35
V.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Ikan palung yang diperolah di lokasi inlet sebanyak 37 individu, di lokasi tengah
tidak diperoleh ikan palung, dan di lokasi outlet sebanyak 18 individu. Ikan
palung yang tertangkap di inlet memiliki sebaran ukuran panjang terbanyak pada
selang 112-136 mm, dan di outlet pada selang kelas 119-150 mm. Kelompok
umur ikan di lokasi inlet dibagi menjadi tiga yaitu pada panjang rata-rata 190,22
mm, 252,33 mm, dan 280,11 mm, sedangkan di lokasi outlet dibagi menjadi dua
yaitu pada panjang rata-rata 208,86 mm dan 279,49 mm. Pendugaan panjang
maksimum ikan palung di inlet yaitu 301,95 mm dan di outlet 355,00 mm
dengan laju pertumbuhan cepat (0,51 per tahun) pada kedua lokasi. Pendugaan
laju mortalitas alami di inlet lebih tinggi (0,9411 per tahun) dibandingkan laju
mortalitas penangkapan (0,7815 per tahun), sebaliknya laju mortalitas
penangkapan di outlet lebih tinggi (87,2636 per tahun) dibandingkan mortalitas
alami (1,6764 per tahun). Pendugaan hasil per rekruitmen relatif menunjukkan
bahwa di inlet terdapat 0,0367 g.ind-1 dan di outlet terdapat 246,9280 g.ind-1 ikan
yang dapat diperoleh sebagai hasil tangkapan.
2. Kondisi kualitas air di Waduk P.B. Soedirman masih layak dalam kelangsungan
kehidupan ikan.
3. Parameter kualitas air yang berpengaruh terhadap jumlah ikan palung di lokasi
inlet adalah kedalaman, sedangkan di lokasi outlet adalah pH.
Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
rentang waktu yang panjang sehingga data yang diperoleh lebih beragam dan akurat,
serta adanya perluasan lokasi objek yang akan diteliti.