cutoff petrofisika. Fault model dibuatdarise lt surfacedanfault marker.Dalam proses pem tuk fault 3D, dalammetodologiini fault sticks

lt Pillars.

hdisebutkansebelumnya, manipulasi data ndalambentukfault pillars.Olehkarenanya, fault

versikedalampillars. Satubidangfaultterdiridarise ardalamsatufaultakanmemberikantingkatkesam ta original. Satupilarterdiridari 2, 3 atau 5 poin y spilar.Semakinbanyakpoinmakamerefleksikanfle

ar shaping.Namun,

oinjugaakanmenciptakan prosesgriddingyang enyebabkanhasil grid model yang tidakbenar. cukupuntukmenggambarkanbentuk original ang ditunjukkandalamworkflow,pillar

hasilkan3D fault modelnamunproses inijugame kpemodelan grid 3D. Ketika grid layer dibangunb

ralangsungdikontrololehdistribusifaultdi nakanuntukmenghubungkanfaultdenganfield

oligontertutup yang digunakandalam proses Trenddiaplikasikandalamarah I dan J.

SN (E) : 2540-7589 SN (P) : 2460-8696

, model straitgrafi, elclayvolume dan

offniaipada isejumlahinput fault

modelanfault,fault

ult

risejumlahfault samaan yang

n yang

fleksibilitas yang

ng

r. Dalamprojekini,

(8)

Seminar Nasional Cendekia

Gamba

Terdapat 6 Horisonse MFS 2, SB 1, MFS 1. Gamb dengan parameter input ter dibuatuntukkeseluruhan lev Proses pemodelanz reservoir. Zona reservoi inimemerlukan horizon ya utama.

Untukmembuatzona infilleddiantaradua horizon se markeryang merepresenta isochore

mapjugadiperlukanuntukme horizon seismik.

kiawan 2016 ISSN

ISSN

Gambar 9 Pemodelan 3D

bar 10 Pemodelan 3D masing-masinghorizon

nseismik yang ada di blokSumbagutyaitu MFS mbar9 menunjukkanenam horizon seismikdala tercantum. Total terdapat 25 model horizon yan level stratigrafi.

nzona reservoir menghasilkantop structure m oir adalah interval antaraduatop reservo yang dihasilkansebelumnyadanwell markersse

na reservoir 3D,top reservoir mapdibuatatau d n seismik.Top reservoirmaps inidibuatpadaset tasikanstratigraphic events.Selainmenggunaka

kmengkontrolketebalandiantarawelldenganmeng

SN (E) : 2540-7589 SN (P) : 2460-8696

S 4, SB 3, SB 2, alampandangan 3D

ang

e mapsdisetiap level rvoir map. Proses sebagai data input

u

di-setiap levelwell kanwell marker,

(9)

Seminar Nasional Cendekiawan 2016 ISSN (E) : 2540-7589 ISSN (P) : 2460-8696

Gambar 11 Input reservoir dalampemodelan

Kesimpulan

1. Model statik yang dihasilkanmerupakanintegrasidari data-data geologi, geofisikadanpetrofisika.

2. EstimasiVshaleakanmenjaditidaktepatkarenakurangnya data kuantitatif mineralogy. 3. Horizon terdiridari 6 lapisandan Faults padaformasiBelumaimemilikiorientasi NW – SE

danpadaformasiBampo yang berorientasi N – S.

DaftarPustaka

1. Harsono, Adi, 1997. Evaluasi Formation danAplikasi Log, edisi- 8 (1 Mei 1997), Schlumberger Oilfield Services, Sentra Mulia, Kuningan, Jakarta.

2. Hoffman, S. Karren&Neave W, John: Horizon Modeling Using Three-Dimensional Fault Restoration Technique Proceedings, IPA. October, 1999.

Gambar

Gambar 2Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera Utara (IPA, 2006 - 26th AnnualConvention Proceedings, 1998)
Gambar 55 PenampangStratigrafi yang sudahdiinterpretaetasi
Gambar 7 Interpretasi horizon seismikG
Gambar 8 PetaG
+3

Referensi

Dokumen terkait